Sie sind auf Seite 1von 16

SEJARAH MANUSIA PURBA DAN JENIS-JENISNYA DI INDONESIA

Tim Penyusun

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur tim penyusun panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat curahan
limpahan rahmat dan hidayah-Nyatim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, sebagi
salah satu tugas di semester genap

Dalam kesempatan ini selaku tim penyusun mengucapkan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada yang terhormat.
Bpk. Drs Prayogo Budhianto,M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 TEMPEL, Chatrina Etty
SH,M.Pd, selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini, Kepada Ibu CH.Djatiing
Winarti,S.Pd selaku wali kelas tim penyusun dan kepada orang tua tim penyusun dan juga
keluarga besar tim penyusun yang telah membantu baik dari segi moril dan materil, dan
kepada rekan-rekan, juga sahabat yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tim penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi pembahasan atau penulisannya. Oleh karena itu tim penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya bisa membangun kearah yang lebih baik, untuk menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Wassalaamualaikum Wr.Wb

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar .......................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat .......................................................... 2
1.4. Metodologi Penyusunan Makalah .................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................... 3
.2.1. Pengertian manusia purba ................................... 3
2.2 para peneliti................................................................ 4
2.3. Macam-macam manusia Purba ........................................... 5
2.3.1. Megantheropus Paleojavanicus .................................... 5
2.3.2. Pithecanthropus ............................................................... 6
2.3.3. Homo ............................................................................. 6
2.4. Fosil .................................................................................. 7
2.5.Manusia purba di luar Indonesia ................................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 11
3.2. Saran ....................................................................................... 11
Daftar Pustaka .......................................................................................... 13
Lampiran-lampiran

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan teori Evolosus yang dikemukakan oleh Charles Darwin, semua manusia
berasal dari nenek moyang yang sama itu manusia yang menyerupai kera atau ada
beberapa sumber yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Meskipun
mengalami perdebatan yang begitu luar biasa, namun teori Evolosus masih tetap dipercaya
oleh sebagian ilmuan hingga saat ini. Terlepas dari perdebatan Evolosus tersebut, dalam
catatan sejarah dengan jelas dikatakan bahwa manusia berdasarkan waktu
perkembangannya terbagi menjadi atas dua zaman atau zaman dimana manusia belum
mengenal aksara atau tulisan dan zaman sejarah atau zaman di mana manusia sudah
mengenal tulisan ( zaman praaksara dan aksara ). Kemudian peradaban manusia
diklasifikasi lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu
tengah, batu tua ), zaman logam dan zaman besi atau disebut juga sebagai manusia purba.

Manusia purba merupakan jenis manusia yang hidup dan berkembang jauh sebelum
ditemukannya tulisan ( prasejarah ). Manusia purba diyakini telah hidup dan mendiami bumi
sekitar empat juta tahun yang lalu. Perkembangan manusia purba tersebar keseluruh
permukaan bumi seperti Afrika,Amerika, dan Asia termasuk juga indonesia bahkan manusia
purba indonesia yang ditemukan kemudian menjadi tolak ukur perkembangan sejarah
evolusi manusia di Dunia seperti misalnya manusia jenis Meganthropus Paleojavanicus,
jenis Pithecanthropus Erectus dan sebagainya.

Oleh karena peradaban manusia mengalami berbagai perjalanan yang begitu


panjang pada masa lampau, maka tentu banyak sekali peninggalan-peninggalan yang
menjadi pendukung catatan sejarahnya di masa lalu baik yang berupa fosil, artefak serta
kebudayaan

1
kebudayaan lainnya. Berkaitan dengan ini, penulis mencoba melakukan perdekatan
kajian
kepada objek manusia purba saja serta peninggalan apa saja yang mendukung serta
membuktikan keberadaan manusia purba tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Seperti apa sejarah dan perkembangan manusia purba yang ada di indonesia ?
1.2.2. Jenis mausia purba apa saja yang pernah hidup dan berkembang di indonesia ?
1.2.3. Jenis manusia purba apa saja yamg berada diluar indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
Untuk mengidentifikasi sejarah dan perkembangan manusia purba yang ada di indonesia
Untuk mengenali dan mengetahui jenis manusia purba yang ada di indonesia
Untuk mengetahui peninggalan yang mendukung dan membuktikan keberadaan manusia
purba di indonesia
1.3.2. Manfaat
Manfaat penulisan makalah inibagi penulis untuk mengetahui tentang fosil dan artefak
sebagai bukti sejarah peradaban manusia purba di indonesia. Sedangkan bagi pembaca
agar lebih luas mengetahui tentang fosil dan artefak.
1.4.2. Metodologi Observasi Pustaka
Jadi selaku penulis mencari materi dari buku dan internet sebagai pembuatan makalah.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perkembangan manusia purba di Indonesia


