Sie sind auf Seite 1von 11

KOLONOSKOPI

A. Pengertian Kolonoskopi
Kolonoskopi merupakan pemeriksaan melalui peneropongan dengan
menggunakan alat (skup) untuk melihat langsung keadaan sebenarnya bagian
dalam saluran cerna bagian bawah (SCBB).
Dalam peneropongan SCBB ini yang dapat diperiksa meliputi anus,
rektum, sigmoid, kolon desenden, fleksura hepatika, kolon assendens,
caecum, muara apendiks, dan ileum terminalis.
Pemeriksaan kolonskopi ini pada umumnya sama dengan pemeriksaan
saluran cerna bagian atas (SCBA), namun memiliki ukuran skupe yang lebih
panjang mulai 1.2-1.8 m.
B. Indikasi
a. Perdarahan per anum, baik yang tersamar maupun nyata.
b. Penyakit peradangan kolon kolitis ulseratif
c. Dugaan terdapat keganasan kolon
d. Kolonoskopi diagnostik
e. Kolonoskopi terapeutik
C. Kontraindikasi
a. Peradangan kolon fase akut dan berat dimana risiko perforasi meningkat
b. Dugaan adanya perforasi kolon dan klien yang baru saja menjalani
operasi abdomen
c. Gangguan kardiopulmoner berat
d. Kehamilan trimester pertama
e. Aneurisma aorta abdomen
D. Persiapan Pasien Untuk Tindakan Kolonoskopi
Persiapan yang harus dilakukan oleh pada pasien, antara lain :
1. Pasien puasa 6-8 jam
2. Sebelumnyasudah dilakukan kolon cleansing dengan pencahar
3. Hasil laboratorium dalam batas normal
4. BT, CT normal
5. PT&APTT normal
6. Umur diatas 40 tahun sebaiknya dilakukan rekam jantung
7. Informed consent/persetujuan sebelum tindakan

POLIPEKTOMI PADA COLON

A. Pengertian
Tindakan polipektomi usus besar Adalah pengangkatan

polip dari

lapisan dalam usus besar. Polip adalah suatu massa jaringan. Beberapa jenis
polip memiliki potensi untuk berkembang menjadi Kanker, kebanyakan polip
dapat diangkat melalui kolonoskopi atau sigmoidoskopi. Jenis jenis polip,
yang paling umum adalah metaplastik dan adenomatosis :
1. Polip metaplastik dimana sel berubah dari satu jenis normal yang
lain.Polip ini biasanya tidak tumbuh dengan diameter kurang dari 5 mm
dan hamper tidak ada menjadi kanker.
2. Polip adenomatosis, polip ini memiliki tampilan bias mirip dengan polip
metaplastik tetapi memiliki Potensi untuk menjadi ganas dengan
diameter 2 cm atau lebih .
Jenis jenis polip langka lainnya :
1. Polip juvenile
Disebut juga polip soliter hamartomas yang mempengaruhi I 2 %
anak dan remaja.Sebuah polip tunggal tidak membawa resiko kanker tetapi
bila polip polip diturunkan ,resiko terjadinya kanker uses bear Adela
sekitar I0 %. Dalam hal ini pengawasan regular setelah exisi ( memotong )
dari semua polip diperlukan.
2. Peutz jegherz
Polip ini biasanya hadir dalam kehidupan remaja dan membawa resiko
keganasan sekitar 5%, sehingga perlu diexisi.Peutz jegherz juga dapat

