Sie sind auf Seite 1von 3

Dena Ratu Maulida

143020322

Kelas G T.Pangan

Weaknesses of Indonesian Economic

Chamber of Indonesia Commerce and Industry (Kadin) declared Indonesian economy that is
actually very promising for both domestic and foreign investors. However, there are still
weaknesses seeing by Kadin of the economy that need to be addressed. Vice Chairman of
Kadin Indonesia, Novian Anindya Bakrie said, promising Indonesian economy is evidenced by
incoming investment, private consumption, and vibrant business world.

But there are still some weaknesses that Indonesias economic structure needs to be
addressed now, said Anindya at Menara Kadin Jakarta, Wednesday (06/03/2013).

Anindya see Indonesias economic weakness is in the trade deficit. Currently due to larger
imports than exports then it makes more Indonesian trade balance to be deficit. Moreover,
the largest import of oil and gas.

On the other hand, Anindya also highlights subsidy of oil (BBM) to the people who actually are
not even on target. Current budget fuel subsidy enjoyed by the rich instead.
As the impact, the deficit and the high pressure gas imports that led to the weakening of the
rupiah, he added.

Again, the actual budget for infrastructure even neglected. He rated in the last few months
that there is no improvement of government policy so that a problem cannot be resolved.
Though foreign investors intending to invest in Indonesia as it will look up the bureaucratic
infrastructure. If not good, then foreign investors will pull out of Indonesia.

Translet

Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin) menyatakan perekonomian Indonesia yang
sebenarnya sangat menjanjikan bagi investor domestik dan asing. Namun, masih ada
kelemahan melihat oleh Kadin ekonomi yang perlu ditangani. Wakil Ketua Umum Kadin
Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, ekonomi menjanjikan Indonesia dibuktikan dengan
investasi masuk, konsumsi swasta, dan dunia usaha yang dinamis.

"Tapi masih ada beberapa kelemahan struktur ekonomi Indonesia perlu ditangani sekarang,"
kata Anindya di Menara Kadin Jakarta, Rabu (2013/06/03).

Anindya melihat kelemahan ekonomi Indonesia berada dalam defisit perdagangan. Karena
saat in impor lebih besar daripada ekspor maka itu membuat lebih neraca perdagangan
Indonesia menjadi defisit. Selain itu, impor terbesar minyak dan gas.
Di sisi lain, Anindya juga menyoroti subsidi minyak (BBM) kepada orang-orang yang benar-
benar bahkan tidak tepat sasaran. Anggaran subsidi BBM saat ini dinikmati oleh orang kaya
saja.
"Sebagai dampak, defisit dan impor gas bertekanan tinggi yang menyebabkan melemahnya
nilai tukar rupiah," tambahnya.

Sekali lagi, anggaran yang sebenarnya untuk infrastruktur bahkan diabaikan. Dia dinilai dalam
beberapa bulan terakhir bahwa tidak ada perbaikan kebijakan pemerintah sehingga masalah
tidak dapat diselesaikan. Meskipun investor asing yang berminat berinvestasi di Indonesia
karena akan mencari infrastruktur birokrasi. Jika tidak baik, maka investor asing akan
menarik diri dari Indonesia.

Vocabulary

1. chamber
noun
a large room used for formal or public events.
Ruang, kamar

2. foreign
adjective
of, from, in, or characteristic of a country or language other than one's own.
Asing

3. Evidence : dibuktikan
4. vibrant
adjective
full of energy and enthusiasm.
Bersemangat

5. deficit
noun
the amount by which something, especially a sum of money, is too small.
Defisit, kekurangan

6. current
noun
a body of water or air moving in a definite direction, especially through a surrounding body of
water or air in which there is less movement.
Arus, aliran

7. instead
adverb
as an alternative or substitute.
Malah,malahan

8. neglected
adjective
suffering a lack of proper care.
Terlantar

9. bureaucratic
adjective
relating to the business of running an organization, or government

Das könnte Ihnen auch gefallen