Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KELOMPOK
1. Nama Kelompok : Indrokilo
2. Jumlah Lansia : 10 Orang
3. Pengasuh Wisma :
4. Identitas Anggota Kelompok: Profesi Ners angkatan XI
Status
No Nama L/P Alamat Umur TMT Agama Pend
Marital
1. Ny. Wg P Kranggan, 87 01-061-990 Islam TS Belum
Galur, Thn Menikah
Kulonprogo
2. Ny. Sr P Symberejo, 72 04-09-2015 Islam TS Janda
Tempel, Sleman Thn
3. Ny. Ss P Sindumartani, 77 10-04-2006 Kristen SMP Janda
Ngemplok, Thn
Sleman
4. Ny. Mj P Kricak, 84 08-08-2007 Islam TS Janda
Tegalrejo, Thn
Yogyakarta
5. Ny. Sj P Mantrijeron, 75 15-09-2012 Islam TS Janda
Yogyakarta Thn
6. Ny. Ks P Ngampilan, 82 13-02-2012 Islam SD Janda
Yogyakarta Thn
7. Ny. Rb P Pakualaman, 81 27-06-2016 Islam SMA Belum
Yogyakarta Thn menikah
8. Ny. Wr P Cangkringan 67 04-01-2011 Islam TS Janda
Thn
9. Ny. Wn P Sentolo, 62 02-03-2015 Islam TS Janda
Kulonprogo Thn
10. Ny. Tk P Gilangharjo, 69 01-07-2016 Kristen TS Janda
Bantul Thn
B. RIWAYAT KESEHATAN
No Nama Penyakit yang pernah diderita
1. Ny. Wg Atrasia
2. Ny. Sr Hipertensi, Dispepsia
3. Ny. Ss Myalgia,
4. Ny. Mj Dispepsia, Artalgia
5. Ny. Sj Osteoatritis
6. Ny. Ks Myalgia
7. Ny. Rb Hipertensi
8. Ny. Wr Jiwa
9. Ny. Wn Osteotritis
1. Ny. Istirahat kurang max. Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
Wg 5 jam/hari. sehari, selalu dengan menggunakan sholat 5 waktu mengikuti semua
Siang: tidak pernah habis tetapi sabun, ganti baju setiap dengan tepat, kegiatan rutin di
tidur dengan mandi pagi, potong kuku mengikuti kegiatan BPSTW (seperti senam,
Malam: 5 jam beberapa kali jika sudah panjang, cuci rohani setiap senin karawitan,
ESS: 9
makan rambut 2x seminggu dan kamis. keterampilan, dll).
(sedikit- dengan shampo,
sedikit). Nafsu menggosok gigi setiap
makan baik mandi dengan pasta gigi.
Semua dilakukan dengan
mandiri
2. Ny. Sr Istirahat cukup 6-7 Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
jam/hari. sehari, kadang dengan menggunakan shalat 5 waktu di mengikuti semua
Malam : 6-7 jam tidak habis 1 sabun, ganti baju mandiri mushola, mengikuti kegiatan rutin di
Siang : tidak tidur porsi, minum ganti sehari 1 kali, kuku kegiatan pengajian BPSTW (seperti senam,
siang 1000cc/hari. kaki dan tangan di potong rutin di mushola karawitan,
ESS: 10
tidak tentu, cuci rambut setiap Senin dan keterampilan, dll).
seminggu 1 kali dengan Kamis.
shampoo, menggosok gigi
1 kali sehari dengan pasta
gigi.
3. Ny.Ss Istirahat dan tidur Makan 3 kali Klien tampak bersih, tidak Klien mengatakan ADL mandiri dan
cukup, rata rata tidur sehari, habis tercium bau badan, klien sering mengikuti mengikuti semua
7 jam. 1/2 porsi, mandi 2x sehari ibadah rutin di ruang kegiatan rutin di
Malam : 6 jam minum menggunakan sabun, , kegiatan rohani BPSTW (seperti senam,
Siang : 1 jam 500cc/hari ganti baju mandiri setiap BPSTW setiap Senin karawitan,
ESS : 7
habis mandi dan mencuci dan Kamis. keterampilan, dll).
pakaian 2 hari sekali,
gosok gigi 2x sehari ketika
mandi menggunakan pasta
gigi, cuci rambut 1 kali
dalam seminggu, kuku kaki
dan tangan tampak bersih.
4. Ny.Mj Istirahat kurang 5 Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
jam/hari. sehari, habis 1 dengan menggunakan shalat 5 waktu, mengikuti semua
Malam : 5 jam porsi, minum sabun, ganti baju mandiri mengikuti kegiatan kegiatan rutin di
Siang : tidak tidur 800cc/hari. ganti sehari 1 kali, pengajian rutin di BPSTW (seperti senam,
siang mushola setiap karawitan,
Skor ESS: 10
Senin dan Kamis. keterampilan, dll).
5. Ny. Sj Istirahat cukup 6 Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
jam/hari. sehari, habis 1 dengan menggunakan shalat 5 waktu mengikuti semua
Malam : 6 jam porsi, minum sabun, ganti baju mandiri kadang-kadang kegiatan rutin di
Siang : tidak tidur 800cc/hari. ganti sehari 1 kali, kuku sholat subuh sering BPSTW (seperti senam,
siang kaki dan tangan di potong bolong, mengikuti karawitan,
Skor ESS: 6
1 x sebulan, cuci rambut 1- kegiatan pengajian keterampilan, dll).
2 kali seminggu dengan rutin di mushola
shampoo, menggosok gigi setiap Senin dan
1 kali sehari dengan pasta Kamis.
gigi.
6. Ny. Ks Istirahat kurang max. Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
5 jam/hari. sehari, selalu dengan menggunakan sholat 5 waktu mengikuti semua
Siang: tidak pernah habis tetapi sabun, ganti baju setiap dengan tepat, kegiatan rutin di
tidur dengan mandi pagi, potong kuku mengikuti kegiatan BPSTW (seperti senam,
Malam: 5 jam beberapa kali jika sudah panjang, cuci rohani setiap senin karawitan,
ESS: 10
makan rambut 2x seminggu dan kamis. keterampilan, dll).
(sedikit- dengan shampo,
sedikit). Nafsu menggosok gigi setiap
makan baik mandi dengan pasta gigi.
Semua dilakukan dengan
mandiri
7. Ny. Rb Istirahat cukup 7-8 Makan 3x Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL mandiri dan
jam/hari. sehari, selalu dengan menggunakan sholat 5 waktu mengikuti semua
Malam : 7-8 jam habis. Nafsu sabun, ganti baju setiap dengan tepat, kegiatan rutin di
Siang : 1-2 jam makan baik mandi pagi, potong kuku mengikuti kegiatan BPSTW (seperti senam,
ESS: 10
jika sudah panjang, cuci rohani setiap senin karawitan,
rambut 1x seminggu dan kamis. keterampilan, dll).
dengan shampo, gigi klien
sudah tanggal, berkumur
menggunakan obat kumur
2x sehari. Semua dilakukan
dengan mandiri
8. Ny. Istirahat cukup 7-8 Makan 3x Klien mandi 2x sehari sholat 5 waktu ADL mandiri dan
Wr jam/hari. sehari, selalu dengan menggunakan dengan tepat, mengikuti semua
ESS: 10 habis. Nafsu sabun, ganti baju setiap mengikuti kegiatan kegiatan rutin di
makan baik mandi pagi rohani setiap senin BPSTW (seperti senam,
dan kamis. karawitan,
keterampilan, dll).
9. Ny. Istirahat kurang 5-6 Makan 3 kali Klien mandi 2x sehari Klien mengatakan ADL klien mandiri dan
Wa jam/hari sehari, habis 1 menggunakan sabun, ganti rutin mengikuti mengikuti semua
Malam : 6 jam porsi baju 2 x, gosok gigi 2x ibadah rutin di kegiatan rutin di
Siang : 1 jam Minum sehari, sampo 1x mesjid BPSTW BPSTW (senam,
ESS: 7 1500cc/hari seminggu, potong kaki dan setiap senin dan karawitan,
tangan ketika panjang dan kamis keterampilan, dll)
bersih
10. Ny.TK Istirahat dan tidur Makan 3 kali Klien tampak bersih, tidak Klien mengatakan ADL mandiri dan
cukup, rata rata tidur sehari, habis tercium bau badan, klien sering mengikuti mengikuti semua
7 jam. 1/2 porsi, mandi 2x sehari ibadah rutin di ruang kegiatan rutin di
Malam : 6 jam minum menggunakan sabun, , kegiatan rohani BPSTW (seperti senam,
Siang : 1 jam 500cc/hari ganti baju mandiri setiap BPSTW setiap Senin karawitan,
ESS : 7
habis mandi dan mencuci dan Kamis. keterampilan, dll).
pakaian 2 hari sekali,
gosok gigi 2x sehari ketika
mandi menggunakan pasta
gigi, cuci rambut 1 kali
dalam seminggu, kuku kaki
dan tangan tampak bersih.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Cepalo-Kaudal
No Nama
Kepala Leher Punggung Thoraks Abdomen Ekstremitas Genetalia
1. Ny. Wg Bentuk: meso I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: Tidak ada Klien sudah
sephal, tidak jejas atau jejas atau I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
ada jejas. lesi lesi postur dinding dada, tidak simetris, tidak pada kaki, tidak tidak ada
Rambut: hitam P: tidak ada tubuh tegak ada jejas ada jejas, tidak ada kelainan keluhan saat
dengan uban, pembengk berjalan. P: tidak ada nyeri ada ascites bentuk kaki, BAB/BAK.
tampak bersih. akan P: Tidak ada tekan dan krepitasi atau massa Terdapat bekas Klien
kelenjar nyeri tekan P: suara perkusi paru A: Saat
Mata: mata luka bakar di mengatakan
tyroid sonor diauskultasi
simetris. Tidak ekstremitas atas kondisi organ
A: Auskultasi paru
ada gangguan terdengar dan bawah. genetalia bersih
vesikuler
penglihatan, bising usus Kekuatan Otot: dan tidak ada
visus 4/6 VOD Jantung 10x/ menit luka.
dan VOS. I : tidak ada jejas, P: Perkusi
Ki Ka
Telinga:tampak tidak ada abdomen
5 5
bersih, tidak ada pembesaran. terdengar
5 5
serumen, tidak Pal : tidak ada nyeri tympani
menggunakan tekan. P: Palpasi tidak
alat bantu P: Saat diperkusi suara ada nyeri tekan
dengar, tidak jantung terdengar
ada nyeri tekan redup
Hidung: bentuk A: Auskultasi
simetris, masih terdengar suara S1
dapat mencium dan S2 dan tidak
bau-bauan. ada suara tambahan.
Mulut: mukosa
bibir lembab,
tidak ada lesi di
bibir maupun
gusi.
