Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan risiko primer penyakit jantung dan stroke. Pada saat ini
hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian
dini. Hipertensi menyebabkan 62% penyakit kardiovaskular dan 49%
penyakit jantung. Penyakit ini telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap
tahunnya. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan jumlah hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada
2025 mendatang diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang di
seluruh dunia mengalami hipertensi (Tedjasukmana, 2012). Presentase
penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembnag.
Data Global Status Report Noncommunicable Disease 2010 dari WHO
menyebutkan 40% Negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi, sedangkan Negara maju hanya 35%. Kawasan afrika memegang
posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46%. Sementara kawasan
Amerika sebanyak 35%, 36% terjadi pada orang dewasa menderita hipertensi
(Candra, 2013). Menurut Khancit, pada 2011 WHO mencatat ada satu miliar
orang terkena hipertensi. Di Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai
32% pada tahun 2008 dengan kisaran usia diatas 25 tahun. Jumlah penderita
pria mencapai 42,7% sedangkan 39,2% adalah wanita (Candra, 2013).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90 mmHg atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Tekanan
darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis terjadi peningkatan tekanan
darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg
saat istirahat dapat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan
darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke,serangan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan konsep pendokumentasian keperawatan pada pasien
dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN TEORI
pasien.
Untuk mengidentifikasi berbagai macam karakteristik serta kondisi
tidak.
Format daftar pertanyaan (kuesioner)
Format ini disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah
dapat diisi oleh klien sendiri/keluarganya. Setelah format
Penggunaan
Format/ Kategori
Menentukan status
Pengumpulan Data
Meninjau status
kesehatan umum
mental, pertumbuhan,
perkembangan,
aktivitas, status
nutrisi, seks, postur,
Untuk menentukan
respons individu
2. Tinjauan fungsi
kesehatan
Untuk menentukan
status fungsi tubuh
koping mekanisme,
dll.
Meninjau sistem
3. Tinjauan sistem
tubuh
kardiovaskular,
genitourinaria, obsetri
ginokoli,
musculoskeletal,
limfatik, endokrin.
b) Kerangka kerja pengkajian khusus
Fokus pengkajian ini mengkaji informasi khusus tentang fungsi
sistem tubuh tertentu atau dimensi manusia yang spesifik
(seperti memandang manusia dari aspek cultural). Pengkajian
ini membutuhkan instrument yang detail agar dapat mengkaji
seobjektif mungkin terhadap respons klien.
Contoh
Penggunaan
Format/ Kategori
Untuk menetukan
Pengumpulan Data
Pengkajian fisik dan
perawatan
diagnose potensial
riwayat kesehatan
kesehatan ibu
dan anak
serta komplikasinya
dan
riwayat, nutrisi,
mengidentifikasika
emosi, sosial,
n faktor resiko
ekonomi, gangguan
1. Indeks
2. Glasgow Coma
Scale (GCS)
Untuk menentukan
status neurologi dan
pasien koma
Pengkajian fungsi
neurologic seperti
fungsi mata, respons
verbal, dan respons
motorik.
lain.
Gunakan format yang telah ada.
Format yang mencangkup pengkajian perkembangan,
pemeriksaan dari kepala ke seluruh tubuh dapat memperluas
informasi.
Catat informasi tanpa bias dan nilai-nilai opini pribadi.
Masukkan pernyataan yang mendukung pasien.
Jabarkan observasi dan hasil yang jelas.
Ikuti kebijakan dan prosedur yang telah ada untuk pencatatan
pengkajian.
Tulis data secara ringkas.
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut American Nursing (ANA) diagnose keperawatan adalah
respons individu terhadap masalah kesehatan yang aktual dan
potensial. Masalah aktual adalah masalah yang ditemui pada saat
pengkajian. Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian.
Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang
menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnosa keperawatan
adalahbagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses
pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai
masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Di
keperawatan
Masukkan pernyataan diagnosa keperawatan ke dalam daftar
masalah
Hubungkan setiap diagnosa keperawatan ketika menemukan
masalah perawatan
Gunakan diagnosa kepeawatan sebagai pedoman untuk
pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi.
3. Intervensi Keperawatan
dikerjakan
Identifikasi alat dan bahan yang digunkan dalam bentuk yang
tepat.
Berikan keamanan , kenyamanan dan perhatikan faktor
4. Implementasi Keperawatan
Konsep implementasi/ tindakan proses keperawatan
a. Pengertian Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperaatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Fokus dari
intervensi keperawatan antara lain:
1) Mempertahankan daya tahan tubuh
2) Mencegah komplikasi.
3) Menemukan perubahan sistem tubuh.
4) Memantapkan hubungan klien dengan lingkungan.
5) Implementasi pesan dokter.
b. Tahap- tahap Tindakan Keperawatan
1) Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan:
a) Review antisipasi tindakan keperawatan
b) Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
c) Mengetahui yang mungkin timbul
d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
e) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f) Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik.
2) Intervensi
Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara professional antara lain adalah:
a) Independen, adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga
kesehatan lainnya. Lingkup tindakan independent ini antara
lain adalah :
3) Dokumentasi
Pelaksanan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
Dokumentasi evaluasi merupakan catatan tentang indikasi kemajuan
pasien terhadap tujuan yang dicapai. Evaluasi bertujuan untuk menilai
keefktifan perawatan dan untuk mengkomunikasikan status pasien dari
hasil tindakan keperawatan. Evaluasi memberikan informasi, sehingga
memungkinkan revisis perawatan.
Evaluasi adalah tahapan akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
menyedikan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah
direncanakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati
dengan criteria hasil yang diamati dengan criteria hasil yang telah
dibuat dlam perencanaan. Pernyataan evaluasi terdiri dari dua
koponen yaitu data yang tercatat yang menyatakan status kesehatan
sekaeang dan pernyataan konklusi yang menyatakan efek dari tindakan
yang diberikn pada pasien
a) Tipe Dokumentasi Evaluasi
Terdapat dua tipe dokumentasi evaluasi yait evaluasi formatif yang
menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikn
intervensi dengan respons segera dan evaluasi sumatif yang
merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status
pasien pada waktu tertentu.
Untuk dokumentasi evaluasi yang memenui standar, dibutuhkan
keterapilan dan pengetahuan aplikasi prinsip ukurn dan proses
evaluasi. Proses ini kemungkinan hanya dipakai jika tujuan dapat
diukur, kepekaan pada pasien tentang kemampuan mencapai status
tujuan , kesadaran tentang faktor lingkungan , sosial dan sistem
formatif
Gunakan evaluasi sumatif ketika pasien di pulangkan atau
dipindahkan.
Catat evaluasi sumatif melalui pengkajian dan intervensi,
catatan kesehatan.
Korelasikan data kasus yang ditampikan dengan kesimpulan
a. Pengkajian
Pukul 16.00--- pengkajian awal yang dilakukan oleh perawat
setelah pasien kembali dari ruang pemulihan menunjukan bahwa
pasien tidur dengan nyaman, tanda vital dalam rentang normal,
sementara balutan operasi kering dan utuh. Kateter foley
mengeluarkan urine bersih dan bewarna kuning. Tetesan infus
sesuai dengan jumlah yang diresepkan; kulit hangat dan kering.
Pukul 17.30--- perawat memasuki kamar Ny. B untuk mengukur
tanda vital dan menemukan bahwa Ny. B berusaha turun dari
tempat tidur karena saya ingin kekemar mandi. Perawat
mengingatkan Ny.B bahwa dia sedang berada dirumah sakit dan
bahwa Ny. B terpasang kateter foley. Respon Ny.B
mengindikasikan bahawa dia mengalami disorientasi tempat dan
waktu.
b. Diagnosis
Dari pengkajian terhadap Ny. B, perawat mengindentifikasi
tanda-tanda perubahan mobilitas, diorientasi, pengobatan nyeri
dan perubahan pada lingkungan. Tanda-tanda ini diniliai sesuai
dengan batasan karakteristik untuk diagnosis keperawatan
d. Tujuan/Kriteria Evaluasi
Tujuan : perawat memilih dan memodifikasi tujuan berikut ini
dari daftar contoh tujuan indikator NOC:
Angka kejadian jatuh dari tempat tidur (tidak ada)
Angka kejadian ajtuh saat proses pemindahan (tidak ada)
Angka kejadian ajtuh apda saat berajalan (tidak ada)
b. Terapi Fisik
Pasien dapat berpartisipasi dalam program aktivitas/ latihan dengan
TD yang terkontrol.
c. Nutrisi
Rencana berhubungan nutrisi ditetapkan bersama pasien,
d. Sosial
Pasien dan keluarga memperlihatkan koping yang adekuat dan
tahun akibatstroke.
