Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
THORAX TB
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
042.04.2012 01 1/3
RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu
BANGKALAN
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur RSUD Kabupaten Bangkalan
8 NOVEMBER 2012
PROSEDUR
TETAP
drg. YUSRO
Pembina Tk I
NIP.19610226 198911 2 001
Pengertian Adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk mendiagnosis
kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di
dekatnya.
Tujuan - untuk melihat abnormalitas congenital (jantung, vaskuler)
- untuk melihat adanya trauma (pneumothorax, haemothorax)
- untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
- untuk memeriksa keadaan jantung
- untuk memeriksa keadaan paru-paru
Kebijakan - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/ SK/V/2009
tentang penanggulangan Tuberkulosis
Prosedur
Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior (PA),
anteroposterior (AP) dan lateral.
1. Posteroanterior (PA)
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
TETAP
8 NOVEMBER 2012
3. Lateral
2. Kavitas
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
TETAP
8 NOVEMBER 2012
3. Abnormalitas pleura.
Pleural adalah cairan yang berada diantara paru dan dinding thorax.
Efusi pleura dapat terjadi pada kanker, sarcoid, connective tissue
Walaupun CXR ini merupakan metode yang murah dan relatif aman
namun ada beberapa kondisi thorax yang serius yang mungkin
memberikan hasil CXR normal misalnya pada pasien infark miokard
akut yang dapat memberikan gambaran CXR yang normal.
Unit terkait Poliklinik DOTS, untuk dokter, perawat dan Laboratorium, untuk
petugas radiologi
SOP PELAYANAN PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK TB
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
042.04.2012 01 1/2
RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu
BANGKALAN
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
Direktur RSUD Kabupaten Bangkalan
8 NOVEMBER 2012
PROSEDUR
TETAP drg. YUSRO
Pembina Tk I
NIP.19610226 198911 2 001
Pengertian Adalah pemeriksaan dahak atau sputum yang dilakukan dibawah
mikroskop
Tujuan menjadi pedoman baku dalam pelayanan pemeriksaan mikroskopis TB.
Sedangkan Ruang lingkup dibatasi pada pelayanan pemeriksaan
Mikroskopis TB paru di fasilitas pelayanan kesehatan,.
Kebijakan - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/ SK/V/2009
tentang penanggulangan Tuberkulosis
Prosedur 1. Penjaringan suspek
Penemuan kasus TB dilakukan melalui serangkaian kegiatan
mulai dari penjaringan terhadap suspek TB, pemeriksaan fisik
dan laboratorium, menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaannya. Penemuan pasien TB, secara umum
dilakukan secara pasif dengan promosi aktif kecuali pada
kelompok khusus yang beresiko tinggi sakit TB seperti pada
pasien dengan HIV, kelompok yang rentan tertular TB seperti di
rutan, LP; yang hidup pada daerah kumuh, kontak dengan pasien
TB BTA positif terutama anak di bawah 5 tahun dan kontak
dengan pasien TB resistan obat . Gejala utama pasien TB paru
adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk
dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
SOP PELAYANAN PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK TB
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
042.04.2012 01 2/2
RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu
BANGKALAN
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
TETAP 8 NOVEMBER 2012
Unit terkait Poliklinik DOTS, untuk dokter, perawat dan Laboratorium, untuk
petugas laboratorium