Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:
Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau
atelektasis.
Silhouette sign (+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas
lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan
Bronchogram
Sign
Radiologi PPOK
Gambaran radiologis pada pasien dengan PPOK seringkali didapatkan
gambaran emfisematous lung. Ciri khas yang tampak pada emfisematous
Gambaran Radiologis TB
a. Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif adalah:
Bayangan berawan/ nodular di segmen apikal dan posterior lobus
Gambar. X-ray TB
TB AKTIF
Tanpa gejala
Hasil tes kulit atau tes darah Hasil tes kulit atau tes darah
umumnya mengindikasikan adanya umumnya mengindikasikan adanya
infeksi TB
infeksi TB
Mycobacterium tuberculosis inaktif Mycobacterium
tuberculosis
(dormant), tidak berkembang-biak
berkembang-biak dan merusak organ
tubuh yang diserang
Pemeriksaan
sinar
dada Pemeriksaan
sinar
dada
5
GINA 2015
Step 4 dan 5
Penambahan tiotropium dengan inhalasi sebagai pilihan kontroler baru untuk step 4
dan 5 pada pasien berusia 18 tahun dengan riwayat eksaserbasi.
GINA 2016
Step 4
Penambahan tiotropium sebagai pilihan untuk remaja (usia 12 tahun) dengan
7
riwayat eksaserbasi.
Step 5
Lebih baik dilakukan pemeriksaan lanjutan dan penambahan terapi seperti:
1. Tiotropium dengan inhales pada pasien usia 12 tahun dengan riwayat eksaserbasi.
2. Omalizumab (anti-IgE) untuk alergi asmaberat
3. Mepolizumab (anti-IL5) untuk asma eosinophil berat (12 tahun)
GINA 2016
Stepping down dosis ICS
2550%
dalam3bulan,
aman bagi sebagian besar
pasien (Evidence A).
2. Alergen indoor
- Pada anak-anak, kelembapan dan jamur di lingkungan rumah berhubungan
dengan peningkatan resiko terjadinya asma.
- Remediasi dari kelembapan dan jamur di rumah mengurangi gejala asma
dan penggunaan obat pada dewasa (Level evidence A)
TB Milier
a Definisi
Tuberkulosis
milier
(TB
milier)
merupakan
penyakit
TB milier dapat
lebih tinggi
10
melitus,
gagal
ginjal,
keganasan,
dan
penggunaan
dapat
dihancurkan.
Individu
yang
tidak
dapat
Penatalaksanaan
Tujuan utama pengobatan TB adalah :
1
Mencegah TB relaps
dan
isoniazid
selama
10
bulan
sesuai
dengan
perkembangan klinis. Dosis OAT dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Obat Antituberkulosis yang Biasa Dipakai dan dosisnya
Dosis
Nama obat
Isoniazid
Rifampisin
Dosis harian
maksimal
(mg/kgBB/hari) (mg
5 15*
10 20
per
Efek Samping
hari)
300
Hepatitis,
600
hipersensitivitas
Gastrointestinal,
neuritis
perifer,
reaksi
trombositopenia,
kulit,
peningkatan
15 20
15 20
2000
oranye kemerahan
toksisitas
hati,
1250
gastrointestinal
Neuritis optik, ketajaman mata
artralgia,
penyempitan
pandang,
lapang
hipersentivitas,
gastrointestinal
13
Streptomisin
15 40
1000
ototoksik, nefrotoksik.
(*) Bila isoniazid dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak
melebihi
10 mg/kgBB/hari
Beberapa ahli merekomendasikan ethionamid (ETH) sebagai
obat pilihan keempat.
Tabel 2. Regimen pengobatan TB Milier menurut WHO
Fase intensif
2HRZS
2HRZ (S or Eth)
Fase lanjutan
4HR
7-10HR
Referensi
WHO (pedoman therapi)
American
Academy
6HRZEth
Pediatrics
Tidak ada (regimen Donald, 1998
total untuk 6 bulan)
Kortikosteroid
(prednison)
diberikan
pada
TB
milier,
14
of
perkapuran)
Menyebar dengan cara:
Perkontinuitatum ke jaringan sekitarnya
Penyebaran bronkogen ke paru bersangkutan atau paru
sebelahnya. Atau tertelan bersama dahak sehingga terjadi
penyebaran di usus
Penyebaran secara hematogen dan limfogen ke organ lain
seperti TB milier, meningitis, ke tulang, ginjal, dan genitalia
fatal
atau
mengancam
jiwa. Seringnya
serangan
asma
pengobatan
yang
kurang
tepat
menyebabkan
tindakan
ke
rumah
sakit. Konsep
itu
yang
harus
dibicarakan
dengan
Poin skor
Usia
Usia-10
+10
+30
+20
+10
+10
+10
18
+20
+20
+20
+15
+10
+30
+20
+20
+10
+10
+10
+10
Kelas Risiko
Risiko Mortalitas
<51
Rendah
51-70
II
71-90
III
91-130
IV
Sedang
>130
Tinggi
20
Skor
Penurunan kesadaran
Urea nitrogen darah > 20 mg per dL (7.14 mmol per L)
Laju pernapasan 30 x per menit
Tekanan darah (sistolik < 90 mm Hg atau diastolik 60
mm
Hg)
1
1
1
1
1
Total skor: 5
Usia 65 tahun
Poin skor
Umur
Tanggal lahir
Waktu
Tahun
perawat)
Alamat (untuk diulang pasien saat
pertanyaan terakhir)
Tahun suatu kejadian di masa lalu (misalnya
Hitung mundur 20 1
1
Total skor: 10
21
atau
Abbreviated Mental Test 8 atau adanya disorientasi baru terhadap orang, tempat,
dan waktu. Total skor 0-3 menandakan terjadinya gangguan kognitif berat dan 4-6
gangguan ringan.
Berikut adalah bagan untuk menjelaskan aplikasi skor prediksi CURB-65
dalam penatalaksanaan pasien CAP:
Adanya:
Penurunan kesadaran Urea>
7mmol/L
Laju pernapasan 30 x per menit
Tekanan darah (sistolik < 90 mm Hg atau
diastolik 60 mm Hg)
Usia 65 tahun
Total skor
0 atau 1
3 atau lebih
Derajat keparahan
Kelompok 1
Derajat rendah
Kelompok 2
Derajat sedang
Kelompok 3
Derajat tinggi
Pilihan
Terapi
Rawat
jalan
evaluasi
Penatalaksanaan rawat
inap sebagai pneumonia
berat
Pertimbangkan rawat
ICU
22
23
Proses Peradangan
Panas
Ujung saraf
paru tertekan
Gangguan rasa
nyaman: Nyeri
Proses nekrosis
DifusiVentilasi
terganggu
Kelemahan
Fisik
Kadar O2
Turun
Kurang
Informasi
Reflek batuk
24
Intoleransi
Aktifitas
Gangguan
Pertukaran Gas
Bersihan Jalan
Nafas
Kurang
Pengetahuan
spirometri)
Penggunaan bronkodilator sesuai rencana pengobatan
Tidak ada penggunaan bronkodilator tambahan
Penatalaksanaan di rumah
Penatalaksanaan di rumah ditujukan untuk mempertahankan PPOK yang stabil.
Beberapa hal yang harus diperhatikan selama di rumah, baik oleh pasien sendiri
maupun oleh keluarganya. Penatalaksanaan di rumah ditujukan juga bagi
penderita PPOK berat yang harus menggunakan oksigen atau ventilasi mekanik.
Tujuan penatalaksanaan di rumah :
a.
25
b.
c.
d.
e.
f.
4. Rehabilitasi
Penyesuaian aktiviti
Latihan ekspektorasi atau batuk yang efektif (huff cough)
"Pursed-lips breathing"
Latihan ekstremiti atas dan otot bantu napas
5. Evaluasi / monitor terutama ditujukan pada :
Tanda eksaserbasi
Efek samping obat
Kecukupan dan efek samping penggunaan oksigen
Obat-obatan
26
mg.
Kortokosteroid
Gunakan golongan metilprednisolon/prednison, diberikan dalam bentuk oral,
setiap hari atau selang sehari dengan dosis 5 mg perhari, terutama bagi penderita
dengan uji steroid positif.
Ekspektoran
Gunakan obat batuk hitam (OBH) - Mukolitik Gliseril guayakolat dapat diberikan
bila sputum mukoid.
Antitusif
Kodein hanya diberikan bila batuk kering dan sangat mengganggu Manfaatkan
obat-obatan yang tersedia sesuai dengan perkiraan patogenesis yang terjadi pada
keluhan klinis. Perhatikan dosis dan waktu pemberian untuk menghindari efek
samping obat.
Edukasi
Karena keterbatasan obat-obatan yang tersedia dan masalah sosiokultural
lainnya, seperti keterbatasan tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk,
keterbatasan ekonomi dan sarana kesehatan, edukasi di Puskesmas ditujukan untuk
27
mencegah bertambah beratnya penyakit dengan cara menggunakan obat yang tersedia
dengan tepat, menyesuaikan keterbatasan aktiviti serta mencegah eksaserbasi.
Nutrisi
Keseimbangan nutrisi antara protein lemak dan karbohidrat Diberikan dalam
porsi kecil tetapi sering. Kekurangan kalori dapat menyebabkan meningkatnya derajat
sesak. Pemberian karbohidrat yang berlebihan menghasilkan Co2 yang berlebihan.
Rehabiltasi - Latihan pernapasan dengan pursed-lips - Latihan ekspektorasi - Latihan
otot pernapasan dan ekttremiti.
28
29
30