Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagaimana dijumpai dalam sejarah, ternyata tidak
sesempit yang dipahami pada umumnya. Dalam sejarah pemikiran
Islam, terdapat lebih dari satu aliran yang berkembang. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama-ulama
kalam dalam memahami ayat-ayat al-Quran.
Ada ayat-ayat yang menunjukkan bahwa manusia bertanggung
jawab
atas
perbuatannya
sendiri
dan
ada
pula
ayat
yang
mempunyai
kebebasan
dan
kekuatan
sendiri
untuk
qudrah
(kekuatan
atas
perbuatannya).
Sedangkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. QADARIYAH
1. Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata yang
artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi, qadariyah
adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia
tidak diintervensi oleh Tuhan . Aliran ini berpendapat bahwa tiaptiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat
berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa qadariyah
dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan atas
kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatanperbuatannya.
Harun
Nasution
menegaskan
bahwa
kaum
berbunyi:
artinya:
Kaum
pertama,
seperti
pendapat
Harun
Nasution,
karena
alam
sekelilingnya.
Sehingga
ketika
faham
qadariyah
dikembangkan,
mereka
tidak
dapat
menerimanya
karena
yang
dianggap
tidak
sesuai
dan
bahkan
dapat
kebanyakan
mengatakan
bahwa
terbunuhnya
pernah
taubat
terhadap
pengertian
faham
qadariyahnya
yang
mendustakan
bahwa
segala
sesuatu
sudah
kehendaknya
sendiri
atau
untuk
tidak
melaksanakan
apa
yang
dibebankan
oleh
Tuhan
B. JABARIYAH
1. Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Jabariyah
Secara
bahasa
jabariyah
berasal
dari
kata
yang
Harun
Nasution
jabariyah
adalah
faham
yang
udara
yang
panas
ternyata
tidak
dapat
memberikan
ketika
Nabi
menjumpai
sahabatnya
yang
sedang
pola
pikir
atau
aliran
yang
dianut,
dipelajari
dan
Kufah
dan
disana
ia
bertemu
dengan
Jahm
untuk
yang
timbul
dari
kemauannya
sendiri,
tetapi
tidak
mampu
untuk
berbuat
apa-apa,
ia
tidak
mengatakan bahwa
jabariyah moderat
11
diri
manusia
mempunyai
efek
untuk
mewujudkan
pencipta
perbuatan,
tetapi
manusia
memperoleh
12
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, baik
aliran qadariyah maupun jabariyah nampaknya memperlihatkan
faham yang saling bertentangan sekalipun mereka sama-sama
berpegang
pada
al-Quran.
Hal
ini
memperlihatkan
betapa
14
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, 1995, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Harun Nasution, 1986, Teologi Islam: aliran-aliran, sejarah, analisa
dan perbandingan, Jakarta: UI Press.
Rosihon Anwar, dkk, 2006, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia.
Sirajuddin Zar, 2003, Teologi Islam: aliran dan ajarannya, Padang: IAIN
Press.
15