Sie sind auf Seite 1von 8

28 TINJAUAN PENERAPAN NINE LIFE SAVING PATIENT SAFETY SOLUTIONS

(STUDI KASUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)

TINJAUAN PENERAPAN NINE LIFE SAVING PATIENT SAFETY SOLUTIONS


(STUDI KASUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)

Kusuma Arbianti*,Aris Suparman**, Qurrotul Aini**

Keywords: ABSTRACT
patient safety, nine life
saving solutions Background: Patient safety already a high priority in the health service aspect
in the hospital and has become demands of the needs in the health services,
as it will hopefully minimize the risk of unexpected occurrences. Reducing the
!"#$ %&'(%)(("&*(+,%*&)!-.(-/&+"0&1+%$("%/2&-(03 $"4&%*(&$" $0(" (&!5&6(0$ +,&
disputes, reducing the demands and legal proceedings and administrative
charges of malpractice accusation are getting more and more against hospital.
WHO Collaborating Centre for Patient Safety has published Nine Life Saving
Patient Safety Solutions. The purpose of this research was to review and
analyze the application of nine life saving patient safety solutions in RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
Method: This case study was qualitative to review nine life saving safety patient
solutions in RS PKU Muhammadiyah Bantul. The data has been collected with
interview, observation, and analysis of documents in RS PKU Muhammadiyah
Bantul. The research was held in RS PKU Muhammadiyah Bantul in October
2011. The object of this research is RS PKU Muhammadiyah Bantul. While the
subject of this research is the chairman of the patient safety team, Assistant
Manager of Pharmacy, Assistant Manager of ICU, Assistant Manager of surgery
room, Assistant Manager of Emergency room, Assistant Manager of nursing,
*(+0&!5&%*(&)+-0&*+,,&7,&8+*92&*(+0&!5&%*(&)+-0&*+,,&7,&7:-+52&+"0&%*(&*(+0&!5&%*(&
ward hall Ar Rahman.
Result: This study shows that the patient safety program in PKU Muhammadiyah
Bantul was still initiated and built, whereas the implementation of nine life saving
1+%$("%&/+5(%;&/!,3%$!"/&1-!4-+6&$/&"!%&;(%&/1( $9 &+"0&0(%+$,(0<&=!)(>(-&%*(-(&
are a few items from these items are already implemented and can become input
in the implementation of the nine life saving patient safety solutions program.
Summary: The implementation of nine life saving patient safety solutions
1-!4-+6&$/&"!%&;(%&/1( $9 <&=!)(>(-&%*(-(&+-(&+&5()&$%(6/&5-!6&%*(/(&$%(6/&+-(&
already implemented and can become input in the implementation of the nine life
saving patient safety solutions program.

PENDAHULUAN upaya telah diusahakan secara terus menerus


untuk mengurangi adverse event akibat
Penelitian yang dilakukan pada 994 tindakan medis.2
Rumah Sakit mendapatkan fakta bahwa Manajemen mutu pelayanan harus
cedera akibat tindakan medik (medical injuries) integratif dengan unsur manajemen risiko dan
menyebabkan bertambahnya ratarata lama keselamatan pasien. Maka lahir paradigma
hari rawat inap sampai dengan 10,89 hari dan baru, bahwa mutu pelayanan yang baik saja
tambahan biaya perawatan ratarata sebesar tidak cukup tanpa memperhatikan bagaimana
$ 57.727.1 Kesalahan pengobatan dan efek unsur risiko dan keselamatan pasien (patient
samping obat terjadi pada rata-rata 6,7% safety).3
pasien yang masuk ke rumah sakit. Berbagai Isu patient safety merupakan salah
*
Departemen Kesehatan Gigi dan Mulut FKG Universitas Islam Sultan Agung Semarang,** Management Master
Program Concentration of Hospital Management UMY
Korespondensi : drgarbianti@gmail.com
ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015
Arbianti / Suparman / Aini 29