2.1.1.Manusia Purba di Indonesia

2.1.2 Pengertian Manusia purba


Manusia purba ( Prehistoric people ) adalah jenis manusia purba yang hidup
sebelum tulisan ditemukan. Manusia purba diyakini telah mendiami bumi sekitar 4
juta tahun lalu.Akan tetapi, para ahli sejarah meyakini bahwa jenis manusia purba
pertama kali ada di muka bumiini sekitar 2 juta tahun lalu.Karena lamanya waktu,
sisa-sisa manusia purbasudah membatu atau berubah menjadi fosil.Oleh karena itu,
manusia pura juga sering disebut manusia fosil.
Fosil-fosil manusia purba tersebut antara lain terdiri dari tengkorak, tulang paha,
tulang kaki, dan tulang rahang. Dengan temuan yang ada, para pakar berhasil
merekontruksi serta menganalisis, baik bentuk fisik maupun tingkat budaya mereka.
Menurut Prof. Dr. Teuku Jacob ( Pakar Paleoantropologi ), yang dinamakan
manusia purba atau manusia fosil adalah manusia yang telah memfosil. Adapun ciri
biologis yang pokok adalah berdiri tegak dan memiliki otak yang besar.Di Indonesia,
fosil manusia purba banyak ditemukan di Pulau Jawa. Temuan-temuan di Pulau
Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala zaman sehingga tampak jelas
perkembangan badaniah manusi purba tersebut.
Untuk mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia ada dua cara, yaitu
sebagai berikut.
a. Dengan melalui sisa-sisa tulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang telah
membatu (fosil).
b. Dengan melalui peninggalan peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia
sebagai hasil budaya manusia, seperti alat-alat rumah tangga, bangunan,
perhiasan, atau senjata.
2.1.3. Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia
Pada waktu dilakukan penggalian diketahui bahwa bumi kita berlapis-lapis. Menurut
G.H.R . Von Koenigswuald, lapisan bumi didakan menjadi tiga lapis yaitu lapisan
bawah, lapisan tengah, dan lapisan atas sebagai lapin ter muda. Pada setiap lapisan
tanah tersebut ditemukan fosil-fosil dengan kondisi tertentu yang menjadi ciri khas
setiap lapisan.Fosil-fosil tersebut dibut fosil pandu karena dapat memberikan
3
petunjuk tentang perkiraan kehiupan manusia pada waktu itu.

Dengan ditemukannya manusia-manusia purba di Indonesi (khususnya di Jawa)


