Sie sind auf Seite 1von 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian Keluarga
a. Data Umum
1) Nama Keluarga
2) Usia
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Alamat

No
1.
2.

Nama
Ny. S
An. E
An. R
An. A

3.
4
Genogram :

: Tn. T
: 43 th
: SD
: Supir Travel
: Ds. Ambokembang Gg. 3

Umur
39
18
17
11

Jenis Kelamin
P
L
L
L

Hub. Dg KK
Istri
Anak
Anak
Anak

Pendidikan
SD
SMA
SMP
Sd

Keterangan
Hidup
Hidup
Hidup
Hidup

6) Tipe keluarga
Keluarga Tn. T Merupakan tipe keluarga inti (nuclear family), yaitu keluarga yang
hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya yang
tinggal di dalam satu rumah.
7) Suku bangsa
Keluarga Tn. T berasal dari suku bangsa jawa, dengan bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa jawa ngoko dan bahasa indonesia.
8) Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. T adalah agama islam. Anggota keluarga
Tn. T biasanya shalat di masjid. Anak yang kedua setiap sore belajar mengaji di
TPQ dan habis maghrib mengaji di masjid di mushola. Keluarga Tn.T tidak
mempercayai adanya pantangan-pantangan yang berhubungan dengan agama
yang mengganggu kesehatan.

9) Status social ekonomi keluarga


Tn. T bekerja sebagai sopir travel yang dilakukan 2x dalam seminggu setiap hari
jumat dan senin, yang Penghasilan tiap minggunya yaitu Rp. 200.000,00. Ibu Z
dahulu pernah membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai buruh
konveksi dengan penghasilan ., namun setelah sakit ibu z berhenti bekerja.
An. R bekerja sebagai penjahit di konveksi, dengan penghasilan tiap
minggunya. namun penghasilannya dipakai untuk keperluan sendiri. Ibu Z
mengatakan keadaan ekonominya pas-pasan cukup untuk menghidupi kebutuhan
sehari-harinya. Kadang-kadang biaya belanja Rp.. s/d.berikut uang jajan,
untuk membayar listrik perbulannya , Ibu T mengatakan tidak mempunyai
tabungan dan tidak mempunyai asuransi untuk persiapan keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Ibu Z megatakan dalam keluarga Tn. T kadang-kadang menyempatkan diri untuk
nonton tv bersama pada malam hari dan pada waktu luang saat ada di rumah
dengan anggota keluarga yang lain yang diselingi pula dengan canda tawa.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ibu Z mengatakan mempunyai 3 orang anak, anak pertama berumur 18 tahun,
anak kedua berumur 17 tahun dan anak ketiga berumur 11 tahun, maka keluarga
Tn. T berada pada tahapan keluarga dengan anak remaja.
12) Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Z, ibu belum bisa mempersiapkan
anaknya untuk menikah dikarenakan ...
13) Riwayat keluarga inti
Riwayat penyakit keturunan
Pada keluarga Tn. T tidak mempunyai penyakit keturunan. Pada umur .
()Tn. T pernah menderita penyakit typus dan sekarang sudah sembuh, Ibu
Z .dan sekarang sudah sembuh, menderita penyakit .pada tahun
usia.().
Riwayat penyakit sekarang
- Dalam keluarga Tn. T tidak mempunyai penyakit keturunan. Ibu Z
mengatakan terkena penyakit TBC, sebelum diketahui penyakit TBC ibu Z
mengeluh batuk-batuk, tenggorokan terasa gatal sekitar 1 bulan yang lalu,,
kemudian periksa di puskesmas didiagnosa radang tenggorokan, kemudian
diobati namun tak kunjung sembuh, kemudian periksa ke mantri dan

dirujuk untuk foto rongten di RSI dan diuji sputum di puskesmas, ternyata
hasilnya positif terkena TBC dan sekarang dalam proses pengobatan
namun sudah tidak batuk-batuk. Sedangkan Tn. T mengeluh demam,
namun hanya diberi obat warung saja. Ibu Z mengatakan anak pertama
dari Ibu Z yang tinggal bersama neneknya namun seringkali bertemu
dengan ibu Z, menderita TBC, sekarang dalam masa pengobatan.
- Ibu Z mengatakan tidak mendapatkan imunisasi yang baik dan lengkap,
hanya sebagian saja yang diberikan namun lupa menyebutkan apa saja
-

yang sudah diberikan.


