Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dapatkan keterangan dari dokter jika dibutuhkan oleh kebijakan institusi dalam
menggunakan intervensi pembatasan fisik
Berikan privasi pada pasien dengan pengawasan yang adekuat, dimana martabat
pasien merasa rendah akibat pembatasan fisik
Sediakn staff yang cukup untuk mmbantu pemasangan alat pembatasan fisik
Tunjuk satu staff untuk memberikan arahan dan komunikasi selama pemasangan alat
pembatasan fisik
Gunakan pegangan yang tepat pada pasien dengna pemasangan alat pembatasan fisik
Identifikasi pasien dan tingkah laku yang signifikan yang membutuhkan intervensi
Jelaskan prosedur, tujuan, dan waktu intervensi pada pasien dan hal-hal lain yang
signifikan agar pasien dapat mengerti
Jelaskan pada pasien dan tingkah laku lain yang signifikan yang dapat dilakukn pada
terminasi intervensi
Monitor respon pasien saat prosedur
Cegah wilayah pembatasan agar tidak kesamping tempat tidur
Amankan restrain jauh dari jangkauan pasien
Berikan pengawasan yang tepat untuk memonitor pasien dan tindakan terapeutik
Berikan kenyamanan psikologi pada pasien
Sediakan aktivitas hiburan (spt televisi, bacaan untuk pasien atau pengunjung,
mobilisasi) jika sesuai dengan kerja sama pasien selama intervensi
Berikan obat PRN untuk ansietas/ agitasi
Monitor kondisi kulit pada bagian yang dibatasi
Monitor warna suhu dan sensasi pada ekstremitas yang dibatasi
Berikan gerakan dan latihan berdasarkan tingkat kontrol diri pasien, kondisi dan
kemampuan
Posisikan pasien untuk kenyamanan untuk mencegah aspirasi dan perlukaan
Berikan gerakan pada ekstremitas pasien
Bantu pasien untuk merubah posisi tubuh secara periodik
Sediakan alat bantu untuk memanggil spt bel pada pasien ynag ketergantungan jika
perawat tidak ada
Bantu kebutuhan yang berhubungan dengan nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan personal
higiene
Evaluasi dengan waktu yang teratur kebutuhan pasien untuk melanjutkan intervensi
pembatasan fisik
Libatkan pasien dalam aktifitas untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, keputusan
dan orientasi
Libatkan pasien dengan tepat dalam membuat keputusan untuk memindahlan atau
menambah atau mengurangi bentuk intervensi pembatasan fisik
121
Inspeksi kulit yang berada dibawah manset turniket setelah manset dilepaskan.
Evaluasi kekuatan nadi perifer, sensasi, dan kekuatan pergerakan jari tangan dan kaki
setelah manset dilepaskan.
Dokumentasi nomor identifikasi dari turniket, daerah manset, tekanan, waktu
pemompaan dan pengempisan, kondisi kulit dibawah manset dan sirkulasi dari perifer
dan evaluasi neurologi.
Gunakan alat yang cocok untuk menyokong ekstremitas (mis. Roll tangan dan roll
trochanter)
Letakkan benda yang sering digunakan pasien dalam jangkauan
Letakkan tombol didekat tempat tidur yang mudah dijangkau
Tempatkan alat pemanggil dalam jangkauan
143. PENGATURAN POSISI INTRAOPERATIF
Definisi : Memindahkan pasien atau bagian tubuh pasien untuk meningkatkan pembukaan
daerah operasi untuk menurunkan resiko ketidaknyamanan dan komplikasi
Aktivitas :
Menetapkan ROM pasien dan kestabilan sendi-sendi
Periksa sirkulasi perifer dan status neurologi
Periksa integritas kulit
Gunakan alat bantu untuk imobilisasi
Kunci roda usungan dan tempat tidur ruangan operasi
Gunakan jumlah tenaga yang adekuat untuk memindahkan pasien
Sokong kepala dan leher ketika memindahkan pasien
Koordinasikan pemindahan dan pengaturan posisi dengan tingkat anestesi atau tingkat
kesadaran
Lindungi jalur IV, kateter,dan area pernapasan
Lindungi mata
Gunakan alat bantu untuk menyokong kepala
Immobilisasi atau sokong beberapa bagian tubuh
Pertahankan posisi lurus pasien (posisi anatomi)
Letakkan pasien di atas matras atau bantal yang terapeutik
Tempatkan pasien pada posisi operasi yang menguntungkan (misalnya: supinasi,
pronasi, lateral , atau lithotomi)
Elevasikan ekstremitas
Gunakan bantalan untuk meninggikan tulang
Gunakan bantalan untuk nervus supervicial
Gunakan selempang yang nyaman atau pengatur lengan jika dibutuhkan
Gunakan tempat tidur operasi
Monitor pengaturan posisi dan traksi
Monitor posisi pasien selama operasi
Catat/ dokumentasikan posisi dan alat yang digunakan
144. PENGATURAN POSISI : NEUROLOGIK
Definisi : Posisi yang optimal, kesejajaran tubuh yang tepat untuk pasien yang mengalami
atau beresiko untuk cidera spinal atau kerusakan vertebre.