Pasien menceritakan riwayat merokok 2 bungkus sehari selama
20 tahun.
terakhir).
Berat badan.
EKG, hasil diagnostic lain.
Takikardia.
Pola diet.
Riwayat serangan, sinkop, penglihatan kabur.
Edema perifer.
Nilai lab (elektrolit).
Haluaran urine.
Tes fungsi ginjal (BUN, kreatinin)
Pemeriksaan mata.
cc/hari.
Dukungan emosi diberikan kepada pasien dan keluarga.
Kaji perubahan postur pada hasil pemeriksaan TD; penurunan yang
sedikit (kira-kira 10 mmHg) pada saat duduk samapi berdiri, tetapi
pasien asimptomatik.
IV paten dan cairan pemeliharaan D5/W sebanyak 50cc/jam.
Pasien mengalami diet tanpa penambahan garam.
Penghambat ACE mulai diberikan; TD meningkat dari 130/90
menjadi 155/95 mmHg 1 jam setelah pemberian obat.
Infark
miokardium
akut (IMA).
Gagal
jantung
kongestif
(CHF).
Demensia.
Disritmia.
Disfungsi
vemtrikel
kiri.
Hipertrofi
ventrike kiri.
Penyakit
ginjal.
Retinopati.
Stroke.
Kematian
mendadak.
Transient
Ischemic
Attack (TIA)
5. Komponen/ Temuan Pengkajian Kritis
a. Temuan yang Memerlukan Perhatian Segera
1) Perubahan tingkat kesadaran, dispnea, takikardi, hipoksia
Tanda penurunan curah jantung akibat peningkatan TD yang
ekstrem yang menyebabkan disfungsi jantung; medikasi
(mungkin IV) untuk menurunkan TD dan membantu fungsi
kardiovaskular menyerupai edema pulmonary.
2) Penurunan TD yang tiba-tibaEfek dari medikasi
antihipertensi, terutama IV (mis, ninprid); dapat mengakibatkan
hipoperfusi akut pada organ penting; individu yang menderita
hipertensi malignan dapat menjadi sensitive terhadap
antihipertensi IV dan dapat menderita respons yang berlebihan;
hentikan medikasi dengan segera dan posisikan pasien secara
mendatar/ posisi Tredelenburg.
b. Temuan yang Memerlukan Pengkajian Tambahan dan Tindak
Lanjut
1) Peningkatan BUN dan kreatininDapat mengidentifikasikan
awitan penyakit ginjal hipertensif; diperlukan evaluasi lebih
lanjut.
2) Hipotensi OrtostatikEfek dari beberapa medikasi
antihipertensi; kondisi pasien harus dievaluasi, terutama pada
saat penggunaan obat untuk pertama kalinya atau pada saat
penambahan dosis; hipovolemia memperburuk respons;
medikasi dapat disesuaikan atau diganti jika pasien simptomatik
(mis,. Pusing, sakit kepala ringan)
interaksi obat)
Pentingnya menyimpan catatan TD dan memeriksa TD secara
Dukungan komunitas.
kesehatan.
Dukungan untuk menggunakan mekanisme koping positif.
Rujukan ke sumber komunitas yang diketahui.
memonitor TD di rumah.
Pemulangan ke rumah dengan pelayanan kesehatan di rumah.
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian
Tanggal masuk
BAB III
TINJAUAN KASUS
:
: 18 juni 2015 pukul 12.15 WIB
Ruang/kelas
Nomor register
Diagnosa medis
: Bougenville
:
: Hipertensi faktor penyulit DM tipe II
1. Identitas Klien
Nama klien
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 74 tahun
Status perkawinan
: Janda
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Sunda
Pendidikan
: SD
Bahasa yang digunakan
: Bahasa sunda dan indonesia
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Jl. Solo Kembang 5
3. Riwayat keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : lemas, pusing, pingsan selama 3 jam
2) Kronologis keluahan
a) Faktor pencetus
: sahur minum obat gula yaitu
metformine 500 mg, glibenclamide 5 mg.
b) Timbulnya keluhan
: ( ) mendadak
( ) bertahap
c) Lamanya
:d) Upaya mengatasi
: segera dibawa ke RS
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) :
dari klien)
Ny. S
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
: menikah
: klien
Ny. S (74 tahun) adalah seorang ibu dari 9 orang anak yang terdiri
dari 4 laki-laki dan 4 orang perempuan.
( ) pemecahan masalah
( ) makan
( ) tidur
( ) minum obat
( ) cari pertolongan
9) Pola kebiasaan
1.Pola nutrisi
a. Frekuensi makan : x/hari
b. Nafsu makan : baik/tidak
Alasan : (mual, muntah,
sariawan)
c. Porsi makan yang dihabiskan
d. Makanan yang tidak disukai
g. Makanan diet
h. Penggunaan obat-obatan sebelum
makan
i. Penggunaan alat bantu (NGT, dll)
2.Pola eliminasi
a. B.A.K
1) Frekuensi : .x/hari
2) Warna : .
3) Keluhan : .
4) Penggunaan alat bantu
(kateter,dll)
POLA KEBIASAAN
Sebelum
Di Rumah
sakit/sebelum di RS
3x/hari
Baik
1 porsi
Susu dan
Sakit
Baik
1 porsi
Susu dan
telur puyuh
Tidak ada
Makanan
telur puyuh
Tidak ada
Makanan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
5-6x/hari
Kuning
asin
jernih
BAK
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Belum
b. B.A.B
1) Frekuensi : . x/hari
2) Waktu : (pagi/siang/malam/tidak
tentu)
3) Warna :
4) Konsistensi :
5) Keluhan :
6) Penggunaan laxative :
3.Pola personal hygiene
a. Mandi
1) Frekuensi : x/hari
2) Waktu : pagi/ sore/ malam
b. Oral hygiene
1) Frekuensi : x/hari
Tidak ada
Tidak ada
1x/hari
Pagi
Kuning
kecoklatan
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
1x/hari
Pagi
2x/hari
Belum
BAB
Belum
mandi
Belum
oral hygiene
Belum
cuci rambut
malam
1 jam/hari
sebelum tidur
Belum
Pagi dan
tidur
tampak tidak
3x/minggu
Klien
2 jam/hari
mampu
7 jam/hari
melakukan
Menonton tv
aktivitas sehari-
b.
c.
d.
e.
Olahraga : ( ) ya ( ) tidak
Jenis olahraga :
Frekuensi olahraga : x/minggu
Keluhan dalam beraktivitas
(pergerakan tubuh/
mandi/ mengenakan pakaian/ sesak
harinya tanpa
Tidak bekerja dibantu oleh
keluarga, klien
tidak bisa
beraktivitas
secara mandiri.
berbaring
ditempat tidur,
aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga dan
perawat ruangan,
beraktivitas.
Tidak bisa
Tidak
olahraga
Tidak ada
keluhan
beraktivitas
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
4. Pengkajian fisik :
a. Pemeriksaan fisik umum :
1) Berat badan : - kg (sebelum sakit : 65 kg)
2) Tinggi badan : 148 kg
IMT : 30,9
3) Keadaan umum : ( ) ringan
( ) sedang ( ) berat
4) Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) tidak
( ) ya, lokasi
b. Sistem penglihatan
1) Posisi mata
: ( ) simetri
( ) asimetri
2) Kelopak mata
: ( ) normal
( ) ptosis
3) Pergerakan bola mata: ( ) normal
( ) abnormal
4) Konjungtiva
: ( ) merah muda ( ) anemis
( )sangat merah
5) Kornea
: ( ) normal
( ) keruh/ berkabut
( ) terdapat perdarahan
6) Sclera
: ( ) ikterik
( ) anikterik
7) Pupil
: ( ) isokor
( ) anisokor
( ) midriasis
( ) miosis
8) Otot-otot mata
: ( ) tidak ada kelainan ( ) juling keluar
( ) kabur
( ) diplopia
c. Sistem pendengaran
1) Daun telinga
: ( ) normal ( ) tidak
Kanan/ kiri :
2) Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : cair, serumen
kuning dan berbau khas
3) Kondisi telinga tengah
d.
e.