Gigi: masih ada
sebagian, tidak
menggunakan
gigi palsu
2. Ny.Sr Bentuk: meso I: Tidak ada I: tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: tidak terdapat Klien sudah
sephal, tidak jejas atau lesi, postur I: Tidak ada retraksi abdomen perubahan menopause dan
ada jejas lesi tubuh tegak dinding dada, tidak simetris, tidak warna, kekuatan tidak ada
Rambut: P: Tidak P: Tidak ada ada jejas ada jejas, tidak otot normal, keluhan saat
beruban, ada nyeri tekan P: Tidak ada nyeri ada ascites tidak ada luka. BAB/BAK,
tampak bersih pembeng tekan dan krepitasi atau massa Kekuatan otot: klien tidak
kakan P: Suara perkusi paru A: Saat
tidak lengket Ki Ka menggunakan
kelenjar sonor diauskultasi 5 5
ketika pampers. Klien
A: Auskultasi paru
dipeggang tyroid terdengar 5 5 mengatakan
vesikuler
Mata: ada bising usus kondisi organ
Jantung
keluhan, I : tidak ada jejas, 15x/ menit Fall Risk genetalia bersih
penglihatan P: Perkusi Assessment Toll: dan tidak ada
tidak ada
kabur abdomen 8 Moderate Fall luka.
pembesaran.
Visus 20/60 Pal : tidak ada nyeri terdengar Risk
VOD dan tekan. tympani
VOS. P: Saat diperkusi P: Palpasi tidak
Telinga: suara jantung ada nyeri tekan
tampak bersih, terdengar redup
tidak ada A: Auskultasi
serumen, tidak terdengar suara S1
menggunakan dan S2 dan tidak
alat bantu ada suara tambahan
dengar, tidak
ada nyeri
tekan.
Pendengaran
masih baik
Hidung:
bentuk
simetris, masih
dapat mencium
bau-bauan
Mulut:mukosa
bibir kering,
tidak ada lesi
Gigi: gigi
masih baik,
tidak
menggunakan
gigi palsu
3. Ny. Ss Bentuk: meso I: Tidak ada I: Klien Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: tidak ada Klien sudah
sephal, tidak jejas atau mengalami I: Tidak ada retraksi abdomen deformitas, ada menopause dan
ada jejas lesi kifosis, tidak dinding dada, tidak simetris, tidak keterbatasan tidak ada
Rambut: hitam P: Tidak ada ada jejas ada jejas ada jejas, tidak rentang gerak keluhan saat
P: Tidak ada nyeri
dengan uban, pembeng atau lesi, tekan dan krepitasi ada ascites pada ekstremitas BAB/ BAK.
tampak bersih kakan P: Tidak ada P: suara perkusi paru atau massa bagian bawah Klien
Mata: Klien kelenjar nyeri tekan sonor A: Saat Kekuatan otot: mengatakan
menggunakan tyroid A: Auskultasi paru diauskultasi Ki Ka keadaan organ
kacamata/ vesikuler terdengar 5 5 genetalia bersih
Jantung bising usus 6x/
lensa, 5 5 dan tidak ada
I : tidak ada jejas,
Visus 3/6 VOD menit luka.
dan VOS. tidak ada P: Perkusi Morse scale :
Telinga: pembesaran. abdomen (resiko sedang)
Pal : tidak ada nyeri
telinga tampak terdengar
tekan.
bersih dan tympani
P: Saat diperkusi suara
simetris, tidak P: Palpasi tidak
jantung terdengar
mengalami ada nyeri tekan
redup
penurunan A: Auskultasi
pendengaran di terdengar suara S1
kedua telinga dan S2 dan tidak
Hidung: ada suara tambahan
bentuk
simetris, masih
dapat mencium
bau-bauan
Mulut: mukosa
bibir lembab
Gigi: bersih,
masih lengkap.
4 Ny. Bentuk: meso I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: Tidak ada Klien sudah
SRM sephal, tidak jejas atau kelainan I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
dinding dada, tidak
ada jejas lesi tulang ada jejas simetris, tidak pada kaki, tidak tidak ada
Rambut: warna P: Tidak belakang, P: Tidak ada nyeri ada jejas, tidak ada kelainan keluhan saat
putih sudah ada punggung tekan dan krepitasi ada ascites bentuk kaki, BAB/BAK.
tertutup uban, pembeng tidak ada P: Suara perkusi paru atau massa Terdapat bekas Keadaan organ
tampak bersih kakan jejas atau sonor A: Saat luka bakar di tidak terkaji.
Mata: mata kelenjar A: Auskultasi paru diauskultasi
lesi ekstremitas atas Klien
simetris, klien tyroid P: Tidak ada vesikuler terdengar dan bawah. mengatakan
Jantung
mengatakan nyeri tekan bising usus Kekuatan Otot: kondisi organ
I : tidak ada jejas,
peglihatan 12x/ menit genetalia bersih
tidak ada
kabur/ tidak P: Perkusi dan tidak ada
pembesaran. Ki Ka
jelas, Visus abdomen luka.
Pal : tidak ada nyeri 5 5
mata VOD 2/6 terdengar
tekan. 5 5
dan VOS 1/6. P: Saat diperkusi suara tympani
Telinga: jantung terdengar P: Palpasi tidak Morse Scale : 35
tampak bersih, redup ada nyeri tekan (resiko rendah)
tidak ada A: Auskultasi
serumen, tidak terdengar suara S1
menggunakan dan S2 dan tidak
alat bantu ada suara tambahan
dengar, tidak
ada nyeri tekan
Hidung:
bentuk
simetris, masih
dapat mencium
bau-bauan
Mulut: mukosa
bibir lembab,
tidak ada lesi
Gigi: gigi tidak
ada,
menggunakan
gigi palsu.
