Sie sind auf Seite 1von 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DESAIN EKSPERIMEN

FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP

Laporan Praktikum Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi


Tugas Praktikum pada Pertemuan 5 yang Dibina oleh:
Wahyu Dwi Lesmono, S.Si

Disusun Oleh:
Sella Triandani
066115710

LABORATORIUM STATISTIKA DAN OPTIMASI


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2016
DAFTAR ISI
1

COVER.....................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iv
BAB I

KASUS PERMASALAHAN
1. Kasus Permasalahan Rancangan Acak Lengkap.......................... 1
1.1 Soal 1..................................................................................... 1

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN


2. Hasil dan Pembahasan Kasus Permasalahan
Faktorial Rancangan Acak Lengkap............................................ 3
2.1 Hasil dan Pembahasan........................................................... 3
a.
Gambaran Umum....................................................... 3
b.
Uji Pengaruh............................................................... 6
c.
Uji Homogenitas........................................................ 5
d.
Uji Pengaruh Perbedaan............................................. 7
e.
Uji Lanjut................................................................... 8

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Data Jenis Pelumas dan Jarak tempuh Truk.............................................. 1


2

Tabel 2.

Statistik Deskriptif Jarak Tempuh Truk Dari Berbagai Jenis


Pelumas...................................................................................................... 3

Tabel 3.

Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Levarine............................................ 5

Tabel 4.

Transformasi Data...................................................................................... 6

Tabel 5.

Uji Nonparametrik Metode Kruskal-Wallis............................................... 7

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Plot Garis Rataan Jenis Pelumas Terhadap Jarak Tempuh
Truk............................................................................................ 4

BAB I
KASUS PERMASALAHAN
1. Kasus Permasalahan Rancangan Acak Lengkap
Kasus permasalahan mengenai rancangan acak lengkap yang diberikan pada
tugas praktikum analisis desain eksperimen terdiri dari 1 soal. Soal-soal tersebut
dilakukan analisa pada bagian hasil dan pembahasan. Berikut merupakan penjabaran
mengenai kasus permasalahan mengenai rancangan acak lengkap berdasarkan tugas
praktikum yang diberikan.
1.1 Soal 1
Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pelumas
terhadap jarak tempuh sebuah truk. Untuk keperluan ini telah didapat data sebagai
berikut:

Dipilih secara acak 20 truk kemudian dikelompokkan menjadi 4 kelompok.


Masing-masing kelompok terdiri dari 5 truk.
Kelompok tersebut diberi pelumas dengan jenis yang berbeda-beda dan
dihitung jarak tempuh setelah pemberian pelumas tersebut.

Berikut data tentang jenis pelumas yang diamati terhadap jarak tempuh pada
truk:
Tabel 1. Data Jenis Pelumas dan Jarak tempuh Truk
Pelumas A
5215
5320
4956
5125
4829
-

Pelumas B
5505
5114
5320
4826
4789

Pelumas C
5253
4856
4698
5238
4758

Pelumas D
4875
4996
5788
5675
4785

Apakah ada pengaruh pemberian pelumas terhadap jarak tempuh truk

menggunakan taraf nyata 0,05.


a. Analisa gambaran umum menggunakan plot garis rataan interaksi (Jika lebih
dari 1 faktor) ATAU plot garis rataan faktor (Jika hanya 1 faktor),
b. Uji homogenitas disertai penanggulangannya (Jika tidak homogen),

c. Uji

pengaruh

perbedaan

(ANOVA

jika

homogen

ATAU

dapat

ditransformasikan, Friedman&Kruskal Wallis H jika tidak homogen DAN


tidak dapat ditransformasikan),
d. Uji lanjutnya (bebas) pada soal-soal slide berikut berdasarkan Digit NPM
trakhir!

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Hasil Dan Pembahasan Kasus Permasalah Faktorial Rancangan Acak
Lengkap
Hasil dan pembahasan berdasarkan pada kasus permasalahan rancangan acak
lengkap dibahas berdasarkan subnomor dari masing-masing kasus permasalahan.
Hasil analisa setiap kasus permasalahan rancangan acak lengkap dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 18. Berikut merupakan pembahasan dari setiap
kasus permasalahan rancangan acak lengkap.
2.1

Hasil dan Pembahasan


a. Gambaran umum
Gambaran umum mengenai pemberian jenis pelumas terhadap jarak tempuh

truk, ditujukan pada tabel 2 menggunakan tabel statistika deskriptif dan plot garis
rataan ditujukan pada gambar 2 , sebagai berikut:
Tabel 2. Statistik Deskriptif Jarak Tempuh Truk Dari Berbagai
Jenis Pelumas
Respon: Jarak Tempuh (Km/jam)
Jenis Pelumas Rata-rata Simpangan Baku
Pelumas A 5089,00
197,371
Pelumas B 5110,80
309,772
Pelumas C 4960,60
266,174
Pelumas D 5223,80
471,170
Total
5096,05
315,038

Jumlah Observas
5
5
5
5
20

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa setiap truk diberi perlakuan yang sama yaitu
pemberian pelumas namun dengan jenis pelumas yang berbeda. Masing-masing
pelumas dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Rata-rata pada pemberian pelumas
A memiliki jarak tempuh 5089,00 km/jam. Rata-rata pada pemberian pelumas B
memiliki jarak tempuh 5110,80 km/jam Rata-rata pada pemberian pelumas C
3

memiliki jarak tempuh 4960,60 km/jam. Dan rata-rata pada pemberian pelumas D
memiliki jarak tempuh 5223,80 km/jam.
Dari hasil analisa data pada tabel tersebut, didapat rata-rata keseluruhan
pemberian pada setiap pelumas memiliki jarak tempuh sebesar 5096,05 km/jam,
dengan simpangan baku sebesar 315,038 km/jam.

