Sie sind auf Seite 1von 5

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN HOME VISIT

LANSIA BINAAN Ny. T DENGAN HIPERTENSI

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Gerontik


di PUSKESMAS Kendalsari

Disusun Oleh :
Fenti Diah Hariiyanti
140070300011152

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2016

LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN HOME VISIT LANSIA Ny. T
PERTEMUAN KE-4
1. LATAR BELAKANG
Keluarga binaan adalah keluarga Tn. S (46 tahun) dengan masalah pada Ny. T
(75 tahun) adalah hipertensi. Di dalam rumah terdapat 5 orang anggota keluarga yaitu
klien, anak laki-laki klien, menantu klien, dan 2 cucu laki-laki klien. Klien bekerja sebagai
ibu rumah tangga.setiap harinya Ny. T mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci,
menyapu, memasak dan lain-lain. Biasanya tiap pagi pasien sholat subuh di musolla
dekat rumah, setelah sholat subuh baru Ny. T beraktivitas seperti yang disebutkan
diatas. Ny. T mempunyai 10 orang anak, 7 orang anaknya sudah meninggal dan saat ini
klien tinggal dengan anak ke-3 nya. Ketiga anaknya yang masih hidup bertempat tinggal
di Malang dan dekat dengan rumahnya, sehingga jika Ny. T ingin bertemu keluarganya
bisa langsung ditemui, baik Ny. T yang dating kerumah anaknya atau sebaliknya.
Ny. T tidak pernah memiliki riwayat sakit sroke, DM,jantung dan lain-lain. Kondisi
klien sekarang dalam keadaan yang sehat walau sudah mengalami penurunan karena
usia-nya. Setiap hari klien melakukan pekerjaan rumah dan kegiatan ADL secara
mandiri. Di dalam rumah, tidak terdapat tangga yang mungkin beresiko klien jatuh,
namun di depan rumah terdapat lantai yang landai dan rumah langsung berhubungan
dengan jalan raya.
Klien tidak rutin control ke puskesmas atau ke posyandu lansia. Klien
beranggapan bahwa dirinya dalam kondisi sehatdan hanya perlu minum kopi sebagai
obat penembuh jika sakit. Klien senang dengan kehadiran mahasiswa karena klien bisa
mengetahui tekanan darah-nya dank lien senang diajak berbincang-bincang. Klien tidak
mengkonsumsi obat apapun. Klien masih senang mengkonsumsi makanan yag
bergaram, klien suka makan nasi goring setiap pagi, karena klien merasa tidak cocok
dengan masakan menantunya yang hambar. Klien sering mengonsumsi kopi hitam di
pagi dan sore hari. Kebiasaan minum kopi ini sudah dilakukan sejak usia remaja klien.
Klien tidak mengetahui bahwa kopi juga dapat meningkatkan tekanan darah. Klien juga
sering khawatir pada kedua cucunya jika mereka belum pulang sampai malam hari.
Saat pengkajian dilakukan pengukuran tekanan darah klien yaitu 150/100 mmHg.
Klien dapat melakukan kegiatan ADL secara mandiri. Pengkajian pada ekstremitas
didapatkan data klien dapat menggunakan semua ektremitas dengan baik. Untuk
sensoris klien didapatkan hasil normal. Klien masih dapat berjalan dengan baik, walau
harus pelan-pelan dan hati-hati.

Data yangperlu dikaji secara mendalam adalah bagaimana dukungan dari


keluarga dan perasaan klien terhadap kehidupannya saat ini. Klien mengatakan sudah
senang dengan keadaannya saat ini karena sudah dapat berkumpul dengan
keluarganya dan masih diberikan kesehatan. Selain itu, data yang perlu diperdalam
adalah makanan yang dikonsumsi klien. Menuntu klien mengatakan bahwa klien tidak
cocok dengan makanan buatannya karena menurut klien terasa hambar dan tidak ada
rasa. Yang harus diperdalam adalah bagaimana dalam keluarga mengontrol pola diet
untuk klien.
Dari data diatas disimpulkan maslah yang terjadi pada klien adalah deficit
pengetahuan, karena masalah yang terjadi adalah kebiasaan minum kopi klien yang
dianggapnya sebagai obat bagi klien. Selain itu, klien juga malas control karena merasa
tidak mengalami sakit. Klien juga malas berobat ke Puskesmas dan ke Posyandu lansia.
Keluarga klien juga tidak memberi dukungan agar klien control dengan rutin.
2. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa keperawatan
- Defisiensi pengetahuan
b. Tujuan Umum
- Setelah dilakukan penjelasan tentang teknik relaksasi otot progresif selama 1x30
menit klien dapat mempraktekan pembuatan jus tomat secara mandiri
c. Tujuan khusus
Knowledge: Hypertension management
Indikator
Pemilihan

treatment yang
memungkinkan
Melakukan
praktik sesuai
SOP yang
disampaikan

Intervensi NIC:
Teaching: procedure/treatment
-

Informasikan kepada klien kapan dan dimana praktik relaksasi otot progresif

akan dilaksanakan.
Informasikan kepada klien berapa lama praktik relaksasi otot progresif akan

dilaksanakan.
Informasikan kepada klien siapa yang akan melakukan praktik relaksasi otot

progresif akan dilaksanakan.


Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang prosedur yang akan dilakukan

Infomasikan tujuan dan manfaat melakuan relaksasi otot progresif


Jelaskan prosedur pelaksanaan relaksasi otot progresif
Berikan waktu kepada klien untuk menanyakan apa yang mungkin kurang
dimengerti

3. RENCANA KEGIATAN
- Topik
- Metode
- Media
- Waktu dan Tempat

: Praktik relaksasi otot progresif


: Praktik
: SOP relaksasi otot progresif
: Jam 09.00-10.00 di rumah Ny.S

4. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
- Pelatihan menggunakan media yang telah direncanakan.
- Penyelenggaraan praktik dilakukan di rumah Ny.T
- Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya.
b. Proses
- Penyaji mampu menguasai SOP pelaksanaan relaksasi otot progresif yang
-

diberikan.
Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
Ny.T mendengarkan penjelasan mengenai manfaat relaksasi otot progresif.
Ny.T antusias untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
Ny.T dapat mengikuti contoh yang diberikan oleh penyaji dalam pelaksanaan

relaksasi otot progresif


Ny.T tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai

dilaksanakan.
c. Hasil
- Setelah dilakukan pelatihan relaksasi otot progresif Ny.T dapat mempraktekkan
-

secara mandiri relaksasi otot progresif


Klien dapat menjawab pertanyaan tentang manfaat dilakukannya relaksasi otot
progresif dengan benar.

Das könnte Ihnen auch gefallen