Sie sind auf Seite 1von 3

ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan pemeriksaan fisik ialah sapi,
termometer, dan stetoskop.

METODE

Mengukur suhu tubuh

Termometer diletakkan pada bagian dinding rectum domba dan sapi lalu
ditunggu selama 3 menit

Mengukur frekuensi nadi

Pemeriksa mengukur frekuensi nadi pada vena femoralis dengan memegang


bagian paha bagian dalam pada kaki belakang, frekuensi nadi dihitungselama 1 menit.

Mengukur frekuensi jantung

Pemeriksa mengukur frekuensi jantung dengan menggunakan mikorskop dan


diletakkan pada bagian dada domba dan sapi lalu frekuensi jantung dihitung selama 1 menit.

Mengukur frekuensi napas

Pemeriksa mengukur frekuensi napas dengan meletakkan punggung tangan


dekat hidung domba dan sapi lalu frekuensi napas dihitung selama 1 menit.

Inspeksi alat gerak

Pemeriksaan inspeksi alat gerak dilakukan dengan cara mengamati ada tidaknya
kelainan pada alat gerak domba atau sapi. Seperti besar kecilnya perototan kaki
depan dan belakang, adanya tremor atau pasmus, sudut persendian,cara berdiri serta cara
bergerak hewan.

Palpatio struktur pertulangan

Palpatio struktur pertulangan dilakukan dengan mengamati konsistensi pertulangan,


reaksi saat palpatio tulang, letak rasa sakit saat dilakukan palpatio,serta selarasnya panjang
kaki depan dan kaki belakang.

ln. Poplitea(ukuran, konsistensi, lobulasi, perlekatan/pertautan, panas,


dankesimetrisan), dan ln. mandibularis (ukuran, konsistensi,
lobulasi,perlekatan/pertautan, panas, dan kesimetrisan)

Identifikasi kondisi dermatologis pada ekstremitas bawah.

Identifikasi pada ekstremitas bawah dilakukan dengan cara mengamati ada tidaknya
kelainan pada Hal ini dapat didukung dengan pemeriksaan menggunakan renet. Pada
sapi hal ini dapat dilakukan menggunakan bantuan talitambang yang diikatkan ke tiang
atas sehingga dapat mempermudah saatpengangkatan kaki belakang.
Kestabilan pelvis

Hal ini dilakukan dengan mengamati dan mempalpasi bagian pelvis


menggunakan tangan pada domba dan sapi.

Tuber ischii dan tuber coxae

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengamati serta meraba bagian tuberischi dan
tuber coxae pada domba dan sapi.Hasil pengamatan kemudian dicatat pada lembar kerja yang
disediakan.

HASIL

Sapi tersebut memiliki temperatur 37,8oC, rataan deyut nadi yaitu 60-70,
frekuensi sapi tersebut yaitu 64x/menit, frekuensi nadi biasanya tidak terlalu jauh dari
frekuensi denyut jantung, rataan denyut nadi yaitu 55-80, danpada sapi yang dipakai
praktikum Frekuensi deyut nadi yaitu 58x/menit Frekuensinapas 40 x/menit, dan rataan
frekuensi nafas yaitu 24-42,frekuensi nafas pada sapitersebut melebihi dari rataan, hal
tersebut mungkin karena suhu lingkungan yang panas. cara berjalan dari sapi tersebut normal,
tidak ada kelainan, tidak terlihat kesakitan pada keempat kaki. Adaptasi lingkungan
sapi baik, karena ketika didekati banyak orang dan ketika dihandle sapi tidak berontak.
Pemeriksaan alat gerak meliputi inpeksi dan palpasi. Inpeksi alat gerak yaitu inpeksi pada
perototan, spasmus otot, terdapat tremor atau tidak, inpeksi pada sudut
persendian/ankle/gerak, cara berdiri dan bergerak maju untuk melihat adanya kelainan atau
tidak pada cara berjalan dan berlari dari hewan yang diamati. Palpasi dilakukan untuk
mengetahui struktur dari pertulangan, konsistensi pertulangan, reaksi saat palpasi, letak
reaksi sakit, panjangnya kaki depan dan belakang kanan/kiri, palpasi pada Ln poplitea,
mengidentifikasi dermatologi pada ekstemitas bawah, palpasi kaki belakang pada posisi
menahan beban dan tak menahan beban, palpasi untuk mengetahui kestabilan pelvis, tuber
ischii dan tubercoxae. Hasil yang diperoleh dari praktikum yaitu pada inpeksi perototan,
otot tidak mengalami kelainan, simetris antara otot kedua kaki depan dan kedua kaki
belakang. Spasmus, tremor pada otot kaki depan maupun belakang tidak ada,sudut
persendian tidak ada kelainan dan cara berjalan dari sapi tersebut koordinatif.
Palpasi pada struktur pertulangan kaki kiri dan kanan bagian depan simetris, bagian belakang
kiri dan kanan simetris. Konsistensi pertulangan tidak ada kelainan, tidak ada reaksi sakit
ketika palpasi, panjang kaki depan dan belakang kanan/kiri sama. Kelenjar pertahanan yang
dapat ditemukan di Regio Gluteus femoralis adalah Ln. Poplitea (dewantara2014), pada sapi
yang dipakai praktikumtersebut tidak teraba karena letak dari Ln poplitea yang ditutupi oleh
otot, Ln. poplitea biasanya gampang teraba pada hewan kecil seperti kucing. Identifikasi
dermatologi pada ekstemitas bawah tidak ada kelainan, kuku sapi bersih dan tidakada luka.
Posisi menahan beban, sapi dapat menahan beban ketika satu kaki diangkat, mengangkat
kaki depan maupun kaki belakang. Kestabilan pelvis konformasi tegas, dapat
dipalpasi dan tidak ada kelainan pada pelvis, otot maupun tulang sekitar pelvis. Tuber ischii
dan tuber coxae teraba, tidak ada luka, retak,maupun kelainan pada tuber ischii dan tuber
coxae.

Das könnte Ihnen auch gefallen