Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Rencana baca
: Senin, 7 April 2014,
Jam : 08.00 WITA
Tempat
: RSP UNHAS Lantai 7 Gedung
TUTORIAL
IMUNOLOGI
I. PENDAHULUAN
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon yang
meningkat pada awal kehamilan dengan doubling time (waktu yang
diperlukan sehingga kadarnya menjadi dua kali lipat) sekitar 2 hari selama
beberapa minggu pertama seiring dengan peningkatan ukuran jaringan
trofoblastik. Seminggu setelah konsepsi dapat
mencapai 25 sampai 50
2,3
dapat ditemukan dalam plasma sejak hari ke-7 hingga 9 setelah lonjakan LH
pada pertengahan siklus, yang mendahului ovulasi. Dengan demikian hCG
mungkin memasuki darah ibu sewaktu terjadinya implantasi blastokista. hCG
dalam darah ibu akan ikut tersaring pada ginjal sehingga dapat dieksresikan
melalui urine. Produksi hCG sangat penting selama trimester pertama untuk
mempertahankan korpus luteum dari kematian.3,4
Pemeliharaan kehamilan normal bergantung pada kondisi progesteron
dan estrogen yang tinggi. Laju sekresi hCG meningkat pesat selama awal
kehamilan untuk menyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi
Tutorial Imunologi
puncak hCG terjadi sekitar 60 hari setelah akhir siklus haid terakhir. Pada
minggu ke -10 kehamilan, hormon ini turun ke tingkat rendah yang
berlangsung selama sepanjang kehamilan (Gambar 1).4,5
Tutorial Imunologi
II. TUJUAN
Pemeriksaan hormon hCG metode lateks bertujuan untuk mendeteksi
kadar hormon hCG secara kualitatif dalam urin.
III. METODE KERJA
a. Pra analitik7
1. Persiapan pasien
Pengambilan sampel pasien dilakukan pada pada pagi hari yaitu urine
pertama pagi hari yang mengandung kadar hCG paling tinggi, tetapi
dapat juga digunakan urine sewaktu.
2. Persiapan sampel
Urine dikumpulkan pada penampung gelas atau plastik steril tanpa
pengawet. Urine yang keruh harus disentrifus tersebih dahulu. Sampel
dapat disimpan pada sahu 2-8 C selama 72 jam sebelum melakukan
tes. Untuk penyimpanan yang lebih lama urine harus dibekukan
(hanya sekali). Sampel yang dibekukan harus dicairkan sampai
mencapai suhu ruangan sebelum diperiksa.
3. Alat dan bahan
a. Reagen hCG lateks
b. Urine kontrol hCG positif
c. Urine kontrol hCG negatif
d. Slide aglutinasi dan pipet sekali pakai (Gambar 2)
Tutorial Imunologi
2. Cara kerja
a. Komponen reagen dan sampel dibiarkan dalam suhu ruangan (18
300 C) sebelum digunakan
b. Satu tetes kontrol hCG negatif diteteskan pada salah satu
lingkaran slide aglutinasi.
c. Satu tetes kontrol hCG positif diteteskan pada salah satu
lingkaran slide aglutinasi.
d. Satu tetes sampel urine diteteskan pada salah satu lingkaran slide
aglutinasi.
e. Reagen lateks dihomogenkan dan ditambahkan satu tetes pada
tiap lingkaran slide aglutinasi.
Tutorial Imunologi
a
b
d
e
Gambar 4. Cara kerja pemeriksaan hCG lateks
3. Nilai rujukan
a. Hasil positif pada pemeriksan hCG latex apabila terjadi
aglutinasi.
b. Hasil negatif didapatkan apabila tidak terjadi aglutinasi.
Gambar 5. Interpretasi pemeriksaan hCG. (1) hasil positif (2) hasil negatif.
(Sumber : http://www.home.kku.ac.th)
C. Pasca analitik
Interpretasi
Beberapa
kondisi
selain
kehamilan
yang
menyebabkan
Tutorial Imunologi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sacher RA, Mcpherson RA. Endokrinologi reproduktif.
Hasil
2.
Pemeriksaan
Laboratorium.
Penerbit
Tinjauan Klinis
Buku
Kedokteran
EGC.Jakarta.2004 :536-538.
Prawirohardjo S, Hormon plasenta. Ilmu Kebidanan. Penerbit Bina
EGC
2008:65-66
5. H. Hardjono dkk. Tumor Marker. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
Diagnostik. Hasanuddin University. 2002:42
6. Kee J.L. Uji laboratorium. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Dan
Diagnostik. Penerbit Buku Kedokteran HCG,Jakarta:2007:252-253
7. Biolabo SA, hCG Lateks Insert Kit. Perancis. 2008
8. Wallach J, M.D. Gonadotropins Chorionic. Interpretation of Diagnostic
9.
Tutorial Imunologi