terjadi di uses kecil dan kemudian bias sulit untuk terdiagnosa karena
berada diluar jangkauan konvensional serat optic endoskopi.Polip trsebut
cenderung menimbulkan gejala obstruksi dan nyeri perut
3. Pseudopolips
Inflasi dapat terjadi sebagai komplikasi dari colitis ulseratif atau
penyakit crohn pada uses bear. Mereka sama sekali tidak berbahaya dan
tidak menimbulkan kanker.
4. Chonkhite kanada
Kondisi yang sangat jarang terjadi melibatkan beberapa polip usus.
Hiperpigmentasi ( kulit gelap ) dan kuku atrofi. Sindrom ini tidak
diturunkan dan mempengaruhi individu setengah baya / lebih tua. Hal ini
terkait dengan malabsorsi dan telah dilaporkan untuk merespon terhadap
vitamin.
B. Gejala yang disebabkan oleh polip
Polip biasanya tidak menimbulkan gejala sampai tumbuh dengan
diameter 2 cm atau lebih. Gejala yang paling umum Adela hematokezia. Jika
polip cukup bear dapat menstimulasikan kotoran sehingga uses bear
mengalami gerakan otot yang kuat (gerakan peristaltik ) dalam upaya
mengeluarkan polip. Hal ini menyebabkan nyeri yang hebat.
C. Indikasi polipektomi
Polipektomi diindikaskan karena perubahan dari adenoma menjadi
karsinoma dari polip dapat terjadi. Oleh sebab itu semua polip yang
ditemukan di retum dan kolon harus di angkat. Studi kasus di USA
menunjukkan bahwa polipetomi dapat mencegah 76 % - 90 % kejadian

kanker

kolorektal

dengan

membandingkan

tingkat

kanker

setelah

polipektomi. Dalam kebanyakan kasus , urutan adenoma menjadi karsinoma


berlangsung lama. Namun poteni polip menjadi ganas selalu ada.Oleh sebab
itu disarankan bahwa semua polip harus dipolipektomi kecuali jelas jelas non
neoplastik.

D. Kontra indikasi
Kontra indikasi polipektomi antara lain :
1. Polip yang terlalu bear untuk dilakukan polipektomi per-endoscopy
biasanya ketika diameter lebih dari 4 cm,terutama jika dasar polip yang
luas tanpa tangkai yang jelas.polipektomi dapat membawa resiko tinggi
perdarahan dan perporasi.Polip tersebut juga mungkin telah mengandung
sel-sel kanker dan pembedahan dengan laparatomi menjadi lebih aman
utuk kesembuhan.
2. Polipektomi hendaknya tidak dilakukan pada lesi yang tidak terangkat
oleh injeksi salin.
3. Polip lebih bear dari sepertiga lingkar luminal,melintasi 2 lipatan haustral
dan melibatkan seikum.
4. Polip yang ditemukan didekat kanker kolorectal,polipektomi tidak perlu
jika polip terletak dalam margin resksi tumor.
5. Polipektomi tidk dilakukan pada pasien dengan gangguan perdarahan tidak
terkoreksi.

E. Persiapan Tindakan
1. Persiapan alat
Terdiri dari set kolonoskopi dan elektro surgikal unit.auto cut saat ini
yang dihasilkan oleh beberapa elektrosurgikal secara otomatis akan
menyesuiakan daya out put untuk menyesuiakan resistensi dari jaringan yang
dipotong.Hal ini dapat menjadi factor keamanan dalam polipektomi.
a. Snare Loop
Dengan snare polipektomi ada beberapa hal yang harus diperiksa oleh
seorang perawat sebelum tindakan dilakukan.
1. Tandai pegangan snare dengan pena yang tidak mudah terhapus disaat
snare menuju keujung selubung lumen. Hal ini dilakukan sebagai
tanda bahwa perawat harus menghentikan penutupan snare sebelum
kawat snare ditarik terlalu jauh masuk kedalam tabung snare karena
akan berbahaya jika tangkai dipotong tanpa elektrokoagulasi yang
memadai.Juga sebagai tanda jika tangkai polip yang lebih bear dari
kepala polip pada saat telah terjerat, menunjukkan ukuran bear
tangkai.Banyak tersedia merk loop snare dan pegangan yang memiliki
karakteristik berbeda. Ketebalan kawat sangat mempengaruhi
pengendalian polipektomi. Kebanyak endoscopist dan perawat
endoscopy lebih memilih menggunakan snare loop yang standar bear
(diameter 2,5 cm) dan jerat mini diameter 1cm untuk polip kecil.
2. Periksa gagang snare dan kawat apakah dapat membuka dan menutup
secara sempurna.
3. Ketebalan
kawat

jerat

elektrokoagulasi dan transeksi.

