Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KUSTA
PENDAHULUAN
11
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA
12
Motivasi
Rendah
Sedang
Tinggi
31
Jumlah
14
8
9
%
45,2
25,8
29,0
100
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA
13
Kepatuhan
Minum Obat
Tidak Patuh
Kurang
Jumlah
8
4
25,8
12,9
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA
3
Total
Patuh
Patuh
19
31
61,3
100
14
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA
menimbulkan
cacat
fisik
dan
sebagainya juga akan meningkatkan
kepatuhannya dalam minum obat
kusta. Latar belakang pekerjaan yang
menuntut penampilan fisik juga
menyebabkan kepatuhannya untuk
minum obat. Namun yang terpenting
lagi adalah adanya motivasi dari
anggota keluarganya yang selalu
memberikan
motivasi
dalam
pengobatan kusta.
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Responden
memiliki
motivasi
kepada penderita kusta untuk
minum obat kusta dengan kategori
rendah
yaitu
sebanyak
14
responden (45,2%).
2. Responden
memiliki
tingkat
kepatuhan minum obat kusta
dengan kategori patuh yaitu
sebanyak 19 responden (61,3%).
3. Ada hubungan motivasi keluarga
dengan tingkat kepatuhan minum
obat pada penderita kusta di
Rumah Sakit Khusus Kusta Kota
Kediri (p = 0,012 < 0,05, maka Ho
ditolak).
Saran
1.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan
agar
institusi
pendidikan
mensosialisasikan
hasil penelitian ini melalui media
internet agar dapat dipakai
sebagai bahan pertimbangan bagi
peneliti
selanjutnya
atau
mahasiswa
yang
sedang
menyusun penelitian.
2.
Bagi Profesi
Diharapkan
profesi
ikut
mensosialisasikan
dan
mengaplikasikan kepada keluarga
penderita kusta agar memberikan
motivasi minum obat kusta.
3.
Bagi Masyarakat
Diharapkan
agar
masyarakat
peduli dengan penderita kusta dan
ikut memberikan motivasi dalam
minum obat kusta agar penderita
Statistik
Rinneka
15
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA
16