Sie sind auf Seite 1von 17

TABEL KEPUTUSAN

(DECISION TABLE)

PENGERTIAN

* Tabel Keputusan adalah tabel yang digunakan sebagai


alat bantu untuk menyederhanakan penyusunan
logika di dalam program. Algoritma yang berisi
struktur keputusan yang bertingkat-tingkat akan
mudah digambarkan atau disederhanakan dengan
menggunakan tabel keputusan ini.

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

* Tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama yaitu


1. Condition Stub
2. Condition Entry
3. Action Stub
4. Action Entry

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

Rules
1
Condition Stub
Action Stub

...N

Condition

Entry

Action

Entry

Gambar 1. Struktur Tabel Keputusan

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN


* Condition Stub adalah bagian dari tabel keputusan
yang berisi kondisi-kondisi yang akan diseleksi.
* Condition Entry adalah bagian dari tabel keputusan
yang berisi kemungkinan-kemungkinan dari hasil
seleksi, di mana setiap kondisi yang diseleksi
mempunyai dua kemungkinan kejadian yaitu
terpenuhi atau tidak.
* Bila ada x kondisi yang diseleksi, maka akan terdapat
N kemungkinan kejadian, yaitu sebesar N=2^x

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

* Action Stub adalah bagian tabel yang berisi


pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan baik bila
kondisi terpenuhi atau tidak.
* Action Entry digunakan untuk memberi tanda
tindakan mana yang akan dilakukan atau tidak.

CONTOH PERMASALAHAN 1

* Jika nilai rata-rata >=85 dan jumlah kehadiran


mencapai >=90%, maka siswa tersebut akan
mendapatkan bonus; jika nilai rata-rata <85, walaupun
jumlah kehadiran mencapai >=90%, maka siswa
tersebut tidak akan mendapatkan bonus.
* Dari permasalahan tersebut maka dapat diuraikan
Langkah-langkah Pembuatan Tabel Keputusan seperti
terlihat pada slide selanjutnya.

LANGKAH PEMBUATAN

A. Menentukan kondisi yang akan diseleksi


Dari masalah di atas, maka terdapat dua kondisi yang akan diseleksi, yaitu:
a. Apakah nilai rata-rata >=85?
b. Apakah jumlah kehadiran >=90%?
B. Menentukan jumlah kejadian yang mungkin akan terjadi, yaitu N=2^2=4
C. Menentukan tindakan yang akan dilakukan, yaitu:
a. Mendapatkan bonus;
b. Tidak mendapatkan bonus;
D. Mengisi condition entry. Condition entry diisi sedemikian rupa sehingga
semua kemungkinan kejadian bisa terwakili, seperti terlihat pada Gambar 2.
E. Mengisi Action entry. Action Entry diisi kolom demi kolom, dari kolom
pertama hingga kolom ke-N, seperti terlihat pada Gambar 3.

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

a. Apakah nilai rata-rata>=85?

b. Apakah jumlah kehadiran >=90%?

a. Mendapatkan bonus
b. Tidak mendapatkan bonus
Gambar 2. Struktur Tabel Keputusan dari Contoh Permasalahan 1

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

a. Apakah nilai rata-rata>=85?

b. Apakah jumlah kehadiran >=90%?

a. Mendapatkan bonus

b. Tidak mendapatkan bonus

Gambar 3. Struktur Tabel Keputusan dari Contoh Permasalahan 1

PENULISAN STRUKTUR BAHASA

* Jika nilai rata-rata >=85 dan jumlah kehadiran


mencapai >=90%, maka mendapat bonus;
jika tidak maka tidak mendapat bonus.
atau
Jika nilai rata-rata >=85 dan jumlah kehadiran
mencapai >=90%, maka mendapat bonus;
jika nilai rata-rata <85 atau jumlah kehadiran <90%,
maka tidak mendapat bonus

CONTOH PERMASALAHAN 2

* Jika unit yang dipesan untuk barang tertentu sama dengan atau
melebihi jumlah minimum dan pemesannya adalah agen, maka
akan mendapat potongan. Sebaliknya jika kurang dari jumlah
minimum, walaupun pemesannya adalah agen, maka tidak
mendapat potongan. Jika persediaan di gudang mencukupi,
maka unit pesanan dikirimkan sepenuhnya. Jika persediaan di
gudang tidak mencukup jumlah pesanan, maka unit yang ada
akan dikirimkan sedangkan kekurangannya dibuatkan catatan
(back order).
* Dari permasalahan tersebut maka dapat diuraikan Langkahlangkah Pembuatan Tabel Keputusan seperti terlihat pada slide
selanjutnya.

LANGKAH PEMBUATAN

A. Menentukan kondisi yang akan diseleksi


Dari masalah di atas, maka terdapat tiga kondisi yang akan diseleksi, yaitu:
a. Apakah unit yang dipesan >= jumlah minimum?
b. Apakah pemesannya adalah agen?
c. Apakah unit persediaan mencukupi?
B. Menentukan jumlah kejadian yang mungkin akan terjadi, yaitu N=2^3=8
C. Menentukan tindakan yang akan dilakukan, yaitu:
a. Mendapatkan potongan;
b. Tidak mendapatkan potongan;
c. Kirim semua yang dipesan;
d. Kirim yang ada saja;
e. Buat catatan kekurangannya.

LANGKAH PEMBUATAN

D. Mengisi condition entry.


Condition entry diisi sedemikian rupa sehingga semua kemungkinan kejadian
bisa terwakili, seperti terlihat pada Gambar 4.
E. Mengisi Action entry.
Action Entry diisi kolom demi kolom, dari kolom pertama hingga kolom ke-N,
seperti terlihat pada Gambar 5.

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

a.Apakah unit yang dipesan >= jumlah


minimum?

b. Apakah pemesannya Agen?

c. Apakah unit persediaan mencukupi?

a. Mendapat potongan
b. Tidak mendapat potongan
c. Kirim semua yang dipesan
d. Kirim yang ada saja
e. Buat catatan kekurangannya
Gambar 4. Struktur Tabel Keputusan dari Contoh Permasalahan 2

STRUKTUR TABEL KEPUTUSAN

a.Apakah unit yang dipesan >= jumlah


minimum?

b. Apakah pemesannya Agen?

c. Apakah unit persediaan mencukupi?

a. Mendapat potongan

b. Tidak mendapat potongan

c. Kirim semua yang dipesan

d. Kirim yang ada saja

e. Buat catatan kekurangannya

Gambar 5. Struktur Tabel Keputusan dari Contoh Permasalahan 2

PENULISAN STRUKTUR BAHASA

Jika unit yang dipesan >= minimum dan pemesannya adalah agen dan persediaan mencukupi, maka
mendapatkan potongan
kirim semua barang yang dipesan;
jika unit yang dipesan >= unit minimum dan pemesannya adalah agen dan persediaan tidak
mencukupi, maka:
mendapatkan potongan
kirim barang yang ada
buat catatan kekurangannya;
Jika unit yang dipesan < unit minimum atau pemesannya bukan agen dan persediaan mencukupi,
maka:
tidak mendapatkan potongan
kirim semua barang yang dipesan;
Jika unit yang dipesan < unit minimum atau pemesannya adalah bukan agen dan persediaan tidak
mencukupi, maka:
tidak mendapatkan potongan
kirim barang yang ada
buat catatan kekurangannya.

Das könnte Ihnen auch gefallen