Sie sind auf Seite 1von 14

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah


Manusia diciptakan oleh Allah sebagai Penguasa (Khalifah) diatas bumi, selaku hamba,
manusia leih diberi kelengkapan kemampuan jasmaniyah (fisiologis) dan rohaniah (mental
Psikologis) yang dapat ditumbuh kembangkan seoptimal mungkin, sehingga menjadi alat yang
berdayaguna dalam ikhtiyar kemanusiaannya untuk melaksanakan tugas pokoknya di dunia.
Untuk mengembangkan /menumbuhkan kemampuan dasar jasmaniyah tersebut, pendidikan
merupakan sarana (alat) yang menentukan sampai dimana titik optimal kemampuan-kemampuan
tersebut dapat dicapai.
Anak didik sebagai komponen pendidikan tidak bisa terlepas dari sistem pendidikan
sehingga ada aliran yang menjadikan anak didik sebagai pusat segala usaha pendidikan (aliran
Child Centered)
Salah satu yang harus dilakukan oleh anak didik sebagai pusat pendidikan adalah
belajar. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk
mendapatkan prestasi belajar dalam bentuk "perubahan" harus melalui proses tertentu yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

faktor yang berasal dari dalam (internal) diri siswa dan faktor-faktor dari luar (eksternal) diri
siswa.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain: tingkat kecerdasan, tingkat
motivasi, gaya belajar, dan bakat serta minat siswa. Selain faktor internal, prestasi belajar juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Yang termasuk faktor eksternal adalah: keadaan ekonomi
orang tua, tingkat keharmonisan rumah tangga, lingkungan sekolah, dan keadaan sekolah,
keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, Pengelolaan Kelas oleh guru, hubungan
guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Pengelolaan Kelas yang kurang baik oleh
guru akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Pengelolaan kelas merupakan tugas guru yang berkaitan dengan menyiapkan iklim di
kelas yang diampunya sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Dalam kaitan dengan proses
belajar mengajar hendaknya guru dapat mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa. Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting
khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip,
guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.
Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Kegagalan
seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru
mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai

dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan, Karena itu, pengelolaan kelas merupakan
kompetensi guru yang sangat penting dikuasai dalam rangka proses pembelajaran.
Di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang guru dituntut mampu
menyampaikan materi pelajaran dan menguasai kelas, hal ini diterapkan dengan harapan siswa
mempunyai prestasi belajar yang tinggi atau paling tidak memenuhi ketuntasan minimal
penguasaan materi pembelajaran yang telah ditetapkan.
Tertarik dengan fenomena diatas, penulis mencoba meneliti dengan menulisnya dalam
skripsi yang berjudul Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar siswa di MTs
Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang.
B. Rumusan Masalah
1.

Bagaimana Pengelolaan Kelas di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung


Jombang ?

2.

Bagaimana Prestasi Belajar siswa di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung


Jombang ?

3.

Bagaimana Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar siswa di MTs Babussalam
Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang?

C. Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui Pengelolaan Kelas di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo


Mojoagung Jombang

2.

Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo


Mojoagung Jombang

3.

Untuk mengetahui Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar siswa di MTs
Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang
B.

1.

Identifikasi dan Batasan Masalah

Identifikasi Masalah
Berdasarkan deskripsi pada latar belakang diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasi
beberapa masalah berkaitan dengan rendahnya prestasi belajar sebagai berikut :

1.

Kecerdasan/intelegensi, Bakat, Minat, dan Motivasi yang dimiliki siswa

2.

Keharmonisan Keluarga

3.

Pengelolaan Kelas

4.

Metode Mengajar Guru

2.

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti memilih masalah pengelolaan kelas
sebagai fokus penelitian. Alasan yang melatar belakangi peneliti memilih pengeloalaan kelas
sebagai fokus penelitian adalah :

1.

Pengelolaan kelas merupakan masalah yang dominan.

2.

Belum banyak peneliti yang meneliti tentang pengelolaan kelas

3.

Adanya keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian

E.

Kegunaan /Manfaat Penelitian


1. Bagi Peneliti

a.

Peneliti dapat mengetahui Pengelolaan Kelas di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo


Mojoagung Jombang.

b.

Peneliti dapat mengetahui Prestasi Belajar siswa di MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo
Mojoagung Jombang.

c.