5. Ny. Sj Bentuk: I: Tidak ada I: klien Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: adanya deformitas Klien sudah
mesosephal, jejas atau mengalami I: bentuk simetris, abdomen pada kedua kaki, menopause dan
tidak ada jejas lesi kifosis, Tidak ada retraksi simetris, tidak lutut bengkak, tidak ada
Rambut: hitam P: Tidak ada punggung dinding dada, tidak ada jejas, tidak dengan gaya keluhan saat
bercampur pembeng tidak ada ada jejas, ada ascites berjalan bungkuk BAB/BAK.
kakan jejas atau P: tidak ada nyeri atau massa menggunakan Klien
uban, tampak
kelenjar lesi berjalan tekan dan krepitasi A: bising usus alat bantu tripot mengatakan
bersih
tyroid P: suara perkusi paru 12x/ menit
Mata: bungkuk Kekuatan otot: kondisi
P: Tidak ada sonor dikedua P: Perkusi
konjungtiva Ki Ka genetelia bersih
nyeri tekan lapang paru abdomen 5 5
tidak anemis, tidak ada luka.
A: Auskultasi paru terdengar
ada gangguan 5 5
vesikuler tympani
penglihatan Jantung
P: Palpasi tidak Fall Risk: 15
dengan visis I : tidak ada jejas,
ada nyeri tekan (resiko tinggi)
OD 4/6 dan OS tidak ada
4/6, tidak pembesaran
menggunakan jantung.
alat bantu Pal : tidak ada nyeri
penglihatan. tekan.
Telinga: P: Saat diperkusi suara
tampak bersih, jantung terdengar
tidak ada redup
serumen, A: Auskultasi
terjadi terdengars uara S1
gangguan dan S2 dan tidak
pendengaran ada suara tambahan
dikedua
telinga, tidak
menggunakan
alat bantu
dengar, tidak
ada nyeri tekan
Hidung:
bentuk
simetris, masih
dapat
membedakan
antara bau
harum dan bau
tidak sedap
Mulut: mukosa
bibir lembab
Gigi: gigi
nampak bersih
dan beberapa
gigi ada yang
tanggal
6. Ny. Ks Bentuk: meso I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: Tidak ada Klien sudah
sephal, tidak jejas atau kelainan I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
ada jejas lesi tulang dinding dada, tidak simetris, tidak pada kaki tidak ada
Rambut: sudah P: Tidak belakang, ada jejas ada jejas, tidak Kekuatan otot: keluhan saat
tertutup uban, ada punggung P: Tidak ada nyeri ada ascites Ki Ka BAB/BAK.
tampak bersih pembeng tidak ada tekan dan krepitasi atau massa 5 5 Keadaan organ
Mata: kakan jejas atau P: Suara perkusi paru A: Saat 5 5 genetelia klien
konjungtiva kelenjar lesi sonor diauskultasi mengatakan
tidak anemis, tyroid P: Tidak ada A: Auskultasi paru terdengar Fall risk skor 3 low bersih dan tidak
tidak nyeri tekan vesikuler bising usus 9x/ fall risk ada luka.
Jantung
meengalami menit
I : tidak ada jejas,
penurunan P: Perkusi
tidak ada
penglihatan, abdomen
pembesaran.
visus 6/6 VOD terdengar
Pal : tidak ada nyeri
dan VOS. tympani
tekan.
Telinga: tampak P: Palpasi tidak
P: Saat diperkusi suara
bersih, tidak ada ada nyeri tekan
jantung terdengar
serumen, tidak redup
menggunakan A: Auskultasi
alat bantu terdengar suara S1
dengar, tidak dan S2 dan tidak
ada nyeri tekan, ada suara tambahan
pendengaran
berkurang pada
telinga sebelah
kiri.
Hidung: bentuk
simetris, masih
dapat mencium
bau-bauan
Mulut: mukosa
bibir lembab
Gigi: gigi
beberapa sudah
tanggal
7. Ny. Rb Bentuk: bentuk I: Tidak ada I: punggung Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: Tidak ada Klien sudah
mesosephal, jejas atau tidak ada I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
tidak ada jejas lesi jejas atau dinding dada, tidak simetris, tidak pada kaki tidak ada
Rambut: tampak P: Tidak lesi tegak ada jejas ada jejas, tidak Kekuatan otot: keluhan saat
beruban. ada saat P: Tidak ada nyeri ada ascites atau Ki Ka BAB/BAK.
Mata: penurunan pembeng berjalan. tekan dan krepitasi massa 5 5 Keadaan organ
kakan P: Tidak ada P: Suara perkusi paru A: Saat 5 5
dalam genetelia klien
kelenjar nyeri tekan sonor diauskultasi
penglihatan mengatakan
A: Auskultasi paru
jarak jauh tyroid terdengar Fall Risk : 14 bersih dan tidak
vesikuler (resiko tinggi)
Visus : 3/6 bising usus ada luka.
Jantung
VOD dan VOS. I : tidak ada jejas, 10x/ menit
Telinga: bersih, P: Perkusi
tidak ada
tidak ada nyeri abdomen
pembesaran.
tekan, tidak ada Pal : tidak ada nyeri terdengar
penurunanpende tekan. tympani
ngaran. P: Saat diperkusi suara P: palpasi tidak
Hidung: simetris, jantung terdengar ada nyeri
tidak ada nafas redup tekan
cuping hidung A: Auskultasi
Mulut: bersih, terdengar suara S1
tidak ada lesi dan S2 dan tidak
dan lembab ada suara tambahan
Gigi : Gigi sudah
tanggal, tidak
ada gigi palsu.
8. Ny. Bentuk: bentuk I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: Tidak ada Klien sudah
SGY mesosephal, jejas atau kelainan I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
tidak ada jejas lesi tulang dinding dada, tidak simetris, tidak pada kaki, tidak ada
Rambut: beruban, P: Tidak belakang, ada jejas ada jejas, tidak maupun keluhan saat
tampak sedikit ada punggung P: Tidak ada nyeri ada ascites atau deformitas BAB/BAK.