satu isu utama dalam pelayanan kesehatan.4 masing. 9 solusi tersebut adalah:
Upaya penyelenggaraan patient safety, 1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan
rumah sakit diharapkan akan meminimalkan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike Medication
resiko kejadian yang tidak diharapkan (KTD), Names).
6("43-+"4$&.!"#$.&+"%+-+&1(%34+/&.(/(*+%+"& 2. @+/%$.+"&A0("%$9.+/$&@+/$("<&
dan pasien, mengurangi timbulnya sengketa 3. Komunikasi Secara Benar saat Serah
medis, mengurangi tuntutan dan proses hukum Terima / Pengoperan Pasien.
serta menepis tuduhan malpraktek yang makin 4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi
marak terhadap rumah sakit.5 Patient safety Tubuh yang benar.
adalah bebas dari cedera aksidental atau 5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat
menghindari cedera pasien akibat tindakan (concentrated).
pelayanan.6 Patient safety harus melibatkan 6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada
sistem operasional dan proses pelayanan Pengalihan Pelayanan.
yang meminimalkan kemungkinan terjadinya 7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung
adverse event/ error dan memaksimalkan Slang (Tube).
langkah-langkah penanganan bila error telah 8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
terjadi.7 9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand
Di Indonesia, patient safety telah diatur hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi
dalam UU No. 44 tahun 2009 pasal 43 tentang Nosokomial.
rumah sakit yang berkewajiban menerapkan Gerakan Patient safety telah dirintis
standar keselamatan pasien. Kepedulian oleh RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan
terhadap patient safety juga diwujudkan dibentuknya tim patient safety pada awal
dengan pembentukan Komite Keselamatan tahun 2005. Dibentuknya tim patient safety ini
Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) oleh diilhami dengan banyaknya kejadian yang tidak
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia diharapkan antara lain pasien yang terjatuh
(PERSI) pada tanggal 1 Juni 2005. KKP RS dari tempat tidur. Di samping hal tersebut,
telah menyusun Panduan Tujuh Langkah syarat akreditasi memacu pihak manajemen
Menuju Keselamatan Pasien bagi staf RS RS PKU Muhammadiyah Bantul membentuk
untuk mengimplementasikan Keselamatan tim patient safety.
Pasien di rumah sakit.8 Disamping itu pula Mengingat pentingnya penerapan nine
KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) life saving patient safety solutions, maka penulis
Depkes telah menyusun Standar Keselamatan merasa perlu meneliti tentang penerapan nine
Pasien Rumah Sakit yang akan menjadi salah life saving patient safety solutions di RS PKU
satu Standar Akreditasi.9 Muhammadiyah Bantul.
WHO Collaborating Centre for Patient Adapun rumusan masalah yang diangkat
safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi dalam penelitian ini adalah bagaimana
menerbitkan Nine Life Saving Patient safety penerapan nine life saving patient safety
Solutions (Sembilan Solusi Life-Saving solutions di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Keselamatan Pasien Rumah Sakit). Panduan Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam
ini mulai disusun sejak tahun 2005 oleh pakar penelitian ini adalah untuk meninjau dan
keselamatan pasien dan lebih 100 negara, menganalisis penerapan nine life saving patient
0("4+"& 6("4$0("%$9.+/$& 0+"& 6(61(,+?+-$& safety solutions di RS PKU Muhammadiyah
berbagai masalah keselamatan pasien.10 Bantul.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS) mendorong RS-RS di Indonesia METODE PENELITIAN
untuk menerapkan Sembilan Solusi Life- Jenis penelitian ini adalah kualitatif
Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan rancangan studi kasus terhadap
atau 9 Solusi, langsung atau bertahap, sesuai tinjauan nine life saving keselamatan pasien di
dengan kemampuan dan kondisi RS masing- RS PKU Muhammadiyah Bantul berdasarkan

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


30 TINJAUAN PENERAPAN NINE LIFE SAVING PATIENT SAFETY SOLUTIONS
(STUDI KASUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)

