Sie sind auf Seite 1von 3

Diagnosa

Nyeri akut b/d agen cidera fisik d/d


Terlihat ada jahitan episiotomi di perinium,
klien mengeluh nyeri pada luka jahitan
perinium dengan skala 4-5, Klien
mengatakan bisa bergerak namun terasa
nyeri pada jalan lahir.

Resiko infeksi b/d pertahanan tubuh primer


tidak adekuat d/d ketuban pecah dini, Hb
11,7 dan pasien mengatakan ada jahitan di
daerah kemaluan.

NOC
PAIN CONTROL
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam, diharapkan pasien dapat
mengontrol nyerinya dengan criteria hasil:
1. Mengenali onset nyeri 2-4
2. Melaporkan nyeri terkontrol 2-4
3. Mengungkapkan penyebab nyeri 24
4. Penggunaan analgesic yang
direkomendasikan
5. Menggunakan teknik non
farmakologi untuk nyeri
6. Pasien mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekusensi, tanda
nyeri)

INFECTION PROCESS
Setelah dilaukan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam, risiko infeksi pada
pasien dapat terkontrol dengan criteria
hasil:
1. Mengenali risiko infeksi di setiap

NIC
PAIN MANAGEMENT
1. Observasi secara non verbal
penyebab dari ketidaknyamanan
terutama hal hal yang tidak dapat
dikatakan.
2. Lakukan pengkajian nyeri
OPQRSTUV
3. Control factor lingkungan yang
mempengaruhi kenyamanan pasien
4. Bantu pasien untuk menurunkan
atau menghilangkan penyebab
nyeri. Contoh kelelahan, ketakutan
dan kurang pengetahuan.
5. Ajarkan teknik non farmakologi
untuk menurunkan tingkat nyeri
(contoh : teknik napas dalam, cold
therapy = cool gel pad)
6. Kurangi faktor yang menyebabkan
nyeri semakin berat
7. Kontrol faktor lingkungan yang
memperburuk respon kenyamanan
pasien (suhu ruangan, pencahyaan)
INFECTION CONTROL
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan ke pasien
2. Gunakan sarung tangan saat
tindakan keperawatan
3. Pastikan teknik perawatan luka

2.
3.
4.
5.

Defisiensi pengetahuan b/d kurang


informasi d/d primigravida, ASI dapat
keluar sedikit bila dipijat dan klien
menanyakan apakah anaknya perlu
perawatan khusus, klien menanyakan
bagaimana perawatan ibu setelah
melahirkan, klien mengatakan ASI nya
belum keluar padahal dapat keluar jika
dipijat.

situasi
Mengenali tanda dan gejala adanya
potensi risiko
Mengenali strategi untuk
melindungi pasien dari nfeksi
Melihat kebiasaan pasien yg
berhubungan dengan risiko infeksi
Menjaga kebersihan lingkungan

KNOWLEDGE BREASTFEEDING,
KNOWLEDGE INFANT CARE
KNOWLEDGE BREASTFEEDING
Setelah dilaukan tindakan keperawatan
selama 2x 60 menit, diharapkan klien
dapat mkengetahui :
1. Teknik menyusui yang tepat
2. Teknik pengeluaran ASI yang tepat
3. Kebutuhan nutrisi ibu yang

dengan baik
4. Ajarkan pasien dan keuarga tentang
tanda gejala infeksi
5. Ajarkan pasien dan keluarga untuk
menghindari infeksi
6. Membersihkan lingkungan setelah
digunakan pasien (ex: mengganti
pembalut, jangan menggunakan
celana ketat, mempromosikan
kebutuhan intake nutrisi (ex:
member penkes makanan apa yang
memicu penyembuhan luka
7. Pembewrian antibiotik ex amoxilin
8. Kaji lochea, kondisi jahitan
episiotomy
9. Sarankan ibu untuk membersihkan
perineum dari depan ke belakang
10. Kaji tanda-tanda infeksi melalui
infeksi
LACTATION COUNSELING
1. Memberikan informasi tentang
manfaat pemberian ASI
2. Mendemonstrasikan cara menyusui
yang benar (ex. Bayi harus
mneghisap hingga aerola)
3. Mendemonstrasikan pijat ASI (pijat
oksitosin) agar ASI keluar banyak
4. Mendorong ibu untuk pompa ASI
apabila dicurigai produkjsi ASI
sedikit

mendukung ASI
KNOWLEDGE INFANT CARE
Dapat mengetahui:
1. Perawatan tali pusat
2. Pola tidur bangun bayi
3. Teknik menyusui pada bayi
4. Pengamanan pada bayi

5. Diskusi terkait fasilitas untuk


menambahkan ASI (Breast
massage, teknik relaksasi)

PARENT EDUCATION (INFANT)


1. Mengkaji pengetahuan dan
kesiapan ibu untuk belajart tentang
perawatan bayi
2. Ajari ibu tentang skill perawatan
bayi (mandi, perawatan tali pusat,
dll)
3. Berikan pengetahuan pola tidur
pada bayi (ex bayi terjaga pada
malam hari)
4. Berikan informasi tentang
lingkungan yang aman untuk bayi
(suhu kamar tidak terlalu dingin,
diberi kelambu)

Das könnte Ihnen auch gefallen