: ( ) normal
( ) kemerahan
( ) bengkak ( ) terdapat
lesi
4) Cairan dari telinga
: ( ) tidak ( ) ada,
5) Perasaan penuh ditelinga
: ( ) ya
( ) tidak
6) Tinnitus
: ( ) ya
( ) tidak
7) Fungsi pendengaran
: ( ) normal ( ) kurang
( ) tuli, kanan/kiri
8) Gangguan keseimbangan : ( ) tidak ( ) ya
9) Pemakaian alat bantu
: ( ) ya
( ) tidak
( ) wheezing
( )
rales
15) Nyeri saat bernafas : ( ) ya
( ) tidak
16) Penggunaan alat bantu nafas : ( ) tidak
( ) ya
f. Sistem kardiovaskular
1) Sirkulasi perifer
a) Nadi : 80 x/menit : irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
Kiri : ( ) ya
( ) tidak
d)Temperatur kulit : ( ) hangat
( ) dingin
e) Warna kulit : ( ) pucat ( ) sianosis ( ) kemerahan
f) Pengisian kapiler : 3 detik
g)Edema
: ( ) ya, ( ) tidak
( ) tungkai atas
( ) tungkai bawah
( ) periorbital
( ) muka
( ) skrotalis
( ) anasarka
2) Sirkulasi jantung
a) Kecepatan denyut apical : 82 x/menit
b)Irama
: ( ) teratur ( ) tidak teratur
c) Kelaianan bunyi jantung : ( ) murmur ( ) gallop
d)Sakit dada
: ( ) ya
( ) tidak
1) Timbulnya
: ( ) saat aktivitas
( ) tanpa aktivitas
2) Karakteristik : ( ) seperti ditusuk-tusuk
( ) seperti terbakar
( ) somnolent
( )
3)
4)
soporkoma
Glasgow coma scale (GCS) E :4 M : 6 V: 5
Tanda-tanda peningkatan TIK : ( ) tidak ( ) ya .
( ) muntah proyektil
( ) papil edema
5)
kesemutan
ekstremitas
( ) pelo
( ) mulut mencong
( ) diorientasi
( ) polineuritis/
( ) kelumpuhan
(kanan/ kiri/ atas/
bawah)
Pemeriksaan reflek :
a) Reflek fisiologis : ( ) normal ( ) tidak
b)Reflek patologis : ( ) tidak
( ) ya .
i. Sistem pencernaan
Keadaan mulut :
1) Gigi
: ( ) caries ( ) tidak
2) Penggunaan gigi palsu
: ( ) ya
( ) tidak
3) Stomatitis
: ( ) ya
( ) tidak
4) Lidah kotor
: ( ) ya
( ) tidak
5) Salifa
: ( ) normal ( ) abnormal
6) Muntah
: ( ) tidak
( ) ya,
a) Isi
: ( ) makanan ( ) cairan ( ) darah
b)Warna
: ( ) sesuai warna makanan
( ) kehijauan ( ) cokelat
( ) kuning ( ) hitam
c) Frekuensi
:
x/hari
d)Jumlah
:
ml
7) Nyeri daerah perut
: ( ) ya, ( ) tidak
8) Skala nyeri
:9) Lokasi dan karakteristik nyeri :
( ) seperti ditusuk-tusuk
( ) melilit-lilit
( ) cramp
( ) panas seperti terbakar
( ) setempat
( ) menyebar
( ) berpindah-pindah ( ) kanan atas
( ) kanan bawah
( ) kiri atas
( ) kiri bawah
10) Bising usus
: 9 x/menit
11) Diare : ( ) tidak ( ) ya,
a) Lamanya
:
frekuensi :
x/hari
b)Warna feses: ( ) kuning ( ) putih seperti cucian beras
6)
( ) cokelat ( ) hitam
( )
dempul
c) Konsistensi feses : ( ) setengah sadar ( ) cair ( ) berdarah
: ( ) tidak
( ) ya,
Lamanya :
hari
13) Hepar
: ( ) teraba ( ) tidak teraba
14) Abdomen
: ( ) lembek ( ) kembung
( ) acites
( ) distensi
j. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : ( ) tidak
( ) ya,
( ) exoptalmus
( )
tremor
Luka gangrene
k.
lokasi
Sistem urogenital
Balance cairan
( ) diaphoresis
: ( ) ya
( ) tidak
( ) poliuri ( ) polidipsi
( ) poliphagi
: ( ) tidak
( ) ya,
Kondisi luka
: tidak ada
( ) retensi ( )
urgency
( ) disuria
( ) inkontinensia ( ) anuria
B.a.k
: warna : ( ) kuning jernih
( ) kuning kental/coklat
( ) merah ( ) putih
Distensi/ ketegangan kandung kemih : ( ) ya
( ) tidak
Keluhan sakit pinggang
: ( ) ya
( ) tidak
Skala nyeri
:
l.
