Sie sind auf Seite 1von 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasti kebanyakan dari kita semua sudah tahu tentang apa internet itu, tapi
kebanyakan dari kita belum tahu betul mengenai bagian-bagian apa saja yang berperan
penting dalam suatu halaman website di internet tersebut sebagai contoh ada HTML
yang sudah mencapai HTML5 dan ada juga Javascript. HTML merupakan suatu
komponen penting didalam suatu website yang menjadi sebuah dasar ataupun pondasi
bahasa pemograman sebuah web page, yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet
dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar
dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang
dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal
sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah
bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang
disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah
standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini
merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh
W3C (World Wide Web Consortium). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan
Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN yang merupakan sebuah adalah
lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa pada tahun 1989. Pada saat ini HTML
sudah sampai pada HTML5 dimana dengan tujuan untuk memperbaiki teknologi yang
terdapat pada HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh
manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. Di samping HTML ada lagi yang
mendukung dalam pembuatan sebuah website yaitu Javascripts. JavaScript adalah
bahasa pemrograman berbasis java yang merupakan interface pembantu dalam
pemrograman web.
Tanpa adanya HTML dan Javascripts maka seperti halnya pada pertama kali
internet muncul, yakni internet masih dalam keadaan berbasis text dimana tampilan
sebuah halaman web hanya berisikan sebuah text yang monoton tanpa sebuah format
dokumen secara visual, sehingga sama halnya dengan sebuah dokument text yang

dikemas dalam bungkus format seperti tipe file .txt atau sering disebut notepad, tanpa
paragraph, satu warna, satu ukuran huruf tanpa gambar serta tidak adanya visual format
dokumen seperti halnya Ms. Word, hal ini tentu akan sangat membosankan dalam
membaca.

Oleh

sebab

itu

munculah

pemrograman

HTML

seiring

dengan

perkembangan teknologi dan informasi.


Berdasarkan dari latar belakang HTML dan Javascripts itulah penulis ingin
menjelaskan secara lebih rinci melalui makalah ini tentang HTML khususnya HTML5
dan Javascripts dimana HTML5 merupakan versi terbaru dari teknologi pemrograman
HTML.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan HTML5
dan Javascripts yaitu:
a. Bagaimana sejarah dan perkembangan HTML itu?
b. Apakah HTML5 itu?
c. Apa saja Fungsi dan fasilitas apa saja yang ada di HTML5?
d. Kelebihan dan Kelemahan HTML5?
e. Bagaimana sejarah dan perkembangan Javascripts itu?
f.

Apakah Javascripts itu?

g. Apakah Javascripts Framework?


h. Jenis-jenis Javascripst Framework?

1.3. Tujuan Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan agar para pembaca bisa
sedikit memahami tentang apa itu HTML5 dan Javascript, serta fasilitas apa saja yang
terdapat di HTML5 dan javascripts sehingga bisa menghasilkan halaman web pages.
1.4. Manfaat Penulisan
Dari uraian rumusan masalah diatas kita bisa mendapatkan beberapa manfaat yaitu:
a. Agar mahasiswa mengetahui pengertian HTML maupun HTML5.
b. Agar mahasiswa mengetahui apa saja fasilitas dari HTML.
c. Agar mahasiswa mengetahui pengertian Javascripts.
d. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam dari Javascripts Frameworks.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan HTML


HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa yang ditulis kedalam
berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. HTML
adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.
HTML saat ini merupakan standar Internetyang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi
Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun.
Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali
setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian
mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintahperintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Langiage, sebuah
bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya
ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.
Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen
yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi ( ISO 8879 ) yang
menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen.
ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML
( Standard Generalized Markup Language). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa
SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem
perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu
HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang
menggunakan World Wide Web.
Mulai pada tahun tahun 1989, sebuah nama HTML muncul dari pemikiran Caillau
Tim yang bekerja sama dengan Banners Lee Robert yang ketika itu masih bekerja di
CERN memulai mengembangkan bahasa pemrograman ini, dan dipopulerkan pertama
kali dengan browser Mosaic. Mulai dari tahun 1990 HTML sangat berkembang dengan
cepat hingga mencapai versi HTML versi 5.0 yang digarap pada 4 Maret 2010 kemarin
oleh W3C

HTML versi 1.0 ini adalah versi pertama sejak lahirnya nama html tersebut, memiliki
sebuah kemampuan untuk heading, paragraph, hypertext, bold dan italic text, wrapping
serta memiliki dukungan dalam peletakan sebuah gambar
HTML versi 2.0 pada 14 Januari 1996, pada versi ini ada beberapa tambahan
kemampuan diantaranya penambahan form comment, hal ini menyebabkan adanya
sebuah interaktif dan mulai dari versi ini yang menjadikan sebuah pioneer dalam
perkembangan homepage interaktif.
Tak lama kemudian HTML versi 3.0 dirilis pada 18 Desember 1997 yang sering
disebut sebut sebagai HTML+ yang mempunyai kemampuan dalam beberapa fasilitas
diantaranya adalah penambahan fitur table dalam paragraph, akan tetapi versi ini tidak
bertahan lama.
Dan pada bulan Mei 1996 dikeluarkan versi baru sebagai pengganti dan
penyampurnaan versi 3.0 ini yaitu HTML versi 3.2, keluarnya versi ini dikarenakan
adanya beberapa kasus yang timbul pada pengembang browser yang telah melakukan
pendekatan dengan cara lain yang justru hal tersebut menjadi popular, maka di bakukan
versi 3.2 untuk mengakomodasi praktek yang banyak digunakan oleh pengembang
browser dan diterima secara umum, dapat dikatakan bahwa versi 3.2 ini merupakan
versi 3.0 yang dikembangkan oleh beberapa pengembang browser seperti Netscape
dan Microsoft.
Perombakan terakhir terjadi pada tahun 1999 tepatnya tanggal 24 Desember yaitu
HTML versi 4.0, seperti yang kita kenal HTML pada saat ini penambahan link, meta,
imagemaps, image dan lain lain sebagai penyempurnaan versi 3.2.
Pada tanggal 4 Maret 2010, terdapat sebuah informasi bahwa HTML versi 5.0 yang
merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari
Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dariInternet. HTML5 adalah revisi kelima dari
HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4,
pada tahun1997) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan
utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologiHTMLagar
mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah
dimengerti oleh mesin.
HTML5 merupakan salah satu karya Konsortium Waring Wera Wanua(World Wide
Web Consortium, W3C) dan dan IETF (Internet Engineering Task Force) yaitu sebuah
organisasi yang menangani HTML sejak versi 2.0. untuk mendefinisikan sebuah bahasa
markah tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML ataupun XHTML. HTML5

merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini
berjalan terpisah, dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat
lunak pembuat web.
Kelompok Kerja Teknologi Aplikasi Web Hyperteks (Web Hypertext Application
Technology Working Group, WHATWG) mulai membuat standar baru ini pada tahun
2004 ketika Konsortium W3C sedang fokus pada pengembangan XHTML 2.0 di masa
depan, sementara HTML 4.01 belum pernah diperbarui sejak tahun 2000.Sejak tahun
2009, W3C dan WHATWG bekerja sama dalam pengembangan HTML5 setelah W3C
mengakhiri Kelompok Kerja Pengembangan XHTML 2.0.Meskipun HTML5 telah dikenal
luas oleh para pengembang web sejak lama, HTML5 baru mencuat pada April 2010
setelah CEO Apple Inc., Steve Jobs, mengatakan bahwa dengan pengembangan
HTML5, Adobe Flash sudah tidak dibutuhkan lagi untuk menyaksikan video atau
menyaksikan konten apapun di web.
2.2. Pengertian HTML5
Hypertext Mark up Language atau biasa dikenal dengan HTML merupakan suatu
metode untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau
dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena
sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan
sebagai program. HTML merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data
atau dokumen dari web server ke dalam browser (Internet Explorer atau Netscape
Navigator).
Pengertian HTML sendiri bila dijabarkan berdasarkan kata-kata penyusunannya
HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi:
a.

Hypertext
Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu

naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase
untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada
bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.
b.

Markup
Pada pengertiannya disini markup menunjukan bahwa pada file HTML berisi

suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang
akan ditampilkan pada WWW.

c.

Language
Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML

merupakan kumpulan dari beberapa intruksi yang dapat digunakan untuk


mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen.

Pada awalnya HTML dikembangkan sebagi subset SGML (Standard Generalized


Mark-up Language). Karena HTML didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media
Internet, maka HTML relatif lebih sederhana dari pada SGML yang lebih di tekankan
pada format dokumen yang berorientasi pada aplikasi.
HTML sendiri memiliki banyak versi dan versi terbaru saat ini yaitu HTML5. HTML5
adalah versi terbaru teknologi hypertext/web yang sekarang ini masih dalam tahap
pengembangan. HTML5 ini akan menjadi trend teknologi internet masa depan karena
sudah diperkaya dengan fitur-fitur ungulan yang tentunya akan menjadi standard
pengembangan media informasi berbasis web.

Tujuan dibuatnya HTML5 antara lain:


a. Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript.
b. Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (seperti Flash).
c. Penanganan kesalahan yang lebih baik.
d. Lebih banyak markup untuk menggantikan scripting.
e. HTML5 merupakan perangkat mandiri.

Sekarang HTML5 sudah mulai digunakan pada beberapa situs-situs besar sebagai
uji coba kelayakan fitur serta teknologi baru yang masih terus dikembangkan dari versi
sebelumnya yaitu HTML 4.01. Fitur serta perbaikan yang ditanamkan dalam teknologi
ini dintaranya adalah video dan audio, database lokal dan css3. Ada beberapa tambahan
elemen serta atribut yang memungkinkan HTML5 ini lebih baik dari sebelumnya,
walaupun secara mendasar perintah-perintah yang digunakan sangat mirip dengan
HTML versi 4.01. Berikut adalah beberapa browser yang dapat mendukung HTML yaitu:
a.

Opera Web Browser (mulai dari Opera 9.2)

b.

Safari (mulai dari versi 3.1)

c.

FireFox (Mulai dari FireFox 3 )

d.

Google Chrome (Mulai dari versi 3)

e.

Internet Explorer (Mulai dari versi 8)

Namun sebelum mengenal lebih jauh mengenai HTML5 alangkah baiknya perlu
diketahui beberapa hal tentang HTML5, diantaranya:
a.

HTML5 menawarkan elemen-elemen yang umum digunakan dalam sebuah


struktur halaman website. Sehingga, penulisan tag setiap elemen dapat terlihat
lebih semantic dan mudah dibaca, seperti pada gambar. Terdapat banyak
manfaat

jika

menggunakan

merepresentasikan

struktur

header dari

suatu

seperti
section.

ini.

Elemen

Elemen

header

footer

juga

merepresentasikan footer dari suatu section. Elemen nav cocok digunakan


untuk

merepresentasikan

link navigasi.

Sedangkan

elemen

section

merepresentasikan suatu bagian generic dari dokumen.


b.

Struktur semantic pada XHTML, programmer HTML bisa saja menjadi pembuat
stress programmer CSS karena struktur halaman yang dibuatnya. Harus ada
kesepakatan penamaan yang solid antara kedua pihak agar tidak ada masalah
pembacaan struktur halaman. Biasanya, dalam XHTML akan dibuat sebuah
div dengan id-nya masing-masing.

c.

Deklarasi doctype baru dalam membuat sebuah halaman dengan HTML5, tentu
saja doctype yang digunakan juga harus benar. Doctype pada HTML5 jauh
lebih sederhana daripada XHTML, sehingga Anda tidak perlu menghafalnya.
Pada doctype untuk XHTML 1.0, Anda harus menuliskannya dengan panjang.

d.

Contenteditable yaitu atribut baru dari HTML5 yang memungkinkan sebuah


elemen untuk dimodifikasi langsung pada tampilan. Jika dikombinasikan
dengan sedikit Javascript, fitur ini bisa menghasilkan sebuah mekanisme input
yang cukup powerful namun mudah untuk dibuat.

e.

Internet Explorer Hack seperti biasanya, Internet Explorer selalu terlambat


dalam mengimplementasikan teknologi website terbaru, meski Microsoft selalu
memiliki teknologi sendiri seperti silverlight untuk browsernya tersebut. Pada IE,
secara default semua elemen akan ditampilkan secara inline. Untuk itu, Anda
harus mendeklarasikan style tersendiri agar tampilan dapat seperti seharusnya.

f.

Atribut required satu lagi untuk input pada HTML5, memungkinkan validasi
pada sisi client terhadap input yang harus diisi. Dengan demikian, tidak
diperlukannya lagi membuat fungsi javascript untuk melakukannya. Cukup
menambahkan atribut required pada elemen input. Jika tombol submit
ditekan, akan muncul pesan error.

Masih banyak elemen HTML5 lainnya seperti canvas, video, audio, mark, dan
sebagainya. Setiap elemen akan berperilaku berbeda di setiap browser, karena memang
standart resminya belum dikeluarkan oleh W3C.

2.3. Fungsi dan Fasilitas yang ada di HTML5


HTML sendiri memiliki fungsi umum yakni untuk mengelola serangkaian data dan
informasi sehingga suatu dokumen dapat diakses dan ditampilkan di Internet melalui
layanan web. Selain fungsi umum diatas ada beberapa fungsi lain dari dari HTML yaitu:
a.

Membuat halaman web.

b.

Menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet.

c.

Membuat link menuju halaman web lain dengan kode tertentu (hypertext).

d.

