Sie sind auf Seite 1von 31

AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energy yang

diperoleh dari proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua

mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Pada hewan atau tumbuhan

yang berderajat tinggi enzim yang di sediakan untuk keperluan

metabolisme reatif stabil, selama terjadi perkembangan individu memang

terjadi perubahan susunan enzim, akan tetapi pada pergantian

lingkungan perubahan itu sangat kecil. Metabolisme merupakan

serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup.

Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan

anabolisme. Metabolime ini selalu terjadi dalam sel hidup karena di

dalam sel hidup terdapat enzim yang diperlukan untuk membantu

berbagai reaksi kimia yang terjadi. Suatu proses reaksi kimia yang terjadi

dapat menghasilkan energi dan dapat pula memerlukan energi untuk

membantu terjadinya reaksi tersebut.

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana

melihat aktivitas biokimia mikroorganisme dari suatu sampel

C. Maksud Percobaan

Adapun maksud pada percobaan ini untuk mengetahui dan

memahami aktivitas biokimia mikroorganisme dari sampel dengan kode

SPSE.

D. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dilakukan percobaan ini untuk melihat aktivitas

biokimia mikroorganisme yang dilakukan dengan beberapa uji yaitu Uji

TSIA, Hidrolisis Glukosa, Hidrolisis sukrosa , Uji Voges Praskouer,

Hidrolisis Laktosa, Uji Motilitas , Metil red , Gelatin , Hidrolisis lemak,

Hidrolisis Karbohidrat, dan Uji katalase dari sampel mikroba dengan kode

SPSE.

E. Manfaat Percobaan

Adapun manfaat percobaan ini adalah mengetahui aktivitas

biokimia mikroorganisme berdasarkan Uji TSIA, Hidrolisis Glukosa,

Hidrolisis sukrosa , Uji Voges Praskouer, Hidrolisis Laktosa, Uji Motilitas ,

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Metil red , Gelatin , Hidrolisis lemak, Hidrolisis Karbohidrat, dan Uji

katalase dari sampel mikroba dengan kode SPSE.

F. Kerangka Pikir

Uji TSIA

Hidrolisis Glukosa

Hidrolisis sukrosa

Uji Voges Praskouer

Sam Hidrolisis Laktosa Aktivitas


pel Biokimia
Mikroba Mikroorganisme
Uji Gelatin

Uji Motilitas

Hidrolisis lemak

Hidrolisis

Karbohidrat

Uji Katalase

Uji Metil Red

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Mikroorganisme seperti halnya juga makhluk hidup yang lainnya,

memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Energi ini diperoleh

dari lingkungan sekitarnya dalam bentuk senyawa kimia tertentu yang

dapat diurai. Kemampuan mikroorganisme untuk mengurai senyawa

tertentu dan mensintesa senyawa yang baru merupakan sifat khas masing-

masing mikroorganisme. Semua aktivitas metabolisme ini hamper

seluruhnya dapat diamati, bahkan dapat diukur kekuatannya. Reaksi

metabolisme ini berbeda untuk setiap mikroorganisme, sehingga hal ini

merupakan sifat yang sangat penting untuk mengidentifikasi

mikroorganisme (Anonim, 2009).

Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada

makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (biosintesis) yaitu reaksi

biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-

molekul yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam

amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan

katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan

molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih

sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel

(Waluyo, 2004).

Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari

interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen

kimia. Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu

sebagai sumber karbon dan sumber energi (Waluyo, 2004).

Aktivitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim.

Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis enzim yaitu

endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang bekerja dalam

sel. Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat

katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel

dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat

hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan molekul

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

kompleks menjadi molekul yang molekul-molekul yang lebih sederhana.

Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan

digunakan untuk kepentingan sel (Waluyo, 2004).

Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi

bakteri antara lain (http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/):

a. Indol

Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat.

Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan

(cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya

bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber

carbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs.

Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim

terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat

digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein.

b. MR-VP

1. Uji MR

Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah

setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini

mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP.

Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH

sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil

ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH serendah itu maka

indikator tersebut menjadi merah. Hal ini menandakan bahwa

bakteri ini peragi asam campuran.