Sistem integumen
Turgor kulit
Temperature kulit
Warna kulit
Keadaan kulit
ulkus
memar/lebam
( ) kelainan pigmen
Presentase .
( ) dekubitus. Lokasi
Kelainan kulit
: ( ) tidak ( ) ya, jenis
Kondisi kulit daerah pemasangan infuse : tidak ada tanda-tanda
plebitis
Keadaan rambut
h.
alopesia
Kebersihan : ( ) ya ( ) tidak, .
Sistem musculoskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : ( ) ya
( ) tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit
: ( ) ya
( ) tidak
Fraktur
: ( ) ya
( ) tidak
Lokasi
:
Kondisi
:
Kelainan bentuk tulang sendi
: ( ) kontraktur
( )
bengkak
( ) lain-lain, sebutkan :
Kelainan struktur tulang belakang : ( ) skoliasis ( ) lordosis
( ) kiposis
Keadaan tonus otot
: ( ) baik
( ) hipotoni
( ) hipernoni
( ) atoni
5555
5555
4444
5555
Kekuatan otot
Hasil GDS 126 pukul 15.15, 161 mg/dl pukul 23.28 (65-200 mg/gl)
6.
DATA SUBJEKTIF
DATA FOKUS
DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : sakit sedang
TTV
TD : 175/85 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,3c
RR : 20 x/menit
BB : 65 kg
TB : 148 cm
1.
cuping hidung
klien tampak lemas,
TD :160/90 mmHg, Nadi 80
2. Nutrisi
-
klien mengatakan
menghabiskan makan porsi
3. Cairan
-
makan 1 porsi
bising usus pasien 12 x/menit,
IMT 30,9 kg/m2
GDS 260 mg/dl.
sebanyak 1 gelas
(450)cc/8jam
-
4. aktivitas
klien mengatkan badan terasa
lemas
klien mengatakan mudah lelah
5. Rasa nyaman
-
TD = 175/85 mmHg
GDS= 260 mg/dl
HbA1C 7,8%.
DATA
DS :
- Klien
ANALISA DATA
MASALAH
ETIOLOGI
mengatakan pusing
- Klien
- Klien
DO :
- Klien tampak
pusing
Gangguan rasa
Perubahan
nyaman : nyeri
kontraktilita
kepala
s miokard
- TD : 175/85
DS :
- klien mengatakan
mudah lelah
- klien mengatakan
Resiko tinggi
Perubahan
penurunan curah
kontraktilita
jantung
s miokard
lemas
- klien mengatakan
pusing
Do :
- TD :175/85
detik,
-hasil EKG : Q-
- Klien tampak
lemas
DS :
Resiko
- klien mengatakan
kekurangan
minum sebanyak 1
volume cairan
gelas (450)/8
jam
- klien mengatakan
sering kencing di
Diuresis
osmotik
malam hari
DO :
- klien tampak
lemas
- mukosa mulut
kering
- intake 950
ml/8jam
(infuse+minum)
- output 600
ml/8jam (BAK)
- balance cairan /8
jam =+350 ml
- HbA1C 7,8 %
DS :
-Klien mengatakan
kebutuhan tubuh
- Klien mengtakan
mual
- Klien
- Klien
kurang dari
menghabiskan makan
porsi
Perubahan nutrisi
Insufiensi
insulin
DO :
-Klien tampak
menghabiskan makan
porsi
12x/menit
- HbA1C 7,8 %
DS :
- Klien
mengatakan badan
terasa lemas
-Klien mengatakan
mudah lelah saat
melakukan
aktivitas
-Klien mengatakan
aktivitas dibantu
oleh keluarga
DO :
- TD 175/85
mmHg
- HbA1C 7,8 %
Kelelahan
Insufiensi
insulin
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
KEPERAWATAN
ggal
anggal
araf &
Ditemukan
Teratasi
Nama
Jelas
1.