Membentuk tata letak dokumen, dalam hal ini menentukan jenis huruf, gambar,
dan komponen dokumen lainnya.

e.

Menentukan hubungan ke dokumen lain, HTML merupakan suatu bahasa


komputer yang termasuk dalam katagori SGML (Standard Generalized Markup
Language) dimana bentuknya merupakan file standar ASCII yang berisi kodekode untuk mengatur dokumen.

f.

Menentukan ukuran dan alur tulisan.

g.

Mengintegerasikan gambar dengan tulisan.

h.

Membuat Pranala.

i.

Mengintegerasikan berkas suara dan rekaman gambar hidup.

j.

Membuat form interaktif.

k.

Menampilkan suatu kelompok kata dalam beberapa ukuran yang dapat


digunakan untuk judul, heading dan sebagainya.

l.

Menampilkan tulisan dalam bentuk cetakan tebal

m. Menampilkan sekelompok kata dalam bentuk miring.


n.

Menampilkan naskah dalam bentuk huruf yang miring dengan hasil ketikan
mesin ketik.

o.

Mengubah-ubah ukuran tulisan untuk suatu karakter tertentu.

Selain memiliki fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas HTML juga memiliki
beberapa kegunaan, antara lain:
a.

Membuat link
Konsep hypertext pada HTML memungkinkan kita untuk membuat link pada

suatu kelompok kata atau frase untuk menuju ke bagian manapun dalam World
Wide Web. Ada tiga macam link yang dapat kita gunakan:

b.

1)

Link menuju bagian lain dari page

2)

Link menuju page lain dalam satu web site

3)

Link menuju resource atau web site yang berbeda

Memodifikasi format teks


Penggunaan HTML memungkinkan kita untuk memodifikasi tampilan atau

format dokumen yang akan kita transmisikan melalui media Internet. Beberapa hal
yang dapat dilakukan dalam menentukan format dokumen ini yaitu:
1)

Dapat menampilkan suatu kelompok kata dalam beberapa ukuran yang


dapat digunakan untuk judul, heading dan sebagainya.

2)

Dapat menampilkan teks dalam bentuk cetakan tebal

3)

Dapat menampilkan sekelompok kata dalam bentuk miring

4)

Dapat menampilkan naskah dalam bentuk huruf yang mirip dengan hasil
ketikan mesin ketik

5)
c.

Dapat mengubah-ubah ukuran font untuk suatu karakter tertentu.

Menampilkan daftar sesuatu dalam bentuk point-point (item)


Dengan HTML kita dapat menampilkan daftar atau deretan informasi dalam

bentuk point-point sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami Membuat link.
Konsep hypertext pada HTML memungkinkan kita untuk membuat link pada suatu
kelompok kata atau frase untuk menuju ke bagian manapun dalam World Wide
Web. Ada tiga macam link yang dapat kita gunakan:

d.

1)

Link menuju bagian lain dari page

2)

Link menuju page lain dalam satu web site

3)

Link menuju resource atau web site yang berbeda

Menyisipkan citra
Dengan menyisipkan citra maka tampilan page kita akan lebih menarik,

interaktif dan informatif untuk mendukung data-data lainnya dalam bentuk teks.

10

e.

Menampilkan informasi dalam bentuk table


Penampilan informasi dalam bentuk tabel ini akan mempermudah pembaca

untuk memahami informasi yang kita tawarkan. Penggunaan tabel ini juga dapat
dilakukan untuk menambah nilai estetika dari page yang akan kita rancang.

Dengan muncuknya versi terbaru dari HTML yakni HTML versi ke-5 maka HTML5
membawa beberapa elemen-elemen baru untuk mewujudkan struktur halaman web
yang lebih baik. Elemen HTML sendiri merupakan semua yang terdapat diantara start
tag sampai end tag. Beberapa elemen-elemen baru yang terdapat pada HTML5
diantaranya:
Tag
<article>

Keterangan
Menspesifikasikan konten yang bersifat
independen, seperti artikel, blog post,
forum post, dan sejenisnya.

<aside>

Digunakan
Biasanya

untuk

sebuah

digunakan

di

subkonten.
dalam

tag

<article>.
<bdi>

Untuk teks yang tidak boleh terikat pada


arah teks-elemen induknya

<command>

Sebuah button, atau radiobutton, atau


checkbox.

<details>

Untuk menjelaskan detail tentang sebuah


dokumen atau sebagian dari dokumen.

<summary>

Digunakan pada sebuah ringkasan dan


sejenisnya di dalam tag <details>

<figure>

Untuk

mengelompokkan

sekumpulan

section, biasanya berupa video.


<figcaption>

Berisi

caption/keterangan

yang

ditempatkan di dalam tag <figure>


<footer>

Digunakan sebagai footer dari sebuah


halaman

<header>

Digunakan sebagai header dari sebuah


halaman

11

<hgroup>

Digunakan untuk sekumpulan heading

<mark>

Digunakan pada teks yang akan di


highlight

<meter>

Digunakan untuk pengukuran, dimana


nilai

maksimal

dan

minimal

telah

ditentukan
<nav>

Digunakan untuk sekumpulan navigasi

<progress>

Membuat Progress bar

<ruby>

Digunakan untuk anotasi ruby

<rt>

Untuk menjelaskan anotasi ruby

<rp>

Menunjukkan elemen jika browser tidak


mendukung ruby

<section>

Untuk sebuah section di dalam halaman.


Seperti Bab, Footer, dan sebagainya

<time>

Untuk mendefinisikan waktu dan tanggal

<wbr>

Word Break. Untuk memisah suatu kata


bila diperlukan.

Atribut HTML merupakan suatu informasi elemen, dimana atribut ini memberikan
informasi tambahan tentang elemen yang bersangkutan. Atribut selalu digunakan pada
awal tag/start tag. Cara untuk medefinisakan atribut dengan memberikan informasi
NAME dan VALUE dari suatu elemen, seperti name=value. Sebelum menuju pada
atribut-atribut baru yang ada pada HTML5, sebelumnya HTML sendiri memiliki atributatribut standar yang hampir dipakai pada semua elemen. Atribut-atribut standar tersebut
terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Atribut Core, Atribut Language, dan Atribut Event.
a.

Atribut Core
Atribut-atribut core tidak boleh digambarkan untuk elemen BASE, HEAD,

HTML, META, PARAM, SCRIPT, STYLE, dan TITLE. Atribut-atribut core antara lain
CLASS, ID, STYLE, dan TITLE.
1)

Atribut CLASS digunakan untuk menetapkan nama kelas untuk elemenelemen HTML, nantinya aturan CSS dengan class selectornya dapat
mengacu kepada nilai dari atribut CLASS elemen-elemen HTML yang
terkait.