2. Uji VP

Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada

medium setelah ditambahkan -napthol dan KOH, artinya hasil

akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin).

c. SIM

Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat

adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar

inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang

diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagella. Dari

uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini menghasilkan

Hidrogen Sulfit (H2S).

d. Simmons Citrate

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan

tidak terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak

mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa

sitrat ke dalam sel.

e. TSIA

Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah

karena bakteri bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak

memfermentasi laktosa dan sukrosa.

Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan Co2

dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar. Pembentukan H2S

positif ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam, endapan ini

terbentuk karena bakteri mampu mendesulfurasi asam amino dan

methion yang akan menghasilkan H2S, dan H2S akan bereaksi dengan

Fe++ yang terdapat pada media dan menghasilkan endapan hitam.

Pada media daerah butt media berubah berwarna kuning ini

menandakan bakteri memfermentasi glukosa. Media ini biasanya

digunakan untuk membedakan Salmonella dan Shigella dengan bakteri

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Gram negatif bentuk batang lainnya bedasarkan pola fermentasi

penghasil hydrogen sulfide. Untuk pengamatan pola-pola pengunaan

karbohidrat. TSIA agar mengadung laktosa dan sukrosa dalam

konsentrasi 1%, glukosa 0,1% dan phenol red sebagai indicator yang

menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning

dalam suasana asam. TSIA juga mengandung natrium trisulfat, yaitu

suatu substrat untuk penghasil H2S, ferro sulfat menghasilkan FeS

(precipitat), berwarna hitam untuk membedakan bakteri H2S dengan

bakteri-bakterinya.

f. Uji gula-gula (Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu

memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi

perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna

kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa.

Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham

yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil

fermentasi berbentuk gas.

Metabolisme pada bakteri pada dasarnya seperti yang terjadi pada

sel-sel organisme lain secara umum. Reaksi metabolisme terdiri atas dua

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

proses yang berlawanan. Metabolisme pertama adalah sintesis

protoplasma dan penggunaan energi disebut anabolisme. Metabolisme

kedua yaitu suatu proses oksidasi substrat yang diikuti perolehan energi

disebut katabolisme (Hadioetoma, 1993).

Keadaan yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah (Fardiaz,

1992) :

1. Konsentrasi enzim
2. Konsentrasi substrat
3. pH
4. Suhu

Setiap enzim berfungsi optimal pada pH dan temperatur tertentu.

Suhu yang sangat rendah dapat menghentikan aktivitas enzim tetapi tidak

menghancurkannya. Aktivitas enzim diatur melalui 2 cara yaitu (Irianto,

2006) :

1. Pengendalian katalisis secara langsung dan

2. Pengendalian genetik.

Mekanisme enzim katalase memecah H2O2 yaitu saat melakukan

respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya

H2O2. Bakteri yang memiliki kemampuan memecah H2O2 dengan enzim

katalase maka segera membentuk suatu sistem pertahanan dari toksik

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

H2O2 yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan memecah

H2O2 menjadi H2O dan O2 dimana parameter yang menunjukkan adanya

aktivitas katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen

seperti pada percobaan yang telah dilakukan. Dengan enzim katalase,

H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut (http://dunia-

mikro.blogspot.com/search/label/foodtechnology):

2H2O2 --> 2H2O + O2

B. Uraian Sampel/Bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : Aqua Destillata

Sinonim : Aquades, air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa

dan tidak mengandung bahan kimia yang

dapat membahayakan tubuh

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Alfa Naftol (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : Alfa Naftol

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Nama lain : Alfa naftol

Pemerian : Hablur; tidak berwarna atau putih, atau

serbuk habur putih atau khas.

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) P

Rumus molekul : C10H7OH

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

3. Alkohol (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : Aethanolum

Sinonim : Etanol, alkohol

RM / BM : C2H6O / 46,07

Rumus Bangun : CH3-CH2-OH

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah

menguap dan mudah bergerak, bau khas,

rasa panas, mudah terbakar dengan

memberikan nyala biru yang tidak berasap

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam

kloroform P dan dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai antiseptik

4. H2O2 (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : Hydrogenperoxydum

Nama lain : Hidrogenperoksida

Pemerian : Tidak berwarna, hampir tidak berbau,

mudah terurai jika berhubungan dengan

zat organik.