WHO Collaborating Centre for patient safety. Muhammadiyah Bantul telah dilakukan
Metode pangambilan data melalui +0+,+*&$0("%$9.+/$&6(,+,3$&-(.+6&6(0$/&'+$.&
wawancara mendalam, observasi, dan manual maupun komputer, blangko serah
telaah dokumen di RS PKU Muhammadiyah terima pasien, blangko rujukan dan blangko
Bantul. Obyek penelitian ini adalah RS PKU pendaftaran pasien operasi, dan gelang ID
Muhammadiyah Bantul. Sedangkan subyek yang diselenggarakan di bangsal An Nisa
penelitian ini adalah Ketua Tim Keselamatan (peristi) dan bangsal neonatus
Pasien, Asisten Manager Farmasi, Asisten 3. Komunikasi saat Serah Terima /
Manager ICU, Asisten Manager OK, Asisten Pengoperan Pasien.
Manager IGD, Asisten Manajer Keperawatan, Komunikasi saat serah terima atau
8(1+,+&B3+"4&C+"4/+,&7,&8+*92&8(1+,+&B3+"4& pengoperan pasien dilakukan oleh perawat
Bangsal Al Araf, Kepala Ruang Bangsal Ar menggunakan blangko atau form serah
Rahman. terima pasien antar bangsal atau antar
unit serta dengan komunikasi secara lisan
HASIL PENELITIAN dengan baik. Pasien yang dirujuk ke PKU
Patient safety di RS PKU Muhammadiyah Muhammadidiyah Bantul atau pasien yang
Bantul ditetapkan sejak bulan Agustus 2006. akan dirujuk ke Rumah Sakit lain juga telah
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur No:361/ dikomunikasikan dengan form rujukan yang
SK/B/07.11 tentang tim Keselamatan Pasien lengkap. Hal tersebut sudah diatur dalam
(Patient safety) RSU PKU Muhammadiyah instruksi kerja.
Bantul yang keluar pada tanggal 29 Juli 2011, 4. Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh
maka dibentuklah tim patient safety yang yang benar.
terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris @-!/(/& >(-$9.+/$& %$"0+.+"& 6(0$/&
dan 5 orang anggota. Tim keselamatan pasien khususnya di kamar operasi (OK) dilakukan
tersebut mempunyai uraian tugas dan langkah- berdasarkan blangko serah terima pasien
langkah kegiatan dalam mengimplementasikan dari unit lain dan blangko pendaftaran
program keselamatan pasien. operasi. Komunikasi verbal juga dilakukan
Adapun 9 solusi keselamatan pasien antar petugas atau perawat, dan juga
yang diterapkan di PKU Muhammadiyah dilakukan oleh petugas atau perawat
Bantul secara ringkas disimpulkan sebagai terhadap pasien. Sudah ada instruksi kerja
berikut: mengenai hal ini, dan sudah dilakukan
1. Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look- prosedur safety surgery. Belum pernah
Alike, Sound-Alike Medication Names) ada kejadian tindakan yang salah pada
Penyimpanan obat berdasarkan kelas sisi tubuh yang tidak benar di RS PKU
terapi dan kemudian diurutkan berdasarkan Muhammadiyah Bantul.
abjad. Sudah ada instruksi kerja dan 5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat
formularium yang ditetapkan dan dijadikan (concentrated).
pedoman dalam penatalaksanaan obat, Sistem pengendalian cairan elektrolit
namun belum ada daftar nama-nama obat pekat di RS PKU Muhammadiyah Bantul
yang mirip namanya atau kemasannya. telah mempunyai instruksi kerja mengenai
Pernah terjadi kasus kesalahan pemberian cairan pada pasien. Untuk
pengambilan obat karena nama dan rupa standarisasi dosis, unit, ukuran dan istilah,
obat yang hampir mirip. di RS PKU Muhammadiyah Bantul telah
2. A0("%$9.+/$&@+/$("<& menyusun formularium.
Pernah terjadi kejadian salah pasien 6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada
karena nama pasien yang mirip atau Pengalihan Pelayanan.
sama di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Prosedur pengalihan pelayanan
D1+;+& $0("%$9.+/$& 1+/$("& 0$& BE& @8D& dilakukan komunikasi antar petugas baik