12

2)

Atribut ID digunakan untuk menetapkan pengenal unik untuk sebuah


elemen HTML, nantinya aturan CSS dengan Id selectornya dapat mengacu
kepada nilai dari atribut ID sebuah elemen HTML. Nilai atribut ID adalah
unik. Ini menggambarkan bahwa satu elemen dengan dengan elemen
HTML lainnya tidak boleh memiliki nilai atribut ID yang sama, beda dengan
atribut CLASS.

3)

Atribut STYLE digunakan untuk menerapkan aturan CSS langsung didalam


tag awal dari elemen-elemen HTML yang terkait.

4)

Atribut TITLE digunakan untuk memberikan ekstra informasi tambahan


berupa teks untuk sebuah elemen HTML. Nilai atribut TITLE ini akan
ditampilkan sebagai tooltip, yaitu ketika pointer mouse tepat diatas sebuah
elemen. Atribut TITLE sangat penting untuk elemen A, IMG, ABBR, dan
ACRONYM.

b.

Atribut Language
Atribut-atribut language tidak boleh digambarkan untuk elemen BASE, BR,

FRAME, FRAMESET, HR, IFRAME, PARAM, dan SCRIPT. Atribut-atribut language


antara lain DIR dan LANG.
1)

Atribut DIR digunakan untuk menggambarkan arah-arah penulisan untuk


isi didalam sebuah elemen HTML. Apakah arah penulisannya dari arah kiri
ke kanan ("ltr") atau dari arah kanan ke kiri ("rtl").

2)

Atribut LANG digunakan untuk menetapkan kode bahasa untuk isi didalam
sebuah elemen HTML. Untuk nilai dari atribut LANG ini, anda dapat lihat di
ID-ID Bahasa HTML.

c.

Atribut Event
Berikut adalah daftar dari atribut-atribut event yang dapat digambarkan untuk

elemen-elemen HTML:
1)

Atribut event ONCLICK digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah script


akan dijalankan ketika pengguna mengklik dengan mouse pada sebuah
elemen.

2)

Atribut event ONDBLCLICK digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah


script akan dijalankan oleh browser ketika pengguna mengklik dua kali
dengan mouse pada sebuah elemen.

3)

Atribut event ONMOUSEDOWN digunakan untuk menetapkan bahwa


sebuah script akan dijalankan oleh browser ketika tombol mouse ditekan.

13

4)

Atribut ONMOUSEMOVE digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah


script akan dijalankan oleh browser ketika mouse digerakkan.

5)

Atribut event ONMOUSEOUT digunakan untuk menetapkan bahwa


sebuah script akan dijalankan oleh browser ketika mouse digerakkan
keluar dari sebuah elemen.

6)

Atribut event ONMOUSEOVER digunakan untuk menetapkan bahwa


sebuah script akan dijalankan oleh browser ketika mouse digerakkan tepat
diatas sebuah elemen.

7)

Atribut event ONMOUSEUP digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah


script akan dijalankan oleh browser ketika tombol mouse dilepaskan,
setelah sebelumnya tombol mouse ditekan.

8)

Atribut event ONKEYDOWN digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah


script akan dijalankan oleh browser ketika sebuah tombol keyboard
ditekan.

9)

Atribut event ONKEYUP digunakan untuk menetapkan bahwa sebuah


script akan dijalankan oleh browser ketika tombol keyboard dilepaskan,
setelah sebelumnya ditekan.

Dengan versi terbaru dari HTML ini, pasti juga memiliki beberapa fitur baru yang
belum ada pada versi-versi sebelumnya. Berikut fitur-fitur baru yang dimilki HTML5,
yaitu:
a.

Canvas
Fitur yang satu ini memungkinkan kita untuk memasukkan objek 2D atau 3D

kedalam halaman web. Dengan canvas dapat membuat render grafik, diagram,
gambar dan animasi secara dinamis. Awal mulanya konsep dari teknologi canvas
ini diperkenalkan oleh Apple Inc. untuk digunakan dalam Mac OS X WebKit untuk
membuat dashboard widgets. Sebelum canvas muncul, kita hanya bisa membuat
gambar dalam browser melalui plug-ins seperti Adobe plug-ins for Flash and
Scalable Vector Graphics (SVG), Vector Markup Language (VML) only in Internet
Explorer, or other clever JavaScript hacks.
Namun cara kerja canvas tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan javascript untuk
membuat objek di dalamnya, baik 2D maupun 3D. Saat akan menambahkan elemen
canvas ke halaman web Anda, Anda bisa memanipulasinya dengan berbagai
macam cara.

14

b.

Doctype baru
HTML lama yang biasanya memiliki Doctype yang panjang, HTML5 datang

dengan membawa doctype yang lebih singkat sehingga kita tak perlu menghapal
doctype lama yang panjang.
c.

HTML5 Audio
Salah satu fitur baru HTML5 yang paling fenomenal adalah disediakannya tag

baru yang memungkinkan kita untuk memutar audio sesuai yang kita inginkan tanpa
menggunakan plugin tambahan seperti flash player. Dengan menggunakan tag
<audio> kita sudah bisa memasukkan file mp3 dan ogg ke dalam halaman web kita.
d.

HTML5 Video
Fitur multimedia lainnya yang didukung oleh HTML5 adalah video. Jika selama

ini kita harus menggunakan flash player untuk memasukkan konten video, pada
HTML5 kita tidak perlu lagi menggunakannya.
e.

Geolocation
Sebuah API (Aplication Programming Interface) yang menarik, yang

memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi mereka dengan aplikasi web.


Menggunakan API Geolocation cukup mudah. Cukup meminta sebuah posisi
(lokasi) dan jika pengguna menyetujui permintaan tersebut browser akan
memberikan informasi lokasi tersebut. Posisi disediakan untuk browser oleh
perangkat yang mendasari (misalnya, laptop atau ponsel) di mana Geolocation
enabled pada browser sedang berjalan. Informasi lokasi yang disediakan sebagai
satu set koordinat lintang dan bujur bersama dengan metadata tambahan.
f.

Media Penyimpanan (Storage)


Dengan HTML5, halaman web dapat menyimpan data secara lokal dalam

browser pengguna. Sebelumnya, hal ini dilakukan dengan cookie. Namun,


Penyimpanan Web lebih aman dan lebih cepat. Data ini tidak disertakan dengan
setiap permintaan server, tetapi digunakan hanya ketika meminta. Hal ini juga
memungkinkan untuk menyimpan data dalam jumlah besar, tanpa mempengaruhi
kinerja website. Data disimpan dalam kunci / nilai pasangan, dan halaman web
hanya dapat mengakses data yang disimpan dengan sendirinya.
Dengan HTML5, web buatan kita dapat menyimpan data secara lokal didalam
browser user, sebelumnya hal ini dekerjakan dengan cookies. Penyimpanan web
menjadi lebih aman dan lebih cepat, karena data tidak disertakan dengan setiap
permintaan ke server, tetapi hanya ketika meminta data. Fitur ini juga

15

memungkinkan penyimpanan data dengan jumlah besar, tanpa mempengaruhi


kinerja website.
Seperti pada konsep Offline fitur, HTML5 mendukung beberapa jenis media
penyimpanan baru yaitu Web Storage (name/value pairs), Indexed DB, dan Web
SQL Database. Keuntungan dari adanya berbagai macam media penyimpanan ini
adalah peningkatan kecepatan dari aplikasi.
g.

