att merupakan Kelenjar tubuh yan
8 Paling besar dan
diberbagai rumah sakit di
ferutamauntuk mengetahui
secara dini penyakit sirosis hati ini, laporan rumah sakit
umum pemerintah di Indonesia menunjukkan, berdasarkan
diagnosis Klinis saja dapat ditemuakan Prevalensi sirosis
hati yang umumnya di bangsal penyakit dalam berkisar
3,6-8.4% di Jawa dan Sumatra, sedang diSulawesi dan
Kalimantan dibawah 1%. Jadi diindonesia secara
keseluruhan rata-rata prevalensi sirosis hatin adalah 3,5%
dari seluruh pasien yang dirawat di bangsal penyakit
dalam. Perbandingan pasien sirosis hati yang berjenis
kelamin taki-laki terhadap wanita rata-rata adalah Qh
dan usia rata-rata 44 tahun, Rentang usia 13-88 tahun.
Dengan kelompok terbanyak adalah 40-50 tahun.
Temuan Klinis sirosis hepatis berdasarkan pemeriksaan
fisik umumnya —terdiri_—dari_—hepatomegali
splenomegali,spider nevieritema —Palmaris,perubahan
kuku-kuku — munchrche,jari —gadakontraktur dupuy
tren,ginekomastia,atrofi testis,asites,caput medusa, fetor
hepatikum,ikterus.asterixis-bilateral.demam yang tidak
tinggi akibat nekrosis hati,batu pada vesika felea akibat
hemolisis,pembesaran kelenjar parotis terutama pada
sirosis alkoholik.hal ini akibat sekunder — infiltrasi
lemak. fibrosis, dan edema,
Sedangkan temuan yang didapatkan melalui pemeriksaan
penunjang(laboratortum) pada sirosishepatis antara
lain.erjadi peningkatan SGOT dan SGPT.peningkatan
alkali fosfatase,peningkatan GGT (Gamma-Glutamil-
Transpepsida).peningkatan kadar — bilirubin,penurunan
kadar albumin,peningkatan kadar globulin,pemanjangan
wakty protrombin atau protrombin on een dsinan
Kolinestrase(CHE),penurunan kadar neimum ke
hematologi,peningkatan alfa feto protein( akan penyebab
Di negara maju, sirosis hepatis mery in 45 — 46
kematian terbesar ketigt pal farsi beruels
tuhun (setelah penyakit kardiovaskuler i urvtan
dan kanker), Dis seluruh dunia sirosis ne | ane
ketujuh penyebab —kematian. set
eningual setiap tahun akibat es ‘serta-mengingat
teragamnya temuan klinis yang dijumpai melalui
Indonesia telah dilakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang pada sirosis
hepatis, maka peneliti tertarik untuk menehti angha
kejadian dan keluhan utama pesien datang kerumah
sakit gambaran klinis dan laboratorium pasien
sirosis hepatis
2. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
dengan desain potong lintang dan didukung dengan
Pengumpulan data rekam medik. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah selurub pasien
gastroenterohepatologi yang diperiksa di bagian
Departemn Penyakit Dalam RSMH. |
Data yang didapat pada penelitian ini berupa: pasien
sirosis hati, keadaan sosiodemografi yang terdiri dari
jenis kelamin, usia dan tempat tinggal, dan
manifestasi Klinis yang dibagi menjadi keluhan
‘lama temuan klinis dan temuan laboratorium.
3. Hasil
Penelitian yang dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Mohammad Hoesin pada tahun 2010-
2012 bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik
sosiodemografi pasien sirosis hati yang terdiri dari
sia, jenis kelamin, tempat tinggal dan manifestasi
klinis pasien sirosis hati berupa ~ demam,
hematemesis, melena, mual, muntah, edema,
ikterus.spidernevi, palmar eritema, kadar SGOT,
kadar SGPT, kadar albumin dan globulin, serta
seromarker HBsAg.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap catatan
rekam medic pasien sirosis hati yang dirawat inap
dibagian penyakit dalam Rumah Sakit Mohammad
Hoesin Palembang pada tahun 2010-2012, maka
ditermukan 348 catatan medis. Akan tetapi dari 348
kasus hanya 156 kasus saja yang catatan rekam
mediknya masih tersimpan dengan baik di Bagian
Rekam Medik RSMH.
