Sie sind auf Seite 1von 9

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN FLUIDA
DINAMIS UNTUK SMA KELAS XI

Syukron Khamzawi,
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
syukronkhamzawi@yahoo.com
Ketang Wiyono, Zulherman
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya

Abstract: This study aims to produce interactive multimedia-based learning model Problem
Based Learning (PBL) in the physics subject of fluid dynamic valid, practical, and knowing its
potential effects. The method used is a research development (development research) with
measures Akker research development which consists of four stages: (1) the stage of
preliminary examination; (2) the stage of theoretical adjustment; (3) empirical testing phase,
and (4) the stage of documentation, analysis, and reflection on the process and results. At this
stage of empirical test using Tessmer formative evaluation model which consists of five stages:
(1) self-evaluation; (2) expert reviews; (3) one-to-one evaluation; (4) small group; and (5)
field test. The instrument used in this study is the validation sheet, interview, questionnaire,
and achievement test. This research has produced an interactive multimedia PBL valid with a
percentage score of validity of the product obtained from the validator of 92.75% with a very
valid category. Interactive multimedia PBL has a percentage score practicality of the product
obtained in small group step amounted to 81.15% with the category of very practical. N-Gain
obtained in field test step of 0.4 with medium category. Based on the research results, it can be
concluded that the interactive multimedia-based learning model Problem Based Learning
(PBL) in physics subject of fluid dynamic developed has met the criteria of validity and
practicality as well as having a potential effect on learning outcomes of students with moderate
category.

Keywords: Research Development, Interactive Multimedia, PBL, Fluid Dynamic

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika pokok bahasan fluida
dinamis yang valid, praktis, dan mengetahui efek potensialnya. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan (development research) dengan langkah-langkah
penelitian pengembangan Akker yang terdiri dari 4 tahap yaitu : (1) tahap pemeriksaan
pendahuluan; (2) tahap penyesuaian teoritis; (3) tahap uji empiris, dan (4) tahap dokumentasi,
analisis, dan refleksi terhadap proses dan hasil. Pada tahap uji empiris menggunakan model
evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) self evaluation; (2) expert
review; (3) one-to-one evaluation; (4) small group; dan (5) field test. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, pedoman wawancara, angket, dan tes
hasil belajar. Penelitian ini telah menghasilkan multimedia interaktif PBL yang valid dengan
persentase skor kevalidan produk yang diperoleh dari validator sebesar 92,75% dengan
kategori sangat valid. Multimedia interaktif PBL memiliki persentase skor kepraktisan produk
yang diperoleh pada tahap smallgroup sebesar 81,15% dengan kategori sangat praktis. N-Gain

100
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman. 101

yang diperoleh pada tahap fieldtest sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika pokok bahasan fluida dinamis yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan dan kepraktisan serta memiliki efek potensial
terhadap hasil belajar siswa dengan kategori sedang.

Kata kunci: penelitian pengembangan, multimedia Interaktif, PBL, fluida dinamis.

PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu pengetahuan yang


Pendidikan adalah usaha sadar dan mempelajari gejala pada benda-benda yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar terdapat di alam. Menurut Suparno dalam
dan proses pembelajaran agar siswa secara Zaman (2012:1) fisika adalah pengetahuan
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kejadian, seperti bentuk, besar, kekasaran,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berat, serta bagaimana objek-objek itu
akhlak mulia, serta keterampilan yang berinteraksi satu dengan yang lain, oleh
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan karena itu dalam mempelajari konsep-konsep
negara (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003). fisika diperlukan suatu kondisi yang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi
menunjang kemajuan suatu negara. langsung dengan objek yang akan dipelajari.
Pemerintah telah melakukan beberapa upaya Sehingga pembelajaran fisika disekolah akan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan menjadi bermakna (meaningful learning).
Indonesia salah satunya yaitu Salah satu materi pelajaran yang dalam
mengembangkan kurikulum, mulai dari proses pembelajarannya cocok dilakukan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dengan model PBL adalah fluida dinamis,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan karena konsep fluida dinamis adalah konsep
(KTSP) hingga Kurikulum 2013. yang ada di dunia nyata siswa, tetapi objek
Seiring dengan meningkatnya pada materi fluida dinamis tidak bisa atau
pengetahuan dan SDM banyak sekali inovasi- sukar dihadirkan langsung di dalam kelas.
inovasi dalam pembelajaran, misalnya adalah Oleh karena itu dibutuhkan suatu media
penggunaan model-model pembelajaran yang pembelajaran yang dapat menghadirkan objek
telah dilakukan guru dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sejalan dengan Permendiknas
disekolah salah satunya model pembelajaran No.16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Problem Based Learning (PBL). PBL adalah Akademik & Kompetensi Guru, sebagai
suatu pendekatan pembelajaran yang seorang pendidik, guru dituntut mengikuti
menggunakan masalah dunia nyata sebagai perkembangan teknologi dalam pendidikan,
suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang yaitu dengan cara melakukan terobosan-
cara berfikir kritis dan keterampilan terobosan baru dalam memanfaatkan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
pengetahuan dan konsep yang esensial dari dalam pembelajaran di sekolah. Salah satunya
materi pelajaran (Sudarman, 2007:69). PBL dengan memanfaatan komputer sebagai media
menantang siswa untuk mencari solusi dari pembelajaran dalam bentuk multimedia
permasalahan yang ada di dunia nyata melalui interaktif. Pramono (2008) mengatakan bahwa
bekerja secara berkelompok. dengan memanfaatkan multimedia interaktif
102 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.

dalam pembelajaran dapat memunculkan Metode yang digunakan dalam


motivasi siswa, motivasi tersebut antara lain penelitian ini adalah penelitian pengembangan
(1) menimbulkan antusiasme, ketertarikan, (development research). Menurut Akker
dan keterlibatan, (2) mendorong siswa untuk (1999), langkah-langkah penelitian
mendapatkan jawaban atas ketertarikan pengembangan (development research) terdiri
mereka, (3) siswa merasakan suasana dari empat tahap seperti pada gambar 1
menyenangkan, (4) mendorong siswa untuk berikut.
tetap fokus pada materi, dan (5) suatu tool
pembelajaran untuk menghadirkan ide-ide
yang sukar. Sejalan dengan hal tersebut,
Wiyono (2009) mengatakan bahwa
pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif lebih efektif dari pada pembelajaran
konvensional. Sutarno (2013) juga
mengatakan bahwa penggunaan multimedia
Gambar 1. Langkah-langkah penelitian
interaktif dalam pembelajaran dapat
pengembangan
digunakan secara efektif untuk meningkatkan
keterampilan generik sains.
Pada tahap pemeriksaan pendahuluan
Penelitian tentang PBL menggunakan
dilakukan beberapa kegiatan, yaitu:
multimedia interaktif telah dilakukan oleh
identifikasi Standar Kompetensi Lulusan
peneliti sebelumnya, diantaranya Whardhani,
(SKL), Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi
dkk (2012) menunjukkan bahwa pembelajaran
dasar (KD), perumusan tujuan pembelajaran,
PBL menggunakan multimedia lebih baik atau
materi pembelajaran, dan perangkat evaluasi.
lebih besar pengaruhnya dari pada yang
Pada tahap penyesuaian teoritis, peneliti
menggunakan modul terhadap prestasi belajar
mendesain model produk awal multimedia
siswa. Handayani, dkk (2011) menunjukkan
interaktif berbasis model pembelajaran PBL
bahwa terdapat pengaruh aktivitas belajar
pokok bahasan fluida dinamis yang terdiri
siswa dengan model PBL yang menggunakan
dari: penyiapan Garis Besar Isi Media
CD multimedia terhadap prestasi belajar.
(GBIM), Jabaran Materi (JM), naskah
Mardana (2013) menunjukkan bahwa terjadi
(storyboard), perangkat evaluasi sesuai
peningkatan kompetensi dasar fisika siswa
dengan teori yang yang sistematis, kemudian
dalam pembelajaran fisika melalui
dilanjutkan dengan pembuatan desain
penggunaan multimedia berbasis masalah dan
komputer yang meliputi: pembuatan grafis
tanggapan siswa terhadap penggunaan
multimedia interaktif, pembuatan animasi,
multimedia berbasis masalah dalam
pembuatan audio, dan digitasi sesuai dengan
pembelajaran fisika termasuk kategori sangat
naskah (storyboard). Desain multimedia
positif.
interaktif yang telah dibuat ini disebut
Berdasarkan uraiandiatas, maka
prototipe I dan selanjutnya akan dilakukan uji
dipandang perlu dilakukan suatu penelitian
empiris terhadap media tersebut. Uji Empiris
tentang Pengembangan Multimedia Interaktif
dilakukan untuk mengetahui apakah
Berbasis Model Pembelajaran Problem Based
multimedia interaktif yang sedang
Learning pada Mata Pelajaran Fisika Pokok
dikembangkan layak digunakan. Berikut
Bahasan Fluida Dinamis untuk SMA Kelas
adalah alur desain evaluasi formatif menurut
XI.
Tessmer (1993):

