Gliserol atau 1,2,3-propanatriol merupakan senyawa dengan tiga gugus
hidroksil yang mempunyai kekentalan yang tinggi, tidak berbau, tidak berwarna , dan berasa manis (0,6 kali sukrosa). Sifatnya yang higroskopis membuat gliserol menyerap air di udara. Titik lelehnya 18,17C dan mempunyai titik didih 290C disertai dekomposisi. Selain melalui proses fermentasi gula, gliserol dihasilkan dari proses pembuatan biodiesel. Dalam transesterifikasi minyak nabati, trigliserida direaksikan dengan alkohol dengan bantuan asam atau basa kuat. Produk yang dihasilkan adalah biodiesel dan gliserol sebagai produk samping. Beberapa tahun terakhir ini, industri biodiesel tengah berkembang, mengingat ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Oleh karenanya, dunia mencari sumber energi alternatif yang salah satunya adalah biodiesel. Kondisi ini menyebabkan produksi biodiesel dunia semakin meningkat. Pada tahun 2006, produksi biodiesel Amerika Serikat mencapai 30-40 juta gallon. Apabila diasumsikan terjadi peningkatan produksi 50-80% per tahun, diperkirakan pada tahun 2012 produksi biodiesel di Amerika akan mencapai 400 juta gallon. Peningkatan produksi biodiesel berpengaruh pada kelimpahan gliserol di dunia. Setiap 9 kg produksi biodiesel akan menghasilkan 1 kg gliserol kasar sebagai produk sampingan. Gliserol kasar yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu harus melalui proses pemurnian terlebih dahulu. Di sisi lain, kelimpahan gliserol akibat peningkatan produksi biodiesel menyebabkan harga gliserol kasar dunia menjadi turun drastis, bahkan mencapai tingkat harga terendah sebesar 0,05 Dollar Amerika per 454 gram. Oleh karena itu, perlu dicari diversifikasi lain untuk mengatasi kelimpahan gliserol. Salah satu pilihan yang dapat dilakukan ialah mengonversi gliserol menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Konversi gliserol dapat dilakukan melalui reaksi kimia, seperti oksidasi selektif, hidrogenasi, polimerisasi, eterifikasi, maupun dengan bantuan mikroba, yakni secara fermentasi. Sampai saat ini, beberapa produk yang dihasilkan melalui konversi gliserol antara lain 1,3- propanadiol, 1,2-propanadiol, dihidroksiaseton, hidrogen, poligliserol, asam suksinat, poliester, dan polihidroksialkanoat. Produk lain yang telah dikembangkan adalah gliseraldehida, asam gliserat, dan propilena glikol. Hasil samping produksi biodiesel minyak nabati biasanya teridiri atas gliserol, metanol, sisa katalis, pelarut, dan air. Gliserol diperoleh sebagai produk samping ketika minyak nabati disaponifikasi dalam proses pembuatan sabun dan proses pembuatan biodiesel. Dari proses produksi biodiesel, rendemen gliserol yang dihasilkan sebanyak 10%. Kandungan dalam hasil samping gliserol berupa sisa bahan yang digunakan pada reaksi transesterifikasi, yaitu metanol, KOH, serta kandungan lainnya, yaitu garam dan bahan organik yang tidak bereaksi. Metanol merupakan salah satu reaktan dari dua reaktan utama dalam produksi biodiesel. Seperti reaksi kimia biasa, efisiensi penggunaannya tidak 100% sehingga pada akhirnya masih ada sisa metanol yang tidak bereaksi. Sisa metanol ini dapat digunakan kembali dengan cara memanaskan limbah biodiesel sehingga metanol akan teruapkan . Pengotor pada gliserol, terutama bahan organik non-gliserol (matter organic non-glycerol, MONG) berdampak pada mutu dan kuantitas gliserol yang dihasilkan. Jika kadar MONG tinggi (3-5%), masalah bau, warna, dan rasa akan timbul pada produk yang dihasilkan. Trimetilena glikol yang termasuk MONG (matter organic non- glycerol) dapat mempengaruhi