Sie sind auf Seite 1von 45

ASUHAN

KEPERAWATAN
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Dibawakan pada Workshop Askep Perkesmas


di Kabupaten Soppeng, 28 Juli 2016

ASKEP INDIVIDU, KELUARGA DAN


MASYARAKAT

Keterkaitan antara ASKEP dengan UU No. 38/2014 tentang keperawatan

Keterkaitan antara ASKEP dengan PERMENKES No 75/2014 tentang


Puskesmas

Pengertian ASKEP Individu dalam konteks keluarga

Prinsip ASKEP Individu dalam konteks keluarga

Proses ASKEP Individu dalam konteks keluarga

Proses ASKEP Keluarga

Proses ASKEP Komunitas/Masyarakat

UU No.38/2014 tentang Keperawata

Praktek Keperawatan

Asuhan Keperawatan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan

Rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai


tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya

Klien

Individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan


keperawatan

UU No.38/2014 tentang Keperawatan

Tugas dan Wewenang Perawat


1.

Pemberi asuhan keperawatan

2.

Penyuluh dan konselor klien

3.

Pengelola pelayanan

4.

Peneliti keperawatan

5.

Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang

6.

Pelaksana tugas dalam keterbatasan tertentu

Tugas ini dapat dilaksanakan secara bersamaan atau sendiri-sendiri


Pelaksanaan tugas harus bertanggungjawab dan bertanggunggugat

UU No.38/2014 tentang Keperawatan

Tugas dan Wewenang Perawat dalam UKP


1.

Melakukan pengkajian keperawatan secara holistic

2.

Menetapkan diagnosa keperawatan

3.

Merencanakan tindakan keperawatan

4.

Melaksanakan tindakan keperawatan

5.

Mengevaluasi tindakan keperawatan

6.

Melakukan rujukan

7.

Memberi tindakan gadar sesuai dengan kompetensi

8.

Memberi konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan petugas kes lain

9.

Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling

10.

Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep


tenaga medis atau obat bebas dan bebas terbatas

Tugas Perawat Komunitas (Perkesmas)


1.

Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik pada individu, keluarga


dan juga kelompok serta masyarakat

2.

Meningkatkan kemampuan keluarga untuk optimalisasi status kesehatan


keluarga

3.

Melakukan pemberdayaan masyarakat

4.

Melakukan advokasi dalam kegiatan perkesmas

5.

Menjalin kemitraan dengan petugas kesehatan lain serta masyarakat

6.

Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling

ASKEP Individu dalam Konteks Keluarga

Praktek Keperawatan Keluarga: perawatan kesehatan


yang ditujukan untuk keluarga sebagai sebuah unit
atau satu kesatuan yang akan dirawat

ASKEP individu dalam konteks keluarga: rangkaian


kegiatan praktek keperawatan yang diberikan langsung
kepada individu yang menjadi sasaran pelayanan
kesehatan dengan melibatkan peran KELUARGA secara
aktif dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan

Tujuan ASKEP Individu dalam konteks


Keluarga
Meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi
masalah kesehatannya dengan memberdayakan potensi
individu dan keluarga

Prinsip ASKEP Keluarga

Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam yankes

Tujugan utama sehat

ASKEP yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan


keluarga

Peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam merumuskan masalah dan
kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatannya

Mengutamakan upaya PROMOTIF DAN PREVENTIF dan tidak mengabaikan upaya


kuratif dan rehabilitatif

Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin

Sasaran utama adalah keluarga yang berisiko tinggi

Pendekatan ASKEP Keluarga diberikan di rumah (home visit)

Persiapan dan Pelaksanaan

Menetapkan individu sebagai sasaran dan menetapkan kasus-kasus yang


perlu ditindak lanjuti sesuai prioritas

Menetapkan jadwal kunjungan membuat jadwal kunjungan dengan


kesepakatan keluarga tentang waktu kunjungan

Menyiapkan perlengkapan untuk kunjungan rumah:

Mempelajari riwayat penyakit klien

Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien dan keluarga sebagai dasar
kajian lebih lanjut

Formulir dokumentasi askep

PHN Kit

Alat bantu untuk penyuluhan kesehatan

Contoh catatan:

Kunjungan ke 2 (27 /7/2016) Nama klien: Ny. Mira, 59 tahun

Kondisi penyakit/kasus: DM dengan ulkus pada tibia kiri, luas 3 cm, kondisi
luka 3 hari y.l ada pus, nyeri +, GDS 250 mg/dl, KU baik, TD 130/90 mmHg,
klien terakhir perawatan luka seminggu yang lalu.