Aktivitas :
Immobilisasi atau sokong bagian tubuh yang terkena, sesuai kebutuhan
124
Ajarkan pasien dan keluarga tentang resiko yang berhubungan dengan disrtmia.
Siapkan pasien dan keluarga untuk studi diagnosa seperti kateter jantung atau studi
elektrikal fisiologis.
Bantu pasien dan keluarga dalam memahami pilihan tindakan.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tindakan dan efek samping dari obat yang
diberikan.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang kemandirian yang berhubungan dengan
pengguanaan alat pacu permanen dan alat AICD sesuai indikasi.
Ajarkan pasien dan keluarga ukuran yang meningkatkan resiko kekambuhan disrimia.
Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana mendapatkan bantuan emergency.
Ajarkan anggota keluarga tentang CPR.
127
Kurangi penggunaan alat alat yang dapat menimbulkan tekanan pada pasien secara
tepat dan sesuai dengan ondisi pasien
Gunakan alat pengurang timbulnya tekanan pada pasien
Lindungi bagian bagian tubuh pasien dari perubahan suhu yang ekstrem
Immobilisasi kepala leher ,dan tulang belakang pasien secra tepat
Pantau kemampuan defekasi pasien
Kaji penyebab jika pasien tidak mampu BAB
Sediakan tempat BAB pasien jika pasien tidak mampu BAB ke kamar mandi
Periksa pemberian analgesic dan berikan analgesic kepada pasien
Monitor atau pantau adanya gejala trombhoplebitis atau thrombosis dari pembuluh
vena
Diskusikan dan identifikasi dengan tenaga medis lainnya penyebab dari aanya
perubahan sensasi atau sensasi yang abnormal pada pasien
Instruksikan pasien untuk memantau sendiri posisi dari bagian bagian tubuhnya
ketika adanya tanda tanda kerusakan atau gangguan.
Gunakan perintah yang telah ditentukan (orders), aturan-aturan dan prosedur yang
sesuai dalam melakukan pemberian obat.
Instruksikan pasien dan keluarga tentang tindakan yang diharapkan dan efek samping
obat
Monitor pasien apakah memerlukan medikai melalui PRN (parenteral)
Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi dari pemberian obat pada pasien
Keluarkan narkotik dan obat-obatan yang dibatasi lainnya berdasarkan protocol
pemberian obat
Verifikasi pertanyaan tentang pengobatan dengan tenaga kesehatan yang tepat
Dokumentasikan pemberian obat dan respon pasien
Definisi : Pengumpulan, interpretasi dan sintesis data pasien yang berkelanjutan dan berguna
untuk pembuatan keputusan klinik.
Aktivitas :
Tentukan resiko kesehatan pasien, jika diperlukan.
Peroleh informasi tentang prilaku dan kebiasaan
Pilih indeks pasien yang sesuai untuk memantau terus menerus, sesuai kondisi pasien
Lakukan pengumpulan dan interpretasi data secara rutin yang diindikasikan dengan
status pasien.
Interpretasikan hasil tes diagnostik, jika diperlukan.
Retrieve dan interpretasikan data laboratorium, hubungi dokter, jika diperlukan.
Terangkan hasil tes diagnostik pada pasien dan keluarga.
Pantau kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas self-care
Pantau status neurologi
Pantau pola prilaku
Pantautanda tanda vital jika diperlukan.
Kolaborasikan dengan dokter melakukan monitoring ICP, jika diperlukan.
Kolaborasikan dengan dokter untuk melakukan monitoring Hemodynamik invasif,
jika diperlukan
Pantau tingkat kenyamanan dan beri tindakan yang sesuai.
Pantau strategi koping yang digunakan pasien dan keluarga.
Pantau perubahan pola tidur.
Pantau oksigenasi dan berikan tindakan untuk mendukung keadekuatan oksigenasi
organ vital
Lakukan pemeriksaan kulit rutin pada pasien resiko tinggi.
Pantau tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Pantau perfusi jaringan, jika diperlukan.
Pantau status nutrisi, jika diperlukan.
Pantau adanya infeksi, jika diperlukan.
Pantau fungsi gastrointestinal, jika diperlukan.
Pantau pola eliminasi, jika diperlukan.
