Sie sind auf Seite 1von 8

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS BAHU
MANADO
Nurul Solechah
Gresty N. M. Masi
Julia V. Rottie
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Email : Nurul.solechah@yahoo.com

Abstract: Hypertension is systolic blood pressure greater than 140 mmHg and diastolic
over 90 mmHg. In addition to pharmacological therapy, treatment of hypertension can
use nonpharmacological therapy, is one foot soak therapy warm water. The aim to
determine the effect of foot soak therapy with warm water to decrease blood pressure in
patients with hypertension at Bahu Public Health Center Manado. The samples are
patients with hypertension at Bahu Public Health Center met the inclusion criteria,
using non-random sampling technique was purposive sampling method got 17 samples.
The design using quasi experiment designs with one group time series design,
observations pretest and then treatment (foot soak therapy warm water) and posttest
observations three times. The research results based on the Friedman test showed that
P-value = 0.689 > = 0.05, there is no difference between the systolic blood pressure
after foot soak therapy with warm water O2, O3, O4. Based on Wilcoxon test, there are
significant before and after foot soak therapy with warm water to decrease blood
pressure (P-value = 0.000). The conclusion, foot soak therapy with warm water
ineffective to decrease blood pressure in patients with hypertension at Bahu Public
Health Center Manado.
Keywords: warm water foot bath, blood pressure, hypertension, patients

Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg. Selain terapi farmakologi, penatalaksanaan hipertensi dapat
menggunakan terapi nonfarmakologi salah satunya terapi rendam kaki air hangat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pasien dengan hipertensi di Puskesmas Bahu Manado.
Sampel adalah penderita hipertensi di Puskesmas Bahu yang memenuhi kriteria inklusi,
menggunakan teknik non random sampling dengan metode purposive sampling
didapatkan 17 orang. Desain penelitian menggunakan metode penelitian quasi
eksperiment designs dengan rancangan one group time series, dilakukan observasi
pretest kemudian perlakuan (terapi rendam kaki air hangat) dan observasi posttest
sebanyak tiga kali. Hasil Penelitian berdasarkan uji Friedman didapatkan bahwa P-
value = 0,689 > ( = 0,05), maka tidak terdapat perbedaan antara hasil tekanan darah
sistolik setelah terapi rendam kaki dengan air hangat O2, O3, O4. Berdasarkan uji
Wilcoxon, terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan terapi rendam kaki dengan
air hangat terhadap penurunan tekanan darah (P-value = 0,000). Kesimpulan dari
penelitian ini, terapi rendam kaki dengan air hangat tidak efektif menurunkan tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi di Puskesmas Bahu Manado.
Kata kunci : rendam kaki air hangat, tekanan darah, hipertensi, pasien
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

PENDAHULUAN
Hipertensi adalah tekanan melakukan penelitian mengenai
darah sistolik lebih dari 140 pengaruh terapi rendam kaki
mmHg dan tekanan diastolik lebih dengan air hangat terhadap
dari 90 mmHg. Tekanan darah penurunan tekanan darah pada
merupakan gaya yang diberikan pasien dengan hipertensi di
oleh darah terhadap dinding Puskesmas Bahu.
pembuluh darah akibat kontraksi METODE PENELITIAN
jantung dan dipengaruhi oleh Penelitian ini menggunakan
elastisitas dinding pembuluh metode penelitian quasi
(Tortora & Derrickson, 2009). eksperiment designs dengan
Penatalaksanaan hipertensi rancangan one group time series
terbagi dua yaitu, terapi (pretest one post test) (Dharma,
farmakologis dan non 2011). Dalam rancangan ini
farmakologis. Pengobatan dilakukan observasi pertama
hipertensi secara non-farmakologis (pretest) kemudian perlakuan
dapat dilakukan dengan mengubah (terapi rendam kaki dengan air
gaya hidup yang lebih sehat, salah hangat) dan observasi posttest
satunya terapi merendam kaki sebanyak tiga kali. Penelitian ini
dengan air hangat yang dilakukan di Puskesmas Bahu pada
bertemperatur 39 - 40C. Secara bulan November 2016. Dalam
ilmiah air hangat mempunyai penelitian ini populasinya adalah
dampak fisiologis bagi tubuh, seluruh penderita hipertensi di
pertama berdampak pada Puskesmas Bahu yang berjumlah
pembuluh darah dimana hangatnya 129 orang. Sampel dalam
air membuat sirkulasi darah penelitian ini adalah penderita
menjadi lancar, menstabilkan hipertensi di Puskesmas Bahu yang
aliran darah dan kerja jantung serta memenuhi kriteria inklusi. Dalam
faktor pembebanan didalam air penelitian ini teknik pengambilan
yang akan menguatkan otot-otot sampel menggunakan teknik non
dan ligament yang mempengaruhi random sampling dengan metode
sendi tubuh (Lalage, 2015). purposive sampling. Dalam
Survey yang dilakukan peneliti penelitian ini, pengambilan sampel
di Puskesmas Bahu Manado yaitu menggunakan rumus
didapatkan data pasien dengan eksperimen berjumlah 17 orang.
hipertensi cukup tinggi, dari bulan Instrumen dalam penelitian ini
Januari 2016 September 2016 yaitu pemeriksaan tekanan darah
terdapat 1.271 pasien dengan dilakukan menggunakan
hipertensi, diantaranya 1085 pasien sphygmomanometer dan stetoskop
dengan hipertensi essensial, 77 sesuai dengan SOP, kemudian
pasien dengan hipertensi heart lembar observasi yang berisi
disease (HDH) dan 109 hipertensi nomor responden, nama (inisial),
lain. Sedangkan angka hipertensi umur, jenis kelamin, alamat,
pada bulan september 2016 pekerjaan, tekanan darah pre test,
mencapai 129 pasien, diantaranya kriteria hipertensi dan tekanan
laki laki 53 pasien dan darah post test.
perempuan 76 pasien. Prosedur penelitian ini terdiri
Berdasarkan latar belakang dari tahap persiapan, tahap
ini, peneliti tertarik untuk pelaksanaan dan tahap akhir.
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

Sebelum masuk ke tahap pengisian di lembar observasi.


pelaksanaan, peneliti menyediakan Intervensi rendam kaki dengan air
alat dan bahan untuk pelaksanaan hangat dan pemeriksaan tekanan
intervensi terapi rendam kaki darah (post test) dilakukan
dengan air hangat, seperti baskom sebanyak 3x dengan waktu yang
besar, air hangat 39 - 40 C, sama.
termometer air, timer, handuk kecil Pengolahan data melalui
pemeriksaan tekanan darah, tahap editing, koding, dan tabulasi
sphygmo-manometer dan data dan data dianalisis melalui
stetoskop serta SOP pemeriksaan analisis univariat dan analisis
tekanan darah dan terapi rendam bivariat dengan menggunakan uji
kaki dengan air hangat, lembar korelasi non parametrik uji
penjelasan penelitian, surat Friedman untuk melihat
persetujuan menjadi responden dan perbandingan 3 mean tekanan
lembar observasi penelitian. darah setelah perlakuan rendam
Prosedur dari penelitian yang kaki dengan air hangat (post test)
dilakukan oleh peneliti setelah selama 3 kali dan menggunakan uji
mendapat rekomendasi dari wilcoxon untuk melihat pretest dan
Koordinator Program Studi Ilmu posttest setelah terapi rendam kaki
Keperawatan Fakultas Kedokteran dengan air hangat dengan tingkat
Universitas Sam Ratulangi kemaknaan 95% ( 0,05). Etika
Manado. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini yaitu peneliti
peneliti menyampaikan surat melakukan beberapa hal yang
permohonan penelitian di berhubungan dengan informed
Puskesmas Bahu sebagai tempat consent, menghormati privasi
penelitian. Setelah mendapat responden dan kerahasiaan
persetujuan kemudian mengidenti- responden.
fikasi responden penelitian sesuai HASIL dan PEMBAHASAN
kriteria inklusi. Selanjutnya Hasil Penelitian
menjelaskan pada calon responden Tabel 1. Distribusi frekuensi
tentang tujuan dan manfaat berdasarkan umur responden
penelitian dan meminta dengan hipertensi di Puskesmas
kesediannya untuk menjadi Bahu Manado
responden. Jika calon setuju, maka Umur N %
responden menandatangani lembar
40 50 tahun 2 11,8
persetujuan menjadi responden,
sebelum dilakukan intevensi, 51 60 tahun 7 41,2
dilakukan pengukuran tekanan
>60 tahun 8 47,1
darah disertakan pengisian hasil
pemeriksaan tekanan darah pre test Total 17 100
pada lembar observasi, peneliti
melakukan intervensi terapi Sumber : data primer 2016
rendam kaki dengan air hangat,
dengan air hangat bersuhu 39 - 40
C menggunakkan termometer air
dalam baskom dengan banyak air
setinggi 15 cm, selama 15 menit.
Setelah dilakukan intervensi,
responden dilakukan pemeriksaan
tekanan darah (post test) disertai
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

