Sie sind auf Seite 1von 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri pariwisata di Bali mengalami peningkatan yang sangat pesat,
terlihat dari banyaknya hotel yang bermunculan di daerah Kuta, Nusadua dan daerah Bali
Selatan lainnya. Bali merupakan destinasi unggulan yang dimiliki Indonesia, sehingga
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk terus menjaga ciri khas budaya
agar wisatawan terus mengunjungi pulau dewata. Wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak
hanya menikmati keindahan alamnya tetapi ingin merasakan hotel yang ada di Bali, hal ini
disebabkan hotel di Bali memiliki berbagai macam fasilitas yang mampu memberikan
pelayanan yang prima bagi wisatawan domestik maupun internasional yang membuat
wisatawan betah dan nyaman berada di Bali. Perkembangan hotel yang begitu banyaknya
membuat manajemen membutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankan operasional hotel
secara maksimal. Kinerja yang optimal akan mampu meningkatkan pendapatan dan
perekonomian, serta dapat memberikan kontribusi yang besar bagi negara. Hotel yang ada di
Bali tidak hanya dimiliki oleh warga negara Indonesia tetapi banyak dimiliki oleh warga
negara asing. Hal ini disebabkan bisnis perhotelan adalah jenis usaha yang mampu
memberikan pendapatan yang maksimal bagi perusahaan. Pariwisata di Pulau Bali memang
tidak ada matinya, walaupun pernah terjadi peristiwa BOM Bali satu pada tahun 2002 dan
BOM Bali dua tahun 2005 silam, namun tidak membuat Bali menjadi putus harapan untuk
tetap menjadi tujuan wisata lokal maupun internasional. Banyaknya alternatif tempat wisata
dan budaya yang unik menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali,
khususnya penginapan yang menawarkan akomodasi berwisata.
Saat ini, para wisatawan memiliki alternatif untuk memilih tempat penginapan yang
aman dan nyaman dari ancaman kriminalitas. Hotel yang dulunya memberikan fasilitas
nyaman, kini memiliki saingan yaitu villa yang mampu memberikan penawaran harga lebih
murah dan tingkat privasi yang tinggi. Villa merupakan tempat menginap yang memiliki
fasilitas kolam renang khusus bagi setiap pengunjung, kamar yang lebih luas dan memiliki
halaman yang luas. Fasilitas ini memberikan tingkat kenyamanan lebih tinggi daripada hotel,
disamping itu villa memberikan tingkat privasi yang tinggi bagi setiap pengunjungnya.
Wisatawan akan bebas menikmati fasilitas yang ada tanpa ada gangguan dari wisatawan