Pantau adanya kecendrungan perdarahan pada pasien yang resiko tinggi.
Catat tipe dan jumlah drainase dari slang, lubang, serta laporkan kepada dokter
tentang perubahan yang penting.
Bandingkan status sekarang dengan status sebelumnya untuk mendeteksi kemajuan
dan kemunduran pasien.
Konsultasi pada dokter jika data pasien mengindikasikan untuk dilbutuhkan
perubahan terapi medis.
Berikan treatment yang diperlukan, menggunakan protokol tetap
Prioritaskan tindakan berdasarkan status pasien.
Analisa permintaan dari dokter yang berhubungan dengan kondisi pasien untuk
memastikan keamanan pasien.
Lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang sesuai untuk mengadakan
penanganan yang baru atau perubahan penanganan dari yang sudah ada.
133
134
Informasikan pasien tentang tanda dan gejala dari penyakit kelamin dan pentingnya
pengobatan dini
Lakukan pemeriksaan pelvis, jika diperlukan
Dapatkan biakan bagian cervikal, jika diperlukan
Tentukan penanganan, yang diindikasikan untuk penyakit kelamin atau infeksi vagina
Anjurkan pasien untuk mengevaluasi dan manangani penyakit kelamin jika pasangan
menunjukkan gejala-gejala, walaupun pasien tidak mengalami gejalanya
Anjurkan pasien mengobati penyakit kelamin pasangan, jika biakan positif
Laporkan biakan positif penyakit kelamin, sebagaimana dilakukan oleh pihak yang
berwenang
Diskusikan efek dari perbedaan metode kontasepsi pada kesuburan berikutnya
Nasehati pasien tentang penggunaan kontrasepsi
Anjurkan pasien untuk menghindari penggunaan intrauterin
Informasikan pasien tentang resiko pekerjaan dan lingkungan pada kesuburan
(misalnya, radiasi, bahan kimia, stress, infeksi, faktor lingkungan lainnya)
Informasikan pasien tentang pilihan konservatif yang bisa menjaga kesuburan, ketika
pembedahan ginekologi dan abdomen diindikasikan
Tunjukkan pasien selama pemeriksaan fisik untuk masalah kesehatan yang
diakibatkan kesuburan (misalnya, amenore, diabetes, radang endometrium, dan
penyakit tiroid)
Anjurkan segera, pengobatan cepat untuk radang endometrium
Lihat kembali gaya hidup yang mungkin merubah kesuburan (misalnya, merokok,
penggunaaan zat, mengkonsumsi alkohol, nutrisi, latihan dan perilaku seksual)
Tunjukkan program modifikasi gaya hidup, jika diperlukan
Informasikan pasien tentang efek alkohol, tembakau, obat-obatan, dan faktor lainnya
terhadap produksi sperma dan fungsi kelamin laki-laki
Tunjukkan pasien dengan indikasi gangguan kesuburan untuk diagnosis dini dan
pengobatannya
Bantu pasien dalam menerima dukungan pekerjaan untuk pengobatan kesuburan
Informasikan pasien untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari metode
sterilisasi yang berbeda-beda
Nasehati pasien mempertimbangkan sterilisasi untuk prosedur irreversibel
159. INTRAPARTAL
Defenisi : memantau dan memanajemen pada kala I dan II proses kelahiran
Aktifitas :
Tentukan apakah klien memerlukan labor
Tentukan apakah adanya ruptur pada membran
Tentukan area kelahiran
Tentukan apakah pasien mengalami kesulitan selama kehamilan
Persiapkan pasien untuk pemeriksaan labor jika perlu
Berikan privasi pada klien selama tindakan
Lakukan pemerisaan leopold untuk menentukan posisi janin
Pantau tanda tanda vital selain kontyraksi jika perlu
Auskultasi DDJ setiap 30 60 mnt jika ringan, tiap 15 30 mnt selama labor aktif,
dan setiap 5 10 mnt pada atage 2 pada status gawat.
