Sie sind auf Seite 1von 12

SUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN

1. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan utama
Saat MRS : nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas
Saat pengkajian : pusing dan mual muntah
2) Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien datang ke IRD RSUP Sanglah dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri kepala
setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang berjalan kaki kemudian ditabrak motor dari
samping, pasien jatuh membentur aspal.Riwayat pingsan (+), riwayat muntah (+), luka
pada kepala bagian kanan (+). Setelah dilakukan pemeriksaan, CT Scan dan pengobatan,
klien dirawat di Ruang Ratna untuk observasi selanjutnya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Pasien langsung dibawa ke IRD RSUP Sanglah
b. Status Kesehatan Masa Lalu
3) Penyakit yang pernah dialami
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat , hanya flu dan demam biasa. Riwayat
MRS (-). Riwayat DM (-), sakit jantung (-), asma (-), hipertensi (-)
2. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien berobat ke Puskesmas atau bidan. Bila sakit ringan
seperti masuk angin kadang kadang klien membuat jamu sendiri. Klien tidak pernah
berobat ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya. Klien mengatakan kesehatan adalah
hal yang penting dan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja lagi.
b. Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum MRS klien biasa makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari.Sejak MRS klien
mengatakan tidak bisa makan dan minum karena mual-mual dan muntah. Sejak
kecelakaan sampai sekarang, klien sudah muntah 4 kali berisi sisa makanan, darah (-).
Siang ini klien sempat makan bubur 3 sendok tetapi berhenti karena mual muntah.
Minum dari tadi pagi 100 cc air putih.
c. Pola eliminasi
Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali sehari, BAK 7 8 kali sehari ( 1200-1500 cc).
Sejak MRS di Ruang Ratna klien sudah BAK 2 kali dengan jumlah 200 cc setiap kali
BAK menggunakan pispot di atas tempat tidur. Sejak MRS klien belum BAB.
d. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri


0
1
2
3
4
Makan/minum
x
Mandi
x
Toileting
x
Berpakaian
x
Mobilisasi di tempat tidur
x
Berpindah
x
Ambulasi ROM
x
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
Okigenasi:
Klien bernafas spontan tanpa memakai oksigen. Keluhan sesak (-)
e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum MRS klien biasa tidur 6-7 jam sehari dan tidak biasa tidur siang. Setelah MRS
klien mengatakan sering terbangun karena mual dan sakit kepala serta situasi rumah sakit
yang ramai.
f. Pola kognitif-perseptual
Klien mampu berkomunikasi dengan suara yang pelan tetapi jelas. Klien mengatakan
penglihatan cukup jelas tetapi tidak bisa membuka mata lama-lama karena masih
mengeluh pusingdan mual. Klien mengeluh telinga kiri terasa penuh berisi cairan
sehingga pendengaran agak terganggu. Tampak otore keluar dari telinga kiri. Klien juga
mengeluh sakit kepala seperti berdenyut-denyut terutama di bagian kanan dan kadangkadang disertai pusing-pusing. Klien tampak meringis terutama saat bergerak. Skala nyeri
4-5 (sedang).
g. Pola persepsi diri/konsep diri
Klien mampu menyebutkan identitas diri dan orang di sebelahnya.
h. Pola seksual dan reproduksi
Klien sudah tiga tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Menstruasi teratur setiap
28 -30 hari sekali. Klien tidak memakai alat kontrasepsi
i. Pola peran-hubungan
Saat ini klien ditunggu oleh suaminya dan hubungan mereka terlihat baik. Keluarga besar
klien ada di Jawa. Di Bali klien punya beberapa famili dan teman-teman yang sudah
datang menjenguk klien tadi pagi.
j. Pola manajemen koping stres
Bila mempunyai masalah klien mengatakan biasa bercerita dan minta pendapat dari
suami dan teman-teman. Suami mengatakan klien cukup terbuka terhadap masalah yang
dialaminya.
k. Pola keyakinan-nilai

