Sie sind auf Seite 1von 25

Deskripsi Proses Unit CD-GP

BPST XX
DESKRIPSI PROSES UNIT CD-UTARA
(CD II, III, IV dan V)

Deskripsi Proses CD II

Feed : Ramba Cophy dan SLC (Sumatera Light Crude) / Duri


Produk : Gas, Cr.Buthane, SR-Tops, Naphta II, LKD, LCT,
dan Long Residue
Kapasitas : 2.000 T/D
Actual : 1750 T/D

CDU II terdiri dari 1 kolom Evaporator dan 5 kolom Fraksionator.


Kolom Evaporator (3-1) Berfungsi untuk menguapkan fraksi
ringan agar pemisahan di kolom distilasi lebih baik.
Crude oil dari tanki R dipompakan melalui booster pump,
kemudian diisap oleh pompa P-31/32/33 dan dipompakan
menuju HE6-5/6, HE6-7, dan HE6-1/2/3/4 untuk
memanfaatkan panas produk dan mengurangi beban
Furnace I.
Crude oil outlet HE dipanaskan di Furnace I hingga
mencapai temperature operasi di Flash Zone Evaporator
( T = 255oC, P = 1,8 kg/cm2).
Top produk kolom evaporator adalah feed Kolom 1 (1-1)
sedangkan bottom produk evaporator adalah feed kolom
IV (1-3).

Kolom I (1-1)
Feed masuk kolom I pada tray 10. Tekanan kolom adalah 2
kg/cm2(g) dan Temperatur top kolom adalah 152oC.
Top produk kolom I adalah feed kolom V (1-4). Side stream
kolom I masuk ke kolom II dan bottom produk kolom I
masuk sebagai bahan Light Gas Oil Stripper 2-1 (P = 0,2
kg/cm2g), dimana bottom produk stripper 2-1 menjadi
produk LCT setelah didinginkan terlabih dahulu di Cooler 4-
3/4. Sedangkan produk atas stripper masuk ke kolom IV (1-
3) pada tray 18.

Kolom II (1-2) Menghasilkan produk LKD dan refluks kolom I


oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o

P
s

t
Top produk kolom II (T = 118 oC) masuk ke Accumulator 8-7
sebagai refluks kolom II setelah dikondensasikan terlebih
dahulu dalam Condenser 5-2 dan 82-A.
Refluks sebagian masuk kolom I pada tray 13 dan
sebagian lagi dikembalikan ke kolom II (P= 0,5 kg/cm2g).
Bottom produk kolom II (T = 92oC) didinginkan dengan
Cooler 4-9/10 dan dipompakan dengan P-34/35 menjadi
produk LKD.

Kolom IV (1-3)
Feed kolom IV (bottom produk Evaporator 3-1)
dipompakan dengan P-1/2 dan dipanaskan di Furnace II
hingga mencapai temperature 344 oC dan masuk kolom IV
pada tray 4. Tekanan kolom 0.8 kg/cm2g.
Side stream produk pada tray 11 masuk ke Stripper 2-1.
Top produk kolom IV didinginkan dengan HE6-5/6 dan
dikondensasikan dengan Condenser 5-1, 82-2B lalu
dipompakan dengan P-44/45 menuju kolom IV pada tray
16 sebagai refluks dan sebagian lagi dikembalikan ke
kolom I pada tray 16.
Bottom produk kolom IV dipompakan dengan P-6/7 untuk
didinginkan menggunakan HE6-1/2, HE6-3/4, HE6-7, dan
Box Cooler 4-13/15 yang menjadi produk Long residue
untuk feed HVU.

Kolom V (1-4)
Feed kolom V (Top produk kolm I) masuk pada tray 3.
Tekanan kolom 0,9 kg/cm2g.
Side stream dari tray 8 dipompakan dengan P-10/11
menuju kolom III (2-3).
Bottom produk kolom V dipompakan dengan P-8/9 untuk
dikembalikan ke kolom I dan sebagian lagi diumpankan ke
kolom III.
Top produk kolom V dikondensasikan dengan Condenser 5-
4/5/6/7 dan 82-2C, lalu dimasukkan ke Accumulator 8-8
dan sebagian didinginkan lagi dalam Cooler 4-7/8 sebelum
masuk ke Accumulator 8-9.
Produk gas dari Acc-8-8 dan 8-9 menjadi feed SRMGC
Produk liquid dari Acc 8-9 dipompakan dengan P-30A/30B
menjadi produk Crude-Butane.
Produk liquid dari Acc 8-8 dipompakan dengan P-46/47/48
menjadi produk SR-Tops dan sebagian lagi dikembalikan ke
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
kolom V untuk mengangkat fraksi ringan yang masih
terikut.
Side stream kolom V dari tray 8 dipompakan ke kolom III (P
= 1,2 kg/cm2g). Top produk kolom III dikembalikan ke
kolom V. Sedangkan bottom produk kolom III didinginkan di
Cooler 4-5/6 dan dipompakan dengan P-36/37 ke storage
tank sebagai produk Naphta II.

Unit CD-2
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed 1,973.0
Crude

2 Product 6.7 0.3


Gas 8.8 0.4
Crude Butane 180.9 9.2
SR Tops 174.1 8.8
Naphtha-2 50.1 2.5
LKD 642.7 32.6
LCT 909.9 46.1
Long Residue - -
Loss

Total 1,973.2 100.0

Deskripsi Proses CD III

Feed : Kaji Ramba (Karam) dan Ramba Cophy


Produk : Gas, Cr. Buthane, SR-Tops, Naphta II, Naphta III, LKD,
HKD, LCT,
HCT dan Long Residue
Kapasitas : 4.000 T/D
Actual : 3.600 T/D

Kolom Stabilizer (1-4)


Crude oil dari tanki R dipompakan dengan booster pump
lalu diisap oleh pompa P-13/14/15 dan dipompakan
menuju preheater HE6-1, HE6-2, HE6-5/6/7/8, HE6-3/4,
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
HE6-9/10 dan HE108A/B hingga mencapai temperature
147oC kemudian diumpankan sebagai feed kolom Stabilizer
(1-4) yang masuk pada tray 20
Top produk Stabilizer dengan temperature 97 oC
dikondensasikan melalui Condenser 5-4, 5-6 dan sebagian
didinginkan di dephleg motor (3-3), lalu masuk ke
Accumulator 8-4
Uncondensable gas dari Accumulator 8-4 dialirkan ke unit
SRMGC, sedangkan liquidnya diisap oleh pompa P-34/35
dan sebagian dipompakan sebagai stream produk crude
buthane dan sebagian lagi sebagai reflux kolom Stabilizer
Bottom produk Stabilizer sebagian diisap oleh pompa P-
11/12 untuk dipompakan ke Furnace I (F1C1) sebagai
reboiling Stabilizer hingga mencapai temperature 205 oC,
lalu sebagian lagi dialirkan ke Kolom I dengan
menggunakan perbedaan tekanan Stabilizer (2,2 kg/cm 2g)
dan tekanan Kolom I (1,5 kg/cm2g). Pompa P-11/12 hanya
digunakan pada saat start up dan bila terjadi penurunan
tekanan si kolom Stabilizer atau terjadi kenaikan tekanan
di kolom I.