Pantau DJJ selama dan sebelum kontraksi apakah berkurang atau meningkat
Laporkan bila ada perubahan abnormal pada DJJ
Palpasi kontraksi untuk menentukan frekuensi, durasi dan intensitas
Pantai tingkat nyeri selama labor
Posisikan pasien pada posisi yang aman dan menjaga perfusi plasenta
Ajarkan teknik nafas dalam dan relaksasi dan visualisasi
Berikan anestesi jika diperlukan
Auskultasi DJJ sebelum dan sesudah amniotomy
Bersihkan perineum dan ganti popoknya
138
Monitor ketepatan letak selang dengan menginspeksi kavitas oral, cek pH aspirasi
Hubungkan selang dengan suction, jika memungkinkan
Pastikan selang sesuai dengan bagian tubuh dengan mempertimbangkan kenyamanan
pasien dan integritas kulit
Irigasi selang, jika memungkinkan
Monitor rasa penuh (kenyang), mual dan muntah
Monitor bising usus
Monitor diare
Monitor cairan dan elektrolit status
Monitor jumlah, warna dan konsistensi output selang nasogastrik
Ganti pengeluaran output gastrointestinal dengan infus intravena, jika diperintahkan
Siapkan perawatan hidung dan mulut 3-4 kali sehari atau setiap diperlukan
Siapkan permen atau permen karet untuk membasahi mulut, jika memungkinkan
Ajarkan pasien dan keluarga cara merawat selang, jika memungkinkan
Siapkan perawatan kulit sekitar tempat masuknya selang
Ganti selang sesuai indikasi
Amati perdarahan
169. RESUTASI
Definsi : melaksanakan tindakan emergency untuk mempertahankan kehidupan
Aktivitas :
Monitor tingkat kesadaran /fungsi sensorik /motorik
Gunakan kepala topang dagu (head tilt chin) atau
manuver pendorongan
mandibula( jaw thrust manuver )untuk mempertahankan jalan napas
Bersihkan mulut, hidung dan sekresi trakea,
Lakukan manual ventilasi
Laksanakan resusitasi cardiopulmonal
Bantu dengan penekanan dinding dada
Hubungi code untuk memperoleh pertolongan
Minta bantuan dokter
Hubungkan pasien dengan monitor EKG
Mulai terapi IV dan laksanakan pemberian cairan IV
Sediakan perlengkapan siaga seperti obat
Gunakan monitor jantung
144
146
Masukkan endotrakeal tube untuk ventilasi yang memanjang atau respon yang lemah
dan masker ventilasi
Auskultasi bunyi napas untuk mengkonfirmasi penempatan endotrakeal tube
Amati pengamatan untuk peningkatan tanpa distensi gastriic untuk mencek
penempatan
Amankan jalan napas dengan menempelkanny pada wajah dengan plester
Masukkan kateter orogastrik jika ventilasi yang diberikan lebih dari 2 menit
Siapkan pengobatan jika diperlukan (contoh: antagonis narkotik, ephinefrin, volume
ekspander, dan sodium bicarbonat
Atur pemberian obat sesuai dengan pesanan
Dokumentasikan waktu, urutan dan respon neonatus untuk semua langkah resusitasi
Sediakan penjelasan untuk orangtua
Dampingi neonatus untuk pindah atau transfer
172. PENGASINGAN
Definisi : Penahanan dalam sebuah lingkungan yabg dijaga dengan survaillans tertutup oleh
staf perawat dengan tujuan untuk manajemen keamanan.
Aktivitas:
Memperoleh order dokter, jika dibutuhkan sesuai dengan kebijakan konstitusional
untuk melakukan pemaksaan yang bersifat fisik
Membentuk anggota perawat untuk berkomunikasi dengan pasien dan staf lainnya
Identifikasi untuk pasien serta peningkatan perilaku pasien dan untuk mengatur
anggota staf yang lainnya
Jelaskan mengenai prosedur, tujuan, dan waktu intervensi untuk pasien
Jelaskan kepada pasien dan orang penting lainnya mengenai perilaku yang dibutuhkan
untuk akhir terminasi
Kontrak dengan pasien untuk mengontrol perilaku
Instruksikan unuk menggunakan metode kontrol diri jika dibutuhkan
Temani pasien saat pasien memakai baju dengan aman dan memindahkan perhiasan
dan kacamata dengan aman
Pindahkan semua benda dari ruang pengasingan yang memungkinkan pasien
membahayakan dirinya dan saff perawat yang lainnya
Bantu pasien yang berhubungan dengan nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan
perseorangan
Sediakan makanan dan cairan di dalam kontainer yang tidak mudah dihancurkan
Lakukan pengamatan yang tepat untuk memonitor pasien dan untuk melakukan
tindakan terapeutik jika dibutuhkan
Beritahu kehadiran kepada pasien secar periodik
Lakukan pengobatan PRN untuk mengurangi ansietas dan agitasi
Berikan kenyamanan kepada pasien
147
148
Bantu pasien atau keluarga mengidentifikasi faktor yang dapat meningkatkan rasa
aman
Bantu pasien untuk mengidentifikasi koping yang biasa dipakai
Bantu pasien untuk menggunakan koping yang berhasil di masa lalu
149
Aktivitas :
Lakukan pemeriksaan pada darah dari membran mukosa, yang mengakibatkan luka
memar setelah terjadi trauma kecil, kebocoran dari tempat bekas suntikan, dan
timbulnya ptekia.
