Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
WALIDATUL LAILI MARDLIYAH
NIM: 109104000051
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Keperawatan di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli2013
Jakarta, Juli 2013
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
ABSTRACT
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Walidatul Laili Mardliyah
NIM: 109104000051
Pembimbing I Pembimbing II
v
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Penguji III
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
HP : +6285730913411
E-mail : walida.elkaaf@gmail.com
PENDIDIKAN
viii
PERSEMBAHAN
(QS Al-Insyirah:5-6)
Ibu, motivator terhebat di jagad raya ini. Alhamdulillah, bisa terlahir dari
rahimmu. Alhamdulillah, menikmati pelukan dan ciumanmu.
Alhamdulillah, hati selalu merasa rindu ketika tak bersamamu. My life is for
you, Mom
Bapak, laki-laki pertama yang kucinta, yang hingga detik ini pun engkau masih
tetap menjadi satu-satunya di hatiku. Tak pernah mencintai laki-laki secinta
ini. Terima kasih untuk semuanya, youre the greatest man who I ever
knew. Love you more and more
Adikku, I dont know what must I say, I think nothing to say, you`re the
naughtiest one who I ever knew, but youre the only one who I have.
Being better my brotha... I love you
Semua orang yang mendoakan aku dalam sholatnya tanpa aku ketahui.
Terima kasih, semoga apapun doa kebaikan untukku dari kalian, akan
berlaku untuk kalian, Aamiin Yaa Rabb.....
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Pengetahuan
Perawat Tentang Inkontinensia Urin Terhadap Praktik Perawatan
Inkontinensia Urin di RSU Kabupaten Tangerang.
Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Jakarta serta menerapkan dan
mengembangkan teori-teori yang penulis peroleh selama kuliah.
Penulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi
dan sistematik sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa
penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya
pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis dalam melihat fakta,
memecahkan masalah yang ada, serta mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan
skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa terima kasih.
1. Prof. DR (hc). Dr. Muhammad Kamil Tajuddin, Sp. And., selaku dekan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM, selaku Ketua Program Studi dan
Ns. Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nia Damiati, S.Kp, M.SN, dan Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc,
selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau
yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan
dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.
4. Ibu Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep, Ibu Nia Damiati, S.Kp, M.SN, dan Ibu
Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Dosen Penguji Skripsi, terima
kasih sebesar-besarnya atas saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Dosen Pembimbing
Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah
membimbing, menjadi tempat curhat, dan memberi motivasi selama 4
tahun duduk di bangku kuliah.
x
6. Segenap Staf Pengajar dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya
kepada saya selama duduk di bangku kuliah.
7. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta Perpustakaan
Fakultas yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-
referensi sebagai bahan rujukan skripsi.
8. Staff karyawan RSU Kabupaten Tangerang yang telah memberikan
kesempatan pada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Kementerian Agama RI yang telah memberikan beasiswa penuh selama
proses perkuliahan, tanpa beasiswa tersebut saya belum tentu bisa
menikmati indahnya nikmat kuliah gratis.
10. Orang tuaku, Bpk. Murtadlo Wahyudi dan Ibu Suni yang telah mendidik,
mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendoakan keberhasilan
penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materiil kepada
penulis selama proses menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Gilang
Aminuddin dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat
tanpa pamrih.
11. Teman-teman FKIK 2007-2012, PSIK 2009, CSS MoRA 2009, BEM
FKIK, BEMJ-IK, PIM Lovers, Sahabat-sahabat terbaikku, Cime, Nuyung,
Dhea, Inggar, Rusmanto, Ummi, Eva, Dila, Leli, Luluk, Vina, Omi, Zizah,
Iqbal Nurmansyah, Badra, Indri, yang berjalan dan berjuang bersama,
memberi inspirasi, menghibur, memberi masukan, dan mengundang tawa
saya selama menyelesaikan skripsi ini, serta semua pihak yang telah
mendoakan selama proses pembuatan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh
dari sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya .............................................................................. ii
Abstract ............................................................................................................ iii
Abstrak ............................................................................................................. iv
Pernyataan Persetujuan .................................................................................... v
Lembar Pengesahan ......................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... viii
Lembar Persembahan ....................................................................................... ix
Kata Pengantar ................................................................................................. x
Daftar Isi .......................................................................................................... xii
Daftar Singkatan .............................................................................................. xv
Daftar Tabel ..................................................................................................... xvi
Daftar Bagan .................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 9
xii
4. Dampak Inkontinensia Urin ..................................................... 17
B. Peran dan Fungsi Perawat terhadap Inkontinensia Urin ............... 18
1. Definisi Perawat ....................................................................... 18
2. Peran dan Fungsi Perawat terhadap Inkontinensia Urin .......... 19
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perawatan
Inkontinensia Urin ........................................................................ 20
D. Pengetahuan Perawat tentang Inkontinensia Urin ........................ 25
1. Definisi Pengetahuan ............................................................... 25
2. Pengetahuan Perawat tentang Inkontinensia Urin .................... 28
E. Praktik Perawatan Inkontinensia Urin ........................................... 29
1. Definisi Praktik ........................................................................ 29
2. Praktik Perawatan Inkontinensia Urin ...................................... 30
F. Kerangka Teori ............................................................................. 35
xiii
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Profil RSU Kabupaten Tangerang ................................................ 56
B. Hasil Preliminary Analysis ........................................................... 61
C. Hasil Analisis Univariat ................................................................ 62
D. Hasil Analisis Bivariat .................................................................. 66
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ......................................................................... 68
B. Analisis Bivariat ........................................................................... 80
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 84
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Definisi Operasional 37
4.1 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Versi de Vaus 55
5.1 Rekapitulasi Kegiatan Pelatihan, Kursus, serta Simposium 61
oleh Instalasi Diklat RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012
5.2 Hasil Uji Normalitas Data 62
5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di 63
Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei
2013
5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di Ruang 63
Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di 64
Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei
2013
5.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Kerja di 64
Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei
2013
5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan di 65
Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei
2013
5.8 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Praktik di Ruang 66
Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
5.9 Korelasi Pengetahuan dan Praktik Perawatan Inkontinensia 66
Urin di Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten
Tangerang Mei 2013
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka model Henderson tentang pengetahuan, praktik, 24
keyakinan, dan sikap terkait inkontiensia urin
2.2 Kerangka Teori 35
3.1 Kerangka Konsep 36
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urin (Kozier, 2004). Meskipun
prevalensi inkontinensia urin lebih sering terjadi pada lansia, kehilangan urin bisa
juga terjadi pada orang dewasa dari segala usia (Henderson, 1996).