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


Arbianti / Suparman / Aini 31

secara lisan maupun tertulis menggunakan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
form serah terima pasien, form rujukan kelangsungan rumah sakit itu sendiri.11 WHO
maupun surat kontrol yang dimasukkan dan berbagai lembaga mendirikan World
dalam prosedur discharge planning. Di Alliance for Patient safety dengan tujuan
dalam tersebut dicantumkan daftar obat- mengangkat Patient safety Goal First do no
obatan yang sudah, sedang ataupun harm dan menurunkan morbiditas, cidera dan
akan diberikan pada pasien. Hal tersebut kematian yang diderita pasien. 12 Keselamatan
sudah ada instruksi kerjanya dan sudah pasien merupakan bagian yang penting dari
terimplementasi. mutu pelayanan yang berorientasi pada
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung !"#$"%!%&'(%)*$#+'$,-.!/0,0"#. 13
Slang (Tube).
Upaya-upaya dari Instalasi untuk a. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan
mencegah terjadinya salah kateter dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike
salah sambung selang adalah pemberian Medication Names)
label tabung gas, membuat instruksi kerja Penyimpanan dan penyediaan obat
pemasangan kateter dan infuse. Di salah sudah cukup baik, namun belum ada daftar
satu instalasi menggunakan desain vacuum nama-nama obat yang mirip namanya atau
yang kurang hati-hati (penggunaan selang kemasannya. Daftar NORUM sangat penting
untuk tujuan yang tidak seharusnya). diselenggarakan untuk mengantisipasi
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai. terjadinya kesalahan pengambilan maupun
Prosedur penggunaan alat injeksi pemberian obat. JCI juga memberikan
telah dimasukkan dalam instruksi kerja. pedoman untuk mengajarkan staf untuk
Penggunaan alat injeksi sekali pakai sudah mencegah bunyi kedengarannya sama
diterapkan di semua bangsal dan IGD, tetapi berbeda dengan menggunakan (1).
namun di OK dan ICU belum menerapkan Menuliskan dengan benar dan mengucapkan
hal tersebut. ketika mengkomunikasikan informasi dalam
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand pengobatan. Buat pendengar tersebut
hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi mengulang kembali pengobatan tersebut
Nosokomial. untuk meyakinkan mereka mengerti dengan
Pencegahan infeksi nosokomial benar, (2). Mengingatkan merek tersebut dan
melalui hand hygiene di RS PKU nama obat generik yang biasa diucapakan dan
Muhammadiyah Bantul sudah ada instruksi seperti terlihat, (3). Memperhatikan potensial
kerjanya dan diimplementasikan di semua untuk kesalahankesalahan pembagian ketika
unit pelayanan. Sarana dan prasarana menambahkan obat, (4). Kelompokkan obat
hand hygiene seperti wastafel, handrubs dengan kategori daripada dengan alphabet,
dan handwash beserta tissue dan handuk (5). Mengingatkan menempatkan dalam
sudah disediakan. sistem komputer dan diatas label pada tempat
pengobatan untuk tanda dokter, perawat,
DISKUSI dan farmasi pada masalah yang potensial.
Ada 5 hal yang saling terkait dengan (6). Meliputi indikasi pada pengobatan dalam
keselamatan Rumah Sakit (hospital safety) 6("!,!"4& 5+-6+/$& 6("4$0("%$9.+/$& 6+/+,+*&
antara lain keselamatan pasien (patient potensial, (7). Melakukan check tempat
safety), keselamatan petugas kesehatan, atau label pengobatan selain label pasien
keselamatan bangunan, dan peralatan yang sebelum memberikan dosis kepada pasien. 14
bisa berdampak pada keselamatan pasien
dan petugas, keselamatan lingkungan (green b. !"#$%!&'()*&#$+%!"$' !"$*&
productivity) yang berdampak terhadap F+-$& *+/$,& !'/(->+/$2& 31+;+& $0("%$9.+/$&
pencemaran lingkungan dan keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Bantul telah