Pantau tekanan darah dan parameter hemodinamik, apabila tersedia (monitor tekanan
vena sentral dan kapiler paru-paru atau tekanan nadi arteri)
Lakukan bed rest dan kurangi aktivitas.
Catat kejadian terjadinya takikardi, penurunan tekanan darah, atau terjadi tekanan
arteri yang rendah dibawah normal, kepucatan, penurunan kapiler refill, dan
diaphoresis.
Pantau bunyi jantung bayi rata-rata untuk bradikardi (kecil dari 110 kali per menit)
atau takikardi (lebih dari 160 kali per menit) selama 10 menit, jika diperlukan.
Observasi ekstremitas untuk warna, panasnya, bengkaknya, nadi, tekstur, edema, dan
ulserasi.
Pantau untuk iskemik serebral atau indikasi terjadinya kekurangan aliran darah di
serebral atau tekanan perfusi serebral.
Pantau fungsi ginjal ( BUN dan kadar Cr), jika diperlukan.
Atur pemberian obat vasoactive.
Pasang kateter urin, jika diperlukan.
Pantau status cairan, termasuk intake dan output, jika diperlukan.
150
Pantau glukosa darah dan lakukan penanganan jika kadarnya abnormal, jika
diperlukan.
Pantau fungsi saraf.
Pantau terjadinya koagulasi dan lengkapi pemeriksaan darah dengan WBC yang
berbeda.
Gambarkan gas darah arteri dan pantau oksigen jaringan.
Gunakan alat pemantauan jalan arteri untuk memperbaiki ketelitian pembacaan
tekanan darah,
Sediakan therapy oksigen dan/ atau vemtilasi mekanik, apabila perlu.
Gunakan nasogastri tube untuk suction dan pantau sekresi, jika diperlukan.
Monitor tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah.
Pertahankan kepatenan jalan masuk IV
Dorong dugaan realistic dari pasien maupun keluarganya.
Monitor factor penentu dari pengiriman oksigen jaringan (PaO2, SaO2, dan kadar Hb
dan kardiak output), jika diperlukan.
Monitor gejala tidak adekuatnya oksigen jaringan (pucat, sianosis, dan rendahnya
kapiler refill).
Monitor gejala dari kegagalan pernafasan (rendahnya PaO 2, tinnginya kadar PaCO2
dan lemahnya pernafasan otot).
Monitor hasil laboratorium untuk merubah kadar pemberian oksigen atau asam, jika
diperlukan
Evaluasi efek dari terapi cairan.
Lindungi dari trauma.
Atur pemberian cairan untuk menjaga tekanan darah dan cardiac output, jika
diperlukan.
Posisikan pasien untuk mengoptimalkan perfusi.
Posisikan untuk perfusi perifer
Berikan dukungan emosional untuk pasien dan keluarganya.
Monitor fungsi gastrointestinal. (distensi dan bunyi usus)
Monitor perfusi sekeliling.
Pantau tingkat sters pasien
pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan dari kekurangan intake dan
penyerapan ( misalnya, kelaparan, vomiting, penyakit pankreas, diare )
pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan oleh pengeluaran ginjal
( misalnya, hipokalemia, hipomagnesemia, alkohol, hemodialisis dengan dialisa
posfat yang rendah, dan defisiensi vitamin D )
berikan suplemen posfat IV atau PO
pantau fungsi ginjal selama pemberian suplemen posfat
anjurkan meningkatkan posfat melalui intake oral (misalnya, konsumsi harian,
kacang-kacangan, sayur dan buah kering, dan daging)
Pantau neuromuskular untuk manifestasi hiponatremia ( misalnya, lemah, lesu,
malaise, tremor, ataxia, peningkatan kreatinin pospokinase, abnormal EMG, dan
rhabdomyolysis )
Pelihara kekuatan otot ( misalnya, bantu dengan latihan-latihan pasif atau aktif )
Pantau manifestasi CNS ( misalnya, kehilangan memori, perhatian berkurang,
kebingungan, konvulsi, koma, abnormal EEG, reflek berkurang, kerusakan fungsi
sensori, kelumpuhan syaraf kranial )
Pantau manifestasi tulang ( misalnya, tulang pegal-pegal, fraktur, kaku )
Pantau manifestasi kardiovaskular ( misalnya, kontraxi berkurang, cardiac output
berkurang, gagal jantung, dan ectopy )
Pantau manifestasi pulmonar ( misalnya, respirasi dangkal, volume tidal berkurang )
Pantau manifestasi IG ( misalnya, nausea, vomating, anorexia, kerusakan fungsi liver,
hipertensi portal )
Pantau manifestasi hematologi ( misalnya, anemia, peningkatan hemoglobin yang
mengikat oxigen untuk peningkatan SaO2, peningkatan faktor infexi karena
kerusakan fungsi WBC dan trombositopenia serta hemoragi )
Instruksikan pasien dan/atau keluarga tentang penanganan hipopospatemia
152
Laporakan variasi dalam praktek dokter dalam menjamin kualitas ,atau dalam
manajemen resiko yang harus sesuai
Partisipasi dalam komite multidisiplin untuk mendapatkan isu isu terbaru
Berikan informasi untuk kelompok dokter yang sesuai untuk mendorong perubahan
latihan atau tindakan serta inovasi sesuai yang dibutuhkan.