Klien dan suami beragama Islam dan biasa sholat setiap hari. Setelah MRS klien hanya
berdoa dari tempat tidur.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Lemah
b. Tingkat kesadaran
: komposmentis
c. GCS
: verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
d. Tanda-tanda vital
: Nadi :92 x/mnt Temp:36,8 0 C RR :22 x/mnt TD :115/70 mmHg
Keadaan fisik (IPPA)
1) Kepala dan leher
Inspeksi : luka robek yang sudah dihecting pada regio parietal dextra (+) sepanjang 5 cm
tanpa perdarahan aktif, brill hematome (-), battle sign (-), rhinore (-), tampak otore warna
kuning bercampur sedikit darah keluar dari telinga kiri, jejas di daerah wajah dan leher (-),
pupil isokor dengan refleks +/+, anemis (-), deviasi trakea (-)
Palpasi : cephal hematome pada regio parietal dextra (+) dengan nyeri tekan (+), krepitasi
(-), nyeri tekan pada leher (-)
2) Dada
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-), jejas (-)
Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama
Auskultasi : Paru-paru :
suara nafas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/Jantung :
S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
3) Payudara dan ketiak
Bentuk simetris, jejas (-), massa/benjolan (-)
4) Abdomen
Distensi (-), jejas (-), hepar tak teraba, bising usus kuat , peristaltik 8-10 x/mnt.
5) Genetalia
Bentuk normal, jejas (-), hematome (-)
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup, kelainan pada kulit (-).
7) Ekremitas
a. Atas
Pada daerah siku dan lengan bawah nampak luka lecet sepanjang 3 cm tanpa
perdarahan aktif, ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan
motorik 555 555
a. 555 555

b. Bawah
Jejas(-), ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik
555 555
555 555
8) Pemeriksaan neurologis
a. Status mental dan emosi
Klien terlihat cukup tenang walaupun merasa masih trauma dengan kecelakaan yang
dialami.
b. Pengkajian saraf kranial
Pemeriksaan saraf kranial I s/d XII masih dalam batas normal.
c. Pemeriksaan Refleks
Refleks fisiologis (+), refleks patologis (-).

5.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil Lab Darah Lengkap tgl 30 September 2009 :
b. WBC : 12,2 g/dL
c. Hb : 13,3 g/dL
d. Hct : 38,2 %
e. Plt : 226
Pemeriksaan Radiologi
f. Ro Skull : Chepal hematome (+)
g. CT Scan : chepal hematome (+), intracranial bleeding (-), epidural hematome

(-)

ANALISA DATA
N
o
1

TGL

DATA

1 DS :
Okt Sakit kepala berdenyut-denyut
200 pada regio parietal sinistra,
9
kadang-kadang disertai pusing.
DO :
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm dengan
nyeri tekan (+).
Chepal hematome pada regio
parietal dextra
Skala nyeri 4-5 ( sedang )
Tampak meringis terutama
saat bergerak
N :92 x/mnt TD: 115/70

INTERPRETASI
Trauma pada kepala

Kerusakan seluler

Pelepasan histamin,
bradikinin,dan kalium di
nosiseptor

Impuls saraf menyebar di


sepanjang serabut saraf
perifer aferen

Serabut A&C melokalisir


sumber nyeri dan

MASALAH
Nyeri akut

mmHg

1
DS :
Okt Mengeluh mual-mual dan
200 tidak nafsu makan
9
Muntah 4 kali sejak MRS
DO :
Muntah (+) berisi sisa
makanan
Porsi makan tidak habis
1
DS :
Okt Telinga kiri terasa penuh
200 berisi cairan
9
DO :
Otore (+) pada telinga kiri
Hasil CT Scan : Fraktur Basis
Cranii
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm

1
Okt
200
9

DS :
Riwayat jatuh dengan kepala
membentur aspal
Riwayat pingsan (+)
DO:
Hasil foto skull : chepal
hematome
Hasil CT Scan :
Fraktur Basis Cranii
Otore (+)

mendeteksi intensitas nyeri

Nyeri terutama di daerah


trauma
Trauma pada kepala

Rangsangan pada pusat


muntah di medula

Mual-muntah
Fraktur basis cranii

Duramater robek

CSS keluar melalui


telinga/hidung

Organisme bisa masuk ke


dalam isi cranial melalui
hidung, telinga, sinus
Luka robek di kepala

Barrier pertahanan tubuh


terbuka

Port de entre masuknya


kuman

Risiko infeksi
Trauma pada kepala

Chepal hematome

Bila hematome meluas

Mendesak ruangan
intrakranial

Peningkatan TIK

Mengurangi aliran drh ke


otak

Perfusi jar. cerebral

Nausea

Risiko
Infeksi

PK :
Peningkatan
Tekanan
Intrakranial

1
Okt
200
9

DS :
Sakit kepala berdenyut-denyut
kadang-kadang disertai pusing
terutama bila bergerak
DO:
Tampak meringis bila
bergerak
Kebutuhan sehari-hari
((ma/mi,mandi,berpakaian,
toileting ) dibantu suami