DIAGNOSA
(P dan E)
Gangguan rasa nyaman :
Tan
2.
3.
4.
Kelelahan berhubungan
5.
RENCANA KEPERAWATAN
Keperawatan
Nama
Gangguan rasa
Tujuan : 1. Mengobservasi
Jelas
setelah
Diagnosa
Tujuan
Rencana
Tindakan
kontraktilitas miokard
ditandai dengan :
keperawat
DS :
Klien mengatakan
berhubungan dengan
untuk relaksasi
diharapka
amlodipine 5
n nyeri
mg/oral Berikan
kepala
berkurang
DO :
sampai
Klien tampak
dengan
hilang
pusing,
TD : 175/85
Kriteria
hasil :
1. TTV dalam
batas normal
(110/70
120/80 mmHg)
2. Sakit kepala
klien berkurang
sampai dengan
hilang
3. Skala nyeri
araf &
klien berkurang
4-0
curah jantung
Risiko penurunan
Tujuan :
Setelah
Nadi)/shift
2. kaji kapilary
berhubungan dengan
dilakukan
perubahan kontraktilitas
tindakan
keperawat
klien tetap
DS :
an selama
berada di
klien mengatakan
3x24 jam
lingkungan
diharapka
tenang, nyaman
4. berikan obat
mengatakan pusing
penurunan
amlodiphine
DO :
curah
5mg/oral,
TD :175/85
jantung
berikan isorbid
tidak
0,5 mg/drip
terjadi.
hasil EKG : Q-
Kriteria
Hasil :
1. TD dalam
batas normal
(110/70
lemas
Klien tampak
refil/shift
3. menganjurkan
mmHg-120/80
mmHg)
2. Kapilary refil
<3 detik
3. klien tidak
mengeluh
pusing
4. klien tidak
lemas
Tujuan
volume cairan
Setelah
output
berhubungan dengan
dilakukan
klien/shift
tindakan
dengan :
keperawat
kulit
DS :
an selama
mukosa
klien mengatakan
3x24 jam
/shift
Risiko kekurangan
2. Observasi turgor
dan
bibir
cairan
mengatakan sering
adekuat.
DO :
klien tampak
cairan /24jam
5. Cek dan pantau
(TD,N)/Shift
Kriteria
GDS
Hasil :
program medis
1. TTV dalam
batas
normal(TD,
Nadi)
2. Mukosa bibir
sesuai
lembab
3. Turgor kulit
elastis
4. Balance cairan
seimbang
5. GDS tetap
dalam batas
normal (65-
Perubahan nutrisi
200 mg/dl)
Tujuan :
setelah
1. Hitung IMT
klien
dilakukan
insufisiensi insulin
tindakan
ditandai dengan :
3x24 jam
DS :
diharapka
klien mengatakan
2. Auskultasi
bising usus/shif
3. Kaji keluhan
dan muntah
4. Cek GDS sesuai
menghabiskan makan
kebutuhan
nutrisi
klien
pantoprazole/iv
adekuat
1x40 mg sesuai
sebelum sakit 65 kg
DO :
klien tampak
menghabiskan makan
porsi, bising usus pasien
12 x/menit, IMT 30,9
kg/m2,GDS 260 mg/dl
5. Berikan obat
program medis
Kriteria
Hasil :
1. IMT dalam
program medis
batas normal
(18-22)
2. Klien tidak
mengeluh
mual dan
muntah
3. GDS dalam
batas normal
(65-200) mg/dl
berhubungan dengan
Kelelahan
Tujuan :
1. Observasi TTV
setelah
(TD, N)/shift
2. Kaji
dilakukan
ditandai dengan :
tindakan
peningkatan
DS :
aktivitas klien
keperawat 3. Anjurkan klien
klien mengatakan
an selama
untuk
3x24 jam
melakukan
diharapka
aktivitas secara
Klien mengatakan
intoleransi
aktivitas
keluarga.
tidak
DO :
terjadi.
klien tampak
dibutuhkan
keluarga untuk
Hasil :
membantu
1. TTV dalam
yang
Kriteria
barang-barang
klien
5. Libatkan
bertahap
4. Dekatkan
aktivitas klien
6. Lakukan
batas normal
pengecekan
(110/70-
GDS sesuai
120/80
dengan program
mmHg)/shift
2. Klien tidak
medis
lemas
3. Klien mampu
melakukan
aktivitas
sendiri
4. Klien mampu
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
5. GDS dalam
batas normal
(65-200 mg/dl)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ari, Tgl,
o. Dx
HASIL
ARAF
Waktu
&
NAMA
8 juni
1
,4,5
Menegecek GDS
JELAS
2015.