Mata: pembeng tidak ada tekan dan krepitasi massa gerakan kaki Keadaan organ
kakan P: Suara perkusi paru A: Saat
konjungtiva jejas atau bebas genetelia klien
kelenjar sonor diauskultasi
tidak anemis, lesi. Kekuatan otot: mengatakan
A: Auskultasi paru
tidak tyroid P: Tidak ada terdengar Ki Ka bersih dan tidak
vesikuler
menggunakan nyeri tekan bising usus 6x/ 5 5 ada luka.
Jantung
alat bantu I : tidak ada jejas, menit 5 5
penglihatan, P: Perkusi
tidak ada
Visus 6/6 VOD abdomen Morse scale : 35
pembesaran.
dan VOS. Pal : tidak ada nyeri terdengar (resiko rendah)
Telinga: bentuk tekan. tympani
simetris, P: Saat diperkusi suara P: Palpasi tidak
tampak bersih, jantung terdengar ada nyeri tekan
tidak ada nyeri redup
tekan, tidak A: Auskultasi
terdapat terdengar suara S1
serumen dan S2 dan tidak
Hidung:bentuk ada suara tambahan
simetris, tidak
ada nafas
cuping hidung,
tidak nyeri
tekan
Mulut: bersih,
tidak ada lesi
dan lembab
Gigi: sebagian
sudah tanggal.
9 Ny. Wn Bentuk: bentuk I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: tidak ada Klien sudah
mesosephal, jejas atau kelainan I: Tidak ada retraksi abdomen pembengkakan menopause dan
tidak ada jejas lesi tulang dinding dada, tidak simetris, tidak pada sendi, tidak tidak ada
Rambut: beruban P: Tidak belakang, ada jejas ada jejas, tidak ada deformitas keluhan saat
pendek ada punggung P: Tidak ada nyeri ada ascites atau pada jari kaki. BAK,
Mata: pembeng tidak ada tekan dan krepitasi massa Kekuatan otot: sedangkan BAB
kakan P: Suara perkusi paru A: Saat
konjungtiva jejas atau Ki Ka klien tidak
kelenjar sonor diauskultasi
tidak anemis, lesi saat 5 5 mampu
A: Auskultasi paru
Visus : 2/6 tyroid berjalan terdengar mengontrol
vesikuler
VOD dan VOS. sedikit bising usus 12x 5 5 untuk mencapai
Jantung
Telinga: bentuk membungku I : tidak ada jejas, permenit Fall risk : 8 toilet. Keadaan
simetris, k P: Perkusi (moderate fall risk) organ genetelia
tidak ada
tampak bersih, P: Tidak ada abdomen klien
pembesaran.
tidak ada nyeri nyeri tekan Pal : tidak ada nyeri terdengar mengatakan
tekan, tidak tekan. tympani bersih dan tidak
terdapat P: Saat diperkusi suara P: Palpasi tidak
ada luka.
serumen jantung terdengar ada nyeri tekan
Hidung:bentuk redup
simetris, tidak A: Auskultasi
ada nafas terdengar suara S1
cuping hidung, dan S2 dan tidak
tidak nyeri ada suara tambahan
tekan
Mulut: bersih,
tidak ada lesi
dan lembab
Gigi: masih
terdapat
beberapa gigi
yang utuh, tidak
ada gigi palsu.
10. Ny.TK Bentuk: bentuk I: Tidak ada I: Tidak ada Thoraks (Paru-paru) I: Bentuk I: tidak ada Klien sudah
mesosephal, jejas atau kelainan I: Ada retraksi dinding abdomen pembengkakan menopause dan
tidak ada jejas lesi tulang dada, tidak ada simetris, tidak pada sendi, tidak tidak ada
Rambut: beruban P: Tidak belakang, jejas ada jejas, tidak ada deformitas keluhan saat
Mata: ada punggung P: Tidak ada nyeri ada ascites atau pada jari kaki. BAK, SaatBAB
konjungtiva pembeng tidak ada tekan dan krepitasi massa Kekuatan otot: klien mampu
kakan P: Suara perkusi paru A: Saat
tidak anemis, jejas atau Ki Ka mengontrol
Visus : 20/50 kelenjar sonor diauskultasi
lesi saat 5 5 untuk mencapai
A: Auskultasi paru
VOD dan VOS. tyroid berjalan terdengar 5 5 toilet. Keadaan
vesikuler
Telinga: bentuk sedikit bising usus 8x organ genetelia
Jantung
simetris, membungku I : tidak ada jejas, permenit klien
tampak bersih, k P: Perkusi Risk Fall Scale : 6 mengatakan
tidak ada
tidak ada nyeri P: Tidak ada abdomen (resiko rendah) bersih dan tidak
pembesaran.
tekan, tidak nyeri tekan Pal : tidak ada nyeri terdengar ada luka
terdapat tekan. tympani
serumen P: Saat diperkusi suara P: Palpasi tidak
Hidung:bentuk jantung terdengar ada nyeri tekan
simetris, tidak redup
ada nafas A: Auskultasi
cuping hidung, terdengar suara S1
tidak nyeri dan S2 dan tidak
tekan ada suara tambahan
Mulut: bersih,
tidak ada lesi
dan lembab
Gigi: masih
terdapat
beberapa gigi
yang utuh, tidak
ada gigi palsu.
3. Fasilitas kesehatan
100% lansia di wisma Godomadono mengatakan tidak ada masalah mengenai fasilitas kesehatan karena seminggu sekali (setiap hari
rabu) biasa memeriksakan kesehatan di poliklinik PSTW Abiyoso.