Rumus kimia : H2O2

Berat molekul : 34,02

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

5. Iodium (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : Iodidum

Nama lain : Iodum

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti

logam; hitam kelabu; bau khas

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,

dalam 13 bagian etanol (95%) P, dalam lebih

kurang 80 bagian gliserol P, dan dalam

lebih kurang 4 bagian karbondisulfida P;

larut dalam kloroform P dan dalam

karbontetraklorida P

Rumus kimia : I2

Berat molekul : 253,8

Kegunaan umum : Antiseptik; anti jamur

6. KOH (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : Kalii Hydroxidum

Nama lain : Kalium hidroksida

Pemerian : Massa berbentuk batang, bongkahan, putih,

sangat mudah meleleh basa

Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dalam 3 bagian

etanol (95%) P

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Rumus molekul : KOH

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

7. Metil Merah (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Metil Red

Nama lain : Metil merah

Pemerian : Merah tua atau hablur lembayung

Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, larut dalam

etanol (95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai indikator

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat yang Digunakan

Autoklaf, botol spray, cawan petri, erlenmeyer, enkas, inkubator,

labu Erlenmeyer, lampu spiritus, ose bulat, ose lurus, oven, rak tabung,

spoit 1 dan 10 ml, dan tabung reaksi.

B. Bahan yang Dipakai

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Alkohol 70 %, aquadest steril, Galatin , H 2O2, 3%, iodium, kapas,

kertas label, Metil merah , Milk agar , MR-VP , SIM, Starch agar , dan TSIA.

C. Cara Kerja

1. Uji katalase
a. Diteteskan beberapa tetes larutan H2O2 3% di atas gelas objek
b. Diinokulasikan mikroba uji dengan ose, diletakkan di dalam

tetesan H2O2
c. Diamati adanya gelembung-gelembung O2 di dalam tetesan H2O2
2. Uji metil merah
a. MR-VP 10 ml
b. Dimasukkan dalam 2 tabung reaksi
c. Diambil sampel bakteri, diinokulasi
d. Diinkubasi 5 hari
e. Diteteskan 5 tetes indikator metil merah
f. Dimasukkan dalam 2 tabung tadi
g. Didiamkan selamac10 menit
h. Diamati perubahan yang terjadi
i. Bila berwarna berwarna merah (+) dan kuning (-).
3. Voges proskauer
a. 10 ml medium MR-VP
b. Diinkubasi 1 x 24 jam, satu hari
c. Ditambahkan 0,2 ml alfanaftol, 0,6 ml KOH indikator
d. Didiamkan selama10 menit
e. Diamati perubahan yang terjadi
f. Bila berwarna merah (+), kuning (-)
4. Hidrolisis glukosa, laktosa dan sukrosa
a. Disiapkan 3 tabung reaksi
b. Glukosa fenol red (tabung I) berisi tabung durham
c. Laktosa fenol red (tabung II) berisi tabung durham
d. Sukrosa fenol red (tabung III) berisi tabung durham
e. Diinokulasi biakan baktei ke ketiga tabung
f. Diinkubasi selama 1 x 24 jam
g. Diamati perubahan yang terjadi

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

h. Bila berwarna kurang merah (+), merah sekali (-)


5. Uji Pencarian gelatin
a. Dimasukkan medium gelatin 10 ml ke dalam 2 tabung reaksi
b. Diinokulasi dengan 1 ose bakteri
c. Diinkubasi selama 1 x 24 jam
d. Dimasukkan ke dalam lemari es selama 30 menit
e. Didiamkan 30 menit
f. Diamati perubahan yang terjadi
6. Uji TSIA
a. 10 ml TSIA
b. Dibiarkan memadat posisi miring
c. Diinokulasi secara goresan dan tusuk
d. Diinkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37OC
e. Diamati
7. Uji Hidrolisis lemak dan karbohidrat
a. Disiapkan 10 ml Milk agar dan Starch agar dalam cawan petri
b. Dibiarkan memadat
c. Diinokulasi secara gores
d. Diinkubasi 2 x 24 jam di inkubator pada suhu 37oC
e. Diamati ada tidaknya daerah bening di sekeliling biakan pada

cawan petri yang berisi Milk Agar.


f. Untuk medium Starch Agar ditambahkan beberapa tetes iodium

dan diamati terjadinya bagian yang tidak berwarna di sekitar

biakan.
8. Uji Motilitas
a. Dimasukkan medium SIM ke dalam tabung reaksi
b. Dibiarkan sampai memadat
c. Diinokulasi 1 ose bakteri secara lurus
d. Diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37OC.
e. Diamati.