Sumber yankes yang biasa digunakan keluarga Tn. T adalah puskesmas,

bidan desa. Keluarga Tn. T memanfaatkan yankes yang ada dengan baik.
14) Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu Z mengatakan keluarga Tn. T maupun Ibu Z tidak mempunyai penyakit
keturunan. Ibu Z mengatakan pada tahun 1993 kakak dari Tn. T pernah menderita
TBC dan sekarang sudah sembuh, dahulu pernah tinggal satu rumah dengan
keluarga Tn. T.

C. Pengkajian Lingkungan
15) karekteristik rumah dari keluarga Tn. T sudah di bilang baik, dengan luas rumah
L : 4 m, P : 10 m, dinding rumah dengan tembok, atap rumah dengan
menggunakan genteng, lantai rumah menggunakan semen. Dalam rumah keluarga
Tn. T terdapat 2 kamar, terdapat ruang tamu, ruang keluarga/ ruang menonton TV,
dapur, kamar mandi, serta WC namun belum ada ruang makan dan tempat
kendaraan. memiliki 7 jendela diruang tamu dan keluarga yang dibuka setiap hari
namun setiap kamar tidur tidak terdapat jendela hanya terdapat ventilasi udara
sehingga keadaan kamar terlihat pengap karena letak rumah juga berhimpitan
dengan rumah tetangga. Dalam pemanfaatan ruangan, ruang tamu digunakan
untuk menerima tamu dan tempat menaruh kendaraan. Ruang keluarga (ruang
menonton tv ) digunakan untuk kumpul bersama keluarga sewaktu nonton tv
maupun musyawarah apabila ada masalah dalam keluarga, serta digunakan untuk
makan dan tidur oleh An. R dan An. A. Ruang dapur digunakan untuk memasak,

kamar mandi untuk mandi dan untuk mencuci di lakukan disebelah kamar mandi.
Toilet digunakan untuk BAK atau BAB. Peletakan perabotan rumah tangga sudah
baik dan tidak membahayakan anggota keluarga. Jenis septik tank yang digunakan
oleh keluarga Tn. T adalah jenis leher angsa yang peletakan penampunganya
dipendam dibelakang rumah dengan jarak dari saumber air kurang dari 10 m.
Pembuangan sampah biasanya dibakar dibelakang rumah. Kondisi air jernih, tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak terasa. Sumber air yang digunakn oleh keluarga
untuk masak, mencuci, mandi serta air minum dengan menggunakn air dari
sumur. Dibelakang rumah juga terdapat kebun yang ditanami pohon jambu.
16) Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari desa setempat. Pergaulan keluarga
dengan lingkungan cukup baik, ibu Z mengatakan sering berkumpul dengan
tetangga diteras rumah ibu Z. Hubungan keluarga Tn. T dengan tetangga-tatangga
yang lain juga baik/ akrab, hal ini dapat dilihat kalau ada anggota keluarga yang
sakit maka tetangganya menjenguk untuk melihat keadaan keluarga yang sakit.
Tetangga depan rumah Tn T terdapat rumah konveksi yang dapat menyebabkan
udara lingkungan tercemar.
17) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn T setelah menikah pernah tinggal di kertijayan bersama dengan
saudara Tn. T yang lain. Kemudian keluarga Tn. T pindah ke ambokembang
untuk menempati rumah orang tua dari Tn. T yang kosong dan sudah menetap
selama 4 tahun. Keluarga Tn. T memiliki sepeda yang biasa di gunakan oleh An.
A. Ibu Z menggunakan Sepeda motor milik saudara ibu Z yang dititipkan di
keluarga Tn. T dan Sepeda motor yang difasilitaskan untuk Tn T dari tempat kerja
Tn T.
18) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. T merupakan keluarga yang dikrnal dengan baik oleh masyarakat.
Ibu Z mengikuti kegiatan Jamaah Yasin didesanya setiap hari selasa dan jumat.
Tn. T mengikuti kegitan mengaji dimasjid dan An. A mengikuti kegiatan
marpengajian untuk anak-anak.
19) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.T tidak memiliki fasilitas kesehatan yang menunjang seperti Askes.
Keluarga memiliki dukungan dari anggota keluarga lain jika dalam keluarga
terdapat anggota kelurga yang sakit atau masalah ekonomi. Dalam keluarga

menunjukan rasa kasih sayang terhadap anggota keluarganya, contohnya jika ada
D.

anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain menyuruh untuk berobat.
Struktur Keluarga
20) Pola Komunikasi Keluarga
Ibu Z mengatakan komunikasi dikeluarga menggunakan bahasa jawa ngoko dan
bahasa Indonesia, pola komunikasinya juga baik dan lancar antara bapak, ibu dan
anak, tidak ada kendala dalam pola komunikasi keluarga Tn. T. Pada setiap
pengambilan keputusan dilakukan oleh Kepala Keluarga (Tn. T) melalui
musyawarah.
21) Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. T keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama,
tiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya
jika ada masalah yang dirasakan keluarga. Kekuatan keluarga yang digunakan
adalah expert power. Ibu Z mengatakan anaknya selalu menuruti jika diperintah
oleh orang tuanya tanpa harus diberi imbalan.
22 Struktur Peran
Peran formal :
Tn. T berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Ibu Z sebagai pengatur rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, manger
keuangan.
An. R kadang-kadang membantu pekerjaan rumah tangga jika Ibu Z sibuk atau
sakit.
An A kadang-kadang membantu pekerjaan rumah tangga yang ringan.
Peran informal :
Setiap anggota keluarga memiliki peran informal seperti pendorong, Ibu Z
mendorong anak-anak supaya rajin belajar, beribadah. Ibu Z maupun Tn. T
berperan sebagai sahabat untu anak-anak sehingga anak merasa nyaman dan dapat
terbuka dengan keluarga orang tua.
Dalam pembagian peran tidak ada masalah.

23) Nilai atau Norma Keluarga


Keluarga Tn. T mengajarkan berdoa sebelum tidur dan sebelum makan.
E. Fungsi Keluarga
24) Fungsi Afektif
Ibu Z mengatakan pada keluarga Tn. T selalu mengajarkan untuk saling
menghormati antar anggota keluarga yang lainya hal ini dapt dilihat jika mau
makan Tn. T selalu dilayani Ibu Z, disiapkan nasi dan lauknya begitu juga

sebaliknya jika mau makan dan anak maupun istrinya belum makan maka Tn. T
mengajak untuk makan bersama. Pada keluarga Tn. T juga saling menghargai
antar anggota keluarga hal ini dapat dilihat sewaktu pengambilan keputusan atau
musyawarah dari Tn. T selalu menerima pendapat anggota keluarga yang lain
sehingga dapt menghasilkan keputusan yang baik.
25) Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. T merupakan keluarga yang dapat bersosialisasi dengan masyarakat
secara baik karena keluarga Tn. T selalu tanggap atau aktif jika ada masalah
dalam masyarakat, conotohnya, Ibu Z ikut menjenguk masyarakat yang sedang
sakit, menjenguk tetangga yang baru melahirkan, dan menghadiri jika mendapat
undangan hajatan atau yang lainya. Keluarga Tn. T juga berperilaku baik terhadap
masyarakat yang lain.
26) Fungsi Keperawatan Keluarga
1. Keluarga Tn. T merupakan keluarga yang dapat mengenal masalah kesehatan
walaupun hanya sebagian dari masalah kesehatan yang yang diketahuinya, hal ini
dapat dilihat jika ada anggota keluarga yang mengeluh sakit, keluarga Tn. T
langsung periksa ke puskesmas.
2. Jika terdapat masalah kesehatan pada anggota keluarga Tn. T, maka keluarga
langsung tanggap / menyikapinya dengan membawanya ke puskesmas. Saat ini
telah didiagnosa telah didiagnosa dalam keluarga Tn. T yaitu ibu Z telah terkena
TBC, dan telah diperiksakan ke puskesmas, sekarang masih dalam pengobatan.
3. Ibu Z mengatatakn keluarga Tn. T kurang mengetahui penyebaran penyakit,
komplikasi maupun cara perawatannya. Ibu Z mengatakan bahwa ibu Z tahu
penyakitnya bisa sembuh jika patuh dan rutin minum obat. Ibu Z juga tahu pada
waktu yang sudah ditentukan harus rajin periksa ke puskesmas untuk mengetahui
perkembangan penyakitnya. Ibu Z periksa ke puskesmas dengan biaya dari Tn. T
dan atas dukungan dari Tn. T. Anggota keluarga yang lain juga mendukung
terhadap pengobatan penyakit yang dialami ibu Z.
4. Ibu Z mengatakan kurang mengetahui kebersihan alat-alat makan yang
digunakan ibu Z dengan keluarga, ibu hanya memisahkan gelas yang dipakainya
sedangakan alat makan lain tidak dipisahkan dari anggota keluarga lain.
5. Ibu Z mengatakan selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti
puskesmas, contohnya setiap ada anggota keluarga yang sakit langsung periksa ke
puskesmas atau bidan terdekat. Ibu Z mengatakan bahwa dirinya percaya dengan