Follow up permintaan peralatan atau kebutuhan dokter
Perubahan proses praktik sampai sesuai dengan administratif ketika kelompok dokter
telah mengajarkan tentang kenapa harus dirubah
Berikan umpan balik pada dokter tentang perubahan praktik,peralatan dan staff,
termasuk dokter yang sedang bertugas untuk peralatan baruatau perubahan praktik
Dorong dokter untuk berpartisipasi dalam program pendidikan kolaboratif pada
pasien
Gunakan proyek dan komite multidisiplin sebagai forum untuk mendidik dokter
tentang isu keperawatan terbaruyang berhubungan.
Dukung penelitian kolaborasi dan aktivitas dengan jaminan kualitas.
Berikan aktifitas terstruktur di dalam area yang telah ditunjuk supya dapat
memfasilitasi kerja sam pasien dengan batasannya.
Monitor respon pasien terhadap prosedur
Berikan reinforsment positif pada pasien yang kooperatif
Evaluasi pada iterval biasa ,kebutuhan pasien untuk melanjutkan intevensi
pembatasan
Libatkan pasien jika sesuai,dalam memutuskan menambah atau mengurangi
intervensi pembatasan area.
Proses dengan pasien serta staff dalam terminasi intervensi pembatsan untuk
menguasai keadaan yang digunakan dalam intervensi.
Dokumentasikan rasional dilakukan nya intervensi pembatasan ,respon pasien
terhadap intervensi kondisi fisik pasien ,layanan keperawatan selama intervensi,dan
rasional terminasi dari intervensi.
Berikan level selanjutnya yang sesuai dari intervensi pembatasan.
154
Bantu dalam persiapan untuk menjelaskan test dan mengurangi ansietas klien yang
akan menjalani operasi.
155
Jauhi senjata yang potensial dari lingkungan klien ( benda tajam , jerat , dan lain
lain)
Mencari lingkungan secara rutin untuk memelihara klien bebas dari bahaya
Mencari pasien yang mempunyai senjata selama masa perawatan , secara tepat
Pantau keamanan alat alat yang dibawa pengunjung ke sekitar klien
Instruksikan pengunjung dan petugas kesehatan yang lain mengenai informasi
keamanan klien
Batasi klien menggunakan senjata yang potensial ( seperti senjata tajam , jerat , dll)
Pantau pasien selama menggunakan senjata potensial ( seperti : pisau cukur )
Tempatkan pasien kepada tempat yang nyaman bagi klien dengan aroma terapi untuk
menurunkan pengasingan dan kesempatan untuk melukai , secara tepat
Berikan ruangan sendiri untuk pasien menghindari kesempatan adanya perilaku
kekerasan kepada orang lain
Tempatkan ruangan pasien didekat ruang perawat
Batasi akses pasien ke jendela ,kecuali bila kunci dan jendala tahan pecah ,secara
tepat
Kunci keperluan dan gudang
Sediakan perlengkapan makan dari plastic
Tempatkan pasien pada lingkungan yang dibatasi sehingga terhindar dari
kemungkinan yang ada
Sediakan pengawas pada akses area untuk memelihara keamanan pasien dan intevnsi
teraupetik , kalau diperlukan
Jauhi individu dari sekitar terjadinya kekerasan / kekerasan potensial pada klien
Memelihara bentuk daerah yang aman ( kamar pengasingan ) kepada pasien ketika ia
mengamuk
Terapkan sarung, tangan, belt, helm, atau penahan untuk membatasi dan kemampuan
untuk memulai perilaku kekerasan diri sendiri, secara tepat
Sediakan plastic, semi besi, baju ganti, secara tepat.
