Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LANDASAN TEORI
2.1 Apartemen
Definisi Apartemen
Beberapa definisi dari kata apartemen adalah sebagai berikut:
Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang
duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang
terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa
tempat tinggal. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p: 69)
Bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan vertikal agar
tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai
dengan standar yang ditentukan. (Ernst Neufert, 1980, p: 86)
Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari Kamar Tidur, Kamar Mandi,
Ruang Tamu, Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu lantai bangunan
vertikal yang terbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. (Joseph De
Chiara & John Hancock, 1968)
Jadi secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit terdapat
ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar penghuni saling
berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama.
13
14
Fungsi Apartemen
Berikut adalah fungsi-fungsi bangunan apartemen sebagi berikut:
Fungsi utama, yaitu fungsi dominan dalam sebuah apartemen adalah
pemukiman. Apartemen mempunyai ruang-ruang yang mewadahi
aktifitas-aktifitas penghuni yang berlangsung secara rutin. Jenis aktifitas
tersebut antara lain: tidur, makan, menerima tamu,berinteraksi sosial,
melakukan hobi, bekerja, dan lain-lain.
Fungsi pendukung, merupakan fungsi-fungsi skunder yang ditambahkan
pada sebuah apartemen untuk mendukung dan menambah kenyamanan
berlangsungnya fungsi utama. Fungsi pendukung tersebut antara lain:
o Layanan olahraga: fitness center, aerobic, kolam renang, dan lain-lain.
o Layanan kesehatan: poliklinik dan apotik
o Layanan komersial: minimarket, restoran dan salon
o Layanan anak: tempat penitipan anak dan area bermain.
Fungsi pelengkap, merupakan fungsi-fungsi yang diadakan untuk
melengkapi berlangsungnya fungsi utama dan fungsi pendukung. Ruang-
ruang tersebut misalnya ruang administrasi, ruang cleaning service dan
ruang satpam.
15
Karakteristik Apartemen
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa
sumber :
Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal.
Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
Efisien, efektif, dan ekonomis.
Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
apartemen.
Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal berupa
koridor.
Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada.
Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama.
Klasifikasi Apartemen
Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaan
Ada dua jenis apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya yaitu:
Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah
Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor
Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya berpengaruh
pada statuskepemilikan unit-unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang
dibiayai olehpemerintah umumnya berharga murah dan memiliki sistem sewa
atau sistem belidengan tipe kepemilikan bersama (cooperative), dan
seringkali dibangun untukmenampung masyarakat kalangan bawah yang
tidak memiliki tempat tinggal,disebut pula dengan istilah rumah susun.
Sementara apartemen yang dibiayai olehinvestor swasta umumnya
diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalanganatas, dengan sistem
sewa atau sistem beli dalam bentuk condominium.
16
yang baru. Sesungguhnya ini salah kaprah karena kekhasan loft justru pada
konsep bangunan bekas pabrik dan gudangnya.
Penthouse
Unit hunian ini berada dilantai paling atas sebuah bangunan
apartemen. Luasnya lebih besar daripada unit-unit di bawahnya. Bahkan,
kadang-kadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih
mewah, penthouse juga sangat private karena memiliki lift khusus untuk
penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m2.
Gambar 2.3Upper Floor Plan and Building Section, Urban Ecology Center
26
Gambar 2.4 Sifat Angin dari Tekanan Tinggi Mengalir ke Tekanan Rendah
Sumber: Arvind K. Nick B, Climate responsive architecture 2001
Gambar 2.7 Perubahan Posisi Inlet dan Outlet Terhadap Sirkulasi Dalam Ruangan
Sumber: Arvind K. Nick B, Climate responsive architecture 2001
28
yang dipilih. Sedangkan aspek luar bangunan meliputi: arah dan kecepatan
angin serta kerapatan dan ketinggian bangunan sekitar. Selain faktor-faktor
tersebut ada beberapa faktor lain yang dapat mendukung lancarnya proses
ventilasi tersebut, diantaranya adalah: pemilihan bentuk atap, sebab ada
bentuk-bentuk atap tertentu yang dapat meningkatkan kecepatan angin.
Keefektifan tingkat penghawaan dalam suatu bangunan ditentukan oleh
ventilation flow rates yang dihitung sebagai jumlah udara per-m3 yang dapat
dialirkan ke dalam bangunan atau ruangan setiap jamnya.
Menurut Givoni (1976), Lechner (1991) dan Moore (1993), ada
beberapa faktor yang akan berpengaruh terhadap proses pertukaran udara
secara alamiah yang terjadi pada suatu ruangan atau bangunan, Faktor-faktor
tersebut adalah arah dan kecepatan angin di luar bangunan, suhu, dan
kelembaban udara di dalam dan di luar bangunan, spesifikasi lubang ventilasi
(posisi inlet dan outlet, dimensi dan bentuk serta feature penunjang). Faktor-
faktor ini saling berkaitan dan mendukung dalam menciptakan pertukaran
udara yang baik pada suatu ruangan atau bangunan. Moore (1993)
menggambarkan bahwa posisi yang baik bagi sebuah lubang ventilasi yang
berfungsi sebagai inlet(tempat memasukkan udara) adalah yang sama tingginya
dengan penghuni yang sedang beraktifitas dalam ruang tersebut. Dan untuk
memudahkan udara yang telah mengandung CO2 segera keluar dari ruangan
maka posisi outlet (tempat mengeluarkan udara) sebaiknya dibuat lebih tinggi.
Adapun rate ACH ideal bagi suatu ruang tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai. Menurut EnREI (Energy Related Environmental Issues), untuk
tujuan kesehatan penghuni diperlukan nilai pertukaran udara sebesar 0,5-1
ACH dan untuk tinjauan kenyamanan penghuni diperlukan nilai pertukaran
udara sebesar 1-5 ACH.
2.5 Novelty
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu
adanya pertukaran udara dalam ruangan-ruangan unit apartemen yang
menggunakan penghawaan hybrid(gabungan penghawaan alami dan
buatan)sistem otomatis sesuai kecepatan angin dengan tujuan untuk memenuhi
standar kebutuhan faktor air changes per hour (ACH).
31
TOPIK
Environmentally, Suistainable, Healthy, and Liveable Human Settlement
LATAR BELAKANG
Apartemen sebagai solusi terjadinya kepadatan penduduk pada Jakarta
Menggunakan dua
sistem yaitu: PENGHAWAAN
penghawaan HYBRID
mekanikal dan APARTEMEN
penghawaan
buatan
FAKTOR ACH
Terdapat standar
kebutuhan ACH
0,5-1, untuk
menghitung luas
bukaan yang PERMASALAHAN Studi
dibutuhkan untuk Penataan ruang dan luas bukaan yang apartemen yang
sebuah ruangan kurang untuk standar kebutuhan ACH ada di Jakarta
sehingga terdapat ruangan yang tidak ada
pertukaran / aliran udara
Studi literatur,
studi lapangan,
ANALISA analisa dengan
simulasi CFD
Menganalisa permasalahan dan mencari
terhadap tapak,
solusi untuk menjawab permasalahan gubahan massa
serta menerapan solusi dalam proses dan unit
perancangan apartemen
Serta
perhitungan
standar
kebutuhan
KONSEP PERANCANGAN ACH
Kesimpulan dari hasil analisa terhadap
data yang didapatkan dan dianalisa
SKEMATIK DESIGN
PERANCANGAN