Tabel 5. Distribusi frekuensi


Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan kriteria hipertensi
berdasarkan jenis kelamin responden dengan hipertensi di
responden dengan hipertensi di Puskesmas Bahu Manado
Puskesmas Bahu Manado Kriteria N %
Jenis Kelamin N % Hipertensi
Laki Laki 7 41,2 Hipertensi 15 88,2
Derajat 1
Perempuan 10 58,8 Hipertensi 2 11,8
Derajat 2
Total 17 100
Total 17 100
Sumber : data primer 2016
Sumber : data primer 2016
Tabel 3. Distribusi frekuensi
Tabel 6. Distribusi frekuensi
berdasarkan pekerjaan responden
berdasarkan tekanan darah sistolik
dengan hipertensi di Puskesmas
posttest (O2) responden dengan
Bahu Manado
hipertensi di Puskesmas Bahu
Pekerjaan N %
Manado
Guru 1 5,9 Tekanan Darah N %
IRT 4 23,5 Sistolik Posttest
(O2)
Pendeta 1 5,9 120 mmHg 1 5,9
Pensiunan 6 35,3 130 mmHg 9 52,9
PNS 3 17,6 140 mmHg 4 23,5
Swasta 1 5,9 150 mmHg 2 11,8
Wiraswasta 1 5,9 170 mmHg 1 5,9
Total 17 100 Total 17 100
Sumber : data primer 2016 Sumber : data primer 2016
Tabel 4. Distribusi frekuensi Tabel 7. Distribusi frekuensi
berdasarkan tekanan darah sistolik berdasarkan tekanan darah sistolik
pretest responden dengan posttest (O3) responden dengan
hipertensi di Puskesmas Bahu hipertensi di Puskesmas Bahu
Manado Manado
Tekanan Darah N % Tekanan N %
Sistolik Pretest Darah Sistolik
(O1) Posttest (O3)
140 mmHg 8 47,1 130 mmHg 9 52,9
150 mmHg 7 41,2 140 mmHg 6 35,3
160 mmHg 1 5,9 150 mmHg 1 5,9
170 mmHg 1 5,9 160 mmHg 1 5,9
Total 17 100 Total 17 100
Sumber : data primer 2016
Sumber : data primer 2016
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