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

1. Gambar Pengamatan

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1
2 3 4 5 6

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH


Mikroba: SPSE
150 270 163
AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Keterangan :

1. Uji TSIA (+)

2. Hidrolisis Glukosa (+)

3. Hidrolisis sukrosa (+ )

4. Voges Praskouer (-)

5. Hidrolisis Laktosa (+)

6. Uji Motilitas (-)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1 2 5
4
Mikroba: SPSE

Keterangan :

1. Metil red (+)

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

2. Gelatin (+)

3. Hidrolisis lemak (+)

4. Hidrolisis Karbohidrat (+)

5. Uji katalase (+)

2. Tabel hasil Pengamatan

No
Pengamatan Mikroba Uji

1 Uji TSIA +

2 Hidrolisis Glukosa +

3 Hidrolisis sukrosa +

4 Uji Voges Praskouer -

5 Hidrolisis Laktosa +

6 Uji Motilitas -

7 Metil red +

8 Gelatin +

9 Hidrolisis lemak +

10 Hidrolisis Karbohidrat +

11 Uji katalase +

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

B. Pembahasan

Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada

makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu

anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (biosintesis) yaitu reaksi

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-

molekul yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam

amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan

katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan

molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih

sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel.

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk melihat aktivitas

biokimia mikroorganisme yang dilakukan dengan beberapa uji yaitu Uji

TSIA, Hidrolisis Glukosa, Hidrolisis sukrosa , Uji Voges Praskouer,

Hidrolisis Laktosa, Uji Motilitas , Metil red , Gelatin , Hidrolisis lemak,

Hidrolisis Karbohidrat, dan Uji katalase dari sampel mikroba dengan kode

SPSE.

Uji katalase dilakukan untuk melihat adanya gelembung-

gelembung O2 yang terdapat pada sampel yang telah ditetesi pereaksi

H2O2.. Uji gelatin dilakukan untuk melihat organisme penghasil enzim

gelatinase yang mana memperlihatkan lingkaran di sekitar koloni.

Sedangkan uji motilitas dilakukan untuk meerlihat adanya penyebaran

yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Serta Uji TSIA

dilakukan untuk melihat terbentuknya H2S pada daerah butt dan slant.

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Pada uji Metil Red hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi

merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini

mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi

glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam

campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh

karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan

pH seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini

menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran.

Pada uji hidrolisis lemak dan karbohidrat hasilnya positif, hal ini

karena adanya zona hambatan yang terdapat disekeliling biakan pada

cawan petri. Sedangkan Pada uji katalase hasilnya juga positif, karena

adanya gelembung gas O2 yang terdapat pada H2O2 setelah disuspensikan

dengan sampel mikroba.

Uji hidrolisis Glukosa, Laktosa, dan Sukrosa dilakukan untuk

mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat.

Pada uji ini ketiganya uji tersebut hasilnya positif, artinya bakteri ini

membentuk asam dari fermentasi glukosa, laktosa dan sukrosa.

Pengujian dengan metil merah dilakukan untuk mengetahui

apakah bakteri dapat membentuk asam sedemikian banyaknya sehingga

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

dapat mengubah indikator metil merah menjadi merah. Menurut Voges

Proskauer pengujian yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah

dalam proses pertumbuhan organisme terbentuk asetil-metilkarbinol

sebagai produk antara (intermediate product) dan proses metabolisme

karbohidrat.

Dari hasil pengamatan, maka diperoleh pada uji Voges Praskouer

hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium

setelah ditambahkan -napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi

bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin).

Pada uji motilitas hasil yang diperoleh pada uji ini adalah negatif,

hal ini terlihat tidak adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar

disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan tidak adanya pergerakan dari

bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini tidak memiliki

flagella.

Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah karena

bakteri bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak

memfermentasi laktosa dan sukrosa. Pembentukan gas positif ini hasil

dari fermentasi H2 dan Co2 dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya

agar. Pembentukan H2S positif ditandai dengan adanya endapan

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

berwarna hitam, endapan ini terbentuk karena bakteri mampu

mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan H2S,

dan H2S akan bereaksi dengan Fe++ yang terdapat pada media dan

menghasilkan endapan hitam.

Hasil yang diperoleh pada percobaan uji aktivitas biokimia ini

adalah uji TSIA (+), hidrolisis glukosa (+), hidrolisis sukrosa (+ ), uji voges

praskouer (-), hidrolisis laktosa (+), uji motilitas (-), metil red (+), gelatin

(+), hidrolisis lemak (+), hidrolisis karbohidrat (+), dan uji katalase (+).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa uji TSIA

(+), hidrolisis glukosa (+), hidrolisis sukrosa (+ ), uji voges praskouer (-),

hidrolisis laktosa (+), uji motilitas (-), metil red (+), gelatin (+), hidrolisis

lemak (+), hidrolisis karbohidrat (+), dan uji katalase (+)

B. Saran

Diharapkan praktikan teliti dan hati-hati dalam mengambil

spesimen sebab dikhawatirkan medium agarnya terambil sehingga

preparat bakteri dan kapangnya tidak terlihat.

DAFTAR PUSTAKA

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Anonim. 2009. Tuntunan Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas


Muslim Indonesia. Makassar.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta.

Fardiaz, Srikandi. 1992. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo


Persada. Jakarta.

Hadioetoma, R. S., 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan


Prosedur Dasar Laboratorium. PT. Gramedia. Jakarta.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid I.


Yrama Widia. Bandung.

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhamadiyah Malang.


Malang.

http://dunia-mikro.blogspot.com/search/label/foodtechnology

http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/

LAMPIRAN

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

SKEMA KERJA

1. Uji katalase

Diteteskan bebrapa tetes larutan H2O2 3% di atas gelas objek

Diinokulasikan mikroba uji dengan ose, diletakkan di dalam tetesan H 2O2

Diamati adanya kelembung-gelembung O2 di dalam tetesan H2O2

2. Uji metil merah

MR-VP 10 ml

Dimasukkan dalam 2 tabung reaksi

Ambil sampel bakteri, diinokulasi

Diinkubasi 5 hari

Teteskan 5 tetes indikator metil merah

Dimasukkan dalam 2 tabung tadi

Diamkan 10 menit

Diamati perubahan terjadi

Positif (merah), negatif (kuning)

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

3. Voges proskauer

10 ml medium MR-VP

Diinkubasi 1 x 24 jam, satu hari

Tambahkan 0,2 ml alfanaftol, 0,6 ml KOH indikator

Diamkan 10 menit

Diamati

Merah (positif, kuning (negatif)

4. Hidrolisis glukosa, laktosa dan sukrosa

3 tabung

Glukosa fenol red (tabung I) berisi tabung durham

Laktosa fenol red (tabung II) berisi tabung durham

Sukrosa fenol red (tabung III) berisi tabung durham

Diinokulasi biakan baktei ketiga tabung

Diinkubasi 1 x 24 jam

Diamati

Kurang merah (+), merah sekali (-)

5. Uji Pencarian gelatin

Medium gelatin 10 ml dalam 2 tabung reaksi

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Diinokulasi bakteri 1 ose

Diinkubasi 1 x 24 jam

Dimasukkan ke lemari es 30 menit

Didiamkan 30 menit

Diamati

6. Uji TSIA

10 ml medium TSIA

Dibiarkan memadat posisi miring

Diinokulasi secara goresan dan tusuk

Diinkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37OC

Diamati

7. Uji Hidrolisis lemak dan karbohidrat

Disiapkan 10 ml Milk agar dan Starch agar dalam cawan petri

Dibiarkan memadat

Diinokulasi secara gores

Diinkubasi 2 x 24 jam di inkubator pada suhu 37oC

Diamati milk agar

Untuk medium Starch ditambahkan beberapa tetes iodium

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163


AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Diamati

8. Uji Motilitas

Medium SIM dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Dibiarkan sampai agak memadat

Diinokulasi 1 ose bakteri secara lurus

Diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37OC.

