Sie sind auf Seite 1von 10

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pengertian
Akuntansi Pemerintah ( Govermental accounting ) , adalah yang berhubungan dengan
pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga- lembaga pemerintah. Pencatatan itu
mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran tidak terjadi
penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Definisi Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli

Revrisond Baswir (2000:7) berpendapat bahwa Akuntansi Pemerintahan merupakan


bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga
yang bertujuan untuk tidak mencari laba. Walaupun lembaga pemerintah senantiasa
berukuran besar, namun sebagaimana dalam perusahaan ia tergolong sebagai lembaga
mikro.

Abdul Halim (2002:143) menyebutkan bahwa Akuntansi Pemerintahan adalah sebuah


kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar
dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan.

Bachtiar Arif dkk (2002:3) mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai suatu


aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah
berdasarkan proses pencatatan, pengklaifikasian, pengikhtisaran suatu transaksi
keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa kegunaan akuntansi pada umumnya adalah untuk
menyajikan informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi kepada pihak yang
berkepentingan. Bisa di bilang bahwa ilmu akuntansi sangat berperan penting dalam jalannya
suatu organisasi mau pun perusahaan pemerintah atau swasta. Jadi, hakekatnya akuntansi
pemerintahan adalah pengaplikasian akuntansi di bidang keuangan pemerintah yang
khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran , termasuk segala pengaruh yang
ditimbulkannya pada semua tingkat atau unit pemerintahan, baik itu yang bersifat sementara
atau pun permanen.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Akuntansi pemerintah adalah salah satu cabang dari bidang akuntansi yang cukup
lama di kenal di Negara-negara maju, khususnya di Negara Amerika Serikat. Selama ini
praktik akuntansi di Indonesia bersumber pada ICW, yang dalam hal ini tidak dapat
dilepaskan keterkaitannya dengan APBN. Sedangkan akuntansi pemerintah dalam arti
akuntansi dana, baru dikenal sekitar tahun 1980. Sejak itu perhatian pemerintahan mulai
terlihat menonjol.
Dilihat dari segi teori akuntansi, menurut Lau Hendry Yujana secara fungsional teori dan
praktik akuntansi pemerintahan dapat dibedakan kedalam 3 bidang yaitu :
1. Teori dan Praktik akuntansi Bisnis
2. Teori dan praktek akuntansi organisasi yang tidak mencari laba dan akuntansi
pemerintahan

3. Teori dan praktek akuntansi sosial


Dalam masalah kepemilikan, akuntansi pemerintahan tidak terdapat tanda kepemilikan, yang
bertindak sebagai pemegang kebijakan adalah rakyat selaku pemegang kedaulatan tertinggi.
Perkembangan akuntansi pemerintahan tidaklah secepat akuntansi bisnis, salah satu
penyebabnya adalah ketergantungannya pada sistem politik yang berlaku. Akan tetapi akhirakhir ini tuntutan masyarakat menjadikan akuntansi pemerintahan harus berubah. Tuntutan
akuntabilitas bernegara yang semakin kencang menuntut pula peranan akuntansi
pemerintahan harus betul-betul mampu menjawab persoalan tersebut.
Adapun peranan dari akuntansi pemerintahan dikemukakan Bahtiar Arif (200:10)
yaitu :
1. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas,
termasuk identifikasi bidang keputusan yang rumit dan pemantapan tujuan serta sasaran
organisasi.
2. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi.
3. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai oleh organisasi.
Pengelolaan keuangan dalam suatu pemerintahan tidak selalu berjalan secara efektif,
efisien dan ekonomis hal ini dibuktikan dengan kebocoran keuangan atau anggaran hal
demikian tentu berpengaruh pada upaya pencitraan pemerintah yang selama ini sudah
menjadi konsensus semua pihak, apa yang diinginkan oleh masyarakat umum dari pemerintah
terkadang kontradiksi dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terutama dalam
pengelolaan keuangan.
Karakteristik Akuntansi Pemerintahan
Ada perbedaan karakteristik dalam akuntansi pemerintahan dengan akuntansi bisnis, walau
untuk tujuannya akuntansi tersebut adalah sama. Bachtiar Arif, Muclis, Iskandar (2002:7)
menyebutkan tentang beberapa karakteristik akuntansi pemerintahan sebagai berikut:

Dalam akuntansi pemerintahan tidak terdapat laporan laba rugi ( income statement )
dan treatment akuntansi yang berkaitan dengannya karena pemerintahan tidak
berorientasi pada laba.

Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran itu dibukukan.

Dimungkinkan bahwa dalam akuntansi pemerintahan itu menggunakan lebih dari satu
jenis dana.

Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal.

Akuntansi pemerintahan bersifat tidak fleksibel karena sangat bergantung pada


peraturan perundang-undangan.

Tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang ditahan dalam neraca

4. Syarat Akuntansi Pemerintaha


Sesuai dengan karakteristik dan tujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan Negara
dengan memadai terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Untuk

akuntansi pemerintahan (A Manual Governmental Accounting) pihak Perserikatan BangsaBangsa mengeluarkan suatu pedoman yang dapat di ringkas sebagai berikut (dalam Bachtiar
Arif dkk, 2002:9):

Dapat memenuhi persyaratan UUD, UU, dan Peraturan lain.

Akuntansi pemerintahan dirancang untuk persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh


UUD, UU, dan Peraturan lain. Apabila terdapat dua pilihan yaitu untuk kepentingan efisiensi
dan ekonomis di satu sisi, sedangkan disisi lain hal tersebut bertentangan dengan UUD, UU
atau Peraturan lainnya, maka akuntansi tersebut harus disesuaikan dengan UUD, UU dan
Peraturan lainnya.

Dikaitkan dengan klasifikasi anggaran

Sistem Akuntansi Pemerintah harus dikembangkan sesuai dengan klasifikasi anggaran yang
telah disetujui pemerintah dan lembaga legislatif. Fungsi anggaran dan akuntansi harus saling
melengkapi di dalam pengelolaan keuangan negara serta harus diintegrasikan.

Perkiraan-perkiraan yang harus diselenggarakan

Sistem Akuntansi Pemerintah harus mengembangkan perkiraan-perkiraan untuk mencatat


transaksi uang terjadi. Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus dapat menunjukkan
akuntabilitas keuangan negara yang andal dari sisi obyek dan tujuan pengguanaan dana serta
pejabat atau organisasi yang mengelolanya.

Memudahkan pemeriksaan oleh aparatur negara

Sistem akuntansi pemerintah yang dikembangkan harus memungkinkan aparat pemeriksaan


untuk melakukan tugasnya.

Sistem akuntansi harus terus dikembangkan

Dengan adanya perubahan lingkungan dan sifat transaksi, sistem akuntansi pemerintahan
harus terus disesuaikan dan dikembangkan sehingga tercapai efisiensi, efektivitas dan
relevansi.

Perkiraan-perkiraan yang harus dikembangkan secara efektif

Sistem akuntansi pemerintahan harus mengembangkan perkiraan-perkiraan secara efektif


sehubungan dengan sifat dan perubahan lingkungan sehingga dapat mengungkapkan hasil
ekonomi dan keuangan dari pelaksanaan suatu program.

Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna


pengembangan rencana dan program.

Sistem akuntansi pemerintahan harus dikembangkan untuk para pengguna informasi


keuangan, yaitu pemerintah, rakyat (lembaga legislatif), lembaga dodnor, Bank Dunia, dan
lain sebagainya.

Pengadaan suatu perkiraan

Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus memungkinkan analisis ekonomi atas data keuangan
dan mereklasifikasi transaksi-transaksi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka
pengembangan perkiraan-perkiraan nasional.
AKUNTAN PEMERINTAH
Akuntan merupakan gelar profesional atau sebutan yang diberikan kepada seorang
sarjana yang telah menyelesaikan pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada
suatu perguruan tinggi / universitas di Indonesia dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) di Indonesia sebelumnya diatur dalam
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang menyatakan bahwa gelar akuntan hanya
diberikan kepada mereka yang memiliki ijazah akuntan dari universitas Negeri (seperti
misalnya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dll) atau badan perguruan tinggi
lain yang dibentuk menurut Undang-Undang atau diakui Pemerintah; sedangkan untuk ijazah
lainnya harus mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli yang diangkat oleh Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Sebelum gelar akuntan dapat digunakan, akuntan
berijazah harus mendaftarkan namanya untuk dimuat dalam suatu register negara yang
dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di badan pemerintahan seperti
badan pengawasan keuangan dan pembangunan, direktorat jendral pajak.
Berdasarkan bidang kerja yang digeluti maka akuntan dapat dibedakan menjadi:
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Manajemen
3. Akuntan Pendidik
4. Akuntan Pemerintah
MASALAH PENDAPATAN DALAM AKUNTAN PEMERINTAHAN :
Pendapatan tidak bersifat resolusing artinya tidak dapat diputar lagi untuk belanja thn yad
Sebagian pendapatan diperoleh dari pemaksaan/icompulsory (contoh pajak)
Penerimaan pinjaman dijadikan pendapatan
Sedangkan bentuk-bentuk organisasi pemerintahan dan organisasi non-profit bisa di
klasifikasikan sebagai berikut :
1. Pemerintah : pemerintah pusat, pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan dll
2. Lembaga-lembaga pendidikan : TK, SD, SMP, SMA, Akademik dan Universitas
3. Kesehatan dan kesejahteraan : Rumah sakit, puskesmas, PMI dll
4. Lembaga-Lembaga Keagamaan : gereja, masjid dll
5. Lembaga Amal : Yayasan supersemar, Yayasan bakti muslim pancasila dll
6. Lembaga penyumbang dana : organisasi yang memberikan bantuandibernagai lembaga
pendidikan, organisasi keagamaan dan lembaga amal.
TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Pada umumnya tujuan akuntansi pemerintahan adalah menyajikan informasi bagi
para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar
serta membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan
sumber-sumber yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna
mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah. Sedangkan kedalam (bagi manajemen)
adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dana dan berbagai proyek

alternatif sehingga menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaan dan
bukan atas dasar rasionalitas.
Menurut Abdul Halim (2004:29) akuntansi pemerintahan mempunyai beberapa tujuan
yaitu :
1. Pertanggungjawaban (accountability and stewardship)
Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi keuangan yang lengkap,
cermat dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak yang bertanggung jawab
yang berkaitan dengan operasi unit-unit pemerintahan. Lebih lanjut, tujuan
pertanggungjawaban ini mengharuskan tiap orang atau badan yang mengelola keuangan
negara harus memberikan pertanggungjawaban atau perhitungan.
2. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian anggaran, perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan, serta
penilaian kinerja pemerintah.
Pengawasan
3. Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintah harus memungkinkan
terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI PEMERINTAHAN


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akuntansi pemerintahan dikemukakan
Bahtiar Arif (2002:6) adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan sangat mempengaruhi akuntansi pemerintahan. Didalam
sistem monarchi atau kerajaan, akuntansi pemerintahan banyak dipengaruhi oleh raja jika
dibandingkan dengan sistem demokrasi parlementer atau presidentil yang banyak dipengaruhi
oleh lembaga eksekutif dan legislatif yang mengalami chek and balance.
2. Sifat Sumber Daya
Sumber daya akuntansi pemerintahan bersifat tidak berhubungan langsung dengan hasilnya.
Seorang warga yang menyetorkan pajak tidak mengharapkan kontak prestasi langsung dan
kontribusi tersebut. Berbeda dengan akuntansi bisnis yang sumber dayanya terkait secara
langsung dengan hasilnya seperti adanya dividen.
3. Politik
Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh politik sebagai contoh adalah anggaran
yang sarat aspek politik . anggaran diartikan sebagai alat politik, maka dalam proses
persetujuan anggaran, terjadi negoisasi politik antara lembaga legislatif yang terdiri dari
wakil politik dan pemerintah.
Sasaran pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi sektor publik berbeda dengan
organisasi dalam pengelolaan keuangan manajemen. Organisasi bisnis bertujuan
meningkatkan nilai perusahaan, dengan meningkatkan laba dan arus kas hasil operasi secara
berkelanjutan. Sedangkan pemerintahan memiliki tujuan secara umum untuk
mensejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut, rakyat membuat aturan umum yang
harus dipatuhi pemerintah, berupa kontribusi atau Undang-Undang Dasar dan Undangundang peraturan-peraturan lainnya.

Meskipun tujuan kedua organisasi berbeda, tujuan akuntansi bisnis pada hakikatnya
adalah sama, yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan
oleh organisasi kepada para penggunanya dalam rangka pengambilan keputusan.
Aktifitas organisasi pemerintah dilakukan semata-mata untuk menyediakan layanan
dan meningkatkan layanan tersebut dimasa yang akan datang, laba bukan merupakan
orientasi utama. Hal ini sangat berbeda dengan organisasi financial karena tingkat
keberhasilan organisasi diukur dari laba yang diperolehnya. Karena laba bukan merupakan
orientasi utama, organisasi pemerintah tidak mengadakan perhitungan dan pelaporan laba
rugi.

Tentang Akuntansi Pemerintahan


Apa Itu Akuntansi Pemerintahan?
Akuntansi pemerintahan adalah
suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediaakn informasi keuangan pemerintah
berdasarkan proses pencatatan, pengklarifiksian, pengikhtisaran suatau transaksi keuangan
pemerintah, serta penafsiran atas informasi keuangan.
Akuntansi pemerintahan termasuk akuntansi mikro yang mempunyai tujuan umum untuk
mensejahterakan rakyat. .
Faktor-faktor yang mempengaruhi akuntansi pemerintahan:
1.System pemerintahan
dalam system monarki/ kerajaan akuntansi pemerintahan banyak dipengaruhi oleh raja jika
dibandingkan dengan parlemen. Di dalam system demokrasi parlementer atau presidensiil,
akuntansi pemerintahan banyak dipengaruhi oleh lembaga eksekutif dan legislative yang
mengalami check and balances.
2.Sifat sumber daya
sumber daya akuntansi pemerintahan bersifat tidak berhubungan langsung denagn hasilnya.
Seorang warga yang menyetorkan pajak, tidak mengharapkan kontra prestasi secara langsung
dari kontribusinya tersebut. Berbeda dengan hal ini, pada akuntansi bisnis yang sumber
dayanya terkait secara langsung dengan hasilnya, seperti adanya deviden.
3.Politik
Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhioleh politik. Sebagai contohadalah anggaran yang
sarat dengan aspek politik. Anggaran diartikan sebagai aalat politik, maka dalam proses
persetujuan anggaran, terjadi negosiasi politik antara lembaga legislative yang terdiri dari
wakil partai politik dan pemerintah (biasanya pemenang proses politik pada suatu jangka
waktu tertentu).
Karakteristik Akuntansi Pemerintahan:
1. Beda dengan akuntansi bisnis
2. Tidak ada laporan laba
3. Anggaran merupakan plafond (batas tertinggi)
4. Menggunakan lebih dari satu dana
5. Sangat bergantung pada undang-undang
6. Tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang ditahan di neraca.

Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia:


Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di
tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa
nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya
politisasi atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya
dijadikan sapi perah oleh para birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak
memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung
pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan
beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai
perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development
daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik
akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa
tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum
Telekomunikasi (1989).

Pengertian Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli Definisi Tujuan Syarat


Karakteristik
Pengertian
Akuntansi
Pemerintahan Pada
hakekatnya akuntansi
pemerintahan adalah aplikasi akuntansi di bidang keuangan Negara (public finance),
khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran (budget execution), termasuk segala pengaruh
yang ditimbulkannya, baik yang bersifat seketika maupun yang lebih permanen pada semua
tingkatan dan unit pemerintahan. (Kustadi Arinta)
Definisi Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli - Menurut Revrisond Baswir (2000:7),
Akuntansi Pemerintahan (termasuk akuntansi untuk lembaga non profit pada umumnya)
merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembagalembaga yang bertujuan untuk tidak mencari laba. Walaupun lembaga pemerintah senantiasa
berukuran besar, namun sebagaimana dalam perusahaan ia tergolong sebagai lembaga mikro.
Bachtiar Arif dkk (2002:3) mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai suatu aktivitas
pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses
pencatatan, pengklaifikasian, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah serta
penafsiran atas informasi keuangan tersebut.
Sedangkan menurut Abdul Halim (2002:143) menyebutkan bahwa Akuntansi Pemerintahan
adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar
dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan.
Tujuan Akuntansi Pemerintahan

Menurut Bachtiar arif, Muchlis, Iskandar dalam Akuntansi Pemerintahan, tujuan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi bisnis pada umumnya adalah sama yaitu :
a.
Akuntabilitas
Di dalam pemerintahan, keuangan Negara yang dikelola harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai amanat konstitusi. Pelaksanaan fungsi ini di Indonesia diatur dalam UUD 1945 Ps 23
ayat (5).
b.
Manajerial
Akuntansi pemerintahan memungkinkan pemerintah untuk melakukan perencanaan berupa
penyusunan APBN dan strategi pembangunan lain, untuk melakukan pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan pengendalian atas kegiatan tersebut dalam rangka pencapaian ketaatan
kepada peraturan perundang-undangan, efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
c.
Pengawasan
Pemeriksaan keuangan di Indonesia terdiri dari pemeriksaan keuangan secara umum,
pemeriksaan ketaatan , dan pemeriksaan operasional atau manajerial.
Judul Postingan ini adalah (Pengertian Akuntansi Pemerintahan Menurut Para Ahli
Definisi, Tujuan, Syarat, Karakteristik)

Karakteristik Akuntansi Pemerintahan


Akuntansi Pemerintahan memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan
akuntansi bisnis. Berdasarkan tujuan pemerintah diatas, Bachtiar Arif, Muclis, Iskandar
(2002:7) menyebutkan beberapa karaktristik akuntansi pemerintahan yaitu sebagai berikut:
Pemerintah tidak berorientasi pada laba sehingga dalam akuntansi pemerintah tidak
ada laporan laba (income statement) dan treatment akuntansi yang berkaitan dengannya.
Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan.

Dalam akuntansi pemerintahan dimungkinkan mempergunakan lebih dari satu jenis

dana.

Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal.


Akuntansi pemerintahanan bersifat kaku karena sangat bergantung pada peraturan
perundang-undangan.
Akuntansi pemerintahan tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang ditahan
dalam neraca.

Syarat Akuntansi Pemerintahan

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintahan sesuai dengan karakteristik dan
betujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan negara yang memadai. Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi pemerintahan (A
Manual Governmental Accounting) yang dapat diringkas sebagai berikut (dalam Bahctiar
Arif dkk, 2002:9):
Dapat memenuhi persyaratan UUD, UU, dan Peraturan lain.
Akuntansi pemerintahan dirancang untuk persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
UUD, UU, dan Peraturan lain. Apabila terdapat dua pilihan yaitu untuk kepentingan efisiensi
dan ekonomis di satu sisi, sedangkan disisi lain hal tersebut bertentangan dengan UUD, UU
atau Peraturan lainnya, maka akuntansi tersebut harus disesuaikan dengan UUD, UU dan
Peraturan lainnya.
Dikaitkan dengan klasifikasi anggaran
Sistem Akuntansi Pemerintah harus dikembangkan sesuai dengan klasifikasi anggaran yang
telah disetujui pemerintah dan lembaga legislatif. Fungsi anggaran dan akuntansi harus saling
melengkapi di dalam pengelolaan keuangan negara serta harus diintegrasikan.
Perkiraan-perkiraan yang harus diselenggarakan
Sistem Akuntansi Pemerintah harus mengembangkan perkiraan-perkiraan untuk mencatat
transaksi uang terjadi. Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus dapat menunjukkan
akuntabilitas keuangan negara yang andal dari sisi obyek dan tujuan pengguanaan dana serta
pejabat atau organisasi yang mengelolanya.
Memudahkan pemeriksaan oleh aparatur negara
Sistem akuntansi pemerintah yang dikembangkan harus memungkinkan aparat pemeriksaan
untuk melakukan tugasnya.
Sistem akuntansi harus terus dikembangkan
Dengan adanya perubahan lingkungan dan sifat transaksi, sistem akuntansi pemerintahan
harus terus disesuaikan dan dikembangkan sehingga tercapai efisiensi, efektivitas dan
relevansi.
Perkiraan-perkiraan yang harus dikembangkan secara efektif
Sistem akuntansi pemerintahan harus mengembangkan perkiraan-perkiraan secara efektif
sehubungan dengan sifat dan perubahan lingkungan sehingga dapat mengungkapkan hasil
ekonomi dan keuangan dari pelaksanaan suatu program.
Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna
pengembangan rencana dan program.
Sistem akuntansi pemerintahan harus dikembangkan untuk para pengguna informasi
keuangan, yaitu pemerintah, rakyat (lembaga legislatif), lembaga dodnor, Bank Dunia, dan
lain sebagainya.
Pengadaan suatu perkiraan
Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus memungkinkan analisis ekonomi atas data keuangan
dan mereklasifikasi transaksi-transaksi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka
pengembangan perkiraan-perkiraan nasional.

Das könnte Ihnen auch gefallen