Sie sind auf Seite 1von 1

PENTINGNYA SISTEM PEREDARAN OBAT HEWAN

Written by sekretariat
Wednesday, 24 August 2016 10:22

JAKARTA, Jumat-29 Juli 2016. Di Ruang Nuri-1 Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta,
Ketua Bidang Peredaran Obat Hewan, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Ir. Teddy
Candinegara, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ASOHI melaporkan rencana dan hasil
kegiatan yang telah dilakukan bersama timnya.
Teddy bersama Wakil Ketua, Drh. Purwaningsih Setiandari, memiliki tugas sebagaimana amanat
Munas VI 2015 tentang Perdaran Obat Hewan antara lain, melakukan sosialisasi dan edukasi
kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan obat hewan legal alias bernomor register.
Kemudian mendata dan menindaklanjuti temuan obat hewan ilegal kepada yang berwenang.
Pembinaan kepada anggota mengenai peraturan peredaran obat hewan juga menjadi poin penting
tugasnya. Bersama pemerintah menciptakan sistem peredaran obat hewan yang efektif untuk
menanggulangi peredaran obat hewan ilegal serta melaksanakan pedoman pengendalian obat
hewan ilegal dan bekerjasama dengan pihak berwenang dalam menindaklanjuti hasil temuan
pelanggaran peredaran obat hewan.
Dari beberapa poin tugas tersebut, agaknya sistem peredaran obat hewan menjadi hal yang perlu
terus dikaji dan dibenahi terutama dalam implementasinya di lapangan. Teddy dalam laporan
lengkapnya menyajikan payung hukum aturan terkait peredaran obat hewan itu, namun faktanya
tantangan peredaran obat hewan ilegal masih cukup besar.
"Buku Merah adalah Pedoman Pengendalian Obat Hewan Ilegal yang di dalamnya dijelaskan dasar
hukum (pemerintah dan AD/ART ASOHI), sistem dan prosedur, serta skema proseduralnya," kata
Teddy menggambarkan lengkapnya aturan yang belum didukung penuh penegakkannya oleh
lembaga yang berwenang.
Untuk itu dibutuhkan niat dan tujuan yang baik dan jelas dari semua pihak terkait dalam rangka
menegakkan aturan pengendalian obat hewan ilegal. ****(DS)

Das könnte Ihnen auch gefallen