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


32 TINJAUAN PENERAPAN NINE LIFE SAVING PATIENT SAFETY SOLUTIONS
(STUDI KASUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)

dilakukan dengan cukup baik. Namun ada 3. Mengajarkan pasien akan pentingnya
beberapa hal yang belum diselenggarakan, .('("+-+"&$0("%$9.+/$&1+/$("<&15
yaitu (1). Belum ada identitas pasien yang
melekat pada tubuh pasien (contohnya c. Komunikasi Secara Benar saat Serah
gelang), namun hal ini sudah diselenggarakan Terima / Pengoperan Pasien
di bangsal An Nisa (peristi) dan bangsal Berdasarkan observasi yang dilakukan
neonatus, (2). Belum ada aturan yang jelas di RS PKU Muhammadiyah Bantul bahwa
mengenai penulisan nama di rekam medis, komunikasi saat serah terima atau pengoperan
yaitu jumlah suku kata (nama depan, tengah pasien dilakukan oleh perawat menggunakan
dan akhir), hal ini sangat penting diperhatikan blangko atau form serah terima pasien
karena sering terjadi kesamaan nama karena antar bangsal atau antar unit serta dengan
penulisannya hanya dengan satu suku kata. komunikasi secara lisan dengan baik.
Rekomendasi yang dapat diberikan Rekomendasi yang dapat diberikan
'(-0+/+-.+"& /%-+%(4$& $0("%$9.+/$& 1+/$("& 0+-$& untuk komunikasi serah terima pasien di RS
WHO adalah sebagai berikut: PKU Muhammadiyah Bantul adalah sebagai
1. Memastikan organisasi pelayanan berikut:
kesehatan (RS) mempunyai system 1. Memastikan bahwasanya RS telah
sebagai berikut: (a). Menekankan melaksanakan SOP/ IK mengenai
kepada tanggung jawab utama kepada komunikasi serah terima antara staf,
petugas pelayanan kesehatan untuk pertukaran shift, dan diantara unit
memeriksa identitas pasien dan pelayanan yang berbeda dalam urusan
mencocokkan pasien yang benar perpindahan pasien.
dengan pelayanan yang benar, 2. Memastikan bahwasanya RS
contohnya hasil laboratorium, spesimen, mengimplementasikan sistem rujukan
prosedur sebelum pelayanan kesehatan yang baik kepada rumah sakit rujukan
dilakukan, (b). Menggunakan paling atau penyedia pelayanan kesehatan
tidak dua identitas (contohnya nama yang lain dengan memberikan informasi
0+"& %+"44+,& ,+*$-G& 3"%3.& 6(6>(-$9.+/$& yang penting berkaitan dengan diagnosa,
identitas pasien terhadap petugas rencana perawatan, pengobatan dan hasil-
administrasi, rujukan ke rumah sakit lain hasil tes atau pemeriksaan.
atau unit pelayanan kesehatan yang lain, 3. Memasukkan pelatihan komunikasi
(c). Menstandarisasi pendekatan untuk serah terima pasien yang efektif di dalam
$0("%$9.+/$&1+/$("&0$+"%+-+&5+/$,$%+/&;+"4& kurikulum pendidikan dan pengembangan
berbeda di dalam system pelayanan profesionalisme kerja secara berkala untuk
kesehatan. Contohnya penggunaan pelayanan kesehatan yang professional
gelang ID putih yang polanya telah 4. Menganjurkan komunikasi antara
distandarkan atau marker (tanda) dan organisasi-organisasi yang menyediakan
$"5!-6+/$& ;+"4& /1(/$9.& H !"%!*";+& pelayanan kepada pasien yang sama
nama dan tanggal lahir) dapat ditulis secara paralel (penyedia pelayanan
atau diimplementasikan dari teknologi kesehatan baik yang tradisional maupun
biometrik. yang non tradisional). 15
2. Pelatihan yang terintegrasi mengenai
1-!/(03-& 1(6(-$./++"& +%+3& >(-$9.+/$& d. Pastikan tindakan yang benar pada
identitas pasien yang ditujukan kepada sisi tubuh yang benar
petugas pelayanan kesehatann di dalam Prosedur serah terima pasien operasi
pengembangan profesionalisme secara sudah dilakukan dengan cukup baik. Di RS
berkelanjutan. PKU Muhammadiyah Bantul juga sudah mulai