Rencana: - cek kondisi luka lakukan perawatan luka; cek GDS, cek TTV,
kaji pengetahuan klg ttg DM dan kondisi luka, persiapan pendkes

Fokus ASKEP Individu dalam konteks Keluarga

Memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM) yang terganggu


1.

Oksigenasi

2.

Nutrisi

3.

Integritas jaringan

4.

Cairan dan elektrolit

5.

Kebersihan diri dan lingkungan

6.

Istirahat dan tidur

7.

Rasa nyaman: Nyeri

8.

Psikososial

9.

Interaksi sosial

10.

dll

Proses ASKEP

Data pengkajian individu yang sakit: KU, sirkulasi, oksigenasi, pernafasan,


cairan, perkemihan, muskuloskeletal, kulit, istirahat dan tidur, dll

Data penunjang keluarga: kondisi lingkungan rumah dan sekitarnya, PHBS di


rumah tangga

Pengkajian difokuskan pada kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5


tugas kesehatan keluarga:
1.

Mengenal masalah kesehatan

2.

Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat

3.

Merawat anggota keluarga yang sakit

4.

Memodifikasi lingkungan rumah

5.

Menggunakan faskes/yankes di masyarakat

Contoh Diagnosa Keperawatan Individu

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang/lebih dari kebutuhan tubuh

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Intoleransi aktifitas

Risiko harga diri rendah

Risiko cedera

Dll

Perencanaan/Intervensi

Proses penyusunan strategi yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi


atau mengatasi masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan
divalidasi pada tahap pengkajian dan perumusan dx keperawatan

Penekanan pada partisipasi klien, keluarga dan koordinasi dnegan tim kes
lainnya

Mencakup penentuan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan

Implementasi

Individu

Tindakan keperawatan langsung

Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar

Tindakan observasi

Tindakan pendkes

Keluarga

Meningkatkan kesadaran dan penerimaan keluarga mengenai masalah dan


kebutuhan kesehatan memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan tentang kesehatan

Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat


mengidentifikasi dan mendiskusikan konsekuensi jika tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki

lanjutan

Memberikan kepercayaan diri pada keluarga dalam merawat anggota


keluarga yang sakit mengajarkan, mendemonstrasikan redemonstrasi
dengan menggunakan alat-alat yang ada di rumah keluarga, mengawasi klg
melakukan perawatan

Membantu keluarga menemukan bagaimana membuat lingkungan rumah


menjadi sehat

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan faskes menjelaskan faskes


yang ada di lingkungan rumah keluarga dan membantu keluarga
menggunakan faskes yang ada

Evaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan sesuai dengan tujuan yang telah


direncanakan; jika belum tercapai modifikasi rencana

Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses askep atau pada akhir
pemberian asuhan

Perawat bertanggungjawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien


dan keluarga

Kegiatan evaluasi: mengkaji kemajuan status kesehatan individu,


membandingkan respon individu dan keluarga sesuai dengan kriteria hasil
dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan pencapaian tujuan
keperawatan

ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA

Format Pengkajian Keluarga

Family Assessment and Intervention Model and the Family System StressorStrength Inventory (FS3I) (Berkey-Mischke & Hanson, 1991)

Friedman Family Assessment Model (Friedman, Bowden, & Jones, 2003)

Calgary Family Assessment and Intervention Model (Wright & Leahey, 2009)

Format pengkajian keluarga Kemenkes

Family Web

Diagnosa Keperawatan Keluarga

Risiko gangguan hubungan orang tua dengan infant/anak

Peran caregiver yang terganggu

Risiko peran caregiver terganggu

Konflik peran keluarga

Koping keluarga tidak efektif

Proses keluarga tidak berfungsi: alkoholik atau narkoba

Risiko gangguan sebagai orang tua

Manajemen terapi pengobatan keluarga tidak efektif

Intervensi
1.

Memberikan pelayanan kesehatan langsung

2.

Menghilangkan hambatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

3.

