Sie sind auf Seite 1von 6

PENINGKATAN KOMPETENSI PRIMARY SURVEY MELALUI

SOSIALISASI CARDIOPULMONARY RESUSCITATION GUIDELINES


BERDASAR REKOMENDASI AMERICAN HEART ASSOCIATION 2010
PADA PERAWAT DI RSUD KOTA SURAKARTA

Addi Mardi Harnanto, Siti Lestari


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract: Resuscitation Guidelines, The American Heart Association 2010,


Peer Teaching, Primary Surveys. The purpose to determine the effectiveness of
cardiopulmonary resuscitation guidelines recommended by American Heart
Association 2010 dissemination through peer teaching methods on the
improvement of primary survey competence among nurses at RSUD Kota
Surakarta. This study is comparative experimental study with a pretest-post test
design with control group. Statistical test is using t-test. The study involved 30
respondents at RSUD Kota Surakarta. The results of the pretest in the
experimental group: 2 respondents (13.3%) earn grades 4, 8 respondents (53.3%)
received a score of 6 and 5 respondents (33.3) to get the value of 7. Where as the
control group gained 2 respondents (14.3%) earn grades 5, 7 respondents (50%)
received a score of 6 and 5 respondents (35, 7%) received a score of 7. The results
of the posttest in the of experimental group 4 respondents (26.7%) earn grades 4,
6 respondents (40%) scored 9 and 5 respondents (33.3%) scored 10. Among
controlled group obtained while 4 respondents (26.7%) earn grades 4, 6
respondents (40%) scored 9 and 5 respondents (33.3) scored 10. The average
increase in value between the pretest and posttest in the experimental group was
3.00, while the control group was 1.20, t value = 15.370> t table (0.05, df 14) =
1.761 with a 95% confidence level showed tilapia = 0.00 <0.05.
Cardiopulmonary resuscitation guidelines recommended by American Heart
Association 2010 dissemination through peer teaching methods is effective on the
improvement of primary survey competence among nurses at RSUD Kota
Surakarta.

Keywords: resuscitation guidelines, the American Heart Association 2010, Peer


teaching, primary surveys.

Abstrak: rescucitation guidelines, American Heart Association 2010, Peer


teaching, primary survey. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan
sosialisasi cardiopulmonary rescucitation guidelines berdasar rekomendasi
American Hearth Association 2010 melalui metode Peer teaching terhadap
peningkatan kompetensi primary survey pada Perawat RSUD Kota Surakarta.
Jenis penelitian ini adalah comparatif experimental study dengan desain pretest-
post tes with control group. Uji statistik menggunakan t-test. Penelitian ini
melibatkan 30 responden di RSUD Kota Surakarta. Hasil pretest pada kelompok
eksperimen: 2 responden (13,3%) mendapatkan nilai 4, 8 responden (53,3%)

35
36 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 1, Mei 2014, hlm 35-40

mendapatkan nilai 6 dan 5 responden (33,3) mendapatkan nilai 7. Sedangkan pada


kelompok kontrol didapatkan 2 responden (14,3%) mendapatkan nilai 5, 7
responden (50%) mendapatkan nilai 6 dan 5 responden (35,%7) mendapatkan
nilai 7. Hasil posttest untuk kelompok eksperimen: 4 responden (26,7%)
mendapatkan nilai 4, 6 responden (40%) mendapatkan nilai 9 dan 5 responden
(33,3%) mendapatkan nilai 10. Sedangkan pada kelompok control didapatkan 4
responden (26,7%) mendapatkan nilai 4, 6 responden (40%) mendapatkan nilai 9
dan 5 responden (33,3) mendapatkan nilai 10. Rata-rata kenaikan nilai antara
pretest dan postest pada kelompok eksperimen adalah 3,00 sedangkan pada
kelompok kontrol adalah 1,20, nilai t hitung = 15,370 > t tabel (0,05, df 14) =
1,761 dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nila = 0,00 < 0,05.
Sosialisasi cardiopulmunary guidelines berdasar rekomendasi American Hearth
Association 2010 melalui metode Peer teaching efektif terhadap peningkatan
kompetensi primary survey pada Perawat RSUD Kota Surakarta.

Keywords: resuscitation guidelines, the American Heart Association 2010, Peer


teaching, primary surveys.

