Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Ket : warna kotak yang atas kuning dari slide nya jadi takut ga jelas ini
keterangannya kotak 1. Power
2. Passage 3. Pessenger 4. Psyche
Persalinan normal atau aterm terjadi pada usia kehamilan sekitar 37 minggu
atau 38 minggu hingga 41 minggu yang berasal dari kekuatan ibu sendiri dan
proses persalnan tidak lebih dari 24 jam.
1. POWER
Power ini dipengaruhi serabut otot myometrium yang mengalami hipertrofi.
Semakin hipertrofi maka semakin meningkat kekuatan kontraksi rahim ibu.
Power merupakan tenaga yang mendorong anak keluar yang berhubungan
dengan His/ konraksi uterus.
Macam-macam His :
1. His pendahuluan (his palsu)
Peningkatan kontaksi Braxton Hicks,sifatnya :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
His persalinan
His yang datangnya berulang-ulang dan menimbulkan pembukaan serviks
Sifatnya :
a.
b.
c.
d.
e.
Selain itu juga dipengaruhi oleh tenaga mengedan. Setelah pembukaan lengkap,
his kuat, kepala sudah turun timbulah perasaan mengedan.
2. PASSAGE
Dipengaruhi oleh diameter pelvis dan saluran genital bawah. Semakin
sempit jalan lahir maka semakin sulit proses melahirkan, kelainan ini disebut
disporporsi kepala panggul (KPD)
3. PASSANGER
Dipengaruhi oleh ukuran,presentasi dan posisi fetus. Dengan posisi
fetus normal,membujur,presentasi kepala anteroflekso mempermudah
persalinan normal/spontan
4. PSIKOLOGIS
Berhubungan dengan ketenangan ibu dalam menjalani persalinan
Distokia karena JALAN LAHIR ?
1. DISTOKIA KARENA JALAN LAHIR KERAS
(PANGGUL)
Panggul normal adalah Panggul yang dapat
dilalui oleh kepala janin aterm dengan BB
2500-4000 gr
Bentuk panggul (PAP) Cladwell Moloy
Berdasarkan ciri-ciri pintu atas panggul,ada 4 bentuk pokok panggul :
1.
2.
3.
4.
Tulang Panggul
Articulatio
Ruang panggul
Pintu panggul
e.
f.
g.
h.
Sumbu panggul
Bidang-bidang panggul
Ukuran panggul
Jenis-jenis panggul
UKURAN PANGGUL
PINTU ATAS PANGGUL
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promotorium,linea terminalis dan pinggir atas simfisis pubis.
dal os cocygeus)
Diameter Transversa ( jarak kedua tuber ischiadicum)
PANGGUL SEMPIT
PAP (Pintu Atas Panggul) : AP < 10 cm, transversa <12 cm, konjugata
obstetrika < 11,5 cm.
Kemungkinan terjadi inersia uteri (uterus melemah saat kontraksi
ketika persalinan),ketuban pecah awal (normalnya ketuban pecah saat
pembukaan serviks) dan inkoordinasi uteri (kontraksi uterus tidak baik)
Janin
a. Kelainan presentasi
b. prolaps tali pusat : tali pusat yang keluar lebih dulu sebelum janin keluar,
nah hal ini dapat mengakibatkan plasenta terjepit kepala janin sehingga
dapat menimbulkan fetal distres
c. prolaps ekstremitas : ekstremitas keluar terlebih dahulu
d. KPD : Nah ketubah pecah dini bisa diakibatkan oleh oleh panggul sempit,
ketika PAP tidak tertutup sempurna oleh janin ketuban bisa pecah saat
pembukaan kecil. Jika kepala tertahan pada PAP, seluruh tenaga dari
uterus diarahkan ke bagian membrane yang menyentuh os internal
sehingga terjadi KPD
e. perdarahan intrakranial : panggul yang sempit juga bisa menyebabkan
janin tertahan oleh tekanan dari fundus sehingga terjadi trauma pada
presentasinya. Jika presentasi kepala maka bagian kepala akan terdesak
dan memungkinkan terjadinya perdarahan yang lebih besar.