telah membuat Ionesia menjadi terkenal dan penting bagi peneliti sejarah kehidupan
dan perkembangan manusia di masa lampau.Karena di Indonesia banyaknya
temuan fosil manusia purba, Indonesi sering mendapat julukan musiun manusia
purba dunia.
Penelitian Manusia purba di Indonesia diawali dengan penemuan sebuah tengkorak
di desa Wajak, Tulungagung (Jawa Tiur) oleh seorang Belanda bernama B.D. van
Rietschotten.Penemuan itu bersamaan dengan upaya menemukan marmer di
daerah tersebut.Sejak penemuan itu, para ahli paleoantropologi baik yang berasal
dari luar negri maupun dari dalam negri mengadakan penelitian di Indonesia.Para
ahli tersebut antaranya sebagai berikut.
a. Eugene Dubois
Eugene Dubois merupakan seorang dokter berkebangsaan Belanda yang
bekerja dalam korps kesehatan Tentara Belanda. Maksud kedatangan Eugede
Dubois di Indonesia adalah untuk melaksanakan penelitian lebih ljut tentang
keberadaan dan kehidupan manusia purba di Indonesia. Dubois datang ke
Indonesia karena tertarik dengan kiriman sebuah tengkorak manusia purba dari
temannya, yaitu Van Rietschotten pada tahun 1889.
Dalam penelitiannya, dubois berhasil menemukan fosil tengkorak diekat
desa trini, Jawa Timur pada tahun 1889. Fosil hasil temuannya tersebut
kemudian diberi namaPithecanthropus erectus (manusia kera yang dapat
berjalan tegak). Fosil tersebut diperkirakan berusia lebih kurang satu juta
tahun.Penemuan duboi tersebut ternyata telh menggemparkan dunia ilmu
pengetahuan di bidang paleoantropologi dan biologi.
Kedatangan Eugene Dubois ke Indonesia di ikuti oleh sebuah tim
Paleoantropologi yang dipimpin oleh Ny. Selenka ke Trini. Namun, ternyata tim itu
kurang beruntung karena hanya berhasil menemukan fosil binatang dan tumbuh-
tumbuhan tanpa menemukan satu fosil manusia pun.
b. Ter Haar, Oppernoorth, dan G.H.R. von Koenigswld
Ketiga peneliti itu mengadakan penelitian di daerah Ngandong ( Kabupaten
Blora). Dari hasil penelitiannya berhasilditemukan empat belas fosil manusia
purba.Fosil-fosilitu lebih di kenel dengan Homo soloensis karena ditemukan di
sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
Penelitian selanjutnya dilakukan di daerah sangiran, Surakarta antara tahun
4
1936-1941. Pada penlitian ini von Koenigswald menemukan fosil-fosil rahang
gigi dan tengkorak manusia. Temuan di singiran ini penting karena penemuannya
terjadi baik di lapisan pleistosen bawah.
c. Tjokohandoyono dan Duifjes
Kedua peneliti ini mengadakan penelitian di Mojokerto dan di Surakarta.Usaha
penggalian yang di lakukan oleh Tjokohandoyono dan Duifjes telah menemukan
dua fosil.Fosil-fosil yang di temukan di desa perning dekat Mojokerto dan
Saringan dekat
Surakarta tersebut menjadi sangat penting, karena di perkirakan berasal dari
lapisan tanah yang sangat tua (lebih kurang dua juta tahun yang lalu). Fosil
tersebut di beri namaHomo Mojokertensis.
d. Prof.Dr.Teuku Jacob
Setelah idonesia merdeka, penelitian tentang manusia purba di lanjutkan oleh
para ahli dari Indonesia di antaranya adalah Prof.Dr.teuku Jacob.Teuku Jacob
mengadakan penelitian di desa Saringan di sepanjang sungai Bengawan
Solo.Penelitian ini berhasil menemukan tiga belas fosil.Fosil terakhi di temukan
pada tahun 1973 di desa Sambungmacan, Sragen.
Melalui penelitian yang di lakukan oleh para ahli tersebut, berasil di ketahui
kehiupan dan keeradaan manusia purba di Indonesia. Penelitia dan penemuan-
penemuan tersebut dapat di jadikan sumber yang berharga untuk mengetahui
perkembangan manusia purba pada masa praaksara.

2.3 Macam-macam Manusia Purba


2.3.1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus berasal dari kata mega ( besar ), Anthropus ( manusia ), Paleo
( tertua) dan javanicus ( dari Jawa ). Jadi Meganthropus berarti manusia besar tertua dari
Jawa. Ditemukan oleh Van Keoningswald di sangiran pada tahun 1936. Berumur lebih dari 2
juta tahun yang lalu. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan
hanya beberapa tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang
ditemukan di sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 juta tahun yang lalu.

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus


a) Mempunyai tonjolan panjang dibelakang kepala.
5
b) Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening mencolok.
c) Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
d) Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
e) Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
2.3.2. Pithecanthropus
Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Manusia ini juga disebut manusia berjalan tegak. Memiliki umur yang bervariasi
diperkirakan hidup antara 30.000 sampai dengan 2 juta tahun yang lalu. Pithencanthropus
dibedakan menjadi 3 yaitu :
A. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus dan sebagainya juga homo erectus yaitu manusia kera yang
berjalan tegak. Memiliki tulang paha, tulang rahang, geraham tengkorak. Ditemukan oleh
Eugene Dubois pada tahun 1891 di desa Trinil, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa
tulang rahang atas tengkorak, dan tulang kaki.
B. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto
fosilnya berupa anak-anak, Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Van
Keoningswald pada tahun 1936-1941 di daerah perning, Mojokerto.
C. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan di dua tempat terpisah oleh Van Keoningswald
dan Oppernoorth di ngandong dan sangeran antara tahun 1931-1933. Fosilnya yang
ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kening.
Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis
a) Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 Cm.
b) Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
c) Volume otak berkisar antara 750-1350 Cc.
d) Tonjolan kening besar dan tidak berdagu.
e) Hidung besar dan tidak berdagu.
f) Mempunyai tulang yang kuat dan geraham yang besar.
g) Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.