Cross Document Messaging


Sampai saat ini, komunikasi antara frame, tab, dan jendela di browser yang

berjalan sepenuhnya dibatasi karena masalah keamanan. Dapat berkomunikasi


antar frame mungkin berguna untuk situs tertentu untuk berbagi Informasi dari
dalam browser, tetapi juga akan membuka kemungkinan untuk serangan
berbahaya. Jika browser diberikan kemampuan untuk pemrograman mengakses
konten dimuat ke frame lain dan tab, situs akan dapat mencuri informasi apapun
yang mereka bisa dapatkan dari konten situs lain yang menggunakan scripting.
Contoh klasik adalah "mashup", kombinasi dari aplikasi yang berbeda seperti
pemetaan, chatting, dan berita dari berbagai situs, semua dikombinasikan bersama
untuk membentuk sebuah meta-aplikasi baru. Di kasus ini, satu set yang
terkoordinasi dengan baik dari aplikasi akan dilayani oleh saluran komunikasi
langsung dalam browser itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, vendor browser
dan badan standar sepakat untuk memperkenalkan fitur baru: Cross Document
Messaging.
h.

WebSocket API
Fitur komunikasi yang paling powerfull di spesifikasi HTML5: WebSocket, yang

mendefinisikan saluran komunikasi full-duplex yang beroperasi melalui soket


tunggal dalam web. WebSocket tidak hanya peningkatan tambahan untuk
konvensional HTTP komunikasi, melainkan merupakan kemajuan yang besar,
terutama untuk real-time, event-driven aplikasi web.
i.

Semantic/Struktur Element Yang Baru


Para web designer yang suka sekali memainkan elemen div, nav, dan lainnya,

akan di-stop oleh fitur Semantics dalam HTML5. Semantics akan menjadi masa
depan bagi para tetua tag layout dan format. Pastinya web akan menjadi lebih
dinamis dan menarik akibat fitur ini. Fitur ini menjadikan web site yang
menggunakan teknologi HTML 5 lebih mudah dikenali oleh Google Search Engine.

16

Akibatnya, web aplikasi akan sering muncul pada mesin pencari google sehingga
akan lebih sering diakses dan cepat diketahui oleh orang lain.
j.

Web Workers
Seringkali ditemukan jika halaman web yang memiliki banyak Javascript yang

berakibat pada browser melambat dan komputer nge-hang. Tetapi dengan adanya
Web Workers memungkinkan halaman web untuk memproses Javascript yang
mereka miliki dengan respon yang lebih cepat dan multitasking.

Dengan semua fitur yang telah disebutkan di atas dapat dilihat bahwa HTML5 akan
merajai dunia aplikasi kedepannya. Meskipun belum seluruh web browser mendukung
teknologi ini, tetapi kemudahan dalam pengembangan maupun penggunaan diyakini
akan menjadi nilai dari teknologi ini.
HTML5 memang belum menjadi standar resmi, dan belum ada browser yang
memiliki dukungan HTML5 secara penuh. Namun pada beberapa browser sudah
menambahkan HTML5 pada versi terbaru mereka, misalnya (Safari, Chrome, Firefox,
Opera, dan Internet Explorer)
2.4. Kelebihan dan Kelemahan HTML5
Kelebihan yang paling mencolok dari HTML5 adalah kemudahan akses yang lebih
baik. Tag Baru seperti header, footer, nav, section, dll memungkinkan browser untuk
mengakses konten dengan lebih mudah. Sebelumnya, kita hanya menentukan hal
tersebut dengan tag dan menggunakan atribut id ataupun class. Dengan tag html5 yang
baru, browser mampu menjelajah dokumen HTML dengan lebih baik lagi. Selain itu
dukungan yang lebih baik terhadap video dan audio. Kelebihan HTML5 yang lainnya
antara lain:
a.

Greater consistency, HTML5 telah melakukan banyak sekali penambahan


sintaks yang dibuat dalam struktur lebih baik dan lebih sederhana daripada
sintaks-sintaks sebelumnya. Hal ini membuat developer terbantu dalam
meningkatkan konsistensi dalam membangun sebuah web.

b.

Cleaner code, karena sebagian besar kode telah termasuk di dalam sintaks
html5, maka kode nampak terlihat lebih sederhana daripada penggabungan
antara html, css dan java script.

17

c.

Improved Accessibility, dengan teknologi HTML5 yang memudahkan struktur


pembangunan sebuah web, maka developer dapat membangun pemahaman
yang lebih detil mengenaik halaman web.

d.

Improve Semantics, dengan berbagai elemen kode di dalam html5 yang telah
distandarisasi, maka nilai semantik dari sebuah web dapat lebih ditingkatkan.
Hal ini berarti bahwa bagian-bagian dari web seperti header, nav, footer dan
beberapa bagian lainnya terdefinisi dengan jelas maksud serta tujuannya selain
itu juga terbentuk dalam sebuah machine readible format.

e.

Geolocation, HTML5 mempunyai API yang terintegrasi terhadap geolocation,


fasilitas tersebut dapat diakses melalui GPS atau fasilitas lain seperti Google
Latitude pada iphone.

f.

Client-side Database, HTML5 menyediakan model database SQL yang baru


dengan API yang dapat dibangun dalam konsep lokal, dalam hal ini di sisi client.

g.

Offline Aplication Cache, pengguna dapat terus melakukan interaksi dengan


aplikasi meskipun mereka terputus dari jaringan internet.

h.

Sharper focus on Web Application Requiments, HTML5 membuat sebuah


mekanisme yang lebih mudah dalam hal pembuatan front end, aplikasi chat,
tools drag and drop, video player, pengolah grafis dan masih banyak lagi.

i.

Smarter Forms, terdapat semacam reguler expression (regex) yang membuat


form mampu mengenali secara lebih baik tentang input, validasi data dan
interaksi dengan elemen lain (misal: format email, password dll).

j.

Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline.

k.

Unsur kanvas untuk menggambar.

l.

Video dan elemen audio untuk media pemutaran file multimedia.

m. Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section.
n.

Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search.

o.

Dapat ditulis dalam sintaks HTML (dengan tipe media text/HTML) danXML.

p.

Integrasi yang lebih baik dengan aplikasi situs dan pemrosesannya.

q.

Integrasi ('inline') dengan doctype yang lebih sederhana.

r.

Penulisan kode yang lebih efisien.

s.

Konten yang ada di situs lebih mudah terindeks oleh search engine.

t.

HTML5 merupakan perangkat mandiri.

u.

Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (Seperti Flash).

v.

Lebih markup untuk menggantikan scripting.

18

Seperti halnya teknologi-teknologi lain yang dimana mempunyai banyak kelebihan


pasti juga ada kekurangannya. Hal ini pun terjadi pada teknologi HTML5. Kekurangan
HTML5 yaitu masih dalam pengembangan, sehingga hanya beberapa browser yang
mendukung HTML5, akibatnya fitur-fitur pada HTML 5 tidak semuanya bisa berfungsi
dengan baik pada beberapa browser.
2.5. Sejarah dan Perkembangan Javascripts
Sejarah JavaScript dimulai sekitar tahun 1994, ketika internet dan website sedang
mengalami perkembangan yang pesat. Website pada saat itu umumnya dibuat
menggunakan bahasa pemograman PERL yang pemrosesannya hanya bisa dilakukan
di sisi web server.
Kelemahan pemrosesan di sisi web server adalah, setiap instruksi dari user harus
dikirim terlebih dahulu kepada web server, baru kemudian ditampilkan lagi di dalam web
browser. Karena kecepatan rata-rata koneksi internet yang terbatas, hal ini dipandang
tidak efisien. Programmer web membutuhkan bahasa pemograman client-side yang bisa
berjalan di web browser tanpa harus dikirim ke server.
Pada tahun 1995, Brendan Eich seorang programmer dari Netscape mulai
mengembangkan sebuah bahasa pemograman script yang dinamakan Mocha.
Netscape pada saat itu merupakan perusahaan software ternama yang memiliki web
broser Netscape Navigator.
Bahasa script Mocha ini ditujukan untuk client-side dan juga server-side. Dalam
perkembangan selanjutnya, nama Mocha diubah menjadi LiveScript untuk versi clientside, dan LiveWire untuk versi server-side.
Pada saat bahasa pemograman tersebut akan dirilis, Netscape mengadakan
kerjasama dengan Sun Microsystems untuk mengembangkan LiveScript, dan tepat
ketika Netscape Navigator 2 dirilis, Netscape merubah nama LiveScript menjadi
JavaScript dengan tujuan bahasa baru ini akan populer seperti bahasa Java yang saat
itu sedang booming di kalangan programmer. Versi JavaScript ini dinamakan dengan
JavaScript 1.0.
Karena kesuksesan JavaScript 1.0, Netscape selanjutnya mengembangkan
JavaScript versi 1.1 pada Netscape Navigator 3, dan mengantarkan Netscape Navigator
menjadi pemimpin pasar web browser saat itu.
Selang beberapa bulan kemudian, Microsoft yang melihat kepopuleran JavaScript,
memperkenalkan web browser Internet Explorer 3 dengan JScript. JScript adalah

19

penamaan lain dari JavaScript. Hal ini dilakukan Microsoft karena JavaScript merupakan
merk dagang yang dimiliki oleh Sun dan Netscape. Sehingga Microsoft terpaksa mencari
nama lain untuk versi JavaScript mereka.
Selain memiliki fitur yang mirip, JScript juga menambahkan beberapa fitur tersendiri,
sehingga JavaScript dan JScript tidak sepenuhnya kompitable. Web Browser Internet
Explorer 3 yang dirilis Microsoft pada tahun 1996 ini adalah awal dari kemunduran
Netscape Navigator, karena Microsoft merilis Internet Explorer 3 secara gratis dan
sebagai software bawaan dari Sistem Operasi Windows. Akan tetapi, keputusan
Microsoft menambahkan fitur JScript merupakan langkah besar dalam perkembangan
JavaScript.
Implementasi JScript di dalam Internet Explorer membuat kalangan programmer
bingung, karena terdapat 2 versi JavaScript: JavaScript di Netscape Navigator dan
JScript pada Internet Explorer. Versi JavaScript juga memiliki 2 versi, yakni versi 1.0 dan
1.1. Hal ini semakin menambah kerumitan dalam pembuatan program. Permasalahan
terjadi karena ketiga versi JavaScript tersebut memiliki perbedaan fitur.
Kejadian ini sama seperti yang dialami oleh HTML dan CSS, dan kalangan
programmer sepakat bahwa diperlukan sebuah standarisasi untuk JavaScript.
Pada pertengahan tahun 1997, JavaScript 1.1 diajukan ke badan standarisasi
Eropa: European Computer Manufacturers Association (ECMA) untuk membuat
sebuah standar bahasa pemograman script web browser. Atas dasar ini, dibentuklah
sebuah komite dengan anggota yang terdiri dari programmer dari berbagai perusahaan
internet pada saat itu, seperti Netscape, Sun, Microsoft, Borland, NOMBAS serta
beberapa perusahaan lain yang tertarik dengan perkembangan JavaScript.
Komite standarisasi ini menghasilkan bahasa pemograman yang disebut
ECMAScript, atau secara formal disebut ECMAScript -262. 1 tahun berikutnya, badan
standarisasi ISO (International Organization for Standardization) juga mengadopsi
ECMAScript sebagai standar. Sejak saat itu, semua web browser menjadikan
ECMAScript sebagai standar acuan untuk JavaScript.
ECMAScript terus dikembangkan hingga mencapai versi 3 pada tahun 1999. Berita
baiknya, hampir semua web browser saat itu, terutama Microsoft Internet Explorer 5.5
dan Netscape 6 telah mendukung ECMAScript-262 versi 3. Namun berita buruknya,
masing-masing web browser menerapkan standar dengan sedikit berbeda, sehingga
masih terdapat kemungkinan tidak kompitable.

20

Versi terakhir dari ECMAScript adalah ECMA-262 versi 5 yang dirilis pada 2009.
ECMAScript versi 4 sengaja dilompati karena beberapa alasan ketidakcocokan proposal
yang diajukan. ECMA-262 versi 5 inilah yang saat ini menjadi standar untuk web browser
modern seperti Internet Explorer, Google Chrome, Firefox, Opera, dan Safari.
Akan tetapi, perbedaan implementasi ECMAScript tetap ada di dalam web browser.
Biasanya perbedaan ini terkait dengan fitur-fitur tambahan. Salah satu cara programmer
untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mendeteksi web browser yang digunakan
user, lalu menjalankan fungsi yang dirancang secara spesifik untuk web browser
tersebut. Proses ini dikenal sebagai browser sniffing, dan bukan sesuatu yang
menyenangkan.
Kabar baiknya, sekarang banyak terdapat library JavaScript yang dirancang untuk
melapisi perbedaan ECMAScript ini, salah satunya adalah jQuery. JQuery menyediakan
fungsi otomatis dalam mengatasi perbedaan implementasi ECMAScript di dalam web
browser.
ECMAScript adalah versi standar dari JavaScript, versi ECMAScript yang ada saat
ini adalah versi 3 dan versi 5. Namun karena kepopuleran JavaScript, Hampir semua
kalangan dan programmer menyebut ECMAScript dengan sebutan umum: JavaScript.
Merk dagang JavaScript saat ini dimiliki oleh perusahaan Oracle (yang mengakuisisi
Sun Microsystem beberapa tahun lalu), Namun anda juga akan mendengar versi
JavaScript 1.5 atau JavaScript 1.8. Versi JavaScript ini adalah versi yang diadopsi oleh
Mozilla Firefox (yang merupakan reingkarnasi dari Netscape). JavaScript 1.5
sebenarnya adalah ECMAScript 3. Dan JavaScript 1.8 merupakan versi ECMAScript
dengan beberapa penambahan internal oleh Mozilla.
2.6. Pengertian Javascripts
JavaScript adalah bahasa pemograman web yang bersifat Client Side Programming
Language. Client Side Programming Language adalah tipe bahasa pemograman yang
pemrosesannya dilakukan oleh client. Aplikasi client yang dimaksud merujuk kepada
web browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox.
Jenis bahasa pemograman Client Side berbeda dengan bahasa pemograman
Server Side seperti PHP, dimana untuk server side seluruh kode program dijalankan di
sisi server.