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang bekerja di


puskesmas. Jarak rumah keluarga Tn. T ke puskesmas Kedungwuni II tidak terlalu
jauh dan dapat dijangkau dengan sepeda motor.
27) Fungsi Repoduksi
Ibu Z mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi karena Ibu Z sudah
mempunyai 3 anak. Alat kontrasepsi yang yang digunakan oleh Ibu Z adalah KB
suntik.
28) Fungsi Ekonomi
Ibu Z mengatakan jumlah penghasilan Tn. T sudah mampu mencukupi kebutuhan
sehari-hari dan kebutuhan lain. Keluarga Tn. T sangat bersyukur atas apa yang
didapatkannya sehingga Tn. T selalu memanfaatkan penghasilan yang dimiliki
dengan seefesien mungkin. Ibu Z mengatakan membeli pakaian untuk
keluarganya hanya 1 tahun sekali, dan makan makanan yang sederhana.
F. Stres dan Koping Keluarga
29) Stressor jangka pendek dan panjang
a. stressor jangka pendek:
Ibu Z mengatakan cemas dan khawatir akan penyakit yang dideritanya.
b. Stressor jangka panjang
Ibu Z mengatakan cemas jika terjadi penularan pada anggota keluarga lain, ibu Z
mengatakan cemas dengan perekonomian Keluarga yang serba cukup untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak-anaknya.
30) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap situasi / stressor
Ibu Z mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga selalu dimusyawarahkan
bersama anggota keluarga yang lain. Kadang-kadang keluarga ibu Z juga meminta
bantuan pada saudara yang lain. Contohnya, jika pada saat keluarga Ibu Z tidak
mempunyai uang untuk kebutuhan sehari-hari, maka ibu Z meminta bantuan
kepada saudara yang lain.
31) Strategi Koping yang digunakan
Ibu Z mengatakan pada saat mengalami stress karena penyakitnya, ibu Z pergi
untuk berkumpul dengan tetangga dekat rumahnya untuk sekedar menghilangkan
rasa cemasnya.
32) Strategi Adaptasi Disfungsional
Ibu Z mengatakan pada saat ada masalah dalam keluarga, ibu Z terkadang marahmarah pada Tn. T, namun sebaliknya Tn. T cenderung lebih banyak diam jika ada
masalah.

G. Pemeriksaan Fisik
Nama

TTV

dan Kepala

Pernafas

data
Tn. T

pendukung
TD : 120/
N :
R :
BB :
TB :

Kardiovaskuler abdomen

an

Ekstremit
as

Rambut: hitam
Mata
:
Konjungtiva:
konjungtiva
tidak anemis
Hidung:
simetris,

tidak

ada kelainan
Telinga :

H. Harapan keluarga
Ibu Z mengatakan pelayanan kesehatan yang ada sudah baik, namun tetap berharap agar bisa
lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan, contohnya agar tidak terlalu berbelitbelit dalam memperoleh kartu askes.

Analisis data

No. Data
Etiologi
1. Ds: Ibu Z mengeluh batuk-batuk, ketidakmampua
tenggorokan terasa gatal sekitar n

keluarga bersihan jalan nafas tidak

1 bulan yang lalu, sekarang merawat ibu Z.


dalam

proses

pengobatan

namun sudah tidak batuk-batuk.

Masalah
Resiko serangan berulang
efektif

Do:
2.

Ds: Ibu Z mengatakan kakak dari


Tn. T pernah
menderita TBC dan sekarang
sudah sembuh, dahulu pernah
tinggal satu rumah dengan
keluarga Tn. T.
Ibu Z mengatakan anak pertama
dari Ibu Z yang tinggal bersama
neneknya namun seringkali
bertemu dengan ibu Z,
menderita TBC, sekarang
dalam masa pengobatan.
Ibu mengatakan keluarga Tn. T
kurang mengetahui penyebaran
penyakit, komplikasi maupun
cara perawatannya.
Ibu Z mengatakan kurang
mengetahui kebersihan alat-alat
makan yang digunakan ibu Z
dengan keluarga, ibu Z hanya
memisahkan gelas yang
dipakainya sedangkan alat
makan lain tidak dipisahkan
dari anggota keluarga lain.

ketidakmampua
n

Resiko berulang terjadinya

keluarga penularan penyakit TBC

merawat ibu Z.

Rumusan DIagnosa Keperawatan :


1. Resiko serangan berulang bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat ibu Z.
2. Resiko berulang terjadinya penularan penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat ibu Z.

Das könnte Ihnen auch gefallen