sangat

mempengaruhi

kecepatan

b. Hot Biopsi Forcep dapat digunakan untuk menghancurkan polip kecil


hingga diameter 5 mm.
c. Pengambilan jaringan polip mungkin dengan berbagai aksesoris seperti
basket dormia,rootnet,tri pot dan lain lain.Semua bias bermanfaat
meskipun loop snare lebih sering cukup untuk mengambil polip yang
terpyutus dan menghemat waktu dalam mengubah aksesoris.
d. Snare Injeksi ukuran 23G
Dengan melakukan injeksi adrenalin dalam larutan NaCl 1:20000
dapat digunakan untuk menghindari perporasi dan perdarahan yaitu
dengan memisahkan antara mukosa dan sub-mukosa.
e. Dye Semprot
Dengan menggunakan metilen biru atau tinta india dapat untuk
memvisualisasi atau melihat secara rinci permukaan polip kecil atau datar.
f. Kliping dan Nilon Loop
Perangkat ini sesekali dapat digunakan untuk

perdarahan post

polipektomi atau untuk mencegahnya.


g. Argon Plasma Coagulation(APC)
Digunakan dapat berupa Forward atau sisi samping.

2. Persiapan Pasien
a. Pembersihan kolon,usus harus benar benar dibersihkan karena kotoran
yang tersisa akan menghalangi lapang pandang.
b. Mengingat prevalensi penyakit jantung yang

terkait

dengan

polipektomi saat ini tinggi maka perlu management yang tepat untuk
anti

koagulasi

dan

anti

platelet. ASGE

(American

Society

Gastroenteriting Endoscopy) merekomendasikan bahwa aspirin tidak

perlu dihentikan sebelum polipectomi, jika aspirin menyebabkan


perdarahan post polipektomi efeknya kecil.
c. Jika pasien mempunyai diabetes maka dosis insulin dapat disesuaikan.
Peran perawat pada pre tindakan polipektomi,yaitu mengecek kembali
kelengkapan administrasi seperti apakah pasien telah mendapatkan informed
consent dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan.Melihat kembali hasil
laboratorium darah terutama darah perifer lengkap dan factor pembekuan.Juga
hasil pemeriksaan kolonoskopy sebelumnya jika ada.Tanyakan kembali apakah
pasien mempunyai riwayat obat anti koagulasi.

Peran perawat saat tindakan


Seorang perawat harus dapat menjadi mitra endoscopist yang baik an dapat
mempersiapkan peralatan serta mengetahui metode yang digunakan saat
polipektomi.Metode yang digunakan tergantung dari jenis,bentuk dan histologis
dari polip yang diangkat.
1. Polip sangat kecil dengan diameter hingga 3mm, perawat dapat
mempersiapkan dengan forsep biopsi saja tanpa elektrokauter,tetapi ada
resiko tidak lengkap pengangkatan polip.Polip juga dapat diangkat
dengan menggunakan argon plasma koagulasi, kelemahan tehnik ini
Adela jaringan tidak diperoleh untuk analisis histopatologi.
2. Polip kurangdari 5 mm, perawat dapat mempersiapakan dengan panas
biopsi disaat tindakan forsep biopsy ditutup pada polip dan arus listrik
dilewatkan melalui forsep untuk memberikan elektrokauter.Hal ini
mengurangi kemungkinan perdarahan dari dasar polip dan meningkatkan

kemungkinana pengangkatan polip lengkap dan menghancurkan jaringan


dasar polip.
3. Polip sedikit lebih bear (4-8mm) perawat dapat mempersiapkan
katerisasi.Setelah polip diidentifikasi maka perawat dan endoscopist
bekerjasama melewatkan snare diatas tangkai dan polip kemudian
dihapus dengan snare polipektomi.
4. Polip sesil lebih bear
Polip ini lebih sulit untuk dilakukan polipektomi per-endoskopi.Dalam
kasus ini memiliki resiko komplikasi lebih tinggi. Polip sesil hingga
10mm, perawat dapat mempersiapkan dengan polipektomi snare.
Penggunaan elektrokauter untuk area ini memiliki resiko perforasi colon
dan untuk mengurangi resiko ini perawat dapat mempersiapkan dengan
injeksi cairan adrenalin dalam larutan garam, atau koloid dan metilen
biru yang dapat digunakan untuk membuat tangkai palsu dibawah
pangkal polip untuk meningkatkan pangkal polip jauh dari lapisan otot
uses bear.

