Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH :
NIM : 050501031
MEDAN
2008
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
2
ABSTRACT
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
3
ABSTRAK
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
INDONESIA.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi penulisan yang lebih sempurna di masa yang akan datang.
Hal yang paling indah dalam kesempatan ini adalah bahwa penulis tidak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik dalam
1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, MEc, selaku dekan Fakultas Ekonomi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
5
2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc, selaku ketua jurusan Departemen
3. Bapak Drs. Aman Tarigan, SU, selaku dosen pembimbing yang telah
4. Bapak Drs. Rahmat Sumanjaya. Msi dan Bapak Paidi Hidayat, selaku
6. Buat orang tua tercinta Mama, N. Saragih dan juga adik-adik ku yang
manis, (Icha, Ara, Maria), tetap semangat belajarnya, dan buat seluruh
skripsi ini.
Fery, Tomy, Doni, Komo) semangat bro. Semoga persahabatan kita tetap
8. Buat seseorang (Mec_Aya), makasih buat dukungan dan doa dari mu, yang
selalu membuat aku tetap semangat selalu, makasih buat kopinya yach.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
6
sebutkan satu per satu, terima kasih buat kebersamaan kita selama ini.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat
dan damai sejahteraNya bagi kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Medan, 10 Maret
Penulis
Purba)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
7
DAFTAR ISI
ABSTRACT ................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
8
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Periode 1983-2003
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
10
11. Tabel 4.10 Nilai Uji t-Statistik Model Kointegrasi Tabungan Swasta
12. Tabel 4.11 Hasil Uji t-Statistik Model Kointegrasi Tabungan Swasta
14. Tabel 4.13 Hasil Uji t-Statistik Model Kointegrasi Investasi Swasta
Swasta
Swasta
21. Tabel 4.20 Hasil Uji t-Statistik Model Dinamis Tabungan Swasta
23. Tabel 4.22 Hasil Uji t-Statistik Model Dinamis Investasi Swasta
Swasta
28. Tabel 4.27 Pengujian Durbin Watson Model Dinamis Investasi Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
11
DAFTAR GAMBAR
dan Tabungan
Tabungan Swasta
Investasi Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
12
Swasta
Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
13
Daftar Grafik
Periode 1984-2003
Periode 1984-2003
Periode 1983-2003
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
14
BAB I
PENDAHULUAN
didalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup
besar. Tetapi di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk
yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang
tidak hanya terhadap sektor ekonomi saja. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
15
Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan struktur politik dan penerapan
investasi domestik, sumber dananya dapat bersumber dari tabungan nasional dan
pinjaman luar negeri. Namun, karena terbatasnya jumlah dana serta pinjaman
yang diperoleh dari luar negeri, maka diperlukan tabungan nasional yang lebih
gap yang semakin melebar dari tahun ke tahun yang menandakan bahwa
dapat berupa pengerahan modal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pengklasifikasian ini didasarkan pada sumber modal yang dapat digunakan dalam
pembangunan. Pengerahan modal yang bersumber dari dalam negeri berasal dari 3
Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri yaitu melalui pinjaman resmi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
16
Bank, maupun pinjaman resmi bilateral dan multilateral, juga melalui foreign
dan jurang devisa merupakan dua kendala yang terpisah dan berdiri sendiri pada
bantuan luar negeri sebagai suatu cara untuk menutup kedua jurang tersebut dalam
dan investasi harus ditutup dengan pemasukan modal dari luar yang berasal dari
Pada negara berkembang dan miskin, kondisi yang paling menonjol adalah
belum terciptanya kondisi yang mendorong pada iklim dimana kegairahan untuk
pola tradisional. Masih terbatasnya sektor modern dan belum berfungsinya secara
efektif dan efisien institusi-institusi keuangan yang disebabkan oleh pola pikir
yang lebih dikenal dengan PAKTO 88, yang pokok-pokok kebijakannya berisi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
17
antara lain untuk mengerahkan dana dari masyarakat dengan cara memudahkan
PAKTO 88 ini, semakin mudahlah bank didirikan dan semakin bervariasi juga
baik swasta maupun pemerintah. Semenjak saat itu, tabungan nasional mulai
persaingan antar berbagai negara untuk memperbesar arus investasi baik asing
maupun domestik. Persaingan terutama terjadi karena kebutuhan dana yang sangat
negara berkembang.
Indonesia terbuka secara resmi dan efektif terhadap penanaman modal sejak
surut dalam penerimaan arus modal investasi, kebijakan devaluasi rupiah tahun
Tahun 1991 ketika terjadi gebrakan Sumarlin II (tight money policy) yaitu
neraca transaksi berjalan agar tidak melebihi batas yang masih bisa diterima,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
18
Sukses tidaknya suatu negara dalam menarik arus dana investasi tidak
terlepas dari berbagai faktor ekonomi dan non ekonomi. Pada dasarnya pemberian
pajak (tax holiday) dan kemudahan untuk mengakses bahan baku akan sangat
Nilai tukar yang relatif stabil, terutama untuk investor yang berorientasi
nasional dan sebagai salah satu komponen yang berhubungan positif dengan
pertumbuhan ekonomi.
Dari paparan latar belakang diatas dan berdasarkan fenomena yang terjadi di
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
19
yaitu:
Indonesia?
Indonesia?
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
20
makro.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
21
BAB II
URAIAN TEORITIS
tahun ini yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi (Nopirin, 1996:
yang tersisa setelah dipakai. Tabungan nasional dapat dijelaskan dalam persamaan
berikut ini :
S = Y C G ......(2.1)
S = (Y T C) + (T G)....(2.2)
Y = pendapatan nasional
T = pandapatan pajak
C = konsumsi
G = pengeluaran pemerintah
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan nasional terdiri dari :
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
22
Adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak
pengeluaran pemerintah.
surplus, yang berarti tabungan publik bernilai positif, dan sektor ini akan
Namun jika T-G bernilai negatif berarti pemerintah mengalami budget deficit,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
23
2000: 47):
menyalurkan tabungan.
oleh perusahaan.
salah satu faktor yang mempengaruhi tabungan. Keynes menyatakan suatu fungsi
konsumsi modern yang didasari oleh perilaku psikologis modern, yaitu apabila
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
24
juga digunakan untuk menabung, hal ini dapat dijelaskan dalam persamaan
berikut :
S Y C .....(2.6)
Jika kedua persamaan (2.6) dan (2.7) atau disebut juga budget constraint
budget constraint (2.7), maka kita akan mendapatkan fungsi persamaan tabungan :
S Y C = Y - cY = - + (1-c)Y ...(2.8)
Dari persamaan (2.8) kita dapat melihat bahwa tabungan memiliki hubungan
Teori ini disebut hipotesis pendapatan absolut. Dalam hipotesis ini digunakan
3 Perubahan pada tabungan individu untuk setiap perubahan pada pendapatan disposibel individu.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
25
Tabungan.
Konsumsi
S1
Fungsi
konsumsi
C1
45
Pendapatan
Tabungan
Fungsi Tabungan
0 Pendapatan
Yd0 Yd1
Autonomous Consumption
Pada gambar ditunjukan bahwa tingkat tabungan adalah jarak antara garis
45 dengan garis fungsi konsumsi seperti ditunjukan oleh garis S1. Kemudian,
pada gambar bagian bawah diperlihatkan fungsi tabungan pada tingkat pendapatan
akan ditabung.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
26
hidup yang stabil dalam menghadapi perubahan pendapatan dalam waktu hidup
waktu, konsumsi, dan tabungan. The life cycle hypothesis melibatkan individu,
Life-Cycle Model
Assets
YL
Saving
C
Dissaving
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009 Time
WL NL
27
C = consumption
waktu. Selama masa kerja (WL tahun), individu menabung dan mengumpulkan
aset. Pada akhir masa kerjanya, individu mulai menarik kembali aset-aset tersebut,
tidak menabung (dissaving / negative saving) pada masa sisa hidupnya (NL
WL) sehingga aset tersebut akan bernilai nol pada akhir hidupnya.
hanya dengan pendapatan saat ini, tetapi terhadap estimasi pendapatan pada
jangka panjang. Permanent income adalah tingkat kestabilan konsumsi yang dapat
dipelihara oleh seseorang pada sisa hidupnya, dengan asumsi bahwa dia
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
28
persamaan :
C = c.YP ......(2.9)
Dimana :
C = konsumsi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
29
tingkat full employment yang tercapai akibat bekerjanya mekanisme pasar yang
dari tingkat bunga 4. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula keinginan
masyarakat untuk menabung. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat
Tingkat Bunga
tabungan
i1
i0 Investasi1
Investasi0
sama dengan investasi. Apabila tingkat bunga berada diatas i0, jumlah tabungan
saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan
tingkat bunga ke titik semula. Apabila tingkat bunga berada dibawah tingkat
bunga keseimbangan, para pengusaha akan bersaing untuk memperoleh dana yang
jumlahnya relatif lebih kecil. Persaingan ini juga akan membawa tingkat bunga ke
titik keseimbangan.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
30
Diantara faktor ekonomi tersebut, kunci utamanya adalah tingkat bunga. Marshall
untuk menunggu dan semakin besar tingkat bunga maka akan semakin besar pula
tabungan.
