Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan utama
Saat MRS : nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas
Saat pengkajian : pusing dan mual muntah
2) Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien datang ke IRD RSUP Sanglah dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri kepala
setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang berjalan kaki kemudian ditabrak motor dari
samping, pasien jatuh membentur aspal.Riwayat pingsan (+), riwayat muntah (+), luka
pada kepala bagian kanan (+). Setelah dilakukan pemeriksaan, CT Scan dan pengobatan,
klien dirawat di Ruang Ratna untuk observasi selanjutnya.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Pasien langsung dibawa ke IRD RSUP Sanglah
b. Status Kesehatan Masa Lalu
3) Penyakit yang pernah dialami
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berat , hanya flu dan demam biasa. Riwayat
MRS (-). Riwayat DM (-), sakit jantung (-), asma (-), hipertensi (-)
2. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien berobat ke Puskesmas atau bidan. Bila sakit ringan
seperti masuk angin kadang kadang klien membuat jamu sendiri. Klien tidak pernah
berobat ke dukun atau pengobatan alternatif lainnya. Klien mengatakan kesehatan adalah
hal yang penting dan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja lagi.
b. Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum MRS klien biasa makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari.Sejak MRS klien
mengatakan tidak bisa makan dan minum karena mual-mual dan muntah. Sejak
kecelakaan sampai sekarang, klien sudah muntah 4 kali berisi sisa makanan, darah (-).
Siang ini klien sempat makan bubur 3 sendok tetapi berhenti karena mual muntah.
Minum dari tadi pagi 100 cc air putih.
c. Pola eliminasi
Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali sehari, BAK 7 8 kali sehari ( 1200-1500 cc).
Sejak MRS di Ruang Ratna klien sudah BAK 2 kali dengan jumlah 200 cc setiap kali
BAK menggunakan pispot di atas tempat tidur. Sejak MRS klien belum BAB.
d. Pola aktivitas dan latihan
Klien dan suami beragama Islam dan biasa sholat setiap hari. Setelah MRS klien hanya
berdoa dari tempat tidur.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Lemah
b. Tingkat kesadaran
: komposmentis
c. GCS
: verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
d. Tanda-tanda vital
: Nadi :92 x/mnt Temp:36,8 0 C RR :22 x/mnt TD :115/70 mmHg
Keadaan fisik (IPPA)
1) Kepala dan leher
Inspeksi : luka robek yang sudah dihecting pada regio parietal dextra (+) sepanjang 5 cm
tanpa perdarahan aktif, brill hematome (-), battle sign (-), rhinore (-), tampak otore warna
kuning bercampur sedikit darah keluar dari telinga kiri, jejas di daerah wajah dan leher (-),
pupil isokor dengan refleks +/+, anemis (-), deviasi trakea (-)
Palpasi : cephal hematome pada regio parietal dextra (+) dengan nyeri tekan (+), krepitasi
(-), nyeri tekan pada leher (-)
2) Dada
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-), jejas (-)
Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama
Auskultasi : Paru-paru :
suara nafas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/Jantung :
S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
3) Payudara dan ketiak
Bentuk simetris, jejas (-), massa/benjolan (-)
4) Abdomen
Distensi (-), jejas (-), hepar tak teraba, bising usus kuat , peristaltik 8-10 x/mnt.
5) Genetalia
Bentuk normal, jejas (-), hematome (-)
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup, kelainan pada kulit (-).
7) Ekremitas
a. Atas
Pada daerah siku dan lengan bawah nampak luka lecet sepanjang 3 cm tanpa
perdarahan aktif, ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan
motorik 555 555
a. 555 555
b. Bawah
Jejas(-), ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik
555 555
555 555
8) Pemeriksaan neurologis
a. Status mental dan emosi
Klien terlihat cukup tenang walaupun merasa masih trauma dengan kecelakaan yang
dialami.
b. Pengkajian saraf kranial
Pemeriksaan saraf kranial I s/d XII masih dalam batas normal.
c. Pemeriksaan Refleks
Refleks fisiologis (+), refleks patologis (-).
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil Lab Darah Lengkap tgl 30 September 2009 :
b. WBC : 12,2 g/dL
c. Hb : 13,3 g/dL
d. Hct : 38,2 %
e. Plt : 226
Pemeriksaan Radiologi
f. Ro Skull : Chepal hematome (+)
g. CT Scan : chepal hematome (+), intracranial bleeding (-), epidural hematome
(-)
ANALISA DATA
N
o
1
TGL
DATA
1 DS :
Okt Sakit kepala berdenyut-denyut
200 pada regio parietal sinistra,
9
kadang-kadang disertai pusing.
DO :
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm dengan
nyeri tekan (+).