Angkat bagian kepala tempat tidur selama pemberian obat dengan tepat
Bersihkan selang yang berisi obat dengan sikat dan air
157
Pilih ukuran jarum yang sesuai dengan spuit ( biopsy tulang sumsum/aspirasi jarum
atau ukuran 13-20 rigid)
Masukan jarum dengan spuit dengan sudut 60-90 derajat
Keluarkan isi spuit sesuai yang di butuhkan
Aspirasi isi sumsum tulang belakan untuk memasitkan tempat masuknya jarum,
menurut agen protocol
Bersihkan jarum, menurut agen protocol
Amankan jarum dengan mengikat pada tempatnya dan gunakan baju yang sesuai,
menurut agen protocol
Sambungkan selang ke jarum dan penuhi cairan untuk dialirkan dengankegawatan
atau dibawah tekanan, diperlukan laju aliran
Tepatkan selang IV pada ekstermitas
Identifikasi kesesuaian obat dan cairan dalam infuse
Tetapkan kecepatan aliran sesuai dengan aturan
Panatu tanda dan gejala dari ekstravasi cairan atau obat, infeksi dan emboli
Dokumntasikan tempat, tipe dan ukuran jarum, tipe cairan dan obat, kecepatan aliran,
sebagai per agen protocol
Laporkan respon pasien untuk terapi, menurut agen protocol
Buka akses IV dan hentikan selang intraosseous setelah kondisi stabil
159
Monitor memori sekarang, rentang perhatian, memori masa lampau, mood, emosi,
dan prilaku.
Monitor TTV: suhu, takanan darah, nadi, dan pernafasan.
Monitor status pernafasan: level ABG, kedalaman, pola, frekuensi, dan kekuatan
nafas.
Jika diindikasikan, monitor parameter hemodinamik invasif.
Monitor tekanan intrakranial dan tekanan kardiopulmonal.
Monitor refleks kornea.
Monitor refleks batuk dan muntah.
Monitor tonus otot, pergerakan motorik, gaya berjalan, dan propriosepsi.
Monitor pronator drift.
Monitor kekuatan menggenggam.
Monitor adanya tremor.
Monitor kesimetrisan wajah.
161
Berikan pasien makanan yang bergizi dengan tinggi protein, tinggi kalori dan
minuman yang dapat dikonsumsi dengan cepat
Bantu pasien memilih makanan lembek, lunak dan tidak asam
Berikan makanan melalui enteral
Hentikan penggunaan selang jika melaui oral dapat digunakan
Berikan cairan hiper alimentasi
Pastikan adanya kemajuan terapeutik dari diet
Sediakan makan yang diperlukan sesuai dengan resep diet
Anjurkan membawa makanan dari rumah
Sarankan untuk menyingkirkan makanan yang mengandung laktosa
Tawarkan jamu dan tempah-rempah sebagai alternative garam
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan suasana relaksasi
Berikan makan yang ditata semenarik mungkin dengan mempertimbangkan warna,
tekstur dan variasi
Berikan perawatan mulut sebelum makan jikan dibutuhkan
Posisikan duduk pasiensebelum memberikan makanan
Ajarkan pasien dan keluarga tentang daftar diet
Arahkan pengajaran dan perencanaan diet yang dibutuhkan
Beri pasien dan keluarga contoh daftar diet.
Ajarkan anggota keluarga / pemberi asuhan tentang tanda kerusakan kulit, jika
diperlukan.
192. PEMBIDAIAN
Definisi : Stabilisasi, immobilisasi, dan atau proteksi begian tubuh yang luka dengan bantuan
alat.
Aktivitas :
Posisikan bagian tubuh dengan sandbags atau dengan yang lain, jika diperlukan.
Bantu / sokong bagian tubuh yang terkena.
Pasang air splint, jika diperlukan.
Pasang sling untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang luka.
Lapisi area yang luka untuk mencegah friksi/pergeseran pada alat, jika diperlukan.
Bidai kaki yang luka pada posisi ekstensi, jika diperlukan.
Bidai lengan yang luka pada posisi fleksi atau ekstensi, jika diperlukan.
Gerakkan sedikit sedikit ekstremitas yang luka , jika memungkinkan.
Seimbangkan sendi proksimal dan distal yang dibidai, jika memungkinkan.
Pantau sirkulasi bagian tubuh yang terkena.
Pantau adanya perdarahan pada sisi yang luka.
Pantau integritas kulit yang berada dibawah alat bantu.
Bantu/sokong kaki menggunakan footboard, jika diperlukan.
Bantu tangan yang lumpuh pada posisi yang fungsional
Berikan latihan isometrik, jika diperlukan
Ajarkan pasien bagaimana mengobservasi dan merawat bidai.
193. PERAWATAN KULIT : PENGOBATAN TOPIKAL
Definisi : aplikasi dari topikal substansi atau manipulasi dari tujuan untuk meningkatkan
integritas kulit dan meminimalkan kerusakan kulit.