12.15
WIB
4.00
WIB
8 juni
,2
14.00
klien.
1
8 juni
,2,3,5
2015.
2015.
WIB
Mengobservasi TTV
x/menit.
14.20
WIB
8 juni
2015.
14.30
WIB
8 juni
bibir
2015
lembab.
4.30
WIB
8 juni
2015.
14.30
WIB
8 juni
2015.
jam.
5.00
WIB
8 juni
2015.
5.00
WIB
8 juni
2015.
5.00
WIB
8 juni
2015.
5.00
WIB
8 juni
2015.
15.15
WIB
8 juni
klien
2015.
15.30
WIB
8 juni
1
,4,5
Menegecek GDS
Hasil : GDS 116 mg/dl
2015.
16.00
WIB
8 juni
aktivitas
2015.
16.05
WIB
8 juni
2015.
16.05
WIB
8 juni
muntah
2015.
20.30
muntah
WIB
8 juni
,2,3,5
2015.
Mengobservasi TTV
x/menit.
21.00
WIB
9 juni
2015
6.00
WIB
3390)=+260/24jam
1
Perawat ruangan memberikan isorbid 0,5
9 juni
2015
1
,2
mg/drip
klien.
7.00
WIB
9 juni
,2,3,5
2015
Mengobservasi TTV
x/menit.
1
0.00
WIB
9 juni
2015
0.00
WIB
9 juni
2015
0.05
IB
9 juni
bibir
2015
lembab
0.30
WIB
9 juni
dengan
2015
0.30
WIB
,2
9 juni
2015
3.00
WIB
9 juni
2015
3.00
WIB
9 juni
2015
3.00
WIB
9 juni
2015
3.15
WIB
9 juni
2015
4.00
WIB
9 juni
,2,3,5
Mengobservasi TTV
2015
5.00
WIB
9 juni
2015
5.10
WIB
9 juni
,4,5
Menegecek GDS
2015
5.15
WIB
9 juni
2015
6.05
WIB
9 juni
2015
6.10
WIB
9 juni
,2,3,5
2015
9.00
WIB
9 juni
muntah dengan
2015
muntah.
0.30
IB
9 juni
2015
1.10
WIB
9 juni
,4,5
2015
3.28
WIB
0 juni
,4,5
2015
1.11
WIB
Menegecek GDS
Hasil : GDS 107 mg/dl.
0 juni
,2
mg/drip (STOP).
2015
7.00
WIB
0 juni
,2,3,5
2015
Mengobservasi TTV
x/menit.
0
7.00
WIB
0 juni
2015
9.00
WIB
0 juni
bibir
2015
lembab
0.00
IB
0 juni
2015
0.00
IB
0 juni
2015
0.30
IB
0 juni
,4,5
2015
1.29
IB
,2
0 juni
2015
klien
1
3.00
WIB
0 juni
2015
3.00
WIB
0 juni
2015
3.30
WIB
0 juni
,2,3,5
2015
Mengobservasi TTV
81x/menit.
1
4.00
WIB
0 juni
2015
(850) cc/8jam.
4.00
WIB
0 juni
2015
931cc )= +89/8jam
4.00
WIB
0 juni
2015
pusing
4.05
WIB
EVALUASI KEPERAWATAN
No
Tgl/Jam
Hari/
Pada Tujuan
& Nama
Jelas
Dx
juni 2015
18
belum tercapai
juni 2015
18
belum tercapai
18
Paraf
juni 2015
belum tercapai
juni 2015
18
tercapai sebagian
juni 2015
18
belum tercapai
juni 2015
19
belum tercapai
19
juni 2015
tercapai sebagian
juni 2015
19
lembab
belum tercapai
juni 2015
19
tercapai sebagian
juni 2015
19
belum tercapai
juni 2015
20
kepala
81x/menit
juni 2015
20
lemas
juni 2015
20
juni 2015
20
x/menit
juni 2015
20