Selain Marshall, ekonom lain dari kaum neoklasik, yaitu Irving Fisher,
time preference yang konstan 6. Rate of time preference adalah target tingkat
bunga riil yang ingin dicapai oleh para penabung. Jika tingkat bunga riil lebih
besar dari tingkat preferensi waktu (time preference), maka tabungan menjadi
positif dan penawaran modal akan meningkat, dan juga berlaku sebaliknya. Jika
tingkat bunga riil sama dengan tingkat preferensi waktu, maka masyarakat sudah
5
Alfred Marshall. 1895. Principles of Economics. New York : Macmillan.
6
Michael Parkin. 1996. Macroeconomics. Ontario : Addison-Wesley Publishing Company.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
31
Tingkat
KS0
bunga riil KS1
R0 Rate of time
R1 preference
KD1
K0 K1 Jumlah
modal
Pada gambar diatas dapat dilihat garis KD dan KS yang merupakan
permintaan dan penawaran modal. Jika tingkat bunga riil adalah nol, maka
tabungan adalah nol, sedangkan jika tingkat bunga riil berada pada R1 maka
tabungan akan positif, penawaran modal meningkat dari KS0 ke KS1. Jika tingkat
bunga riil turun, jumlah modal per kapita akan meningkat dari K0 ke K1. Jumlah
modal per kapita akan berhenti bertambah pada tingkat bunga riil sama dengan
dan struktur usaha, termasuk pembelian rumah baru untuk rumah tangga.
modal fisik. Investasi swasta (private investment) adalah output dari perusahaan
yang disimpan untuk perusahaan itu sendiri. Definisi investasi swasta menurut
Parkin (1996:179) adalah pengeluaran untuk alat-alat modal dan bangunan oleh
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
32
Negeri//PMDN).
swasta adalah menambah stok modal dari aset-aset produktif yang dipegang oleh
sektor swasta. Dua motivasi utama adalah untuk menggantikan stok modal yang
telah ada dan menciptakan stok modal tambahan yang mengandung teknologi
baru (perlu dicatat dalam hal ini bahwa baru tidak berarti yang
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
33
atau jasa tersebut, yaitu harapan dari pengusaha untuk kemungkinan memperoleh
pemerintah.
terakhir ini terjadi terutama akibat peningkatan PMA langsung (Foreign Direct
Indonesia.
Pemberian izin untuk investasi swasta (PMA dan PMDN) di Indonesia ini
kehutanan (izin oleh Menteri Kehutanan), perikanan (izin oleh Menteri Pertanian),
1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana diubah dan ditambah oleh
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
34
Undang No. 1 tahun 1967 mencakup 3 unsur pokok (Bank Indonesia, 1995:98-
100), yaitu:
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari devisa
Indonesia;
dan bahan-bahan dari luar negeri ke dalam wilayah RI yang tidak dibiayai dari
devisa Indonesia;
3. Bagian dari hasil perusahaan yang dapat ditransfer, tetapi digunakan untuk
atau pemerintah maupun swasta nasional. Jangka waktu PMA di Indonesia tidak
boleh melebihi 30 tahun dan bidang usaha yang terbuka atau tertutup ditentukan
oleh pemerintah. Contoh bidang usaha yang tertutup bagi PMA adalah pelabuhan,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
35
domestik.
diinginkan. Pada saat yang sama, mereka juga mengenakan berbagai hambatan
terhadap PMA untuk menghindari dominasi asing dan memegang sumber daya
tingkat upah riil yang lebih besar untuk tenaga kerja domestik dan atau
kesempatan kerja yang lebih luas, pilihan yang lebih banyak dari kualitas produk
yang baik dengan tingkat harga yang lebih rendah untuk konsumen domestik,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
36
sebagian besar berasal dari analisis neoklasik tradisional yang memusatkan pada
sesuatu yang sangat positif, karena hal tersebut mengisi kekurangan tabungan
mencapai target pembangunan. PMA ini dapat mengatasi dua kesenjangan (two
kesenjangan antara target jumlah devisa yang dibutuhkan dan hasil-hasil aktual
devisa dari ekspor ditambah dengan bantuan luar negeri netto. Menurut argumen
ini, arus-arus masuk modal swasta asing tersebut bukan hanya dapat
pembayaran, akan tetapi dapat juga menghilangkan defisit dalam jangka panjang
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
37
secara netto.
ketiga yang dikatakan dapat diisi oleh modal swasta asing adalah kesenjangan
antara target penerimaan pajak pemerintah dan jumlah pajak aktual yang dapat
b. dimiliki oleh negara ataupun swasta nasional dan swasta asing yang
berdomisili di Indonesia;
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
38
dilakukan secara langsung oleh pemilik sendiri atau secara tidak langsung, antara
lain melalui pembelian obligasi, saham, deposito, dan tabungan yang jangka
modal dalam negeri dapat dibedakan antara perusahaan nasional dan perusahaan
asing, dimana perusahaan nasional dapat dimiliki seluruhnya oleh negara dan atau
swasta nasional ataupun sebagai usaha gabungan antara negara dan atau swasta
oleh negara atau swasta nasional. Pada prinsipnya semua bidang usaha terbuka
Salah satu kontribusi penting terhadap teori ini dijelaskan oleh Dale
Jorgenson 7, pada tahun 1960-an. Jorgenson ingin menunjukan bahwa biaya modal
dari pengguna dapat dijelaskan dari teori mikroekonomi neoklasik dengan cara
7Dale Jorgenson. 1963. Capital Theory and Investment Behaviour.. American Economic Review Vol.
53, pp. 49-58.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
39
dikeluarkan perusahaan dalam menggunakan bagian dari modal pada kurun waktu
tertentu. Teori ini berawal dari asumsi bahwa perusahaan akan berinvestasi jika
modal tidak akan dibeli kecuali ekspektasi marginal product of capital (MPK)
lebih besar atau setidaknya sama dengan user cost of capital (u).
MPK u....(2.10)
Marginal product of capital sendiri adalah tambahan output yang dapat diproduksi
Dari gambar berikut ini dapat dijelaskan dampak penurunan the user cost
of capital (u) terhadap desired capital output ratio (v*), terlihat bahwa
pada daerah (1) atau daerah initial profit. Perusahaan tidak dapat melakukan
daerah (5) initial loss eliminated + (6) remaining loss. Tetapi jika user cost of
capital dapat diturunkan dari u0 ke u1, keseimbangan akan bergeser dari E0 ke E1.
Maka hal ini akan mengurangi kerugian sebesar daerah (5) (initial loss
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
40
u1
New Lower User Cost Remaining Loss (6)
MPK
E0
v*0 v*1 Desired Capital Output Ratio
E1
The user cost of capital tidak hanya tergantung dari depreciation rate of
capital dan tingkat suku bunga riil yang harus dibayarkan dari dana yang dipinjam
untuk pembelian peralatan modal. Seperti dijelaskan oleh Jorgenson, bahwa user
cost of capital juga tergantung oleh sistem perpajakan. Karenanya baik itu
kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter dapat mempengaruhi the user cost of
capital. Kebijakan moneter berpengaruh dalam perubahan tingkat suku bunga riil,
sedangkan kebijakan fiskal dalam menentukan tingkat pajak dan peraturan sistem
perpajakan.