5. Polip bertangkai untuk poliplebih bear


Perawat dapat mempersiapkan dengan polipektomi snare, bila polip telah
diidentifikasi, dengan komunikasi yang baik bersama endoscopist
melewatkan jerat polipektomi diatas poip dan disekitar batas polip. Loop
dari jerat ini kemudian diperketat untuk pegangan tangkai poilp, polip
kemudian ditarik menjauh dari dinding uses besar. Arus listrik kemudian
dilewatkan melalui snare loop untuk memotong tangkai polip sambil
memberikan elektrokauter. Polip kemudian dapat diambil

dengan

menggunakan snare polipektomi, basket dan lain lain.

Peran perawat setelah polipektomi


a. Melakukan observasi terhadap tanda adanya komplikasi.
b. Memberikan pengertian kepada pasien bahwa rasa kembung akan berkurang
bersamaan dengan keluarnya gas.
c. Pasien dimohon menghubungi petugas kesehatan jika mengalami ;
1. Perut penuh/kembung tidak berkurang.
2. Demam.
3. Nyeri abdomen.
4. Ketidakmampuan buang gas dan feces.
5. Kotoran menjadi berwarna hitam atau ada bercampur darah.
6. Sesak napas,nyeri dada,mual dan muntah

Perdarahan adalah komplikasi yang biasa terjadi, untuk meminimalkan


komplikasi

ini dapat dilakukan dengan

melakukan injeksi submukosa

menggunakan adrenalin yang diencerkan, atau juga dapat menggunakan kliping


atau endoloop pada dasar polip karena dapat mengikat jaringan dibawahnya.
Perforasi besar merupakan komplikasi yang serius dan harus segera
dilakukan pembedahan untuk mencegah peritonitis. Tanda dan gejala perforasi

meliputi nyeri perut, demam, leukositosis dan oeritoneal. Sekitar 5% dari


perforasi yang fatal merupakan akibat dari sepsis dan kegagalan multiorgan.
Sindrom pasca polipektomi mirip dengan perforasi kolon, ditandai dengan
demam, nyeri perut dan leukositosis. Tetapi tidak menyebabkan terbentuknya
udara bebas. Polip yang terlalu besar dengan diameternya lebih dari 4cm terutama
jika dasar polip yang luas tanpa tangkai yang jelas, maka resiko perdarahan dan
perforasi sangat tinggi.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko komplikasi antara lain; merokok,
jenis, ukuran dan lokasi polip. Faktor pasien seperti gangguan pembekuan darah,
atau penyakit lain seperti obesitas dan diabetes.
Polip adalah suatu massa jaringan dan beberapa jenis polip berpotensi untuk
berkembang menjadi kanker. Karena perubahan dari adenoma menjadi karsinoma
bisa terjadi maka setiap polip yang ditemukan dikolon harus dilakukan
polipektomi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POLIPEKTOMI

Nama

: Ny B

Umur

: 40 thn

Pekerjaan

: swasta

Suku

: Nias

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl menteng 7

Rm

: 63 97 25

Ruang

: RA I

Indikasi

: polip kolon

DAFTAR BACAAN
1.

Cotton B Peter, Christoper B Williams. (2008). Practical Gastrointestinal

Endoscopy. The Fundamentals, Sixth Edition. By Black Well Publishing.


2.
Nib Soehendra, kemeth F Binnoeller. Hans Wihelschreiber. Second
edition. Revised and update (2005). Therapeutic Endoscopy : Color Atlas
of Operative Tehniques for Gastrointestinal tract. Stuttgart : New York by
Thieme.

Das könnte Ihnen auch gefallen