CPR guidelines berdasarkan kesempatan mereka dalam mengikuti


rekomendasi American Heart pertemuan-pertemuan ilmiah tentang
Association 2010 disosialisasikan hal tersebut. Terobosan-terobosan
melalui berbagai media serta yang efektif perlu segera dibuat guna
beberapa pertemuan ilmiah ke seluruh menutup kesenjangan-kesenjangan
penjuru dunia. Setelah 2 tahun yang terjadi. Salah satu metode yang
tersosialisasi, guidelines tersebut memungkinkan diterapkan di rumah
belum benar-benar tersosialisasi sakit adalah dengan mengadopsi
kepada para praktisi yang setiap hari metode Peer teaching untuk segera
berkecimpung dengan tindakan CPR mensosialisasikan CPR guidelines
termasuk perawat. Berdasarkan berdasarkan rekomendasi AHA 2010.
anecdotal evidence yang berkembang Peer teaching adalah teknik
di beberapa rumah sakit didapatkan menyampaikan materi ajar melalui
informasi bahwa masih banyak dokter rekan atau bantuan teman sendiri.
maupun perawat yang merasa Mulai dari pembahasan materi sampai
kebingungan dengan pedoman CPR. penilaian juga dilakukan dari dan oleh
Konsep CPR yang direkomendasikan peserta didik dalam kelompok itu
oleh AHA (2005) adalah dengan sendiri (self-assessment dan peer
urutan pengkajian primer yang assessment).
meliputi Airway, Breathing dan Penelitian ini dilakukan untuk
Circulation (ABC). Sedangkan terjadi mengetahui keefektifan sosialisasi
penyempurnaan pada rekomendasi cardiopulmonary rescucitation
AHA tahun 2010 yang merubah guidelines berdasar rekomendasi
urutan CPR menjadi compression, American Heart Association 2010
airway dan breathing (CAB). melalui metode Peer teaching
Kekurang pahaman para perawat terhadap peningkatan kompetensi
terkait dengan penerapan CPR primary survey pada Perawat RSUD
guidelines adalah kareana minimnya Kota Surakarta.
Addi Mardi, Peningkatan Kompetensi Primary Survey Melalui 37

Peer teaching terhadap peningkatan


METODE PENELITIAN kompetensi primary survey pada
Jenis penelitian ini adalah Perawat RSUD Kota Surakarta
comparatif experimental study dengan dijelaskan pada tabel 1.
desain pretest-post tes with control
group dengan pendekatan cross Tabel 1
sectional. Populasi dalam penelitian Rata-Rata Selisih Nilai Pretest Dan
ini adalah semua Perawat di RSUD Posttest
Kota Surakarta sejumlah 30 orang. No Pre Post Pre Post
Eks Eks Ktrl Ktrl
Teknik sampling pada penelitian ini 1 4.0 8.0 5.0 6.0
adalah total sampling. Dari total 2 4.0 8.0 5.0 6.0
populasi dibagi menjadi 2 kelompok 3 6.0 8.0 6.0 7.0
yang terdiri dari 15 Perawat dalam 4 6.0 8.0 6.0 7.0
satu kelompok. 5 6.0 9.0 6.0 7.0
Penelitian ini mengunakan dua 6 6.0 9.0 6.0 7.0
7 6.0 9.0 6.0 7.0
jenis instrumen yaitu Satuan Acara
8 7.0 9.0 6.0 8.0
Pembelajaran (SAP) untuk memandu 9 7.0 10.0 7.0 8.0
kegiatan peer teaching (Kelompok 10 7.0 10.0 7.0 8.0
perlakuan) maupun pembelajaran 11 7.0 10.0 7.0 8.0
klasikal (Kelompok kontrol) dan Soal 12 6.0 10.0 6.0 7.0
Uji Kompetensi Primary Survey 13 6.0 10.0 7.0 9.0
terdiri dari 20 butir soal yang terdiri 14 6.0 9.0 6.0 9.0
15 7.0 9.0
dari komponen pignete (scenario Total 9.1.0 136.0 87.0 104.0
kasus) dan opsi pilihan ganda dengan Sumber: Data Primer (Diolah SPSS for Windows
5 pilihan jawaban. Pertanyaan- versi 16,0, 2013)
pertanyaan dalam penelitian ini
dikonsultasikan terlebih dahulu Berdasarkan tabel 1, rata-rata
kepada praktisi dan akademisi kenaikan nilai antara pretest dan
keperawatan gawat darurat yang postest pada kelompok eksperimen
berjumlah 2 orang. Berdasarkan hasil adalah 3,00 sedangkan pada
konsultasi didapatkan kedua ahli kelompok kontrol adalah 1,20.
menyatakan setuju dengan seluruh isi
pertanyaan dalam kuesioner. Uji Tabel 2. Hasil Uji t-test
t t Ket
statistik bivariat yang dipergunakan hitung tabel
yaitu uji t untuk menentukan 15,370 > 1,761 Efektif
perbedaan hasil pretest dan posttest Sumber: Data Primer (Diolah SPSS for Windows
sehingga didapat disimpulkan versi 16,0, 2013)
keefektifitasan metode peer teaching. Tabel 2 menunjukkan hasil uji t
bahwa nilai t hitung = 15,370 > t tabel
HASIL PENELITIAN (0,05, df 14) = 1,761 dengan tingkat
Perbandingan Rata-Rata Selisih kepercayaan 95%. Dari hasil ini
nilai pretest dan posttest keefektifan dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
sosialisasi cardiopulmonary dan Ho ditolak yang berarti bahwa
rescucitation guidelines berdasar sosialisasi cardiopulmunary
rekomendasi American Heart guidelines berdasar rekomendasi
Association 2010 melalui metode American Heart Association 2010