4. Kultural
a. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada adat istiadat yang mengganggu kesehatan klien
b. Tabu-tabu
Tidak ada hal yang tabu mempengaruhi kesehatan lansia
5 5
db.
dc. t
- Pemeriksaan Visus mata 4 dari 10 a
(40%) mengalami penurunan h
penglihatan (penglihatan kabur) u
n
,
r
i
w
a
y
a
t
j
a
t
u
h
,
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
a
l
a
t
b
a
n
t
u
t
r
i
p
o
t
,
g
a
n
g
g
u
a
n
f
u
n
g
s
i
k
o
g
n
i
t
i
f
,
A
r
t
r
i
t
i
s
,
g
a
n
g
g
u
a
n
p
a
d
a
k
a
k
i
d
a
n
k
e
s
u
l
i
t
a
n
g
a
y
a
b
e
r
j
a
l
a
n
dg. DS : dp. - dq. S
- 7 dari 10 (70%) klien mengatakan i
nyeri. n
- 4 (40%) klien mengatakan nyeri pada
d
pinggang
r
- 1 (10%) Klien mengatakan nyeri
o
bagian kedua lutut dan tidak bisa
m
ditekuk karena lutut bengkak
- 1 (10%) klien mengatakan nyeri kaki
- 1 (10%) klien nyeri pada kepala N
bagian belakang y
dh. P : 1 (10%) nyeri karena lutut
e
bengkak, 1 (10%) nyeri kaki dan 4
(40%) nyeri karena pegal linu serta 1 r
(10%) nyeri tengkuk i
di. Q : Nyeri terasa cenut- cenut
K
dj. R : 2 (20%) kedua lutut kaki dan 4
r
(40%) nyeri pada pinggang dan 1
o
(10%) nyeri bagian kepala belakang
dk. S : 2 (20%) nyeri Skala 4 dan 5 n
(50%) nyeri skala 3 i
dl. T : hilang timbul
s
dm. DO:
- 7 (70%) Klien tampak menahan rasa
sakit lokasi nyerinya
- 1 (10%) Deformitas kedua kaki
terutama pada lutut
- 1 (10%) Lutut bengkak
- 7 (70%) Kekuatan otot :
dn. 5 5
do. 5
5
- 3 (30%) mengalami gangguan pola
tidur
ds. DS: dv. F dw.R
- Terdapat 3 (30%) lansia yang a i
mengalami hipertensi, klien k s
mengatakan kepala pusing dan leher t i
terasa kaku. o k
- 3 (30%) Klien mengatakan setaip hari r o
R
mengkonsusmi obat anti hipertensi.
i K
dt.
du. DO: s e
- Rentang sistolik pada 3 (30%) lansia i t
k i
yang mengalami hipertensi adalah
o d
140-160mmHg. Dan rentang diastolik a
pada 4 lansia yang mengalami H k
i e
hipertensi adalah 70-85mmHg.
p f
e e
r k
t t
e i
n f
s a
i n
P
e
r
f
u
s
i
J
a
r
i
n
g
a
n
O
t
a
k
(
2
5
2
)
s
u
a
r
a
b
e
r
i
s
i
k
)
ei. DS: ek. F el. R
- Terdapat 3 (30%) lansia yang
a i
mengalami hipertensi, klien
k s
mengatakan terkadang kaki dan tangan
t i
kesemutan.
o k
- Terdapat 3 (30%) lansia setiap hari
r o
mengkonsumsi obat antihipertensi.
ej. DO: r
- Rentang sistolik pada 3 lansia yang K
i
mengalami hipertensi adalah 140-160 e
s
mmHg. t
i
- Rentang diastolic pada 3 lansia yang
k i
mengalami hipertensi adalah 73-90
o d
mmHg.
a
H k
i e
p f
e e
r k
t t
e i
n f
s a
i n
P
e
r
f
u
s
i
J
a
r
i
n
g
a
n
P
e
r
i
f
e
r
(
2
5
3
)
ew. D fi.
x.
Kepe ex. ey. ez. fb. fd. fg. fh.
rawa
tan
fl. Resik
fx.
o fm. fy.
Jatuh
ga. Re
siko
Ketid
aksta
bilan gm.
gb. gc. gd. ge. gg. gh. gk. gn.
Kadar 33
Gluko
sa
Dara
h
gp. Risiko gq. gu. gw. gx. ha. hb. hc.
Gangg
uan
fj.
ew. D fi.
x.
Kepe ex. ey. ez. fb. fd. fg. fh.
rawa
tan
Fungsi
Kardio
vaskul
er
he. Risiko
Penuru
nan
Perfusi
hq. hr.
Jaringa hg. hh. hk. hm. hn. ho. hp.
n
Jantun
g
ew. D fi.
x.
Kepe ex. ey. ez. fb. fd. fg. fh.
rawa
tan
kefekti
fan
Perfusi
Jaringa
n Otak
ii. Risiko
Ketida
kefekti
iu. iv.
fan im.
Perfusi
Ginjal
ix. Resiko
Kesepi jj. jk.
an
fj.
ew. D fi.
x.