Kolom I (1-1)
Feed Kolom I (Bottom produk Stabilizer) dengan
temperature 202oC masuk pada tray 13
Top produk Kolom I dengan temperature 143oC menjadi
feed Kolom III
Side stream Kolom I pada tray 24 dialirkan ke Naphta
Stripper (2-4), top produk stripper dikembalikan ke
Kolom I, sedangkan bottom produk sebagian
dipanaskan dengan Reboiler 7-4 sebagai reboiling
stripper dan sebagian lagi didinginkan menggunakan
HE4-5/6 lalu dipompakan dengan Pompa P-24/25 ke
storage tank sebagai produk Naphta III (Avtur)
Bottom produk Kolom I dengan temperature 273 oC
sebagian dipompakan dengan pompa P-1/2 menuju
Furnace I (F1C2) hingga mencapai temperature 303 oC
sebagai reboiling Kolom I dan sebagian lagi dipompakan
dengan pompa P-3/4 menuju Furnace II (F1C1) hingga
mencapai temperature 311oC sebagai feed Kolom II.

Kolom II (1-2)
Feed Kolom II (1-2) (Bottom produk Kolom I) masuk
pada tray 13. Tekanan Kolom 0,3 kg/cm2g
Top produk Kolom II dikondensasikan terlebih dahulu
dengan Vapor Heat Exchanger (VHE 6-5/6/7/8) dan
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
didinginkan dengan Cooler 4-11/12/13/14 sebelum
masuk ke Accumulator 8-2
Kondensat dari Accumulator 8-2 lalu sebagian
dipompakan ke storage tank sebagai produk Light
Kerosene Distillate (LKD) dan sebagian lagi sebagai
reflux kolom II
Side stream Kolom II pada tray 30 masuk ke HKD
Stripper (2-3), top produk stripper dikembalikan ke
kolom II, dan bottom produk stripper didinginkan
terlebih dahulu dengan Cooler 4-3/4 sebelum
dipompakan dengan P-20/21 ke storage tank sebagai
produk Heavy Kerosene Distillate (HKD)
Side stream pada tray 20 masuk ke LCT Stripper (2-2),
top produk stripper dikembalikan ke kolom II, dan
bottom produk stripper didinginkan terlebih dahulu
dengan HE6-2 dan Cooler 4-2 sebelum dipompakan
dengan P-18/19 ke storage tank sebagai produk Light
Cold Test Gas Oil (LCT)
Side stream pada tray 13 masuk ke HCT Stripper (2-1),
top produk stripper dikembalikan ke kolom II, dan
bottom produk stripper didinginkan terlebih dahulu
menggunakan HE 6-1 dan Cooler 4-1 sebelum
dipompakan dengan P-16/17 ke storage tank sebagai
produk Heavy Cold Test Gas Oil (HCT)
Bottom produk Kolom II dengan temperature 330 oC
sebagian dipompakan melalui P-5/6 menuju Furnace II
(F2C2) hingga mencapai temperature 365oC sebagai
reboiling Kolom II, sedangkan sebagian lagi dipompakan
melalui P-9/9A/10 menuju HE6-10/9/4/3 untuk
didinginkan sebagai produk Long Residue yang
digunakan sebagai feed HVU dan sebagian lagi
didinginkan lebih lanjut di Box Cooler 4-17/18 sebelum
dialirkan ke storage tank.

Kolom III (1-3)


Feed Kolom III (Top produk Kolom I) masuk pada tray 10.
Tekanan kolom 1,5 kg/cm2g.
Top produk kolom III dikondensasikan menggunakan
Condenser 5-1/2/3/5/9 sebelum masuk ke Accumulator
8-3
Uncondensable gas di Accumulator 8-3 menjadi feed
SRMGC, sedangkan Kondensatnya ditarik oleh Pompa P-
32/33, dimana sebagian menjadi refluks Kolom III dan
sebagian lagi menjadi produk SR-Tops
Bottom produk Kolom III sebagian masuk ke Reboiler 7-
5 sebagai reboiling Kolom III, sedangkan sebagian lagi
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
didinginkan menggunakan Cooler 4-7/8. Outlet Cooler
sebagian menjadi produk Naphta II dan sebagian lagi
dialirkan menuju Accumulator 8-1, dimana gas yang
tidak terkondensasi dialirkan menuju SRMGC dan
Liquidnya dipompakan dengan P-30/31 kembali ke
Kolom I sebagai refluks dan sebagian lagi dialirkan
bersama-sama dengan outlet Cooler 4-7/8 menjadi
produk Naphta II.

Unit CD-3
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed
Crude 3,999.5

2 Product
Gas 43.5 1.1
Crude Butane 50.4 1.3
SR Tops 37.4 0.9
Naphtha-2 32.9 0.8
Naphtha-3 76.2 1.9
LKD 671.5 16.8
HKD 367.2 9.2
LCT 177.8 4.4
HCT 102.2 2.6
Long Residue 2,492.0 62.3
Loss (1.3)
(51.6)
TOTAL 100.0
3,999.5
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Deskripsi Proses CD IV

Feed : Kaji Ramba dan SPD-TAP ( South Palembang District


Talang
Akar Pendopo)
Produk : Gas, Cr. Buthane, SR-Tops, Naphta II, Naphta III, LKD,
HKD, LCT,
HCT dan Long Residue
Kapasitas : 4.000 T/D

Kolom Stabilizer (1-4)