Karakteristik Sosiodemografi: Usia
Pada penelitian didapatkan kisaran usia pasien sirosis
hati berada antara usia 18-90 tahun dengan rata? usia
$2 tahun. Dapat dilihat jg bahwa kasus sirosis hati
paling banyak usia 56 tahun.
sebaran pasien berdasarkan usia daapat
dilihat pada grafik 1, dimana insiden tertinggi terdapat
pada kelompok umur $1-S6 tahun yaitu sebesar
38,5% . diikuti_kelompok umur 41-50
persentase sebesar 27.6%. kelompok usia 61-70 tahun
(14.1%) dan 31-40 tahun(10,3%) kelompok usia 21.
30 tahun (4,5%) kelompok usia 71-80 tahun (3.8%)
berada ditempat selanjutnya dengan berurutan9 kelompok usa 11-20 tahun dan 80-90
shan Tk) persentase yang paling Kecil yaitu
tel. Distribosi Pesien Sirosis Hati Berdasarkan Temuan Klinis
Berupa Sklera Ikterik,
Persentase
ania Pasion“ Peryentase
ia Jumiah Pasien
11.20 1 06
3130 7 4S
31-40 16 103
41680 3 216
31-40 6 38,5
61-70 2 14
71-60 6 38
81-90 1 06
Tous 156, 100
Karakteristik Sosiodemografi: Jenis Kelamin
Pada penelitian ini terlibat bahwa angka kejadian
sirosis hati pada laki-laki lebih bnayak daripada
perempuan, yaitu dengan perbandingan 2,3 : 1. Pada
laki-laki ditemukan sebanyak 109 kasus (69.9%),
sedangkan pada perempuan hanya 47 kasus(30,1%)
label 2. Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Pasien Persentase
Laki-Laki 109 69.9
Perempuan "7 30.1
Total 136. 100
$s 1 00
Karekteristik Sosiodemografi: Tempat Tinggal
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa pasien sirosis hati
paling banyak bertempat tinggal —dipalembang.yaitu
‘ebonyak 112 pasien dengan persentase 71,8%, Sedangkan
ciluar ‘kota Palembang berjumlah 44 pasien dengan
Petsentase 28,2%,
‘abel 3, Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan Tempat
Tienpat tga neh Past
al Jumilah Pasion Persentase(®
Palembang, 112 -
718
‘Lar Palembang 44 282
es
Manifestast Klinis: Keluhan otama .
Keluhan yang paling sering menyetubkan strosis
datang berobat adalah Karena perut_ membesar yaitty
sebanyak $0 (22.1%), Sedangkan pasien dengan
keluhan muntah darah sebanyak 28 pasien (17.9%),
keluhan nyeri perut yaitu sebanyak 18 pasien (9.6%),
pada melena sebanyak 15 pasien(9,6%), keluban
Temas sebanyak 12 pasien(7,7%), Aeluhan demam
sebanyak TT pusien(7,1%), keluhan hematemesis dan
melena, Sedangkan keluhan yang paling jarang pada
ang datang berobat adalah badan menguning §
4) ddan badan bengkak sebanyak 3 pasien
dengan persentase 1,9%.
‘Tabel 4 , Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Keluhan utama
Keluhan Utama Tanilah Pasion Pervent
Nyeri Perut 15 96
Demam n a
Hematemesis 28 9
Melena 1s 96
‘Mual Muntah 8 Sa
Lemas 2 1
Perut Membesar 50 QI
Badan menguning 3 2
Badan bengkak 3 1
Hemuatemesis dan metena 9 SR
Total 100
‘Manifestasi Klinis: Edema
Berdasarkan tabel S terdapat 48 pasien(30,8%) yang
ditemukan —mengalami pembengkakan (edema),
terutama terjadi pada tungkai,
‘Tabel 5. Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
‘Temuan Klinis Berupa Edema
ers
téem __umilah Rasen Terentas
Te 10 64
Ya 48 308
Tidak 98 O28
Total 186, 100
—.,
Manifestasi Klinis: Ikterus
Ikterus atau tanda_kekuningan ditemukan pada 46
Pasien sirosis hati(29,5%). Hal ini dapat dilihat pada
label 6, Tanda kekuningan ini terutama akan jetas
terlihat pada sclera mata pasien._ Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Tate ivan Klis Berupa Sklera Iter
‘Temuan Ki
—Tihtenss Tomlah Pasic Persentase(@)
is Hat dar
0, Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkam Kat
‘Tabel 10, Distri Se
g 6 ue Kedar SGPT Te Persentaset™)
is io 7 "Ta is 6
i 108 ‘ a ;
Tal 156 100 Meninghat n 2
—= Menrun 6 \
Normal 3 23
mmuan Klinis: Spider Nevi
Sie aaah anda sepert sarang labo-aba yan
biesanya ditemukan dibahumuka.dan ler gan atas.
erdasarkan tabel 7, dapat dilihat
pois sirosis hati yaitu hanya 23 pasien (14,79).
