Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Material
Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang. Skematis klasifikasi material dapat dilihat pada Gambar 2.1.
2.2.2
Klasifikasi Komposit
Secara umum material komposit dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu
berdasarkan matriks dan penguat.
1. Komposit berdasarkan matriks
Berdasarkan matriksnya komposit dibedakan menjadi 3 jenis [4]. Jenis
komposit berdasarkan matriks dapat ditunjukkan pada Gambar 2.2.
2. Reinforcement
Reinforcement pada komposit biasanya dapat disebut dengan serat. Serat
berfungsi untuk menahan sebagian besar gaya-gaya yang bekerja pada material
komposit. Reinforcement sangat berpengaruh dalam menentukan karakteristik dari
material komposit. Syarat suatu material dapat dijadikan sebagai reinforcement
adalah mempunyai sifat mekanik yang baik, stabilitas termal yang bagus, tahan
terhadap korosi, ringan, dan ekonomis [8].
2.3
Tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang digunakan
karena tegangan yang diberikan pada komposit mulanya diterima oleh matriks dan
akan diteruskan kepada serat sehingga serat akan menahan beban sampai beban
maksimum [6]. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus
elastisitas yang lebih tinggi daripada matriks penyusun komposit. Serat dapat terbuat
dari logam, polimer, keramik, kapas, dan kertas. Macam-macam serat yang umum
digunakan untuk material komposit berupa serat sintetis dan serat alam sebagai
penguatnya. Pada penelitian ini serat yang digunakan dalam pembuatan komposit
papan serat tergolong pada serat alam.
2.3.1
Serat Alam
Serat alam adalah serat yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Untuk
mendapatkan bentuk serat diperlukan beberapa proses yang tergantung dengan
karakter bahan dasarnya. Jenis-jenis serat dari tumbuhan diantaranya adalah kapas,
serat tandan kosong kelapa sawit dan eceng gondok. Sedangkan serat dari hewan
misalnya wool, sutra, dan bulu burung [9].
2.3.2
Serat alam dibagi berdasarkan sifat aslinya yang berasal dari tumbuhan,
hewan dan mineral. Serat tumbuhan meliputi serat alam kayu dan serat alam bukan
kayu [8]. Untuk lebih jelasnya jenis-jenis serat alam dapat dilihat pada Gambar 2.5.
2.
3.
Serat alam lebih ringan, sehingga dapat dihasilkan produk yang ringan
pula.
4.
5.
6.
2.4
Tandan kosong kelapa sawit merupakan bahan sisa berserat yang dihasilkan
dari proses pemipilan buah sawit. Jumlah tandan kosong yang biasa dihasilkan dari
pabrik sawit dapat mencapai 23% dari bobot tandan buah segar [10]. Jumlah tandan
buah segar sawit adalah 15 Ton/ha dengan demikian dapat diketahui potensi tandan
kosong kelapa sawit mencapai 3,45 Ton/ha [11]. Satu ton tandan buah sawit akan
menghasilkan minyak sawit sebanyak 0,21 Ton, serta inti sawit sebesar 0,05 Ton
sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan kosong, serat, dan cangkang biji
yang jumlahnya masing-masing sekitar 23%, 13,5% dan 5,5% dari tandan buah segar
[12].
2.4.2
Matrik
Pada penelitian ini perekat yang digunakan adalah bioplastik dari tepung
tapioka. Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan
mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca
(kelembaban dan radiasi sinar matahari). Bioplastik terbuat dari sumber biomassa
seperti minyak nabati, amilum jagung, klobot jagung, amilum ercis, atau mikrobiota.
[13].
Bioplastik ada beberapa jenis yaitu [3] :
a. Bioplastik berbahan pati merupakan sekitar 50 persen dari pasar bioplastik,
termoplastik pati, saat ini merupakan bioplastik yang paling banyak digunakan.
Pati murni memiliki karakteristik mampu menyerap kelembaban, dan dengan
demikian digunakan untuk produksi kapsul obat di sektor farmasi. Flexibiliser
dan peliat seperti sorbitol dan gliserin ditambahkan sehingga pati juga dapat
masuk dalam keluarga polimer teknis dan tidak dapat terurai. Sifat-sifatnya yang
mirip dengan PA 12, meskipun dalam proses pembuatannya, menggunakan lebih
sediki emisi gas rumah kaca dan konsumsi sumber daya tak terbarukan. Daya
tahan terhadap panas juga lebih tinggi dibandingkan dengan PA 12. Kelebihan ini
yang membuat PA 11 digunakan dalam aplikasi yang memerlukan performa
tinggi seperti saluran bahan bakar otomotif, pneumatik tabung rem, selubung
kabel listrik, pipa minyak fleksibel dan pipa gas, sepatu olahraga, komponen
perangkat elektronik, dan kateter. Plastik yang serupa dengan PA 11 adalah
Poliamida 410 (PA 410), 70% berasal dari minyak jarak, di bawah nama dagang
EcoPaXX yang dikomersialisasikan oleh DSM. PA 410 adalah poliamida dengan
performa tinggi yang menggabungkan keunggulan dari titik lebur yang tinggi
(sekitar 250 C), penyerapan air rendah dan ketahanan yang sangat baik untuk
berbagai zat kimia.