Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
NPM/Kls
pelaksanaan, dan pengendalian program-program berbaikan yang telah direkomendasikan agar dapat
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi rencana produksi dan operasi, produktivitas
dan peningkatan nilai tambah, dan pengendalian produksi dan operasi. Rencana produksi dan operasi
menghubungkan serta menjabarkan kebutuhan pasar akan produk yang diinginkan, aktivitas
pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan, ketersediaan SDM,
bahan baku dan tingkat pengembalian hasil investasi yang diinginkan investor. Rencana produksi dan
operasi akan menjadi pedoman dalam periode tertentu oleh karena itu rencana induk dalam hal ini sangat
diperlukan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan mencegah terjadinya kapasitas
yang menganggur. Rencana induk memuat tentang jadwal induk produks (master production schedule),
penilaian atas penggunaan kapasitas produksi, tingkat persediaan dan perencanaan keseimbangan lintas
produksi. Produktivitas dan peningkatan nilai tambah merupakan seluruh usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan manfaat yang diperoleh bagi pihak perusahaan maupun pelanggan dengan cara
menerapkan teknologi mutakhir, menggunakan metode produksi inovatif guna meningkatkan efisiensi
proses produksi dan operasi misalnya dengan metode lean production, meningkatkan daya guna produk
sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelanggan, dan yang terpenting adalah komitmen
beroperasi secara efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan. Kebijakan dan praktik produksi yang
dapat memaksimalkan serta mengoptimalkan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya dalam metode lean production meliputi penghapusan persediaan (zero inventory), tingkat
cacat nol (zero defect), meminimalkan kebutuhan tempat (areal), kemitraan dengan pemasok, tanggung
jawab pemasok, meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai, pengembangan angkatan kerja, dan
menciptakan tantangan dalam bekerja. Pengendalian produksi dan operasi merupakan pengamatan atas
hubungan antara proses yang sudah berjalan telah sesuai dengan kriteria (standar) operasi yang ditetapkan
sebelumnya dengan tujuan untuk memandu proses agar tidak keluar (menyimpang) dari standar operasi
untuk mencapai tujuan perusahaan, keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan total
permintaan yang dapat dipertahankan. Tujuan utama pengendalian produksi dan operasi dalam mencapai
keunggulan bersaing perusahaan yaitu memaksimalkan tingkat pelayanan pelanggan, meminimalkan
investasi pada persediaan, dan efisiensi produksi dan operasi. Dalam pengendalian efisiensi produksi dan
operasi secara terperinci meliputi pengendalian bahan baku, pengendalian peralatan dan fasilitas produksi,
pengendalian transformasi, pengendalian kualitas, dan pengendalian barang jadi.
Daftar Pustaka
Bayangkara, IBK, (2008), Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Nama
NPM/Kls
seperangkat tujuan audit dan dijabarkan kedalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap
anggota tim audit, pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit seperti
keterampilan, perlakuan audit sebagai aktivitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai gangguan
yang terjadi, dan audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
Menurut ISO 9001:2008 ada 8 prinsip manajemen kualitas yang terdiri dari fokus pada pelanggan,
kepemimpinan, keterlibatan SDM, pendekatan proses, pendekatan sistem dalam pengelolaan, perbaikan
yang terus menerus, pembuatan keputusan berdasarkan fakta, dan hubungan saling menguntungkan
dengan pemasok. Langkah-langkah audit sistem manajeman kualitas menurut model PDSA (plan-dostudy-act) yang dipopulerkan oleh Deming, yaitu perencanaan audit, pelaksanaan audit, mempelajari hasil
audit, dan tindakan perbaikan. Pada tahap perencanaan ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan
atau sasaran organisasi. Melalui tujuan perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H yaitu siapa
(who), apa (what), di mana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how). Pelaksanaan
audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai pihak yang berwenang untuk
membahas tentang ruang lungkup audit, tujuan, jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit
(KKA). Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian yang
membutuhkan peningkatan dari hasil auditee. Laporan hasil audit yang disampaikan auditor memuat
kesimpulan hasil audit yang didukung bukti audit dan rekomendasi yang diberikan untuk untuk
peningkatan hal yang masih perlu diperbaiki. Pada tahap tindakan perbaikan organisasi didampingi oleh
auditor mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Hal ini memastikan
bahwa rekomendasi dan kesimpulan yang dibuat oleh auditor dan didukung dengan rencana tindakan
perbaikan oleh pihak terkait dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan peningkatan berkelanjut.
Persyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001:2008 meliputi Klausul 4 tentang Sistem
Manajemen Kualitas, Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen, Klausul 6 tentang Manajemen
Sumber Daya, Klausul 7 tentang Realisasi Produk, dan Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan
Peningkatan.
Daftar Pustaka
Bayangkara, IBK, (2008), Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta