Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH :
1. AAS NANDYAWATI
2. ARIF SYARIFUDIN
3. ARNUM RUSTYANINGSIH
4. DWI FEBRYANI
5. DWIRATNA SUCI P
6. IBNU BAHRUDIN
7. NITA MEI AYU L
8. NOFITA INDRASWURI
9. RIRIN DWI JAYANTI
10. CHANDRA GILBERT LODA
Pembimbing Akademik,
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Stikes Kusuma Husada Surakarta
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas dan Keluarga di Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar penyusunan hasil kegiatan ini dapat kami
selesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat adanya
bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari beberapa pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada yang terhormat:
1. Ns. Meri Oktariani, M. Kep selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KusumaHusada.
2. Ns. Nurul Devi A, S.Kep., M.Kep selaku koordinator praktik komunitas.
9. Teman teman sejawat yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan diwaktu yang akan
datang. Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca umumnya, pihak keluarga dan Puskesmas Kebakkramat sebagai
bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan di SekolahSMP Negeri 1
Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat Laporan
E. Sistematika Penulisan
BABII TINJAUANTEORI
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pengkajian
C. Analisa Data
F. Perencanaan Komunitas
G. Tahap Implementasi
H. Evaluasi
BABIV PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pengkajian
D. Tahap Perencanaan
E. Tahap Implementasi
F. Tahap Evaluasi
BABV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. TUJUAN
1. Tujuan InstruksionalUmum
2. Mahasiswa /penyusun
E. SISTEMATIKAPENULISAN
MANUSIA
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
MASYARAKAT
1. Sebagai pembaharuan(inovator)
F.
1. Pengorganisir pelayanan kesehatan(organisator)
G.
H. Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan
motivasi dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat: kegiatan posyandu, dana
sehat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai tahap penilaian.
Sehingga ikut dalam berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan
pengorganisasian masyarakat dalam bidang kesehatan.
I.
1. Sebagai panutan (rolemodel)
J.
K. Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
di contoh oleh masyarakat.
L.
1. Sebagai tempat bertanya(fasilitator)
M.
N. Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
sehari-hari. Dan perawat kesehatan diharapkan dapat membantu
memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi.
O.
P.
1. Sebagai pengelola(manager)
Q.
R. Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
S.
T.
U. ASUHAN KEPERAWATANKOMUNITAS
V.
1. Pengkajian
W.
X. Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan
keperawatan individu, keluarga, melalui pendekatan sosial dengan
langkah langkah sebagai berikut :
a. Pengenalan warga SMP N 1 Kebakkramat
Y.
1) Pendekatan terhadap tokoh tokoh pihak pihak sekolahan
Formal Lade seperti ( kepala sekolah, dll ), Informal leader
seperti tokoh dalam warga SMP N 1 Kebakkramat
2) Mengenal struktur organisasi SMP N 1 Kebakkramat
Z.
1) Mengenal organisasi sosial di SMP N 1 Kebakkramat
AA.
1) Pemetaan demografi wialayah SMP N 1 Kebakkramat
AB.
a. Pengenalan Masalah
AC.
AD. Pengenalan masalah dilakukan dengan melalui
pengumpulan data ( survei )atau yang lebih dikenal survei mawas
diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data, contoh :
Wawancara,
AE.
AF.
1. Pelaksanaan
AT.
AU. Setelah perencanaan disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah
kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang
ditemukan pada tingkat individu, keluarga, kelompok melalui kegiatan
kegiatan : bimbingan dan penyuluhan kesehatan, mendidik dalam
pelaksanaan perawatan dasar, menemukan kasus secara dini dan
melaksanakan rujukan dan tindak lanjut pembinaan kasus, mengadakan
pendidikan dan pelatihan kesehatan, mengorganisir dalam menanggulangi
masalah kesehatan dan keperawatan, mendorong partisipasi aktif siswa
siswi seluruhnya.
AV.
1. Penilaian danPemantauan
AW.
AX. Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk menilai
sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah di
buat, apakah telah mencapai hasilyang maksimal atau belum sesuai
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Penilaian dan
pemantauan dapat dilaksanakan:
a. Selama pelaksanaan kegiatan ( penilaian formatif)
AY.
a. Setelah pelaksanaan kegiatan ( penialaian sumatif)
AZ.
BA. Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji
ulang perencanaan pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat yang telah disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting
juga untuk pengembangan perencanaan selanjutnya, termasuk perluasan
BB.
BC.
CA.
CB.
CC.
CD.
CE.
CF.
4. Umur
siswa :
13tahun
14 tahun
15 tahun
5. Jeniskelamin : Laki-laki : 22 siswa
20%
80%
DN.
DO.
DQ.
DR.
DT.
39%
61%
DV.
DW.
DY.
DZ.
EB.
EC.
48%
52%
EE.
EF.
EH.
EI.
EJ. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi
yang suka bermain video game atau playstasion atau game online adalah
21% yang tidak 79%
EK.
3%
45% 52%
EM.
EN.
EO.
4%
24%
71%
ET.
EU.
EW.
EZ.
FA.
5%
25%
70%
FC.
FG.
FH.
10%
ya
tidak
90%
7%
93%
FN.
FP.
FQ.
FR.
FT.
51% 49%
FX.
FZ.
GC.
5%
95%
GE.
GF.
GI.
GK.
3%
23%
39%
35%
GN.
GS.
GT.
25%
75%
GX.
GY.
GZ.
3%
12%
86%
IJ.
menjaga untuk
kebersihan memberikan
reproduksi keputihan
NL.
NS.
OD.
OE.
OF. f. Menjelaskan 5 waktu
cuci tangan
1. sebelum makan
2. sesudah makan
3. sebelum menyiapkan
makanan
4. sesudah buang sair besar
dan buang air kecil
5. sebelum
memegang bayi
OG.
OK.
ON. OO. OP. 1. Memberikan pendidikan PX. Semua siswa -siswi
2. Ka 0 kesehatan tentang keputihan kelas 7 dan 8 Kelas
,yaitu : 7C dan 7D SMP N
1 Kebakkramat
OQ. a.Menjelaskan tentang
hadir
keputihan
Siswi sangat
OR. Keputihan atau Fluor
antusias dalam
Albus merupakan sekresi
mengikuti acara
vaginal abnormal pada wanita.
sampai selesai.
Keputihan yang disebabkan Siswi dapat
oleh infeksi biasanya disertai menyebutkan
dengan rasa gatal di dalam kembali penyebab
vagina dan di sekitar bibir dan cara mencegah
vagina bagian luar. Yang sering keputihan.
menimbulkan keputihan ini Siswa-siswi dapat
antara lain bakteri, virus, jamur menyebutkan
OS. kembali system
OT. b.Menjelaskan klasifikasi organ reproduksi
keputihan . pria dan wanita
Siswa-siswi dapat
a) Keputihan fisiologis
menyebutkan
OU. Keputihan fisiologi penyakit menular
s terjadimendekati ovulasi seksual
Siswa-siswi dapat
(karena
menjelaskan
rangsangan seksual),
kembali cara
menjelang dan sesudah
merawat genetalia
menstruasi atau pengaruh
pria dan wanita
hormon pada kehamilan
Pihak guru
b) Keputihan patologis menambahkan
materi tentang
OV. Keputihan
reproduksi
patologis terjadi
PY.
karena infeksi vaginal, inf
PZ.
eksi trikomonasvaginalis
, infeksi jamur candidaal
bicans, keganasan reprod
uksi ataupun adanya
benda asing dalam jalan
lahir.
OW.
OZ.
PA. e. Menjelaskan cara
mencegah keputihan
Menjaga
alat kelamin tetap bersih
dan kering.
Menghindari pakaian
ketat.
Seing mengganti pembalut
saat datang haid.
Menghindari douche (men
cuci/membilas) vagina den
gan larutan antiseptik.
Mencuci
alat kelamin bagian luar
dengan air bersih
Menjaga kebersihan
daerah alat kelamin
Membilas alat kelamin
dengan cara yang benar
Jangan suka tukar-tukaran
celana dalam
menggunakan celana
dalam bersama dengan
teman wanita lainnya
Jangan menggunakan
handuk bersamaan ( suka
tukar-tukaran handuk )
Lebih berhati hati dalam
menggunakan sarana toilet
umum
Jalani Pola hidup sehat,
cukup tidur, olah raga
teratur, makan makanan
dengan gizi yang
seimbang
Hindari gonta ganti
pasangan dalam
berhubungan
PB.