Crude oil dari tanki R dipompakan dengan booster pump
lalu diisap oleh pompa P-17/18 dan dipompakan menuju
preheater HE6-2, HE6-1, HE6-3/4/5/6, HE6-11/12, dan HE6-
7/8 hingga mencapai temperature 148 oC kemudian
diumpankan sebagai feed kolom Stabilizer (1-4) yang
masuk pada tray 20. Tekanan kolom 2,4 kg/cm2g.
Top produk Stabilizer dengan temperature 91 oC
dikondensasikan melalui Condenser 5-6, 5-7 dan sebagian
didinginkan di dephleg motor (3-2), lalu masuk ke
Accumulator 8-4
Uncondensable gas dari Accumulator 8-4 dialirkan ke unit
SRMGC, sedangkan liquidnya diisap oleh pompa P-39/40
dan sebagian dipompakan sebagai stream produk crude
buthane dan sebagian lagi sebagai reflux kolom Stabilizer
Bottom produk Stabilizer sebagian diisap oleh pompa P-
11/12 untuk dipompakan ke Furnace I (F1C1) sebagai
reboiling Stabilizer hingga mencapai temperature 192 oC,
lalu sebagian lagi dialirkan ke Kolom I (1-1) dengan
menggunakan pompa P-10/11, namun sebelum masuk
Kolom I terlebih dahulu dipanaskan di Convection Section
Furnace II hingga mencapai temperature 206oC

Kolom I (1-1)
Feed Kolom I (Bottom produk Stabilizer) masuk pada
tray 13. Tekanan Kolom 0,3 kg/cm2g
Top produk Kolom I dengan temperature 135oC menjadi
inlet Flash Zone Kolom III
Side stream Kolom I pada tray 22, 24 dan 26 dengan
temperature 159oC dialirkan ke Naphta III Stripper (2-5),
top produk stripper dikembalikan ke Kolom I, sedangkan
bottom produk sebagian dipanaskan dengan Reboiler 7-
5 sebagai reboiling stripper dan sebagian lagi
didinginkan menggunakan Cooler 4-10/11/12 lalu
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
dipompakan dengan Pompa P-26/27 ke storage tank
sebagai produk Naphta III (Avtur)
Bottom produk Kolom I dengan temperature 238 oC
sebagian dipompakan menuju Furnace I (F1C2) hingga
mencapai temperature 271oC sebagai reboiling Kolom I
dan sebagian lagi dipompakan dengan pompa P-7/8
menuju Furnace II (F1C1) hingga mencapai temperature
305oC sebagai inlet flash zone Kolom II.

Kolom II (1-2)
Feed Kolom II (1-2) (Bottom produk Kolom I) masuk
pada tray 19. Tekanan Kolom 0,28 kg/cm2g
Top produk Kolom II dikondensasikan terlebih dahulu
dengan HE6-6/5/4/3 dan didinginkan dengan Cooler 4-
6/7/8/9/18 sebelum masuk ke Accumulator 8-2
Kondensat dari Accumulator 8-2 lalu sebagian
dipompakan dengan P-23/24 ke storage tank sebagai
produk Light Kerosene Distillate (LKD) dan sebagian lagi
dipompakan dengan P-33/34 sebagai reflux kolom II
Side stream Kolom II pada tray 27 masuk ke HKD
Stripper (2-3), top produk stripper dikembalikan ke
kolom II, dan bottom produk stripper didinginkan
terlebih dahulu dengan Cooler 4-5 sebelum dipompakan
dengan P-22/23 ke storage tank sebagai produk Heavy
Kerosene Distillate (HKD)
Side stream pada tray 22 masuk ke LCT Stripper (2-2),
top produk stripper dikembalikan ke kolom II, dan
bottom produk stripper didinginkan terlebih dahulu
dengan HE6-2 dan Cooler 4-4 sebelum dipompakan
dengan P-20/21 ke storage tank sebagai produk Light
Cold Test Gas Oil (LCT)
Side stream pada tray 15 masuk ke HCT Stripper (2-1),
top produk stripper dikembalikan ke kolom II, dan
bottom produk stripper didinginkan terlebih dahulu
menggunakan HE 6-1 dan Cooler 4-3 sebelum
dipompakan dengan P-19/20 ke storage tank sebagai
produk Heavy Cold Test Gas Oil (HCT)
Bottom produk Kolom II dengan temperature 331 oC
sebagian dipompakan melalui P-5/6 menuju Furnace II
(F2C2) hingga mencapai temperature 362oC sebagai
reboiling Kolom II, sedangkan sebagian lagi dipompakan
melalui P-1/2 menuju HE6-7/8 untuk didinginkan
sebagai produk Long Residue yang digunakan sebagai
feed HVU dan sebagian lagi didinginkan lebih lanjut di
HE6-11/12 dan Box Cooler sebelum dialirkan ke storage
tank.
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Kolom III (1-3)
Feed Kolom III (Top produk Kolom I) masuk pada tray 10.
Tekanan kolom 0,3 kg/cm2g.
Top produk kolom III dikondensasikan menggunakan
Condenser 5-1/2/3/4/5 sebelum masuk ke Accumulator
8-3
Uncondensable gas di Accumulator 8-3 menjadi feed
SRMGC, sedangkan Kondensatnya sebagian diisap oleh
Pompa P-37/38 menjadi refluks Kolom III dan sebagian
lagi diisap oleh Pompa P-30/32 menjadi produk SR-Tops
Bottom produk Kolom III sebagian masuk ke Reboiler
sebagai reboiling Kolom III, sedangkan sebagian lagi
didinginkan menggunakan Cooler. Outlet Cooler
sebagian menjadi produk Naphta II dan sebagian lagi
dialirkan menuju Accumulator 8-1 untuk dipompakan
dengan P-35/36 kembali ke Kolom I sebagai refluks.

CD III dan IV memiliki konfigurasi yang hampir sama, perbedaannya


hanya terletak pada :
Untuk transfer ex-bottom Stabilizer 1-4 menuju kolom I, di
unit CD III tidak memakai pompa, tetapi aliran hanya
menggunakan beda tekanan antar kolom. Sedangkan di unit
CD IV memakai pompa karena jarak kolom yang cukup jauh
dan melewati furnace sebelum masuk kolom I (1-1)
Karena di unit CD IV ex-bottom stabilizer 1-4 melewati
furnace sebelum masuk kolom I, maka temperature kolom
lebih tinggi sehingga produksi Naphta III (Avtur) di unit CD IV
lebih tinggi.
Produksi Avtur CD III : 70 T/D
Produksi Avtur CD IV : 350 T/D

Unit CD-4
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed
Crude 3,261.0
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
2

96.8

75.9
Product
Gas 288.4 3.0
Crude Butane 2.3
SR Tops 174.0 8.8
Naphtha-2 5.3
Naphtha-3 153.8 4.7
LKD 11.6
HKD 378.5 7.4
LCT 6.5
HCT 240.7 6.6
Long Residue 43.7
Loss 211.9 -