warna gliserol dan menimbulkan masalah saat penyimpanan. Seperti diperkirakan, analisis unsur makro pada gliserol menunjukkan nilai karbon dan nitrogen yang seragam untuk tiap sampel, yaitu kadar karbon sebesar 25% serta kadar nitrogen 0,05%. Sebagai tambahan, unsur-unsur dari setiap sampel terkumpul pada fase gliserol karena mineral yang harus dihilangkan dari produk biodiesel dan mengendap di lapisan gliserol. Limbah dari gliserol ini akan mudah terbakar namun pada suhu tinggi dapat melepaskan asap akrolein, yaitu pada suhu 200- 300C. Akrolein berupa cairan jernih atau kekuningan yang mudah terbakar dan menguap. Bobot molekul akrolein 56,06 g/mol dengan tekanan uap sebesar 220 mmHg pada suhu 20C. Akrolein dilepaskan selama proses pembakaran termasuk pembakaran tembakau, emisi pembakaran hutan, dan produk hasil pemanasan minyak nabati serta produk hasil pemanasan lemak hewan. Gliserin dikenal dengan banyak kegunaan yang tidak hanya di bidang perawatan kulit dan rambut, tetapi juga dalam makanan, medis, dan industri lainnya. Gliserin adalah, cairan kental tebal yang manis dan tidak memiliki warna atau bau. Selain itu, juga disebut sebagai senyawa poliol sederhana karena adanya beberapa gugus hidroksil. Juga disebut gliserol atau gliserin, cairan ini larut dalam air dan alkohol dan biasanya tidak beracun. Sumber umum dari senyawa organik ini adalah lemak hewan dan minyak sayur. Gliserin paling banyak menonjol digunakan dalam industri farmasi dan juga dalam industri pembuatan sabun. Produk yang mengandung gliserin dikatakan lembut di kulit. Selain itu, mereka juga diyakini aman untuk digunakan pada kulit anak dan tidak menyebabkan iritasi. Gliserin juga disebut humektan seperti yang dikenal untuk menarik kelembaban pada kulit. Selain itu, tidak hanya menyediakan tetapi memegang jumlah yang tepat kelembaban baik pada kulit kering dan berminyak. Karena ketika gliserin diterapkan pada permukaan kulit, maka gliserin akan membentuk penutup pelindung terhadap kehilangan kelembaban pada kulit. Gliserin dapat menjaga kadar air kulit dan elastisitas, dapat membantu dalam mengurangi munculnya keriput. Selanjutnya, dikatakan untuk mengembalikan kekenyalan kulit, karena melembabkan kulit dan membersihkan itu juga. Produk perawatan kulit yang mengandung gliserin termasuk pelembab, krim dan lotion, sabun, deodoran dan produk kecantikan, seperti maskara dan lipstik. Gliserin juga ditemukan dalam krim cukur, karena tidak kering pada kulit dan memberikan efek menenangkan setelah bercukur . Penggunaannya dalam produk pembersih kecantikan juga telah meningkat berlipat ganda . Hal ini karena dapat dengan mudah melepas make-up, tapi masih lembut di kulit. Bahkan dapat digunakan untuk membuat sabun di rumah. Penggunaan rutin sabun ini dikatakanberguna untuk membuat kulit lebih lembut dan kenyal. Gliserin membantu dengan menyediakan kelembaban pada kulit kepala, yang pada gilirannya diperlukan oleh rambut. Karena ini, rambut tidak akan menjadi kering dan akan ada sedikit kerusakan. Gliserin diketahui membantu banyak dalam menjaga keriting jauh dari rambut keriting. Ia bekerja sangat baik pada rambut keriting dan kering, karena menarik kelembaban dari udara ke batang rambut. Selanjutnya, penggunaannya pada rambut keriting kering memberikan terbentuk ikal. Tidak jarang untuk melihat orang yang menggunakan gliserin sebagai conditioner, setelah mencuci rambut. Hal ini diyakini bekerja lebih baik sebagai conditioner daripada kondisioner diterapkan setelah rambut dicuci. Penggunaannya biasa diyakini memberikan kulit kepala