terganggu
Nyeri dan pusing bila
bergerak

Tidak mampu memenuhi


kebutuhan secara mandiri

ADL dibantu

Defisit
perawatan
diri

C. PERENCANAAN
HARI/
N
RENCANA KEPERAWATAN
TGL
O
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
D
&KRITERIA
X
HASIL
Kamis1/1 1
Setelah diberikan a. Kaji keluhan nyeri a.Merupakan hal penting utk
0/
tindakan kep.
baik kualitas maupun mengevaluasi keefektifan
2009
selama 224 jam kuantitas
terapi.
diharapkan nyeri b. Observasi adanya
b. Merupakan
berkurang
tanda-tanda nyeri
indikator/derajat nyeri tidak
Kriteria hasil :
nonverbal seperti
langsung.
Melaporkan nyeri ekspresi wajah,
c. Membantu
berkurang
gelisah, diaforesis.
mengurangi/mengalihkan
Klien tampak
c. Ajarkan teknik
nyeri dan meningkatkan
tenang dan rileks relaksasi dan
rasa percaya diri klien
Skala nyeri
distraksi seperti
d. Analgetik mengurangi
menurun
teknik nafas dalam,
nyeri dan kegelisahan.
mobilisasi bertahap.
d. Kolaboratif
pemberian analgetik
Kamis
2
Setelah diberikan a. Kaji keluhan mual
a.Mengetahui intensitas
1/10/
tindakan
dan faktor-faktor
mual dan menghindari
2009
perawatan selama yang
faktor yang memperberat.
224 jam
meringankan/mempe b.Menyediakan makanan
diharapkan
r
yang disukai klien.
nausea berkurang. berat.
c.Mencegah distensi gaster
Kriteria hasil : b. Kolaboratif dengan
yang dapat meningkatkan
Melaporkan
petugas gizi ttg diet
mual.
pengurangan rasa yang ditoleransi
d. Mengurangi mualmual.
klien.
muntah dengan menekan
Tidak ada muntahc. Anjurkan makan
reflek muntah
mampu
dengan porsi kecil
menghabiskan
sering

min. porsi
makan yang
disediakan

Kamis
1/10/
2009

Kamis
1/10/
2009

Kamis
1/10/

d. Kolaboratif
pemberian
antiemetika bila
mual-muntah
meningkat
Setelah diberikan a. Berikan tampn pada a.Mengurangi risiko
tindakan
telinga
masuknya kuman dari luar.
perawatan selama b.Observasi
b. Mengetahui perkembangan
324 jam
pengeluaran otore,
keadaan pasien dan tandadiharapkan tidak
tanda-tanda vital,
tanda awal infeksi.
terjadi infeksi.
tanda-tanda infeksi c. Menurunkan pemajanan
Kriteria hasil :
pada luka dan tanda- terhadap pembawa kuman
Suhu 36-370 C
tanda infeksi
penyebab infeksi.
Nadi 60-100
meningeal
d.Cara pertama untuk
x/mnt
c.Batasi pengunjung
menghindari terjadinya
Tidak ada tandaterutama yang
infeksi nosokomial.
tanda infeksi pada mengalami ISPA
e. Tindakan profilaksis untuk
luka.
d.Berikan perawatan
mencegah infeksi
tidak ada tandaluka dan tampn
tanda infeksi
secara aseptik,
meningeal
pertahankan teknik
( tidak ada kejang, cuci tangan yang
kaku kuduk,
baik.
demam tinggi) e. Delegatif pemberian
antibiotika
Setelah diberikan a. Beri posisi kepala
a. Meningkatkan aliran balik
tindakan
lebih tinggi ( head up vena dari kepala shg
perawatan selama 300) dan pertahankan mengurangi kongesti dan
324 jam
kepala/leher pada
edema atau risiko
diharapkan
posisi tengah/netral
peningkatan TIK. Kepala
perawat dapat
b. Observasi ketat
yanng miring pada salah
meminimalkan
tanda-tanda
satu sisi menekan vena
komplikasi dari
peningkatan TIK
jugularis dan menghambat
peningkatan TIK c. Delegatif pemberian
aliran vena shg me TIK.
Kriteria hasil :
Citicolin
b. Mengetahui secara tandaTanda-tanda
tanda dini pe TIK
peningkatan TIK
c. Meningkatkan metabolisme
(pe kesadaran,
jaringan serebral
bradikardi,
kejang,
papiledema,
muntah proyektil)
terdeteksi secara
dini
Setelah diberikan a. Kaji kemampuan
a.Membantu
tindakan
klien melakukan
mengantisipasi/merencanak

