Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kesehatan
Lingkungan
pengembangan
teori
keperawatan
sesudahnya.Disadari
atau
perawatan
berdasarkan
kebutuhan
dasar
manusia,untuk
Imogene King lahir pada tahun 1923.Ia meraih diploma dalam ilmu
keperawatan dari St. Johns Hospital School Of Nursing di St.Louis pada tahun
1945.Pada tahun 1971,ia mempublikasikan bukunya yang berjudul Toward a
Theory Of Nursing: General Concepts Of Human Behavior.
King mengenalkan beberapa asumsi sebagai dasar kerangka konseptualnya :
1) Keperawatan ; keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal
aksi,reaksi,interaksi dan transaksi sehingga model keperawatan King dikenal
sebagai An Interaction Model.
2) Individu ; menurut King individu mempunyai hak untuk mengetahui
berbagai hal menyangkut dirinya,hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan maupun hak untuk menerima atau menolak perawatan kesehatan.
3) Kesehatan ; kesehatan dipandang sebagai bagian dinamis dalam lingkaran
kehidupan,sedangkan penyakit merupakan bagian dalam lingkaran kehidupan
tersebut.
4) Lingkungan ; King menyatakan,pemahaman mengenai tata cara manusia
berinteraksi
dengan
lingkungannya
guna
mempertahankan
kesehatan
Teori
Keperawatan
Martha
E.
Rogers
dengan
Riset
Keperawatan
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara
langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan.
Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan
tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi
keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep
Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. ( 2008 ) . Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC
http://perawattegal.wordpress.com/tag/model-konseptual-martha-elizabeth-roger,
diakses pada tanggal 26 juli 2012.pukul:21.53
http://perawattegal.wordpress.com/tag/teori-keperawatan-menurut-roger, diakses
pada tanggal 26 juli 2012.pukul:21.53
A. PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan
yang dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan
professional yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
B.TUJUAN PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia
yang baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.Dalam dunia
pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat umum
tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer (1860) yang
menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan:
1. Kegiatan demi kelangsungan hidup.
2. Usaha mencari nafkah.
3. Pendidikan anak.
4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.
Knowledge (Pengetahuan)
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat.
b)
Comprehension (Pemahaman)
Application (Penerapan)
Analysis (Analisis)
Synthesis (Sintesis)
Evaluation (Penilaian)
Receiving
Responding (Merespon)
Valuing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada
norma tersebut.
d)
Organization (Organisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai.
e)
Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun dasardasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai realisasinya disusun
kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan dengan
penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan.Keperawatan sebagai
suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pengembanggannya
harus mampu mandiri.Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik
dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan.Dengan demikian
keperawatan perlu terus mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan
perubahan yang terjadi diberbagai bidang lainnya.Dalam memnghadapi tuntutan
kebutuhan dimasa datang maka langkah konkrit yang harus dilakukan antara lain
adalah : penataan standar praktek dan standar pelayanan/asuhan keperawatan sebagai
landasan pengendalian mutu pelayanan keperawatan secara professional, penataan
sistem pemberdayagunaan tenaga keperawatan sesuai dengan kepakarannya,
pengelolaan sistem pendidikan keperawatan yang mampu menghasilkan keperawatan
professional serta penataan sistem legilasi keperawatan untuk mengatur hak dan batas
kewenangan, kewajiban, tanggung jawab tenaga keperawatan dalam melakukan
praktek keperawatan.
D. SISTEM PENYAMPAIAN KESEHATAN
Penyampaian kesehatan salah satunya dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan kesehatan. Beberapa factor yang perlu diperhatikan agar penyuluhan
kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu :
1. Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi
baru yang diterimanya
2. Tingkat social ekonomi
Semakin tinggi tingkat social ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru
3. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memerhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang
yang mereka sudah kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan
penyampaian informasi
4. Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan
Metode yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan penyuluhan kesehatan :
1. Metode ceramah
Suatu cara dalam menerangkan suatu ide, pengertian, dan pesan secara lisan
kepada sekelompok orang sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan
2. Metode diskusi kelompok
Pembicaraan yang telah direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topic
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3. Metode curah pendapat
Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta,
dan evaluasi terhadap pendapat-pendapat tadi dilakuka kemudian
4. Metode seminar
Suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah
dibawah bimbingan seorang yang ahli yang menguasai bidangnya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/38994343/pendekatan-sistem-dalam-keperawatan
diakses pada tanggal 28 juli 2012.pukul:10.55
http://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikan-dalam-keperawatan
diakses pada tanggal 28 juli 2012.pukul:11.25
http://gost4ria.student.umm.ac.id/2010/01/28/seorang-perawat-muslim diakses
pada tanggal 28 juli 2012.pukul:12.17
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 ciri organisasi :
a) Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang para
anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan
pendidikan profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama.
b) Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik (Code of
professional
ethnic)
competency)
serta
merumuskan
kompetensi
memperjuangkan
tegaknya
profesi
(professional
kebebasan
profesi
(professional autonomous).
c) Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan
standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode
etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan
dan pelatihan profesi (standar of professional education and training ) serta
menetapkan dan memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional
policy).
keperawatan
Merencanakan,
melaksanakan
dan
mengawasi
perkembangan.
9. Dalam bidang kehidupan profesi
mengawasi
kesejahteraan anggota.
4. MANFAAT ORGANISASI PROFESI
Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akan
diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni :
a)
b)
c)
d)
Fungsi PPNI
1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai
dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi
2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan
golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME
3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga
keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga
keperawatan.
B. STRUKTUR ORGANISASI PPNI
Jenjang organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)
Struktur organisasi tingkat pusat
1. Ketua umum
Ketua-ketua :
a. Pembinaan Organisasi
2. Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua
dan Departemen
a. Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
b. Departemen pendidikan
c. Departemen pelatihan
d.Departemen pelayanan di RS
e. Departemen pelayanan di puskesmas
f. Departemen penelitian
g. Departemen hubungan luar negeri
h. Departemen kesejahteraan anggota
i.Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
a) .Menyempurnakan AD / ART
b) .Perumusan program kerja
c) Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah
(rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program
kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai
dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun
demikian terdapat juga anggota non perawat yang telah berjasa dibidang
keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.
Program kerja utama PPNI :
1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan
3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas
6.Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi
keperawatan internasional
Praktik
Keperawatan
yang
melindungi
masyarakat
dan
dalam proses
pengambilan
keputusan
yang
berpihak
kepada
DAFTAR PUSTAKA
http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/05/organisasi-profesi-keperawatan
diakses pada tanggal 27 juli 2012.pukul: 21.00
http://syehaceh.wordpress.com/2008/06/03/organisasi-profesi-keperawatan di
akses pada tanggal 27 juli 2012.pukul: 21.11
http://www.scribd.com/doc/26148656/Hand-Out-Peran-Organisasi-Ppni di akses
pada tanggal 27 juli 2012.pukul: 21.27
TUGAS KDK
OLEH:
NAMA
: NURHASANAH
STAMBUK
: 14220110004
KELAS
:A
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2012