HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

TAGGING ISOLATION AND LOCK OUT

(Penandaan Isolasi dan Penguncian)

Doc No/No Dok

JI-HS-SWP-12

Revision/Revisi

00

Date/Tanggal

15 May 2012

Page/Halaman

Page 1 of 5

REVIEW AND APPROVAL SHEET (LEMBAR TINJAUAN DAN PENGESAHAN)

Designation/Jabatan

Name/Nama

Signature/
Tanda Tangan

Date/Tanggal

Originator (Pembuat Dokumen)

HEALTH AND SAFETY
COMMITTEE CHAIRMAIN

Amrinsyah AB

Reviewed and Acknowledged by (Ditinjau dan Diketahui oleh):

Administration Departement
HR & GA

Riky Fahrul

Administration

Riky Fahrul

Operation Departement
Project

Agus Sunarso

Purchasing

Amrinsyah AB

Sales

Amrinsyah AB

Facility & Maintenance

Azwir Iskandar

QC & Safety Departement

QC

Hernanda

Safety

Hernanda

Approved by (Disahkan oleh):

Director

Ong Eng Teck

HISTORY CHANGE RECORD (CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN)

HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

TAGGING ISOLATION AND LOCK OUT

(Penandaan Isolasi dan Penguncian)
Revision/
Revisi
00

Date of Change/
Tgl. Perubahan
15 May 2012

Originator/
Pembuat Dok
Amrinsyah AB

Doc No/No Dok

JI-HS-SWP-12

Revision/Revisi

00

Date/Tanggal

15 May 2012

Page/Halaman

Page 2 of 5

Description of Change/
Keterangan Perubahan
Initial Issue of Document

HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

TAGGING ISOLATION AND LOCK OUT

(Penandaan Isolasi dan Penguncian)

Doc No/No Dok

JI-HS-SWP-12

Revision/Revisi

00

Date/Tanggal

15 May 2012

Page/Halaman

Page 3 of 5

1. Objective

1. Tujuan

The purposes of this procedure to ensure that

Mechanical and Electrical equipment are
isolated, tagged and locked prior to servicing,
repair, removal and replacement in order to
avoid any incidents from happening.

Tujuan dari prosedur ini untuk memastikan

bahwa Mekanikal dan peralatan listrik yang
terisolasi, ditandai dan terkunci sebelum
servis,
perbaikan,
pelepasan
dan
penggantian untuk menghindari setiap terjadi
kejadian.

2. Scope

2.

This procedure is applicable to all mechanical

and electrical works in PT. Jemix Indonesia
3. References
Indonesia HSE Legal Refecences;
1. PP. NO.50/2012 Health and
Management System

Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku untuk semua pekerjaan

mekanikal dan elektrikal di PT. Jemix
Indonesia
3. Referensi

Safety

Referensi Perundangan K3 Indonesia;

1. PP. NO.50/2012 Sistem Managemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

PT. Jemix Indonesia Management System

References;
2. Health and Safety Manual (JI-HS-M-01)
3. Procedure Document Control (JI-HS-P-02)
4. Procedure Control of Record (JI-HS-P-03)
.
4. Definitions

4. Definisi

5. Procedure and Responsibily

5.

Prosedur dan Tanggung Jawab

5.1.

Tanggung Jawab

5.1.

Responbility

Referensi Sistem Manajemen PT. Jemix

Indonesia;
2. Panduan K3 (JI-HS-M-01)
3. Prosedure Document Control (JI-HS-P-02)
4. Prosedure Control of Record (JI-HS-P-03)

5.1.1. The
Operations
Manager,
The
Operation Manager and Technician
Supervisor
are
responsible
for
implementation of this procedure.

5.1.1. Manajer
Operasional,
Supervisor
Teknisi
bertanggung
jawab
atas
pelaksanaan prosedur ini.

5.1.2. Safety Officer is responsible

monitoring implementation of
procedure.

5.1.2. Safety Officer bertanggung jawab untuk

pelaksanaan pemantauan prosedur.

for
the

HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

TAGGING ISOLATION AND LOCK OUT

(Penandaan Isolasi dan Penguncian)
5.1.3. All technician are responsible
compliance with this procedure.

for

Doc No/No Dok

JI-HS-SWP-12

Revision/Revisi

00

Date/Tanggal

15 May 2012

Page/Halaman

Page 4 of 5

5.1.3. Semua teknisi bertanggung

untuk mematuhi prosedur ini.

jawab

5.1.4. Safety officer is responsible to carry out

patrol verification of this activity.

5.1.4. Petugas keamanan bertanggung jawab

untuk melakukan verifikasi patroli dari
kegiatan ini.