Tabel 8. Distribusi frekuensi Tabel 10. Pengaruh Terapi


berdasarkan tekanan darah sistolik Rendam Kaki Dengan Air Hangat
posttest (O4) responden dengan Terhadap Penurunan Tekanan
hipertensi di Puskesmas Bahu Darah Pada Pasien Dengan
Manado Hipertensi Di Puskesmas Bahu
Tekanan Darah N % Manado
Sistolik Posttest Variabel N Mean SD Sig.
(O4) p
120 mmHg 5 29,4 Tekanan
130 mmHg 4 23,5 Darah
Sistolik 17 147,0 8,48
140 mmHg 5 29,4 Sebelum 6 9
Dilakuka
150 mmHg 2 11,8 n Terapi
Rendam
160 mmHg 1 5,9 Kaki
Dengan
Total 17 100 Air
Hangat
Sumber : data primer 2016 (Pretest)
Tekanan 0,000
Tabel 9. Distribusi frekuensi Darah
berdasarkan perbandingan 3 mean Sistolik 17 135,6 9,55
Sesudah 9 7
tekanan darah sistolik posttest (O2, Dilakuka
O3, O4) reponden dengan n Terapi
hipertensi di Puskesmas Bahu Rendam
Manado Kaki
Variabel N Mean SD Sig. Dengan
p Air
Hangat
Tekanan (Posttest)
Darah PEMBAHASAN
Sistolik 17 136,47 11,6 Hasil penelitian yang
Posttest 95 dilakukan di Puskesmas Bahu
(O2)
Tekanan
Manado, didapatkan 17 responden
Darah 0,689 menderita hipertensi. Kelompok
Sistolik 17 136,47 8,61 umur terbanyak yaitu umur >60
Posttest 8 tahun sebanyak 8 responden
(O3) (47,1%). Menurut Triyanto 2014),
Tekanan
Darah
faktor usia sangat berpengaruh
Sistolik 17 134,12 12,2 terhadap hipertensi karena dengan
Posttest 77 bertambahnya umur maka semakin
(O3) tinggi mendapatkan risiko
Sumber : data primer 2016 hipertensi. Insiden hipertensi
makin meningkat dengan
meningkatnya usia. Ini sering
disebabkan oleh perubahan
alamiah di dalam tubuh yang
mempengaruhi jantung, pembuluh
darah dan hormon.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di Puskesmas Bahu
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

Manado didapatkan jumlah Pontianak yang menunjukkan


responden tertinggi yaitu berjenis sebelum dilakukan terapi rendam
kelamin perempuan. Responden kaki air hangat didapatkan 9 orang
berjenis kelamin perempuan lansia mengalami hipertensi
sebanyak 10 orang. Menurut derajat I dan 7 orang lansia
Anggraini, dkk (2009), dalam mengalami hipertensi derajat II.
jurnal penelitiannya tentang Faktor Gejala yang umumnya diderita
Faktor Yang Berhubungan penderita hipertensi yaitu pusing,
Dengan Kejadian Hipertensi Pada muka merah, sakit kepala, keluaran
Pasien Yang Berobat di Poliklinik darah dari hidung secara tiba tiba,
Dewasa Puskesmas Bungkinang tengkuk terasa pegal dan berbagai
Periode Januari Sampai Juni 2008, faktor seperti kecemasan dan
wanita terlindung dari penyakit ketakutan dapat mempengaruhi
kardiovaskuler sebelum respon pembuluh darah terhadap
menopause. Wanita yang belum rangsangan vasokonstriksi.
mengalami menopause dilindungi (Pardila, 2013). Peneliti juga
oleh hormon estrogen yang sependapat dimana hipertensi
berperan dalam meningkatkan derajat 1 dan hipertensi derajat 2
kadar (HDL). Proses ini terus juga dipengaruhi oleh beberapa
berlanjut dimana hormon estrogen faktor pemicu, tergantung pada
tersebut berubah kuantitasnya individu itu sendiri, dengan
sesuai dengan umur wanita secara berbagai gejala yang timbul.
alami, yang umumnya mulai Setelah dilakukan terapi
terjadi pada wanita umur 45-55 rendam kaki dengan air hangat 3
tahun. kali perlakuan (posttest O2, O3,
Hasil analisis tekanan darah O4) pada pasien dengan hipertensi
sebelum diberikan terapi rendam di Puskesmas Bahu Manado
kaki dengan air hangat (pretest), dilakukan perbandingan 3 mean
terdapat 8 responden (47,1%) yang tekanan darah sistolik posttest
memiliki tekanan darah sistolik menggunakan uji korelasi non
140 mmHg, 7 responden (41,2%) parametrik uji Friedman
yang memiliki tekanan darah didapatkan rata rata tekanan
sistolik 150 mmHg, 1 responden darah sistolik pada posttest O2
(5,9%) yang memiliki tekanan sebesar 136,47 mmHg dengan
darah sistolik 160 mmHg, dan 1 standar deviasi 11, 695, pada
responden (5,9%) yang memiliki posttest O3 sebesar 136,47 mmHg
tekanan darah sistolik 170 mmHg. dengan standar deviasi 8,618, dan
Dari data tersebut, sehingga pada posttest O4 sebesar 134,12
didapatkan 15 responden (88,2%) mmHg dengan standar deviasi
mengalami hipertensi derajat 1 dan 12,277. Pada uji Friedman
2 responden (11,8%) mengalami didapatkan P-value = 0,689 > ( =
hipertensi derajat 2. Hasil ini 0,05), maka tidak terdapat
sejalan dengan penelitian yang perbedaan antara hasil tekanan
dilakukan oleh Santoso (2015) darah sistolik setelah terapi rendam
dengan judul Pengaruh Terapi kaki dengan air hangat pertama,
Rendam Kaki Air Hangat kedua dan ketiga (posttest O2, O3,
Terhadap Penurunan Tekanan O4). Penelitian ini senada dengan
Darah Pada Lansia Penderita Damayanti (2014) dalam jurnal
Hipertensi Di Wilayah Kerja Upk penelitiannya tentang perbedaan
Puskesmas Khatulistiwa Kota tekanan darah sebelum dan
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

