Sie sind auf Seite 1von 4

Nama

NPM/Kls

: Desak Putu Ary Sagitarini


: 1333121098 /D3 Akuntansi

AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI


Audit produksi dan operasi merupakan audit yang dilakukan untuk menilai secara komprehensif
seluruh fungsi produksi dan operasi untuk menentukan fungsi tersebut sudah berjalan secara ekonomis,
efektif dan efisien. Ada beberapa alasan audit produksi dan operasi perlu dilakukan yaitu proses produksi
dan operasi harus berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan, menemukan kelemahan yang ada agar
dapat diperbaiki, konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan, pendekatan proaktif yang menjadi
dasar peningkatan proses, dan tindakan korektif yang dijalankan harus mendapat dukungan dari pihak
terkait. Prinsip-prinsip umum yang memberikan panduan pelaksanaan audit produksi dan operasi bagi
auditor yaitu menentukan proses produksi dan operasi yang berjalan sesuai dengan kriteria yang sudah
ditetapkan untuk memastikan produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas serta
mengidentifikasi wilayah yang masih memerlukan perbaikan, objektif dan sistematis dalam
pengumpulkan dan menganalisis data sehingga cukup relevan sebagai dasar penilaian ketaatan
perusahaan dalam menerapkan kriteria yang sudah ditetapkan, mengklarifikasi ketidaksesuaian yang
terjadi pada aktivitas produksi dan operasi dengan kebutuhan kriteria (standar) dan membuat rekomendasi
untuk perbaikan. Tujuan pelaksanaan audit produksi dan operasi adalah untuk mengetahui produk yang
dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar), menganalisis strategi dan rencana produksi
dan operasi telah mampu memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya dengan fasilitas yang
dimiliki perusahaan, menganalisis strategi dan rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal dan peluang yang dimiliki perusahaan, memeriksa
proses tranformasi sudah berjalan efektif dan efisien, menganalisis penempatan fasilitas produksi dan
operasi telah mendukung proses produksi dan operasi secara ekonomis, efektif, dan efisien, memastikan
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai jadwal guna mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan waktu yang telah ditetapkan, serta
memastikan setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi sudah melakukan aktivitasnya
sesuai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manfaat audit yaitu memberikan gambaran
pihak yang berkepentingan mengenai ketaatan dan kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam
menerapkan kebijakan dan strategi yang sudah ditetapkan, memberikan informasi mengenai hambatan
yang dihadapi dan usaha perbaikan dalam proses produksi dan operasi yang sudah dilakukan perusahaan,
menentukan area permasalahan yang masih dihadapi, dan menilai kekuatan serta kelemahan strategi
produksi dan operasi serta kebutuhan perbaikan dalam meningkatkan kontribusi fungsi produksi dan
operasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tahap-tahap audit produksi dan operasi meliputi audit pendahuluan yang merupakan tahap auditor
melakukan overview perusahaan secara umum seperti melihat produk yang dihasilkan, proses produksi
dan operasi yang dijalankan, melakukan peninjauan pabrik (fasilitas produksi), layout pabrik, sistem
komputer yang digunakan serta berbagai sumber penunjang keberhasilan fungsi produksi dan operasi,
review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen yang merupakan tahap auditor melakukan