Chepal hematome pada regio
parietal dextra
Skala nyeri 4-5 ( sedang )
Tampak meringis terutama
saat bergerak
N :92 x/mnt TD: 115/70
INTERPRETASI
Trauma pada kepala
Kerusakan seluler
Pelepasan histamin,
bradikinin,dan kalium di
nosiseptor
MASALAH
Nyeri akut
mmHg
1
DS :
Okt Mengeluh mual-mual dan
200 tidak nafsu makan
9
Muntah 4 kali sejak MRS
DO :
Muntah (+) berisi sisa
makanan
Porsi makan tidak habis
1
DS :
Okt Telinga kiri terasa penuh
200 berisi cairan
9
DO :
Otore (+) pada telinga kiri
Hasil CT Scan : Fraktur Basis
Cranii
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm
1
Okt
200
9
DS :
Riwayat jatuh dengan kepala
membentur aspal
Riwayat pingsan (+)
DO:
Hasil foto skull : chepal
hematome
Hasil CT Scan :
Fraktur Basis Cranii
Otore (+)
Mual-muntah
Fraktur basis cranii
Duramater robek
Risiko infeksi
Trauma pada kepala
Chepal hematome
Mendesak ruangan
intrakranial
Peningkatan TIK
Nausea
Risiko
Infeksi
PK :
Peningkatan
Tekanan
Intrakranial
1
Okt
200
9
DS :
Sakit kepala berdenyut-denyut
kadang-kadang disertai pusing
terutama bila bergerak
DO:
Tampak meringis bila
bergerak
Kebutuhan sehari-hari
((ma/mi,mandi,berpakaian,
toileting ) dibantu suami
terganggu
Nyeri dan pusing bila
bergerak
ADL dibantu
Defisit
perawatan
diri
C. PERENCANAAN
HARI/
N
RENCANA KEPERAWATAN
TGL
O
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
D
&KRITERIA
X
HASIL
Kamis1/1 1
Setelah diberikan a. Kaji keluhan nyeri a.Merupakan hal penting utk
0/
tindakan kep.
baik kualitas maupun mengevaluasi keefektifan
2009
selama 224 jam kuantitas
terapi.
diharapkan nyeri b. Observasi adanya
b. Merupakan
berkurang
tanda-tanda nyeri
indikator/derajat nyeri tidak
Kriteria hasil :
nonverbal seperti
langsung.
Melaporkan nyeri ekspresi wajah,
c. Membantu
berkurang
gelisah, diaforesis.
mengurangi/mengalihkan
Klien tampak
c. Ajarkan teknik
nyeri dan meningkatkan
tenang dan rileks relaksasi dan
rasa percaya diri klien
Skala nyeri
distraksi seperti
d. Analgetik mengurangi
menurun
teknik nafas dalam,
nyeri dan kegelisahan.
mobilisasi bertahap.
d. Kolaboratif
pemberian analgetik
Kamis
2
Setelah diberikan a. Kaji keluhan mual
a.Mengetahui intensitas
1/10/
tindakan
dan faktor-faktor
mual dan menghindari
2009
perawatan selama yang
faktor yang memperberat.
224 jam
meringankan/mempe b.Menyediakan makanan
diharapkan
r
yang disukai klien.
nausea berkurang. berat.
c.Mencegah distensi gaster
Kriteria hasil : b. Kolaboratif dengan
yang dapat meningkatkan
Melaporkan
petugas gizi ttg diet
mual.
pengurangan rasa yang ditoleransi
d. Mengurangi mualmual.
klien.
muntah dengan menekan
Tidak ada muntahc. Anjurkan makan
reflek muntah
mampu
dengan porsi kecil
menghabiskan
sering
min. porsi
makan yang
disediakan
Kamis
1/10/
2009
Kamis
1/10/
2009
Kamis
1/10/
d. Kolaboratif
pemberian
antiemetika bila
mual-muntah
meningkat
Setelah diberikan a. Berikan tampn pada a.Mengurangi risiko
tindakan
telinga
masuknya kuman dari luar.
perawatan selama b.Observasi
b. Mengetahui perkembangan
324 jam
pengeluaran otore,
keadaan pasien dan tandadiharapkan tidak
tanda-tanda vital,
tanda awal infeksi.
terjadi infeksi.
tanda-tanda infeksi c. Menurunkan pemajanan
Kriteria hasil :
pada luka dan tanda- terhadap pembawa kuman
Suhu 36-370 C
tanda infeksi
penyebab infeksi.
Nadi 60-100
meningeal
d.Cara pertama untuk
x/mnt
c.Batasi pengunjung
menghindari terjadinya
Tidak ada tandaterutama yang
infeksi nosokomial.
tanda infeksi pada mengalami ISPA
e. Tindakan profilaksis untuk
luka.
d.Berikan perawatan
mencegah infeksi
tidak ada tandaluka dan tampn
tanda infeksi
secara aseptik,
meningeal
pertahankan teknik
( tidak ada kejang, cuci tangan yang
kaku kuduk,
baik.
demam tinggi) e. Delegatif pemberian
antibiotika
Setelah diberikan a. Beri posisi kepala
a. Meningkatkan aliran balik
tindakan
lebih tinggi ( head up vena dari kepala shg
perawatan selama 300) dan pertahankan mengurangi kongesti dan
324 jam
kepala/leher pada
edema atau risiko
diharapkan
posisi tengah/netral
peningkatan TIK. Kepala
perawat dapat
b. Observasi ketat
yanng miring pada salah
meminimalkan
tanda-tanda
satu sisi menekan vena
komplikasi dari
peningkatan TIK
jugularis dan menghambat
peningkatan TIK c. Delegatif pemberian
aliran vena shg me TIK.
Kriteria hasil :
Citicolin
b. Mengetahui secara tandaTanda-tanda
tanda dini pe TIK
peningkatan TIK
c. Meningkatkan metabolisme
(pe kesadaran,
jaringan serebral
bradikardi,
kejang,
papiledema,
muntah proyektil)
terdeteksi secara
dini
Setelah diberikan a. Kaji kemampuan
a.Membantu
tindakan
klien melakukan
mengantisipasi/merencanak
2009
perawatan selama
324 jam
diharapkan klien
mampu
memenuhi
kebutuhan seharihari secara
bertahap
Kriteria hasil:
Kebutuhan
sehari-hari
terpenuhi
-Klien mampu
melakukan
aktivitas
perawatan diri
sesuai
kemampuan
D. IMPLEMENTASI
Hari
Jam
No
Tgl
Dx
Kami 15.0 1,2,3,4
s
0
1,3,4
1/10/ 16.0 2
2009
0
2
17.3 2
0
2
18.0
0
18.3
0
19.0
0
aktivitas sehari-hari.
b.Latih klien
memenuhi kebutuhan
sehari-hari secara
bertahap bila tidak
ada kontraindikasi
an pemenuhan kebutuhan
secara individual
b.Melatih kemandirian ,
mempertahankan harga diri
dan meningkatkan
pemulihan
Tindakan perawatan
Respon Klien
TT
Jumat
2/10/
2009
Sabtu
3/10/
2009
08.0
0
09.0
0
10.0
0
14.3
0
16.3
0
17.0
0
18.0
0
5
1,2,3,4
3
1,3,4
2
1,2,3,4
1,2
1,3,4
5
2
nafas dalam
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-)
sejak tadi malam
Klien sudah minum susu
dari pagi 150 cc, air putih
100 cc
S : 36,70 C N : 88 x/mnt,
TD : 100/70 mmHg, otore
(-),
Luka masih basah, tandatanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-).Kesadaran
baik,gelisah9-),
kejang(-),papiledema (-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri 3-4
(sedang), mual(+),
muntah (-)
Reaksi alergi (-)
Klien bisa mobilisasi
duduk dengan dibantu dan
sudah bisa minum sendiri.
Klien sudah bisa duduk
dan berdiri tanpa bantuan
Klien sudah bisa berjalan
ke kamar mandi dengan
bantuan
S : 36,50 C N : 84 x/mnt,
TD : 110/70 mmHg, otore
(-)
Luka masih basah, tandatanda infeksi (-), balutan
lepas
Tanda-tanda
perangsanagn meningeal
(-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri 1-2
pusing(-)
Luka terawat baik, tanda
infeksi (-)
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-) .
(-)
Mengkaji keluhan nyeri baik
kualitas maupun kuantitas,
keluhan mual muntah
Melaksanakan
tindakan
delegatif pemberian analgetik
dan antibiotika :Remopain 1
ampul, tyason 1 gr dan
citicholin 1 amp
Mengkaji kemampuan klien
memenuhi kebutuhan seharihari
Mengobservasi mual-muntah
dan porsi makan
TT
Sabtu,
3 Okt
2009
14.30
Sabtu
3 Okt
2009
14.30
Sabtu,
3 Okt
2009
17.00
antiemetika oral
S:
O: Suhu 36-370 C
Nadi 60-100 x/mnt
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka.
Tidak ada tanda-tanda infeksi meningeal
( tidak ada kejang, kaku kuduk, demam tinggi)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjutkan askep
Rencana aff hecting hari ke-5
4
S:
O: Tanda-tanda peningkatan TIK (pe kesadaran,
bradikardi, kejang, papiledema, muntah proyektil)
tidak ada
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan askep
5
S:
O: -Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
-Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri
sesuai kemampuan ( klien sudah bisa berjalan ke
kamar mandi untuk mandi,BAB,BAK dengan bantuan
suami)
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Lanjtutkan askep
3