2009

perawatan selama
324 jam
diharapkan klien
mampu
memenuhi
kebutuhan seharihari secara
bertahap
Kriteria hasil:
Kebutuhan
sehari-hari
terpenuhi
-Klien mampu
melakukan
aktivitas
perawatan diri
sesuai
kemampuan

D. IMPLEMENTASI
Hari
Jam
No
Tgl
Dx
Kami 15.0 1,2,3,4
s
0
1,3,4
1/10/ 16.0 2
2009
0
2
17.3 2
0
2
18.0
0
18.3
0
19.0
0

aktivitas sehari-hari.
b.Latih klien
memenuhi kebutuhan
sehari-hari secara
bertahap bila tidak
ada kontraindikasi

an pemenuhan kebutuhan
secara individual
b.Melatih kemandirian ,
mempertahankan harga diri
dan meningkatkan
pemulihan

Tindakan perawatan

Respon Klien

Mengkaji keluhan nyeri baik


kualitas maupun kuantitas
Mengobservasi adanya tandatanda nyeri nonverbal seperti
ekspresi
wajah,
gelisah,
diaforesis.
Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi seperti teknik
nafas dalam
Memberi posisi kepala head
up 300
Mengobservasi
tanda-tanda
peningkatan TIK
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citichplin 1 amp

Klien masih mengeluh


nyeri kepala dan pusing
Klien tampak meringis
bila
bergerak,diaforesis
(-),
kadang-kadang
gelisah.
Klien
sudah
bisa
melakukan teknik nafas
dalam.
Kesadaran
baik,
bradikardi(-),kejang (-)
Reaksi alergi (-)
Keluhan
mual-muntah
masih. Klien ingin pindah
TT supaya jauh dari
kamar mandi. Klien minta
makan cair/juice/susu.
Petugas
gizi
akan

TT

Jumat
2/10/
2009

Kaji keluhan mual dan faktorfaktor yang


meringankan/memper
berat.
Memindahkan klien ke TT
lain
Melaksanakan tindakan
kolaboratif dengan petugas
gizi ttg diet yang ditoleransi
klien.
Menganjurkan makan dengan
porsi kecil sering
Mengobservasi mual-muntah
Melaksanakan
tindakan
kolaboratif
dgn
dokter
mengusulkan
pemberian
antiemetika
Melaksanakan
tindakan
kolaboratif pemberian inj
Lemetik 1 amp. IV
Memberi
KIE
untuk
membatasi pengunjung
08.0 5
Mengkaji kemampuan klien
0
1,2,3,4 melakukan aktivitas sehari09.0 1,3,4
hari.
0
2
Menganjurkan keluarga untuk
09.1 1,2,3,4 membantu klien memenuhi
5
1,3,4
kebutuhan sehari-hari selama
11.30 2
masih pusing/nyeri
14.3
Mengobservasi pengeluaran
0
otore, tanda-tanda vital, tanda16.3
tanda infeksi pada luka dan
0
tanda-tanda infeksi meningeal,
18.0
tanda-tanda peningkatan TIK
0
Mengkaji keluhan nyeri baik
kualitas maupun kuantitas
Menganjurkan teknik relaksasi
dan distraksi seperti teknik
nafas dalam
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citicholin 1 amp
Mengobservasi mual-muntah
Menganjurkan makan dengan

mengganti diet sesuai


permintaan klien
Klien mengatakan akan
berusaha
menuruti
anjuran perawat
Klien
muntah-muntah
setelah makan berisi sisa
makanan vol 50 cc
Prog. Dr bedah :
Inj. Lemetik 1 amp IV
Reaksi alergi (-)

Klien mengatakan belum


bisa bergerak sendiri
karena masih pusing
Keluarga menyatakan
bersedia membantu klien
S : 36,70 C N : 88 x/mnt,
TD : 100/70 mmHg, otore
(-)
Luka masih basah, tandatanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-)
Kesadaran baik,
bradikardi (-), papiledema
(-)
Keluhan nyeri berkurang
dibandingkan hari
kemarin.
Klien sudah bisa miringmiring sendiri tanpa
keluhan nyeri.
Klien sudah melakukan
teknik relaksasi dengan

porsi kecil sering


Mengobservasi pengeluaran
otore, tanda-tanda vital, tandatanda infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi meningeal
Mengkaji keluhan nyeri baik
kualitas maupun kuantitas,
keluhan mual muntah
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citicholin 1 amp
Melatih pasien mobilisasi
duduk.
Mengobservasi kemampuan
klien ma/mi

Sabtu
3/10/
2009

08.0
0
09.0
0
10.0
0
14.3
0
16.3
0
17.0
0
18.0
0

5
1,2,3,4
3
1,3,4
2
1,2,3,4
1,2
1,3,4
5
2

Mengkaji kemampuan klien


melakukan aktivitas seharihari.
Mengobservasi pengeluaran
otore, tanda-tanda vital, tandatanda infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi meningeal
Mengkaji keluhan nyeri baik
kualitas maupun kuantitas
Merawat luka secara aseptik
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citicholin 1 amp
Mengobservasi mual-muntah
Mengobservasi pengeluaran
otore, tanda-tanda vital, tandatanda infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi meningeal,
tanda-tanda peningkatan TIK

nafas dalam
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-)
sejak tadi malam
Klien sudah minum susu
dari pagi 150 cc, air putih
100 cc
S : 36,70 C N : 88 x/mnt,
TD : 100/70 mmHg, otore
(-),
Luka masih basah, tandatanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-).Kesadaran
baik,gelisah9-),
kejang(-),papiledema (-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri 3-4
(sedang), mual(+),
muntah (-)
Reaksi alergi (-)
Klien bisa mobilisasi
duduk dengan dibantu dan
sudah bisa minum sendiri.
Klien sudah bisa duduk
dan berdiri tanpa bantuan
Klien sudah bisa berjalan
ke kamar mandi dengan
bantuan
S : 36,50 C N : 84 x/mnt,
TD : 110/70 mmHg, otore
(-)
Luka masih basah, tandatanda infeksi (-), balutan
lepas
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri 1-2
pusing(-)
Luka terawat baik, tanda
infeksi (-)
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-) .

(-)
Mengkaji keluhan nyeri baik
kualitas maupun kuantitas,
keluhan mual muntah
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citicholin 1 amp
Mengkaji kemampuan klien
memenuhi kebutuhan seharihari
Mengobservasi mual-muntah
dan porsi makan

Minum susu 200 cc sejak


pagi.
S : 36,60 C N : 86 x/mnt,
TD : 110/70 mmHg, otore
(-)
Luka mulai mengering,
tanda-tanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-)
Tanda-tanda peningkatan
TIK (-)
Keluhan nyeri jauh
berkurang, skala nyeri 12, klien tampak lebih
rileks, tidak meringis saat
bergerak.
Keluhan mual masih
dirasakan, muntah (-)
Reaksi alergi (-)
Klien sudah bisaberjalan
ke kamar mandi untuk
mandi,BAB,BAK dengan
bantuan suami.
Mual(+), muntah (-),
nafsu makan kurang. Dari
pagi hanya minum susu 2
gelas dan air putih 2
gelas.

E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)


N HARI JAM NO
EVALUASI
O
/
DX
TGL
1
Sabtu
14.30 1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
3 Okt
O: Klien tampak tenang dan rileks
2009
Skala nyeri menurun menjadi 1-2 (ringan)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Lanjutkan Askep
2
Sabtu
18.00 2 S : Keluhan mual (+)
3 Okt
O : Tidak ada muntah
2009
Belum mampu menghabiskan min. porsi makan
yang disediakan( hanya minum susu 2 gelas dan air
putih 1 gelas)
A : Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi
P : Lanjutkan askep
Kolaboratifdengan dokter untuk pemberian

TT

Sabtu,
3 Okt
2009

14.30

Sabtu
3 Okt
2009

14.30

Sabtu,
3 Okt
2009

17.00

antiemetika oral
S:
O: Suhu 36-370 C
Nadi 60-100 x/mnt
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka.
Tidak ada tanda-tanda infeksi meningeal
( tidak ada kejang, kaku kuduk, demam tinggi)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjutkan askep
Rencana aff hecting hari ke-5
4
S:
O: Tanda-tanda peningkatan TIK (pe kesadaran,
bradikardi, kejang, papiledema, muntah proyektil)
tidak ada
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan askep
5
S:
O: -Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
-Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri
sesuai kemampuan ( klien sudah bisa berjalan ke
kamar mandi untuk mandi,BAB,BAK dengan bantuan
suami)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjtutkan askep
3

Das könnte Ihnen auch gefallen