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


Arbianti / Suparman / Aini 33

menerapkan safety surgery, yaitu suatu sistem mengatur volume cairan elektrolit yang
atau program keselamatan pada proses mengalir ke tubuh pasien). Akan tetapi
pra pembedahan, pembedahan, dan pasca pengawasan penginfusan harus sering
pembedahan. dimonitor.
Strategi-strategi yang direkomendasikan 3. Infrastruktur keamanan rumah sakit (tim
oleh WHO kepada anggotanya adalah sebagai patient safety) dapat mendukung pelatihan
berikut: individu yang berkualitas melalui peraturan,
1. Menegakkan pelaksanaan prosedur prosedur, pelaksanaan yang baik, dan
pembedahan yang benar pada sisi 1(6'(-$+"&/(-%$9.+%&%+*3"+"< 15
tubuh yang benar sebagai prioritas
keamanan fasilitas pelayanan kesehatan f. Pastikan Akurasi Pemberian Obat
yang memerlukan kepemimpinan dan pada Pengalihan Pelayanan
keterlibatan secara aktif dari semua lini Prosedur pengalihan pelayanan
petugas pelayanan kesehatan. kaitannya dalam akurasi pemberian obat,
!" Memastikan bahwa organisasi pelayanan sudah dilakukan dengan cukup baik. Hal ini
kesehatan mempunyai protokol (a). didasarkan pada informasi bahwa jika antar
>(-$9.+/$& 1+0+& %+*+1& 1-+& 1-!/(03-& H1-+& unit maka pengaturan tentang medikasi atau
pembedahan) meliputi pasien, prosedur obat ada bukti serah terima dan sudah ada
pembedahan, sisi tubuh yang akan dibedah, di SOPnya, namun belum dibuat secara rinci
dan juga alat-alat seperti implant dan home medication list untuk pasien, selama ini
protesa, (b). Melaksanakan prosedur yang masih ditulis bersama surat kontrol. Strategi
6(,$'+%.+"& 1+/$("& 0+,+6& 6("4$0("%$9.+/$& berikut ini direkomendasikan oleh WHO:
sisi tubuh yang akan dibedah terutama 1. Memastikan organisasi layanan
untuk tanda yang ambigu pada sisi tubuh kesehatan (RS) mengambil system yang
yang akan dibedah, (c). Memerlukan terstandarisasi untuk mengumpulkan dan
prosedur time out (waktu jeda tanpa ada mendokumentasikan informasi tentang
+.%$9%+/& !1(-+/$& ;+"4& 0$+,!.+/$.+"& 3"%3.& semua kebutuhan obat masing-masing
>(-$9.+/$& 1-+& 1(6'(0+*+"G& 3"%3.& /(,3-3*& pasien dan menyediakan hasil daftar obat
staf yang terlibat sebelum memulai operasi. untuk mendapatkan pelayan kesehatan
15
di setiap unit transisi (admisi, pengalihan,
pemulangan, kunjungan rawat jalan).
e. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat !" Memastikan organisasi pelayanan
(concentrated) kesehatan mempunyai peraturan yang
WHO memberikan strategi mengenai jelas dan prosedur yang jelas mengenai
pemberian cairan elektrolit pekat: pemberian obat.
1. Memastikan bahwasanya organisasi #!" Memasukkan pelatihan prosedur untuk
pelayanan kesehatan (RS) mempunyai konsultasi obat ke dalam kurikulum
sistem atau prosedur mengenai praktek pendidikan, orientasi, dan pengembangan
aman dengan potassium chloride dan professional yang berkelanjutan untuk
konsentrasi cairan elektrolit yang lain profesionalisme pelayanan kesehatan. 15
merupakan suatu prioritas dan dimana
(5(.%$9%+/&BE&6("$,+$&-(/$.!& +$-+"&(,(.%-!,$%& g. Hindari Salah Kateter dan Salah
pekat tersebut. Sambung Selang (Tube)
2. Infus pump digunakan untuk mengatur Berdasarkan observasi yang dilakukan,
jumlah cairan elektrolit pekat. Jika upaya-upaya dari Instalasi untuk mencegah
infuse pump tidak tersedia maka bias terjadinya salah kateter dan salah sambung
menggunakan alat infuse lain seperti selang adalah pemberian label tabung
buretrol administration tubing (pipa yang gas, membuat instruksi kerja pemasangan

ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015


34 TINJAUAN PENERAPAN NINE LIFE SAVING PATIENT SAFETY SOLUTIONS
(STUDI KASUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)

kateter dan infuse, namun masih ditemukan manajemen praktek kemanan limbah,
penggunaan selang dan kateter secara rutin yang sesuai dengan standar organisasi
untuk tujuan yang tidak seharusnya. Startegi pelayanan kesehatan.
berikut ini dapat menjadi pertimbangan bagi &!" Mempromosikan keselamatan praktek
para Negara anggota WHO: /(1(-%$& +.%$9%+/& ;+"4& 0$-(" +"+.+"& 0+"&
1. Memastikan organisasi layanan kesehatan dianggarkan termasuk didalam memperoleh
atau rumah sakit telah memiliki system dan alat-alat kesehatan. Khususnya
prosedur mengenai sambung selang atau mempertimbangkan implementasi dari
kateter. needle-less system. 15
!" Pelatihan terpadu akan bahaya dari
kesalahan penyambungan (koneksi) selang i. Tingkatkan Kebersihan Tangan
dan alat-alat lainnya ke dalam orientasi dan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi
pengembangan profesionalisme secara Nosokomial
berkesinambungan dari para tenaga Berdasarkan observasi yang dilakukan,
kesehatan. pencegahan infeksi nosokomial melalui hand
#!" Mempromosikan pembelian selang dan hygiene di RS PKU Muhammadiyah Bantul
kateter yang didesain mengutamakan sudah diimplementasikan di semua unit
keamanan dan untuk menghindari pelayanan. Sarana dan prasarana hand hygiene
kesalahan koneksi dengan selang atau alat seperti wastafel, handrubs dan handwash
lainnya. 15 beserta tissue dan handuk sudah disediakan.
Gambar-gambar poster cuci tangan juga
h. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai nampak terpasang di beberapa titik di rumah
Dari hasil wawancara tersebut, ditemukan sakit, seperti di depan bangsal rawat inap, IGD,
bahwa terdapat perbedaan implementasi ICU, OK, dan Farmasi. Petugas IGD dan ICU
penggunaan alat injeksi di unit-unit pelayanan telah nampak mengimplementasikan prosedur
di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Di unit ICU hand hygiene, seperti mencuci tangan setelah
maupun OK masih menggunakan alat injeksi melakukan tindakan atau perawatan tetapi
lebih dari sekali pakai meskipun pada pasien belum ada kesadaran bahwa hand hygiene
yang sama. Hal ini berarti alat injeksi yang sebelum perawatan atau tindakan itu sangat
digunakan tidak dalam kondisi steril. penting.
Strategi-strategi berikut ini dapat Berikut ini adalah strategi-strategi yang
dijadikan pertimbangan bagi negara-negara dapat dipertimbangkan oleh Negara-negara
anggota WHO: anggota WHO mengenai implementasi hand
1. Mempromosikan penggunaan alat injeksi hygiene di rumah sakit:
sekali pakai sebagai prioritas keamanan 1. Mempromosikan ketaatan dalam
pelayanan kesehatan yang mensyaratkan melaksanakan hand hygiene sebagai
kepemimpinan dan keterlibatan secara sebuah prioritas fasilitas pelayanan
aktif semua elemen barisan depan kesehatan, hal ini memerlukan
(manajemen) di unit pelayanan kesehatan. kepemimpinan dan dukungan dari pihak
!" Mengembangkan pelatihan secara 6+"+?(6("&0+"&03.3"4+"&0+-$&9"+"/$+,<
berkesinambungan dan sumber-sumber !" Tiap-tiap negara dan daerah
informasi untuk petugas pelayanan mempunyai fasilitas yang levelnya telah
kesehatan direkomendasikan oleh WHO dalam hal
#!" I("4(>+,3+/$& 0+"& 6("43.3-& (5(.%$9%+/& hand hygiene di pelayanan kesehatan.
dari pelatihan petugas kesehatan dalam Implementasi multidisiplin, multimodal,
hal keamanan injeksi. perkembangan strategi hand hygiene di
$!" Menyediakan edukasi bagi pasien dan dalam fasilitas pelayanan
keluarganya, #!" Ketika handrub dan alkohol tidak dapat
%!" I("4$0("%$9.+/$&0+"&6("4$61,(6("%+/$.+"& diterapkan atau terlalu mahal, dapat
ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015
Arbianti / Suparman / Aini 35