METODE PENELITIAN
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman 103

Nilai Kategori
80% < x 100% Sangat Valid
60% < x 80% Valid
40% < x 60% Cukup Valid
20% < x 40% Kurang Valid
Gambar 2. Alur desain formative evaluation 0% x 20% Tidak Valid
(Tessmer, 1993)
Tabel 2. Kategori Kepraktisan Multimedia
Tahap akhir dari penelitian ini adalah Interaktif (Hamdi, 2012)
dokumentasi, analisis dan refleksi terhadap Nilai Kategori
proses dan hasil penelitian pengembangan 80% < x 100% Sangat Praktis
multimedia interaktif berbasis model PBL 60% < x 80% Praktis
pada mata pelajaran fisika pokok bahasan 40% < x 60% Cukup Praktis
fluida dinamis untuk SMA kelas XI. Pada 20% < x 40% Kurang Praktis
tahap ini didapatkan kelebihan dan 0% x 20% Tidak Praktis
kekurangan proses pembuatan dan hasil
produk yang dikembangkan yang dituangkan Analisis hasil belajar digunakan untuk
dalam laporan hasil penelitian. mengetahui efek potensial multimedia
Instrumen yang digunakan dalam interaktif berbasis PBL. Data hasil tes siswa
penelitian ini adalah lembar validasi, angket, yang diperoleh akan dianalisis secara
pedoman wawancara, dan tes hasil belajar. deskriptif kualitatif menggunakan N-gain.
Lembar instrument validasi dan angket Untuk melihat N-gain pada masing-masing
disajikan dalam berbentuk skala likert dengan kelompok digunakan persamaan (Meltzer
menggunakan empat pilihan katagori, yaitu :2002) dibawah ini:
sangat kurang (skor 1), kurang (skor 2), baik
(skor3), dan sangat baik (skor4). Lembar
validasi berfungsi untuk mengetahui tingkat
kevalidan multimedia interaktif yang
dikembangkan dan angket berfungsi untuk
Hasil N-gain yang diperoleh akan
mengetahui tingkat keevektivannya. Hasil
dikategorikan berdasarkan tabel 3 berikut.
dari lembar validasi dan angket disajikan
dalam bentuk tabel dan dicari rata-rata
Tabel 3. Kategori N-gain (Hake, 1998)
nilainya menggunakan persamaan :
Kategori N-gain
Tinggi ( 0,70
Keterangan: Sedang 0,70 >( 0,30
P = Nilai akhir Rendah ( < 0,30
f = Perolehan Skor
N = Skor maksimum HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai akhir yang diperoleh kemudian Penelitian ini bertujuan untuk
dikonfirmasikan dengan kategori kevalidan menghasilkan multimedia interaktif yang
dan kepraktisan yang ditetapkan seperti pada mengikuti langkah-langkah model
tabel 1 dan 2 berikut. pembelajaran PBL pada materi fluida dinamis.
Konsep fluida dinamis adalah konsep yang
Tabel 1. Kategori Kevalidan Multimedia ada di dunia nyata siswa, tetapi objek pada
Interaktif (Hamdi, 2013) materi fluida dinamis tidak bisa atau sukar
104 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.