2.2.3. Homo
Manusia Purba dari jenis Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling
muda. Fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 SM. Dari
volume otaknya sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba
ini sudah merupakan manusia ( Homo ) dan bukan lagi manusia kera ( Pithencantropus ).
6
Homo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang cerdas, di indonesia
sendiri
ditemukan 3 jenis manusia purba dari jenis homo yaitu :
A. Homo Soloensis
Ditemukan oleh Van Keoningswald di desa ngandong lembah begawan solo tahun 1931-
1934. Fosilnya ini berupa tengkorak, tulang rahang dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi
tingkatannya bila di bandingkan dengan manusia jenis Pithecantropus Erectus.

B. Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur pada tahun 1889. Fosil
yang ditemukan antara lain berupa tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, tulang
kering, serta tulang paha. Homo Wajakensis memiliki tingkat kesempurnaan yang lebih
tinggi daripada pithecantropus erectus. Termasuk juga dalam homo sapien.
C. Homo Sapien
Homo Sapien berasal dari kata homo ( manusia ) dan sapien ( cerdas ). Jadi homo sapien
berarti manusia cerdas, homo sapien ini hidup di zaman holisin. Homo sapien merupakan
jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna seperti manusia sekarang.
Para peneliti menganggap jenis homo sapien ini yang menjadi nenek moyang bangsa-
bangsa di dunia yang berasal dari yunan daratan cina selatan dan menyebar di kepulauan
Indonesia pada tahun 1.500 SM.
Ciri-ciri manusia purba homo
a) Memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada zaman
sekarang.
b) Banyak meninggalkan benda-benda budaya.
c) Memiliki kehidupan sederhana.
2.4. Fosil
Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau
mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup
sadimen. Fosil dapat ditemukan ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ). Fosil
yang dapat memberi petunjuk melalui kehidupan purba di zaman prasejarah dinamakan fosil
pandu ( left fosil ).
Oleh para pakar-pakar dibedakan menjadi beberapa fosil. Ada fosil batu biasa, yaitu
fosil yang terbentuk dalam batu ambar. Fosil Ter yaitu seperti yang terbentuk di sumur Tar Ia
Brea di kalifornia. Hewan dan tumbuhan yang dikirai sudah punah ternyata masih ada
disebut fosil. Ilmu yang mempelajari fosil adalah Paleontologi.
7

A. Secara singkat definisi fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.


1. Organisme mempunyai organ tubuh yang keras.
2. Mengalami pemosilan.
3. Terlepas dari bakteri pembusuk.
4. Terjadi secara alamiah.
5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit.
6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

B. Proses terbentuknya Fosil


Fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah
hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan terkubur dalam kondisi yang bebas oksigen.
Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus,
kandunagan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga
digantikan dengan cetakan.

Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan enolapan ( sadimen ) yang


permukaannya terbuka. Batu karang yang banyak mengandung fosil disebut fosiliterus.
Tipe-tipe fosil yang terkandung didalam batuan tergantung dari tipe lingkungan sadimen
secara alamiah terendapkan. Sadimen laut, dari garis pantai, dan laut dangkal, biasanya
mengandung paling banyak fosil.
Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sadimen bumi. Subdisivi dari waktu
biologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil organisme berubah
sesuai dengan berjalannya waktu. Perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu.
Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era
paleozolikum. Persebaran geografi fosil membuktikan para ahli biologi untuk mencocokan
susunan batuan dari bagian-bagian di dunia

2.5. JENIS MANUSIA PURBA DI LUAR INDONESIA

Selain pada dearah Indonesia, fosil manusia purba ini juga ditemukan dari luar
kawasan Indonesia, seperti halnya di Cina, Eropa, dan juga Afrika. Fosil manusia
purba di luar kawasan Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Australopithecus Africanus
FAustralopithecus Africanus ditemukan pada Taung, dekat Vryburg, Afrika
Selatan. Fosil itu ditemukan oleh Raymond Dart, ditahun 1924.Diperkirakan
umur manusia jenis ini hidup 2 sampai 3 juta tahun yang lalu.