Meningkatkan kemampuan keluarga untuk merawat keluarga dan anggota


keluarga yang sakit

PERAWAT bertanggungjawab untuk membantu keluarga mengimplementasikan


rencana perawatan dengan berperan sebagai: pendidik, role model, konselor,
advokator, koordinator, konsultan, dan evaluator
Jenis intervensi yang dibuat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Hambatan

Apatis

Keluarga tidak bisa memutuskan

Perawat terlalu banyak memberikan ide

Pelabelan negatif

Melihat kemampuan keluarga terlalu tinggi/rendah

Tidak memperhatikan faktor budaya atau gender

Keluagra merasa tidak memiliki harapan

Takut akan gagal

Keterbatasan finansial

Contoh ASKEP Individu dan Keluarga

Masalah Kesehatan: Rematik

Data:

Nyeri pada seluruh persendian

Pada lutut kanan terdapat warna kemerahan, nyeri, teraba hangat dan bengkak

Skala nyeri 8 (1-10)

Wajah meringis kesakitan

ADL terbatas

Tidak tahu dampak dari penyakitnya

Tidak tahu cara merawat penyakitnya

Menolak kontrol kesehatan secara rutin ke fasyankes karena tidak ada perbaikan
dari penyakitnya

Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman: nyeri

Hambatan mobilitas fisik

Tujuan

Keluarga mampu melakukan lima tugas keluarga dengan baik

Rasa nyaman terpenuhi (nyeri berkurang/hilang)

Aktifitas fisik meningkat

Intervensi

Mengkaji tingkat nyeri saat ini

Mengkaji apa yang dilakukan klien/keluarga untuk mengatasi rasa nyeri

Memberikan analgesik (jika dibutuhkan)

Memberikan dan mengajarkan cara mengatasi nyeri

Memberikan dan mengajarkan keluarga cara memodifikasi lingkungan yang


nyaman untuk individu

Menjelaskan fungsi fasyankes

Menginformasikan aktifitas untuk lansia di daerah tersebut senam lansia

Intervensi untuk peningkatan


pemahaman/pengetahuan

Kaji kebutuhan pembelajaran klien/keluarga terkait dengan masalah


kesehatan

Kaji kebutuhan dan memfasilitasi keluarga untuk belajar

Pengajaran proses penyakit yang dialami keluarga serta dampak dari


penyakit tersebut (penkes sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga)

Pengajaran manajemen artritis

Pengajaran manajemen nyeri

Penjelasan prosedur pengobatan

Implementasi

Mencatat dengan jelas segala kegiatan yang dilakukan

Di akhir pencatatan tuliskan nama yang jelas dan tanda tangan untuk
tanggungjawab dan tanggunggugat

Contoh:

Mengkaji kondisi nyeri pasien skala 7/10, wajah meringis, gerakan lutut masih
terbatas

Mengontrol obat-obatan yang dikonsumsi analgesik 3x1 untuk 3 hari kedepan

Melakukan kompres hangat dan mengkaji nyeri setelahnya skala 5/10, klien
merasa nyaman

Mengajarkan klien dan keluarga untuk melakukan kompres hangat jika nyeri
timbul

Evaluasi

SOAP

Contoh untuk masalah nyeri:

S: Klien masih mengeluh nyeri tapi mengatakan terapi kompres hangat bisa meredakan
nyerinya

O: Ekspresi wajah lebih tenang, nyeri berkurang 5/10, lutut masih susah digerakkan, klien
bertanya tentang alternatif pengobatan untuk kondisinya

A: Masalah nyeri teratasi sebagian

P: - Kontrol kadar asam urat, rencana pendkes pengobatan alternatif untuk rematik cara
merawat, janjian homevisit hari Senin tgl 1 agustus jam 10 pagi.

Merujuk kepada tujuan dan kriteria hasil

Jika masih ada masalah modifikasi rencana perawatan berikutnya

Catatan perkembangan klien: Waktu: hari/tanggal, jam; nama klien; status kesehatan

ASKEP KOMUNITAS

Asuhan Keperawatan Komunitas


1.

Identifikasi masalah kesehatan yang tejadi di suatu masyarakat

2.

Meningkatkan dan memotivasi partisipasi masyarakat Melakukan kegiatan


penanganan masalah kesehatan

3.

Pendidikan kesehatan masyarakat.

4.

Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau kegiatan


kader-kader kesehatan di masyarakat

5.

Turut serta melaksanakan dan memonitor kegiatan PHBS.

6.

Dokumentasi keperawatan.

Pengkajian

Melakukan pengkajian secara menyeluruh di suatu wilayah untuk


mendapatkan gambaran masalah kesehatan yang dihadapi kelompok atau
masyarakat di daerah tersebut

Menggunakan windshield survey

Data yang didapatkan bisa digunakan untuk askep keluarga keluarga


berisiko

Pengkajian (Andersen dan McFarland)


1. Core / data inti komunitas:

Demografi; usia, jenis kelamin, suku, pekerjaan

Vital statistik; (misalnya: angka kejadian TB paru selama 3 bulan terakhir di


satu kelurahan,

2. Lingkungan: di dalam dan di luar rumah


3. Pendidikan: Pengetahuan masy thd TB Paru

4.