Dari gambar 2.5 diatas kita dapat mengilustrasikan dampak dari perubahan
pajak atau peraturan perpajakan dengan tujuan untuk mengurangi the user cost.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
41
Dengan kata lain, tingkat pajak yang dibayarkan perusahaan untuk keuntungan
dapat dibeli oleh perusahaan dan akan menggeser capital output ratio ke kanan ke
titik v*1. Penurunan user cost dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi
(market value) dari modal pada pasar saham dibandingkan dengan biaya
pembelian modal tersebut. Jadi, teori ini menghubungkan antara investasi dengan
harga saham. Seorang manajer pada sebuah perusahaan dapat merespon terhadap
berinvestasi, ketika harga sahamnya tinggi dan memproduksi sedikit modal baru
mendefinisikan variabelnya q sebagai rasio dari harga pasar dari perusahaan pada
pasar saham dan obligasi terhadap biaya penggantian dari capital stock.
Kemudian, investasi merupakan fungsi dari rasio q. Ketika rasio ini tinggi,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
42
Sebagai contoh dari persamaan investasi dari teori ini adalah hubungan
antara gross investment relatif terhadap capital stock (I/K), rasio q (q), dan rasio
I = j (q 1) + d .....(2.11)
Karena sumber utama perubahan pada q adalah perubahan pada harga pasar
saham, teori Tobin menciptakan saluran tambahan dimana perubahan pada pasar
berinvestasi.
pengeluaran investasi.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
43
Sektor Swasta
Moneteris dan Keynesian, tetapi salah satu diantara beberapa hal yang cukup
bahwa sektor swasta relatif stabil, alasannya adalah bahwa pengeluaran sektor
pengeluaran yang paling besar dan hanya berubah secara perlahan yaitu dalam
adalah elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga yang cukup besar
dan harga yang sering menyebabkan pengeluaran investasi dan konsumsi stabil,
jika terjadi penurunan investasi dan jumlah uang beredar yang tetap maka tingkat
suku bunga akan turun. Penurunan tingkat suku bunga ini akan menyebabkan
8
Hal ini disebabkan definisi kekayaan yang lebih luas, dimana Milton Friedman membagi kekayaan ke
dalam 5 bentuk, yaitu uang, obligasi, saham, kekayaan fisik, dan keahlian/kecakapan.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
44
akan tetap stabil, mekanismenya adalah penurunan investasi akan berakibat pada
timbulnya pengangguran sehingga upah dan kemudian harga akan turun. Untuk
sejumlah uang beredar, turunnya harga berarti nilai riil uang akan naik. Kenaikan
nilai riil uang (melalui teori kuantitas uang) akan mendorong pengeluaran. Dalam
alternatif pendapat kaum Keynesian, naiknya nilai riil uang akan menurunkan
menstabilkan. Selain itu, ketidakstabilan sektor swasta juga disebabkan oleh harga
P0
P1
AD0
AD1
Y1 YF Y
P0
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
AS0
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
P1
AD0
45
Jika karena suatu sebab pengeluaran investasi oleh pengusaha turun, pada
gambar 2.6 ditunjukan dengan bergesernya kurva permintaan agregat (AD) dari
AD0 ke AD1. Dengan kurva penawaran agregat (AS) yang vertikal (dalam versi
monetaris) maka pada harga P0 jumlah barang yang diminta turun menjadi Y1.
pengangguran terjadi, dan hal ini akan mendorong upah dan harga untuk turun.
Turunnya harga menyebabkan nilai riil uang akan naik, sehingga permintaan total
akan naik (sepanjang kurva AD1). Harga akan terus turun sampai jumlah yang
diminta kembali pada Yf. Kenaikan permintaan ini disebabkan turunnya tingkat
bunga (sebagai akibat naiknya nilai uang kas riil). Karena konsumsi merupakan
bagian dari AD, kenaikan konsumsi juga merupakan kenaikan permintaan agregat.
bawah. Dalam gambar 2.7 dijelaskan bahwa pergeseran AD dari AD0 ke AD1
karena upah dan atau harga adalah tetap(rigid) meskipun ada pengangguran, maka
output akan tetap pada tingkat Y1. Disini digambarkan 2 kurva penawaran agregat
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
46
(AS), yaitu AS0 untuk ekstrim Keynesian serta AS1 untuk Keynesian yang lebih
realistis. Untuk kasus Keynesian yang lebih realistis, upah dan harga turun tetapi
relatif lebih kecil. Output sedikit lebih tinggi dari kasus ekstrim Keynesian, yaitu
Y2, tetapi kesemuanya masih berada dibawah output pada tingkat full employment
(Yf). Masalahnya, karena penurunan upah dan harga tidak cukup untuk
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
47
BAB III
METODE PENELITIAN
meliputi objek yang bersifat makro dan mudah didapat. Data tersebut diolah
bunga (r), tingkat inflasi (lnp), pendapatan nasional (PDB/Y), rasio investasi
pemerintah terhadap PDB (giy), serta variabel dummy krisis ekonomi Indonesia.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
48
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam
bentuk runtun waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka-angka.
Sumber data berasal dari berbagai sumber seperti misalnya Badan Pusat
utama yang memiliki pengaruh kuat terhadap tabungan nasional dan investasi
swasta sebagai variabel tidak bebas yang berhubungan dengan model yang
digunakan.
Indonesia Medan.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
49
E-Views 4.1. Data yang digunakan adalah data periode tahunan (time series)
Yt = 0 + 1 X1 + 2 X2 +............+ n Xn + Ut .(1.16)
dimana:
Ut = Error term
dimana:
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
50
..............................................................................................................(1.19)
1. Fungsi tabungan
...(1.20)
Keterangan :
= konstanta
Income
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
51
1, 2, 3, 4 = koefisien regresi
= error term
t menunjukan waktu
t ...(1.21)
Keterangan :
terhadap PDB
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
52
= error term
t menunjukan waktu
pada persamaan yang sedang diestimasi. Untuk diketahui adanya unit roots
Misal variabel Yt sebagai variabel tidak bebas, maka akan diubah menjadi
Yt = Yt-1 + Ut ..................................................................(1.22)
variabel mengandung unit root dan bersifat non-stasioner. Untuk mengubah trend
yang bersifat non-stasioner menjadi stasioner dilakukan uji orde pertama (first
difference)
menjadi stasioner.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
53
ada kecenderungan untuk naik atau turun, dan variabel tersebut berada dalam
kondisi optimumnya).
menganalisis apakah trend dari nilai variabel tak bebas bergerak dengan arah yang
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
54
Uji stasioner terhadap nilai residual dari hasil estimasi diatas lalu estimasi kembali
Setelah t-hitung diperoleh, maka hasilnya dibandingkan dengan t-tabel (uji-t). Jika
nilai t hitung lebih besar dari t-tabel maka variabel bersifat stasioner.
Hipotesis ini didasarkan oleh hasil regresi pada error term berikut ini :
Ut = Ut-1 + t .........................................................................(1.27)
H1 : 0 (Variabel-variabel terkointegrasi)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
55
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang
menerangkan variabel tidak bebas atau angka yang menunjukan seberapa besar
dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena
semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya.
variabel independen terhadap variabel dependen (dalam hal ini untuk mendukung
Ho : bi = 0 (tidak signifikan)
Ha : bi > 0 (signifikan)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
56
hitung lebih kecil dari t tabel, dengan demikian variabel bebas yang diuji tidak
bi
t = -------------
S(bi)
Dimana :
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
57
yang signifikan akan menyebabkan nilai R2 yang diperoleh secara statistik tidak
Apabila nilai F-hitung > F- tabel, maka Ho ditolak ; artinya setiap variabel
setidaknya satu dari variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya.
Nilai F hitung :
R2/(k-1)
F = -----------------------
(1-R2)/(n-k)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
58
Dimana :
yang pasti diantara explanatory variable (variabel penjelas) dalam model regresi.
penjelasan adanya multikolinier dalam model yaitu apabila nilai R2 dari hasil
perbandingan antara nilai t-stat dan F-stat dengan t-tabel dan F-tabel.
antara variabel gangguan (error term) dalam suatu model yang terjadi karena
beberapa faktor :
1. Inersia, data observasi dimulai dari situasi kelesuan ekonomi sehingga data
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
59
diharapkan. Uji yang dilakukan untuk mendeteksi gejala ini adalah uji
1. Durbin Watson
masalah korelasi berdasarkan pada bagan daerah kritis di halaman berikut ini.
Ho* :
tidak ada auto korelasi negative
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
60
Daerah Hasil
2. Run-Test
Uji ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya masalah serial korelasi
negarif) residual yang diperoleh dari selisih antara nilai aktual dari variabel
Setelah diperoleh data residual, maka ditentukan jumlah nilai residual yang
positif (n1), nilai residual negatif (n2), jumlah runs atau perubahan nilai positif
dan negatif residual (k) dan jumlah observasinya (n). Lalu ditentukan pula nilai
2n1n 2
( k ) = + 1 ................................................................................(1.28)
n1 + n 2
2n1n 2(2n1n 2 n1 n 2)
k = ...............................................................(1.29)
(n1 + n 2) 2 (n1 + n2 1)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
61
S (k ) = (k ) ........................................................................(1.30)
batasan rentang :
Pada tingkat kepercayaan tertentu akan dilihat apakah (k) berada dalam
rentang batas interval tersebut diatas yang menunjukan bahwa model tidak
maka model harus diperbaiki melalui perbaikan regresi, karena apabila terjadi
korelasi diantara anggota series dari observasi maka asumsi classical linear
Adalah pendapatan yang dapat digunakan untuk konsumsi barang dan jasa.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
62
Yd = Y T(1.31)
Y = pendapatan nasional
T = pajak
IHK t-1
tahunan dibagi dengan PDB deflator tahun konstan 2000 dengan perumusan:
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
63
PDB Deflatort
sebuah sampel menjadi beberapa subgrup berdasarkan kualitas atau atribut (jenis
kelamin, status perkawinan, dan lain-lain). Dalam penelitian ini dummy variables
BAB IV
Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis ekonomi maupun analisis
statistik dari hasil regresi model tabungan dan investasi swasta di Indonesia
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
64
pendekatan ECM bertujuan untuk melihat dinamika jangka pendek dari variabel-
masalah yang biasa muncul dalam regresi linier dan analisis runtun waktu (time
series).
parameter yang diperoleh dari hasil regresi yang meliputi kesesuaian arah
berdasarkan teori-tori ekonomi, termasuk arti dari nilai koefisien itu sendiri, dan
sejauh mana validitas model yang digunakan dalam penelitian melalui pengujian
linier ditujukan untuk menghasilkan model regresi dan hasil estimasi yang akurat
dan tidak bertentangan dengan asumsi regresi linear klasik. Pengujian tersebut
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
65
Tabungan swasta adalah tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga atau
modal, dan penanaman modal ini akan memperbesar kapasitas produksi sehingga
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan nasional setelah dikurangi
terjadi pada tahun 1999 dengan nilai Rp. 792.968,07 milyar, dan tingkat tabungan
swasta terendah terjadi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2000 sebesar Rp.
292.208,70 milyar dengan nilai rata-rata pertumbuhan sebesar 6,65 % per tahun.
Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2003 dimana tabungan swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
66
(milyar (milyar
rupiah) rupiah)
Sumber : Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Berbagai Edisi (data diolah
kembali).
900000
800000
nilai (milyar rupiah)
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
tahun
tabungan swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
67
gambar diatas. Titik tertinggi tabungan swasta pada tahun 1999 disebabkan dari
tingginya tingkat suku bunga tabungan yang mencapai 25,3% per tahun dan juga
pasca krisis ekonomi yang ditandai dengan kestabilan harga kala itu. Sedangkan
titik terendah pada tahun 2000 disebabkan karena tingginya tingkat konsumsi
rumah tangga yang disebabkan karena naiknya harga BBM karena pengurangan
adalah data PMA dan PMDN yang disetujui pemerintah. Investasi swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
68
(milyar (milyar
rupiah) rupiah)
Sumber : Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Berbagai Edisi (data diolah
kembali)..
Angka pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 1995 yaitu sebesar 26,21% dan
angka pertumbuhan terendah pada tahun 1998 sebesar -29,25 % atau mengalami
tidak lepas dari usaha pemerintah dalam mendorong penyehatan kembali investasi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
69
400000
350000
300000
investasi swasta
(milyar rupiah)
250000
200000
150000
100000
50000
0
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
tahun
investasi swasta
investor karena ketidakstabilan kondisi ekonomi dan politik dan juga tingginya
risiko jika melakukan investasi di Indonesia. Setelah tahun 1998, investasi swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
70
dikurangi penerimaan pajak, atau juga pendapatan yang dapat digunakan untuk
Pendapatan Pendapatan
Nasional Pertumbuhan Nasional Pertumbuhan
Disposibel Disposibel
Tahun (milyar (%) Tahun (milyar (%)
rupiah) rupiah)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
71
Sumber : Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Berbagai Edisi (data diolah
kembali).
Dari tabel diatas dapar dilihat bahwa nilai pendapatan nasional disposibel
tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar Rp. 1.441.846 milyar dan nilai terendah
terjadi pada awal periode penelitian yaitu ketika tahun 1984 sebesar Rp. 678.933,7
milyar. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 1995 mencapai 8,17% dan
1600000
nilai (milyar rupiah)
1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
tahun
gndi
terlihat bahwa dari tahun 1984-1997 mengalami peningkatan yang stabil, tetapi
setelah terjadi krisis ekonomi ternyata mengalami penurunan yang tajam pada
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
72
cukup baik.
transfer uang di masa kini. Sebagai hasilnya tingkat bunga selalu membandingkan
jumlah uang pada beberapa titik waktu. Tingkat bunga ini memberikan gambaran
daya beli dari rekening bank masyarakat pada titik waktu tertentu. Semakin tinggi
tingkat bunga maka masyarakat semakin banyak yang memilih asset finansial
berupa deposito berjangka dan atau obligasi berarti semakin sedikit yang
memegang uang kas. Ada dua jenis tingkat bunga, yang pertama yaitu tingkat
bunga nominal, tingkat bunga yang dibayarkan oleh bank, biasanya diumumkan
tanpa koreksi dari efek inflasi. Sedangkan yang kedua adalah tingkat bunga riil,
yaitu tingkat bunga yang telah dikoreksi inflasi. Jadi, tingkat suku bunga tabungan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
73
tahun 1984-2003 karena inflasi IHK mencerminkan tingkat harga biaya hidup
yang harus ditanggung masyarakat Data tingkat suku bunga yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito 12 bulan yang didapat
Nominal
Real Deposit
Tahun Deposit Rate Inflasi IHK
Rate (%)
(%)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
74
bunga tabungan ditentukan oleh mekanisme pasar. Kebijakan ini efektif pada
tahun 1984 dimana tingkat bunga nominal meningkat hingga 17,5% sehingga
meningkatkan tingkat suku bunga riil hingga 6,99%. Semenjak saat itu nilai
tingkat bunga riil bernilai positif. Pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis
hal ini, perbankan memberikan peningkatan bunga tabungan yang tinggi dengan
tujuan para nasabah memilih tetap menyimpan dananya di bank dan tidak
melakukan penarikan dana. Karenanya tingkat bunga nominal pada masa krisis
perbankan tinggi sekali yaitu 20,3% (1997) dan 40% (1998). Namun karena
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
75
tingginya inflasi, secara riil masyarakat menerima tingkat bunga yang negatif pada
Grafik 4.4 Perkembangan Nominal Deposit Rate dan Real Deposit Rate
di Indonesia Periode
1984-2003.
50
40
30
deposit rate (%)
20
10
0
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
-10
-20
-30
tahun
real deposit rate nominal deposit rate
Dari grafik 3.4 dapat dilihat bahwa titik tertinggi dari tingkat suku bunga
nominal terjadi pada tahun 1998, tetapi titik terendah tingkat suku bunga riil juga
terjadi pada tahun 1998. Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya tingkat bunga
nominal tidak berarti tingkat bunga riilnya pun tinggi, tetapi hal itu berarti
tingginya tingkat bunga nominal merupakan dampak dari tingginya tingkat inflasi
pada tahun tersebut. Selain itu hal ini juga tidak lepas dari kebijakan pemerintah
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
76
terus menerus. Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian dan tingkat
perkembangan harga barang dan jasa yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.
menggunakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tahun dasar 2000
dengan perumusan:
Indonesia selama periode 1984-2003. Besar kecilnya laju inflasi di Indonesia tidak
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
77
Periode 1984-2003.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
78
kembali).
impor untuk memenuhi kebutuhan industri substitusi impor di Indonesia dan juga
terjadinya devaluasi. Pada tahun 1990-1997 inflasi terjadi karena adanya kenaikan
tertinggi terjadi pada tahun 1998, yaitu sebesar 57,66 persen. Krisis moneter
yang berkepanjangan dan keadaan politik serta keamanan yang tidak stabil
rush) dan akibatnya jumlah uang beredar bertambah. Fluktuasi inflasi yang tinggi
selama tahun 1998-1999 disebabkan oleh kondisi ekonomi dan sosial politik yang
tidak menentu, terutama semenjak krisis ekonomi melanda Indonesia dan juga
60
50
inflasi (%)
40
30
20
10
0
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
tahun
inflasi
Dari gambar diatas dapat dilihat setelah tahun 1998 tingkat inflasi mulai
berbagai kebutuhan pokok mendorong hal ini. Setelah tahun 1999, kondisi
inflasi mencapai titik terendah selama enam tahun terakhir (1998-2003) yang
aktivitas perekonomian dalam suatu negara. Dalam penelitian ini, data pendapatan
nasional merupakan proksi dari Produk Domestik Bruto Riil. Produk Domestik
Bruto (PDB) merupakan nilai dari total output yang dihasilkan dalam suatu
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
80
serta ukuran dan faktor-faktor penentu inflasi. Produk Domestik Bruto juga
Dengan kata lain jumlah uang yang dikeluarkan dapat lebih besar untuk
memperoleh barang dan jasa dalam jumlah yang sama. Ukuran kemakmuran
ekonomi yang lebih baik akan menghitung output barang dan jasa perekonomian
tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga. Dengan asumsi harga konstan, maka
nilai barang yang diproduksi dengan pengeluaran agregat akan bergerak kearah
yang sama.
PDB yang sering kita dengar dan kenal selama ini sebenarnya adalah PDB
PDB riil. PDB riil adalah jumlah barang dan jasa pada periode tertentu dalam
harga konstan. Tingkat pertumbuhan PDB Riil tidak terlepas dari pengaruh
kegiatan ekonomi, baik dalam negeri maupun faktor yang mewarnai keadaan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
81
PDB Deflatort
PDB Riil
PDB Nominal
PDB deflator (2000=100)
Tahun
(milyar (2000=100) (milyar
rupiah)
rupiah)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
82
diolah kembali)..
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai PDB nominal senantiasa mengalami
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
83
pertumbuhan investasi dan konsumsi sektor swasta. PDB riil pada tahun 1998
mengalami penurunan. Hal ini merupakan imbas dari krisis ekonomi yang terjadi
1500000
1200000
900000
600000
300000
0
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
tahun
Indonesia ditambah kondisi sosial politik yang penuh dengan ketidakpastian yang
memancing sentimen negatif dari pasar. Tahun 1999 PDB riil mulai
Dari grafik diatas terlihat pergerakan PDB nominal dan PDB riil Indonesia,
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
84
PDB riil menunjukkan peningkatan yang meyakinkan dari tahun ke tahun. Tetapi
setelah itu, ketika periode 1998, PDB riil Indonesia kembali mengalami
penurunan. Dari tahun 1999-2003 dapat dilihat pergerakan PDB riil Indonesia
Indonesia ke depan.
pemerintah daerah tingkat I dan II serta desa. Sumber dari pembentukan modal
pemerintah berasal dari tabungan pemerintah dan tabungan luar negeri. Tabungan
fiskal pemerintah. Data investasi pemerintah yang dipakai dalam penelitian ini
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
85
Sumber : Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, Berbagai Edisi (data diolah
kembali).
modal cukup berarti, karena nilai investasi pemerintah dari tahun ketahun
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
86
berada pada tahun 1997 yaitu sebesar Rp 93.245,39 milyar, dan nilai terendah
penurunan.
10
9
8
7
rasio (%)
6
5
4
3
2
1
0
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
tahun
rasio investasi pemerintah terhadap PDB berfluktuasi, nilai tertinggi berada pada
tahun 1985 dengan nilai 8,50 % dan nilai terendah berada pada tahun 2000 dengan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
87
ekonomi yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997. Hal ini menyebabkan
pada variabel makroekonomi berfluktuasi secara tajam yang dimulai pada tahun
1998. Penelitian ini menggunakan dummy variable krisis ekonomi sebagai salah
dengan identifikasi diatas, maka variable dummy tersebut bernilai satu pada tahun
Salah satu asumsi yang terdapat pada analisa regresi yang melibatkan data
time series adalah data yang diamati bersifat stasioner. Data stasioner adalah data
yang menunjukkan mean, varians, dan autovarians (pada variasi lag) tetap sama
pada waktu kapan saja data itu dibentuk atau dipakai, artinya suatu data disebut
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
88
stasioner jika perubahannya stabil. Apabila data yang digunakan dalam model ada
yang tidak stasioner, maka data tersebut harus dipertimbangkan kembali kevalidan
dan kestabilanya, karena hasil regresi yang berasal dari data yang tidak stasioner
muncul karena indikasi trend yang kuat, jadi R2 yang tinggi itu disebabkan oleh
statistiknya yang kecil merefleksikan residual tidak stasioner. Salah satu konsep
yang dipakai untuk menguji kestasioneran data time series adalah uji akar unit
Di dalam penelitian ini akan digunakan uji akar unit melalui uji Dickey-
Fuller (DF-Test) untuk mengetahui apakah data time series yang digunakan
memiliki masalah akar unit atau data tidak stasioner. Jika suatu data time series
tidak stasioner pada order nol, I(0), maka stasionaritas data tersebut bisa dicari
melalui berbagai order sehingga diperoleh tingkat stasionaritas pada order ke-n
(first difference atau I(1), atau second difference atau I(2), dan seterusnya).
Persamaan regresi tanpa intercept yang digunakan pada pengujian ini adalah
sebagai berikut :
Yt = Yt-1 + ut atau.......................................................(4.1)
Yt = Yt-1 + ut...............................................................(4.2)
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
89
t = variabel trend
Hasil pengujian stasioneritas dari data model tabungan swasta dan model
investasi swasta yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Batas Kritis ADF tes statistik
Level Nilai
1% -2.6997
10 % -1.6066
DickeyFuller dan hasil hipotesis di atas, maka dapat diambil hasil kesimpulan uji
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
90
Tabel 4.9
Dari tabel di atas, setelah dilakukan first difference dari data penelitian,
terlihat t-DF < t-kritis. Ini berarti bahwa semua variabel stasioner pada tingkat =
5 % dan terintegrasi pada order yang sama yaitu I(1) untuk kedua model yang
digunakan.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
91
variabel tak bebas bergerak dengan arah yang sama dengan trend variabel
nilai residual term yang akan diuji kointegrasi dilakukan regresi persamaan linier
Estimasi terhadap model tabungan dan investasi swasta yang dilakukan dengan
....(4.3)
= konstanta
1, 2, 3, 4 = koefisien regresi
= error term
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
92
t...(4.5)
= error term
t menunjukan waktu
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
93
keseimbangan dalam jangka panjang pada model yang digunakan dengan cara
menguji stasionaritas residual atau error term dari model tersebut, melalui
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
94
Adapun hasil dari uji kointegrasi dalam model tabungan swasta adalah sebagai
berikut:
U t = -1,282Ut-1 + u
t....................................................................................(4.8)
t-Stat (-4,855)
Sedangkan hasil uji kointegrasi dalam model investasi swasta adalah sebagai
berikut :
U t = -0,951Ut-1 + u
t.....................................................................................(4.9)
t-Stat (-4,179)
Nilai t-ADF untuk model tabungan swasta pada tingkat kepercayaan 1%,
5%, dan 10% secara berturut-turut adalah -2,7080; -1,9628; dan -1,6061. Model
tabungan swasta memiliki nilai t-statistik sebesar 4,8556 yang lebih kecil dari
nilai t-ADF pada =1%, ini berarti H0 ditolak. Sedangkan nilai t-ADF untuk
model investasi swasta pada tingkat kepercayaan 1%, 5%, dan 10% secara
memiliki nilai t-statistik sebesar 4,1796 yang lebih kecil dari nilai t-ADF pada
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
95
pada derajat I(0). Hal tersebut menunjukkan bahwa residual dari kedua model
bebasnya (terikat).
dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel
dalam model yang digunakan. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara
dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
96
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Untuk hasil estimasi model
dalam model.
variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnnya secara parsial. Uji ini dilakukan
dengan membandingkan antara nilai t-hitung dengan t-kritis pada tabel. Kriteria
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian dua arah dalam tingkat
konstanta.
yaitu :
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
97
H0 diterima jika -t-tabel < t-stat < t-tabel, hal ini berarti variabel bebas tidak
H0 ditolak jika -t-stat <-t-tabel atau t-tabel < t-stat, hal ini berarti variabel
Tabel 4.10
Nilai t-statistik Model Kointegrasi Tabungan Swasta
Degree of freedom
Tingkat signifikansi t-tabel
(Df* = n k)
15 1% 2,947
15 5% 2,131
15 10 % 1,753
* n-k = 20-5 = 15
n = jumlah observasi = 20
k = jumlah parameter yang digunakan termasuk kon
Sumber : Damodar Gujarati, Basic Econometric.
Hasil uji t-statistik pada model tabungan swasta adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji t-statistik Model Kointegrasi Tabungan Swasta
Variabel t statistic Kesimpulan
C -0.141843 - Tidak signifikan
Ln GNDI 3.596262 1% Signifikan
Ln R 2.232751 5% Signifikan
Ln 1.591637 5% Signifikan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
98
Sedangkan untuk model investasi swasta didapat nilai t kritis sebagai berikut :
Tabel 4.12
Nilai t-statistik Model Kointegrasi Investasi Swasta
Hasil uji t-statistik pada model investasi swasta adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji t-statistik Model Kointegrasi Investasi Swasta
Ln Y 21,749 1% Signifikan
-0,1076 Tidak
Ln R -
Signifikan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
99
Ln P -1,818 10 % Signifikan
bebasnya. Uji F-stat ini merupakan uji signifikansi satu arah (one tail
significance).
Tabel 4.14
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
100
persamaan ini terbukti signifikan pada confidence level 5 % karena lebih besar
dari F-tabel sebesar 3,06. Dengan kata lain, variabel pendapatan nasional
disposibel riil, tingkat suku bunga tabungan riil, tingkat inflasi, dan dummy
Tabel 4.15
persamaan ini terbukti signifikan pada confidence level 1 % karena lebih besar
dari F-tabel sebesar 4,69. Dengan kata lain, variabel pendapatan nasional riil,
tingkat suku bunga tabungan riil, tingkat inflasi, rasio investasi pemerintah
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
101
yang pasti diantara eksplanatori variabel (variabel penjelas) dalam model regresi.
penjelasan adanya multikolinier dalam model yaitu apabila nilai R2 dari hasil
perbandingan antara nilai t-stat dan F-stat dengan t-tabel dan F-tabel.
dengan melihat hasil regresi sudah cukup untuk menyimpulkan tidak adanya
tidaknya masalah ini dalam suatu model, ada dua metode yang biasanya
digunakan yaitu dengan menggunakan uji Durbin-Watson atau dengan uji run.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
102
Tabel 4.16
Kategori Nilai
k 4
N 20
D-W Stat 2,122523
D-W Tabel pada = 5%
dL 0,894
Du 1,828
k = jumlah variabel dalam persamaan tanpa
konstanta
N = jumlah observasi
Gambar 4.1
Pengujian Durbin Watson Model Kointegrasi Tabungan Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
103
2,12225
Dari tabel diatas dapat dijelaskan hasil autokorelasi didalam model berada
Tabel 4.17
Kategori Nilai
k 5
N 20
D-W Stat 1,798793
D-W Tabel pada = 5%
dL 0,792
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
104
dU 1,991
k = jumlah variabel dalam persamaan tanpa
konstanta
N = jumlah observasi
Gambar 4.2
Pengujian Durbin Watson Model Kointegrasi Investasi Swasta
1,798793
investasi swasta masih berada di daerah ragu-ragu sehingga tidak ada keputusan
apakah terjadi autokorelasi atau tidak, jadi persamaan harus diuji lebih lanjut
Run-Test
residual yang diperoleh dari selisih nilai aktual dari variabel tak bebasnya
Tabel 4.18
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
105
n1 = + 11
n2 = - 9
N 20
K 10
E(K) 10,9
(K) 4,637
S(K) 2,153
4,5557554 10 17,244245
Setelah dilakukan pengujian run pada persamaan, ternyata nilai run (K)
berada pada daerah Ho yang tidak ditolak, yaitu diantara daerah kritis atas dan
daerah kritis bawah, ini berarti tidak terdapat autokorelasi pada persamaan diatas
model dengan kaidah teori ekonomi yang berlaku (apriori teoritis), apakah sesuai
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
106
atau tidak. Untuk itu maka perlu dilakukan analisis terhadap setiap persamaan
investasi swasta pada jangka panjang. Yang dimaksud jangka panjang dalam
perubahan-perubahan yang timbul (atau tidak ada kecenderungan untuk naik atau
turun, dan variabel tersebut berada dalam kondisi optimumnya). Pada model
persamaan jangka panjang, asumsi error term-nya adalah nol (=0) sedangkan
pada model jangka pendek, error term-nya belum tentu sama dengan nol.
menganalisis apakah trend dari nilai variabel tak bebas bergerak dengan arah yang
Dari hasil regresi yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diketahui bahwa
kesimpulan bahwa terjadi keseimbangan dalam jangka panjang pada kedua model
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
107
yang digunakan. Selanjutnya akan diuraikan satu persatu mengenai berapa besar
Dari hasil regresi diperoleh hasil bahwa koefisien dari variabel GNDI
adalah sebesar 0,896195 dan nilainya signifikan secara statistik pada tingkat
disposibel riil sebesar 1%, ceteris paribus, akan menambah tabungan swasta
sebesar 0,89%. Pengaruh positif ini sudah sesuai dengan teori baik teori klasik
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
108
Koefisien dari variabel tingkat suku bunga deposito riil adalah sebesar
antara tingkat bunga tabungan riil dengan tabungan swasta adalah positif
dimana setiap kenaikan 1% dari tingkat suku bunga riil, ceteris paribus, akan
tingkat bunga tinggi, karena tertarik dari return dana mereka daripada
inflasi adalah sebesar 0,313695 dan nilainya signifikan secara statistik pada
kepercayaan 95%. Nilai itu menunjukkan bahwa pada jangka panjang tingkat
dimana setiap kenaikan tingkat inflasi sebesar 1%, ceteris paribus akan
suku bunga, variabel ini adalah opportunity cost dari memegang uang, bahwa
ketika terjadi kenaikan harga maka nilai riil dari uang yang dipegang
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
109
Tujuan penelitian ini adalah mengenai dampak krisis ekonomi pada tingkat
tingkat tabungan swasta Indonesia. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
110
memilih menarik dana mereka dan memegang uang, selain itu peningkatan
Dari hasil regresi diperoleh hasil bahwa koefisien dari variabel pendapatan
nasional riil adalah sebesar 1,545180 dan nilainya signifikan secara statistik
pada tingkat kepercayaan 99%. Nilai itu menunjukkan bahwa dalam jangka
Indonesia, dimana setiap kenaikan pendapatan riil sebesar 1%, ceteris paribus,
akan menambah tingkat investasi swasta sebesar 1,54%. Pengaruh positif ini
sudah sesuai dengan teori baik teori klasik maupun teori Keynes. Keduanya
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
111
Koefisien dari variabel tingkat suku bunga deposito riil adalah sebesar -
0,012 dan nilainya secara statistik tidak signifikan. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa dalam jangka panjang hubungan antara tingkat suku bunga riil dengan
investasi swasta adalah negatif dimana setiap kenaikan tingkat suku bunga riil
0,012%.
itu juga masih belum sempurnanya pasar modal yang menghambat aliran
Koefisien dari variabel tingkat inflasi adalah sebesar 0,1125 dan nilainya
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
112
dengan investasi swasta adalah negatif dimana setiap kenaikan tingkat inflasil
0,112%. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa dampak inflasi terhadap
investasi swasta bisa positif atau negatif. Ternyata berdasarkan hasil yang
investasi swasta meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Ini disebabkan karena
yang negatif dengan tingkat investasi swasta dengan nilai koefisien sebesar
95%. Hal ini berarti, kenaikan 1% rasio investasi pemerintah terhadap PDB
ceteris paribus.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
113
resiko yang lebih kecil dibandingkan sektor swasta. Mengalirnya dana ke sektor
krisis ekonomi bernilai 0,521000 dan secara statistik signifikan pada tingkat
kepercayaan 99%. Dengan demikian pada saat krisis maka tingkat investasi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
114
daripada sebelum krisis. Krisis yang ditandai dengan tingginya tingkat inflasi
tingkat risiko jika melakukan investasi di Indonesia. Selain itu juga krisis
investasi.
correction term-nya.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
115
dalam jangka pendek dari suatu model, yang dinyatakan secara spesifik melalui
t..(4.10)
= konstanta
Income
1, 2, 3, 4 = koefisien regresi
= error term
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
116
t menunjukan waktu
berikut :
.....................................................................................................................(4.11)
+t
...........(4.12)
terhadap PDB
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
117
= error term
t menunjukan waktu
sebagai berikut :
.....................................................................................................................(4.13)
0,670680 yang berarti bahwa varians dari variabel bebas didalam model ini dapat
menerangkan 67% dari variabel tidak bebasnya, sedangkan sisanya sebesar 33%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Sedangkan untuk persamaan dinamis
model investasi swasta memiliki nilai R2 sebesar 0,862648. Ini berarti bahwa pada
jangka pendek varians dari variabel bebas didalam model ini dapat menerangkan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
118
86% dari variabel tidak bebasnya, sedangkan sisanya sebesar 14% dipengaruhi
sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil uji t-statistik pada persamaan dinamis model tabungan swasta adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.20
Hasil Uji t-statistik Model Dinamis Tabungan Swasta
Variabel t statistic Kesimpulan
C 2,728212 5% Signifikan
Ln GNDI -2,49l5421 5% Signifikan
Ln R 2,551390 5% Signifikan
Ln P 2,257214 5% Signifikan
Dummy -1.022234 - Tidak Signifikan
ECT (-1) -1,926851 10 % Signifikan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
119
sebagai berikut :
Tabel 4.21
Nilai t-statistik Model Dinamis Investasi Swasta
Hasil uji t-statistik pada persamaan dinamis model investasi swasta adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.22
Hasil Uji t-statistik Model Dinamis Investasi Swasta
Variabel t statistik Kesimpulan
C -2.086433 10 % Signifikan
Ln Y 3.386611 1% Signifikan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
120
sebagai berikut :
Tabel 4.23
= (6-1,20-6)
(5,14) 1% 4,69
(5,14) 5% 2,96
(5,14) 10 % 2,31
level 1% karena lebih besar dari F-tabel yaitu 4,69. Dengan kata lain, variabel-
variabel first difference pendapatan nasional dispisibel riil, tingkat suku bunga
deposito riil, tingkat inflasi, dummy variable krisis ekonomi, dan faktor koreksi
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
121
Tabel 4.24
= (7-1,20-6)
(6,14) 1% 4,46
(6,14) 5% 2,85
(6,14) 10 % 2,24
Sumber : Damodar Gujarati, Basic Econometrics.
level 1% karena lebih besar dari F-tabel yaitu 4,46. Dengan kata lain, variabel-
variabel first difference pendapatan nasional dispisibel riil, tingkat suku bunga
deposito riil, tingkat inflasi, dummy variable krisis ekonomi, dan faktor koreksi
Indonesia yang digunakan, hanya dummy variable yang tidak signifikan pada t-
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
122
statistik dengan R2 cukup tinggi. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan
yang digunakan.
hanya variabel first difference tingkat suku bunga tidak signifikan tetapi memiliki
nilai R2 yang cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa model dinamis
Tabel 4.25
Pengujian Durbin-Watson Model Dinamis Tabungan Swasta
Kategori Nilai
k 5
N 17
D-W Stat 0,958002
D-W Tabel pada = 5%
dL 0,664
dU 1,900
k = jumlah variabel dalam persamaan
tanpa konstanta
N = jumlah observasi
Gambar 4.3
Pengujian Durbin Watson Model Dinamis Tabungan Swasta
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
123
0,958002
dinamis tabungan swasta masih berada di daerah ragu-ragu sehingga tidak ada
keputusan apakah terjadi autokorelasi atau tidak, jadi persamaan harus diuji lebih
Run-Test
residual yang diperoleh dari selisih nilai aktual dari variabel tak bebasnya
Tabel 4.26
Run Test Model dinamis Tabungan Swasta
n1 = + 7
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
124
n2 = - 10
N 17
K 13
E(K) 9,23
(K) 3,724
S(K) 1,929
3,334526 12 15,125474
Setelah dilakukan pengujian run pada persamaan, ternyata nilai run (K)
berada pada daerah Ho yang tidak ditolak, yaitu diantara daerah kritis atas dan
daerah kritis bawah, ini berarti tidak terdapat autokorelasi pada persamaan diatas
Tabel 4.27
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
125
Kategori Nilai
k 6
N 19
D-W Stat 1,804374
D-W Tabel pada = 5%
dL 0,649
dU 2,206
k = jumlah variabel dalam persamaan tanpa
konstanta
N = jumlah observasi
Gambar 4.4
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model dinamis investasi swasta tidak
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
126
dari kointegrasi. Ketika kointegrasi berlaku dan ada shock yang menyebabkan
Theorem yang menyatakan bahwa model koreksi kesalahan hanya akan valid bila
variabel-variabel lolos dari uji kointegrasi atau residual dari regresi kointegrasinya
stasioner. Dengan kata lain, dapat dikatakan jika error- correction term pada
model koreksi kesalahan signifikan, maka variabel-variabel tersebut lolos dari uji
kointegrasi atau residual dari kointegrasinya stasioner. Sehingga dari analisa data
(ECM).
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
127
kepercayaan 99%. Hal ini berarti bahwa terjadi koreksi penyesuaian perubahan
jangka pendek kembali ke keseimbangan jangka panjangnya atau dengan kata lain
pada periode berikutnya. Angka koefisien sebesar 1,022 berarti bahwa sekitar
1,022 dari ketidaksesuaian antara nilai tabungan swasta yang aktual dengan nilai
dihilangkan setiap periodenya. Nilai koefisien ECt-1 yang bernilai negatif berarti
adalah sebesar 2,338508 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
128
riil mempunyai korelasi negatif dengan tabungan swasta. Pada jangka pendek
konsumtif. Selain itu hal ini juga dapat disebabkan karena kemudahan yang
Koefisien dari variabel first difference tingkat suku bunga deposito riil
adalah sebesar 0,277961 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat
hubungan antara tingkat suku bunga deposito riil dengan tingkat tabungan
swasta adalah positif dimana setiap kenaikan tingkat suku bunga tabungan riil
27,79%.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
129
Seperti halnya pada jangka panjang, tingkat bunga tabungan riil mempunyai
perubahan tingkat bunga tabungan riil mempunyai dampak lebih kecil daripada
jangka panjang. Hal ini berarti perubahan tersebut direspon oleh masyarakat
secara seketika.
antara tingkat inflasi dengan tingkat tabungan swasta adalah positif dimana
Hasil yang didapat ini sedikit berbeda dengan hasil regresi pada jangka
tingkat tabungan swasta lebih kecil. Ketika terjadi peningkatan pada tingkat
ingin memegang uang dalam jumlah banyak karena akan menurunkan nilai
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
130
bahwa dalam jangka pendek hubungan antara krisis ekonomi dengan tingkat
Hasil yang didapat ini berbeda dengan hasil regresi pada jangka
tidak signifikan pada jangka pendek. Maka dapat dikatakan bahwa krisis
model dinamis investasi swasta signifikan pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
131
dari ketidaksesuaian antara nilai investasi swasta yang aktual dengan nilai
dihilangkan setiap periodenya. Koefisien ECt-1 yang negatif berarti pada jangka
Hubungan antara pendapatan riil dan investasi swasta pada jangka panjang
hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel first
jangka pendek, setiap kenaikan pendapatan riil sebesar 1%, cateris paribus
positif dengan tingkat investasi swasta. Namun pada jangka pendek perubahan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
132
panjang. Hal ini berarti perubahan tersebut direspon oleh masyarakat secara
seketika.
Hubungan antara tingkat suku bunga riil dan investasi swasta pada jangka
panjang hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel
dalam jangka pendek, setiap kenaikan tingkat suku bunga riil sebesar 1%,
Seperti halnya pada jangka panjang, pengaruh tingkat suku bunga riil pada
dana dan tidak sempurnanya pasar modal. Selain itu, berbagai kemudahan yang
Hubungan antara tingkat inflasi dan investasi swasta pada jangka panjang
hampir sama dengan jangka pendeknya, pada jangka pendek variabel first
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
133
sebesar 1%, cateris paribus akan menaikkan investasi swasta sebesar 0,0859%.
Seperti halnya pada jangka panjang, pengaruh tingkat inflasi pada jangka
pendek tidak terlalu besar terhadap investasi swasta. Tetapi meskipun demikian,
memiliki korelasi yang negatif dengan tingkat investasi swasta dengan nilai
koefisien sebesar 0,17868 dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat
Crowding Out pada sektor swasta. Tetapi pada jangka pendek pengaruhnya
panjangnya.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
134
dan nilainya secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 90%. Nilai
ekonomi dengan tingkat investasi swasta adalah positif dimana krisis ekonomi
Hasil yang didapat ini sedikit berbeda dengan hasil regresi pada jangka
Indonesia. Ketika terjadi krisis ekonomi dalam jangka pendek, respon yang
pengaruhnya lebih kecil pada jangka pendek. Maka dapat dikatakan bahwa
waktu.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
135
BAB V
5.1 Kesimpulan
jangka panjang dan jangka pendek dari variabel-variabel penentu pada model
riil, tingkat suku bunga tabungan riil, dan tingkat inflasi signifikan pada
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
136
yang sama, yaitu I(1) dan memenuhi syarat stasioneritas, sehingga dapat
spurious regression.
tabungan riil, dan tingkat inflasi pada jangka pendek signifikan pada tingkat
tanda positif. Koefisien variabel ECTt-1 yang positif berarti model tersebut
hubungan positif, begitu pula dengan koefisien variabel tingkat inflasi yang
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
137
yang sama, yaitu I(1) dan memenuhi syarat stasioneritas, sehingga dapat
spurious regression.
terhadap PDB secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 99% dan
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
138
tanda negatif. Koefisien variabel ECTt-1 yang negatif berarti model tersebut
investasi swasta.
5.2 Saran
benar-benar dalam menentukan tingk suku bunga Bank Indonesia, karena itu
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
139
menyebabkan resesi dan boom dalam perekonomian. Oleh karena itu dituntut
3. Inflasi sangat berpengaruh terhadap tabungan dan investasi swasta, karena itu
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, berbagai edisi.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
140
Engle, E.F and Granger, C.W.J. 1987. Co-Integration and Error Correction:
Hill.
Masson, Paul R., Tamim Bayoumi, and H. Samiei. 1995. International Evidence
DC.
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
141
Shiimi, Ipumbu W. dan Gerson Kadhikwa. 1999. Saving and Investment in Namibia. BON
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
142
rupiah) rupiah)
-
740782.18 240885 57.664384 1196138.5 0.0709048
1998 1217702 35.864384
21 .8 98 78 89
98
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
143
8.189671932 -
1984 12.7638201648 11.5823647701 13.4282787582 10.51032807 13.3421748881
2.48350542396
13.07212754 -
1985 12.7886736397 11.3463819772 13.4490043018 4.727872457 13.3665045567
2.46542281448
9.873228346 -
1986 12.8883571124 11.6170899657 13.5044351152 5.826771654 13.4236000774
2.84553856651
8.273809524 -
1987 12.9890254947 11.666044756 13.5519045829 9.226190476 13.4716799364
2.85356184261
10.4164396 -
1988 13.0957613776 11.7967455897 13.6077186893 8.0835604 13.5278703218
2.73023162499
12.21344538 -
1989 13.1963245154 11.9504878981 13.6769498538 6.386554622 13.5997928442
2.74312977741
10.68009479 -
1990 13.2791153473 12.0909159705 13.7412180611 7.819905213 13.6697086462
2.65557973186
13.38608059 -
1991 13.3582746933 12.1159684908 13.8086305449 9.413919414 13.7369007463
2.66345660163
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
144
2.51500330445
6.617559153 -
1993 13.5326847387 12.1946248691 13.9242081793 9.682440847 13.8624378595
2.61537061008
4.48453023 -
1994 13.1591968013 12.4100814904 13.9927109406 8.51546977 13.9351292997
2.69341921785
5.557154067 -
1995 13.2664968746 12.6428800777 14.071249539 9.442845933 14.0141264678
2.92687285097
8.741108987 -
1996 13.3908583447 12.6969310445 14.1430381243 7.958891013 14.0894007484
2.85618863327
9.569869382 -
1997 13.4414142012 12.7380855258 14.1814347257 6.730130618 14.1353287403
2.69037306636
- -
1998 13.5154619098 12.3920782412 14.0124760339 57.66438498 13.9946090747
35.86438498 2.64641589154
7.286883305 -
1999 13.5835382346 12.2207499056 13.9967039787 20.3131167 14.002488808
3.24739711751
6.850628759 -
2000 12.585223552 12.3955853671 14.0575600209 9.349371241 14.050519437
3.89180845318
1.65 -
2001 12.7562439761 12.4428259624 14.0445913291 12.55 14.0844466666
3.55767962748
5.47778765 -
2002 13.0147722772 12.4533830127 14.0728055337 10.02221235 14.1198948328
3.73790000682
4.02 -
2003 13.4028765588 12.4228982808 14.0916391199 6.58 14.1639679138
3.46873578997
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
145
1. Variable LS
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
146
2. Variabel LI
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
147
3. Variabel LGNDI
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
148
4.Variabel LR
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
149
5. Variabel LP
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
150
6. Variabel LY
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
151
7. Variabel LGIY
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
152
Dependent Variable: LS
Method: Least Squares
Date: 03/05/09 Time: 12:34
Sample: 1984 2003
Included observations: 19
Excluded observations: 1
Variable Coefficien Std. Error t-Statistic Prob.
t
C -0.502127 3.540013 -0.141843 0.8892
LGNDI 0.896195 0.249202 3.596262 0.0029
LR 0.309395 0.138571 2.232751 0.0424
LP 0.316355 0.198761 1.591637 0.1338
DUMMY -0.274807 0.157854 -1.740891 0.1036
R-squared 0.561806 Mean dependent var 13.15459
Adjusted R-squared 0.436608 S.D. dependent var 0.295600
S.E. of regression 0.221876 Akaike info criterion 0.047536
Sum squared resid 0.689204 Schwarz criterion 0.296073
Log likelihood 4.548404 F-statistic 4.487330
Durbin-Watson stat 2.122523 Prob(F-statistic) 0.015302
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
153
Dependent V ariable: LI
Method: Least Squares
Date: 03/04/09 Time: 11:51
Sample: 1984 2003
Included observations: 19
Excluded observations: 1
Variable Coefficien Std. Error t-Statistic Prob.
t
C -9.969824 1.009105 -9.879871 0.0000
LY 1.545180 0.072368 21.35166 0.0000
LP 0.112592 0.060521 1.860379 0.0856
LR -0.012053 0.042053 -0.286623 0.7789
LGIY -0.240387 0.098137 -2.449502 0.0292
DUMMY -0.521000 0.094753 -5.498514 0.0001
R-squared 0.980717 Mean dependent var 12.15430
Adjusted R-squared 0.973300 S.D. dependent var 0.403474
S.E. of regression 0.065928 Akaike info criterion -2.348432
Sum squared resid 0.056504 Schwarz criterion -2.050188
Log likelihood 28.31010 F-statistic 132.2338
Durbin-Watson stat 1.798793 Prob(F-statistic) 0.000000
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
154
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
155
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
156
Exogenous: None
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=0)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.179695 0.0003
Test critical values: 1% level -2.708094
5% level -1.962813
10% level -1.606129
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Warning: Probabilities and critical values calculated for 20
observations
and may not be accurate for a sample size of 17
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
157
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009
158
Jhon Polman F. L. Purba : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tabungan Dan Investasi Swasta Di
Indonesia, 2008.
USU Repository 2009