Kepe ex. ey. ez. fb. fd. fg. fh.
rawa
tan
kp.
kq.
kr.
ks.
kt.
ku. RENCANA KEPERAWATAN
kw.D
i
a
g
n
o
s
a
r
i
s
i
k
o
h
i
p
e
r
t
e
n
s
i
mh. mi. Setelah dilakukan mm. Monitor
Risi tindakan selama 3 x 8 jam klien Neurologi
k
tidak menunjukan risiko (2620)
o
ketidakefektifan perfusi 1. Monitor tingkat kesadaran
k jaringan otak dengan kriteria 2. Monitor tekanan darah dan
e
hasil: nadi
t
i mj. Manajemen Diri : 3. Catat keluhan sakit kepala
d Hipertensi (3107) 4. Monitor tekanan darah
a 1. Menggunakan teknik mn. Manajemen Obat
k relaksasi otot progresif. (2380)
e
2. Klien mengkonsumsi obat mo. 1. Tentukan obat apa
f
e secara teratur. yang diperlukan, dan kelola
k mk. menurut resep
t
ml. Perfusi mp. 2. Anjurkan pasien
i
f Jaringan : mengenai kapan harus mencari
a Serebral bantuan medis.
n
(0406) mq. Relaksasi Otot
p 1. Tidak ada sakit kepala Progresif (1460)
e 2. Tidak 1. Pilih lingkungan yang
ada penurunan
r tenang dan nyaman
kesadaran
f 2. Dudukan pasien di kursi
u 3. Tekanan darah dalam batas untuk menciptakan
s normal
kenyamanan
i 3. Skrining adanya cedera
H
i
p
e
r
t
e
n
s
i
(
2
5
2
)
pq. O:
pd.
- 7 (70%) Klien kooperatif saat diajak
1
berbincang-bincang
- 7 (70%) Klien dapat mempraktekkan kembali
pe. cara massage dareah nyeri
1 - Natrium Diklofenak 50 mg/ 12 jam oral
- Ny. Sj= TD : 120/60 mmHg, RR: 18 x/ menit,
HR : 79 x/ menit
pf. - Ny. Wn= TD : 110/80 mmHg, RR: 18 x/ menit,
pg. HR : 80x/ menit
- Ny. Rb = TD : 140/70 mmHg, RR: 20 x/ menit,
HR : 83x/ menit
- Ny. Ks= TD : 110/60 mmHg, RR: 18 x/ menit,
HR : 85x/ menit
- Ny.Sr=TD ; 150/80 mmHg, RR: 22x/menit, HR:
83x/menit
- Ny. Tk=TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, HR:
85x/menit
- Ny. Si=TD: 120/60 mmHg, RR: 18x/menit, HR:
82x/menit
pr.
ps. A : - Masalah teratasi sebagian
- Teratasi : 7 (70%) klien mampu melakukan
teknik teknik massase daerah nyeri untuk
mengurangi rasa nyeri, 6 (60%) vital sign
dalam rentang normal, 7 (70%) nyeri sedikit
berkurang)
- Belum teratasi: 7 (70%) masih mengalami
nyeri
pt. P : - Lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat nyeri
2. Ajarkan teknik managemen nyeri
nonfarmakologi dengan genggam jari
3. Evaluasi dan dokumentasi respon dari teknik
genggam jari
pu.
py. pz. qp. qs. Evaluasi 02/02/2017 Pukul 14.00 rd.
qq. qt. S : re.
K
1. Mengkaji tentang nyeri (P,Q,R,S,T) rf.
- 7 dari 70 (70%) Klien mengatakan nyeri
2. Mengevaluasi teknik manajemen nyeri non farmakologis
berkurang
qa. masase daerah nyeri
3. Mengajarkan teknik managemen nyeri genggam jari - 7 (70%) klien mengatakan nyeri berkurang
2
4. Memotivasi klien untuk menerapkan teknik manajemen dari skala 3 menjadi 2
nyeri non farmakologis dengan melakukan genggam jari
qu. P : 1 (10%) nyeri karena lutut bengkak,
qb. 5. Mengukur vital sign
qr. 1 (10%) nyeri kaki dan 4 (40%) nyeri karena
0
pegal linu, 1 (10%) nyeri kepala
qv. Q : Nyeri terasa cenut- cenut
qc. qw. R : 2 (20%) kedua lutut kaki dan 4
0 (40%) nyeri pada pinggang, dan 1 (10%) nyeri
bagian kepala belakang
qx. S : 7 (70%) nyeri berkurang dari Skala
qd.
3 menjadi skala 2
qy. T : hilang timbul
qe. - 7 dari 10 (70%) Klien mengatakan slalau
1 memijit daerah nyeri sebelum tidur
- 7 (70%) Klien mengatakan sudah bisa
melakukan genggam jari
qf.
qz. O:
1 - 7 (70%) Klien kooperatif saat diajak
berbincang-bincang
- 7 (70%) Klien slalu mengucapkan terimakasih
qg. - Klien dapat mempraktekkan kembali genggam
jari walaupun masih tampak bingung
- Ny. Sj= TD : 110/60 mmHg, RR: 20 x/ menit,
qh.
HR : 82x/ menit
1
- Ny. Wn= TD : 110/70 mmHg, RR: 19 x/ menit,
HR : 86x/ menit
qi. - Ny. Rb = TD : 130/70 mmHg, RR: 20 x/ menit,
HR : 83x/ menit
qj. - Ny. Ks= TD : 120/60 mmHg, RR: 18 x/ menit,
HR : 85x/ menit
- Ny.Sr=TD ; 160/80 mmHg, RR: 20x/menit, HR:
qk.
79x/menit
1 - Ny. Tk=TD: 120/70 mmHg, RR: 18x/menit, HR:
85x/menit
ql. - Ny. Si=TD: 110/60 mmHg, RR: 18x/menit, HR:
82x/menit
1. Mengidentifikasi keterbatasan fisik dan kognitif klien yang - Keadaan kesehatan di Wisma Indrokilo dari 10
si. dapat meningkatkan potensi jatuh lansia terdapat 2 (20%) lansia yang menggunakan
alat bantu (tripod) dalam pemenuhan ambulasi.
3 2. Megidentifikasi perilaku yang bisa mempengaruhi resiko
- 2 (20%) menggunakan alat bantu jalan (tripod)
jatuh - 6 (60%) berjalan tanpa menggunakan alat bantu
- 4 dari 10 klien (40%) mengatakan pernah
sj.3. Menganjurkan menggunakan alat bantu jalan
mengalami riwayat jatuh.