Peneliti dapat mengetahui Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar siswa di MTs
Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang
2. Bagi MTs Babussalam Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pengelolaan kelas
yang diukur dengan Prestasi Belajar siswa sebagaimana tujuan yang diinginkan.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat melengkapi khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai Pengaruh
Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar siswa

F.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah ada pengaruh positif dan

signifikan antara pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa di MTs. Babussalam
Kalibening Tanggalrejo Mojoagung Jombang

G.

1.

Definisi Operasional Variabel

Variabel
Penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (variabel X) dalam penelitian ini adalah pengelolaan kelas, Sedangkan
variabel terikatnya (variabel Y) adalah prestasi belajar siswa.

2.

Definisi Operasional Variabel

a.

Pengelolaan Kelas
Winataputra (2003) mengemukakan beberapa devinisi tentang pengelolaan kelas
sebagai berikut:
Pertama, Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah
laku siswa yang tidak diharapkan. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan modifikasi tingkah
laku (behavior modification approach). Menurut pendekatan ini peran guru dalam pengelolaan
kelas adalah membantu siswa mempelajari tingkah laku yang diharapkan melalui prinsip-prinsip
yang berasalan dari teori penguatan.1[4]
Kedua, Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional yang
positif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan iklim sosio-emosional (socioemotional
climate approach). Menurut pendekatan ini, peran guru dalam pengelolaan kelas adalah

menegmbangkan iklim kelas yang positif melalui penciptaan hubungan interpersonal yang sehat,
baik antara guru dan siswa, maupun antara siswa dengan siswa.2[5]
Ketiga, Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pengertian ini didasarkan pada
pendekatan proses kelompok (group process approach). Menurut pendekatan ini tugas guru
dalam pengelolaan kelas adalah membantu mengembangkan dan melaksanakan sistem kelas
yang efektif.3[6]
Dari ketiga penegertian pengelolaan kelas diatas, tidak ada satupun yang paling baik.
Setiap pengelolaan kelas dari setiap pendekatan akan efektif apabila diterapkna sesuai dengan
kondisi kelas yang dihadapi. Guru tidak harus terikat pada satu pengertian pengelolaan kelas
dalam menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar
dengan baik.
b.

Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan
belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami
pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu
titik persamaan sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto memberikan pengertian prestasi
belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang

2
3

dinyatakan dalam raport.4[7] Sedangkan menurut S. Nasution prestasi belajar adalah:


Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,
sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target
dalam ketiga kriteria tersebut.
H.

Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian asosiatif/korelasional

seperti di bawah ini:


X = Pengelolaan Kelas merupakan Variabel bebas
Y = Prestasi Belajar Siswa merupakan Variabel terikat

2. Variabel dan Indikator Variabel Penelitian


Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variable, variabel pertama disebut variable bebas
(independent) varaiabel ini diberi lambing X, pada penelitian ini yang menjadi variable bebas
adalah pengelolaan kelas. Variable kedua disebut variable terikat (dependent) varaiabel ini diberi
lambang Y, pada penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah prestasi belajar.
Untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai variabel dan indikator variabelnya,
maka Peneliti merincinya pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Variabel dan Indikator Variabel
4

Variabel
Pengelola
an Kelas

Sub
variabel

Indikator

Organisa Memiliki
si yang
materi dan alat
efektif
peraga yang
teleh
dipersiapkan
sebelumnya.

Sumb
er
Data
Siswa

Tehnik
Pengumpl.
Data
Angket/
Kuisioner

Instrum
en

Contoh Instrumen

Daftar
Guru kalian
pertanyaa mempersiapkan materi
n.
dan alat-alat yang akan
digunakan sebelum
masuk kelas.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Memulai
pelajaran tepat
waktu.

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
pertanyaa
n.
a.
b.
c.
d.

Membuat
peralihan dari
satu aktifitas ke
aktifitas lain
dengan cepat
dan lancar.

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Ketika guru kalian
pertanyaa sedang menjelaskan
n.
materi kemudian ada
teman kalian yang
tidak memperhatikan,
guru kalian segera
bertindak.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Terdapat Terdapat
prosedur aturan dan tata

tertib kelas.
prosedur
kelas.

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Guru kalian di awal
pertanyaa semester membuat
n.
aturan-aturan tentang
mata pelajarannya.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Pengatur Menata
an
bangku sesuai
lingkung dengan
an fisik.
kebutuhan

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Guru kalian menata
pertanyaa bangku sesuai dengan
n.
materi /metode yang
digunakan.

Guru kalian sudah


berada di dalam kelas
ketika bel berbunyi
Selalu
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah

materi yang
disampaikan.

Menata
ruangan.

Pengatur Guru peduli


an
terhadap siswa.
lingkung
an Psikososial.

a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Guru kalian
pertanyaa menempelkan gambarn.
gambar /media yang
berhubungan dengan
pelajaran di dindingdinding kelas.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Ketika ada salah satu
pertanyaa teman kalian belum
n.
mengerjakan tugas dari
guru kalian, guru
kalian menanyakan
sebab kenapa ia belum
mengerjakan tugas.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Guru selalu
bersikap positif
terhadap
pertanyaan dan
respon siswa.

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Guru membenarkan
pertanyaa pertanyaan/jawaban
n.
teman kalian apabila
pertanyaan atau
jawaban itu kurang
tepat.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah

Guru akrab
dengan siswa

Siswa

Angket/
Kuisioner

Daftar
Apabila kalian
pertanyaa mengalami kesulitan
n.
dalam memahami
materi yang
disampaikan guru,
kalian akan
menanyakan hal itu

a.
b.
c.
d.

Prestasi
Belajar

Hubungan
baik antar siswa.

Siswa

Angket/
Kuisioner

Nilai siswa

Wali
Kelas

Dokumentas
i

pada guru kalian.


Selalu
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah

Daftar
Kalian tidak hanya
pertanyaa berkumpul dengan
n.
teman satu grup saja.
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Daftar
Kumpula
n Nilai
Siswa
(DKN)

3. Populasi dan Sampel


a.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.5[9]
Sedarmayanti dan sarifudin Hidayat menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruan dari
unit analisis/hasil pengukuran yang dibatasi oleh kreteria tertentu.6[10]
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa di MTs. Babussalam
yang berjumlah 560 siswa.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7[11]

b.
5
6
7

Menurut Sedarmayanti dan sarifudin Hidayat sampel adalah sekumpulan/ sebagian dari
unit populasi yang diperoleh melalui proses sampling tertentu.8[12]
Suharsimi Arikunto

menegaskan bahwa untuk ancar-ancar maka apabila subjeknya

kurang dari seratus (100) diambil semua, sehinga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-25% atau lebih. 9[13] Karena yang
dijadikan populasi melebihi kapasitas yang ada, sehingga tidak mungkin bagi Peneliti untuk
menjadikan seluruh populasi sebagai subjek penelitian, maka peneliti menetapkan sampel dalam
penelitian ini sebesar 10% sehingga jumlah sample dalam penelitian ini 10% X 560 = 56 siswa
yang diambil secara acak atau random sampling.

4. Tehnik Pengumpulan Data


Variabel Bebas, yaitu pengelolaan kelas menggunakan tehnik angket (kuisioner). Angket
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden.10[14] Dalam penelitan ini Peneliti menggunakan
teknik angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek,
atau jawabannya diberikan dengan membutuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun
dengan disertai alternatif jawabannya, responden dimintai untuk memilih salah satu jawaban
untuk mengumpulkan data tentang Pengelolaan kelas.

8
9
10

Variabel terikat, yaitu prestasi belajar menggunakan tehnik dokumentasi. Dokumentasi


adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan atau mencari data-data mengenai hal-hal atau
variabel-variabel yang berupa catatan, traskrip, buku absensi, dan sebagainya.
5. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk tehnik angket, peneliti menggunakan instrument berupa daftar pertanyaan,
sedangkan untuk tehnik dokumentasi, peneliti menggunakan instrumen berupa Daftar Kumpulan
Nilai Siswa (DKN).

6. Analisis Data
Setelah data terkumpul dan sudah dikelola maka untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk dipergunakan untuk menjawab permasalahan
yang ada maka harus dimasukkan kedalam rumus. Adapun rumus yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rumus Korelasi Pearson Produk Moment:

Keterangan :
Rxy

= Angka indeks korelasi r product moment

= Number of Cases (jumlah responden)


XY

= Jumlah hasil perkalian antara sekor x dan y

= Jumlah seluruh skor x

= Jumlah skor y

Rumus Korelasi Pearson Product moment ini digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara variabel X dengan Variabel Y dengan tabel interprestasi sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Interprestasi koefisien Korelasi variabel X dan variabel Y
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 1,00

Sangat kuat

0,60 0,80

Kuat

0,40 0,60

Cukup kuat

0,20 0,40

Lemah

0,00 0,20

Sangat Lemah

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel X dan


variabel Y, maka peneliti menelitinya lagi dengan menggunakan persamaan Regresi sebagai
berikut:
Y=a+b

Das könnte Ihnen auch gefallen