PC. f.Menjelaskan akibat dari
keputihan
PD. Keputihan yang abnormal
atau berlebihan dan dalam
jangka waktu yang lama bisa
mengakibatkan kemandulan.
PE.
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan
organ reproduksi, yaitu :
PH.
PI.
PW.
QA. QB. QD. 1. Memberikan pendidikan QP. Semua siswa -siswi
3. Rab 0 kesehatan tentang rokok , kelas 7 dan 8 Kelas
yaitu : 7C dan 7D SMP N
QC. QE. 1 Kebakkramat
QF. a. Menjelaskan pengertian
11 W hadir
merokok dan rokok
Siswa-siswi sangat
Merokok adalah
antusias dalam
menghisap zat-zat yang
mengikuti acara
dapat menimbulkan
sampai selesai.
gangguan pada organ Siswa-siswi dapat
tubuh. menjelaskan
Rokok adalah silinder
kembali tentang
dari kertas berukuran
bahaya merokok
panjang antara 70 hingga Siswa-siswi dapat
120 mm (bervariasi menyebutkan
tergantung negara) kembali tentang
dengan diameter sekitar kiat-kiat untuk
10 mm yang berisi daun- berhenti merokok
daun tembakau yang telah Siswa-siswi
dicacah. Rokok dibakar terlihat
pada salah satu ujungnya memperhatikan
dan dibiarkan membara saat diberikan
agar asapnya dapat materi audiovisual
dihirup lewat mulut pada melalui video dan
ujung lainnya dapat menjelaskan
QG. kembali tentang isi
QH. b.Menjelaskan bahaya dari video
Pihak guru BK dan
yang ditimbulkan akibat
Puskesmas akan
merokok
memberikan
Rambut rontok pendidikan
Katarak
kesehatan kepada
Kulit keriput
Hilangnya pendengaran Siswa-siswi Kelas
Kanker kulit
7C dan 7D SMP N
Caries
Enfisema 1 Kebakkramat
Kerusakan paru
tentang Rokok.
Berisiko tinggi terkena
kanker paru-paru dan
jantung
Osteoporosis
Penyakit jantung
Tukak lambung
Kanker uterus
Kerusakan sperma
QN.
QO.
QQ.
QR.
QS.
QT.
QU.
QV.
QW.
QX.
QY.
QZ.
RA.
RB.
RC.
RD.
RE.
RF.
RG.
RH.
RI. I. EVALUASI
RJ. RK.Diagnosa RL. Evaluasi
N
Keperawatan
ZW.
ZX.
ZY.
ZZ.
AAA.
AAB.
AAC.
AAD.
AAE.
AAF.
AAG.
AAI.
AAJ. J. RENCANA TINDAK LANJUT
AAK. AAL. T AAM. AAN. AAO. AAP. T AAQ.
Mas ujua Kegiata Sa Waktu emp Ta
a n n at
l
a
h
K
e
s
e
h
a
t
a
n
AAR. AAS. - Kerja bakti
M AAV.- Setiap AAX. D AAY.
Keti emi setiap hari Se seminggu i Wa
d nim jumat sekali hari SM
AAT.
a alka jumat PN
AAU.
AAW.
k nma 1
e sala - Pemasangan Keb
- Satu kali
f h gambar akkr
e kese cuci tangan ama
k hata 6 langkah t
t n benar
i pada
f sisw
a a
n sisw
i,
p den
e gan
m crite
e ria
l hasil
i :
h- Pengetahuan
a siswa siswi
r tentang
a perilaku
a hidup bersih
n sehat
meningkat
k
e
s
e
h
a
t
a
n
AAZ. ABA. - Dalam
M ABC.- Satu ABM. D- Guru
Peril emi pelajaran Sis proses i penga
a nim Biologi pembelaja SM mpu
k alka guru ran. PN biologi
ABD. - Pihak
u nma pengampu 1
puskes
sala selalu Keb
ABE.
k mas
h memberika akkr
e kese n ABF. ama
s hata kebersihan t
e ABG.
n organ
h pada reproduksi
ABH.
a sisw serta
t a keputihan. ABI.
a sisw - Berkolaboras
ABJ.
n i, i dengan
den pihak
ABK.
c gan puskesmas
e crite memberika
ABL.
n ria n
d hasil pendidikan
- Setiap
e : kesehatan
setahun
r - Pengetahua tentang
sekali saat
u nsiswa keputihan
pembelaja
n siswi dan
ran
g tentang kebersihan
pertama.
keputihan organ
b dan reproduksi
e menjaga
r kebersihan
e organ
s reproduksi
i meningkat
k ABB.
o
t
e
n
t
a
n
g
k
e
p
u
t
i
h
a
n
ABN. ABO. - Berkolaboras
M ABP.- Satu kali ABR. D ABS.
