Sie sind auf Seite 1von 2

Dinamika populasi

Model pertumbuhan populasi


Eksponensial yaitu digunakan untuk mengamati pertumbuhan populasi yang terjadi dialam bebas.
Asumsi : nutrisi bagi bakteri yang tersedia dalam jumlah yang cukup, ruang hidup yang selalu tercukupi untuk perkembang biakan, keadaan
lingkungan dalam keadaan konstan.
Kelemahan : terdapat perbedaan antara karakteristik pertumbuhan populasi dgn pertumbuhan individu.
Model logistic/Terpaut umur
Pertumbuhan di9pengaruhi ukuran populasi daya dukung habitat terbatas
Model terpaut umur
Diajukan pleh Leslie Lewis
Pertumbuhan di tentukan oleh struktur umur
Daya dukung habitat terbatas
Individu yang di perhitungkan hanya satwa betina
Penyebab kepunahan

Kerusakan Habitat

Fragmentasi Habitat

Degradasi Habitat

Perubahan Iklim Global

Pemanfaatan SD berlebihan

Invasi Spesies Asing

Penyebaran Penyakit

Hilangnya budaya dan pengetahuan tradisional .

Perbedaan
MPV minimum viable population

Populasi terkecil yang memiliki peluang 95,1% untuk dapat bertahan selama 100 tahun. Dimana terdapat pengaruh dari demografi, lingkungan,
genetika dan bencana.
OVP opyimum viable population
Populasi yang menunjukan keadaan tiap maksimum/nilai dN/dt tertinggi. Populasi optimum tercapai pada saat laju pertumbuhan instrinsik
maksimal bernilai positif
MDA minimum dinamica area
Diperoleh dengan mempelajari konsep daerah jelajah individu maupun kelompok/koloni spesies terancam punah.
EPS efektive population size
Bafian dari populasi yang dapat berbiak menghasilkan keturunan
B. Kategori IUCN (The World Conservation Union)
1. Punah (Entinct): tidak ada lagi ditemukan
2. Genting (Endangered): pop menurun, peluang punah sgt tinggi dlm wkt dekat
3. Rentan (Vulnerable): genting dlm wkt dekat, pop menurun, sebarannya menyusut
4. Langka (Rare): jlh individu sedikit, sebaran terbatas, kepadatan pop rendah.
5. Belum Cukup Dikenal (Insufficient Known): tdk cukup data (diketahui) utk masuk ke dalam salah satu kategori di atas.
Peraturan CITES
Appendix I yang melarang pemanfaatan satwa
Appendix II yang memperbolehkan pemanfaatan satwa dengan ijin quota CITES
Appendix III memperoleh quota dari otorita pengelola dan otorita ilmiah negara masing-masing. Pemilahan dalam appendix didasrkan atas
kelangkaan, keunikan dan endimesme.

Das könnte Ihnen auch gefallen