dihadirkan langsung di dalam kelas. Oleh seperti pada tampilan awal sebaiknya
karena itu dengan menggunakan multimedia menampilkan video fenomena terlebih dahulu
interaktif, objek tersebut dapat dihadirkan agar siswa dapat merumuskan masalahnya,
langsung dihadapan siswa sehingga aplikasi konsep fisika/fluida ke dalam
pembelajaran fisika lebih bermakna teknologi saat ini, perlu ditambahkan konten
(meaningful learning). mengenai fluida yang berbentuk gas karena
Sebelum membuat program multimedia fluida tidak hanya air, contoh soal mengacu
interaktif, peneliti menyusun Jabaran Materi pada kompetensi dasar dan dituangkan dalam
(JM), Garis Besar Isi Media (GBIM) dan tujuan pembelajaran serta tombol home dan
storyboard yang berfungsisebagai pedoman back yang perlu diperbaiki.
dalam membuat desain program multimedia Validasi multimedia interaktif ini
interaktif. Pada proses pembuatan, peneliti difokuskan pada tiga aspek, yaitu materi
menggunakan program Adobe Flash untuk (content), desain pembelajaran (construct),
meng-input beberapa aspek media yang dan media (lay-out). Hasil validasi yang
meliputi teks, gambar, animasi, video, audio dilakukan oleh ahli per aspek penilaian dapat
dan virtuallab. Hal ini sesuai dengan yang dilihat pada gambar 3 berikut:
dikemukakan oleh Asyar (2012) yaitu
pembelajaran multimedia melibatkan indera 100 100
85,37
93 92,75
penglihatan dan pendengaran melalui media 80
Persentase (%)

teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta


60
media interaktif berbantuan komputer dan
40
teknologi informasi dan komunikasi.
20
Multimedia interaktif yang telah dibuat
0
selanjutnya diuji empiris (evaluasi)
menggunakan formative evaluation Tessmer Content Construct Lay-out Rata-rata
yang bertujuan untuk mengetahui kevalidan,
keefektifan dan efek potensial multimedia Gambar 3. Grafik Persentase Penilaian Ahli
interaktif PBL fluida dinamis. Pada tahap pada Tahap Expert Review
selfevaluation, peneliti memeriksa kembali
multimedia interaktif yang dikembangkan Berdasarkan penilaian validator
agar tidak terjadi terdapat kesalahan- didapatkan persentase rata-rata total nilai
kesalahan mendasar pada multimedia validasi adalah 92,75 %. Jika merujuk pada
interaktif tersebut, hasilnya peneliti tabel 3. 3 nilai 92,75 % termasuk dalam
menemukan beberapa kesalahan seperti kategori sangat valid.Sehingga dapat
tombol navigasi pada materi pertemuan 3 disimpulkan bahwa multimedia interaktif PBL
yang tidak berfungsi dan beberapa kesalahan fluida dinamis termasuk dalam kategori
redaksi pada kalimat dibagian evaluasi. sangat valid.Pada tahap one to one evaluation,
Selanjutnya peneliti melakukan revisi siswa memberikan komentar dan saran
terhadap kesalahan-kesalahan yang ditemukan mengenai kesalahan redaksi pada bagian
tersebut untuk dilanjutkan pada tahap expert langkah-langkah percobaan serta suara pada
review. video orientasi yang kurang jelas. Komentar
Pada tahap expert review, multimedia siswa pada tahap one to one evaluation
interaktif yang telah di revisi pada tahap self digunakan peneliti sebagai referensi untuk
evaluation divalidasi oleh 3 validator dan melakukan revisi multimedia interaktif yang
didapatkan masukan berupa komentar dan dikembangkan untuk dilanjutkan pada tahap
saran untuk perbaikan multimedia interaktif, smallgroup. Pada tahap smallgroup peneliti
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman 105

melakukan uji coba produk dalam kelompok


kecil yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepraktisan multimedia interaktif yang
dikembangkan. Berdasarkan angket tanggapan
siswa dapat dilihat bahwa rata-rata persentase
tanggapan siswa adalah 81,15 %. Hasil
tanggapan siswa dapat dilihat pada tabel 4
berikut:

Tabel 4. Tanggapan Siswa pada Tahap Small


Group

No. Siswa Rata-rata Persenta


Skor se (%)
1 EP 3,30 82,60
2 FK MS 3,00 75,00
3 MA 3,30 82,60
4 MKM 3,52 88,03
5 MP 2,74 68,48
6 RWN 3,39 84,78
7 S 3,74 93,48
8 TR 2,91 72,83
9 WSP 3,30 82,60
Rata-rata 3,25 81,15
keseluruhan

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa


rata-rata persentase tanggapan siswa adalah
81,15 %. Jika merujuk pada tabel 3.5, maka
81,15 % termasuk dalam kategori sangat
praktis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
multimedia interaktif yang dikembangkan
termasuk dalam kategori sangat praktis.
Berikut merupakan contoh gambar
multimedia interaktif yang telah dinyatakan
valid dan praktis.

