Sie sind auf Seite 1von 2

NAMA: I PUTU IRWAN DARMADI

NIM: 1413071025

JURDIK: PENDIDIKAN IPA

KEKERINGAN 1

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan
(slow onset disaster), berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas, dan
bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan
adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang berulang. Secara
umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah dari kebutuhan
air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Dari kajian para
peneliti kemudian lahirlah beberapa difenisi tentang kekeringan yang umumnya ditinjau
dari berbagai segi yaitu : Kekeringan Meteorologis (Meteorological Drought),
Kekeringan Pertanian (Agricultural Drought), Kekeringan Hidrologis (Hydrological
Drought), Kekeringan social ekonomi (Social Economic Drought). Perlu dibedakan
antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (adirity). Kekeringan adalah kesenjangan
antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering)
diartikan sebagai keadaan dengan jumlah curah hujan sedikit. Kekeringan dapat terjadi
oleh beberapa faktor di daerah dengan jumlah curah hujan banyak. Sementara itu,
ariditas merupakan jabaran iklim di daerah tertentu yang dapat dikatakan tetap. Penyebab
kekeringan adalah gerak turun udara (subsidensi) yang berkuasa akibat tekanan tinggi
menghalangi pembentukan awan sehingga kelembapan rendah dan terjadi defisiensi
(kekurangan curah hujan) daerah yang dipengaruhi oleh tekanan tinggi semipermanen
sepanjang tahun biasanya daerah gurun, misalnya Gurun Gobi di Asia, Gurun Sahara,
dan Kalahari di Afrika. Adapun penyebab kekeringan yaitu : Letak geografis Indonesia
yang berada di tengah garis khatulistiwa, Gejala perubahan cuaca, Udara dan Alam yang
makin rusak dan tercemar, Gejala Alamiah Bumi berwujud El Nino
KEKERINGAN 2

Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh kekeringan menyebabkan penderitaan yang


hebat bagi umat manusia. Bagi Indonesia sendiri bencana kekeringan adalah bencana tahunan
yang selalu mampir secara teratur. Artinya kita setiap tahun pasti akan menerima dampak
kekeringan sebagai akibat perubahan iklim meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda.
El Nino merupakan salah satu bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai
dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur. El Nino
adalah anomali iklim di Pasifik Selatan. Adapun ciri akan munculnya kondisi kekeringan
meteorologis adalah: Prosentase daerah prakiraan musim lebih dari 50%, dengan jumlah
kumulatif curah hujan pada musim kemarau yang bersangkutan lebih rendah dari jumlah rata-
rata (normal) nya dan Kondisi tersebut pada umumnya diikuti dengan awal musim kemarau
yang maju dan akhir musim kemarau yang mundur dari rata-rata (normal) nya. Faktor utama
yang mempengaruhi curah hujan adalah monsun (angin musim), selain faktor-faktor lokal.
Perbedaan jumlah curah hujan dari kedua monsun tersebut disebabkan dua faktor, yaitu:
Udara turun di atas benua dan Dalam monsun timur, arus udara bergerak di atas laut yang
tidak terlalu luas. Tingkat kekeringan di Benua Maritim Indonesia batas kering dipilih 5.0
dengan mempertimbangkan unsur iklim curah hujan dan temperature di Benua Maritim
Indonesia. Karena variasi tahunan temperatur sangat kecil, sedangkan curah hujan cukup
besar, maka indeks kekeringan di Benua Maritim praktis lebih dipengaruhi oleh unsur curah
hujan dari pada temperatur udara.

Das könnte Ihnen auch gefallen