bebas gatal, terutama selama musim dingin. Gliserin juga diyakini untuk membantu dengan masalah ketombe dan pecah ujung rambut . Ini adalah produk serbaguna dan banyak digunakan dalam industri farmasi juga. Hal ini hadir dalam obat yang tersedia untuk penggunaan topikal untuk mengobati ragi dan jamur infeksi , seperti, psoriasis, dan eksim. Ada juga banyak obat yang mengandung gliserin yang digunakan dalam pengobatan infeksi telinga. Hal ini digunakan dalam pembuatan produk lain seperti pelega tenggorokan, kapsul, dan supositoria. Gliserin diyakini untuk membantu dalam mengobati gangguan mata . Hal ini juga membantu dalam mengurangi tekanan di mata sebelum dan setelah operasi mata atau pemeriksaan mata. Gliserin juga bertindak sebagai pencahar ringan dalam bentuk obat-obatan oral atau supositoria, sehingga mengobati sembelit. Penggunaannya dalam obat kumur dikatakan untuk membantu mereka yang terkena dampak halitosis atau bau mulut. Gliserin juga dapat digunakan sebagai dekongestan. Dewasa atau anak-anak yang terkena hidung tersumbat dapat menggosok sejumlah kecil gliserin ke lubang hidung. Hal ini dikatakan untuk membantu membersihkan kemacetan. Digunakan dalam salep dan krim untuk menghindari pengeringan dan juga bertindak sebagai pengawet. Gliserin juga dapat digunakan dalam proses pembuatan kembang gula dan baking pada industri. Hal ini juga membantu melunakkan icing yang digunakan pada pembuatan kue. Tidak hanya untuk melembutkan kue, tetapi juga untuk menambahkan rasa manis untuk kue. Kristalisasi pada proses gula dalam permen dapat dicegah dengan menggunakan gliserin di dalamnya. Hal ini sering juga digunakan sebagai pemanis, karena tidak menyebabkan kadar gula darah meningkat. Penggunaan gliserin untuk mengawetkan makanan juga telah meningkat berlipat ganda. Hal ini juga dapat digunakan sebagai emulsifier. Penggunaannya juga pada shortening dan margarin. Gliserin dalam bentuk murni adalah produk sampingan sementara manufaktur biodiesel. Penggunaan utama dari gliserin mentah ialah untuk menurunkan etanol dari produk tersebut. Hal ini adalah salah satu bahan pertimbangan yang masuk ke pembuatan nitrogliserin. Nitrogliserin merupakan produk penting yang digunakan untuk memproduksi mesiu tanpa asap. Jika memiliki makanan lengket yang tumpah pada lemari es, Anda dapat menggunakan gliserin untuk menyingkirkan itu . Ini adalah pelarut alami dan membantu dalam menghilangkan tumpahan . Jika ingin mempertahankan buah-buahan, dapat melakukannya dengan menggunakan gliserin. Saat ini, hal itu secara luas digunakan oleh industri tekstil juga . Ada dua kegunaan utama gliserin dalam industri tekstil yaitu satu adalah untuk melunakkan kain dan yang lainnya adalah untuk melumasi serat. Gliserin tidak boleh digunakan dalam keadaan murni pada kulit atau rambut. Ini dapat menyebabkan lecet pada kulit. Dalam kasus rambut, mungkin menghapus semua kelembaban dari bagian interior. Oleh karena itu, harus selalu digunakan dalam bentuk encer. Hal ini dapat diencerkan dengan air yang disaring. Hal lain .yang perlu diingat adalah iklim. Artinya, penggunaannya dalam iklim yang sangat panas dan lembab dapat menyebabkan rambut menjadi kasar dan keriting. Hal ini juga terjadi karena adanya gliserin yang akan menyerap banyak kelembaban dari rambut menyebabkan rambut membengkak, meningkatkan kutikula, yang pada gilirannya mengganggu pola keriting. Juga, dalam kondisi cuaca ekstrim kering, katanya untuk mencari kelembaban dari rambut menyebabkan ia mengalami dehidrasi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan dan memecah rambut. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakannya mengingat kondisi cuaca, seperti kelembaban sedang.
Poliasamlaktat .(PLA) merupakan poliester alifatik serbaguna yang
tersusun darl monomer asam laktat. Poliasamlaktat telah dikenal sejak tahun 1932. Poliasamlaktat pertama. kali disintesis oleh Wallace Carothers, peneliti Dupont, dengan cara memanaskan asam laktat pada kondisi vakum. Poliasamlaktat merupakan poliester .termoplastik linear yang mengandung ikatan ester dan diproduksi dari sumber yang dapat diperbaharui. Ikatan ester tersebut menyebabkan Poliasamlaktat dapat terdegradasi secara hidrolisis baik melalui reaksi kimia maupun melalui reaksi yang berlangsung secara enzimatik. Poliasamlaktat dapat terhidrolisis menjadi monomernya akibat adanya pemanasan. Poliasamlaktat dapat berupa poli-l-asam laktat (PlLA) maupun poli- D-l-asamlaktat (PDlLA). PlLA merupakan polimer semikristalin dengan titik leleh 180 derajat celcius.dan kristalinit sebesar 70%. Kristanitas yang tinggi memnyebabkan laju hidrolisisnya reltif lambat. Sebaliknya PDlLA, merupakan polimer rasemik dan tdak memperlihatkan sifat optis aktif. Poliasamlaktat memiliki beberapa gugus hidroksil pada ujung rantainya. Adanya gugus ini menyebabkan poliasamlaktat dapat terdegradari oleh alam. Poliasamlaktat mudah untuk terdegradasi dan diserap di dalam tubuh sehingga banyak diaplikasikan dalam bidang medis, yaitu benang bedah, penyembuhan patah tulang, dan regenerasi jaringan tubuh manusia yang sangat berguna di dunia medis. Selain itu, poliasamlaktat dapat dimanfaatkan sebagai penyalut serat, film, dan bahan pengemas. Penggunaan poliasamlaktat sebagai bahan pengemas dapat mengurangi masalah akibat sampah karena poliasamlaktat dapat terdegradasi secara alami baik oleh panas cahaya maupun bakteri. Degradasi pada poliasamlaktat akan sangat tergantung pada waktu. Gliserol disinyalir dapat disintesa menjadi asam laktat yang selanjutnya dipolimerisasi menjadi poliasamlaktat. Produksi biodiesel yang akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang, tentu saja akan menyebabkan peningkatan gliserol yang akan dihasilkan sebagai hasil samping. Oleh karena itu, pemanfaatan gliserol sebagai bahan baku poliasamlaktat cukup menarik untuk dikembangkan. Dari beberapa literatur yang berhasil dikumpulkan, belum ada metode paten atau yang sudah dikembangkan untuk keperluan ini. Gliserin, juga dieja gliserin, adalah bahan dasar dalam kebanyakan sabun. Pada kenyataannya, itu adalah produk sampingan dari pembuatan sabun sebagaimana ia terjadi karena reaksi alkali kuat dengan lemak hewan. Proses ini dikenal sebagai saponifikasi dan adalah proses inilah yang memunculkan sabun atau deterjen. Sementara sebagian besar produsen memisahkan gliserin dari campuran, orang lain memasukkan senyawa untuk manfaat alam. Banyak pembuat sabun merekomendasikan gliserin sebagai bahan dasar karena memiliki kemampuan untuk menggambar kelembaban mencegah pengeringan kulit. Senyawa ini pelembab alami. Pada kenyataannya, itu adalah humektan , zat yang menarik air. Sabun yang mengandung senyawa higroskopis dikenal memiliki ruangan kulit dan pelembab efek. gliserin adalah cairan kental yang pada saat yang sama manis dan tidak berwarna. Ini membeku pasta-seperti zat dan memiliki titik didih yang tinggi. Selama proses pembuatan sabun, beberapa produsen menghilangkan senyawa dari campuran sabun dan memasukkan ke dalam produk- produk lain seperti lotion dan krim. Namun, ketika itu ditambahkan ke sabun itu hasil produk yang hampir transparan dengan sifat pelembab. Senyawa ini diketahui merupakan pelarut yang baik dan ini adalah salah satu sifat yang paling luar biasa. Dalam beberapa kasus, itu lebih baik sebagai pelarut jual parfum asli dan murah daripada air atau alkohol. Properti ini membuatnya sangat larut alkohol dan air . Namun, tidak pernah larut dalam minyak. Dalam bentuk murni senyawa yang disebut gliserol yang menunjukkan itu milik sebuah klasifikasi dari senyawa organik yang disebut alkohol. Hal ini sangat higroskopis, yang berarti bahwa mudah menyerap kelembaban dari udara. Sebagai contoh, meninggalkan sebotol murni gliserol terbuka memungkinkan atraksi air sehingga segera kehilangan kemurnian. Pada tahun 1889 ketika senyawa pertama diperoleh dari lemak hewan melalui lilin membuat. Selama waktu satu-satunya cara untuk mendapatkan senyawa adalah melalui proses ini. Juga, pada waktu itu lemak hewan adalah satu-satunya bahan baku untuk membuat lilin. Selama Perang Dunia II, lemak hewan telah menjadi komponen utama dari pembuatan dynamites dan beratnya beban permintaan (demand) untuk substansi tidak cukup oleh industri pembuatan sabun. Dengan demikian ada produksi yang tiba-tiba sintetis bentuk kompleks. Substansi mempunyai rumus kimia C3H8O3 yang juga terjadi sebagai produk sampingan cair selama produksi biodiesel dalam proses yang disebut transesterifikasi. Cairan manis ini terjadi di alam. Ditemukan di sel tanaman dan hewan (termasuk manusia), ini adalah bagian dari besar bio-molekul banyak lipid. Dalam proses-proses biologis kompleks terjadi sebagai akibat dari proses fermentasi karbohidrat. Gliserin adalah bahan dalam beberapa produk perawatan kesehatan dan perlengkapan mandi. Hal ini ditemukan dalam produk makanan, serta item farmasi dan kosmetik. Hal ini ditemukan dalam moisturizing lotion dan krim karena sifat hidrofil dan higroskopis, yang memungkinkan substansi untuk mempertahankan kelembaban, dimana kondisi kelembaban diperhitungkan. Ada perdebatan sifat higroskopis senyawa yang membuat itu baik bagi kulit, atau mungkin mungkin bahwa kimia memiliki sifat lainnya belum diselidiki dan teridentifikasi selain yang telah disebutkan. Properti kelembaban-gambar membuatnya sangat baik yang melunakkan bila ditambahkan pada sabun dan krim pelembab. Yang melunakkan adalah zat yang smoothens dan melembutkan kulit. Alasan lain produk perawatan pribadi memanfaatkan substansi adalah karena kulit pelumas keuntungan, bukan untuk menyebutkan itu berfungsi sebagai penebalan atau emulsifying agent di produk kosmetik. Home-made sabun atau varietas buatan tangan secara alami mengandung gliserol, menghapus pembuat sabun yang komersial. Cairan terpisah digunakan dalam minyak pijat, lip balm, pelunak kulit dan pelembab, parfum dan minyak esensial, dan persiapan farmasi. Gliserin dapat difungsikan sebagai emollient (agen pelembab) dalam krim pelembab, lotion, maupun sunblock karena sifatnya yang dapat melembutkan dan melembabkan kulit. Gliserin dapat menyerap air (higroskopis), tidak beracun sehingga cocok untuk segala jenis kulit. Gliserin juga berguna sebagai bahan dasar pembutan pasta gigi, sebagai bahan tambahan pada produk sabun dan kosmetika, dengan sifat dapat membersihkan sejumlah noda berdasar minyak ketika gliserin digunakan bersama dengan zat surfaktan seperti sabun. Gliserin juga sering digunakan dalam pembuatan sabun transparan . Penggunaan gliserin untuk kulit tidak hanya terbatas pada kuli yang kering karena dapat mengisi matriks antar sel dan membangun struktur kulit, tapi bisa bermanfaat untuk setiap jenis kulit. Gliserin