37
38 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 1, Mei 2014, hlm 35-40

melalui metode Peer teaching efektif pulmonal berdasar AHA 2010


terhadap peningkatan kompetensi sehingga pemahaman perawat akan
primary survey pada Perawat RSUD lebih dalam juga. Hal tersebut sesuai
Kota Surakarta. dengan pendapat Gardner, Tiwari,
Davies dan ODonogue (2012),
PEMBAHASAN metode peer teaching ini memiliki
Hasil penelitian terhadap nilai banyak keuntungan, diantaranya
kompetensi perawat sebelum dapat membantu meningkatkan
dilakukan tindakan peer teaching dan pemahaman terhadap suatu materi
klasikal berada dalam rentang 4 tertentu. Selanjutnya, dalam peer
sampai 7. Mayoritas 51,7 % memiliki teaching, peserta mendapatkan
nilai 6. Rata rata nilai yang diperoleh pengarahan lebih individual, dan
adalah 6,13. Para responden, terutama menerima pembelajaran lebih banyak.
kelompok kontrol adalah para Diantara kawan biasanya sudah
perawat yang bekerja di ruang rawat mengetahui karakter masing masing
inap, sehingga.mereka jarang sehingga dalam menyampaikan
menemukan kasus kegawatan dan materi akan lebih mudah.
mereka juga jarang melakukan Selanjutnya, Mulyono (2013)
tindakan Resusitasi jantung paru mengatakan Tampaknya
(RJP). memudahkan siswa untuk
Hasil penelitian terhadap nilai mengeluarkan pendapat atau pikiran
kompetensi perawat sesudah dan kesulitan kepada temannya
dilakukan intervensi menunjukkan sendiri ketimbang kepada guru, siswa
adanya perubahan berupa kenaikan lebih sungkan dan malu. Hal tersebut
rata rata sebanyak 3,0 untuk dimungkinkan karena diantara para
kelompok eksperimen dan 1,2 untuk siswa telah terbentuk bahasa mereka
kelompok kontrol. Bila kita sendiri, tingkah laku, dan juga
perhatikan, responden yang mendapat pertanyaan perasaaan yang dapat
intervensi peer teaching memperoleh diterima oleh semua siswa
nilai yang lebih besar dibandingkan Hasil analisa menunjukkan
kelompok kontrol. Hal ini didukung bahwa hasil uji t bahwa nilai t hitung
oleh penelitian yang dilakukan oleh = 15,370 > t tabel (0,05, df 14) =
Falchikov dalam Burton (2001), 1,761 dengan tingkat kepercayaan
bahwa siswa memperoleh skor nila 95% menunjukkan nila = 0,00 <
yang lebih tinggi dengan peer 0,05. Dari hasil ini dapat disimpulkan
teaching dibanding dengan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak
pembelajaran tradisional. yang berarti bahwa sosialisasi
Sebagaimana diketahui bahwa cardiopulmunary guidelines berdasar
pembelajaran dengan metode peer rekomendasi American Heart
teaching memungkinkan perawat Association 2010 melalui metode
berinteraksi lebih sering dan lebih Peer teaching efektif terhadap
bersifat nonformal dan individual. peningkatan kompetensi primary
Kondisi seperti ini memungkinkan survey pada Perawat RSUD Kota
terjadinya diskusi yang lebih Surakarta.
mendalam tentang materi tertentu, Hal ini sesuai dengan penelitian
dalam hal ini resuscitation Cardio yang dilakukan oleh El-Sayed,
Addi Mardi, Peningkatan Kompetensi Primary Survey Melalui 39

