Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek pabrik pabrik rokok PT. Gudang Jember Tbk. ini dimaksudkan untuk
mendukung dan memperlancar proyek pengembangan potensi pabrik rokok yang
berada di wilayah Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Hal ini sesuai dengan
rencana produksi rokok besar-besaran yang berada dalam wilayah pertanian
tembakau yang diperuntukan sebagai kawasan industri rokok. Sehingga
keberadaan
kegiatan
tersebut
diharapkan
dapat
memacu
pertumbuhan
Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat
memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.
Terlibat
dalam
proses
pengambilan
keputusan
terhadap
rencana
8. Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
Kep-
pencemar yang
ditenggang
yang
diperbolehkan dibuang ke
sumber air.
17. Menteri
adalah
menteri
yang
menyelenggarakan
urusan
basah dan sumber air limbah yang berasal dari proses sekunder,
termasuk sumber air limbah yang hanya berasal dari proses primer
basah
b. Kategori II, air limbah industri kategori I digabung dengan air
limbah domestik
c. Kategori III, sumber air limbah yang berasal dari proses primer
limbah domestik
(2)
Pasal 4
(1) Pemerintahan daerah provinsi dapat menetapkan:
a) baku mutu air limbah bagi industri rokok dan/atau cerutu dengan
ketentuan sama atau lebih ketat daripada baku mutu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini; dan/atau
b) parameter tambahan di luar parameter sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Menteri
persetujuan Menteri.
(2)
limbah
bagi
yang
senyatanya;
i. memisahkan saluran pembuangan
yang
Lingkungan Hidup
l. menyampaikan laporan debit air limbah harian, pH harian,
penggunaan bahan baku, jumlah produk harian, dan
kadar
mengakibatkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 4 ayat (1), Pasal 6,
atau Pasal 7 serta kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ke
dalam persyaratan izin pembuangan air limbah bagi industri rokok
dan/atau cerutu yang membuang air limbahnya ke sumber air.
(2) Menteri atau gubernur yang diberikan delegasi oleh Menteri untuk
memberikan izin pembuangan air limbah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2006
tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah ke
Laut wajib mencantumkan baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 4 ayat (1), Pasal 6, atau Pasal 7 serta
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ke dalam persyaratan izin
pembuangan air limbah bagi industri rokok dan/atau cerutu yang
membuang air limbahnya ke laut.
Pasal 10
a. Apabila baku mutu air limbah bagi industri rokok dan/atau cerutu
telah
b. ditetapkan sebelum Peraturan Menteri ini:
c. lebih ketat atau sama dengan baku mutu air limbah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini dinyatakan tetap
berlaku;
d. lebih longgar dari baku mutu air limbah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Menteri ini, wajib disesuaikan dengan baku mutu
air limbah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri ini
paling lama 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Menteri
ini.
1.6. Identitas Pemrakarsa
Nama Proyek
Pekerjaan
Pemimpin Proyek
Penanggung Jawab AMDAL
Lokasi Proyek
:
:
:
:
:
:
dampak besar dan penting Rencana kegiatan proyek industri rokok untuk produksi
rokok ini meliputi:
2.1 Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi adalah cara-cara atau teknologi yang digunakan
untuk mengelola dampak besar dan penting. Berdasarkan pertimbangan
berbagai aspek sebagaimana telah disebutkan diatas, maka untuk mengelola
suatu dampak dipilih suatu cara atau teknologi yang tepat, efektif, efesien dan
dapat dilaksanakan. Dalam rangka penanggulangan limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3) ditempuh dengan cara:
Sehingga menimbulkan
Pengadaan lahan
Proses pengadaan lahan diwilayah desa Klompangan sejumlah 50 Ha.
Lahan yang digunakan untuk bangunan pabrik hamper 50% dimiliki oleh
pemrakarsa. Dan disekitar lahan dekat dengan pertanian tembakau yang
cukup luas. Perubahan alih fungsi lahan menjadi bangunan pabrik
dilakukan dengan pembelian tanah per m2. Sehingga sebagian kecil para
pemilik sawah yang dialihfungsikan lahannya untuk mendirikan pabrik
rokok tidak akan merasa keberatan dibeli oleh proyek.
Pematangan Lahan
Kegiatan ini akan mengubah fungsi lahan yang berupa sawah. Peralihan
fungsi lahan ini akan mempengaruhi produktivitas lahan lainnya.
Pemasangan Peralatan
Pemasangan peralatan akan sama dampaknya dengan pembangunan fisik
bangunan. namun dalam skala yang lebih rendah karena waktu
pemasangannya yang relatif lebih cepat dibanding waktu pembangunan
fisik lainnya.
Pelaksana
: Pemrakarsa
Pengawas
Pelaporan hasil
Sumber Dampak
Limbah domestik (rumah tangga) sebagai akibat dari adanya fasilitas
sanitasi (MCK) masyarakat maupun proyek disekitar pabrik.
b) Tolok ukur dampak
Penurunan kualitas air sebagai akibat kegiatan MCK yang
mengakibatkan kerugian pada masyarakat sekitar.
c) Tujuan pengelolaan lingkungan
Mencegah penurunan kualitas air seperti baku mutu untuk biologi
sebagai akibat kegiatan MCK.
d) Pengelolaan lingkungan
Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
sederhana di lingkungan proyek dan sekitar dengan tujuan mengurangi
beban pencemaran lingkungan khususnya biologi.
e) Tujuan pengelolaan lingkungan
Mengendalikan atau memperkecil dampak pencemaran terhadap
penurunan kualitas air.
f) Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan di dalam proyek di Desa Klompangan
Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
g) Periode Pengelolaan
Selama kegiatan tahap produksi rokok.
h) Biaya pengelolaan lingkungan
Biaya pelaksanaan bersumber dari pemrakarsa, yang berupa biaya
operasional.
i) Institusi Pengelola
Pelaksana
: Pemrakarsa
Pengawas
Pelaporan hasil
3) Kualitas Udara
a)
Sumber Dampak
Adanya asap yang ditimbulkan dari hasil proses produksi rokok dan
adanya limbah cair dan padat proses produksi
b)
c)
d) Pengelolaan lingkungan
1. Memasang scruber pada cerobong asap.
2. Merawat mesin industry agar tetap baik dan melakukan pengujian
secara berkala.
3. Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara pada kadar sulfur
rendah.
4. Penggunaan masker pada masyarakat maupun karyawan proyek
f)
Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan di dalam proyek di Desa Klompangan
Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
g)
Periode Pengelolaan
Selama kegiatan tahap produksi rokok.
h)
i)
Institusi Pengelola
Pelaksana
: Pemrakarsa
Pengawas
Pelaporan hasil
Dampak penting
Penurunan jumlah dan jenis Flora dan Fauna
Sumber dampak
Penebangan pohon dan pengalihfungsian lahan sawah menjadi
bangunan pabrik
d) Pengelolaan Lingkungan
e) Lokasi pengelolaan
Lokasi penghijauan yaitu dalam kawasan tapak proyek pada lahan
terbuka, tepi jalan, tepi saluran, lahan keliling tapak proyek, tepi
pantai dan taman.
f) Periode Pengelolaan
Penanaman
tanaman
penghijauan
dilaksanakan
selama
tahap
konstruksi
g) Biaya Pengelolaan lingkungan
Biaya pelaksanaan penghijauan bersumber dari Pemrakarsa proyek
yang berupa biaya investasi. Pembelian tanaman, pupuk, dan peralatan
biaya personil dan biaya operasional.
h) Institusi Pengelola
: Pemrakarsa
: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
Pelaporan Hasil
Jember
: KAPEDALDA
Kabupaten
Jember
dan
: Pemrakarsa
: Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Jember
Pelaporan Hasil
dan
c) Tujuan Pengelolaan
Mengurangi angka pengangguran.
d) Pengelolaan Lingkungan:
Perekrutan tenaga kerja bekerjasama dengan desa dan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember, dengan mengutamakan
tenaga kerja lokal.
e) Lokasi Pengelolaan : tapak proyek dan sekitarnya
f) Periode Pengelolaan : awal dari proses penerimaan tenaga kerja
g) Pembiayaan
Pelaksana : Pemrakarsa
Pelaporan
KAPEDALDA
BAPPEDAL Propinsi
Kab.
Jember
dan
Jawa Timur
2) Mata Pencaharian
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
Dampak Penting
d) Tujuan Pengelolaan
e) Pengelolaan Lingkungan:
i) Institusi Pengelola :
Pelaksana : Pemrakarsa
3) Persepsi Masyarakat
a) Dampak penting dan sumber dampak penting
Dampak penting
Sumber dampak
c) Tujuan pengelolaaan
Mencegah terjadinya persepsi negatif masyarakat terhadap proyek
d) Pengelolaan lingkungan
e) Lokasi pengelolaan
f) Periode pengelolaan
g) Biaya pengelolaan
penduduk
wilayah
studi
dalam
pemberian
Lokasi pengelolaan:
Tapak proyek dan pemukiman penduduk terkena dampak.
f)
g)
Pembiayaan :
Dari pemrakarsa dan dimanfaatkan untuk biaya operasional dan
personil
h)
Institusi pengelola
Pelaksana: Pemrakarsa
Pengawas: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Jember
Pelaporan: KAPEDALDA Kabupaten Jember dan BAPPEDAL
Propinsi Jawa Timur
7) Perekonomian Daerah
a) Dampak penting dan sumber dampak penting
Dampak penting
Mobilisasi peralatan
Pengelolaan lingkungan
Membuat saluran drainase sementara selama masa konstruksi.
Menerapkan system kerja yang memenuhi standar keselamatan dan
kesehatan kerja.
Menyertakan pekerja pada program asuransi tenaga kerja.
e)
f)
g)
Pembiayaan:
Pemrakarsa dan dimanfaatkan untuk keperluan pembuatan saluran
drainase jalan dan pengawasan dan biaya operasional lainnya
h)
Institusi Pengelola
Pelaksana: Pemrakarsa
Pengawas: Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Kantor Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kab. Jember
Pelaporan: KAPELDA Kabupaten Jember dan BAPPEDAL Propinsi
Jawa Timur.
d) Tujuan Pengelolaan
e) Pengelolaan Lingkungan:
i)
Institusi Pengelola :
Pelaksana: Pemrakarsa
j) Tujuan Pengelolaan
Meningkatkan keterampilan dan keahlian masyarakat didalam bidang
industri.
k) Pengelolaan SDM
Perekrutan tenaga kerja bekerjasama dengan desa dan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember, dengan mengutamakan
tenaga kerja lokal.
Mengadakan pelatihan, seminar mengenai proyek rokok kepada
masyarakat khususnya petani dan mengadakan kegiatan lokakarya
pada masyarakat sekitar
l) Lokasi Pengelolaan : Proyek dan sekitarnya
m) Periode Pengelolaan : Awal Dari Proses Penerimaan Tenaga Kerja
n) Pembiayaan
Dari pemrakarsa dan dimanfaatkan untuk biaya personil dan
operasional
o) Institusi Pengelola
Pelaksana : Pemrakarsa
Pelaporan
KAPEDALDA
BAPPEDAL Propinsi
Kab.
Jember
dan
Jawa Timur
DAFTAR BACAAN
Fandell, Chafid. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar
Dalam Pembangunan. Jakarta: Liberty Offset