Gambar 4. Contoh multimedia interaktif yang


telah valid dan praktis
106 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.

Pada tahap fieldtest, multimedia dalam pembelajaran fisika materi fluida


interaktif PBL fluida dinamis yang telah dinamis, (2) produk yang dihasilkan dapat
dinyatakan valid dan praktis diujicobakan menghadirkan objek materi fluida dinamis di
kepada subjek penelitian yang bertujuan untuk kelas, sehingga pembelajaran fisika disekolah
mengetahui efek potensial dari multimedia akan menjadi bermakna (meaningful learning)
interaktif yang dikembangkan. Hasil pada karena memungkinkan siswa untuk
tahap fieldtest tersebut dapat dilihat pada berinteraksi langsung dengan objek yang akan
gambar 5 berikut : dipelajari, (3) siswa lebih termotivasi belajar
fisika pada materi fluida dinamis
100 menggunakan produk multimedia interaktif
PBL, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
80
Persentase (%)

Daryanto (2010:53) tentang manfaat


60 54
multimedia interaktif yaitu dapat
40
40 meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
23,67
20 dalam pembelajaran, (4) siswa dapat belajar
mandiri menggunakan produk multimedia
0
interaktif PBL. Sedangkan kelemahannya
Pretest Postest N-Gain adalah (1) proses dalam pembuatan produk
membutuhkan waktu yang cukup lama, (2)
virtual lab tidak bisa disatukan dengan
Gambar 5. Grafik Nilai Pretest, Postest dan
program multimedia interaktif dalam satu
N-Gain
windows.
Berdasarkan gambar 5 rata-rata nilai
pretest yang diperoleh sebesar 23,67 dan rata- KESIMPULAN
rata nilai postest sebesar 54, sehingga Berdasarkan penelitian yang telah
diperoleh nilai N-Gain sebesar 0,4. Jika dilakukan tentang pengembangan multimedia
merujuk pada tabel 3, N-Gain 0,4 termasuk interaktif berbasis model pembelajaran
dalam kategori sedang. Terdapat perbedaan problem based learning pada mata pelajaran
yang signifikan antara hasil expertreview dan fisika pokok bahasan fluida dinamis untuk
smallgroup dengan fieldtest yaitu multimedia SMA kelas XI, maka peneliti menyimpulkan
interaktif yang dikembangkan telah bahwa:
dinyatakan sangat valid dan sangat praktis 1. Multimedia interaktif berbasis model
tetapi hanya dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran problem based learning
berdasarkan nilai N-Gain dengan kategori pada mata pelajaran fisika pokok bahasan
sedang. Hal ini disebabkan karena kurang fluida dinamis untuk SMA kelas XI yang
maksimalnya peneliti dalam membimbing dikembangkan berdasarkan hasil expert
siswa selama proses pembelajaran review dengan persentase total skor dari
berlangsung, sehingga akan berpengaruh validator sebesar 92,75% dikategorikan
terhadap hasil belajar siswa. sangat valid.
Berdasarkan hasil analisis yang 2. Multimedia interaktif berbasis model
dilakukan ditemukan keunggulan dan pembelajaran problem based learning
kelemahan proses dan hasil penelitian ini. pada mata pelajaran fisika pokok bahasan
Keunggulannya antara lain (1) penelitian ini fluida dinamis untuk SMA kelas XI yang
menghasilkan produk yang nyata yang dikembangkan berdasarkan hasil angket
langsung dapat digunakan guru atau siswa tanggapan siswa pada tahap small group
dengan persentase tanggapan
Pengembangan Multimedia Interaktif. Syukron Khamzawi, Ketang Wiyono, Zulherman 107