(Stewart et al. 2001, dalam Yuliana, 2011). Adapun survei tentang kejadian
terdapat di Thailand sebesar 17% dan terkecil di China dan Singapura sebesar 4%,
karena alasan budaya dan sosial, di mana masyarakat Asia memiliki rasa malu
tentang rasa malu pada masyarakat Asia yang dimungkinkan bisa menyebabkan
inkontinensia urin.
1
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo pada 208 orang
tahun 2002. Survei ini menghasilkan angka kejadian inkontinensia urin tipe stres
kejadian inkontinensia urin tipe stres pada lakilaki sebesar 20,5% dan pada
perempuan sebesar 32,5%. Adapun survei inkontinensia urin yang dilakukan oleh
pada pria 3,02% sedangkan pada wanita 6,79%. Hal ini menunjukkan bahwa
prevalensi inkontinensia urin pada wanita lebih tinggi daripada pria (Yuliana,
2011).
merasa tidak senang, tidak bermartabat, dan bahkan sangat memalukan. Pasien
dengan inkontinensia urin juga memiliki kualitas hidup yang lebih rendah di
setiap domain (fungsi fisik, fungsi peran, fungsi sosial, kesehatan mental, persepsi
kesehatan, dan nyeri). Selain itu, inkontinensia urin dapat menyebabkan pasien
iritabilitas, cemas, dan perasaan tidak berdaya (Booker, 2009). Sedangkan dari
mencapai $16.3 miliar per tahun. Sedangkan untuk biaya perawatannya, jumlah
3
yang dibutuhkan berkisar antara $860 sampai $960 per bulan (Doughty, 2006).
Oleh karena itu, kasus ini memerlukan perhatian intensif dari perawat untuk
dan pengobatan inkontinensia urin (Saxer et al, 2008). Hal ini karena pengetahuan
merupakan domain terendah dalam perubahan sikap maupun praktik. Sikap dan
praktik yang tidak didasari oleh pengetahuan yang adekuat tidak akan bertahan
lama pada kehidupan seseorang, sedangkan pengetahuan yang adekuat jika tidak
makna yang berarti bagi kehidupan (Notoatmodjo, 2007). Pendapat di atas dapat
harus dimiliki perawat dalam menangani masalah inkontinensia urin pada pasien
di rumah sakit.
inkontinensia urin. Di sisi lain, model Henderson & Kashka (2000, dalam Saxer et
al, 2008) juga menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan terhadap sikap
perawat, serta antara sikap perawat terhadap praktik perawatan inkontinensia urin.
ada hubungan antara pengetahuan dan praktik, khususnya dalam hal mengatur
kebiasaan minum dan eksresi serta mengkaji dan menggali informasi tentang
4
inkontinensia urin. Hasil penelitian ini memberi kesan bahwa praktik perawatan
inkontinensia urin bisa diperbaiki dengan pengetahuan yang baik dan sikap yang
pengetahuan dan praktik itu sangat kuat dengan nilai p=0.033 (<0.05). Sementara
perawatan akut masih sangat minimal, yaitu sebesar 24,4 %. Adapun hasil
dari Registered Nurses (RN) menjawab dengan benar pada tiga item pernyataan
berikut: Inkontinensia urin dapat lebih sering terjadi pada saat bersin, batuk dan
seberapa banyak pasien kehilangan urin dalam periode inkontinensia, dan 92%
inkontinensia urin. Oleh karena itu, pengkajian terhadap pengetahuan perawat dan
Mei 2013, distribusi jumlah perawat yang merawat pasien di RSU Kabupaten
Rawat Inap Dewasa. Ruang Rawat Inap Dewasa ini merupakan ruangan dimana
Pelatihan rumah sakit ini mengaku belum pernah melakukan survei pencatatan
selanjutnya perawat hanya memakaikan under pad atau kateter saja dan hanya
6
dilakukan, bahkan tidak pernah. Hal ini memberi kesan bahwa perawat
hal yang sangat penting karena banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan
oleh inkontinensia urin. Namun, saat ini masih jarang ditemukan adanya seminar-
inkontinensia urin. Selain itu, peneliti juga belum menemukan hasil penelitian
Indonesia.
Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam
B. Rumusan Masalah
bahwa inkontinensia urin merupakan masalah klinis yang cukup besar dan
1996; Saxer et al, 2008; Zurcher et al, 2011). Sementara itu, peneliti belum
inkontinensia di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti lebih dalam
C. Pertanyaan Penelitian
Kabupaten Tangerang?
D. Tujuan Penelituan
1. Tujuan Umum
Kabupaten Tangerang.
8
2. Tujuan Khusus
Tangerang
urin
Tangerang
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perawat
perawatan.
Penulisan penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pihak rumah
pasien. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan dalam
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah yang bertujuan
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain studi cross
dari data demografi dan Urinary Incontinence Scales yang dibuat oleh Henderson
(1996). Subjek yang diteliti adalah perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RSU
Kabupaten Tangerang. Waktu penelitian berkisar dari April sampai Mei 2013.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inkontinensia Urin
urin tanpa disadari serta dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sering
dari kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi di luar keinginan.
kebocoran urin yang tidak disadari. Selain itu, Mauk (2010) juga
inkontinensia urin ini umumnya terjadi pada lansia, namun hal ini juga
bisa terjadi pada orang dewasa dari segala usia (Henderson, 1996).
10
11
a. Delirium
terjadi pada lansia. Pada kondisi ini, jaringan vagina atau urethra
d. Psikologis
e. Farmakologis
inkontinensia overflow.
pada lansia.
13
f. Sistem endokrin
h. Restriksi/hambatan mobilitas
(Doughty, 2006).
dan demensia
f. Kontraktur berulang
g. Demensia m. Stroke
a. Inkontinensia stres
b. Inkontinensia urgensi
2011).
c. Inkontinensia overflow
Inkontinensia ini ditandai oleh eliminsi urin yang sering dan terjadi
d. Inkontinensia refleks
f. Inkontinensia fungsional
bawah yang utuh tetapi ada faktor lain, seperti gangguan kognitif
dengan inkontinensia urin juga memiliki kualitas hidup yang lebih rendah
dibutuhkan berkisar antara $860 sampai $960 per bulan (Doughty, 2006).
dampak, di antaranya:
a. Jatuh f. Isolasi
1. Definisi Perawat
melindungi, yang merawat orang sakit, luka, dan usia lanjut (Elis &
keperawatan.
masalah kesehatan (Mauk, 2010). Peran dan fungsi tersebut saat ini
komunikator, dan pendidik (Potter & Perry, 2005). Peran dan fungsi
sakit merupakan bentuk perilaku kesehatan, dimana perawat menjadi salah satu
sebagai tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan
faktor pokok, yakni faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar
sebagainya.
21
sebagainya.
dimana:
EF = Enabling factors
tertentu adalah:
a. Pengetahuan (Knowledge)
orang lain.
b. Kepercayaan (Beliefs)
c. Sikap (Attitudes)
f. Kebudayaan (Culture)
disebut kebudayaan.
(meliputi pengetahuan,
juga berlaku pada praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien yang
3. Teori Henderson
praktik, keyakinan, dan sikap terkait inkontiensia urin (lihat bagan 2.1).
a. Sikap (Attitudes)
b. Kepercayaan (Beliefs)
c. Pengetahuan (Knowledge)
d. Praktik (Practice)
Henderson, 1996).
Sikap
Keyakinan Praktik
Pengetahuan
25
1. Definisi Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
dipelajari.
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
f. Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
(Notoatmodjo, 2007).
sebagai penguasaan dan dan pemahaman perawat yang diperoleh dari fakta
dasar yang kuat sehingga nantinya bisa menilai tanda dan gejala penyakit
selanjutnya)
1. Definisi Praktik
antara lain:
a. Persepsi (perception)
c. Mekanisme (mechanism)
Pada tingkat ini, individu sudah menjadikan suatu tindakan yang benar
d. Adopsi (adoption)
(Kusnanto, 2004).
1996).
31
(2009), diantaranya:
Dalam aspek ini, perawat harus mengkaji riwayat berkemih dan proses
1) Frekuensi berkemih
2) Frekuensi nokturia
4) Nyeri
mengenakan pampers.
penjadwalan berkemih)
dengan cara:
pulbocoxigeal)
visual)
pengetahuan pada instrumen ini terdiri dari 23 item terkait fakta dan
(Henderson, 1996).
dimensi pengetahuan dan skala Likert untuk dimensi praktik. Dengan skala
Skor untuk jawaban benar adalah 1, skor untuk jawaban salah adalah 0
F. Kerangka Teori
Bagan 2.2 Kerangka Teori
Etiologi: Dampak Inkontinensia Urin:
a. Delirium/demensia a. Jatuh
b. Infeksi saluran kemih b. Luka dekubitus
BAB III
A. Kerangka Konsep
inkontinensia urin.
Henderson, 1996; dan Saxer et al, 2008). Hal ini perlu diketahui dan diteliti
Kabupaten Tangerang.
Penatalaksanaan Dukungan
37
B. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Pengetahuan Pengetahuan perawat Kuisioner Kuisioner Urinary 1. Baik = jika Ordinal
perawat tentang inkontinensia Incontinence Scale prosentase jawaban
tentang urin adalah kemampuan dimensi pengetahuan benar 76%-100%
inkontinensia perawat dalam (skor 16-20)
urin memahami inkontinensia Kuisioner ini terdiri 2. Cukup = jika
urin secara umum yang dari 20 item prosentase jawaban
berkaitan dengan pernyataan benar 51%-75%
prevalensi dan insidensi, (skor 11-15)
etiologi, tipe-tipe, serta Pemberian skor 3. Kurang = jika
penatalaksanaan menggunakan skala prosentase jawaban
inkontinensia urin pada Guttman: benar 50%
pasien di rumah sakit. Jawaban benar = 1 (skor 10)
Jawaban salah = 0
(Nursalam, 2008)
(Henderson, 1996)
38
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
2. Praktik Praktik perawatan Kuisioner Kuisioner Urinary 1. Baik = jika skor Ordinal
perawatan inkontinensia urin adalah Incontinence Scale jawaban 46
inkontinensia tindakan nyata dari dimensi praktik {x (+1.0)}
urin perawat untuk 2. Cukup = jika skor
melakukan Kuisioner ini terdiri jawaban 23 x <46
perawatan terhadap dari 23 item { (-1.0) x <
pasien dengan pernyataan (+1.0)}
inkontinensia urin, 3. Kurang = jika
meliputi: kebiasaan Pemberian skor skor jawaban < 23
minum dan ekskresi, menggunakan skala {x < (-1.0)}
pengkajian dan Likert:
informasi, dokumentasi, (Azwar, 2012)
dan dukungan. Selalu = 3
Sering = 2
Kadang-kadang = 1
Tidak Pernah = 0
(Henderson, 1996)
39
C. Hipotesis
Tangerang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
desain studi partial correlation. Partial correlation adalah desain studi yang
tentang hubungan antara dua variabel yang diinginkan (Pallant, 2011). Penelitian
ini dilakukan dalam satu waktu sehingga disebut cross sectional. Penelitian cross
sectional meneliti suatu kejadian pada titik waktu dimana variabel dependen dan
Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2013 di Ruang Rawat
penelitian karena di rumah sakit ini kejadian inkontinensia urin cukup sering,
letaknya yang terjangkau, kemudahan dalam hal birokrasi, dan belum pernah
40
41
1. Populasi
2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di
2. Sampel
oleh populasi, atau sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
yang sama kepada anggota populasi untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai
sampel dan setiap elemen dipilih secara acak (Nursalam, 2008). Sampel
dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap
Keterangan :
n = jumlah sampel
sebesar 5%)
1- P = 1 0.5 = 0.5
43
5.62
= 0.27 x
= 20.81
Karena menggunakan rumus uji beda dua proporsi, maka hasil dikali dua:
10% x 42 = 4.2 = 4 orang. Jadi, total sampel dalam penelitian ini adalah:
42+4 = 46 responden.
kriteria inklusi diberi kode berupa angka (kecuali yang sudah menjadi
pengundian terhadap calon responden yang akan diteliti. Adapun angka yang
muncul sebagai responden adalah 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18,
19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 47,
48, 49, 51, 52, 53, 55, 56, 57, 58, 59, 60, dan 61. Selanjutnya, peneliti
Tangerang, yaitu jam 8 pagi untuk perawat shift malam, jam 11 untuk
perawat shift pagi, dan jam 5 sore untuk perawat shift siang.
D. Instrumen Penelitian
responden, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, dan alamat.
Henderson (1996). Urinary Incontinence Scales ini terdiri dari empat dimensi
pengetahuan terdiri dari 23 item terkait fakta dan pernyataan tentang inkontinensia
7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 21, 23) dan 7 di antaranya pernyataan negatif
dengan jawaban Tidak (2, 4, 13, 14, 17, 18, 22). Sementara dimensi praktik terdiri
seorang translator dengan latar belakang Sarjana Sastra Inggris UIN Syarif
45
dengan skala Guttman untuk variabel bebas dan skala Likert untuk variabel
terikat. Dengan skala Guttman dan Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan
Skor untuk jawaban benar adalah 1, skor untuk jawaban salah adalah 0
Skor Selalu adalah 3, skor Sering adalah 2, skor Kadang-kadang adalah 1, dan
dimana:
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan dapat
pertanyaan dari setiap variabel dengan total skor variabel tersebut (Hidayat,
rumusnya adalah:
N ( XY) ( X) ( Y)
r=
{ (N X) ( X) ( Y ( Y)}
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
N = jumlah responden
47
Y = skor total
hitung. Apabila r > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid, sedangkan apabila
r < r tabel, maka pertanyaan tidak valid. Uji validitas ini juga bisa dilakukan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor
tersebut positif dan besarnya 0.3 ke atas maka faktor tersebut merupakan
Pada penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 14-16
Mei tahun 2013. Uji coba dilakukan terhadap 40 orang perawat di Ruang
dengan lokasi penelitian, sehingga responden yang telah diteliti dalam uji
coba instrumen tidak termasuk responden dalam penelitian. Saat pertama kali
dengan r tabel pada signifikan 5% dengan uji 2 sisi dan n=40, yaitu sebesar
0.304. Dari uji ini, item 2, 18, dan 23 dinyatakan tidak valid karena nilai
korelasi kurang dari 0.304 sehingga item-item ini tidak bisa digunakan.
