Sie sind auf Seite 1von 2

PENANGANAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUD Syarifah 445/215/MDGS/04/2016 002 1/2


Ambami Rato Ebu
BANGKALAN
DITETAPKAN
TANGGAL TERBIT Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan
PROSEDUR 8 April 2016
TETAP

drg. YUSRO
Pembina Utama Muda
NIP. 19610226 198911 2 001

Pengertian Perawatan Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilan
Tujuan Sebagai acuan pemberian pelayanan pada pasien bayi

Kebijakan - Undang Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


- Undang Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
- Undang Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
- Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1998 tentang Tenaga Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 159b/Menkes/ SK
Per/ IX/ 1988 tentang Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Depkes
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1333/ Menkes/ Per/
SK/ XII/ 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
- Surat Keputusan Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
Nomor : 188/1592/433.208/2016 tentang Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Komperehensif (PONEK)
Prosedur 1. Mempertahankan suhu tubuh
- Jaga dan pantau kehangatan (pemancar panas, incubator, atau ruangan
hangat)
- Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
- Lakukan pengukuran suhu tubuh
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

PENANGANAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

445/215/MDGS/04/2016 002 2/2


RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu
BANGKALAN

PROSEDUR TANGGAL TERBIT


TETAP 8 April 2016

Bayi sehat
- ASI merupakan pilihan utama
- Biarkan bayi menyusui pada ibu semau bayi, anjurkan bayi menyusui
lebih sering (misalnya setiap 1-2 jam) bila perlu.
- Pantau pemberian minum dan nilai kemampuan menghisap bayi bila bayi
Prosedur kurang dapat menghisap tambahkan ASI peras dengan cangkir/sendok
- Beri minum 8-12 kali dalam 24 jam dengan jumlah kebutuhan minum 60
ml/kgBB/hari (dosis hari ke-1).
Apabila bayi dapat minum baik menggunakan cangkir atau sendok coba
untuk menyusui langsung
Bayi sakit
- Apabila bayi dapat minum per-oral dan tidak memerlukan cairan IV,
berikan minum seperti pada bayi sehat.
- Beri ASI peras dengan pipa lambung mulai hari ke-2
- Beri minum 8-12 kali dalam 24 jam dengan jumlah kebutuhan minum 60
ml/kgBB/hari (dosis hari ke-1).
- Beri selingan tambahan ASI sebelum diberikan minum lewat pipa
lambung untuk melatih daya hisap bayi
- Pantau pemberian minum dan nilai kemampuan menghisap bayi bila bayi
kurang dapat menghisap tambahkan ASI peras dengan cangkir/sendok
- Apabila kondisi bayi sudah stabil dan bayi dapat menelan tanpa batuk
atau tersedak, coba untuk menyusui langsung pada ibu
Unit terkait IGD, kamar bersalin, kamar obat, ruang neonatus

Das könnte Ihnen auch gefallen