lainnya. Kelebihan ini yang membuat wisatawan lebih memilih untuk menyewa villa
daripada menginap di hotel yang mana membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
Villa sebagai sarana penunjang atau fasilitas pendukung industri pariwisata yang di
Bali dan juga membuka peluang bagi pengusaha atau investor untuk membangun villa.
Beberapa tahun terakhir, pembangunan villa semakin meningkat terutama di daerah Kuta
yang berjumlah sekitar 650 dengan total kamar 3.958 unit. Pengembangan villa terbanyak
terdapat di Kabupaten Badung, dengan persebaran jumlah villa dominan terdapat di
Kecamatan Kuta Utara yang mengambil porsi 45,60%, Kecamatan Kuta 18,31%, Kuta
Selatan 17,78%, Mengwi 17,61% dan Abianemal 0,70%. Berdasarkan jumlah itu, sebagian
besar berlokasi di pedesaan yakni 57,41% dan sisanya di pinggir pantai. Semakin banyak
permintaan terhadap villa sebagai alternatif penginapan, sehingga pertumbuhan
pembangunan villa-villa mewah di Bali juga meningkat terutama di wilayah pesisir pantai
dan dataran tinggi. Perkembangan villa memberikan pengaruh terhadap pembangunan
pariwisata berkelanjutan pada daerah ini. Sedikit banyak perkembangan villa memberikan
dampak terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.
The Wolas Villas & Spa adalah salah satu villa terkenal yang ada di daerah Seminyak,
yang menawarkan paket menginap dengan harga yang murah. The Wolas dilengkapi fasilitas
mewah dan suasana tenang dan penuh kedamaian. The Wolas berlokasi sangat strategis
dengan pusat wisata, perbelanjaan dan tempat hiburan terkenal yang ada di Bali, disamping
itu dekat dengan Bandara Ngurah Rai dan kurang dari 15 menit untuk menuju pusat kota di
Denpasar. The Wolas dirancang dengan arsitektur modern minimalis, interior mewah,
menyajikan gaya dan kekayaan elegan tradisi Bali dan karyawan yang sangat ramah untuk
senantiasa memberikan rasa aman dan bahagia bagi wisatawan. Hal ini merupakan
keunggulan dari villa The Wolas yang tidak melupakan ornamen khas Bali yang menjadi
daya tarik dari wisatawan dan memberikan pelayanan yang ramah dengan penuh rasa
kekeluargaan. Wisatawan diharapakan akan mendapatkan kesan positif dan akan menginap
kembali ketika berlibur di Bali.
Fasilitas dan pelayanan terbaik yang diberikan The Wolas tidak lepas dari peranan
akuntan yang ada di villa karena akuntan yang mengendalikan dan mencatat pembiayaan dan
pendapatan yang terjadi. Akuntan dalam mengontrol operasional akan mengacu dari anggaran
yang telah ditetapkan pemilik dan pemimpin villa. Anggaran merupakan suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan

ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun (Mulyadi, 2011). Perusahaan
sebelum menetapkan anggaran harus menyiapkan dan mengembangkan suatu rencana
strategis yang mampu mengidentifikasikan aktivitas di masa yang akan datang. Perusahaan
harus mampu mengklasifikasikan tujuan secara jangka panjang maupun jangka pendek.
Tujuan ini yang akan membentuk dasar anggaran yang ditetapkan perusahaan dan
menetapkan segala keputusan strategis. Anggaran yang tepat akan membuat suatu pelayanan
yang prima bagi The Wolas karena anggaran akan meningkatkan kualitas jasa yang diberikan
kepada wisataman. Disamping itu, anggaran akan memotivasi karyawan dalam meningkatkan
kinerja. Hal ini disebabkan anggaran akan membantu komunikasi dan koordinasi atas rencana
organisasi pada setiap karyawan. Seluruh karyawan The Wolas dapat menyadari peranannya
dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Penyusunan anggaran mengharuskan kerjasama
antara berbagai area dan aktivitas dalam organisasi sehingga koordinasi sangat dianjurkan
agar anggaran sesuai dengan tujuan organisasi. The Wolas menyadari persaingan antar villa
dan hotel di Bali sangat ketat, terlihat banyak dari mereka yang memberikan promo-promo
menginap dengan paket yang sangat variatif. Berdasarkan fenomena tersebut penting bagi
manajemen untuk menetapkan anggaran yang tepat bagi operasional perusahaan dan juga
anggaran yang mampu memberikan motivasi bagi peningkatan kinerja karyawan.
Peningkatan kinerja karyawan akan memberikan dampak atas kualitas jasa yang ia berikan
kepada wisatawan. Pada nantinya akan memberikan peningkatan pendapatan yang signifikan
bagi The Wolas dan kenaikan bonus yang diterima karyawan seiring tingginya pendapatan
yang diperoleh perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Villa yang banyak bermunculan di Bali disebabkan semakin banyak wisatawan yang
berkunjung ke Bali. Wisatawan merasa Bali memiliki banyak tempat wisata alam yang
melimpah dan memiliki tempat menginap yang nyaman, sehingga banyak dari mereka ingin
kembali untuk berlibur ke Bali. Persaingan villa di Bali terlihat dari banyak promo yang
diberikan manajemen untuk bisa mengambil hati wisatawan. Manajemen dihadapi dengan
bagaimana keputusan strategis dalam penyusunan anggaran dapat dibuat untuk bisa
memberikan promo dengan harga yang terjangkau tanpa mengurangi fasilitas kenyamanan
yang diberikan kepada wisatawan. Anggaran akan menjadi dasar dalam penentuan keputusan
strategis yang ditetapkan manajemen dan memberikan motivasi yang tinggi atas kinerja yang
diberikan karyawan. Kinerja karyawan yang baik akan memberikan pelayanan yang prima
bagi wisatawan. Jadi penting bagi manajemen dalam penentuan anggaran dalam peningkatan