Peril emi i dengan Sis proses i Gu
a nim guru BP pembelaja SM
k alka untuk ran PN
u nma memberika ABQ. 1
sala n Keb
k h pendidikan akkr
e kese kesehatan ama
s hata tentang t
e n merokok
h pada
a sisw
t a
a sisw
n i,
den
c gan
e crite
n ria
d hasil
e :
r- Pengetahuan
u siswa siswi
n tentang
g dampak
merokok
b meningkat
e
r
e
s
i
k
o
t
e
n
t
a
n
g
m
e
r
o
k
o
k
ABT.
ABU.
ABV.
ABW.
ABX.
ABY.
ABZ.
ACA.
ACB.
ACC.
ACD. BAB IV
ACE. PEMBAHASAN
ACF.
ACG. Pelayanan kesehatan komunitas adalah pekerjaan yang ditujukan pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam rangka melaksnakan
keperawatan komunitas di SMP N 1 Kebakkramat, kami berupaya untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya Kesehatan drajat
kesehatan di SMP N 1 Kebakkramat khususnya siswa-siswi di SMP N 1 Kebakkramat
pada umumnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan bersama siswa-siswi di SMP N
1 Kebakkramat dan mengingat beragamnya karakteristik siswa-siswi dengan asuhan
keperawatan, maka ada beberapa kendala yang dihadapi dalam setiap kegiatan asuhan
keperawatan komunitas.
ACH.
A. Tahap Persiapan
ACI. Tahap persiapan merupakan tahap awal kegiatan praktek keperawatan
komunitas. Pada tahap persiapan dilakukan penyusunan format pengkajian dengan
membagikan lembar kuesioner, pendekatan warga SMP N 1 Kebakkramat serta
sosialisasi keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan mahasiswa.
Penyusunan format pengkajian dilakukan untuk mempermudah dalam pengambilan
data komunitas. Pendekatan kepada warga SMP N 1 Kebakkramat dan sosialisasi
keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan mahasiswa pada tahap
persiapan untuk membina hubungan saling percaya dengan warga SMP N 1
Kebakkramat sehingga untuk mempermudah kegiatan yang akan dilakukan di SMP N
1 Kebakkramat selanjutnya.
1. Faktor pendukung
a. Kepala sekolah SMP N 1 Kebakkramat menerima mahasiswa dengan baik
dan membantu proses sosialisasi mahasiswa kepada warga SMP N 1
Kebakkramat.
b. Penyusunan format pengkajian berjalan lancar.
c. Mahasiswa sudah mendapatkan basecamp pada minggu pertama.
2. Faktor penghambat
ACJ. Informasi dan sosialisasi tentang keberadaan mahasiswa belum
diketahui oleh seluruh warga SMP N 1 Kebakkramat. Pada saat pengisian
kuesioner belum memuaskan karena banyak faktor yang mempengaruhi
diantaranya banyak pengisian yang salah.
3. Faktor kesempatan
ACK. Kesempatan yang didapat mahasiswa untuk melakukan cukup besar
karena para guru membantu proses tersebut dengan baik.
ACL.
B. Tahap Pengkajian
ACM. Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan asuhan
keperawatan komunitas. Pada tahap pengkajian ini dilakukan pengkajian data dasar
yang meliputi kesehatan reproduksi, pengetahuan kesehatan dan perilaku yang
menyimpang pada siswa dengan menggunakan angket atau kuesioner dan wawancara
dengan guru dan siswa yang ada di SMP N 1 Kebakkramat. Pengumpulan data ini
dilakukan melalui pembagian kuesioner. Selain itu pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru yang ada di wilayah SMP N 1
Kebakkramat.
ACN. Sebelum melakukan pendataan kepada siswa-siswi mahasiswa terlebih
dahulu melakukan pertemuan. Musyawarah kelas yang pertama untuk keperluan
sosialisasi dan eksplorasi masalah yang dirasakan siswa sehingga pengkajian bisa
lebih terarah.