Aktivitas :
Hindari penggunaan alas kasur yang kasar
Bersihkan dengan sabun antibakteri jika diperlukan
Gunakan pakaian yang longgar
Taburkan bedak, jika diperlukan
Bersihkan balutan yang melekat dan debris
Tinggikan daerah yang bengkak ( ex : bantal dibawah area yang bengkak ), jika
diperlukan.
Berikan jel untuk bibir dan mukosa yang kering jika dibutuhkan.
Gosok punggung dan leher, jika diperlukan.
Ganti kondom kateter, jaika diperlukan
163
166
Intruksikan pasien untuk membuka dan menutup mulut dalam persiapan untuk
menempatkan dibelakang mulut dalam persiapan untuk memanipulasi makanan
Bantu pasien untuk menempatkan dibelakang mulut dan sisi-sisi yang peka
Pantau tanda dan gejala aspirasi
Pantau perpindahan gerak lidah pasien saat makan
Pantau pergerakan bibir selama makan, minum, dan mengunyah
Periksa fungsi mulut dalam menelan makanan setelah makan
Intruksikan pasien untuk menjilat partikel-partikel makanan di bibir dan dagudengan
lidah
Bantu pasien untuk memindahkan makanan dari bibir dan dagu jika memungkinkan
menggunakan lidah
Intruksikan keluarga atau tenaga kesehatan bagaimana menjaga dan memantau pasien
Intruksikan pasien atau tenaga kesehatan dalam pemberian nutrisi dapat berkolaborasi
dengan ahli gizi
Intruksikan pasien atau tenaga kesehatan pada penanganan emergency untuk tercekik
Intruksikan pasien atau tenaga kesehatan bagaimana memeriksa makanan sudah
tertelan atau belum sesudah makan
Pantau konsistensi cairan atau makanan berdasarkan penemuan studi saluran
pencernaan
Konsultasikan dengan ahli terapi dan dokter untuk mengatur konsistensi makanan
pasien
Bantu untuk mempertahankan keadekuatan kalori dan intake cairan
Pantau berat badan
Pantau kadar air tubuh ( intake output turgor kulit dan membran mukosa )
Berikan perawatan mulut sesuai kebutuhan
Diskusikan tentang perubahan gaya hidup yang mungkin dibutuhkan untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut atau kontrol proses dari penyakit
Diskusikan tentang pilihan terapi atau pengobatan
Jelaskan alasan rasional dari pemberian rekomendari terapi atau pengobatan
Indikasikan pasien untuk mencari pilihan-pilihan atau opini kedua, jika diperlukan
Jelaskan komplikasi kronis yang mungkin terjadi, jika diperlukan
Intruksikan pasien untuk mencegah atau meminimalkan efek samping dari penyakit, jika
diperlukan
Gali sumber atau dukungan yang ada, jika diperlukan
Sarankan pasien untuk dibawa ke agen komunitas lokal atau grup pendukung, jika
diperlukan
Intruksikan pasien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada penyedia perawatan
kesehatan, jika diperlukan
Sediakan nomor telefon jika komplikasi terjadi
Umpan balik informasi yang tersedia oleh anggota tim pelayanan kesehatan lainnya, jika
diperlukan.
Aktivitas :
Monitor temperatur tiap 2 hari
Monitr temperatur BBL hingga stabil
Selalu sediakan alat untuk memonitr suhu inti
Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi
Monitor warna kulit dan temperatur
Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia
Pantau asupan nutrisi dan cairan yang adekuat
Bedung BBl langsung estela lahir untuk mencegah kehilangna panas
Jaga kehangatan suhu tubuh BBL
Pakaikan stockinette cap untuk emncegah kehilangan panas BBL
Ajarkan pasien cara ntuk mencegah kelebihan dan strok panas
Tempatkan BBL dalam ruangan isolasi atau dibawah penghangat bila perlu
Diskusikan pentingnya termoregulasi dan kemungkinan efek negatif dari dingin yang
berlebihan
Ajarkan pasien, terutama pasien lansia, cara mencegah hypotermi jira terexpose udara
ddingin
Ajarkan indikasi dari keletihan dan penatalaksanaan emergency yang tepat
Ajarkan indikasi dari hypotermia dan penatalaksanaan emergency yang tepat
Guakan matras panas dan kantong hangat untuk mengatur perubahan suhu tubuh
Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien
Beri obat yang tepat untuk mencegah atu kontrol menggigil
Atur pemberian obat anti piretik
Gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatur perubahan temperatur.
Monitor dan persiapkan alat alat bedah yang hangat dan dingin.
Monitor dan pelihara suhu.
Tutp atau lindungi pasien dengan selimut untuk memindahkan ke unit perawatan post
anastesi.
Dokumentasi informasi sebagai alat hukum.
171