214.8

1,426.6
-
TOTAL 100.0
3,261.1

Deskripsi Proses CD V

Feed : SPD TAP


Produk : Gas, SR-Tops, Naphta I, Naphta II, Naphta IV (LAWS),
LKD,
HKD, LCT/SGO, HCT dan Long Residue

Flash Kolom
Crude oil dari tanki R dipompakan dengan pompa
booster lalu sebagian diisap oleh Pompa P-12A/12B/13
untuk dipompakan menuju 2 stream Preheater, dimana
stream preheater I melalui HE6-1/2, HE6-3/7A, HE6-4,
HE6-8 dan HE6-5A/6A sedangkan stream preheater II
melalui HE6-5B/6B/7B dan HE6-1/2/3. Kedua stream
yang telah dipanaskan tersebut di mix dan dialirkan
sebagai feed Flash Kolom.
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Crude oil dari tanki R sebagian lagi ditarik dengan
Pompa P-26/27/28 menuju HE6-7/8/9/10, lalu
dipanaskan lebih lanjut menggunakan Furnace
Redistiller I/II Coil I hingga mencapai temperature 250 oC
sebelum diumpakan ke Kolom 1-1
Top produk Flash kolom menjadi feed Kolom 1-1 yang
masuk pada tray 10. Tekanan Flash Kolom 1,4 kg/cm 2g
dan tekanan kolom 1-1 adalah 1,3 kg/cm2g.
Bottom produk Flash kolom juga sebagai inlet Kolom 1-
1, namun sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu di
Furnace I (F1C1) hingga mencapai temperature 250 oC,
lalu masuk ke Kolom 1-1 secara bersama-sama dengan
crude outlet Furnace Redistiller I/II pada tray 6.

Kolom 1-1
Top produk Kolom 1-1 dengan temperature 145 oC
dialirkan sebagai feed Kolom III
Side stream Kolom 1-1 pada tray 29 ditarik dengan
pompa P-14/15 lalu didinginkan dengan HE6-1/2 dan
Cooler 4-4/5 hingga mencapai temperature 82 oC lalu
dikembalikan ke kolom 1-1 sebagai refluks
Side stream pada tray 15-21 dialirkan menuju Stripper
(2-2) dimana top produk dikembalikan ke kolom 1-1.
Sedangkan bottom produk sebagian dijadikan reboiling
stripper setelah dipanaskan terlebih dahulu di Reboiler
7-1 dengan media steam dan sisa bottom produk
dialirkan menuju Cooler 4-2/3 lalu dipompakan dengan
Pompa P-32/33 ke storage tank sebagai produk LKD
Bottom produk Kolom 1-1 ditarik dengan Pompa P-
3/4A/4B menuju Furnace II (F2C1) hingga mencapai
temperature 325oC sebagai feed Kolom 1-2.

Kolom 1-2
Feed Kolom 1-2 (oulet F2C1) masuk pada tray 10.
Tekanan Kolom 1-2 adalah 0,3 kg/cm2g.
Top produk Kolom 1-2 dikondensasikan menggunakan
Kondenser 5-1/2/3/4, lalu masuk ke Accumulator 8-3.
Kondensat dari Accumulator tersebut dipompakan
dengan pompa P-38/39 ke storage tank sebagai produk
HKD
Side stream Kolom 1-2 dari tray 32 ditarik dengan
Pompa P-5/6, lalu didinginkan menggunakan HE6-3/7A
dan Cooler 4-8/9. Stream outlet Cooler dikembalikan ke
Kolom 1-2 sebagai refluks
Side stream dari tray 20-26 dengan temperature 270 oC
dialirkan ke Stripper (2-1). Top produk stripper
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
dikembalikan ke kolom, sedangkan bottom produk
dengan temperature 262oC dialirkan ke HE6-8 dan
Cooler 4-1/6 lalu dipompakan dengan pompa P-36/37 ke
storage tank sebagai produk LCT/SGO
Side strem dari tray 12-17 dialirkan ke Stripper (2-3).
Top produk stripper dikembalikan ke Kolom 1-2,
sedangkan bottom produk Stripper didinginkan dengan
HE6-8 dan Cooler 4-1/6, lalu dipompakan dengan
Pompa P-34/35 ke storage tank sebagai produk HCT
Bottom produk dengan temperature 315 oC sebagian
dipanaskan menggunakan Furnace II (F2C2) hingga
mencapai temperature 365oC sebagai reboiling Kolom
1-2, sedangkan sebagian lagi dipompakan dengan
pompa P-9/10A/10B menuju Heat Exchanger yang
dibagi menjadi dua stream secara paralel yaitu stream
pertama menggunakan HE6-1/2/3 dan stream kedua
menggunakan HE6-5A/6A dan HE6-5B/6B/7B. Outlet
kedua HE tersebut di mix lalu didinginkan lebih lanjut
menggunakan HE6-7/8/9/10 dan Box Cooler 4-17/18.
Bottom produk Kolom 1-2 yang telah didinginkan
tersebut dipompakan ke tanki sebagai produk Long
Residue dan sebagian lagi dialirkan sebagai feed HVU

Kolom 1-3
Feed Kolom 1-3 (Top produk Kolom 1-1) dengan
temperature 145oC masuk pada tray 10. Tekanan Kolom
1-3 adalah 0,8 kg/cm2g
Top produk Kolom 1-3 dengan temperature 105 oC
dikondensasikan melalui Kondenser 5-5/6/7/8/12
sebelum masuk ke Accumulator 8-1
Uncondensable gas di Accumulator 8-1 menjadi produk
gas, sedangkan kondensat dipompakan dengan Pompa
P-16/17 sebagai feed Kolom 1-4
Side stream dari tray 130oC dengan temperature 130oC
diumpankan ke Stripper (2-4). Top produk stripper
dikembalikan ke kolom 1-3, sedangkan sebagian
bottom produk stripper dijadikan reboiling stripper
setelah dipanaskan terlebih dahulu menggunakan
Reboiler 7-5 dengan media steam, dan sebagian bottom
produk lagi dengan temperature 120 oC didinginkan
melalui Cooler 4-12 dan dipompakan dengan Pompa P-
28/29 ke storage tank sebagai produk Naphta II
Bottom produk Kolom 1-3 sebagian dipanaskan dengan
Reboiler 7-4 dengan media steam untuk dijadikan
sebagai reboiling Kolom 1-3, sedangkan sebagian lagi
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
didinginkan menggunakan Cooler 4-13/14, lalu
dipompakan dengan pompa P-30/31 ke storage tank
sebagai produk Naphta IV / LAWS