Tbe 7. Distibusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
“Temaan Kliais Berupa Spider Nevi
Spider New, Tumlah Pasien__Persentase(%)
Te 1s TRA
Ye B 7
Tidak 2» 128
Total 156 100
To! SG
Temuan Klink
Palmar Eritema
Palmar eritema berupa warna merah saga pada thenar
atau hipothenar telapak tangan pasien sirosis hati.
Berdasarkan tabel 9 palmar eritema hanya ditemukan
24 pasicn( 15.4%),
Tabel 8 Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Temuan Klins Berupa Palmar Eritema
Tas Ericsson Pane Paver
Ta Wd 2
we a 1s
‘Tidak 2 138
Towal 156 100.
Gambaran Laboratoris: Kadar SGOT dan SGPT
Fabel 9, Menunjukkan bahwa terdapat 91. pasien
(55.3%) yang mengalami peningkatan kadar SGOT,
‘Tabet 9. Distribosi Pasien SirosisHlati Berdasarkan
Kadar SGOT
BESO Jumlah Pasien Persentase(%)
7 Too
Vial a 383
ore 3 is
eval 4s 189
WS tw
Sedan,
ek pada tabel 7, dapat dilhat bahwa kadar SGPT
{spat 72 pasien (46.2%) yang mengalamnt
ade Scr, ng mengalarni peningkatan
156 100.
Total =
Gambaran Laboratoris: Kadar Alboumin dan
Globulin
Dilihat dari table 11, Teterjadi penurunan kadar
albumin pada 143 pasien sirosis hati (91,7%).
‘Tabel 11. Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Kadar Albumio
eee
Kadar Tumlah Pasten _ Persentase(%)
Albumin
Meningkat 0 0
Menurun 143 917
Normal 13 83
Total 156. 100
Tow! 1
Tabel 12-menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan
kadar globulin menunjukkan hasil yang sebaliknya
dengan kadar albumin, 125 pasien sirosis hati (80,1%)
‘yang mengalami peningkatan kadar globulin.
‘Tabel 12, Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Kadar Globulin
‘Kodar Globulin _Jumlah Pasien Pe 7
Meningkat 15 mn
Menurun mn a
Normal 20 Bs
Total 156, 100
Gambaran Laboratoris: Seromarker HBsAg,
‘Tabel 13, Distribusi Pasien Sirosis Hati Berdasarkan
Seromarker
ee
Seromarker HBsAg Tuma Pasien ___Persentase?0
Negatif 30 193
Posit| 8 179
Td 98 os
Tul 156 100
abel 13 menunjukkan bahwa dari 156 pasien susie
hati terdapat 28 pasien(17,9%) dengan hss
seromarker HBsAg positif.4 Pembabasan
xerakteristih Sosiodemografi: Usia
ganic hati paling banyak dialami oleh orang tanjut
wan dengan disiresis yang
it kronth sehingga membutubkan
sesuai
1 basil penclitian yang menunjukkan frekwensi
sosis hati paling tinggi terjadi pad usia 41-70
Tetapi pada reatang usia 71-90 tahun,
{pasien sirasis hati sangat rendah(4.4%%). Hal
wikaithan dengan laporan Data Statistik
2 yang menyebutkan usia harapan_ hidup
Indonesia tahun 2000-2010 adalah 69.8
dheun. Jai sangat besar kemungkinan penderita sirosis
erumur lebih dari 70 tahun sudah mening
rahul sebelum sempat berobat
Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan
thun 2007 yang mengatakan bahwa
elompok vsia terhanyak pasien sirosis hati_adalah
Aelompos usia 40-50 tahun.” Karena seperti yang kita
Actatui penduduk jaman sekarang terutama didaerah
Palembang, gaya hidup masyarakat yang sangat
gemar dengan kebiasaan “jajan” serta_konsumsi
aigoho! yang sangat tinggi-kebiasaan ini dapat
remicy sirosis hati mancul lebih awal dan
progresifitas penyakitnya sendiri jg menjadi lebih
cepat
‘arakteristik Soslodemograff: Jenks Kelamin
Lakiclaki lebih sering mengalami sirosis. hati karena
mayoritas pengonsumsi alcohol adalah laki-laki.