sesudah dilakukan hidroterapi pada pasien dengan hipertensi.


rendam hangat pada penderita Analisis menggunakan uji statistik
hipertensi di desa kebondalem uji Wilcoxon (Signed Ranks Test)
kecamatan jambu kabupaten dengan tingkat kemaknaan ( =
semarang, yaitu hasil penelitian 0,05) yang menunjukkan hasil Sig.
sesudah dilakukan hidroterapi (2-tailed) atau P-value = 0,000.
rendam hangat tekanan darah Dengan P-value = 0,000 < =
sistolik paling rendah sebesar 110 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
mmHg dan paling tinggi sebesar diterima. Berdasarkan hasil
160 mmHg dengan rata-rata analisis tersebut menunjukkan
sebesar 133,7 mmHg. Penelitian bahwa terdapat pengaruh yang
yang telah dilakukan didapatkan signifikan terapi rendam kaki
jumlah penurunan tekanan darah dengan air hangat terhadap
responden ada yang penurunannya penurunan tekanan darah pada
banyak dan ada juga yang pasien dengan hipertensi di
penurunannya sedikit. Hal ini Puskesmas Bahu Manado.
dikarenakan setiap individu Hasil ini juga didukung
memiliki respon tubuh yang penelitian sebelumnya oleh Putri,
berbeda-beda terhadap hidroterapi dkk (2015) dalam jurnal
rendam hangat. Air hangat akan penelitiannya yang berjudul
merangsang dilatasi atau pelebaran Efektifitas Terapi Rendam Kaki
pembuluh darah sehingga Menggunakan Air Hangat Dan
peredaran darah menjadi lancar Senam Lansia Terhadap Tekanan
yang akan mempengaruhi tekanan Darah Di Unit Rehabilitasi Sosial
dalam ventrikel. Aliran darah (Uresos) Pucang Gading Unit
menjadi lancar sehingga darah Semarang II, yang menyatakan
dapat terdorong ke dalam jantung bahwa rata-rata tekanan darah
dan dapat menurunkan tekanan sistole sebelum diberikan terapi
sistolik. Saat ventrikel berelaksasi, rendam kaki menggunakan air
tekanan dalam ventrikel turun hangat dan senam lansia adalah
drastis, akibat aliran darah yang 145 mmHg. Tekanan darah sistole
lancar sehingga menurunkan setelah diberikan terapi rendam
tekanan diastolik (Perry & Potter, kaki menggunakan air hangat dan
2006). senam lansia adalah 132,27 mmHg
Hasil uji statistik uji dengan hasil p-value 0,000 < =
Wilcoxon (Signed Ranks Test). (0,005) artinya ada perbedaan
Nilai rata rata tekanan darah tekanan darah sistole sebelum dan
sistolik sebelum diberikan terapi setelah dilakukan terapi rendam
rendam kaki dengan air hangat kaki menggunakan air hangat dan
147,06 mmHg, lebih tinggi dari senam lansia pada kelompok
nilai rata rata tekanan darah intervensi.
sistolik sesudah dilakukan terapi Menurut Asia Traditional
rendam kaki dengan air hangat Chinese Medicine (2013), rendam
yaitu 135,69 mmHg, yang berarti kaki dengan air panas setiap hari
nilai rata rata tekanan darah untuk meningkatkan sirkulasi
sistolik mengalami penurunan, darah Terapi rendam kaki dengan
dimana hal ini menunjukkan air panas mencapai serangkaian
adanya penurunan tekanan darah perawatan kesehatan yang efisien
sistolik setelah dilakukan terapi melalui tindakan pemanasan,
rendam kaki dengan air hangat tindakan mekanis dan tindakan
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017