5.2.

5.2.

Assessment of Hazards:

Penilaian Bahaya:

The risk of an incident is minimised in

maintenance work of any Mechanical and
Electrical equipment if:
All potential hazards are identified prior to
the work being started.
The degree of risk is assessed for each
identified hazard.
An effective method of isolation (including
tags and locks) is planned and put in place
before work starts.

Risiko sebuah insiden diminimalkan dalam

pekerjaan pemeliharaan peralatan Mekanikal
dan Elektrikal jika:
Semua
potensi
bahaya
diidentifikasi
sebelum pekerjaan yang dimulai.
Tingkat risiko dinilai untuk setiap bahaya
yang diidentifikasi.
Sebuah metode yang efektif isolasi
(termasuk tag dan kunci) direncanakan dan
diletakkan di tempat sebelum pekerjaan
dimulai.
A Job Safety Analysis is made based on the A Job Safety Analysis dibuat berdasarkan
importance of activity to highlight the potential pentingnya kegiatan untuk menyoroti potensi
hazards and the degree of risk associated with bahaya dan tingkat risiko yang terkait dengan
each hazard.
setiap bahaya.
5.3.

Isolation Arrangements & Procedure:

5.3. Pengaturan Isolasi & Prosedur:

5.3.1. Workshop Equipment or systems are

isolated
electrically,
mechanically
and/or by other means to ensure that it
is safe to service, repair, remove or
replace.

5.3.1. Peralatan
bengkel
atau
sistem
terisolasi elektrik, mekanik dan / atau
dengan cara lain untuk memastikan
bahwa itu aman untuk layanan,
perbaikan, menghapus atau mengganti.

5.3.2. All electrical isolations must be verified.

Typically, electrical isolations shall be
made with circuit breakers, knife
switches or removal of fuses.

5.3.2. Semua isolasi listrik harus diverifikasi.

Biasanya, isolasi listrik harus dibuat
dengan pemutus sirkuit, switch pisau
atau penghapusan sekering.

5.3.3. All high voltage electrical isolations and

electrical isolations to be made in
electrical switchrooms shall be made by

5.3.3. Semua isolasi listrik tegangan tinggi

dan isolasi listrik harus dibuat dalam
switchrooms listrik harus dilakukan oleh

HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM

TAGGING ISOLATION AND LOCK OUT

(Penandaan Isolasi dan Penguncian)
appropriately qualified and authorised
electrical personnel.

Doc No/No Dok

JI-HS-SWP-12

Revision/Revisi

00

Date/Tanggal

15 May 2012

Page/Halaman

Page 5 of 5

teknisi listrik yang memenuhi syarat

dan yang berwenang.

5.3.4. Further, a tag can be put indicating DO

NOT OPERATE

5.3.4. Selanjutnya, tag

menunjukkan
BEROPERASI"

5.3.5. This isolation procedure is applicable to

temporary power failure or temporary
shutdown.

5.3.5. Prosedur isolasi ini berlaku untuk listrik

sementara atau shutdown sementara.

5.3.6. For equipment under preventive

maintenance or for major breakdown,
OUT OF SERVICE tags are used.

5.3.6. Untuk peralatan dalam pemeliharaan

preventif
atau
kerusakan
besar,
"SEDANG DALAM PERBAIKAN" tag
digunakan.

5.3.7. Out of service tags are used to identify

and remove equipment or machinery
from service in order to prevent
possible injury or damage to people,
plant or equipment.

5.3.7. Dari layanan tag yang digunakan untuk

mengidentifikasi
dan
menghapus
peralatan atau mesin dari layanan
dalam
rangka
untuk
mencegah
kemungkinan cedera atau kerusakan
pada orang, peralatan atau pabrik.

5.3.8. Out of service tag may be removed by

the same person who had placed it or a
person who is well aware of the
equipment condition and that the
equipment no longer presents a risk of
injury or plant damage.

5.3.8. Tag sedang dalam perbaikan dapat

dihapus oleh orang yang sama yang
telah ditempatkan atau orang yang
sangat menyadari kondisi peralatan
dan bahwa peralatan tidak lagi
menyajikan
risiko
cedera
atau
kerusakan tanaman.

5.3.9. Safety Officer shall randomly check for

implementation of this procedure in coordination with technician supervisor
and report the findings.

6. Appendix I Lampiran
7. List of Form I Lampira Form

dapat

diletakkan
"JANGAN

5.3.9. Safety Officer akan secara acak

memeriksa pelaksanaan prosedur ini
dalam koordinasi dengan supervisor
teknisi dan melaporkan temuan.