kinerja karyawan. Anggaran harus mampu memberikan informasi yang jelas bagi setiap
karyawan. Peran dan fungsi karyawan dapat terlihat dari anggaran, kesesuaian ini akan
memberikan peningkatan kinerja. Karyawan The Wolas akan menerima bonus yang tinggi
ketika pendapatan yang di terima perusahaan tinggi pula. Sedangkan anggaran yang tidak
jelas akan membuat kinerja karyawan akan menurun dikarenakan karyawan tidak mengetahui
peran dan fungsi dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Apa definisi dari anggaran?
2. Apa yang dijadikan dasar dalam penyusunan anggaran?
3. Apakah ada pengaruh anggaran terhadap peningkatan kinerja karyawan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan

: The Wollas Villas & Spa

Tahun Berdiri

: 2009

Alamat

: Jalan Yudistira, Seminyak, Bali

Jumlah villa

: 18 unit

2.2 Definsi dan Fungsi Penganggaran


Anggaran adalah alat yang digunakan oleh manajemen untuk pembuatan perencanaan
tindakan yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Anggaran memainkan peranan penting
dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan serta memperbaiki kondisi
komunikasi, koordinasi antar karyawan (Hansen dan Mowen, 2009). Perusahaan harus
memberikan penjelasan yang rinci mengenai anggaran kepada karyawan agar karyawan
mampu menjalankan peran dan fungsi secara maksimal sehingga kinerja karyawan akan
meningkat. Anggaran di sebuah perusahaan akan berdampak langsung terhadap perilaku
karyawan yang dilihat dari motivasi yang dimiliki oleh karyawan, seperti: peningkatan bonus
hingga kenaikan jabatan. Anggaran memberikan batasan pada apa yang mungkin dibeli dan
berapa banyak mungkin dihabiskan. Anggaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya (Siegel
Ramanauskas,1989):
1. Hasil akhir dari perencanaan proses perusahaan. Sebagai hasil dari negosiasi
antara anggota dominan organisasi, mereka mewakili konsensus tentang
organisasi operasi untuk tujuan masa depan.
2. Cetak biru perusahaan untuk bertindak, mencerminkan manajemen prioritas dalam
alokasi sumber daya organisasi. Mereka menunjukkan bagaimana sub unit berbagai
organisasi untuk bekerja ke arah mencapai tujuan keseluruhan perusahaan.
Berdasarkan definisi dan fungsi penganggaran, peneliti ingin mengetahui pengaruh
anggaran yang ditetapkan terhadap kinerja karyawan, dengan memberikan kuesioner ke salah
satu pegawai bagian akuntansi di The Wolas Villa & Spa. Kuesioner terbagi menjadi 5 bagian
Kuesioner diharapkan dapat memberikan suatu gambaran perilaku karyawan atas
anggaran yang ditetapkan oleh manajemen. Sistem anggaran yang baik akan mampu
mengkomunikasikan peran dan fungsi pada tiap karyawan. Sebuah sistem anggaran akan
memberikan manfaat, diantaranya (Hansen dan Mowen, 2009):
1. Memaksa para manajemer untuk melakukan perencanaan.
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan.
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja.
4. Memperbaiki komunikasi.
Berdasarkan manfaat anggaran tersebut dapat dikatakan penyusunan anggaran adalah
suatu tugas yang bersifat teknis. Anggaran dibuat oleh manajemen (manusia) yang mana ini