48
18, dan 23 menghasilkan suatu hasil korelasi tiap-tiap item pernyataan yang
pernyataan pada dimensi praktik berkisar antara 0.394 sampai 0.916 dan
semua item pernyataan pada dimensi ini dinyatakan valid karena nilai
korelasi pada semua item lebih dari 0.304. Jadi, kesimpulannya item 2, 18,
tidak valid sehingga total keseluruhan item pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini ada 43; 20 pada dimensi pengetahuan dan 23 pada dimensi
praktik.
apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas merupakan indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran
itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran
yang kedua pada dimensi pengetahuan tanpa menggunakan item 2, 18, dan 23
0.971. Karena nilai Alpha Cronbach > 0,60, maka instrumen ini dianggap
4. Setelah ijin penelitian disetujui oleh Kepala Instalasi Rawat Inap RSU
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan dan Kepala Instalasi Rawat Inap
5. Setelah ijin penelitian disetujui oleh Kepala Ruangan, peneliti terlebih dahulu
calon responden sebanyak 46 perawat sesuai dengan besar sampel yang telah
ditentukan.
10. Waktu pengisian kuisioner selama kurang lebih 45 menit untuk masing-
12. Kuisioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti.
51
G. Etika Penelitian
bertentangan dengan etik (Setiadi, 2007). Pada penelitian ini, peneliti meyakinkan
juga membuat Informed Consent sebelum penelitian dilakukan. Berikut ini adalah
a. Self Determination
b. Privacy
c. Anonymity
d. Confidentially
penelitian.
52
partisipasinya.
H. Pengolahan data
data meliputi:
1. Editing
data atau setelah data terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam editing
yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel minimal yang ditentukan dan
jelas. Relevansi dan konsistensi jawaban diperiksa dengan cara melihat apakah
2. Coding
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code
53
book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel. Dalam coding, data yang berbentuk huruf diubah menjadi data
berbentuk angka atau bilangan. Misal, untuk jawaban Tidak Pernah diberi
3. Entry
master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi
dan inferensial.
I. Analisis Data
adalah melakukan proses analisis data. Tujuan analisis data adalah agar data yang
kesehatan. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Tujuan analisis bivariat adalah diagnosis data dan uji hipotesis dua variabel.
kepercayaan 95 % dengan 5%, sehingga jika nilai P (p value) < 0,05 berarti
nilai p value > 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau
Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui
55
hubungan antara dua atau lebih variabel berskala Ordinal. Asumsi uji korelasi
Spearman adalah: (1) Data tidak berdistribusi normal dan (2) Data diukur
di mana:
berikut:
J. Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah
kapasitas perawatan 12 tempat tidur (TT). Pada tahun 1932, RS ini pindah
ke Jl. Daan Mogot No. 3 dengan 40 kapasitas TT. Pada Tanggal 5 Mei
1964, RSU pindah dari Jl. Daan Mogot ke Jl. A. Yani No. 9 menggunakan
kelas C menjadi kelas B non pendidikan dengan kapasitas pada saat itu
56
57
dengan fasilitas :
d. Medical Check-up
j. Klinik Bougenville
masyarakat Tangerang.
58
b. Misi
individu
c. Motto
kebersihan pasien.
baiknya.
59
urutan pendaftaran.
pengunjung lainnya.
sopan.
Nilai-nilai yang harus dianut dan diterapkan dalam sikap dan perilaku
1) C: Cakap (Competent)
2) A: Akuntabel
3) R: Responsif
4) E: Efisien
jumlah kapasitas 426 tempat tidur, yang terdiri dari Kelas VIP, Kelas I,
Kelas II, Kelas III dan ruang perawatan intensif (ICU). Selain itu, terdapat
pegawai rumah sakit sendiri dan Instalasi di luar rumah sakit termasuk
Tabel 5.1
Rekapitulasi Kegiatan Pelatihan, Kursus, serta Simposium oleh Instalasi
Diklat RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012
data terlebih dahulu diuji. Uji normalitas ini digunakan untuk melihat apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai Kolmogorov Smirnov <0.05
Tabel 5.2
Hasil Uji Normalitas Data
Dari tabel 5.2 di atas, data dari semua variabel diasumsikan tidak
menggunakan uji statistik non parametrik. Pada penelitian ini, variabel yang
terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja;
inkontinensia urin.
sebagai berikut:
63
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Ruang
Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
b. Usia
tahun dengan standar deviasi 5.158. Hal tersebut bisa dilihat pada
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di Ruang Rawat Inap
Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
responden berada pada rentang usia 26-30 tahun, yaitu sebesar 47.8%.
c. Pendidikan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan di Ruang Rawat
Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
d. Lama Kerja
3-23 tahun. Hal tersebut sesuai dengan tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Kerja di Ruang Rawat
Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
Tangerang
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan di Ruang
Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
Tangerang
yaitu baik, cukup, dan kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
responden (6.5%). Hal ini bisa dilihat pada tabel 5.8 berikut ini:
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Praktik di Ruang Rawat
Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
Spearman.