juga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kesehatan kulit. Sifat kimianya stabil tidak berubah ketika akan dicampur dengan zat lainnya. Gliserin juga sangat baik untuk bibir dan masalah yang berkaitan dengan bibir, seperti kering dan pecah pecah, bibir sakit maupun bibir gelap. Untuk bibir gelap, gliserin biasanya ditambahkan dalam lipbalm,atau dicampur krim susu dan disapukan pada bibir. Lipstik yang terbuat dari gliserin juga memiliki hasil yang lebih bagus. Gliserin bisa berasal dari lemak nabati ( kelapa sawit) maupun dari hewan . Gliserin bersifat netral bila dicicicpi terasa manis, tidak berwarna, berbentuk cairan kentaldengan bentuk membeku. Glyserin dapat dilarutkan ke dalam air atau minyak tetapi tidak dengan alcohol. Gliserin juga sangat higroskopis yang berarti bahwa ia menyerap air dari udara. Contoh jika meninggalkan sebotol gliserin murni terkena udara di dapur , maka glyserin akan mengambil uap air dari udara dan akhirnya , glyserin akan menjadi 80 per gliserin dan 20% air. Karena kualitas higroskopis, murni, gliserin 100% ditempatkan pada lidah dapat melepuh, karena dehidrasi. Penggunaaan gliserin haruslah diencerkan dengan air, karena gliserin yang diencerkan dengan air nantinya dapat melembutkan kulit, sehingga dipakai pada produk kosmetik. Sementara orang mengatakan pelunakan ini adalah hasil dari gliserin yang mengakibatkan kelembaban pada kulit. Ada perdebatan sengit mengenai apakah atau tidak gliserin memiliki beberapa properti lain tersendiri yang membantu kulit. Hingga 1889, orang tidak tahu bagaimana memulihkan gliserin dari proses pembuatan sabun, sehingga gliserin diproduksi secara komersial sebagian besar berasal dari industri candlemaking. Pada tahun 1889, cara yang layak untuk memisahkan gliserin keluar dari sabun itu akhirnya dilaksanakan. Karena nomor satu penggunaan gliserin adalah untuk membuat nitrogliserin, yang digunakan untuk membuat dinamit, membuat sabun menjadi jauh lebih menguntungkan. Proses mengeluarkan gliserin dari sabun yang cukup rumit (dan tentu saja, ada banyak variasi pada tema). Dalam istilah yang paling sederhana membuat sabun dari lemak dan alkali. Lemak telah berisi gliserin sebagai bagian dari susunan kimiawi mereka (baik lemak hewani dan nabati mengandung dari 7%- 13% glycerine). Lemak terdiri dari ester-ester gliserida. Ketika lemak dan alkali berinteraksi, sabun terbentuk, dan gliserin yang tersisa keluar sebagai sampingan. Tapi, sementara itu kimiawi terpisah, itu masih dicampur ke dalam campuran sabun. Sementara soapmaker proses dingin hanya akan tuangkan ke dalam cetakan pada tahap ini, sebuah soapmaker komersial akan menambahkan garam. Garam menyebabkan sabun untuk mengental dan mengapung ke atas. Setelah skimming off sabun, ditinggalkan dengan gliserin dan banyak dari kotoran seperti sabun sebagian terlarut, garam ekstra. Mereka kemudian memisahkan gliserin oleh penyulingan itu. Akhirnya, mereka mewarnai gliserin dengan menyaring melalui arang, atau dengan menggunakan beberapa metode pemutihan lainnya. Gliserin memiliki banyak kegunaan selain digunakan untuk membuat nitrogliserin, gliserin bukan merupakan substansi peledak dengan sendirinya Ini harus diubah menjadi nitrogliserin sebelum menjadi eksplosif. Beberapa menggunakan untuk gliserin termasuk buah diawetkan melestarikan, sebagai dasar untuk lotion, untuk mencegah pembekuan pada hidrolik jack, untuk melumasi cetakan, dalam beberapa tinta cetak, dalam pembuatan kue dan permen, dan karena memiliki kualitas antiseptik kadang-kadang dimanfaatkan untuk melestarikan