review dan menguji perubahan yang terjadi pada struktur perusahaan, sistem manajemen kualitas serta
fasilitas yang digunakan, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penyimpangan dan hambatan yang
mungkin terjadi sehingga menghambat pencapaian tujuan produksi dan operasi, audit lanjutan (terperinci)
yang merupakan tahap auditor melakukan audit lebih dalam dan pengembangan temuan terhadap fasilitas,
prosedur, catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan operasi, pelaporan yang merupakan
tahap auditor dalam menyajikan laporan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dan tindak
lanjut yang merupakan tahap auditor mendampingi manajemen dalam melakukan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian program-program berbaikan yang telah direkomendasikan agar dapat
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi rencana produksi dan operasi, produktivitas
dan peningkatan nilai tambah, dan pengendalian produksi dan operasi. Rencana produksi dan operasi
menghubungkan serta menjabarkan kebutuhan pasar akan produk yang diinginkan, aktivitas
pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan, ketersediaan SDM,
bahan baku dan tingkat pengembalian hasil investasi yang diinginkan investor. Rencana produksi dan
operasi akan menjadi pedoman dalam periode tertentu oleh karena itu rencana induk dalam hal ini sangat
diperlukan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan mencegah terjadinya kapasitas
yang menganggur. Rencana induk memuat tentang jadwal induk produks (master production schedule),
penilaian atas penggunaan kapasitas produksi, tingkat persediaan dan perencanaan keseimbangan lintas
produksi. Produktivitas dan peningkatan nilai tambah merupakan seluruh usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan manfaat yang diperoleh bagi pihak perusahaan maupun pelanggan dengan cara
menerapkan teknologi mutakhir, menggunakan metode produksi inovatif guna meningkatkan efisiensi
proses produksi dan operasi misalnya dengan metode lean production, meningkatkan daya guna produk
sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelanggan, dan yang terpenting adalah komitmen
beroperasi secara efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan. Kebijakan dan praktik produksi yang
dapat memaksimalkan serta mengoptimalkan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya dalam metode lean production meliputi penghapusan persediaan (zero inventory), tingkat
cacat nol (zero defect), meminimalkan kebutuhan tempat (areal), kemitraan dengan pemasok, tanggung
jawab pemasok, meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai, pengembangan angkatan kerja, dan
menciptakan tantangan dalam bekerja. Pengendalian produksi dan operasi merupakan pengamatan atas
hubungan antara proses yang sudah berjalan telah sesuai dengan kriteria (standar) operasi yang ditetapkan
sebelumnya dengan tujuan untuk memandu proses agar tidak keluar (menyimpang) dari standar operasi
untuk mencapai tujuan perusahaan, keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan total
permintaan yang dapat dipertahankan. Tujuan utama pengendalian produksi dan operasi dalam mencapai
keunggulan bersaing perusahaan yaitu memaksimalkan tingkat pelayanan pelanggan, meminimalkan
investasi pada persediaan, dan efisiensi produksi dan operasi. Dalam pengendalian efisiensi produksi dan
operasi secara terperinci meliputi pengendalian bahan baku, pengendalian peralatan dan fasilitas produksi,
pengendalian transformasi, pengendalian kualitas, dan pengendalian barang jadi.