akan mencerminkan sesuatu yang ingin ia capai atas anggaran tersebut. Praktek praktek
yang dilaksanakan akan memiliki keterbatasan kognitif dan rasional inheren yang terlibat di
dalam aktivitas tersebut. Anggaran dan akuntansi memiliki kaitan yang sangat erat, dimana
angka-angka yang disajikan sangat bermanfaat dalam mengadakan estimasi-estimasi yang
dituangkan dalam anggaran. Pada nantinya akan bermanfaat untuk masa jangka panjang
perusahaan.
Umpan Balik Anggaran
Berdasarkan hasil yang diperoleh atas pertanyaan mengenai umpan balik anggaran,
karyawan The Wolas sudah mengerti atas anggaran yang ditetapkan dan mereka paham
bahwa apabila mereka mampu mendapatkan reward atas pencapaian kinerja yang telah
ditetapkan. Penghargaan yang di dapat karyawan adalah berupa bonus dan best employee. Hal
merupakan salah satu upaya yang di lakukan manajemen untuk bisa menumbuhkan rasa
persaingan antar karyawan agar bisa memberikan kualitas terbaik untuk The Wolas.
Karyawan akan diberikan apresiasi sehingga karyawan akan merasa dihargai atas pencapaian
yang diperoleh. Perilaku karyawan akan berubah seiring penetapan anggaran yang terarah
dari manajemen. The Wolas menyusun umpan balik dengan komunikasi berkelanjutan dan
rutin, dimana manajemen melakukan evaluasi (briefing) atas pencapaian di hari sebelumnya
dan apa yang diraih pada hari tersebut.

Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi

kompensasi, pemberian sanksi dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi sebagai
akibat dari umpan balik. Pengukuran dapat diperoleh dari eksternal perusahaan, seperti:
berapa besar gaji yang diperoleh suatu karyawan di suatu unit jenis bisnis yang sama. Desain
sistem umpan balik yang baik dapat mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas yang akan
dilaksanakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga dari hubungan tersebut
dapat diperoleh perkiraan keberhasilan atau kegagalan atas perencanaan yang ditetapkan. The
Wolas memiliki perencanaan yang jelas untuk bisa mencapai target. Pimpinan selalu
memberikan motivasi yang kuat kepada general manager dan departemen lainnya untuk bisa
saling berinteraksi. Hubungan yang kuat antar departemen akan membuat The Wolas menjadi
berkembang dan maju, sehingga tidak akan ditinggal oleh wisatawan. Pada saat perayaan
ulang tahun The Wolas akan memberikan suatu hadiah yang disesuaikan dengan capaian
target yang diperoleh, hal ini yang membuat karyawan semakin dihargai.
Evaluasi Anggaran

Berdasarkan hasil yang diperoleh atas pertanyaan mengenai evaluasi anggaran,


pimpinan selalu memberikan kebebasan bagi departemen untuk memaparkan berapa
anggaran yang ingin diperoleh. Kepala departemen akan mempersentasikan programnya
dihadapan pemilik, pimpinan dan anggota departemen lainnya. Pemilik akan mengevaluasi
untuk mengetahui seberapa jelas dan logis program yang ditawarkan untuk bisa mendapatkan
laba yang maksimal di tahun yang akan datang dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Apabila pimpinan merasa program tersebut tidak logis makan pimpinan berhak mengevaluasi
ulang dan tidak menyetujui program yang disampaikan. Pimpinan juga meminta untuk setiap
departemen mengalokasikan dananya untuk mengembangkan departemen ke arah yang lebih
baik lagi. Pimpinan bersama pemilik The Wolas mendorong karyawan untuk memperkarasai
karyawan untuk menanggapai kebutuhan konsumen dengan batasan yang masih bisa
dikendalikan. Pimpinan The Wolas memberdayakan organisasinya karena mereka percaya
dengan kemampuan karyawan. Anggaran yang ditetapkan pun sudah disesuaikan dengan
kemampuan operasional perusahan serta kemampuan karyawan. Anggaran akan membentuk
suatu karakter karyawan yang kuat dalam bekerja karena anggaran merupakan acuan dalam
melaksanakn aktivitas. Pimpinan akan terus mengontrol karyawan untuk terus
mengembangkan potensi mereka. Apabila karyawan memiliki etos kerja yang tinggi otomatis
akan banyak program-program baru yang akan di lakukan perusahaan. Setiap program baru
pasti akan menambahkan anggaran. Pemimpin akan memastikan program baru tersebut akan
mampu memberika keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Pengendalian yang
dilakukan pimpinan cenderung mengartikan pengendalian secara sempit dengan cara
mengukur kemajuan terhadap rencana yang telah ditentukan. Lingkungan bisnis harus
memiliki 3 buah sistem, diantaranya:
1. Sistem kepercayaan memberdayakan dan mendorong untuk mencari untuk mencari
kesempatan baru, hal ini terkait bagaimana pimpinan mempercayakan kepada
karyawan untuk melakukan suatu kegiatan yang baru untuk bisa digunakan
perusahaan. hal ini akan disampaikan dalam persentasi anggaran. Karyawan akan
memiliki alasan yang kuat mengapa ia meminta anggaran sebanyak itu karena ia
yakin bahwa anggaran tersebut dapat memberikan suatu mutu dan kualitas yang
berbeda dengan perusahaan lainnya.
2. Sistem batasan merupakan penentuan yang ditetapkan pimpinaan untuk aturan dan
kode etik yang mesti dijalankan untuk setiap karyawan pada departemen yang
berbeda. Kode etik akan membuat karyawan bekerja dengan maksimal tanpa

menghilangkan nilai etika di dalamnya. The Wolas memberikan suatu sanksi yang
tegas kepada karyawan yang tidak memperhatikan kode etik dalam bekerja,
semisal: karyawan yang tidak datang tepat waktu akan akan kehilangan cutinya
selama sehari dan pimpinan akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang
datang tepat waktu dengan cara pemberian best employee.
3. Sistem pendendalian interaktif merupakan sistem informasi informal yang
digunakan oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan
personel dalam menentukan keputusan. Pada umumnya, sistem pengendalian
interaktif sangat mudah dipahami karena pimpina telah mengkomunikasikan
dengan baik. Pimpinan akan menjadwalkan suatu pertemuan tiap minggu untuk
bertanya atas perubahan yang terjadi atau kesulitan yang dialami karyawan. Hal ini
membuktikan pimpinan peduli dengan keadaan dari karyawan. Pimpinan
menyadari tidak semua karyawan paham atas penetapan anggaran, sehingga
pimpinan wajib menanyakan sesuatu yang membuat mereka nyaman untuk
melakukan kegiatan atas program yang direncanakan.
Pengevaluasian anggaran berkaitan erat dengan penilaian kinerja yang dilakukan
manajemen. Penilaian kinerja adalah pengukuran yang dilakukan manajemen secara periodik
untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisien penggunaan anggaran pada sub unit
operasional perusahaan. Perusahaan dikelola oleh sekelompok orang, maka penilaian kinerja
merupakan penilaian perilaku dari orang-orang didalam organisasi tersebut. Tujuan utama
dari sistem penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan untuk menggapai tujuan
perusahaan dan patuh terhadap standar perilaku perusahaan (code of conduct) dalam
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Pengevalusian kinerja memiliki tujuan,
diantaranya:
1. Untuk membuat kegiatan operasi organisasi berjalan dengan efektif dan efisien
dengan cara memaksimalkan motivasi karyawan.
2. Untuk membantu pencapaian tujuan personel seperti promosi, transfer dan
determinasi.
3. Untuk mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.
4. Untuk menyediakan feedback bagi karyawan.
5. Untuk menyediakan basis bagi alokasi reward.
Pada dasarnya perilaku manusia selalu menanyakan keuntungan pasti yang
diperolehnya, ketika telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan perilaku
tersebut manajemen The Wolas menyadari akan kepastian reward yang diterima bagi