Tabel 5.9
Korelasi Pengetahuan dan Praktik Perawatan Inkontinensia Urin di
Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang Mei 2013
(n=46)
Praktik p-
Total r
Pengetahuan Baik Cukup Kurang value
N % N % N % N % 0.035 0.311
Baik 7 87.5 1 12.5 0 0 8 100
Cukup 9 30.0 19 63.3 2 6.7 30 100
Kurang 3 37.5 4 50.0 1 12.5 8 100
Total 19 41.3 24 52.2 3 6.5 46 100
67
Dari tabel 5.9 di atas, hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
0.05). Dari hasil koefisien korelasi diketahui r = 0.311. Hal itu berarti
praktik yang baik, pengetahuan yang cukup disertai dengan praktik yang
cukup, begitu pula pengetahuan yang kurang juga disertai dengan praktik
yang kurang.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
a. Jenis Kelamin
68
69
b. Usia
yang baik bagi yang lebih muda karena mereka dianggap lebih
keperawatan.
2008) bahwa pekerja yang lebih tua cenderung lebih stabil, lebih
dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua. Hal tersebut dapat tejadi
lebih tua.
c. Pendidikan
2013).
(Notoatmodjo, 2005).
d. Lama Kerja
tahun, yaitu sebesar 37.0%. Dalam hal ini, perawat yang sudah senior
mereka bekerja. Mereka bisa menjadi role model yang baik bagi para
Kabupaten Tangerang
urin. Dari segi pengalaman dan lama kerja, sebagian besar responden telah
yang pernah dialami oleh individu baik dari dalam dirinya maupun dari
pengetahuan.
benar pada tiga item pernyataan berikut: inkontinensia urin dapat lebih
sering terjadi pada saat bersin, batuk dan berjalan, stroke dapat
85% dari perawat tidak tahu jawaban yang tepat untuk pernyataan:
kecil dari persentase semua tipe inkontinensia urin. Pada item ini, hanya
infeksi saluran kemih ini pun sudah sangat familiar dan sering terjadi pada
urinaria atau ureter ektopik, dan sejumlah keadaan lainnya (Lewis, 2011).
yang tidak terkendali atau terjadi di luar keinginan (Lewis et al., 2011).
jurnal tentang inkontinensia urin. Selain itu, perawat juga perlu melakukan
Kabupaten Tangerang
profesional melalui kerja sama bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga
inkontinensia urin. Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR)
1996).
masuk dalam kategori praktik baik sebesar 19 responden (41.3%) dan yang
perawatan inkontinensia urin dengan cukup baik. Hal ini dapat disebabkan
yang tinggi tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan pelaksanaan
yang baik .
kepada dokter atau tenaga kesehatan lain. Hal tersebut dapat disimpulkan
Kegel exercises, dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan karena perawat
B. Analisis Bivariat
Tangerang
baik, pengetahuan yang cukup disertai dengan praktik yang cukup, begitu
pula pengetahuan yang kurang juga disertai dengan praktik yang kurang.
yang dalam hal ini adalah praktik perawatan inkontinensia urin pada
urin.
terbentuknya suatu perilaku baru, dimulai pada domain kognitif, dalam arti
subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau
Faktor-faktor tersebut memang secara statistik tidak diuji. Hal ini mungkin
menjadi salah satu keterbatasan dalam penelitian ini. Akan tetapi, peneliti
Responden berasal dari rumah sakit yang sama, yaitu RSU Kabupaten
juga sama. Selain itu, semua responden juga berada di bawah manajemen
terbentuk sesuai dengan Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilai yang diterapkan
berMutu, dan Kasih Sayang). Sementara nilai-nilai yang harus dianut dan
C. Keterbatasan Penelitian
Indonesia
inkontinensia urin pada pasien di rumah sakit. Hal ini dikarenakan peneliti
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari
masing sebesar 15.2% dan 84.8%, usia berkisar antara 26-45 tahun,
perilaku seseorang.
inkontinensia urin dengan cukup baik. Hal ini dapat disebabkan adanya
85
86
karena pengetahuan yang tinggi tidak akan berarti jika tidak diimbangi
praktik yang cukup, serta pengetahuan yang kurang juga disertai dengan
B. Saran
1. Bagi Perawat
baik.
akurat.
Kepada
Nomor : A7alQ2$1 -Diklat Yth. Wakil Dekan
Sifat Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Lampiran ;- Universitas Syarif Hidayatullah
Hal : Izin Penelitian
di-
Jakarta
Sakit Umum
201 1990012001
SI]RAT PENGAI\ITAR
( Seksi Diklat dan Litbang Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang )
No. : 02 - Diklat
Tujuan . Penelitian
^a' I
IJ
4vl{
lt
( ;." l,lc4 'cta sto 9V>? ) Plva Luh Gede Suparmini. S.SiT.MM.Kes
l\6 t tq&g o \ NrP 196109091982 102002
Tembusan:
1. Instalasi i bidang
2. Yang Bersangkutan
3. Arsip
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INKONTINENSIA
URIN TERHADAP PRAKTIK PERAWATAN INKONTINENSIA URIN DI
RSU KABUPATEN TANGERANG
Tertanda
Responden
Lampiran 3
KUISIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INKONTINENSIA
URIN TERHADAP PRAKTIK PERAWATAN INKONTINENSIA URIN DI
RSU KABUPATEN TANGERANG
Tujuan :
Kuisioner ini dirancang untuk mengidentifikasi: Hubungan Pengetahuan Perawat
tentang Inkontinensia Urin terhadap Praktik Perawatan Inkontinensia Urin di
RSU Kabupaten Tangerang.