Diamati.

ANDI ULFAH MAGEFIRAH RASYID JEHAN FADHILAH

150 270 163

Das könnte Ihnen auch gefallen

  • AF II INH + B6 @mie
    AF II INH + B6 @mie
    Dokument17 Seiten
    AF II INH + B6 @mie
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • 03a ORDE REAKSI Kuliah
    03a ORDE REAKSI Kuliah
    Dokument13 Seiten
    03a ORDE REAKSI Kuliah
    Ina Labok
    Noch keine Bewertungen
  • 04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    Dokument21 Seiten
    04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Xan Thin
    Xan Thin
    Dokument4 Seiten
    Xan Thin
    Ika Chaprianty Pasalli
    Noch keine Bewertungen
  • 01 Pengantar Farmakokinetik
    01 Pengantar Farmakokinetik
    Dokument8 Seiten
    01 Pengantar Farmakokinetik
    Ina Labok
    Noch keine Bewertungen
  • 02 Farmakokinetika
    02 Farmakokinetika
    Dokument3 Seiten
    02 Farmakokinetika
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • 01 Pengantar Farmakokinetik
    01 Pengantar Farmakokinetik
    Dokument8 Seiten
    01 Pengantar Farmakokinetik
    Ina Labok
    Noch keine Bewertungen
  • Lina Nebenk
    Lina Nebenk
    Dokument35 Seiten
    Lina Nebenk
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Athy Kadar Abu
    Athy Kadar Abu
    Dokument18 Seiten
    Athy Kadar Abu
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Perc II Farmako
    Perc II Farmako
    Dokument13 Seiten
    Perc II Farmako
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Extraksi Cair-Cair MAXL
    Extraksi Cair-Cair MAXL
    Dokument15 Seiten
    Extraksi Cair-Cair MAXL
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Kadar Sari @li
    Kadar Sari @li
    Dokument23 Seiten
    Kadar Sari @li
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Extraksi Cair-Cair MAXL
    Extraksi Cair-Cair MAXL
    Dokument15 Seiten
    Extraksi Cair-Cair MAXL
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Perbaikan Famakognosi
    Perbaikan Famakognosi
    Dokument4 Seiten
    Perbaikan Famakognosi
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Perc II Farmako
    Perc II Farmako
    Dokument9 Seiten
    Perc II Farmako
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Senyawa Flavon Dan Alkaloid PDF
    Senyawa Flavon Dan Alkaloid PDF
    Dokument0 Seiten
    Senyawa Flavon Dan Alkaloid PDF
    Gladis Bawataa
    Noch keine Bewertungen
  • Kadar Abu Honey
    Kadar Abu Honey
    Dokument21 Seiten
    Kadar Abu Honey
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Farmako Anty
    Farmako Anty
    Dokument13 Seiten
    Farmako Anty
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Kadar Sari @li
    Kadar Sari @li
    Dokument23 Seiten
    Kadar Sari @li
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • IJA Penyarian Sederhana
    IJA Penyarian Sederhana
    Dokument18 Seiten
    IJA Penyarian Sederhana
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Kadar Abu @li
    Kadar Abu @li
    Dokument18 Seiten
    Kadar Abu @li
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Farmako Ocha
    Farmako Ocha
    Dokument23 Seiten
    Farmako Ocha
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Cellular Memory
    Cellular Memory
    Dokument9 Seiten
    Cellular Memory
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Mikroskop
    Mikroskop
    Dokument7 Seiten
    Mikroskop
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Cellular Memory
    Cellular Memory
    Dokument9 Seiten
    Cellular Memory
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Makalah Trans - Glukosa
    Makalah Trans - Glukosa
    Dokument17 Seiten
    Makalah Trans - Glukosa
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Penyarian Sederhana
    Penyarian Sederhana
    Dokument3 Seiten
    Penyarian Sederhana
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Uji MikRosKopik
    Uji MikRosKopik
    Dokument20 Seiten
    Uji MikRosKopik
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Bab I
    Bab I
    Dokument23 Seiten
    Bab I
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Peny@R!an sEderH@nA
    Peny@R!an sEderH@nA
    Dokument17 Seiten
    Peny@R!an sEderH@nA
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Noch keine Bewertungen