Kolom 1-4
Feed Kolom 1-4 (Distillate Accumulator 8-1) masuk pada
tray 8. Tekanan Kolom adalah 0,8 kg/cm2g
Top produk Kolom 1-4 dikondensasikan melalui
Kondenser 5-9/10/11, lalu masuk ke Accumulator 8-2.
Uncondensable gas di Accumulator 8-2 menjadi produk
gas, sedangkan distillatenya dipompakan dengan
Pompa P-18/19, sebagian dikembalikan sebagai refluks
Kolom 1-4, dan sebagian lagi menjadi produk TOP
Bottom produk Kolom 1-4 dengan temperature 100oC
sebagian dipanaskan menggunakan Reboiler 7-8
dengan media steam hingga mencapai temperature
127oC untuk dijadikan sebagai reboiling Kolom 1-4,
sedangkan sebagian lagi didinginkan dengan Cooler 4-
15/16/E-85 lalu dipompakan dengan Pompa P-28/29 ke
storage tank sebagai produk Naphta I

Unit CD-5
Post Test TA
Plant Test 2008 Pre Test TA 2009
2009
N
Stream T/D % T/D % T/D %
o
1 Feed
Crude
3,833.2 3,441.0 4,217.7
2 Product
Gas 2.2 27.0 0.8 0.6
SR Tops 82.7 0.7 41.0 1.2 23.9 2.3
Naphtha-1 10.1 327.4 9.5 10.7
Naphtha-2 27.2 4.7 171.7 5.0 97.6 6.1
Naphtha-4 1.6 61.9 1.8 1.7
LKD 386.4 7.9 345.4 10.0 450.2 6.5
HKD 7.6 232.6 6.8 8.5
LCT 179.6 7.2 8.4 256.0 4.7
HCT 6.8 288.5 6.0 11.8
Long 62.5 50.9 50.5 73.8 47.2
Residue 0.3 207.6 - -
Loss 303.6 273.8
1,738.8
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
289.5 - 356.9

277.4 198.5

262.3 495.8

1,949.9 1,991.7
-
12.1

TOTAL 100.0 100.0 100.0


3,833.2 3,441.7 4,218.1

DESKRIPSI PROSES UNIT GAS PLANT

Deskripsi Proses BB Distiller

Absorber Column (1-1):


Feed yang berupa Gas dan cairan terdiri dari campuran
Methane, ethane, Propane, Propylene, Buthane Butylene, dan
Tops (Light Naphtha) masuk ke kolom Absorber 1-1.
Feed Gas masuk pada tray no.16 sedangkan feed Liquid masuk
pada tray no.14. absorber column merupakan buble cap tray
column dengan jumlah tray 48 buah, tingi 31,55 m dan diameter
2 m. Pada puncak kolom absorber di pompakan Lean Oil
(Kerosine) yang berfungsi untuk menyerap (Absorb) komponen-
komponen C3 dan yang lebih berat.
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Top produk kolom absorber disebut drying gas, terdiri dari gas
methane, ethane, dan sedikit propane propylene dialirkan ke
Liquid trap 6-3 dan selanjutnya sebagai produk Refinery fuel gas,
sedangkan bottom produk berupa Lean oil dan C3 sebagian
dikembalikan ke kolom sebagai reboiling melalui reboiler 7-1/2
dan sisanya dialirkan ke kolom Depropanizer sebagai feed
melalui Accumulator 9-1.
Agar propane dapat seminimal mungkin terdapat dalam dry
gas (<15%wt) maka :
1.
suhu top absorber max 45 o C
2.
Tekanan kolom 20-21 kg/cm2
3.
Ratio lean oil: intake gas = 1,8:2,0

Untuk mengatur temperatur top kolom, maka kolom Absorber


dilengkapi dengan 3 (tiga) buah intercooler, yaitu :
1 (satu) buah intercooler untuk mendinginkan fat oil (lean oil
yg sudah menyerap propane) dari tray no.46 dan kembali ke
tray no.45.
2 (dua) buah intercooler untuk mendinginkan fat oil dari tray
no.31 dan kembali ke tray no.30.

Depropanizer Column (1-2).


Kolom ini berdiameter 2,1 meter, tinggi 30,5 meter, dan 48 tray.
Feed dari bottom kolom Absorber dipompakan dengan Pompa 4-
4/5 masuk ke kolom Depropanizer pada tray no.18. Untuk
flexibilitas operasi dan variasi komposisi feed maka feed dapat
masuk ke plate no 14, 22, 31, dan 32.
Top produk kolom Depropanizer didingi nkan melalui Condenser
5-1/2/3/4 dan masuk Accu tank 8-11. Gas keluar dari top accu
tank 8-11 sebagai produk refinery Fuel Gas, sedangkan bottom
accu 8-11 dipompakan dengan pompa P-11/12 sebagian sebagai
Reflux dan sisanya sebagai produk Propane. Agar propane
propylene dapat dipisahkan dengan baik yaitu mengandung
isobuthane kurang dari 1,0%wt, maka suhu top column dijaga
agar tidak melebihi dari 43 o C. Hal ini dapat dicapai dengan
mengatur reflux ke top column. Dengan adanaya reflux tersebut
maka suhu bottom depropanizer column akan turun sehingga
propane propylene masih terbawa dalam bottom produk. Maka
untuk menguapkan propane propylene yang terbawa didalam
bottom product diperlukan pemanasan melalui reboiler. Bottom
produk kolom Depropanizer sebagian dikembalikan ke kolom
sebagai reboiling melalui Reboiler 7-3/4 dan sisanya dialirkan ke
kolom Debuthanizer (1-2) sebagai feed. untuk bottom
temperature diatur 160-170, tekanan 17 kg/cm2.

Debuthanizer Column (1-3).


oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Kolom ini berfungsi untuk memisahkan butan butylene yang
terdapat dalam feed, kolom ini berdiameter 2,4 meter, tinggi 28
meter, dan 44 tray (bubble cap tray)
Feed dari bottom kolom Depropanizer dipompakan dengan P 7-
5/6 masuk ke kolom Debuthanizer pada tray no.22, tapi untuk
flexibilitas operasi feed dapat masuk ke salah satu tray tray no
6, 10, 14, atau 23.
Top produk kolom Debuthanizer didinginkan melalui Condenser
5-5/6/7/8/9/10 dan masuk Accu tank 8-12. Gas keluar dari top
accu tank 8-12 sebagai produk refinery Fuel Gas, sedangkan
bottom accu 8-12 dipompakan dengan pompa P-9/10 sebagian
sebagai Reflux dan sisanya sebagai produk Fresh BB, dan dikirim
ke BB treater.
Bottom produk kolom Debuthanizer sebagian dikembalikan ke
kolom sebagai reboiling melalui Reboiler 7-5/6 dan sisanya
dialirkan ke kolom Stripper (1-4) sebagai feed.

