Sie sind auf Seite 1von 2

Perempuan Inggris dan Benuanya

Traduit par : Nurtisy Benny Barlin


(2315083075)

Penulis novel asal Inggris, Antonia Susan Byatt mencoba memahami apa yang membuat seseorang
menjadi orang Eropa. Jawabannya mengaitkan antara sejarah, rasa perbedaan dan rasa cinta terhadap
nilai-nilai kemanusiaan tertentu.

Berharap suatu hari semua orang Eropa merasa seperti di rumah mereka dimanapun
mereka berada di atas benua tua ini, seperti merasa di rumah di tanah kelahiran mereka. , jelas
Winston Churchil tahun 1948 di La Haye, pada Kongres Eropa. Lima puluh tahun kemudian , saya
bertanya pada setiap orang Eropa saya temui, bilamana ia merasa sebagai orang Eropa dan apa makna
hal itu bagi mereka.
Para sopir taxi London menjawab saya bahwa di Brussel, mereka ingin menyamaratakan
semua orang dan membuat sebuah Eropa Federal yang dipimpin di mana saja oleh siapapun. Namun,
kenyataannya, semua benar-benar orang Eropa. Satu diantara mereka melewati akhir minggunya di
Belanda dengan memancing bersama seorang teman Belanda-nya. Yang lain berhemat untuk dapat tur
kota-kota besar Eropa sambil mempelajari dengan cermat gastronomi dan budaya setiap negara.
Di Italia, salah satu dari banyak kenalan saya mempertimbangkan bahwa Uni-Eropa
sangatlah baik dalam perencanaan ekonomi dan perdagangan, namun mustahil untuk membicarakan
hal yang sama untuk rasa memiliki Eropa. Negara-negara Eropa telah merdeka sejak berabad-abad
lamanya dan tidaklah mudah lagi bijaksana menghapus tradisi dan keberagaman.
Saya bertanya pada para orang Norwegia apakah mereka merasa sebagai orang Eropa.
Seluruhnya tanpa terkecuali menjelaskan dengan sangat terbuka bahwa mereka tidak merasa benarbenar orang Eropa, tapi lebih kepada Skandinavia. Orang-orang Denmark mengatakan hal yang
sama : Uni-Eropa penting dan berguna, namun identitas mereka sepenuhnya adalah Skandinavia.
Seorang Jerman, Hans Magnus Enzenberger menjawab pada saya bahwa orang Eropa tidak
pernah ada, bahwa tiap orang telah menjadi individu, tertanam dalam dirinya tradisinya, bahasanya,
dan sejarahnya. Lebih jauh lagi, Orang Eropa memiliki pada umumnya masa lalu yang sulit.
Para muda-mudi, mereka memiliki pandangan yang lebih praktis mengenai Eropa. Mereka
berpergian dari satu negara ke negara lain berkat tiket murah dan pertukaran pelajar antar universitas
Eropa. Putri saya yang tinggal di New Castle, telah berbagi tempat dengan seorang Perancis, dua
orang Jerman dan dua orang Belgia yang dibawa dari spanyol oleh seorang teman mereka. Para mudamudi Eropa menikah diantara mereka dan memiliki anak-anak bilingual. Seluruhnya telah
mengatakan kepada saya : Saat saya berada di Amerkia, saya tahu bahwa saya seorang Eropa.
Amerika Serikat, bersama tetangga-tetangganya, yaitu Italia, Irlandia, Yahudi, dan Spanyol
terintegrasi tanpa terkecuali dalam suatu identitas baru yang dipilih oleh individu. Saya tidak berpikir

bahwa Eropa, termasuk keanggotaan antusiasnya dalam kesatuan politik, akan kembali di suatu hari
untuk mengintegrasikan asal mereka dalam satu identitas nasional baru yang sealamiah Amerika.

Antonia Susan Byatt, Corrier International


Nomor 682, 12 Desember 2003
(artikel terjemahan dari The New York Times)

Das könnte Ihnen auch gefallen