siswasebesar 81,15% dikategorikan Mardana, I Gede. 2013. Penggunaan


sangat praktis Multimedia Berbasis Masalah untuk
3. Multimedia interaktif berbasis model Meningkatkan Kompetensi Dasar
pembelajaran problem based learning Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan dan
pada mata pelajaran fisika pokok bahasan Pengajaran, 46 (1): 31-37.
fluida dinamis untuk SMA kelas XI yang Meltzer, David E. 2002. The relationship
dikembangkan mempunyai efek potensial between mathematics preparation and
terhadap hasil belajar siswa berdasarkan conceptual learning gains in physics:
N-gain yang diperoleh yaitu sebesar 0,4 A possible hidden variable in
dengan kategori sedang. diagnostic pretest scores. American
Journal of Physics, 70 (12): 1259-
DAFTAR PUSTAKA 1268.
Akker. J.Vd. 1999. Principle and Methods of Pramono, Gatot. 2008. Bahan Pelatihan TIK
Development Research in J. Van den Untuk Pendidikan Panduan Bagi
Akker, R. Branch. K. Gustafson. N. Instruktur : Pemanfaatan Multimedia
Nieveen and Tj. Plomp (Eds). Design Pembelajaran. Jakarta: Pusat
Methodology and Development Teknologi Informasi dan Komunikasi
Research. Dordrecht. Kluwer. Depdiknas.
Arends, Richaard L. Learning to Teach. Priyanto, Dwi. Pengembangan Multimedia
Dialihbahasakan oleh Helly Prajitno Pembelajaran Berbasis Komputer.
Soetjipto dan Sri Mulyantini Jurnal Pemikiran Alternatif
Soetjipto. 2008. Yogyakarta: Pustaka Kependidikan, 14 (1): 1-13.
Pelajar. Rohman. 2013. Pengembangan Multimedia
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Pokok
Peranannya Sangat Penting dalam Bahasan Usaha dan Energi Kelas XI
Mencapai Tujuan Pembelajaran. di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Yogyakarta: Gava Media. Muaradua Kabupaten Muaradua.
Hamdi, Husnul, dkk. 2013 Pembuatan Tesis PPs Unsri Palembang: Tidak
Multimedia Interaktif Menggunakan diterbitkan.
Moodle pada Kompetensi Mengamati Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran.
Gejala Alam dan Keteraturannya Jakarta: PT. Raja Grafido Persada.
untuk Pembelajaran Siswa SMA Sudarman. 2007. Problem Based Learning :
Kelas XI Semester I. Pillar of Suatu Model Pembelajaran untuk
Physics Education, 1: 55-62. Mengembangkan dan Meningkatkan
Hake, Richard R. 1998. Interactive- Kemampuan Memecahkan Masalah.
engagement vs traditional methods: A Jurnal Pendidikan Inovatif, 2 (1): 68-
six-thousandstudent survey of 73.
mechanics test data for introductory Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
physics courses. American Journal Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
of Physics, 66 (1) : 64-74. Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Handayani, Diana E dkk. 2011. Alfabeta.
Pembelajaran Fisika Dengan Model Sukmadinata, Nana S. 2007. Metode
Problem Based Learning Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Menggunakan CD Multimedia Untuk Remaja Rosdakarya.
Meningkatkan Kemandirian Siswa. Sutarno. 2011. Penggunaan Multimedia
IKIP PGRI Semarang. Interaktif pada Pembelajaran Medan
108 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.

Magnet untuk Meningkatkan Wiyono, Ketang, dkk. 2009. Model


Keterampilan Generik Sains Pembelajaran Multimedia Interaktif
Mahasiswa. JurnalExacta, 9 (1): 60- Relativitas Khusus untuk
66. Meningkatkan Keterampilan Generik
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Sains Siswa SMA. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Landasan & Pendidikan IPA, 3 (1): 21-30.
Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Tessmer, Martin. 1993. Planning and
Cipta. Conducting Formative Evaluations.
Wardhani K, dkk. 2012. Pembelajaran Philadelphia: Kogan Page.
Fisika Dengan Model Problem Zaman, Muhammad Q, dkk. 2012.
Based Learning Menggunakan Pengembangan Multimedia
Multimedia Dan Modul Ditinjau dari Pembelajaran Interaktif Menggunakan
Kemampuan Berpikir Abstrak dan Macromedia Flash Professional pada
Kemampuan Verbal Siswa. Jurnal Mata Pelajaran Fisika. Indonesian
Inkuiri, 1 (2) : 163-169. Journal of Curriculum and
Educational Technology Studies, 1
(1): 6-7.

Das könnte Ihnen auch gefallen