Metwally, dan Abdeen (2013) di terhadap peningkatan kompetensi


Mesir, bahwa dengan peer teaching primary survey pada Perawat RSUD
performance score mahasiswa Kota Surakarta. Hal ini dibuktikan
keperawatan meningkat lebih baik dengan rata-rata kenaikan nilai antara
dibandingkan dengan pengajaran pretest dan postest pada kelompok
tradisional. Daley, Menke, eksperimen adalah 3,00 sedangkan
Kirkpatrick, dan Sheets (1998) dan pada kelompok kontrol adalah 1,20,
Horne, Woodhead, Morgan, Smithies, nilai t hitung = 15,370 > t tabel (0,05,
Megson, dan Lyte (2007) dalam df 14) = 1,761 dengan tingkat
penelitiannya juga menemukan bahwa kepercayaan 95%. Berdasarkan
belajar dari kawan dapat keterbatasan penelitian ini, maka
meningkatkan pengetahan di beberapa disarankan untuk pelaksanaan
area seperti problem solving dan penelitian selanjutnya untuk
komunikasi. Lebih lanjut, Yuan Loke memperluas variabel dan subyek
dan Chow (2010) dalam penelitian penelitian sehingga hasilnya dapat
tentang peer teaching mendapatkan digeneralisasikan. Hasil penelitian ini
hasil bahwa peer teaching dapat menunjukkan bahwa metode peer
membantu meningkatkan kemampuan teaching efektif guna menstranser
intelektual dan perkembangan suatu ilmu maka disarankan untuk
personal seseorang. Hal tersebut mengadopsi dan mengembangkan
dimungkinkan karena dalam peer metode ini dalam program
teaching barier dapat diminalkan. pengembangan staf keperawatan.
Menurut Mc Kenna dan French Berdasar simpulan penelitian
(2010) bahwa dengan peer teaching ini, disarankan untuk para perawat
para mahasiswa merasa lebih nyaman untuk dapat memberdayakan teman
saat bertanya pada kawan dari pada sejawat yang dianggap memiliki suatu
kepada guru. Selanjutnya, dalam keilmuan menonjol untuk dapat
risetnya, mahasiswa merasa menstranfer ilmunya melalui metode
berkurang perasaan frustasi dan peer teaching. Dan berdasar simpulan
bersama kawan lebih banyak waktu penelitian ini, Poltekkes Kemenkes
untuk berinteraksi. Penelitian lain Surakarta mendapatkan data tentang
menunjukkan bahwa peer teaching manfaat peer teaching sehingga
dapat mengurangi kecemasan dan institusi ini disarankan untuk dapat
meningkatkan rasa percaya diri. membuat pengembangan metode peer
Selain itu, juga meningkatkan teaching mengingat Poltekkes
interaksi dan kolaborasi dengan Kemenkes Surakarta memiliki peran
mahasiswa lain serta kesempatan pendampingan pengembangan
praktek juga akan lebih banyak. keilmuan keperawatan di rumah sakit.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Dari hasil penelitian terhadap American Heart Association (AHA).
29 responden dapat ditarik simpulan 2010. Cardiopulmonary
bahwa Sosialisasi cardiopulmunary resuscitation (CPR) guidelines.
guidelines berdasar rekomendasi New York: AHA.
American Heart Association 2010 Andrew H. Travers, Thomas D. Rea,
melalui metode Peer teaching efektif Bentley J. Bobrow; Dana P.

39
40 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 1, Mei 2014, hlm 35-40

Edelson, Robert A. Berg, Michael El-Sayed, S.H, Metwally, FG,


R. Sayre; Marc D. Berg, Leon Abdeen, MA ( 2013) Effect of
Chameides, Robert E. OConnor; peer teaching on the
Robert A. Swor. Part 4: CPR performance of undergraduate
Overview 2010 American Heart nursing student enrolled in
Association Guidelines for nursing administration course.
Cardiopulmonary Resuscitation Journal of Nursing Education
and Emergency Cardiovascular and Practice, 2013 , 3(9) 156-
Care. 166
http://circ.ahajournals.org/content/ Falchikov, N (2001). Learning
122/18_suppl_3.toc Together : Peer Tutoring in
Arikunto, S. 2010. Metode Penelitian. Higher Education. London :
Jakarta: Rineka Cipta. Kogan Page
Azwar, S. (2000). Sikap Manusia:
Teori dan Pengukurannya.
Jogjakarta: Pustaka Belajar
Brannagan, k.B., Dellinger,a.,
Thomas, J., Mitchell, D.,
Lewis-Trabeaux, S., & Dupre,
S. (2012) Impact of Peer
teaching on nursing students:
Perceptions of learning
environment, self-efficacy, and
knowledge. Nurse Educ Today.
2012 Dec 19. pii: S0260-
6917(12)00391-7
Christiansen, A. Dan Bell, A. ( 2010).
Peer learning partnership :
exploring the experiences of
pre-registration nursing
students. Journal of Clinical
Nursing 19:803-810
Departemen pendidikan Nasional
(2005). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ed III. Jakarta : Balai
Pustaka
Diana M, Cave. Raul J, Gazmuri.
Charles W, Otto et al. CPR
Techniques and Devices: 2010
American Heart Association
Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation
and Emergency Cardiovascular
Care. Circulation
2010;122;S720-S728

Das könnte Ihnen auch gefallen