21

Untuk menjalankan JavaScript, kita hanya membutuhkan aplikasi text editor, dan
web browser. JavaScript memiliki fitur: high-level programming language, client-side,
loosely tiped, dan berorientasi objek.
JavaScript pada awal perkembangannya berfungsi untuk membuat interaksi antara
user dengan situs web menjadi lebih cepat tanpa harus menunggu pemrosesan di web
server. Sebelum javascript, setiap interaksi dari user harus diproses oleh web server.
Bayangkan ketika kita mengisi form registrasi untuk pendaftaran sebuah situs web,
lalu men-klik tombol submit, menunggu sekitar 20 detik untuk website memproses isian
form tersebut, dan mendapati halaman yang menyatakan bahwa terdapat kolom form
yang masih belum diisi.
Untuk keperluan seperti inilah JavaScript dikembangkan. Pemrosesan untuk
mengecek apakah seluruh form telah terisi atau tidak, bisa dipindahkan dari web server
ke dalam web browser.
Dalam perkembangan selanjutnya, JavaScript tidak hanya berguna untuk validasi
form, namun untuk berbagai keperluan yang lebih modern. Berbagai animasi untuk
mempercantik halaman web, fitur chatting, efek-efek modern, games, semuanya bisa
dibuat menggunakan JavaScript.
Akan tetapi karena sifatnya yang dijalankan di sisi client yakni di dalam web browser
yang digunakan oleh pengunjung situs, user sepenuhnya dapat mengontrol eksekusi
JavaScript. Hampir semua web browser menyediakan fasilitas untuk mematikan
JavaScript, atau bahkan mengubah kode JavaScript yang ada. Sehingga kita tidak bisa
bergantung sepenuhnya kepada JavaScript.
Dalam perkembangannya, JavaScript mengalami permasalahan yang sama seperti
kode pemograman web yang bersifat client side seperti CSS, yakni bergantung kepada
implementasi web browser.
Kode JavaScript yang kita buat, bisa saja tidak bekerja di Internet Explorer, karena
web browser tersebut tidak mendukungnya. Sehingga programmer harus bekerja extra
untuk membuat kode program agar bisa mengakali dukungan dari web browser.
Karena hal tersebut, JavaScript pada awalnya termasuk bahasa pemograman yang
rumit, karena harus membuat beberapa kode program untuk berbagai web browser.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, JavaScript kembali bersinar berkat
kemudahan yang ditawari oleh komunitas programmer yang membuat library JavaScript
seperti jQuery. Library ini memudahkan kita membuat program JavaScript untuk semua

22

web browser, dan membuat fitur-fitur canggih yang sebelumnya membutuhkan ribuan
baris kode program menjadi sederhana.
Kedepannya, JavaScript akan tetap menjadi kebutuhan programmer, apalagi untuk
situs saat ini yang mengharuskan punya banyak fitur modern sebagai standar.
2.7. Javascripts Frameworks
Framework dalam konteks perangkat lunak dapat kita definisikan sebagai
Lingkungan pengembangan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas spesifik untuk
membuat sistem baru.
Sebuah framework biasanya menyediakan abstraksi1 yang memberikan berbagai
fungsi generik. Fungsi-fungsi generik ini kemudian dapat kita ubah atau kita lengkapi
untuk mengembangkan sebuah sistem baru. Dengan melengkapi dan mengubah sistem
ini dengan kode kita sendiri, idealnya kita dapat menghasilkan sebuah aplikasi baru
sesuai dengan kebutuhan.
Sebuah framework bukan hanya menyediakan fungsi seperti library, tetapi juga
sebuah lingkungan pegnembangan. Sebuah lingkungan pengembangan biasanya
disediakan framework untuk memfasilitasi kita dalam mengembangkan apliaksi.
Lingkungan pengembangan dapat saja mengikut sertakan compiler, sekumpulan
aplikasi pendukung, library, dan berbagai perangkat lainnya yang dapat saling bekerja
sama untuk membangun sebuah solusi.
Karena banyaknya komponen dalam sebuah framework ini, sebuah framework
biasanya lebih dogmatis dalam memandang cara pengembangan perangkat lunak. Dari
metode interaksi sampai dengan penamaan file tidak jarang ditentukan oleh framework.
Sebagai pengguna framework, biasanya kita hanya mengikuti aturan yang telah
ditentukan oleh frameork, dan bekerja di dalam lingkup framework tersebut. Hal ini juga
menyebabkan kita sulit menggunakan sebuah framework dengan framework lainnya
secara bersamaan.
Sebuah framework memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan
library pada umumnya:
a.

Inversion of Control, yaitu keadaan di mana alur kerja dari aplikasi kita dikontrol
oleh framework, bukan pengguna frameowrk.

Abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya
(semantik), dengan menyembunyikan rincian / detail implementasi.

23

b.

Standard, di mana sebuah framework memiliki berbagai perilaku dan alur


standar, dari nama file sampai alur program. Hal ini menyebabkan pengguna
framework yang tidak mengikuti perkembangan awal aplikasi dapat dengan
mudah terjun ke dalam pengembangan kapanpun.

c.

Extensibility, yaitu framework dapat dikembangkan atau diubah melalui


mekanisme yang telah disediakan, biasnya plugin.

Spesifik terhadap dunia pengembangan web, terdapat beberapa jenis framework


yang umum kita temui, yaitu:
a.

MVC (Model-View-Controller), merupakan framework yang membagi arsitektur


aplikasi ke dalam 3 bagian: Model (data), View (antarmuka), dan Controller
(aturan bisnis, penghubung Model dan View).

b.