Petunjuk:
1. Bacalah pertanyaan dengan hati-hati sehingga dapat dimengerti
2. Setiap jawaban dimohon untuk dapat memberikan jawaban yang jujur
3. Harap mengisi pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini, pastikan tidak
ada yang terlewat. Setiap nomor hanya disisi dengan satu jawaban.
4. Beri tanda ceklist () pada kotak pertanyaan bapak/ ibu yang anggap
benar.
5. Jika Bapak/ Ibu/ Saudara/i salah mengisi jawaban, coret/silang jawaban
tersebut dan beri tanda ceklist pada jawaban yang dianggap benar.
6. Bapak/ Ibu/ Saudara/i dapat bertanya langsung pada peneliti jika ada
kesulitan dalam menjawab isi kuesioner.
A. Data Demografi/Identitas :
1. Nomor responden : (diisi oleh peneliti)
2. Inisial responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur : tahun
5. Pendidikan Terakhir :
6. Lama Bekerja :
7. Alamat :
B. Pernyataan mengenai pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin
Petunjuk Pengisian:
- Beri tanda ceklist () pada kotak jawaban Ya jika pernyataan
dianggap benar
- Beri tanda ceklist () pada kotak jawaban Tidak jika pernyataan
dianggap salah
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Pada sebagian besar pasien, inkontinensia urin membaik dengan
penatalaksanaan yang tepat
2 Minum 3 gelas cairan per hari adalah cara aman untuk
menurunkan kejadian inkontinensia urin
3 Saat bangun/sadar, sebagian besar orang perlu mengosongkan
kandung kemihnya setiap 2-4 jam
4 Inkontinensia stres disebabkan oleh masalah psikologis
5 Infeksi pada kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia
urin
6 Inkontinensia urin bisa terjadi ketika seseorang mendengar
gemericik air, berjalan menuju kamar mandi, atau saat
memasuki rumah
7 Pasien pria mungkin merasa menderita akibat inkontinensia urin
setelah operasi prostat
8 Inkontinensia urin lebih sering terjadi saat bersin, batuk, atau
berjalan
9 Pengobatan yang tepat dapat mengatasi inkontinensia urin
10 Sebagian besar wanita lebih sering mengalami inkontinensia
urin daripada pria
11 Beberapa obat antihipertensi/sedatif bisa menyebabkan
inkontinensia urin
12 Stroke dapat menyebabkan inkontinensia urin
13 Inkontinensia urin merupakan hal yang normal pada penuaan
14 Pada malam hari, sebagian besar orang terbangun 3 kali untuk
mengosongkan kandung kemihnya
NO PERNYATAAN Ya Tidak
15 Latihan otot panggul (Kegel Exercise) bisa membantu
menghentikan inkontinensia urin
16 Obesitas dapat menyebabkan inkontinensia urin
17 Inkontinensia urgensi sering terjadi pada orang di bawah 55
tahun
18 Sepertiga lanjut usia di Indonesia mengalami inkontinensia urin
19 Masalah pada sistem saraf pusat bisa menyebabkan
inkontinensia urin
20 Diabetes dapat menyebabkan inkontinensia urin
21 Pemberian estrogen dapat membantu wanita yang mengalami
inkontinensia urin
22 Persentase kejadian inkontinensia urin tipe stres hanya sebagian
kecil dari persentase semua tipe inkontinensia urin
23 Wanita yang melahirkan secara sesar tidak menyebabkan
inkontinensiaa urin
Bidang Pelayanan Medik Bidang Yan Keperawatan Bidang Yan Penunjang Medik Bid. Yan. Jang Non Medik Bag Keuangan & Akuntansi RS Bagian Sekretariat
Dr.Hj.Tintin Martini,Sp.P Ide Chandra H, SKp.MM Drs. Sutarsa, MARS Dr. Hj. Afrida Yusuf, MS, SpOK Hj. Aan Widariasih, Msi Drs. H.Asmuih, MM
Seksi Cat. Med&Pelaporan Seksi Ketenagaan Keperawatan Seksi Diklat & Litbang Seksi RT & Kamtib Sub Bag. Akunt RS & Verifikasi Sub Bag. Kepegawaian
Tety Mustika R, SKM, MARS Ani Nuryani, SKp Luh Gede Suparmini, S.Sit H. Abudin, S.IP, MM Hj. Imas Supitaningsih, MSi
Seksi Sarana Yan Med Seksi Yan & Asuhan Kep Seksi Sarana Jang Medik Seksi Sarana Jang Non Medik Sub Bag. Perbendaharaan Sub Bag. Tata Usaha
Hj. Yudarmini Hendro Subroto, SKp, MARS Hj. Ermawati, ST, MM, MARS Hj. Pujiasih, S.Sos Kunkun Kundriati, S.Sos Edi Supriadi, S.Sos
Sub Bag. Anggaran &Mob. Dana Sub Bag. Peny. Prog. & Evaluasi RS
Nina Kusmadianti, SKp, MARS Lina Haida, SKM
1. Instalasi Rawat Jalan 1. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi 1. Instalasi Hukum Publikasi & Informasi
( Dr. Dormasari Sipayung ) ( Dr. Janet Julianita, SpPA ) ( Dr. Achmad Muchlis )
2. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
SMF SPF
( Dr. Sutantik Endang W.K M.Epid ) ( Dr. Dewi Lokida, SpPK )
3. Instalasi Kebidanan 3. Instalasi Farmasi
( Dr. Bambang Gunawan, SpOG ) ( Dra. Didiet Etnawati, Apt, MSi )
4. Instalasi Rawat Intensif (ICU) 4. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
( Dr. Pudjo Rahasto, SpJP ) ( Dr. Ratih Lindasari, MARS )
5. Instalasi Kamar Bedah 5. Instalasi Radiologi dan Diagnostik Elektromedik
( Dr. Sylvia E Nuruth, SpBP ) ( Dr. Joseph S Talangi, SpRad )
6. Instalasi Pengujian Kesehatan 6. Instalasi Gizi dan Dietetik
( Dr. Serita Ginting ) ( Dr. Elvi Manurung, SpGK )
7. Instalasi Rawat Inap 7. Instalasi Sterilisasi dan Laundry
( Dr. Harja Priatna, SpJP) ( Yudi Murdianto, Ssi.Apt.MM )
8. Instalasi Khusus Wijayakusuma 8. Instalasi Rehabilitasi Medik
( Dr. Chakrawati H, SpPK) ( Dr. Hamida, SpRM )
9. Instalsi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
( Dr. Soelaiman Budiman )
10. Instalasi Sarana/Prasarana Rumah Sakit
( Ahmad Dasuki)
11. Instalasi Sanitasi Rumah Sakit
Lampiran 6
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
N %
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.835 23
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
N %
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.872 20
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
N %
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 23
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Statistics
JK
N Valid 46
Missing 0
JK
Umur
N Valid 46
Missing 0
Mean 32.72
Median 32.00
Mode 30
Std. Deviation 5.158
Minimum 26
Maximum 45
Umur
N Valid 46
Missing 0
Pendidikan
LamaKerja
N Valid 46
Missing 0
Mean 8.91
Median 8.00
Mode 3
Std. Deviation 5.525
Minimum 3
Maximum 23
LamaKerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
N Valid 46
Missing 0
Mean 13.04
Median 14.00
Mode 14
Std. Deviation 2.773
Minimum 6
Maximum 16