Keamanan dan transportasi: alat transportasi

5.

Pelayanan sosial dan kesehatan: apakah masy memiliki


jaminan pemeliharaan kesehatan

6.

Rekreasi

7.

Ekonomi: pendapatan rata-rata keluarga per bulan

8.

Komunikasi: sumber informasi ttg TB paru

9.

Politik dan pemerintahan: Cara untuk memperoleh


pengobatan TB gratis yang diberikan Puskesmas

Hasil Pengkajian
Misalnya:

Masyarakat masih memiliki pengetahuan rendah ttg TB paru


(34,7%)

Masyarakat yang belum diimunisasi BCG (8,2%)

Masyarakat yang menunjukkan gejala TB Paru (11,6%)

Masyarakat yang tidak membuka jendela pada siang hari


(27,4%)

Masyarakat yang tidak menutup mulut saat batuk, bersin dan


membuang dahak sembarangan (10,5%)

Hasil Pengkajian

Terdapat rumah masy yang tidak mendapat sinar matahari secara langsung
(30,5%)

Hasil pengamatan di sepanjang jalan banyak terlihat masyarakat yang


membuang dahak sembarangan

Perilaku merokok di RW ,,,cukup tinggi (> 50%)

Hasil pengamatan di masy perilaku merokok juga terdapat pada kalangan


ibu-ibu, bukan hanya bapak-bapak

Diagnosis Keperawatan kelompok/Masyarakat

Formulasi diagnosis keperawatan kelompok dan komunitas,


mengacu kepada ketentuan Diagnosis Keperawatan Nanda

Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan


etiologi atau diagnosis tunggal (single diagnosis).

Sesuai dengan label diagnosis, maka diagnosis keperawatan


kelompok dan komunitas : aktual, promosi kesehatan, resiko,
sejahtera.

Diagnosa Keperawatan

Resiko terjadinya peningkatan kasus TB paru di kelurahan.., Kecamatan.,


Kota..

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tb paru,

Rendahnya motivasi masyarakat untuk mencegah terjadinya tb paru,

Terpaparnya masyarakat dengan lingkungan yang beresiko menimbulkan tb


paru

Ketidakefektifan koping komunitas

Perilaku kesehatan beresiko

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Perencanaan
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan tindakan bersama masy selama 6 bulan, diharapkan
tidak terjadi peningkatan TB paru pada warga kelurahan.,
kecamatan., dengan kriteria.(lihat hasil pengkajian)
Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 4 minggu,
diharapkan:

Kelg. memiliki kemampuan melaksanakan 5 tugas kesehatan klg


terhadap anggota kelg. yg menderita TB paru

Masy. memiliki pengetahuan yg adekuat thd TB paru

Masyarakat memiliki ketrampilan melakukan perawatan dan


pencegahan TB paru

Tindakan Perawatan

Pendidikan kesehatan dan pembinaan keluarga-keluarga


dengan masalah TB paru

Pendidikan kesehatan terhadap kelompok jabfung perawat

Pemberian informasi TB paru (pemasangan poster, pembagian


leaflet, pemutaran film TB paru di tempat strategis) jabfung
perawat

Demonstrasi perawatan sederhana TB paru jabfung perawat

Senam pernafasan bersama masyarakat jabfung perawat

Evaluasi

Peningkatan pengetahuan masyarakat thd TB paru

Peningkatan ketrampilan masyarakat melakukan perawatan


dan pencegahan TB paru

Poster terpasang di lokasi strategis jabfung perawat

Leaflet terbagi kepada masyarakat jabfung perawat

Masyarakat mampu melakukan senam pernafasan secara


mandiri

Kesimpulan

Tentukan sasaran kelompok yang mau dikaji

Gunakan metoda pengkajian (sesuai sumber yang ada di


Puskesmas dan masyarakat)

Tentukan masalah kesehatan yang akan diintervensi (hasil


musyawarah/ scoring) sesuaikan dengan kondisi lapangan.

Buat rencana kegiatan sesuai sumber PKM dan Masyarakat

Implementasi (perawat bersama dengan masyarakat serta


lintas terkait)

Evaluasi (perawat bersama dengan masyarakat)

Buat rencana tindak lanjut bersama dengan masyartakat


sesuai hasil evaluasi

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen