Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A.
Tanggal masuk RS
: 5 April 2016
Jam
: 03.00 WIB
Tanggal pengkajian
: 5 April 2016
Jam
; 07.00 WIB
PENGKAJIAN
1.
Identitas klien
Nama
: Tn. L
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
: Ny. P
Umur
: 49 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
: Istri Pasien
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama:
Pasien datang ke IGD rumah sakit Sehat Sentosa tanggal 5 April
dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang muncul secara tiba-tiba
dan menjalar ke bahu kiri dan punggung
1
0 = mandiri
1 = dibantu sebagian oleh alat
2 = dibantu sebagian oleh orang
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = ketergantungan penuh
c. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan kebiasaan tidur dengan frekuensi 6-7 jam/hari
namun sejak sakit pasien mengatakan tidur kurang dari 6 jam sehari.
Pada waktu tertentu terbangun karena nyeri dan sesak nafas.
d. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit : makan 2-3 x/hari dan sering porsi normal dengan lauk
dan sayur serta buah kadang-kadang.
Saat sakit
hanya
mampu
menghabiskan
makanan
yang
BAK
: 5-7x/hari.
Saat sakit
BAB
BAK
: composmentis GCS 13
b)Bicara
c) Pendengaran
d)Penglihatan
e) Vertigo
a) Harga diri
yang
b) Ideal diri
: 85 kg
: 170 cm
IMT : BB
(TB/100)
85
(170/100)2
Biomecanical :
Range
RBC
HGB : 12 g/dl
11,5 16,00
HCT
37,0 47.0
: 36,5 %
MCV : 67 m3 80 100
WBC : 12,5 h 103/mm3 4 10
NEU
: 75 lt
40,0 74,0
PCT
: 0,426 %
0.150 0,500
PDW : 9,81 %
11,0 18,0
PLT
RDW : 15,7 %
11,0 16,0
32 36
Clinical
Diit
: pasien diberikan diit bubur halus rendah garam dan air putih
Energi
Tanda-tanda vital
suhu
: 36 0 C
nadi
: 120 x/menit
TD
: 100/60 mmHg
Pernafasan
: 32 x/menit
BB
: 85 kg
5
TB
c.
: 170 cm
Kepala
Inspeksi : Muka simetris,rambut warna putih, kulit kepala kotor, tak ada
lesi, wajah menyeringai menahan nyeri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan/benjolan/massa pada kulit kepala
d.
: kulit lembab
Tekxtur
: kasar
Turgor kulit
: tidak elastisitas
Cavilary refill
e.
: 4 detik
Mata
Inspeksi : mata simetris, menggunakan kaca mata, konjungtiva anemis
Pupil isokor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bola mata
f.
Telinga
Inspeksi : telinga simetris, ada kotoran pada lubang telinga, tidak ada
Lesi pada telinga
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga
g.
Hidung
Inspeksi : hidung tampak simetris, hidung agak kotor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada lubang, tidak ada massa pada
hidung
h.
Mulut
Inspeksi : Mulut tampak simetris, tidak ada stomatitis, mukosa bibir
tampak
Kering, gigi tidak lengkap
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada mulut dan tidak ada massa pada
mulut
i.
leher
Inspeksi : leher tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
j. Dada
Inspeksi
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada massa pada dada,
fokal, Premitus kanan dan kaki berbeda, pasien mengalami
palpitasi
Perkusi
Abdomen
Inspeksi
l.
Perkusi
Palpasi
m.
n.
Genetalia
Normal, pasien tidak terpasang kateter urin
o.
Kekuatan otot
4
Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, teraba atau terlihat adanya kontraksi oto
11,5 16,00??????????