Ibu
a. Dilatasi kurang
b. ruptura uteri imminens : membrane amnion pecah sehingga cairan
amnion keluar dan janin terdorong ke segmen bawah rahim dengan
kontraksi, nah jika panggul sempit maka tidak akan terjadi pengeluaran
bayi dan apabila kontraksi masih berlanjut segmen bawah rahim akan
terus meregang sehingga menjadi tipis dan menjadi mudah rupture
c. fistula : jika kepala janin terhambat cukup lama di dalam pelvis maka
sebgian kantung kemih,serviks,vagina dan rectum akan terperangkap
diantara kepala janin dan tulang pelvis dengan tekanan yang berlebihan,
akibatnya terjadi kerusakan sirkulasi dan oksigenasi pada jaringan
menjadi tidak adekuat sehingga mengakibatkan nekrosis yang selanjutnya
diikuti pembenyukan fistula
d. infeksi intra partus
e. partus lama
KELAINAN PANGGUL
Karena penyakit kaki misalnya Coxitis , Luxatio coxae , Atrofi atau lumpuh
Kelainan uterus
Uterus
unikornis
Uterus
bikornis
1 uterus 1
2 uterus 1
Uterus dupleks
Masing-masing
memiliki uterus dan
serviks
Uterus
septus
c. Vagina
Septum vagina (komplet/inkomplet, transversal/horisontal)
Striktura
Tumor
Penyempitan lumen oleh karena radang
DKP (Disproporsi Kepala Panggul)
Disproporsi Kepala Panggul : Persalinan macet karena tidak
terdapat keseimbangan antara kepala dan panggul, nah hal ini bisa
disebabkan karena ukuran janin yang besar, panggul ibu yang sempit atau
juga bisa kombinasi dari keduannya.
Diagnosis:
- Anamnesis : TB <150cm
- Pelvimetri: klinis, rontgen untuk mengukur ukuran panggul
- MRI
- VT
Bahaya pada ibu: partus lama, ruptura uteri imminen, fistula. Pada partus
lama biasanya disertai dengan KPD yang akan menimbulkan dehidrasi dan
asidosis sampai infeksi intrapartum
Bahaya pada janin: kematian janin, prolaps tali pusat, perdarahan intrakranial
Manajemen DKP
Kesempitan nyata
Kesempitan ringan
dengan faktor
risiko
Dua macam:
Jika terjadi his lalu diistirahatkan kemudian hilang maka disebut his palsu
Nah jika his terjadi lalu diistirahatkan masih tetap terjadi maka disebut his asli
Faktor tenaga
Penyebab:
-
His lemah
His kuat
Inkoordinasi uteri
PERSALINAN KALA 1 :
FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS
DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his sampai dengan pembukaan
serviks yang telah lengkap 10 cm (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak
dapat diraba lagi).
Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I
FASE LATEN : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar
8 jam
FASE AKTIF : pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam.
Fase aktif terbagi atas: (waktu itu keluar di mini kuis nih )
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai
4 cm
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm
sampai 9 cm
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai
lengkap (+ 10 cm)
Pada primigravida kala 1 terjadi kurang lebih selama 12 jam dan sekitar 1cm
tiap jamnya, nah sedangkan pada multigravida kurang lebih selama 8 jam sekitar
2cm setiap jamnya.
Partograf lama
Gambar dibawah ini merupakan patograf NORMAL karena masih memiliki
fase laten selama 8 jam dan fase aktif 2 jam
Gambar diatas menunjukan adanya perpajangan kala 1 dimana fase laten lebih
lama mencapai pembukaan 3, pada persalinan diatas mengalami kemajuan yang
lama.