Dapat dihubunghan juga dengan laki-laki yang
cenderung bekerja lebih keras dan berat, disertai
dengan pola makan yang tidak baik dan sehat, Hal-hal
tench meropaian faor yang memicu menculnya
sirosis hati
Hasit penctitian ini sesuai dengan yang diuraikan oteh
Nack F. panjaitan di RSUP samarinda tahun 1985,
yaituy didapatkan bahwa laki-laki lebih banyak
menderita sirosis hati daripada perempuan, walaupun
dengan perbandingan yang agak berbeda 4:1.°
Karakteristik Sosiodemografi: Tempat Tinggal
Hasil penetitian ini dapat dikaitkan dengan
hondisi sanitasi lingkungan dipalembang yang
Ssangat buruk dan populasi- manusia yang
femakin besar —schingga —_memudahkan
riangkitnya virus hepatitis B da C. Hal ini
“apat dikaithan dengan semakin. merebaknya
Penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan
jarum suntik yang memudahkan penularan virus
“epatitis C. Hal ini jg sesuai dengan peneli
eng: bahwa sirosis hati
tahun 2006 yang mengatakan i
Uiindonesia paling sering disebabkan oleh virus
hepatitis B dan C."
Manifestasi Klinis: Keluhan Utama
Pads sexs teadi gangguan pada hati dalam
rmenjalankan fungsinya. Fungsi hati untuk mensintesis
albumin pun ikut terganggu. Selain itu dengan
semakin parahnya sirosis akan terjadi pengiriman
sinyal sinyal ke ginjal untuk melakukan retensi garam
dan air dalam tubuh sehingga langsung_memicu
pengumpulan air dalam rongga peritoneum. Berbagai
literature juga -mengatakan sites merupakan
komplikasi tersering pada sirosis hati, Oleh Karena itt,
pasien sungat sering mengeluhkan perut_ membesar
sebagai keluhan utamanya.Sedangkan hematemesis
dan melena biasanya muncul paca stadium lanjut dari
sirosis hati. Gejala-gejala ini akan timbul_ setelah
terjadinya hipertensi porta lanjut yang mengakibatkan
gastropati dan pecahnya varises esofagus. Seseuai
dengan Consensus Baveno IV yang menyatakan bila
telah terjadi perdarahan maka dikelompokkan sebagai
stadium 4 sirosis hati. Maka gejala ini lebih sedikit
menjadi keluhan utama. Hal ini sesuai dengan
penelitian dari Achmad Rifai Amirudin tahun 1985
yang menghasilkan bahwakeluhan utama pasien
Sirosis hati adalah perut’ yang semakin
membesar.namun dengan basil persentase yang
berbeda yaitu 94.23%.’ Perbedaan ini dapat
dipengaruhi oleh jumtah sampel yang berbeda , karena
jumlah sampel penelitian yang tidak lengkap sangat
berpengaruh,
Manifestasi Klints: Edema
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian trsan
Hasan yang menyebutkan bahwa salah satu temuan
Klinis pasien sirosis hati adalah edema tungkai.*
Edema pada tungkai timbul sebagai akibat dari
penurunan kadar albumin yang memicu penurunan
kadar osmotic dan juga retensi air dan garam dalam
tubuh oleh ginjal sehingga garam dan air akan menjadi
berlebihan . cairan dari ruang intraselulerakan keluar
keruang ekstraseluler sehingga timbul pembengkakan
Manifestasi Klini
Ikterus
Fuad Bakry.yang menunjukkan bahwa hanya
pasien ditemukan ikterus. tkterus pada pasien
hati disebabkan karena peningkatan kadar
direct. Tanda kekuningan ini akan terlihat jela
sclera mata pasien, Karena sclera mata |
jaringan ikat longgar yang sangat tipis
mudah terwamai oleh bilirubin bebas
tersebut EManifestasi Klinis: Spider Nevi ;
Heit penclitian ini tidak sesuai dengan penelitian
jandinaviar yang mengungkaphan bahwa spider nevi
perupakan gambaran yang cukup sering ditemukan
(3%) pada pemeriksaan fisik pasien sirosis hati,
ftasit yang berbeda ini dapat disebabkan karena pada
324% subjek penelitian ini tidak dilakukan
pemeriksaan tanda klinis spider nevi, Perbedaan hasil
ini dapat jg dischabkan penelitian
jar yang berlokasi dipadang, dimana pola
makan masyarakat padang yang tinggi kolesterol
menycbabkan tingkat obesitas dan hiperkolesterolemia
sangat tinggi. Kolesterol merupakan bahan pembuat
itambah lagi deng:
kerusakan hati yang
wyebabhan hati tidak bisa mendektosifikasi
csterogen. Keadaan hiperesterogenemia ini akan
npermudsh rupturnya jaringan elastin pembuluh
damah, yang akan menyebabkan dilatasi arteriola dan
akan muncul spider nevi.