dipertimbangkan produk lokal handrubs research to identify risks and hazards. Qual Saf
menggunakan formula dan telah Health Care. 2003 Dec;12(Suppl 2)
8. Depkes, 2009. www.hukor.depkes.go.id/
didiskripsikan oleh WHO Recommended 9. KKP RS, (2007a). Gerakan Keselamatan Pasien,
Hand Antiseptis: Guide to Local Production http://www.pdpersi.co.id.
Formulation. 15 10. KKPRS PERSI. (2007b) Sembilan Solusi
Keselamatan Pasien. http://www.inapatsafety-persi.
or.id. Jakarta
KESIMPULAN
11. Depkes R.I. (2006). Buku Panduan Nasional
Berdasarkan hasil penelitian dan Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes RI:
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan Jakarta
bahwa program Keselamatan Pasien di RS 12. (WHO: World Alliance for Patient safety, Forward
PKU Muhammadiyah Bantul sedang dibangun Programme, 2004).
13. Kozier B & Erb G. Blais K. (1997). Profesional
dan memerlukan komitmen yang tinggi dari tim Nurisng Practise-Concepts and Perspectives, 3nd
untuk sosialisasi program yang sedang dirintis Edition-Wesley: New York
yaitu tujuh langkah keselamatan pasien yang 14. http://www.jointcommissioninternational.org/about-
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI jci/
15. WHO, JCI, (2007). Patient Safety Solution. http://
tahun 2006. Hal ini juga merupakan salah satu
www.ccforpatientsafety.org/Patient-Safety-Solutions
syarat akreditasi Rumah Sakit yang memang
harus dilaksanakan oleh Rumah Sakit.
Program Nine Life Saving Patient safety
Solutions yang dicanangkan oleh WHO
belum diimplementasikan secara khusus dan
terperinci di RS PKU Muhammadiyah Bantul,
namun ada beberapa item dari sembilan item
tersebut yang sudah dilaksanakan dan dapat
dijadikan input dalam pelaksanaan program
nine life saving patient safety solutions.

DAFTAR PUSTAKA
1. Zhan C, Miller MR Excess Length of Stay, Charges,
and Mortality Attributable to Medical Injuries During
Hospitalization. JAMA:290(14):1868-1874. doi:
10.1001/jama.290.14.1868. 2003
2. Aiken LH, Clarke SP, Sloane DM, Sochalski J, Silber
JH 1!&-$#)*' "%.&0' &#)2"3' )"4' -)#$0"#' ,!.#)*$#+5'
nurse burnout, and job dissatisfaction. JAMA 288
(16): 198793. doi:10.1001/jama.288.16.1987.
PMID 12387650. 2002
3. VanOstenberg P. 2005, Integrating Quality, Patient
Safety and Risk Management.World Hospital Health
Service.;, [PubMed - indexed for MEDLINE] Pinzon
2008. 41(2):47-8.PMID:16104459
4. Pinzon, R. (2007). Peran Teknologi informasi untuk
meningkatkan keamanan pengobatan di rumah
sakit. Disampaikan dalam seminar nasional IT.
Yogyakarta. Diunduh tanggal 25 Oktober 2010 dari
http://digilib.unsri.ac.id
5. Zhang, J, Pattel, V. L., Jhonson, T.R. Medical Error:
Is Solution Medical or cognitive? J. Am. Med. Inform
Assoc. 2002
6. Poniatowski L, Stanley S, Youngberg. 2005. Using
Information to Empower Nurse Managers to Become
Champions for Patient Safety. Jan-Mar;29(1):72-7.
PMID:15779708. [PubMed - indexed for MEDLINE]
7. Battles J, Lilford R. Organizing patient safety
ODONTO Dental Journal. Volume 2. Nomer 2. Desember 2015

Das könnte Ihnen auch gefallen