0 4. Menilai Fall Risk Assessment Tool, dan MMSE tf.
MMSE tg. O:
sk. - Lingkungan aman (tidak icin, penerangan baik,
sv. 30 27 : rentang Normal
sw. 20 26 : Demensia ringan tidak ada barang yang berserakan)
sx. 10 19 : Demensia sedang - Terdapat 4 (40%) lansia yang memiliki nilai Fall
sl.
sy. < 10 : Demensia berat Risk beresiko jatuh tinggi
0 Fall Risk Assessment Tool - Terdapat 6 (60%) lansia yang memiliki nilai Fall
sz. 6-13 Total Points = Moderate Fall Risk Risk beresiko jatuh rendah
ta. >13 Total Points = High Fall Risk - Seluruh lansia di wisma indrokilo berusia > 65
sm.
tb. tahun.
- Kekuatan otot dari 10 lansia (100%):
sn. tc. th.
5 5
0 ti.
5 tj.5
- Pemeriksaan Visus mata 4 dari 10 lansia (40%)
so.
mengalami penurunan penglihatan (penglihatan
1
kabur)
- Hasil pemeriksaan MMSE didapat 4 dari 10 lansia
sp. (40%) memiliki nilai demensia sedang, 6 dari 10
(60%) memiliki nilai demensia ringan
- Hasil pemeriksaan fall risk assessment tool 4 dari
sq.
10 lansia (40%) memiliki nilai >13 Total Points =
High Fall Risk dan 6 lansia (60%) 6-13 total
sr.
poin= moderate fall
tk. A : Masalah risiko jatuh tidak
ss.
terjadi
Klien dapat menggunakan alat bantu jalan
dengan benar.
Terdapat penghalang/side rail untuk mencegah
jatuh.
Klien dapat mobilisasi/berpindah secara aman
tl. P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
mungkin terjadi resiko jatuh
2. Identifikasi perilaku yang bisa mempengaruhi
resiko jatuh
3. Anjurkan menggunakan alat bantu jalan
to. tp. tz. uc. Evaluasi 01/02/2017 pukul 14.15 uj.
R ua. ud. S : uk.
1. Menayakan keadaan klien - 4 dari 10 klien (40%) mengatakan seluruh aktifitas ul.
tq.2. Mengidentifikasi keterbatasan fisik dan kognitif klien yang menggunakan alat bantu jalan (tripod) um.
- 6 lansia (60%) tidak menggunakan alat bantu jalan
1 dapat meningkatkan potensi jatuh un.
ue. O:
3. Menyediakan lingkungan yang aman untuk klien (cahaya uo.
- 4 dari 10 lansia (40%) tampak menggunakan
tr. atau penerangan, kebersihan, menjaga lantai agar tidak up.
tripod sebagai alat bantu jalan
0 licin.) uq.
- Lingkungan aman (tidak icin, penerangan baik,
4. Mendampingi untuk pemeriksaan kesehatan dipoliklinik ur.
tidak ada barang yang berserakan)
ts.5. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan uf. us.
0 ub. ug. A : Masalah risiko jatuh tidak ut.
terjadi uu.
tt. Klien dapat menggunakan alat bantu jalan uv.
dengan benar. uw.
tu. Terdapat penghalang/side rail untuk mencegah ux.
0 jatuh. uy.
Klien dapat mobilisasi/berpindah secara aman
uz.
uh. P:
tv. va.
ui. Lanjutkan Intervensi
1. Monitor gaya berjalan (kecepatan,
tw.
keseimbangan, dan kelelahan).
2. Sarankan klien untuk menggunakan alas kaki
tx. yang aman.
3. Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh untuk
1
meminimalkan cedera.
ty.
1
xn.
agx.
agy.
agz.
ala.
alb.
alc.
ald.
ale.
alf.
alg.
alh.
ali.
alj.
alk.
all.
alm.
aln. CATATAN PERKEMBANGAN
alo.
alp.Tempat : Wisma Indrokilo
alq. Diagnosa 6 : Resiko kesepian
alr. als. alt. Implementasi alu. Evaluasi alv.
H
alw. alx. amj. amm. at 13.00 amv.
1. Mendiskusikan dengan para klien emosi yang dialami
S amn. S: amw.
2. Menggunakan dukungan dan teknik empati
3. Membantu para klien dalam mengungkapkan perasaan 1. Klien di wisma Indrokilo 90% (9 dari 10) amx.
aly. kecemasan marah dan kesedihan dengan cara yang baik mengatakan sedih mengingat Jika mengingat amy.
4. Memotifasi dengan para klien untuk menerima kondisi
3 keluarga yang sudah tidak ada atau saudara amz.
yang dialami
yang jauh ana.
amk. 2.Klien di wisma Indrokilo 70% mengatakan
alz. anb.
aml. dikunjungi satu bulan sekali namun tidak pasti dan
1
yang lainnya tidak dijenguk karena keluarganya jauh
anc.
atau tidak mempunyai keluarga dekat lagi
ama. and.
3.Klien di wisma Indrokilo 90% mengatkan pasrah
1 ane.
terhadap kondisi saat ini
amo. anf.
amb. amp. O: ang.
amq. klien di wisma Indrokilo 90% anh.
amc. tampak sedih saat ditanya ani.
1 saudaranya anj.
amr. ank.
amd. ams. A : resiko kesepian tidak anl.
1 terjadi anm.
amt. ann.
ame. amu. P : Lanjutkan intervensi ano.
1. Pertahankan resiko kesepian tidak terjadi anp.
amf. anq.
amg.
amh.
ami.