ACO. Setelah pengumpulan data selesai dilanjutkan dalam proses analisa data untuk
merumuskan masalah kesehatan komunitas. Pada saat dilakukan pengkajian ini ada
beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam memperoleh data
komunikasi yang diperlukan.
1. Faktor pengkajian
a. Hubungan saling percaya
ACP. Hubungan saling percaya mulai terbina saat mahasiswa melakukan
pendataan melalui wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk
pengumpulan data. Hal ini terlihat dari kesediaan pihak sekolah untuk
menerima mahasiswa dan menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa.
b. Penerimaan siswa-siswi
ACQ. Semua siswa-siswi SMP N 1 Kebakkramat pada umumya dapat
menerima kehadiran mahasiswa dengan baik. Tanggapan siswa-siswi sangat
positif terhadap kehadiran mahasiswa.
ACR.
ACS.
c. Peran serta pihak sekolah
ACT. Kepala sekolah dan guru bersedia memberikan data yang dibutuhkan
terkait siswa-siswi yang ada di SMP N 1 Kebakkramat
2. Faktor penghambat
ACU. Waktu : Waktu yang dimiliki oleh mahasiswa dalam pengkajian cukup
singkat karena bersamaan dengan kegiatan pembelajaran sekolah.
3. Faktor kesempatan
ACV. Mahasiswa memiliki kesempatan yang besar dalam pengkajian karena
murid dan guru menerima mahasiswa dengan baik.
4. Faktor ancaman
ACW. Kesulitan untuk menemui kepala keluarga sehingga dilakukan
kunjungan ulang.
ACX.
C. Diagnosa Keperawatan Komunitas
ACY. Diagnosa keperawatan merupakan respon masyarakat terhadap
masalah kesehatan baik aktual,resiko maupun potensial yang dapat diantisipasi
masyarakat ,diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah respon,
kondisi dan mengidentifikasi kemungkinan data penyebab, data yang diperoleh
kemudian dianalisa dan disajikan kepada warga sekolah SMP N 1 Kebakkramat
dalam pertemuan musyawarah warga dari hasil pengkajian ditemukan 3 masalah
kesehatan yaitu:
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
ACZ. Prioritas diagnosa keperawatan komunitas utama yang diangkat adalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Dari hasil observasi anak-anak sering jajan
sembarangan dan banyak anak mengalami flu,batuk, diare dan demam.
ADA. Prioritas diagnosa keperawatan komunitas kedua yaitu kurang pengetahuan
siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan.
ADB. Prioritas diagnosa ke tiga yaitu Perilaku kesehatan cinderung beresiko
tentang merokok bagi siswa SMP N 1 Kebakkramat.
ADC.
ADD.
ADE.
1. Faktor Pendukung
ADF. Data ditemukan oleh mahasiswa secara nyata melalui proses
pengumpulan data yaitu wawancara dengan murid,guru dan wali kelas SMP N 1
Kebakkramat sesuai dengan format yang ada.
a. Dukungan dari warga sekolah SMP N 1 Kebakkramat berjalan dengan
lancar, mereka memberikan informasi kesehatan yang ada di SMP N 1
Kebakkramat seperti yang diharapkan mahasiswa.
b. Dukungan dari kepala sekolah dan guru telah menyadari dan merasakan
adanya kesehatan komunitas tersebut, hal ini terlihat dari dukungan guru
dan wali kelas dari pernyataan sekolah sewaktu musyawarah sekolah yang
pertama.
2. Faktor Penghambat
ADG. Kesulitan dalam mengamakan data yang diperoleh dari sekolah dan
dari hasil pengkajian yang dilakukan dengan cara menyebarkan quisioner.
3. Faktor Kesempatan
ADH. Kesempatan yang dimiliki mahasiswa dalam merencanakan diagnosa
keperawatan besar sekali, karena mahasiswa memiliki sumber pustaka sebagai
bahan diskusi untuk merumuskan masalah kesehatan komunitas.
4. Faktor Ancaman
ADI. Dengan adanya data yang kurang falied maka dalam menentukan
prioritas diagnosa keperawatan menjadi lebih sulit.
ADJ.