2. Sinanthropus Pekinensis

Sinanthropus Pekinensis ditemukan pada gua Choukoutien, Peking ( Beijing),


RRC. Fosil Sinanthropus Pekinensis ditemukan oleh Davidson Black dotahun
1927. Sinanthropus Pekinensis ini termasuk homo sapiens sehingga sering kali
juga disebut dengan Homo Pekinensis.

Berdasarkan penelitian para ahli,penemuan Sinanthropus pekinensis memiliki


banyak persamaan dengan foslil Pithecanthropus erectus di Jawa, kecuali
volume otaknya sedikit lebibesar. Namun begitu, benda-benda budaya yang
ditemukan memiliki persamaan sehingga diperkiraan Sinanthropus Pekinensis
dan Pithecanthropus Erectus hidup pada zaman yang sama.

3. Homo Neanderthalensis

Homo Neanderthalensisi ditemukan pada lembah sungai Neander, didekat


Dusseldorf, Jerman, penemunya adalah oleh Rudolf Virchow. Ciri-ciri Homo
Neanderthalensis mendekati dari ciri-ciri Homo Wajakensis.

4. Homo Rhodesiensis

Homo Rhodesiensis ditemukan oleh Raymond Dart dan juga Robert Brom
ditahun 1924 pada gua Broken Hill, Rhodesia ( Zimbabwe).Menurut para ahli
Homo Rhodesiensis sudah berjalan tegak seperti menusia sekarang.

5. Homo Cro-Magnon

Homo Cro-Magnon ditemukan pada gua Cro-Magnon, didekat Lez Eyzies,


sebelah barat daya Prancis.Homo Cro-Magnon pertamakali ditemukan di tahun
1868. Ciri-ciri Homo Cro-Magnon mendekati ciri-ciri manusia modern.

6. Homo Sapiens bassilus

Homo Sapiens bassilus ditemukan di Prancis yang artinya manusia sekarang.


Ciri-ciriHomo Sapiens bassilus adalah dahinya tidak lagi miring dan telah memiliki
dagu.
7. Homo Spesiens dan Dowson (Pittdown)
Fosil manusia purba ini ditemukan di Inggris.Oleh para ahli fosil ini digolongkan
dalam jenis Homo Spesiens dan diperkirakan fosil hidup pada zaman dilivium
muda.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Zaman pada saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau
praaksara. Zaman praaksara juga disebut Nirkela, artinya zaman sebelum manusia
mengenal tulisan ( Nir ) artinya tidak, dan Leka artinya tulisan ( aksara ). Penemuan zaman
prasejarah belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan teori Evolosus yang di
kembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama
yaitu manusia yang menyerupai kera. Kemudia peradaban manusia diklasifikasikan lagi
kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu tengah, dan batu
tua ). Zaman logam dan zaman besi atau disebut juga sebagai manusia purba.

Macam-macam manusia purba yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu,
Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia purba besar tertua dari Jawa.
Pithecanthropus ( Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus
soloensis ) yaitu manusia kera yang berjalan tegak. Homo adalah jenis manusia purba yang
berumur paling muda ( homo soloensis, homo wajakensis dan homon sapien ).

Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau
mineral. Fosil dapat ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ), fosil yang dapat
memberi petunjuk mengenai kehidupan purba zaman prasejarah dinamakan fosil pandu
( Left fosil ). Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba untuk membantu
kelangsungan hidupnya.

3.2. Saran
Tulisan tentang fosil dan artefak sebagai bukti sejarah peradaban manusia purba di
Indonesia ini masih banyak kekurangan, namun demikian ini adalah usaha belajar dari
penulis untuk memahami dan mengenal fosil dan artefak yang membuktikan sejarahnya di
Indonesia. Karena itu penulis , mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar
sebagai generasi muda kita tidak melupakan sejarah peradaban bangsa kita sendiri,
khususnya dalam

11

mengenal dan memahami tentang adanya fosil dan artefak sebagai bukti peradaban
manusia

purba di Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA

http://nevillecavendish.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tentang-manusia-purba-di.html
Drs. Badrika, wawan, M.Si. 2016. Sejarah untuk SMA kelas X. Jakarta Erlangga
Drs. Widyosiswoyo, supartono, M.M. 2004. Sejarah SMA kelas 1. Jakarta Piranti Darma
Kalokatama.
13

Das könnte Ihnen auch gefallen