Sie sind auf Seite 1von 1

LAPORAN : Peredaman Saluran Transmisi 3,4 km dengan Pupin, dengan dan Tanpa Sub-Divisi.

Pada praktikum kali ini, mempraktikan peredaman saluran transmisi 3,4 km dengan
pupin, dengan dan tanpa sub-divisi. Praktikum kali ini menggunakan model saluran transmisi
dengan diameter 0.9 mm dan 0.4 mm yang mana diameter tersebut mempengaruhi nilai dari
resistansi (R) dan kapasitansi (C). Nilai tipikal suatu saluran berdiameter 0.9 mm dan 0.4 mm
berisolasi plastic adalah sbagai berikut:
0.9 mm

0.4 mm

R = 57.8 ohm/km

R = 262 ohm/km

L = 0.7 mH/km

L = 0.7 mH/km

C= 34 nF/km

C= 40 nF/km

G = 1 S/km.

G = 1 S/km

Dapat dilihat pada tabel 1 yang mana pada tabel tersebut menggunakan saluran transmisi
pupin dengan diameter 0.9 mm. Pada saat ujung terbuka / tidak terpasang beban dan terminasi
600 ohm nilai frekuensi berbanding lurus dengan nilai tegangan output, semakin tinggi nilai
frekuensi semakin besar pula nilai redamannya, dikarenakan terdapat rugi rugi akibat skin
effect. Makin tinggi frekuensi, makin besar resistansi yang timbul akibat skin effect ini, sehingga
ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. sementara itu nilai tegangan output berbanding
terbalik dengan nilai peredaman (a). Hal tersebut dapat diketahui dengan rumus a= 20 log
(Ug/Ua). Perbedaan antara ujung terbuka dengan terminasi 600 ohm adalah pada saat frekuensi
rendah ataupun tinggi nilai peredamaan ujung terbuka lebih kecil dibandingkan dengan nilai
peredaman di terminasi 600 ohm. Hal ini disebabkan oleh resistansi penghantarnya sendiri di
beban yang terpasang.
Pada tabel 2 menggunakan saluran transmisi pupin dengan diameter 0.9 mm dan saluran
sub-divisi sepanjang 0.2 km dan diameter 0.4 mm. Hasil pada tabel 2 kurang lebih sama seperti
pada tabel 1 hanya saja nilai peredamaannya lebih besar dari tabel 1 hal ini disebabkan ada
penambahan jarak dan diameter pada saluran transmisi tersebut.

Das könnte Ihnen auch gefallen