Komponen penilaian partograf
DJJ
DJJ janin diukur selama 1 ment penuh karena sifatnya yang ireguler,
normalnya 110-160 kali per menit
Air ketuban
U : Selaput UTUH
J : Selaput pecah dan JERNIH
M : Air ketuban bercambur
dengan MEKONIUM
D : air ketuban bernoda
DARAH
K : Tidak ada air ketuban
yang KERING
Molding/moulage
Pembukaan cervik
Penurunan kepala
Mengacu pada bagian kepala yang dibagi dalam 5 bagian dapat teraba pada
px luar/abdomen diatas simfisis pubis, dicatat dengan tanda lingkaran (o)
tiap px dalam. Pada posisi 0/5, sinsiput (S) atau paruh atas kepala berada di
simfisis pubis
Kontraksi
Dicatat setiap jam, lakukanp palpasi untuk menghitung banyaknya
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya tiap kontraksi dalam hitungan detik .
<20 detik : <2x/10 menit
20-40 detik : 3-4x/10 menit
>40 detik : 5x/10 menit
Pemberian oksitosin
Tekanan darah & nadi : Dicatat setiap 4 ja, yang ditandai dengan anak panah
dan dicatat nadi setiap 30-60 menit dan ditandai dengam titik besar
Lab urin
Use of Partograph:
Best Practice continued
Catat DJJ, warna air ketuban, ada-tidaknya moulase, pola his & obat-obat yg
diberikan
Plot dilatasi serviks
-
Alert line (garis waspada): pada persalinan normal labor, mulai 4 cm &
bertambah minimal 1 cm/jam
Action line (garis bertindak): jika garis plot evaluasi menabrak garis
bertindak, diperlukan intervensi
Protraction disorders
(gangguan kecepatan kemajuan persalinan)
Fase aktif: mulai pembukaan 34 cm and berakhir padapembukaan 10 cm
Kelambatan dilatasi : bila kecepatan dilatasi < 1.2 cm/j pada nullipara
dan 1.5 cm/j pada multipara.
Kelambatan penurunan kepala: <1 cm/j ( nullipara ) ,and 2 cm/j
(multipara).
Penyebab :
-
ARREST DISORDERS (gangguan lamanya persalinan pada fase laten & fase
deselerasi)
Fase deselarasi: mendekati dilatasi 10 cm (8-10 cm)
arrested or prolonged:> 3 jam (nullipara); 1 jam( multipara)
PRECIPITATE LABOR
Proses persalinan (dilatasi) terlalu cepat: dillatasi pada fase aktif 5cm/jam
(primipara) ATAU 10 cm/ j (multipara.)
Precipitate labor disebabkan: kontraksi terlalu kuat (stimulasi dengan
oxytocin, solutio placenta) atau Rendahnya resistance jalan lahir
(multiparitas).
Komplikasi:
Persiapan persalinan
Ambulasi
Pasien diminta untuk rileks,bisa dengan jalan-jalan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kontraksi atau menghindari faktor psikis yang menganggu
persalinan.
Amniotomi
Tindakan pemecahan ketuban. Hal ini dilakukan pada sat kala II sehingga
kontaksi akan menjadi lebih kuat dan janin segera lahir karena berhubungan
dengan peregangan serviks.
Manajemen Distosia
Periksa dg teliti KU, his, presentasi, letak,janin ada / tidak ada DKP
Amniotomi
Pertimbangkan stimulasi oksitosin jika kontrasi tidak adekuat
Seksio Sesaria
Amniotomi (ARM)
Oksitosin
Hiperstimulasi
Hentikan stimulasi
Partus presipitatus
Tetania uteri
-
Karena oksitosin
Hentikan pacuan
Inkoordinasi uteri
Partus Lama
Keterangan
: kotak paling atas ( partus lama adalah proses persalinan yang lebih lama
dari 24 jam)
Dehidrasi
Oliguria
Keto-asidosis
Sepsis
Keadaan Uterus: ruptura Uteri
Keadaan Kandung Kemih
Pemeriksaan Vaginal
Pemeriksaan Serviks
PERAWATAN MEDIK
1.Analisa urine : Kandung kencing dikosongkan setiap 4 jam untuk
pemeriksaan
ketone dan protein.
2. Keseimbangan cairan
3.Intake makanan
4.Observasi kala-1
5. Harus dijaga
Alhamdulillah