Pull (Component) Based Framework, merupakan framework yang berbasis


antarmuka, di mana terdapat komponen antarmuka dari framework yang
kemudian menarik data dari server (kontras dengan framework umum yang
mengirimkan antarmuka bersamaan dengan data).

c.

N-tier Framework, framework yang membagi-bagi aplikasi ke dalam banyak


lapisan. Ukuran dan kegunaan dari lapisan sendiri tidak dibatasi.

Meskipun terdapat banyak jenis framework, pada dasarnya tujuan utama dari
framework adalah untuk memfasilitasi pengembang (pengguna framework) fokus dalam
mengembangkan aplikasi. Dengan menyediakan lingkungan pengembangan dan
berbagai komponen, sebuah fraemwork melepaskan kita dari berbagai detil
implementasi pendukung, sehingga kita dapat berfokus pada aturan bisnis dan
kebutuhan perangkat lunak yang ada.
Contohnya pada sebuah framework pengembangan web, umumnya akan terdapat
komponen dan mekanisme khusus untuk manajemen pengguna. Hal ini dapat
membebaskan pengembang dari kode untuk menyimpan dan mengambil state
pengguna, yang pada kebanyakan aplikasi adalah sama. Dengan menghindari repetisi
seperti ini kita dapat berfokus kepada fitur-fitur yang ada pada kebutuhan perangkat
lunak kita.

24

2.8. Jenis-Jenis Javascripts Frameworks


Sama seperti penjelasan sebelumnya, Framework itu adalah kerangka kerja.
Kerangka kerja yang memudahkan kita menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi
Framework Javascript adalah Javascript yang telah diatur menjadi suatu pola yang
memudahkan kita dalam penggunaannya.
Awal pengembangan Framework Javacript dimulai saat memasuki era Web 2.0,
generasi kedua dari layanan berbasis web dimana lebih meniktikberatkan pada
kolaborasi online, sharing content antar pengguna dan lebih terarah ke User Content
Generated.
Berdasarkan kebutuhan akan konsep dan paradigma baru dalam pengembangan
aplikasi berbasis web tersebut maka dalam pengembangannya diperlukan suatu sistem
alur kerja yang bisa memudahkan dalam menciptakan aplikasi berbasis web yang
canggih dan interaktif. Salah satu yang sering digunakan para developer tersebut adalah
JavaScript Framework/Libraries dimana didalamnya terdapat JavaScript yang telah
ditulis sedemikian rupa dimana sangat membantu dalam pengembangan sebuah
Aplikasi Web, terutama dalam pengembangan AJAX (Asynchronous JavaSript And
XML). Sebuah teknik pemanggilan cepat tanpa melakukan reload terhadap suatu page.
Dengan JavaScript Libraries tersebut para programmer bisa dengan mudah
mengimplementasikan paradigma WEB 2.0 yang baru seperti User interface yang
dinamik dan sangat interaktif kepada usernya. Berikut adalah beberapa Jenis
Javascripts Framework yang Populer di kalangan Deplover website:
a.

JQuery
JQuery adalah sebuah library yang dibangun dengan menggunakan JavaScript

untuk mengautomasi dan menyederhanakan perintah-perintah umum. Meskipun


ada banyak library lain semacamnya, namun jQuery jauh lebih populer karena
kemampuannya untuk menjalankan perintah pada peramban lama. JQuery berjalan
pada browser bersamaan dengan JavaScript biasa. Ia terutama dipergunakan untuk
animasi dan AJAX, yang cukup sulit untuk diprogramkan dengan vanilla JavaScript,
namun bisa diketik dalam beberapa baris singkat dengan jQuery.
b.

AngularJS
AngularJS adalah sebuah framework MVC full frontend untuk aplikasi web

JavaScript. Ia dibangun di Google dan menyediakan sebuah metode cepat untuk


membangun aplikasi web laman tunggal. Seperti jQuery, ia dimasukkan dala
sebuah laman webd engan menggunakan tag <script>, dan ditulis dalam JavaScript.

25

Namun, berbeda dengan jQuery, ia dimaksudkan sebagai sebuah framework untuk


membangun sebuah aplikasi web utuh. Selain itu, AngularJS juga mengandung
sebuah versi minimal jQuery secara default.
c.

Node.js
Anda tentu ingat bahwa JavaScript berjalan pada browser dengan satu

pengecualian? Nah, pengecualian tersebut ialah Node.js. Ia adalah sebuah tool


command-line untuk menjalankan JavaScript pada sebuah mesin tanpa harus
menjalankannya pada peramban. Hal ini dimampukan dengan adanya suatu versi
Chromes V8 Engine, yakni engine JavaScript yang berjalan dalam Google Chrome.
Sebelum adanya Node.js, para developer harus menggunakan berbagai bahasa
pemrograman yang berbeda untuk backend dan frontend aplikasi web mereka.
Misalnya PHP, Java, ASP.Net yang berjalan di sisi server, dan JavaScript di sisi
browser. Sekarang dengan Node.js, para pengembang dapat mempergunakan
JavaScript pada server sekaligus klien, artinya, para developer cukup fokus
mempelajari satu bahasa pemrograman saja. Soal apakah metode ini lebih baik
daripada sebelumnya masih diperdebatkan.

26

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah
berdampak pada berbagai hal, tak terkecuali pada semakin majunya teknologi internet
terutama pada program standar HTML dan javascripts pada website.
HTML5 telah menjadi salah satu teknologi yang sangat ditunggu-tunggu oleh para
web developer maupun para pengguna Internet. Banyak hal yang dijanjikan akan hadir
di HTML 5 yang dapat mengubah sebuah website menjadi lebih interaktif serta lebih
kaya konten dan fungsinya. Dengan semua fitur yang dimiliki oleh HTML5 maka bukan
tidak mungkin HTML5 akan merajai dunia aplikasi kedepannya. Meskipun belum seluruh
web browser mendukung teknologi ini, tetapi kemudahan dalam pengembangan
maupun penggunaan diyakini akan menjadi nilai dari teknologi ini.
JAVASCRIPT adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web agar
halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku
kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek,
sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.
Penggunaan object JavaScript (XMLHttpRequest) untuk merequest ke server,
dalam beberapa browser tidak sama. Untuk browser keluaran Microsoft menggunakan
komponen ActiveX, namanya Microsoft.XMLHTTP, terdapat banyak versi dari
komponen ini, tergantu dari versi browser internet Explorer (IE). Sedangkan browser
keluarga mozilla, seperti firefox, opera menggunakan XMLHttpRequest. Namanya
berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama yaitu melakukan request ke server secara
asinkron.
3.2. Saran
Sebaiknya menggunakan referensi yang lebih akurat agar dapat menunjang para
pembacanya, agar dapat mengetahui lebih detail apa itu HTML5 dan javascripts serta
dalam pengunaanya dalam buat sebuah website.

26

Das könnte Ihnen auch gefallen