karyawan yang memiliki prestasi kerja. Hal ini membuat karyawan menjadi lebih tepat
waktu ketika datang ke kantor. Karyawan merasa apabila datang secara tepat waktu maka
pelayanan yang diberikan kepada tamu akan dapat segera dilaksanakan. Apabila
pelayanan secara cepat disajikan maka berdampak meningkatnya pendapatan dari
perusahaan dan berpengaruh pada jumlah bonus yang akan diterima. Terdapat beberapa
cara untuk meningkatkan dan membentuk perilaku seseorang dalam organisasi, antara
lain:
1. Positive reinforcement
Merupakan suatu tindakan yang dilakukan manajemen untuk mendapatkan suatu
yang diharapkan dari karyawan tersebut. The wolas dalam hal ini memberikan suatu
bonus (service), diluar gaji yang akan diterima karyawan atas pencapaian target yang
didapat.
2. Negative reinforcement
Merupakan suatu tindakan yang dilakukan manajemen dengan menghilangkan rasa
negatif kepada karyawan, sehingga karyawan dapat dengan merasakan kenyamanan
dalam bekerja. Apabila karyawan merasa nyaman bekerja maka segala aktivitasnya
akan terlihat baik dan memberikan pelayanan yang prima bagi konsumen.
3. Punishment
Merupakan tindakan yang dilakukan manajemen untuk memberikan sanksi kepada
karyawan yang tidak mematuhi peraturan yang ada di perusahaan. Hal ini dilakukan
manajemen agar karyawan tidak mengulangi kembali perbuatan tersebut di kemudian
hari. Contoh: menggunakan seragam yang sesuai dengan harinya, datang tepat waktu,
melayani tamu dengan penuh senyum.
Jadi karyawan yang mampu memberikan suatu kinerja yang positif bagi perusahaan,
maka ia pantas mendapatkan reward dari perusahaan, sebagai bentuk perusahaan kepada
karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Reward yang didapat seorang karyawan, dapat
dikelompokan menjadi :
1. Intrinsic reward
Penghargaan yang diberikan untuk memberikan kepuasan pribadi atas pencapaian
target yang dilakuakn karyawan. Penghargaan dapat berupa peningkatan porsi kerja,
peningkatan tanggung jawab yang mesti ia berikan kepada perusahaan dan memiliki
kesempatan dalam menentukan keputusan. Hal ini akan membuat karyawan memiliki
rasa memiliki yang lebih terhadap perusahaan, disamping itu akan mampu
mengembangkan diri.
2. Extrinsic reward
a. Direct compensation

Kompensasi langsung yang dapat diperoleh karyawan The Wolas adalah


pembayaran gaji tiap akhir bulan, pemberian bonus (service).
b. Indirect compensation
Kompensasi tidak langsung yang diperoleh adalah asuransi kesehatan,
pemberian akomodasi secara gratis ketika melakukan sembahyang bersama
seluruh karyawan, dana pensiun.
c. Nonfinancial reward
Penghargaan yang diberikan

manajamen

kepada

karyawan

berupa

tempatparkir yang nyaman, fasilitas ruang kantor yang nyaman dan


penganugerahan karyawan terbaik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Mowen. 1999. Akuntansi Manajemen, Jilid I, Edisi Keempat,


Penerbit Erlangga, Jakarta.

Marconi, Siegel Ramanauskas, 1989, Behavioral Accounting, South Westren


Publishing Co, Cincinati, Obio.

Das könnte Ihnen auch gefallen