Gambar 1. Plot Garis Rataan Jenis Pelumas Terhadap Jarak Tempuh


Truk
Gambar di atas menunjukan bahwa masing-masing pelumas memiliki jarak
tempuh yang berbeda. Dimana pada pelumas A, B dan D terjadi peningkatan
terhadap jarak tempuh, sedangkan pada pelumas C terjadi penurunan terhadap jarak
tempuh. Dari plot garis tersebut dapat disimpulkan secara garis besar bahwa jarak
tempuh tercepat terdapat pada pelumas D dengan jarak tempuh 5,224 km/jam dan
jarak tempuh terlambat terdapat pada pelumas C dengan jarak tempuh 4,961
km/jam.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas mengenai keragaman jenis pelumas terhadap jarak
tempuh dilakukan dengan menggunakan uji Levene. Hasil uji Levene ditunjukkan
pada Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Levarine


Respon:Jarak Tempuh (Km/jam)
Fhitung
Derajat bebas 1 Derajat bebas 2
4,252
3
16

P-value.
0,022

Tabel di atas merupakan hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene
pada pemberian pelumas terhadap jarak tempuh truk. Prosedur pengujian
homogenitas menggunakan taraf nyata 5% dengan statistik uji yang digunakan
berdasarkan nilai peluang. Berikut merupakan tahapan prosedur pengujian hipotesis
uji homogenitas pada kasus permasalahan, sebagai berikut:
1. Hipotesis
H0: 21 = 22 = 23 = 24 = 0
Keragaman jenis pelumas terhadap jarak tempuh truk berasal dari populasi
truk yang homogen.
H1: 2i 1, i = 1, 2, 3, 4
Keragaman jenis pelumas terhadap jarak tempuh truk berasal dari populasi
truk yang tidak homogen.
2. Taraf nyata
Taraf nyata yang digunakan dalam kasus ini adalah 5% atau 0.05 .
3. Statistik uji
Nilai Fhitung = 4,252
Nilai P-Value = 0,022
4. Kriteria keputusan
Terima H0 apabila P-Value >
Tolak H0 apabila P-Value <
5. Keputusan
(P-Value = 0,022) < ( = 0,05) Tolak H0
6. Kesimpulan
Keragaman jenis pelumas terhadap jarak tempuh truk berasal dari populasi
truk yang tidak homogen.
Karena truk yang diuji berasal dari populasi yang tidak homogen, maka
analisa tidak dapat dilanjutkan sehingga perlu dilakukan penanggulangan agar data
jarak tempuh truk menjadi homogen. Berikut adalah penanggulangan data tersebut:

Tabel 4. Transformasi Data


Transformasi Data
Fhitung
P-Value
x
4,252
0,022
2
-1/x
0,000
0,000
-1/x
3,279
0,048
Log x
3,742
0,033
3,991
0,027
x
Keterangan: 0,000 berarti data yang diperoleh pada spss memiliki nilai
desimal lebih dari 5 digit dengan angka awal nol (sampai 6 digit), sehingga data
tersebut tidak dapat diuji homogenitasnya.
Dari tabel hasil pengujian di atas dengan menggunakan empat cara
transformasi

data

yaitu

-1/x2,

-1/x,

log

x,

dan

, didapat data yang telah ditransformasikan. Hasil dari data tersebut

menunjukkan bahwa unit percobaan yang digunakan dalam penelitian ini masih
belum homogen (P-Value < ). Sehingga transformasi dengan ke empat fungsi
tersebut tidak dapat dilakukan, penanggulangan selanjutnya yang dapat dilakukan
yaitu dengan menggunakan metode statistika nonparametrik.
3. Uji Pengaruh Perbedaan
Uji nonparametrik yang digunakan adalah metode Kruskal Wallis H, dengan data
sebagai berikut:
Tabel 5. Uji Nonparametrik Metode
Kruskal-Wallis
Chi-square
Derajat Bebas
P-Value

Jarak Tempuh (Km)


1,478
3
0,687

Data di atas menunjukkan bahwa unit percobaan yang digunakan dalam


penelitian ini telah memenuhi syarat homogenitas sebab P-Value (0,687) > (0,05),
yang berarti terima Ho (keragaman jenis pelumas terhadap jarak tempuh truk berasal

dari populasi truk yang homogen). Dari data tersebut maka dapat dilanjutkan dengan
uji hipotesis pengaruh perbedaan Kruskal Wallis H, sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho= 1 = 2 = 3 = 4 = 0
(semua pasangan pelumas memberikan pengaruh yang sama terhadap
jarak tempuh truk)
H1: i 0, i = 1, 2, 3, 4
(ada sepasang pelumas yang memberikan pengaruh berbeda terhadap jarak
2.
3.
4.

5.
6.

tempuh truk)
Taraf Nyata
= 5% = 0,05
Statistik Uji
Chi-square hitung= 1,478
P-Value
= 0,687
Kriteria Keputusan
(Berdasarkan nilai peluang)
Terima Ho jika P-Value >
Tolak Ho jika P-Value <
Keputusan
(P-Value = 0,687) > ( = 0,05)
Terima Ho
Kesimpulan
Semua pasangan pelumas memberikan pengaruh yang sama terhadap jarak
tempuh truk

c. Uji Lanjut
Pada percobaan ini tidak dilakukan uji lanjut, sebab data yang diperoleh dari uji
pengaruh didapat hasil berupa terima H0, yaitu semua pasangan pelumas memberikan
pengaruh yang sama terhadap jarak tempuh truk. Dengan demikian tidak perlu
dilakukan uji lanjut yang bertujuan untuk mengetahui pasangan mana yang
memberikan pengaruh berbeda.

Das könnte Ihnen auch gefallen