D. Tahap Perencanaan
ADK. Tahap perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses asuhan
keperawatan komunitas setelah pengkajian dan perumasan diagnosa keperawatan.
Pada tahap ini biasanya yang dilakukan mahasiswa antara lain memprioritaskan
masalah, perumusan tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek, menetapkan
rencana tindakan yang sesuai dengan masalah komunitas serta menetapkan rencana
evaluasi.
ADL. Masalah keperawatan yang telah teridentifikasi kemudian
diprioritaskan untuk masing-masing masalah dengan menggunakan kriteria prioritas
diagnosa keperawatan komunitas. Berdasarkan hasil scoring prioritas masalah
kesehatan yang ada di SMP N 1 Kebakkramat dan kesepakatan dengan siswa-siswi
maka urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :
ADM.
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
ADN. Dalam membuat perencanaan kegiatan keperawatan komunitas
melibatkan peran serta siswa dan guru. Hal ini dimaksudkan untuk membangun
kesadaran guru untuk mendorong anak dalam bidang kesehatan. Perencanaan kegiatan
ini telah disesuaikan dengan sumber daya dan sumber dana di SMP N 1 Kebakkramat.
ADO. Perumusan tujuan disesuaikan dengan masalah yang akan ditindak
lanjuti dengan rumusan jangka panjang yang beroirentasi pada perubahan perilaku
baik secara kognitif, afektif, psikomotor dan rumusan tujuan jangka pendek yang
merupakan tujuan dan langkah yang harus dicapai untuk mencapai tujuan jangka
panjang serta hasil yang diharapkan pada setiap akhir kegiatan.
ADP.
ADQ. Perumusan kegiatan untuk mengatasi masalah komunitas dalam
Musyawarah
ADR. Kelas yang kedua. Dalam menetapkan rencana tindakan setelah
dipertimbangkan beberapa hal yang terkait seperti yang direncenakan, kapan
dilaksanakan, siapa sasarannya, siapa penanggung jawab kegiatan dan sumber dana
kegiatan tersebut sumber daya masyarakat, kekuatan yang ada di wilayah SMP N 1
Kebakkramat kecamatan Kebakkramat.Penetapan rencana evaluasi didiskripsikan
dalam pernyataan kriteria yang merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan dan
standart yang merupakan tingkat penampilan sesuai dengan tolak ukur yang ada.
1. Faktor Pendukung
ADS. Faktor pendukung dalam dalam perencanaan antara lain semua
perangkat siswa-siswi, wali kelas dan guru SMP N 2 Kebakkramt.
2. Faktor Penghambat
ADT. Murid yang baru saja masuk belum sepenuhnya aktif karena sebagian
pengurus pokjakes belum perpengalaman dan belum pernah mendapatkan ilmu
pengetahuan yang cukup. Sehingga dalam hal penetapan rencana tindakan banyak
difasilitasi oleh mahasiswa.
3. Faktor kesempatan
ADU. Kesempatan yang dimiliki cukup besar karena mahasiswa memiliki
sumber pustaka untuk bahan diskusi unttuk perencanaan tindakan.
ADV.
E. Tahap Implementasi
ADW. Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana keperawatan
yang telah disusun. Implementasi diberikan secara langsung maupun tidak langsung
kepada siswa-siswi. Pada umumnya tindakan keperawatan masyarakat yang dilakukan
di SMP N 1 Kebakkramat sesuai dengan teori yaitu berfokus pada upaya
meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan
rehabilitas dengan menggunakan strategi yaitu proses kelompok, health promotion
dan partnership.
ADX. Peningkatan kesehatan atau health promotion merupakan aktifitas individu
dan komunitas dalam upaya meningkatkan gaya hidup sehat yang siswa siswi
SMP N 1 Kebakkramat. Kegiatan partnership dilakukan dalam bentuk kerja sama
lintas program dan lintas sektoral yaitu kerja sama guna mengidentifikasi dan
menjalin hubungan dengan murid dan guru baik formal atau informal, memberikan
fasilitas perluasan informasi dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada
murid SMP N 1 Kebakkramat.
ADY. Tindakan pelaksanaan atau implementasi yang dilakukan untuk
mengatasi masalah masalah keperawatan komunitas adalah hasil kerja sama dengan
wali kelas dan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat. Implementasi pada :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat.