Stripper Column (1-4).


Feed dari bottom kolom Debuthanizer masuk ke kolom Stripper
(1-4) pada tray no.23. Untuk flexilibilitas operasi, feed juga
dapat dimasukan ke tray no 27 dan 31. Kolom ini berukuran 1,8
meter dan tinggi 26 meter, merupakan kolom dengan bubble
cap tray, jumlah tray 40 buah. Top produk kolom Stripper
didinginkan melalui Condenser 5-11/12 dan selanjutnya masuk
Accu tank 8-13. Bottom accu tank 8-13 dipompakan dengan
pompa P-7/8 sebagian sebagai Reflux dan sisanya sebagai
produk Stabilized Crack Top.
Bottom produk kolom Stripper sebagian dikembalikan ke kolom
sebagai reboiling melalui Reboiler 7-7 dan sisanya dialirkan ke
Surge tank Lean Oil 9-2. Dengan pompa P-3/4 setelah melewati
cooler 4-6 dan 4-4/5 Lean Oil disirkulasikan kembali ke kolom
Absorbsi. Untuk memanaskan Reboiler 7-1/2, 7-3/4, 7-5/6, dan 7-
7 digunakan sirkulasi Heating Oil (HCT) melalui Heating Oil surge
tank 9-3 dan dapur. Agar pemisahan baik maka temperature to
80 o C dan bottom 165 o C.

Unit BB Distillation
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
1 Feed 242.2
Gas 21.4 9.6
Comprimate 30.4 13.7
Condensate 11.7 5.3
Crude Butane 178.7 80.3

2 Product
Gas 26.3 10.9
Propane 8.5 3.5
Fresh BB 61.9 25.6
BB Tops 145.4 60.1
TOTAL 242.2 100.0

Deskripsi Proses BB Treating

Feed (untreat BB) dari BB destilasi masuk bersama-sama caustic


Soda ( 35 OBe) kedalam Mixer ke Caustic soda Settler 9-26
untuk dihilanhkan senyawa-senyawa belerang (H2S, mercaptan,
carbonyl sulfide, disulfide,dll) yang terkandung didalam butane
butylene. Pencucian dilakukan agar senyawa-senyawa tersebut
tidak meracuni catalyst bila BB dipakai sebagai feed untuk
Polinerisasi, disamping itu juga agar memenuhi spesifikasi
copperstrip corrosion bila BB dipakai untuk LPG dan komponen
blending mogas/avigas. Setelah bereaksi maka caustic soda
mengendap dan keluar melalui bagian bawah settler,
selanjutnya dengan pompa P-6/7 dipompa kan kembali ke feed
sebagai caustic circulation.

Buthane Butylene keluar dari bagian atas caustic soda settler 9-


26 dan seterusnya bersama dengan injeksi Air masuk ke Water
settler 9-25 melalui Mixer. Berdasarkan perbedaan berat
jenisnya maka air akan mengendap dan keluar pada bagian
bawah settler 9-25 yang selanjutnya di drain ke parit, sedangkan
treated Buthane butylene keluar dari bagian atas settler 9-25
dan mengalir menuju Final settler 9-29 yang digunakan untuk
memisahkan entrin-ment air. Treated Buthane Butylene keluar
dari bagian atas final settler 9-29 dan selanjutnya mengalir ke
tanki penampung (T-1207/1208 untuk treated BB ex BB-Distiller)

Feed (untreat BB) dari BB sungai gerong masuk bersama-sama


dengan injeksi Air masuk ke Water settler 9-31 melalui Mixer.
Berdasarkan perbedaan berat jenisnya maka air akan
mengendap dan keluar pada bagian bawah settler 9-31 yang
selanjutnya di drain ke parit, sedangkan treated Buthane
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
butylene keluar dari bagian atas settler 9-31 dan mengalir
menuju Final settler 9-30 yang digunakan untuk memisahkan
entrin-ment air. Treated Buthane Butylene keluar dari bagian
atas final settler 9-30 dan selanjutnya mengalir ke tanki
penampung (T-1205/ 1206 untuk treated BB ex Stabilizer S.
Gerong).
Water treating (Washing) dimaksudkan untuk melarutkan alkyl
Amine dan entrainment Caustic Soda. Maksimum kadar
Mercaptan sulfur (RSH) dalam treated BB = 20 ppm, apabila
kadar RSH > 20 ppm maka Caustic soda circulation diganti
dengan yang baru

Deskripsi Proses Unit Polimerisasi

Feed BB dipompakan dengan P-1/2/3/4 dari tank 1205/06 ke


convertor section. Ada tiga set convertor section: A set, B set, C set.
Tiap set terdiri dari 3 convertor. Jadi 9 convertor yang dipasang
secara pararel dengan kapasitas 30t/day per convertor.
Sebelum masuk convertor feed dipanaskan dalam preheater 6-
1/3/5 dan final heater 6-2/4/6 oleh heating oil ( solar) yang telah
dipanaskan dulu dalam furnace.
Dari final heater heater BB masuk ke convertor section yang berupa
tube/shell equipment. Bagian tube diisi dengan catalyst ( P2O5) yg
berbentuk pellet.
BB yang direaksikan masuk kedalam tube melewati catalyst
sehingga terjadi reaksi yang diinginkan.

Tiap set convertor berisi 9 drum catalyst @ 200kg = 1800kg. Reaksi


polymerisasi berlangsung pada tekanan dan temperatur yang tinggi
yaitu 32 kg/cm2 dan 160 o C
Untuk memanaskan sampai suhu reaksi maka kedalam bagian shell
dari convertor dialirkan heating oil. Jika reaksi polymerisasi sudah
berjalan normal maka solar yang mengalir melalui shell bersifat
sebagai pendingin juga pemanas. H.O ini disirkulasikan. Reaktor
product selanjutnya dialirkan kedalam bagian stabilizer column 1-1
untuk mengalami pemurnian.