penelitian ilmiah spesimen dalam stoples di laboratorium biologi sekolah tinggi.. Gliserin juga digunakan untuk membuat sabun yang jelas. Sabun yang jelas sangat glycerinated mengandung sekitar 15%-20% gliserin murni. Dikenal sebagai sabun Melt dan Pour, ini sabun sangat mudah untuk hobi untuk bekerja dengan. Mereka mencair pada sekitar 160 derajat fahrenheit, dan memantapkan cukup cepat. Karena konten gliserin tinggi, sabun sangat melembabkan pada kulit. Sayangnya, ini konten gliserin tinggi juga berarti bahwa sabun akan larut dalam air lebih cepat dibandingkan dengan sabun gliserin kurang, dan bahwa jika sabun dibiarkan terkena udara, itu akan menarik kelembaban dan "berkilau" dengan manik-manik kelembaban ambien..Cairan ini sangat populer dalam produk kecantikan karena merupakan humektan akan dapat menyerap air sekitarnya. Ini berarti bahwa gliserin dapat membantu melapisi dengan kelembaban. Tidak hanya itu digunakan dalam proses pembuatan sabun,.gliserin juga sebagai produk sampingan. Banyak produsen sabun sebenarnya mengekstrak gliserin selama proses pembuatan sabun dan membuat cadangan untuk digunakan dalam produk yang lebih mahal. Mengambil sejumlah tetap setiap batang dari sabunnya,.kemudian dapat ditambahkan untuk menghasilkan produk akhir yang bagus dengan pelembab ekstra. Tambahan juga meningkatkan aspek pembersihan sabun. Gliserin yang dapat dilarutkan dengan mudah ke dalam alkohol dan air tetapi tidak menjadi minyak. Senyawa kimia murni disebut gliserol, yang menunjukkan bahwa itu adalah alkohol. Faktanya juga mudah menyerap air dari udara sekitarnya berarti bahwa gliserin adalah higroskopis. Jika sebagian gliserin dibiarkan di tempat terbuka, ia akan menyerap air dari udara sekitarnya hingga cairan itu akhirnya 20% air. Jika sejumlah kecil ditempatkan di lidah akan menyebabkan pelepuhan, karena dehidrasi . Ketika produk kecantikan yang mengandung senyawa ini digunakan pada kulit sebagai pelembap, dapat membantu menjaga kelembaban yang masuk . Bagaimana metode atau cara mendapatkan gliserin telah berubah dari waktu ke waktu . Pada tahun 1889, misalnya, candlemaking secara komersial adalah suatu cara untuk mendapatkannya. Pada saat itu, lilin yang terbuat dari lemak hewan yang berfungsi sebagai sumbernya, yang memiliki keuntungan daripada lemak nabati. Ekstraksi adalah proses yang rumit dan ada berbagai cara akan hal itu. Cara termudah adalah dengan mencampur lemak dengan alkali . Ketika keduanya dicampur, sabun terbentuk dan gliserin kemudian dikeluarkan . Gliserin umumnya dapat digunakan adalah dalam sabun dan produk kecantikan lainnya seperti lotion, meskipun juga digunakan, dalam bentuk nitrogliserin, untuk menciptakan bahan pembuatan dinamit. Gliserin yang memiliki berbagai kegunaan..Hal ini dapat digunakan untuk membuat dinamit, meskipun tidak meledak sendirian, dan itu harus diproses sebelum dapat digunakan sebagai bahan peledak. Senyawa ini juga digunakan dalam mencetak dan tinta, buah-buahan yang diawetkan, lotion dan sebagai pelumas. Hal ini juga dapat digunakan untuk mencegah dongkrak hidraulik dari pembekuan. Kualitas antiseptik berupa mengizinkan penggunaannya dalam pelestarian spesimen ilmiah. Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi serta berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Selama beberapa tahun, yang dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih.
Gelas Ukur Merupakan Suatu Alat Yang Di Gunakan Untuk Mengukur Volume Larutan Yang Bentuknya Seperti Corong Ataupun Gelas Yang Mempunyai Ukuran Volume Mililiter Yang Berfariasi