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Praktik
N Valid 46
Missing 0
Mean 44.83
Median 42.00
a
Mode 23
Std. Deviation 15.966
Minimum 8
Maximum 69
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Praktik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Praktik
Cukup Count 2 19 9 30
Baik Count 0 1 7 8
Total Count 3 24 19 46
Correlations
Pengetahuan Praktik
*
Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .311
N 46 46
*
Praktik Correlation Coefficient .311 1.000
N 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 11
No Item Pernyataan
TOTAL
Responden A1 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A19 A20 A21 A22
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 14
2 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 11
3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 14
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 16
7 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 16
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 16
10 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 15
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 14
15 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 12
16 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 10
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 14
18 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 14
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12
20 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14
21 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8
22 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 14
23 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 14
No Item Pernyataan
TOTAL
Responden A1 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A19 A20 A21 A22
24 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8
25 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
26 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 15
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 15
29 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 13
30 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 14
31 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 14
32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 16
33 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7
34 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 13
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 16
36 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 15
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 16
39 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13
40 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12
41 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12
42 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6
43 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 12
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 16
45 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 14
46 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 12
TOTAL 45 37 12 46 28 39 31 44 30 31 43 7 20 38 34 9 44 31 27 4 600
Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Praktik
No Item Pernyataan
TOTAL
Responden B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23
1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 31
2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 42
3 1 0 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 34
4 1 1 1 3 1 1 3 3 2 0 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 39
5 1 0 1 3 0 2 3 2 3 3 2 1 2 0 1 2 2 2 1 2 1 2 1 37
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 68
7 1 1 1 3 1 1 3 3 2 0 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 38
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
10 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
11 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
12 2 0 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3 51
13 1 0 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 0 33
14 1 0 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 0 33
15 3 1 0 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 0 1 1 2 1 40
16 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 1 0 1 0 8
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
18 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 30
19 2 2 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
21 1 1 1 3 2 2 3 3 2 0 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 40
22 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
23 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 39
No Item Pernyataan
TOTAL
Responden B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23
24 1 1 1 3 1 1 3 3 2 0 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 38
25 1 0 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 34
26 1 0 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 0 33
27 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 59
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
29 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 54
30 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
31 2 1 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46
32 3 1 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 56
33 1 0 1 2 1 3 1 1 2 3 3 2 3 3 2 2 0 3 3 3 3 2 1 45
34 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 42
35 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
36 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
37 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 63
39 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 16
40 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 42
41 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 42
42 1 1 0 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
43 3 1 1 2 0 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 52
44 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
46 3 1 1 2 0 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 51
TOTAL 87 59 70 102 69 104 96 97 90 100 89 90 97 91 98 100 87 93 83 80 89 94 66 2031