Stabilizer column berfungsi sebagai pemisah butane dari polymer


hasil reaksi. Top product dari stabilizer column didinginkan dengan
cooler 5-1/2/3/4 kemudian melalui accu tank 8-1. Top product
dialirkan ke flare,sedangkan bottom dari accu tank 8-1 didinginkan
lagi dengan cooler 4-8/9 dan disebut residual butane butylene
merupakan campuran dari isobutene, normal nutane, sisa butan
butylene dan sedikit propane propylene. ResBB tersebut disimpan
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
didalam tanki 1207/08 untuk dipakai sebagai feed Alkylation unit.
Stabilizer column itu berukuran diameter 1,3 meter dan tinggi 14
meter, merupakan bubble cap tray column dengan jumlah tray 25
buah. Agar pemisahan butane butylene dari stabilizer column ini
berjalan bail, pentan dalam top product = nol, maka suhu top di
tahan 60 o C dan bottom 15 o C pada tekanan 6kg/cm2. Maka
bottom product stabilizer column 1-1 melalui cooler 4-10/11/5/6
dialirkan ke tanki O sebagai product polymer. Polymer ini
merupakan component mogas yang mempunyai octane tinggi.

Deskripsi Proses Unit Alkylasi

Unit Alkylasi meliput garis besar sebagai berikut :


- Bagian reaktor.
- Bagian destilasi.
- Bagian penghasil isobutane.

Adapun aliran prosesnya sebagai berikut :


Pada Bagian Reaktor :

1. Feed dari tanki 1207/08 sebelum masuk reaktor bersama


isobutane recycle didinginkan pada HE 6-2/3 produk reaktor
sampai 25 o C.
2. Selanjutnya aliran ditampung di settler 8-8 untuk
mencampur feed dan memisahkan airnya, supaya tidak
mengencerkan katalis asam sulfat yang bisa menurunkan
kecepatan reaksi alkylasi dan meninggikan konsumsi asam.
3. Aliran dari feed settler dengan asam dan sirkulasi produk
reaktor bersama-sama memasuki propane chiller 3-3/1/2
dengan pompa P45/20/24, untuk didinginkan sampai 3-10 o C,
dan selanjutnya dimasukkan ke reactor 2-3/1/2.
4. Reaktor terdiri dari 3 rangkaian paralel, berupa vessel
vertikal dengan dengan perforated plate. Reaksi alkylasi
berlangsung pada 3-8 o C pada emulsi HC dengan asam
sulfat, dengan bantuan mixing oleh perforated plate.
Produk keluar dari bottom, sebagian disirkulasikan ke
reaktor melalui propane chiller dan sebagian lain mengalir
ke reaktor separator dengan kekuatan tekanan reaktor 4.5-5
kg/cm2.
5. Dari reaktor separator dibuang ke parit, sedang HC dari
top disempurnakan pemisahan asamnya di final separator.
6. Bottom dari final separator dibuang ke parit, sedang HC dari
top dipompa ke caustic settler untuk membebaskan dari asam.
Caustic diganti setelah kandungan minimum 40 g/l. HC keluar
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
dari caustic settler berupa campuran alkylasi, butane,
isobutane dan propane, untuk dikirim ke bagian destilasi.
7. Untuk mencapai temperatur rendah di reaktor maka
digunakan propane chiller, untuk mendapatkan propane cair
yang dingin dipakai sistem propane refrigeration. Propane cair
setelah dikeringkan dengan CaCl2 dalam propane dryer
ditampung dalam refrigerant accumulator. Selanjutnya propane
mengalami siklus ekspansi yaitu : evaporasi, kompresi dan
kondensasi. Sewaktu evaporasi propane diserap panas dari
sekitarnya sehingga mendinginkan sistem.

Pada Bagian Destilasi :

1. Aliran produk reaktor pertama memasuki stabilizer column,


yang beroperasi pada tekanan kolom 7.5 kg/cm 2, temperatur
top 56 o C dan bottom 165 o C. Kolom ini berfungsi
memisahkan butane, isobutane dan propane dari produk
alkylatenya.
Top produk berupa campuran butane, isobutane dan propane
yang akan dimasukkan ke Deisobutanizer. Bottom produk
berupa light dan Heavy alkylate dengan tekanan sendiri
dimasukkan ke Rerun Column.
2. Pada deisobutanizer yang beroperasi pada tekanan 8.5
kg/cm2, temperatur top 60 o C bottom 78 o C ini dipisahkan
propane dan isobutane pada top kolom dan n-butane 96 % pada
bottom yang akan dialokasikan ke tanki LPG / butane atau
komponen pengatur mogas pool.
Aliran propane dan isobutane selanjutnya dikirim ke kolom
depropanizer.
3. Pada depropanizer yang beroperasi pada tekanan 16 kg/cm 2,
temperatur top 47 o C bottom 90 o C ini dipisahkan propanenya
yang akan dialokasikan ke propane chiller atau sebagai
LPG/Propane sebagai top produk.
Bottom yaitu isobutane akan dikirim sebagai recycle ke reaktor
setelah melewati cooler.
4. Pada Rerun column yang beroperasi pada tekanan 0.2
kg/cm2, temperatur top 105 o C bottom 205 o C ini feednya
berasal dari bottom stabilizer column, disini dipisahkan sebagai
top produk light alkylate yang merupakan produk utama unit,
dan pada bottom berupa heavy alkylate yang akan digunakan
sebagai odourless solvent dan lean oil pada unit
polymerisasi.

Pada Bagian Penghasil Isobutane :


oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
1. Bila isobutane tidak mencukupi untuk feed di unit maka
bagian ini akan dioperasikan. Feed berupa fresh atau res. BB
dimasukkan ke deisobutanizer column. Disini terjadi
pemisahan n-butane (+) sebagai bottom dan isobutane (-)
sebagai top produk, pada top produk selanjutnya dialokasikan
ke depropanizer.
2. Pada depropanizer akan didapatkan propane pada top
produk, dan isobutane sebagai bottom produk yang akan
dialokasikan untuk feed reaktor.

Untuk memanaskan / menaikkan : Temperatur keempat kolom di


unit alkylasi dilaksanakan sistem sirkulasi heating oil yang akan
memanaskan reboiler kolomnya.
Pemanasan heating oil dilakukan dalam dapur pada temperatur
200 o C, brander di dapur menggunakan gas.

Deskripsi Proses Unit Stabilizer C/A/B

Stabilizer C/A/B merupakan tiga unit (kolom) terpisah, dimana


Stab-B merupakan kelanjutan dari Stab-C dan Stab-A.