esteragen.
Manifestasi Klinis: Palmar Eritema
Hasil penelitian ini relatif sesuai dengan penelitian
Nurul Akbar yang menyatakan bahwa hanya 10%
pasien yang mengalami palmar eritema.”” Perbedaan
angka persentasi tersebut dapat dipengaruhi oleh
jumlah sampel yang berbeda atau pengumpulan
subjek penelitian tidak lengkup, Palmar eritema
timbul karena pada sirosis hati akan terjadi penurunan
trombosit (trobositopenia), sehingea akan lebih
mudah terjadi perdarahan. Namun ada juga yang
menghubungkan dengan perubahan metabolism
hormone esterogen. Karena kulit telapak tangan tipis,
maka perdarahan dan tanda kemerahan lebih mudah
terjadi dan tergambarkan pada bagian ini.
Gambaran Laboratoris: Kadar SGOT dan SGPT
Indikator peningkatan SGOT dan SGPT
sesuai dengan nilai_ normal __hasil
pemeriksaan laboratorium yang dipakai
RSMH, Nilai normal SGOT adalah 5 sampai
38 U/L, sedangkan untuk SGPT adalah %
sampai $1 U/L. hasilpenelitian ini relative
sesual_ dengan penelitian D. Lee yang
Menyatukan bahwa sebagian pasien sirosis
hati akan mengalami peningkatan kadar
T sebagai tande bahwa telah
) unan fungsi hati. Hasil
Pemeriksaan SGOT dan SGPT, dimana
Pengetahuan mengenai penyakit sirosis hati
‘nl sudah lebih tinggi dan masyarakatnya
sais terbiasa melakukan medical check
Gambaran Laboratoris: Kadar Atbumin dan
Globulin
Berdasarkan nilai normal —hasilpemeriksaan
Iaboratorium yang digunakan RSMH, maka kadar
albumin dikatakan menurun bila kadamys Kurang dari
3,Swidi. Sedangkan globulin dikatakin menurun bila
Kadarnya kurang dari 2,8 dan dikatakin-meningkat
bila kacamya tebih dari 3,1 g/dl. Hasil penelitian in
‘suai dengan penelitian H.A.M. Akil, yang
menyatakan bahwa pada umumnya pasien sirosis
‘mengalami penurunan kadar albumin dan peningkatan
kadar globulin,
Albumin merupakan substansi terbesar dari protein
yang diproduksi oleh hati dari asam amino yang
jambil dari makanan, serta daya cadang hati yang
sing kali menyebabkan kurang sensitifnya
in albumin,
n_yang signifikan i
menunjukkan bahwa pada sirosis memang_terjadi
kerusakan sel-sel hati yang Iuas. Gobulin alfa dan
globulin gamma disintesis dalam hati, Peningkatan
terjadi karena pada penyakit hati akan terjadi
peningkatan sintesis antibodi, sedangkan globulin
berfungsi sebagai pengangkut beberapa jenis hormone
dan antibody. Selain itu dapat kita lihat_terjadi
penurunan globulin pada 7.1% pasien sirosis hati,
Penurunan ini memang dapat terjadi sebagai tanda
Penurunan imunitas dan penyakit hati, Rasio albumin
dan globulin yang terbalik ~memang _umumnya