ADZ. Implementasi :
AEA. Memberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan tentang
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS ), Memberikan pendidikan kesehatan dan
pelatihan tentang Cuci Tangan yang benar , Melakukan kerja bakti sekolah secara
rutin
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
AEB. Implementasi :
AEC. Memberikan pendidikan kesehatan tentang keputihan,
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan organ reproduksi,
Berkoordinasi dengan guru yang mengampu tentang masalah kesehatan reproduksi
untuk memberikan materi tentang keputihan dalam jadwal pembelajaran
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AED. Implementasi :
AEE. Memberikan pendidikan kesehatan tentang rokok, Memberikan
materi audiovisual melalui video tentang rokok, Berkoordinasi dengan guru BK
dan pihak Puskesmas untuk melaksanakan Pendidikan kesehatan mengenai rokok
secara rutin minimal satu tahun sekali
AEF. Siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat yaitu mengajarkan
tentang pendidikan kesehatan reproduksi, mengajarkan cuci tangan, pendidikan
tentang bahaya merokok.
1. Faktor Pendukung
a. Peran serta siswa siswi
AEG. Siswa siswi aktif mengikuti kegitan yang dilakukan. Siswa
siswi SMP N 1 Kebakkramat menyambut dengan baik dan antusias
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Kepala sekolah dan guru yang ada
berpartisipasi dan memfasilitasi setiap kegiatan.
b. Sarana Prasarana
AEH. Kepala sekolah dan guru menyediakan tempat setiap diadakan
kegiatan yang direncanakan.
2. Faktor Penghambat
a. Penyuluhan pada siswa
AEI. Beberapa siswa masih kurang paham dengan materi tentang
bahaya merokok karena banyak siswa yang ramai.
b. Penyuluhan Lingkungan
AEJ. Lingkungan kelas yang kurang luas dan banyaknya siswa yang
berkumpul menjadi satu, menjadikan susasana penyuluhan kurang
kondusif.
3. Faktor Kesempatan
AEK. Kesempatan yang dimiliki cukup besar mengingat adanya
peran serta guru, siswa, dan kepala sekolah untuk implementasi yang
dilakukan.
AEL.
F. Tahap Evaluasi
AEM. Evaluasi tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan untuk
menjalin keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas yang ada dari
evaluasi yang dilaksanakan bisa diketahui masalah keperawatan komunitas bisa
dipecahkan seluruhnya, sebagian atau tidak terpecahkan tetapi menimbulkan masalah
baru. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah mengukur keberhasilan dengan
mengumpulkan data dan menganalisa kegiatan yang dilakukan bersama guru dan
siswa. Materi yang dihasilkan secara umum meliputi evaluasi program yang disusun
dengan kebutuhan siswa, rencana yang dibuat, efisiensi biaya, dan efektifitas program
bagi siswa dan guru.
AEN. Evaluasi hasil kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas
kegiatan sesaat setelah kegiatan yang dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada
akhir program untuk menilai aktifitas jangka panjang yang akan dilakukan rencana
tindak lanjut di SMP N 1 Kebakkramat. Evaluasi secara umum dilakukan setelah
mahasiswa selesai melaksanakan kegiatan yang direncanakan.
AEO. Saat melaksanakan evaluasi kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang muncul siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat siswa-siswi antusias
dalam mengikuti kegiatan sangat baik.
AEP. Hasil evaluasi untuk mengatasi ;
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AEQ.
AER.
AES.
AET.
AEU.
AEV.
AEW.
AEX.
AEY.
AEZ.
AFA.
AFB.
AFC.
AFD.
AFE.
AFF.
AFG.
AFH.
AFI.
AFJ. BAB V
AFK. PENUTUP
AFL.
A. Kesimpulan
AFM. Dari hasil pengkajian masalah-masalah kesehatan di SMP N 1
Kebakkramat di dapatkan data sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AFN.
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
AFO.Diharapkan adanya tindakan rencana tindak lanjut sesuai dengan
kesepakatan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa-siswi SMP N 1
Kebakkramat.
2. Siswa
AFP. Perlu adanya kesadaran dari siswa untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.
3. Kepala Sekolah dan Wali Kelas
AFQ.Diharapkan adanya pasrtisispasi aktif dari kepala sekolah dan guru
agar dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa-siswi SMP N 1 Kebakkramat.
AFR.
AFS.