Stabilizer C
Feed (SR-Tops) dari tanki O dipompakan dengan booster pump
ke Unit Stabilizer, dengan pompa Feed P-4/5 dipompakan melalui
HE. 6-1/6-4 dan selanjutnya masuk ke Kolom Stabilizer sebagai
feed.
Top produk dari stabilizer-C didinginkan dengan condenser 5-1/5-
2 dan kemudian masuk ke Accu tank (8-1). Bottom dari accu
tank 8-1 dengan pompa P-6/7 dipompakan sebagian sebagai
reflux dan sebagian lagi sebagai feed Stabilizer-B.
Gas yang tidak terkondensasi pada accu tank 8-1 dialirkan ke
SRMGC.
Bottom produk Stabilizer kolom sebagian dikembalikan sebagai
reboiling dan sebagian lagi didinginkan melalui HE.6-1/6-4 dan
Cooler 4-5/4-8 yang selanjutnya di pompakan ke tanki
penampung sebagai produk Dip Top (LOMC).

Stabilizer A
Feed (SR-Tops) dari tanki O dipompakan dengan booster pump
ke Unit Stabilizer, dengan pompa Feed P-9/10 dipompakan
melalui HE. 6-1/6-2 dan selanjutnya masuk ke Kolom Stabilizer
sebagai feed.
Top produk dari stabilizer-C didinginkan dengan condenser 5-4/5-
6 dan kemudian masuk ke Accu tank (8-2). Bottom dari accu
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
tank 8-2 dengan pompa P-25/26 dipompakan sebagian sebagai
reflux dan sebagian lagi sebagai feed Stabilizer-B.
Gas yang tidak terkondensasi pada accu tank 8-2 dialirkan ke
SRMGC.
Bottom produk Stabilizer kolom sebagian dikembalikan sebagai
reboiling dan sebagian lagi didinginkan melalui HE.6-1/6-2 dan
Cooler 4-6/4-7 yang selanjutnya dengan pompa P-25/26 di
pompakan ke tanki penampung.

Stabilizer B
Feed Stabilizer-B adalah Top produk (bottom Accu tank 8-1 dan
8-2) dari Stabilizer-C dan A yang sebelumnya telah dipanaskan
melalui HE.6-1/6-2.
Top produk dari stabilizer-B didinginkan dengan condenser 5-4/5-
5 dan kemudian masuk ke Accu tank (8-2). Bottom dari accu
tank 8-2 dengan pompa P-25/26 dipompakan sebagian sebagai
reflux dan sebagian lagi sebagai produk Raw Buthane.
Gas yang tidak terkondensasi pada accu tank 8-2 dialirkan ke
SRMGC.
Bottom produk Stabilizer kolom sebagian di kembalikan sebagai
reboiling dan sebagian lagi didinginkan melalui HE.6-1/6-2 dan
Cooler 4-6/4-7 yang selanjutnya dengan pompa P-25/26 di
pompakan ke tanki penampung sebagai produk SBPX-40B.

Unit Stabilizer C/A/B


Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed
SR Tops 500.0

2 Product
Gas 15.0 3.0
Raw Butane 72.0 14.4
SPBX 40 B 199.0 39.8
Dip Tops 214.0 42.8

TOTAL 500.0 100.0

Deskripsi Proses Unit SRMGC


oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Unit ini terdiri dari 4 buah kompresor. Kompresorkompresor ini
digerakkan oleh motor bakar yang berbahan bakar gas.
Unit SRMGC berfungsi untuk menempa gas yang dihasilkan
oleh unit Crude Distiller (CDU II, III, IV, dan V), Stabillizer C/A/B,
Thermal Reforming, dan Redistiller I/II kilang Plaju. Proses yang
terjadi dalam unit ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Umpan fraksi gas yang berasal dari pengolahan di CD
II/III/IV/V, dan Stab C/A/B dimasukkan ke dalam sebuah buffer tank
(9-1) agar kondensat yang terbawa dalam fraksi gas tersebut dapat
dipisahkan. Gas yang sudah terbebas dari kondensatnya
dikeluarkan dari tangki (9-1) dengan tekanan 0.8 K. Gas tersebut
kemudian dinaikkan tekanannya dalam empat buah kompresor (C-
1/2/3/4) yang dipasang paralel sampai mencapai tekanan 5.5 K.
Gas hasil kompresi kemudian didinginkan oleh cooler (4-1/2/3/4)
dan dimasukkan ke tangki akumulator (9-2). Gas yang tidak
terkondensasi pada tangki (9-2) diumpankan ke unit BBMGC untuk
dinaikkan kembali tekanannya. Kondensat yang terbentuk pada
tangki (9-2) dikeluarkan dan digabung dengan aliran kondensat dari
tangki (9-1) untuk kemudian diumpankan ke unit BB distiller
bersamasama dengan kondensat dari unit BBMGC. Kondensat
kondensat ini disebut sebagai comprimate.

Unit SRMGC
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed 222.6
Gas ex Unit CD- 6.3 2.8
2 43.1 19.4
Gas ex Unit CD- 91.2 41.0
3 82.0 36.8
Gas ex Unit CD-
4
Gas ex Unit CD-
5
2 Product
Compressed 116.0 52.1
Gas 106.6 47.9
Condensed Gas
TOTAL 222.6 100.0
oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

t
Deskripsi Proses Unit BBMGC

Sama seperti unit SRMGC, unit BBMGC berfungsi untuk menaikkan


tekanan fraksi gas. Gas yang dikompresi pada unit ini adalah gas
yang berasal dari unit SRMGC. Kompresi ini dilakukan oleh tiga
buah kompresor (MGC-1/2/3) yang dipasang paralel. Proses yang
terjadi dalam unit ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Gas dari SRMGC masuk ke tangki 1201 dengan tekanan 4,1 kg/cm2.
Fasa gas dari top tangki 1201 yang terdiri dari C4 dan yang lebih
ringan dan fraksi berat yang terikut akan dipanasi di evaporator 3-1
dengan steam coil. Dari outlet evaporator masuk ke dalam
kompresor MGC-1/2/3 gas akan ditekan menjadi 22 kg/cm 2,
kemudian didinginkan dengan cooler 4-7/8/9/10. Dari cooler
dimasukkan ke comprimate accu tank 8-1/2/3/4. Disini terbentuk 2
fasa, gas atau res gas dan cairan atau comprimate. Pada
comprimate accu tank ini dilakukan pendrainan air .Kemudian
comprimate ditampung di accu tank 8-5.

Unit BBMGC
Plant Test 2008
N
Stream T/D %
o
1 Feed
Gas 51.8

2 Product
Gas 21.4 41.3
Dip Tops 30.4 58.7

TOTAL 51.8 100.0


oc
es

es

D-
Pr

cr

ni
ip

G
D

C
ti

n
o
s

Das könnte Ihnen auch gefallen