Daftar Pustaka
Bayangkara, IBK, (2008), Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta

Nama
NPM/Kls

: Desak Putu Ary Sagitarini


: 1333121098 /D3 Akuntansi

Audit Sistem Kepastian Kualitas


Audit sistem kepastian kualitas adalah audit yang prosesnya dilakukan secara sistematis, mandiri,
dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan
prusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar kualitas
yang telah ditetapkan dalam operasinya. Audit sistem kepastian kualitas memiliki peranan penting dalam
memberikan kepastian kualitas kepada pelanggan dan proses yang berlangsung di dalam perusahaan.
Beberapa pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan berbagai
kepentingan dan tujuannya yaitu perusahaan (manajemen puncak), pelanggan, pemerintah, asosiasi, dan
lembaga sertifikasi. Menurut ISO 10011 tujuan audit sistem kepastian kualitas adalah untuk menentukan
ketidaksesuaian (nonconformities) dan efektivitas sistem kualitas, memberikan peluang untuk perbaikan
sistem, memenuhi persyaratan peraturan, memudahkan registrasi atau pendaftaran sistem kualitas, menilai
pemasok dan memverifikasi sistem kualitasnya, menilai dan memverifikasi sistem kualitas perusahaan
sendiri. Manfaat audit sistem kepastian kualitas adalah membantu mengembangkan sistem manajemen
kualitas terpadu yang efektif dan pengalokasian sumber daya secara optimal, menyempurnakan proses
pengambilan keputusan manajemen, mencegah timbulnya masalah yang dapat mengganggu,
memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi tepat waktu, mengurangi biaya-biaya tambahan yang tidak
perlu, meningkatkan produktivitas perusahaan, kepuasan pelanggan dan pasar.
Panduan auditor meningkatkan nilai tambah organisasi melalui proses audit yaitu dilihat dari
perencanaan audit, teknik audit, keputusan dan analisis serta laporan dan tindak lanjut. Pada proses
perencaaan audit auditor diharapkan memahami harapan auditee atau budaya organisasi, memiliki
perhatian khusus pada beberapa permasalahan (hasil dari audit sebelumnya), menganalisis risiko
berdasarkan sektor industri atau khusus terhadap organisasi auditee. Melakukan praevaluasi terhadap
peraturan yang berhubungan, membentuk tim audit yang kompeten untuk mencapai tujuan audit, dan
mengalokasikan waktu yang cukup. Pada teknik audit, auditor diharapkan fokus pada beberapa proses
dengan prosedur yang terbatas seperti mendokumentasikan prosedur, intruksi kerja, serta daftar
pertanyaan untuk memahami rencana organisasi dan proses pengendaliannya, auditor juga harus ingat dan
paham dengan baik prinsip-prinsip manajemen kualitas, menggunakan pendekatan PDCA (plan-docheck-act) untuk mengevaluasi efektivitas proses organisasi, dan mengadopsi pendekatan holistik untuk
mengumpulkan temuan audit daripada hanya berfokus pada individual klausul dari ISO 9001: 2008. Pada
keputusan dan analisis akan memasukkan temuan ke dalam perspektif (penilaian risiko) serta
menghubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi menyediakan produk sesuai
dengan spesifikasinya. Pada laporan dan tindak lanjut auditor harus melaporkan secara pantas temuantemuan audit dan laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat.
Panduan umum audit sistem kepastian kualitas yaitu fokus pada penemuan fakta berkaitan dengan
kelemahan yang masih terjadi dan peningkatan berkelanjutan, audit digunakan sebagai alat organisasi
secara luas dalam meningkatkan kualitas baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan, audit
dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi individu, manajer, maupun perusahaan
secara keseluruhan, audit dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan terhindar dari
kesan mengadili, rencana audit dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan terlebih
dahulu, memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan satu tim untuk mengaudit suatu area
tertentu pada waktu tertentu, mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh
staf penuh waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas. untuk menghindari
pemborosan waktu, audit harus direncanakan dengan baik, usaha-usaha audit harus disusun dalam

seperangkat tujuan audit dan dijabarkan kedalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap
anggota tim audit, pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit seperti
keterampilan, perlakuan audit sebagai aktivitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai gangguan
yang terjadi, dan audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
Menurut ISO 9001:2008 ada 8 prinsip manajemen kualitas yang terdiri dari fokus pada pelanggan,
kepemimpinan, keterlibatan SDM, pendekatan proses, pendekatan sistem dalam pengelolaan, perbaikan
yang terus menerus, pembuatan keputusan berdasarkan fakta, dan hubungan saling menguntungkan
dengan pemasok. Langkah-langkah audit sistem manajeman kualitas menurut model PDSA (plan-dostudy-act) yang dipopulerkan oleh Deming, yaitu perencanaan audit, pelaksanaan audit, mempelajari hasil
audit, dan tindakan perbaikan. Pada tahap perencanaan ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan
atau sasaran organisasi. Melalui tujuan perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H yaitu siapa
(who), apa (what), di mana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how). Pelaksanaan
audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai pihak yang berwenang untuk
membahas tentang ruang lungkup audit, tujuan, jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit
(KKA). Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian yang
membutuhkan peningkatan dari hasil auditee. Laporan hasil audit yang disampaikan auditor memuat
kesimpulan hasil audit yang didukung bukti audit dan rekomendasi yang diberikan untuk untuk
peningkatan hal yang masih perlu diperbaiki. Pada tahap tindakan perbaikan organisasi didampingi oleh
auditor mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Hal ini memastikan
bahwa rekomendasi dan kesimpulan yang dibuat oleh auditor dan didukung dengan rencana tindakan
perbaikan oleh pihak terkait dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan peningkatan berkelanjut.
Persyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001:2008 meliputi Klausul 4 tentang Sistem
Manajemen Kualitas, Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manajemen, Klausul 6 tentang Manajemen
Sumber Daya, Klausul 7 tentang Realisasi Produk, dan Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan
Peningkatan.

Daftar Pustaka
Bayangkara, IBK, (2008), Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta

Das könnte Ihnen auch gefallen