kimia air serta efek penyembuhan Puskesmas Bungkinang


dari uap obat dan medis Periode Januari Sampai Juni
pengasapan. 2008. Diakses tanggal 24
SIMPULAN Oktober 2016.
Tekanan darah sistolik pasien Padila. (2013). Asuhan
dengan hipertensi di Puskesmas Keperawatan Penyakit.
Bahu Manado sebelum diberikan Yogyakarta : Nuha Medika.
terapi rendam kaki dengan air Santoso, A. Dwi. (2015).
hangat didpatkan rata rata Pengaruh Terapi Rendam
sebesar 147,06 mmHg. Tekanan Kaki Air Hangat Terhadap
darah sistolik pasien dengan Penurunan Tekanan Darah
hipertensi di Puskesmas Bahu Pada Lansia Penderita
Manado sesudah diberikan terapi Hipertensi Di Wilayah Kerja
rendam kaki dengan air hangat Upk Puskesmas Khatulistiwa
didapatkan rata rata tekanan Kota Pontianak. Diakses
darah sistolik pada (O2) sebesar tanggal 15 September 2016.
136,47 mmHg, pada (O3) sebesar Potter & Perry. (2010).
136,47 mmHg dan pada (O4) Fundamental Keperawatan
sebesar 134,12 mmHg. Rata rata Edisi 7 Buku 2. Jakarta:
tekanan darah sistolik (O2, O3, Salemba Medika.
O4) sebesar 135,69 mmHg. Terapi Damayanti, Destia (2014).
rendam kaki dengan air hangat Perbedaan Tekanan Darah
tidak efektif menurunkan tekanan Sebelum Dan Sesudah
darah pada pasien dengan Dilakukan Hidroterapi
hipertensi di Puskesmas Bahu Rendam Hangat Pada
Manado Penderita Hipertensi Di
DAFTAR PUSTAKA Desa Kebondalem
Tortora G. Derrickson, (2009). Kecamatan Jambu
Principles of Anatomy and Kabupaten Semarang. Jurnal
Physiology: Maintenance Keperawatan. Diakses
and Continuity of the Human tanggal 15 September 2016.
Body, Twelfth Edition, Putri, dkk (2015). Efektifitas
Volume 2. Hoboken: John Terapi Rendam Kaki
Wiley & Sons. Menggunakan Air Hangat
Lalage, Zerlina. (2015). Hidup Dan Senam Lansia Terhadap
Sehat Dengan Terapi Tekanan Darah Di Unit
Air.Yogyakarta: Abata Press. Rehabilitasi Sosial (Uresos)
Dharma, Kelana. (2011). Metode Pucang Gading Unit
Penelitian Keperawatan. Semarang II. Diakses
Jakarta : Trans Info Media tanggal 15 September 2016
Triyanto, Endang. (2014). Asia Traditional Chinese Medicine
Pelayanan Keperawatan (TCM). (2013). Rendam kaki
bagi Penderita Hipertensi dengan air panas
Secara Terpadu. Yogyakarta mempercepatkan peredaran
: Graha Ilmu. darah.
Anggraini, dkk (2009). Faktor http://id.asiatcm.com/content
Faktor Yang Berhubungan /rendam-kaki-dengan-air-
Dengan Kejadian Hipertensi panas-mempercepatkan-
Pada Pasien Yang Berobat peredaran-darah. Diakses
di Poliklinik Dewasa tanggal 15 September 2016.

Das könnte Ihnen auch gefallen