Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pengertian
Akuntansi Pemerintah ( Govermental accounting ) , adalah yang berhubungan dengan
pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga- lembaga pemerintah. Pencatatan itu
mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran tidak terjadi
penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Definisi Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli
Seperti yang kita ketahui bahwa kegunaan akuntansi pada umumnya adalah untuk
menyajikan informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi kepada pihak yang
berkepentingan. Bisa di bilang bahwa ilmu akuntansi sangat berperan penting dalam jalannya
suatu organisasi mau pun perusahaan pemerintah atau swasta. Jadi, hakekatnya akuntansi
pemerintahan adalah pengaplikasian akuntansi di bidang keuangan pemerintah yang
khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran , termasuk segala pengaruh yang
ditimbulkannya pada semua tingkat atau unit pemerintahan, baik itu yang bersifat sementara
atau pun permanen.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Akuntansi pemerintah adalah salah satu cabang dari bidang akuntansi yang cukup
lama di kenal di Negara-negara maju, khususnya di Negara Amerika Serikat. Selama ini
praktik akuntansi di Indonesia bersumber pada ICW, yang dalam hal ini tidak dapat
dilepaskan keterkaitannya dengan APBN. Sedangkan akuntansi pemerintah dalam arti
akuntansi dana, baru dikenal sekitar tahun 1980. Sejak itu perhatian pemerintahan mulai
terlihat menonjol.
Dilihat dari segi teori akuntansi, menurut Lau Hendry Yujana secara fungsional teori dan
praktik akuntansi pemerintahan dapat dibedakan kedalam 3 bidang yaitu :
1. Teori dan Praktik akuntansi Bisnis
2. Teori dan praktek akuntansi organisasi yang tidak mencari laba dan akuntansi
pemerintahan
Dalam akuntansi pemerintahan tidak terdapat laporan laba rugi ( income statement )
dan treatment akuntansi yang berkaitan dengannya karena pemerintahan tidak
berorientasi pada laba.
Dimungkinkan bahwa dalam akuntansi pemerintahan itu menggunakan lebih dari satu
jenis dana.
Tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang ditahan dalam neraca
akuntansi pemerintahan (A Manual Governmental Accounting) pihak Perserikatan BangsaBangsa mengeluarkan suatu pedoman yang dapat di ringkas sebagai berikut (dalam Bachtiar
Arif dkk, 2002:9):
Sistem Akuntansi Pemerintah harus dikembangkan sesuai dengan klasifikasi anggaran yang
telah disetujui pemerintah dan lembaga legislatif. Fungsi anggaran dan akuntansi harus saling
melengkapi di dalam pengelolaan keuangan negara serta harus diintegrasikan.
Dengan adanya perubahan lingkungan dan sifat transaksi, sistem akuntansi pemerintahan
harus terus disesuaikan dan dikembangkan sehingga tercapai efisiensi, efektivitas dan
relevansi.
Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus memungkinkan analisis ekonomi atas data keuangan
dan mereklasifikasi transaksi-transaksi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka
pengembangan perkiraan-perkiraan nasional.
AKUNTAN PEMERINTAH
Akuntan merupakan gelar profesional atau sebutan yang diberikan kepada seorang
sarjana yang telah menyelesaikan pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada
suatu perguruan tinggi / universitas di Indonesia dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) di Indonesia sebelumnya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang menyatakan bahwa gelar akuntan hanya
diberikan kepada mereka yang memiliki ijazah akuntan dari universitas Negeri (seperti
misalnya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dll) atau badan perguruan tinggi
lain yang dibentuk menurut Undang-Undang atau diakui Pemerintah; sedangkan untuk ijazah
lainnya harus mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli yang diangkat oleh Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Sebelum gelar akuntan dapat digunakan, akuntan
berijazah harus mendaftarkan namanya untuk dimuat dalam suatu register negara yang
dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di badan pemerintahan seperti
badan pengawasan keuangan dan pembangunan, direktorat jendral pajak.
Berdasarkan bidang kerja yang digeluti maka akuntan dapat dibedakan menjadi:
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Manajemen
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Pemerintah
MASALAH PENDAPATAN DALAM AKUNTAN PEMERINTAHAN :
Pendapatan tidak bersifat resolusing artinya tidak dapat diputar lagi untuk belanja thn yad
Sebagian pendapatan diperoleh dari pemaksaan/icompulsory (contoh pajak)
Penerimaan pinjaman dijadikan pendapatan
Sedangkan bentuk-bentuk organisasi pemerintahan dan organisasi non-profit bisa di
klasifikasikan sebagai berikut :
1. Pemerintah : pemerintah pusat, pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan dll
2. Lembaga-lembaga pendidikan : TK, SD, SMP, SMA, Akademik dan Universitas
3. Kesehatan dan kesejahteraan : Rumah sakit, puskesmas, PMI dll
4. Lembaga-Lembaga Keagamaan : gereja, masjid dll
5. Lembaga Amal : Yayasan supersemar, Yayasan bakti muslim pancasila dll
6. Lembaga penyumbang dana : organisasi yang memberikan bantuandibernagai lembaga
pendidikan, organisasi keagamaan dan lembaga amal.
TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Pada umumnya tujuan akuntansi pemerintahan adalah menyajikan informasi bagi
para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar
serta membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan
sumber-sumber yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna
mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah. Sedangkan kedalam (bagi manajemen)
adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dana dan berbagai proyek
alternatif sehingga menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaan dan
bukan atas dasar rasionalitas.
Menurut Abdul Halim (2004:29) akuntansi pemerintahan mempunyai beberapa tujuan
yaitu :
1. Pertanggungjawaban (accountability and stewardship)
Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi keuangan yang lengkap,
cermat dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak yang bertanggung jawab
yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan. Lebih lanjut, tujuan
pertanggungjawaban ini mengharuskan tiap orang atau badan yang mengelola keuangan
negara harus memberikan pertanggungjawaban atau perhitungan.
2. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian anggaran, perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan, serta
penilaian kinerja pemerintah.
Pengawasan
3. Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintah harus memungkinkan
terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.
Meskipun tujuan kedua organisasi berbeda, tujuan akuntansi bisnis pada hakikatnya
adalah sama, yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan
oleh organisasi kepada para penggunanya dalam rangka pengambilan keputusan.
Aktifitas organisasi pemerintah dilakukan semata-mata untuk menyediakan layanan
dan meningkatkan layanan tersebut dimasa yang akan datang, laba bukan merupakan
orientasi utama. Hal ini sangat berbeda dengan organisasi financial karena tingkat
keberhasilan organisasi diukur dari laba yang diperolehnya. Karena laba bukan merupakan
orientasi utama, organisasi pemerintah tidak mengadakan perhitungan dan pelaporan laba
rugi.
Menurut Bachtiar arif, Muchlis, Iskandar dalam Akuntansi Pemerintahan, tujuan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi bisnis pada umumnya adalah sama yaitu :
a.
Akuntabilitas
Di dalam pemerintahan, keuangan Negara yang dikelola harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai amanat konstitusi. Pelaksanaan fungsi ini di Indonesia diatur dalam UUD 1945 Ps 23
ayat (5).
b.
Manajerial
Akuntansi pemerintahan memungkinkan pemerintah untuk melakukan perencanaan berupa
penyusunan APBN dan strategi pembangunan lain, untuk melakukan pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan pengendalian atas kegiatan tersebut dalam rangka pencapaian ketaatan
kepada peraturan perundang-undangan, efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
c.
Pengawasan
Pemeriksaan keuangan di Indonesia terdiri dari pemeriksaan keuangan secara umum,
pemeriksaan ketaatan , dan pemeriksaan operasional atau manajerial.
Judul Postingan ini adalah (Pengertian Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli
Definisi, Tujuan, Syarat, Karakteristik)
dana.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintahan sesuai dengan karakteristik dan
betujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan negara yang memadai. Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi pemerintahan (A
Manual Governmental Accounting) yang dapat diringkas sebagai berikut (dalam Bahctiar
Arif dkk, 2002:9):
Dapat memenuhi persyaratan UUD, UU, dan Peraturan lain.
Akuntansi pemerintahan dirancang untuk persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
UUD, UU, dan Peraturan lain. Apabila terdapat dua pilihan yaitu untuk kepentingan efisiensi
dan ekonomis di satu sisi, sedangkan disisi lain hal tersebut bertentangan dengan UUD, UU
atau Peraturan lainnya, maka akuntansi tersebut harus disesuaikan dengan UUD, UU dan
Peraturan lainnya.
Dikaitkan dengan klasifikasi anggaran
Sistem Akuntansi Pemerintah harus dikembangkan sesuai dengan klasifikasi anggaran yang
telah disetujui pemerintah dan lembaga legislatif. Fungsi anggaran dan akuntansi harus saling
melengkapi di dalam pengelolaan keuangan negara serta harus diintegrasikan.
Perkiraan-perkiraan yang harus diselenggarakan
Sistem Akuntansi Pemerintah harus mengembangkan perkiraan-perkiraan untuk mencatat
transaksi uang terjadi. Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus dapat menunjukkan
akuntabilitas keuangan negara yang andal dari sisi obyek dan tujuan pengguanaan dana serta
pejabat atau organisasi yang mengelolanya.
Memudahkan pemeriksaan oleh aparatur negara
Sistem akuntansi pemerintah yang dikembangkan harus memungkinkan aparat pemeriksaan
untuk melakukan tugasnya.
Sistem akuntansi harus terus dikembangkan
Dengan adanya perubahan lingkungan dan sifat transaksi, sistem akuntansi pemerintahan
harus terus disesuaikan dan dikembangkan sehingga tercapai efisiensi, efektivitas dan
relevansi.
Perkiraan-perkiraan yang harus dikembangkan secara efektif
Sistem akuntansi pemerintahan harus mengembangkan perkiraan-perkiraan secara efektif
sehubungan dengan sifat dan perubahan lingkungan sehingga dapat mengungkapkan hasil
ekonomi dan keuangan dari pelaksanaan suatu program.
Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna
pengembangan rencana dan program.
Sistem akuntansi pemerintahan harus dikembangkan untuk para pengguna informasi
keuangan, yaitu pemerintah, rakyat (lembaga legislatif), lembaga dodnor, Bank Dunia, dan
lain sebagainya.
Pengadaan suatu perkiraan
Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus memungkinkan analisis ekonomi atas data keuangan
dan mereklasifikasi transaksi-transaksi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka
pengembangan perkiraan-perkiraan nasional.