Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(15.322.2159)
(15.322.2160)
(15.322.2161)
(15.322.2162)
(15.322.2163)
(15.322.2164)
(15.322.2165)
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi Impaksi Serumen
Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat
penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang
mengganggu (Mansjoer, Arif :1999).
Infaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat
penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang
asing, dan
serumen terdorong ke dalam dan menyebabkan rasa nyeri dan penuh serta
terkadang mengakibatkan vertigo karena fungsi dari eustachuis sebagai organ
penyeimbang tekanan menjadi terhambat. Kebiasaan membersihkan telinga
yang salah serta kondisi liang telingga yang sempit mengakibatkan serumen
menjadi terdorong kedalam dan mengakibatkan rasa nyeri. Keadaan nyeri ini
akan bertambah parah jika tidak ditangani. Klien dengan impaksi serumen akan
merasakan tekanan suara tinggi di dalam, berdenging sehingga timbul rasa
Dermatitis
kronik
Liang telinga
Produksi
cemas,
tidak
nyaman dalam
beraktivitas maupun
beristirahat Kebiasaan
serta risiko
pada telinga luar
serumen
sempit
membersihkan
gangguan persepsi sensori auditory menjadi meningkat.
telinga yang salah
banyak dan
kental
Impaksi Serumen
(Penumpukan serumen)
Pathway
Menekan dinding
liang telinga
Menekan membrane
timpani
Telinga tersumbat
Kurang
pengetahuan
Pendengaran
terganggu
Perubahan sensori
dan persepsi
Nyeri akut
Ansietas
kondisi
Gangguan harga
diri rendah
Gangguan sensori
persepsi (auditori)
6. Pemeriksaan diagnostik
a. CT Scan tulang tengkorak
b.
Scan Gallum 67
c.
Scan Tekhnetium 99
d.
MRI
e.
Tes Laboratorium
f.
Kelenjar auditorius
g.
Uji Weber
h.
Uji Rinne
aplikator
( pelilit ).
Serumen yang keras, dikeluarkan dengan pengait atau kuret.
Serumen yang sangat keras ( membatu ), dilembekkan dulu dengan
karbogliserin 10%, 3 kali 5 tetes sehari, selama 3 5 hari, setelah itu
dikeluarkan dengan pengait atau kuret dan bila perlu dilakukan irigasi
telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh.
d.
dasar
kanalis.
Gerakan
memutar
lambat
keabuan
spekulum
3. Intervensi
No
Rasional
dx
1
Hasil
Setelah dilakukan
Pengkajian nyeri
perhatikan
akan memudahkan
lokasi/karakter dan
perawat dalam
nyerinya berkurang dg
intensitasnya
memberikan asuhan
kriteria hasil:
keperawatan dengan
Klien tidak
Pantau Tanda
tanda vital
mengeluh nyeri
benadan tepat.
Nadi yang cepat dan
pasien mengalami
Berikan posisi yang
nyaman pada pasien
dalam batas
nyeri
Posisi nyaman dapat
menurunkan tingkat
nyeri pasien.
normal
Dorong
menggunakan tehnik
manajemen nyeri,
seperti nafas dalam
Pengetahuan
manajemen nyeri
dapat membantu
pasien dalam koping.
Pemberian obat
Setelah dilakukan
tindakan selama... x
Kolaborasi dalam
seperti analgetik
pemberian obat
analgetik
menurunkan rasa
Kaji ketajaman
pendengaran pasien
nyeri
Mengkaji ketajaman
pendengaran pasien
24 jam, klien
untuk menilai
menunjukkan
yang ditimbulkan
pendengaran dg
oleh penyakit
kriteria hasil:
terhadap
pendengaran klien
Ajarkan pada pasien
atau keluarga pasien
untuk tidak
sembarangan
membersihkan
telinga
Pengetahuan tentang
membersihkan
telinga yang baik
mencegah atau
menurunkan risiko
terjadinya impaksi
serumen.
Kolaborasikan
dengan dokter
spesialis untuk
melakukan
pembersihan
serumen
Kolaborasikan
Pembersihan
serumen dapat
menghilangkan
penumpukan
serumen yang
mengakibatkan lesi
serta obstruksi
Gliserin membantu
mengeluarkan
serumen yang
lain untuk
menumpuk.
membersihkan cairan
Setelah dilakukan
gliserin 10%
Kaji makna
tindakan selama .. x 24
perubahan pada
jam, klien
pasien/orang
menunjukkan fungsi
terdekat
pendengaran yang
optimal
Perhatikan perilaku
menarik diri dan
penggunaan
penyangkalan
maladaptive.
Terapi dapat
mengarahkan klien.
Kolaborasikan ke
4
Setelah dilakukan
terapi fisik
Berikan pemahaman
tindakan selama x
tentang prognosis
Pengetahuan akan
prognosois
meminimalkan
cemas, terbuka,
mengakui dan
menunjukan prilaku
menyatakan
tidak gelisah
perasaan
tingkat cemas
Langkah awal dalam
mengatsi perasaan
adalah terhadap
identifikasi dan
ekspresi. Mendorong
penerimaan situasi
dan kemampuan diri
Ajarkan tehnik
aseptik pada pasien
Ajarkan cara
untuk mengatasi.
Hygine yang terjaga
meminimalkan risiko
infeksi
Pengetahuan tentang
membersihkan
benar meminimalkan
yang benar.
Diskusikan obat
infeksi
Penting bagi pasien
memahami
impaksi serumen,
perbedaan antara
efek samping
mengganggu dan
diinginkan
merugikan.
4. Impementasi
o Dx 1 : - pasien tampak rileks
- skala nyeri 1-3
c.
5. Evaluasi