Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
melalui proses
Refleksi dan
revisi
Pelaksanaan
Tindakan
Pengamatan
mencari
jalan
keluar
(tindakan
BK)
untuk
memperbaiki
atau
permasalahan PTBK adalah sebagai berikut: (1) permasalahan harus betulbetul dirasakan dan penting oleh guru BK sendiri dan peserta didiknya, (2)
masalah harus sesuai dengan kemampuan dan/atau kekuatan guru BK untuk
mengatasinya, (3) permasalahan memiliki skala yang cukup kecil dan terbatas,
(4) permasalahan PTBK yang dipilih terkait dengan prioritas yang ditetapkan
dalam rencana pengembangan sekolah.
b. Analisis dan Perumusan Masalah
Setelah masalah teridentifikasi, guru BK perlu melakukan analisis sehingga
dapat merumuskan masalah dengan jelas. Analisis masalah ditujukan untuk
menemukan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut yang dapat
bersumber dari dalam diri guru BK itu sendiri maupun dari siswa yang
dibimbing. Untuk memperoleh hasil analisis masalah secara komprehensif,
dapat dilakukan dengan refleksi yaitu mengajukan pertanyaan kepada diri
sendiri,
hadir, atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang telah
disiapkan. Semua ini tergantung pada
Contoh
lainnya
Penggunaan
teknik
attending
dapat
Hipotesis penelitian perbaikan bimbingan dan konseling ini masih perlu dikaji
kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Kelayakan
hipotesis tindakan didasarkan pada hal-hal berikut.
1) Kemampuan dan komitmen guru BK sebagai pelaksana. Apakah guru BK
cukup mampu melaksanakan rencana perbaikan layanan bimbingan dan
konseling
tersebut,
dan
apakah
memiliki
kesiapan
untuk
bimbingan dan
konseling ini disusun dalam bentuk matriks yang isinya berkenaan dengan
tujuan yang ingin dicapai, indikator capaian, tema kegiatan, perkiraan waktu
pelaksanaan.
d. Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Layanan
(RPL)
Bimbingan
dan
Konseling
Ada empat macam Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbingan dan
Konseling sesuai dengan strategi pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu
RPL Bimbingan Klasikal, RPL Bimbingan Kelompok, RPL
Konseling
bimbingan dan konseling yang akan diterapkan. Dalam hal ini, guru BK
sebaiknya bekerjasama dengan guru BK lain sebagai teman sejawat (yang
pada saat pelaksanaan akan menjadi observer) atau berkolaborasi dengan
dosen bimbingan dan konseling di LPTK.
f.
training) yang akan digunakan oleh teman sejawat sebagai pengamat, dan (2)
angket pengungkap kepercayaan diri peserta didik yang digunakan guru BK
sebagai peneliti pada awal dan akhir siklus tindakan bimbingan dank
konseling. Akan lebih baik kalau ditambah dengan pedoman pengamatan
keaktipan atau keterlibatan peserta didik selama mengikuti proses tindakan
layanan bimbingan dan konseling tersebut.
Contoh lainnya untuk rumusan masalah: Apakah penggunaan teknik attending
dapat meningkatkan keterlibatan konseli pada konseling tahap awal di kelas XI
SMAN 1 Bandung tahun pelajaran 2015/2016 ?, instrumen yang harus
disiapkan adalah: (1) pedoman pengamatan guru BK tentang prosedur teknik
attending yang digunakan guru BK ketilka pelaksanakan tindakan BK, dan (2)
angket atau pedoman pengamatan untuk mengungkap keterlibatan konseli
pada konseling tahap awal. Oleh karena ini tindakan konseling, maka
pengamatan oleh observer dilakukan di luar setting konseling yakni di ruang
terpisah yang menggunakan one way screen atau dihubungkan dengan video.
7
Dengan
demikian,
proses
pengamatan
tidak
mengganggu
jalannya
g.