HCT : 36,5 %
37,0 47.0
MCV : 67 m3 80 100
WBC : 12,5 h 103/mm3 4 10
NEU : 75 lt
40,0 74,0
PCT : 0,426 %
0.150 0,500
PDW : 9,81 %
11,0 18,0
11,0 16,0
32 36
CKMB : 100
LDH : 4000
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data Fokus
Data Subjektif
Data Objektif
8
P:
Pasien
menetap
mengatakan
tanpa
atau
aktivitas
Q
seperti tertekan
TD
: 100/60 mmHg
RR
: 32 x/menit
2. Analisa Data
NO SYMPTOM
1
DO :
-
: 130/80 mmHg
RR
: 32 x/menit
DS:
-
P: Pasien mengatakan
nyeri menetap tanpa atau
dengan aktivitas
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti tertekan
ETIOLOGY
Agen biologi
PROBLEM
Nyeri Akut
transmisi impuls ke
medulla spinalis
R : Pasien mengatakan
nyeri di dada sebelah kiri
Nyeri Akut
myokard
Vital sign
jantung
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD
: 130/80 mmHg
RR
: 32 x/menit
Palpitasi
dan pucat
DS:
Pasien mengatakan
Pasien mengatakan
semakin memburuk
DO :
Posisi tubuh
Nafas pendek
RR
: 32 x/menit
Hiperventilasi
Insufisiensi suplai O2 ke
10
DS
sel-sel jantung
Pasien mengatakan
takipnea
Ketidakefektifan pola
napas
3. Prioritas masalah
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktivitas
myokard
11
C. INTERVENSI
E. F.
D.
G. H. Setelah dilakukan
3
asuhan perawatan
lokasi,
penyebaran,
faktor predisposisi
durasi
diharapkan tingkat
efektifitas pompa
jantung pasien
meningkat dengan
K.
kriteri hasil:
TD dbn (100/70-
139/89 mmHg)
Bunyi jantung
dan
abnormal (gallop)
tidak ditemukan
Kelemahan hebat
tidak tampak
Mual (-)
JVP (-)
S.
T.
U.
V. IMPLEMENTASI
W.
X. HARI/TGL
Z. IMPLEMENTASI
AA.
RESPON
KTU
AC. AD.
1
Y. WA
Sabtu
5/12/ 2009
AE.
07.30
AN.
07.45
AW.
08.00
AB.
TTD
AK.
AT.
mengerti
AQ. O : Os tampak mengerti
tentang pengalaman nyeri dan mengetahui
AR.
A : masalah teratasi
respon pasien terhadap nyeri.
sebagian
AS.
P : intervensi di
AX.
AY.
lanjutkan
S : Os mengatakan nyeri
BD.
berkurang
AZ. Skala nyeri : 7 (1-10)
BA. O : Os tampak nyaman
BB.
A : masalah teratasi
sebagian
BC.
P : intervensi di
lanjutkan
2
BG.
08.15
BH.
BI.
S : Os mengatakan nyeri
BN.
tidak berkurang
BJ.
Skala nyeri : 7 (1-10)
BK. O : Os tampak nyeri
BL.
A : masalah belum
teratasi
BM.
P : intervensi di
BQ.
08.30
BR.
dan terapi
lanjutkan
BS.S : Os tampak membaik
BT.O : TD : 130/80 mmHg
BU.
Nadi : 120 x/menit
BV.
RR : 26 x/mnt
BW.
Suhu : 36oC
BX.
A : masalah teratasi
sebagian
BY.
P : intervensi di
CA. CB.
2
Sabtu
5/12/2009
CC.
09.15
CD.
CI.
sesak nafas
CG.
A : masalah belum
teratasi
CH.
P : intervensi di
CL.
09.30
CM.
kondisi alat
CN.
lanjutkan
S : Os mengatakan masih
CR.
sesak nafas
CO. O : - Os masih menggunakan
alat oksigenasi
1.
CP.
CU.
09.45
CV.
lanjutkan
S : Os mengatakan masih
DA.
sesak nafas
CX. O : - Os masih menggunakan
alat oksigenasi
CY. A : masalah belum teratasi
CZ.
P : intervensi di
DD.
10.00
DE.
4. mengkolaborasikan dengan
DF.
lanjutkan
S : Os mengatakan masih
DJ.
sesak nafas
4
memenuhi kebutuhan
DG.
O : - Os masih menggunakan
alat oksigenasi
2.
DH.
DK. DL.
3
Sabtu
5/12/2009
DM.
07.30
DN.
Oksigenasi terpasang
dengan aliran 5 L/menit
A : masalah belum teratasi
DS.
sesak nafas
DP.
O : - Os tampak lemah
3.
4.
DW.
2. Memantau selang O2
DX.
P : intervensi di
lanjutkan
S : Os mengatakan masih
EB.
sesak nafas
DY. O : - Os masih menggunakan
alat oksigenasi 5 L
5.
DZ.
EE.12.0
EA.
EG.
P : intervensi di lanjutkan
S : Os mengatakan masih
sesak nafas
EH. O : Os menghabiskan diet
yang disediakan RS sebanyak
porsi
EI.
EK.
EL.
EM.................................................................................................................................
EP.
EN.
EO.